Anda di halaman 1dari 7

HUKUM PAJAK

RESUME KULIAH UMUM

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum.

Kelompok 6 (Kelas L):


Ni Komang Intan Pradnya Dewi (2204551437)
Yosafat Gabriel Sirait (2204551438)
Komang Ariwani (2204551439)
Made Diah Dwiyanti (2204551440)

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2023
Pemateri/Pembicara : Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmudin, S.H., S.U., M.I.P.
Moderator : Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.Hum.
Judul Materi : Demokrasi Konstitusional Dan Pemilu Yang Bermartabat
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 10 Oktober 2023
Waktu : 10.00-Selesai WITA

A. Pendahuluan
Sebagian besar negara di dunia ini memilih demokrasi dengan berbagai sistem,
terutama negara Indonesia. Karena sistem demokrasi dipandang menjadi sistem yang efisien
dan bekerjanya negara sebagai organisasi kekuasaan yang bertujuan untuk melindungi,
menghormati, memajukan Hak Asasi Manusia (HAM), dan lain-lainnya. Sistem
pembentukan dan demokrasi sudah ada sejak tahun 1945 dan sudah dipilih oleh pendiri
bangsa, tetapi hal tersebut menimbulkan perdebatan selama 2 hari pada 10-11 Juli 1945 di
sidang Pleno. Pada tahun 1945, di Indonesia terjadi mengenai bentuk negara yang akan
didirikan setelah kemerdekaan. Banyak yang merekomendasikan bentuk monarki, mengingat
tradisi kerajaan yang ada di Indonesia seperti Mataram, Bali, Sriwijaya, dan Majapahit.
Namun Bung Karno berpendapat bahwa monarki tidak sesuai dengan aspirasi rakyat dan
negara-negara modern. Oleh karena itu, Indonesia memilih untuk menjadi Republik
Demokrasi. Pada pemilihan tersebut, 56 orang dari 62 orang memilih bentuk Republik
demokrasi. Sedangkan, sisanya memilih bentuk Kerajaan. Setelah itu, muncul perdebatan
mengenai bentuk pemerintahan negara, apakah federal atau kesatuan. Bung Hatta
mengusulkan bentuk negara federal karena dianggap lebih demokratis dan memberi otonomi
yang proporsional kepada setiap daerah. Namun, Bung Karno berpendapat bahwa negara
kesatuan lebih baik untuk menjaga persatuan. Setelah kejadian yang panjang, akhirnya
diputuskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini didasarkan
pada hasil pemungutan suara, dimana 55 orang memilih negara kesatuan dan 6 orang memilih
negara federal. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, semua usulan diperbolehkan karena
pada saat itu negara belum ada dan masih dalam tahap pembentukan.

B. Prinsip Dasar Demokrasi


Demokrasi adalah prinsip dasar pemerintahan yang berarti pemerintahan dari rakyat
oleh rakyat untuk rakyat. Jadi rakyat yang menentukan arah negara dan melaksanakan tugas-
tugas negara tersebut, bukan hanya rakyat itu sendiri. Demokrasi merupakan alat atau
mekanisme yang digunakan untuk menyerap aspirasi kebaikan setiap individu agar menjadi
kebaikan publik yang disepakati bersama. Dalam demokrasi sebagai mekanisme untuk
mengakomodasi aspirasi kebaikan individu agar menjadi kebaikan bersama.
Demokrasi memiliki kumpulan nilai-nilai yang menjadi pembatas dalam tindakan
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, seperti pengakuan dan penghormatan terhadap hak dan
kebebasan dasar manusia, persatuan, perdamaian, dan keadilan. Nilai-nilai tersebut menjadi
dasar dan tujuan dalam terbentuknya norma hukum, sehingga praktik demokrasi harus
dilaksanakan berdasarkan nilai dan norma tersebut.

Alasan negara Indonesia memilih demokrasi sebagai sistem pemerintahan sedangkan


terdapat banyak sistem pemerintahan yang ada, seperti monarki di Arab Saudi, republik di
Maroko, dan sebagainya. Pada dasarnya, sistem pemerintahan ini berubah dari waktu ke
waktu. Awalnya dianggap terbaik adalah monarki, dengan seorang pemimpin agung yang
bijaksana. Namun seiring berjalannya waktu, sistem pemerintahan berubah menjadi
aristokrasi, di mana beberapa orang yang baik memiliki kekuasaan. Aristokrasi (Aristokrasi
adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan kelompok kecil, yang
mendapat keistimewaan, atau kelas yang berkuasa. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani
aristokratia, yang berarti "aturan yang terbaik") pun kemudian berubah menjadi oligarki
(Oligarki adalah bentuk struktur kekuasaan di mana kekuasaan berada di tangan segelintir
orang. Orang-orang ini mungkin atau mungkin tidak dibedakan oleh satu atau beberapa
karakteristik, seperti bangsawan, ketenaran, kekayaan, pendidikan, atau kontrol perusahaan,
agama, politik, atau militer), dimana kekuasaan dipegang oleh segelintir orang yang tidak
selalu baik. Oligarki kemudian digantikan oleh demokrasi. Demokrasi memang bagus, tapi
terkadang dapat menyebabkan anarkis. Oleh karena itu, setelah muncul anarki kekuatan
negara kembali ke monarki, yang dalam hal ini menjadi tirani. Meskipun tirani sangat jelek,
lama-kelamaan berubah menjadi monarki lagi. Dari perputaran enam jenis sistem ini, kita
memilih demokrasi karena demokrasi mengemban tanggung jawab untuk menyelenggarakan
negara kepada rakyatnya, kepada kita. Jika kita berada dalam monarki, meskipun kita
memiliki tanggung jawab dan kewajiban, tetapi kita tidak memiliki hak yang cukup.
Sedangkan dalam demokrasi, kita memiliki cara untuk membatasi dan bahkan menjatuhkan
kekuasaan jika diperlukan, tentunya dengan proses yang sesuai.
Menurut Hans Kelsen yang membahas tentang sebuah pemberontakan yang menang
dan melawan konstitusi. Kemudian, membahas tentang pemberontakan di Prancis dan
Indonesia merdeka yang melawan konstitusinya masing-masing. Di Indonesia,
pemberontakan yang menang menjadi konstitusi baru dan menghasilkan Undang-Undang
Dasar 1945. Selain itu, juga membahas tentang cara menebang kekuasaan dan batasan-
batasan kekuasaan dalam negara demokrasi konstitusional. Salah satu batasan yang penting
adalah batasan waktu, seperti masa jabatan presiden dan anggota DPR yang terbatas. Selain
itu, batasan-batasan juga berlaku dalam cakupan wewenang, misalnya tidak boleh ada
intervensi antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lembaga yudikatif memiliki
tanggung jawab besar dalam penegakan keadilan dan penciptaan keadilan. Terkadang, hakim
juga menciptakan keputusan-keputusan yang monumental yang disebut sebagai Landmark
Decision. Semua ini merupakan bagian dari sistem Mahkamah Konstitusi yang ada di banyak
negara.

C. Pemilu Beretika Dan Bermartabat


Pemilu merupakan salah satu mekanisme yang menjadi penanda negara demokrasi.
Pemilu selalu diharapkan untuk menghasilkan pemerintahan dan kekuasaan yang demokratis
sesuai dengan aspirasi rakyat. Pemilu itu harus dilaksanakan secara Luber Jurdil (langsung
bebas rahasia jujur adil). Hal itu bertujuan agar aspirasi rakyat itu terserap untuk menjadi
kesepakatan publik agar proses dan hasil pemilu itu benar-benar demokratis maka pemilu
harus dilaksanakan secara bermartabat, yaitu sesuai dengan nilai, etika, dan aturan hukum.
Aturan hukum dalam Pemilu berfungsi memberikan kepastian prosedur, syarat, dan tahapan
sehingga dapat diikuti dan dilaksanakan oleh semua peserta Pemilu (predictable processes).
Penyelenggara Pemilu telah diikat dengan standar etika berupa kode etik dengan mekanisme
penegakannya melalui DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum).
Dalam Pemilu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang akan memilih calon, harus
menghindari penggunaan kampanye negatif dan kampanye hitam. Kampanye hitam dan
kampanye negatif dalam pemilu martabat merujuk pada strategi politik di mana kandidat atau
pihak yang terlibat menggunakan taktik yang lebih fokus pada merugikan lawan daripada
mempromosikan diri sendiri. Ini melibatkan penyebaran informasi atau propaganda yang
bersifat negatif, seringkali melibatkan serangan personal atau menyajikan informasi dengan
cara yang merendahkan lawan. Kampanye hitam biasanya mencakup serangkaian tindakan
atau pernyataan yang bertujuan untuk menciptakan citra negatif terhadap lawan tanpa
memberikan argument yang kuat untuk mendukung kandidat yang melancarkan kampanye
tersebut. Dalam konteks pemilu bermartabat, dapat mencakup kritik yang sah terhadap
kebijakan atau pandangan lawan. Sementara kampanye negatif, kampanye ini mungkin lebih
berfokus pada menciptakan kesan bahwa lawan tidak pantas atau tidak layak menduduki
jabatan tertentu, kampanye hitam lebih cenderung bersifat tidak fair, penuh dengan serangan
personal, dan tidak memberikan kesempatan bagi pemilih untuk memahami argumen atau
visi positif dari kandidat yang melancarkannya. Kedua kampanye tersebut bersifat
manipulatif karena mendorong pemilih untuk menentukan pilihan pada satu calon
berdasarkan keburukan calon lain, padahal calon yang dipilih itu tidak diketahui lebih baik
atau justru lebih buruk. Kedua kampanye tersebut akan berpotensi menimbulkan ketegangan
dan perpecahan di lingkungan masyarakat.

D. PERTANYAAN
1. Nama : Zainal Abidin
Petanyaan : ketika kita melakukan kampanye mendahului tapi itu tidak masuk dalam
kategori pelanggaran Pemilu karena kampanye yang dimaksud adalah ketika sudah
masuk di atas jadwal kampanye tapi sekarang banyak ini Omset Omset dari dari
banyak caleg kita banyak capres atau sebagainya yang politik yang disampaikan
adalah politik elektron tetapi ketika di samping sampaikan dalam politik agama kita
tidak akan protes di deskripsi Gagasan dan sebagainya yang jelas kami ingin
menyampaikan juga bahwa politik agama bukan hanya di kampus tapi kalau bisa
bukan hanya itu pesantren tapi juga di majelis-majelis agama politik agama itu harus
dirawat dan ini kan dan di selaraskan untuk seluruh rakyat Indonesia
Jawaban : Kampanye pemilu Sebelum masa kampanye adalah orang yang di masa
pemerintahannya tidak diberi izin kalau masih melakukan melalui hukum perizinan
larena mengadakan atau menimbulan keramaian bukan melalui hukum pemilu

2. nama : Rahmatullah
pertanyaan : Bagaimana membumikan gerakan seluruh kebangsaan itu yang
sampaikan di organisasi Muhammadiyah NU Ormas yang lain baik ormas
keagamaan kemudian kemahasiswaan untuk bagaimana kita membumikan politik
kebangsaan yang ideal yang sopan yang menawarkan dan beradab, Bagaimana sikap
pemerintah dalam hal ini pak program kemudian sebagai tokoh nasional yang saya
kira ini ada informasi bagi kami di Bali pada khususnya
jawab : Dalam hal sikap pemerintah, penting bagi pemerintah untuk mendukung dan
mendorong gerakan kebangsaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan,
keadilan, dan toleransi. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk
kebijakan yang memajukan kerukunan antarumat beragama, memperkuat pendidikan
kebangsaan, dan melindungi hak asasi manusia. Sebagai tokoh bangsa, Anda dapat
memainkan peran penting dengan memberikan contoh sikap sopan, menghormati
perbedaan, dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif. Dengan berbagi
informasi, pengalaman, dan pengetahuan kepada masyarakat di Bali atau di mana
pun Anda berada, Anda dapat membantu membumikan persahabatan politik yang
ideal.
3. nama : Putu wirata
pertanyaan : tertundanya Pemilu jadi itu ini memang kalau Kami ikuti pernyataan-
pernyataan pemerintah tanggal 14 Februari tahun 2024 statement presiden juga baru-
baru ini juga di dalam rapat yang terbatas menyatakan KPU juga menyatakan seperti
di sisi lain masih ada gugatan dari salah satu partai yang di pengadilan negeri Jakarta
itu di menangkan dan menyatakan pemilu harus, walaupun dimana kami belum
mendengar kabar dari Mahkamah Agung apa keputusan terhadap gugatan dari salah
satu partai tentu memang kalau kita membayangkan Kekuasaan pemerintah yang
sekarang ini sepertinya primer bahwa itu Pemilu akan jalan seperti biasa tapi karena
ada kasasi di Mahkamah Agung yang belum ada keputusan tentu kita boleh
pemasaran juga boleh ragu apa antisipasi pemerintah aneka aneka tutusan Mahkamah
Agung itu sebaliknya dari harapanmu masyarakat jadi gugatan pemohon misalnya
dikabulkan
jawaban : gugatan tersebut dibatalkan oleh pengadilan tinggi dan pembatalannya
sudah dikuatkan oleh Mahkamah Agung sudah ditolak intinya Pemilu jalan karena
gugatan itu di luar kompetensi pengadilan masalah hukum tata negara dan hukum
administrasi negara hukum perdata dihukum administrasinya pun selesai bahwa
pihak yang menggugat ini tidak dapat tetapi oleh pengadilan negeri sampai akhirnya
keluar dari kompetensi yang. Jadi Pemilu sudah pasti dilaksankan kecuali terjadi
halangan yang disebutkan di dalam undang-undang dan halangan politik itu misalnya
terjadi bencana alam yang luar biasa kalau terjadi bencana alam lokal itu hanya
ditunda di wilayah yang bersangkutan misalnya ada gunung meletus di seluruh Bali

4. Nama : Andini Ambarita


Pertanyaan : money politik di Indonesia masih sangat sering terjadi Bagaimana
pendapat Bapak sebagai tentang money politik tersebut dan bagaimana langkah
bapak dalam melakukan pencegahan maupun lanjutin oknum-oknum yang sekiranya
melakukan politik identitas seperti membawa-bawa ras suku agama kemudian
Bagaimana respons bapak supaya di pemilu 2024 negara Indonesia dapat
mendapatkan pemimpin yang bebas dari money politik dan betul-betul bekerja untuk
rakyat bukan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan selama kampanye
Jawab : Perlu adanya pengawasan ketat terhadap penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu). Hukuman yang tegas dan efektif harus diberikan kepada pelanggar aturan
terkait politik uang. Para calon pemimpin harus memberikan laporan keuangan yang
transparan mengenai sumber dan penggunaan dana kampanye mereka. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa dana yang digunakan tidak berasal dari sumber
yang tidak sah atau merugikan kepentingan masyarakat. Pendidikan politik yang baik
dan berkualitas perlu ditingkatkan, baik di sekolah maupun masyarakat umum.
Pendidikan politik yang baik akan membantu masyarakat dalam memahami
pentingnya memilih pemimpin berdasarkan visi, program kerja, dan integritas, bukan
berdasarkan identitas politik.
5. Nama : Siprianus Ondre
Pertanyaan : benar apa tidak ada calon pemimpin di masa sekarang mulai dari yang
paling bawah sampai yang paling atas dipilih bukan berdasarkan kinerjanya tetapi
berdasarkan kepopulerannya benar atau tidak Bagaimana tanggapan Bapak tentang
hal tersebut terima kasih
Jawab : Sebenarnya, pemilihan pemimpin seharusnya berdasarkan kualitas,
integritas, dan kinerjanya. Namun, terkadang kejadian popularitas bisa menjadi faktor
yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih pemimpin. Hal ini bisa
terjadi karena adanya pengaruh media massa dan kampanye yang semakin gencar.
Pemimpin dengan popularitas tinggi sering mendapatkan lebih banyak perhatian dan
dukungan dari masyarakat. Namun, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk
melihat lebih jauh dari sekedar popularitas. Kita perlu memperhatikan jejak dan
kinerja calon pemimpin dalam memenuhi janji-janji mereka, memperhatikan
kemampuan mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi rakyat, dan melihat visi
dan program kerja untuk masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai