Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum.
A. Pendahuluan
Sebagian besar negara di dunia ini memilih demokrasi dengan berbagai sistem,
terutama negara Indonesia. Karena sistem demokrasi dipandang menjadi sistem yang efisien
dan bekerjanya negara sebagai organisasi kekuasaan yang bertujuan untuk melindungi,
menghormati, memajukan Hak Asasi Manusia (HAM), dan lain-lainnya. Sistem
pembentukan dan demokrasi sudah ada sejak tahun 1945 dan sudah dipilih oleh pendiri
bangsa, tetapi hal tersebut menimbulkan perdebatan selama 2 hari pada 10-11 Juli 1945 di
sidang Pleno. Pada tahun 1945, di Indonesia terjadi mengenai bentuk negara yang akan
didirikan setelah kemerdekaan. Banyak yang merekomendasikan bentuk monarki, mengingat
tradisi kerajaan yang ada di Indonesia seperti Mataram, Bali, Sriwijaya, dan Majapahit.
Namun Bung Karno berpendapat bahwa monarki tidak sesuai dengan aspirasi rakyat dan
negara-negara modern. Oleh karena itu, Indonesia memilih untuk menjadi Republik
Demokrasi. Pada pemilihan tersebut, 56 orang dari 62 orang memilih bentuk Republik
demokrasi. Sedangkan, sisanya memilih bentuk Kerajaan. Setelah itu, muncul perdebatan
mengenai bentuk pemerintahan negara, apakah federal atau kesatuan. Bung Hatta
mengusulkan bentuk negara federal karena dianggap lebih demokratis dan memberi otonomi
yang proporsional kepada setiap daerah. Namun, Bung Karno berpendapat bahwa negara
kesatuan lebih baik untuk menjaga persatuan. Setelah kejadian yang panjang, akhirnya
diputuskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini didasarkan
pada hasil pemungutan suara, dimana 55 orang memilih negara kesatuan dan 6 orang memilih
negara federal. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, semua usulan diperbolehkan karena
pada saat itu negara belum ada dan masih dalam tahap pembentukan.
D. PERTANYAAN
1. Nama : Zainal Abidin
Petanyaan : ketika kita melakukan kampanye mendahului tapi itu tidak masuk dalam
kategori pelanggaran Pemilu karena kampanye yang dimaksud adalah ketika sudah
masuk di atas jadwal kampanye tapi sekarang banyak ini Omset Omset dari dari
banyak caleg kita banyak capres atau sebagainya yang politik yang disampaikan
adalah politik elektron tetapi ketika di samping sampaikan dalam politik agama kita
tidak akan protes di deskripsi Gagasan dan sebagainya yang jelas kami ingin
menyampaikan juga bahwa politik agama bukan hanya di kampus tapi kalau bisa
bukan hanya itu pesantren tapi juga di majelis-majelis agama politik agama itu harus
dirawat dan ini kan dan di selaraskan untuk seluruh rakyat Indonesia
Jawaban : Kampanye pemilu Sebelum masa kampanye adalah orang yang di masa
pemerintahannya tidak diberi izin kalau masih melakukan melalui hukum perizinan
larena mengadakan atau menimbulan keramaian bukan melalui hukum pemilu
2. nama : Rahmatullah
pertanyaan : Bagaimana membumikan gerakan seluruh kebangsaan itu yang
sampaikan di organisasi Muhammadiyah NU Ormas yang lain baik ormas
keagamaan kemudian kemahasiswaan untuk bagaimana kita membumikan politik
kebangsaan yang ideal yang sopan yang menawarkan dan beradab, Bagaimana sikap
pemerintah dalam hal ini pak program kemudian sebagai tokoh nasional yang saya
kira ini ada informasi bagi kami di Bali pada khususnya
jawab : Dalam hal sikap pemerintah, penting bagi pemerintah untuk mendukung dan
mendorong gerakan kebangsaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan,
keadilan, dan toleransi. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk
kebijakan yang memajukan kerukunan antarumat beragama, memperkuat pendidikan
kebangsaan, dan melindungi hak asasi manusia. Sebagai tokoh bangsa, Anda dapat
memainkan peran penting dengan memberikan contoh sikap sopan, menghormati
perbedaan, dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif. Dengan berbagi
informasi, pengalaman, dan pengetahuan kepada masyarakat di Bali atau di mana
pun Anda berada, Anda dapat membantu membumikan persahabatan politik yang
ideal.
3. nama : Putu wirata
pertanyaan : tertundanya Pemilu jadi itu ini memang kalau Kami ikuti pernyataan-
pernyataan pemerintah tanggal 14 Februari tahun 2024 statement presiden juga baru-
baru ini juga di dalam rapat yang terbatas menyatakan KPU juga menyatakan seperti
di sisi lain masih ada gugatan dari salah satu partai yang di pengadilan negeri Jakarta
itu di menangkan dan menyatakan pemilu harus, walaupun dimana kami belum
mendengar kabar dari Mahkamah Agung apa keputusan terhadap gugatan dari salah
satu partai tentu memang kalau kita membayangkan Kekuasaan pemerintah yang
sekarang ini sepertinya primer bahwa itu Pemilu akan jalan seperti biasa tapi karena
ada kasasi di Mahkamah Agung yang belum ada keputusan tentu kita boleh
pemasaran juga boleh ragu apa antisipasi pemerintah aneka aneka tutusan Mahkamah
Agung itu sebaliknya dari harapanmu masyarakat jadi gugatan pemohon misalnya
dikabulkan
jawaban : gugatan tersebut dibatalkan oleh pengadilan tinggi dan pembatalannya
sudah dikuatkan oleh Mahkamah Agung sudah ditolak intinya Pemilu jalan karena
gugatan itu di luar kompetensi pengadilan masalah hukum tata negara dan hukum
administrasi negara hukum perdata dihukum administrasinya pun selesai bahwa
pihak yang menggugat ini tidak dapat tetapi oleh pengadilan negeri sampai akhirnya
keluar dari kompetensi yang. Jadi Pemilu sudah pasti dilaksankan kecuali terjadi
halangan yang disebutkan di dalam undang-undang dan halangan politik itu misalnya
terjadi bencana alam yang luar biasa kalau terjadi bencana alam lokal itu hanya
ditunda di wilayah yang bersangkutan misalnya ada gunung meletus di seluruh Bali