Anda di halaman 1dari 12

Kabaret 

adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari Dunia Barat di mana


biasanya ada hiburan berupa musik, komedi dan sering kali sandiwara atau tari-tarian. Perbedaan
utama antara kabaret dengan pertunjukan lainnya adalah tempat pertunjukannya—
restoran atau kelab malam dengan sebuah panggung pertunjukan dan penontonnya yang duduk
mengelilingi meja-meja (sering kali sambil makan atau minum) dan menyaksikan
pertunjukannya. Tempatnya sendiri sering kali juga disebut "kabaret". Pada peralihan abad ke-
20, terjadi perubahan besar dalam budaya kabaret. Para penarinya termasuk Josephine Baker dan
penari waria Brasil João Francisco dos Santos (alias Madame Satã). Pertunjukan-pertunjukan
kabaret dapat beraneka ragam dari satire politik hingga hiburan ringan, masing-masing
diperkenalkan oleh seorang master of ceremonies (MC), atau pembawa acara.

Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Prancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya
bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café-chantant. Kata ini
berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Prancis Utara
Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan
kecil."
Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita
yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat
menampilkan beberapa bentuk hiburan: sering kali dengan penyanyi dan penari — tergantung
tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan
berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi
pokok artikel ini.
Dua puluh tahun kemudian, Ernst von Wolzogen mendirikan kabaret Jerman yang pertama, yang
belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Namun segala bentuk kritik
masyarakat dilarang oleh sensor terhadap teater di Kekaisaran Jerman. Sensor ini dihapuskan
pada akhir Perang Dunia I, yang memungkinkan para seniman kabaret membahas tema-tema
sosial dan perkembangan-perkembangan politik pada waktu itu. Ini berarti bahwa kabaret Jerman
baru benar-benar berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an, melahirkan segala jenis seniman
kabaret yang baru, seperti misalnya Werner Finck di katakomba, Karl Valentin di Wien-
München, dan Cläre Waldorf. Sebagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra
besar seperti misalnya Kurt Tucholsky, Erich Kästner, dan Klaus Mann.
Ketika Partai Nazi merebut kekuasaan pada 1933, mereka mulai menindas kritik intelektual ini.
Kabaret di Jerman terpukul hebat: Pada 1935 Werner Finck dipenjarakan sebentar dan dikirim ke
sebuah kamp konsentrasi; pada akhir tahun itu Kurt Tucholsky bunuh diri; dan hampir semua
seniman kabaret berbahasa Jerman melarikan diri ke Swiss, Prancis, Skandinavia, atau Amerika
Serikat. Yang tersisa di Jerman adalah kabaret yang dikontrol pemerintah, di mana lelucon-
lelucon disampaikan atau orang-orang didorong untuk tetap berpura-pura gembira.
Ketika perang berakhir, pasukan-pasukan pendudukan memastikan bahwa kabaret-kabaret
menampilkan kengerian rezim Nazi. Tak lama sesudahnya, berbagai kabaret juga berurusan
dengan pemerintah, Perang
Dingin dan Wirtschaftswunder: Tol(l)leranten di Mainz, Kom(m)ödchen di Düsseldorf dan Münc
hner Lach- und Schießgesellschaft di München. Semuanya ini diikuti pada oleh kabaret televisi
pada 1950-an.
Di Jerman Timur, kabaret negara yang pertama dibuka pada 1953, yaitu Die Distel di Berlin.
Kabaret ini disensor dan tidak mengkritik negara (1954: Die Pfeffermühle di Leipzig).

Kabaret Bandung adalah jenis sebuah pertunjukan teater dalam bentuk audio playback
(materi pertunjukan direkam dalam bentuk audio, baik dialog dan musiknya) yang mengandung
unsur komedi dengan balutan komposisi panggung, tarian, artistik, dan musik sebagai dasar dari
pertujukannya, dan para aktornya bermain peran secara lipsync. Cerita yang dibawakan dalam
pertunjukan Kabaret Bandung dapat berupa sebuah cerita yang mengandung pesan dan nilai yang
mendalam didalam pertunjukannya, atau bisa juga membentuk sebuah cerita yang absurd
mengandung arti, atau juga hanya menjadi sebuah hiburan semata. Para praktisi kabaret Bandung
di kota Bandung menyebutnya sebuah pertunjukan kesenian modern baru yang berasal dari kota
Bandung yang akan terus semakin berkembang seiring bertambahnya kreatifitas di setiap tahun
ketahunnya, sehingga mereka namakan Kabaret Bandung. Bisa dibilang Kabaret
Bandung adalah nama dari pertunjukan teater komedi yang terlahir di Kota Bandung walaupun
sudah berkembang keluar Bandung, dan saat ini pertunjukan Kabaret Bandung adalah
pertunjukan komedi modern yang mampu menampilkan kreatifitas dan mengandung
parodi/komedi dan dapat menggabungkannya dengan segala jenis pertunjukan kedalam sebuah
pentas yang dinamis.

 Moulin Rouge dan Lapin Agile di Paris, Prancis


 Cabaret Voltaire di Zürich
 Els Quatre Gats di Barcelona, Spanyol
 Tropicana di Havana, Kuba
 Shadowbox Cabaret di Columbus, Ohio

Kabaret, Seni Pertunjukan

Bagi sebagian orang “kabaret” mungkin masih terdengar asing. Namun bagi para
pecinta seni pertunjukan, kabaret adalah salah satu tontonan wajib mereka. Kabaret
adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari barat, dimana di
dalamnya terdapat unsur hiburan berupa musik, komedi, dan seringkali sandiwara atau
tari-tarian. Istilah kabaret sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya bar atau
café, tempat lahirnya seni pertunjukan ini, bahasa Belanda Tengah cabret,  bahasa
Perancis Utara Kuno camberette, dan bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini
berarti "ruangan kecil”. Kabaret pada awalnya memang dipentaskan di sebuah kafe
atau restoran, para penonton duduk mengelilingi meja-meja,  sehingga mereka dapat
menyaksikan pertunjukan sambil menikmati makanan. Materi dalam pertunjukan
kabaret bisa beraneka ragam, dari hiburan ringan hingga satire politik.

Pada abad ke 20, pertunjukan kabaret mengalami perkembangan. Tempat


pertunjukannya tidak lagi terbatas di kafe atau restoran saja, namun sudah mulai
dipentaskan di berbagai panggung teater. Pada saat ini kabaret lebih identik dengan
“permainan audio” dari sang sutradara. Dimana dialog dan penataan musik telah tersaji
dan terekam sehingga aktor dan aktris hanya menyesuaikan dengan dialog dan alur
cerita yang tersaji (lipsync). Sutradara dapat semakin berkreasi dengan penambahan
hal-hal tak terduga yang tidak dapat dilakukan dengan dialog langsung. Seni kabaret
yang sedikit berbeda juga pernah populer di beberapa kota besar di Indonesia tetapi
kemudian tenggelam. Di Bandung pernah berkembang seni kabaret yang memadukan
dialog, lagu, potongan iklan, potongan dialog pertunjukan seni dan ilustrasi musik (back
sound). Hasilnya sebuah audio yang kemudian dijadikan naskah untuk dipentaskan
melalui pertunjukan drama.
kabaret/ka·ba·ret/ /kabarét/ n 1 pertunjukan hiburan berupa nyanyian, tarian, dan
sebagainya; 2 tempat (kafetaria, restoran) yang menjual minuman, seperti anggur, minuman keras, dan
dihibur oleh penyanyi dan penari

Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 1982-1993 :

1. Pada periode awal ini, tempo pertunjukan kabaret masih tergolong lambat (hampir sama
dengan pertunjukan teater lainnya)
2. Sebagian cerita yang dimainkan merupakan hasil rekaman, dan sebagian lagi dimainkan
secara Live. Konsep itu sering dikenal dengan istilah ‘Dua Warna’
3. Alat perekam yang digunakan dalam pertunjukan kabaret pada waktu itu masih berupa kaset
dan radio/tape recorder
4. Pertunjukan kabaret pada periode ini sudah mulai menggunakan efek-efek digital dalam
adegan-adegan. Seperti efek terjatuh, pukulan, dll meskipun belum dominan
5. Tata kostum lebih diperhatikan dibandingkan tata artistik lainnya, dalam hal ini adalah setting
panggung yang cenderung dikesampingkan
6. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor menjadi salah satu unsur penting yang harus ada dalam
perkembangan kabaret pada periode ini. Karena itu pada masa ini kabaret dapat juga
dikatakan sebagai “Komedi Musikal”
7. Cerita kabaret pada periode ini selalu disisipkan pemeran bencong/banci didalamnya. Dan
humor-humor yang bersifat vulgar masih sering dipertontonkan
8. Dalam segi pemeranan para aktornya dapat dikategorikan sebagai acting yang hiperbola.
Ekspresi wajah dan gerak tubuh sang actor cenderung ditampilkan secara berlebihan

Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 1994-2008 :

1. Tempo pertunjukan kabaret pada periode ini mengalami beberapa perubahan, kelompok
kabaret mulai bermain dengan tempo pertunjukan yang variatif. Ada yang cepat, adapula
yang lambat
2. Pada periode ini kebanyakan kelompok kabaret tidak lagi memainkan kabaret Dua Warna.
Melainkan keseluruhan cerita sudah full menggunakan rekaman
3. Pada awal tahun 2000, mulai diperkenalkan alat pembuat rekaman baru dengan
menggunakan aplikasi di komputer
4. Penggunaan effect-effect digital dan pembuatannya pada periode ini mulai meningkat
sejalan dengan berkembangnya teknologi
5. Artistik dan Setting panggung mulai diperhatikan sebagai salah satu komponen penting
dalam pertunjukan kabaret.
6. Masih sama seperti periode sebelumnya. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor merupakan
kewajiban yang harus ada dalam perkembangan kabaret pada periode ini. Tetapi memang
sedikit berkurang takarannya.
7. Eksistensi kabaret tidak lagi dikuasai oleh satu grup kelompok, melainkan eksistensi
beberapa kelompok muncul secara bergantian
8. Pemeran/Aktor kabaret pada periode ini didominasi oleh pelajar, khususnya siswa tingkat
SMA
9. Setiap tim kabaret memiliki ciri khasnya masing-masing, sehingga bentuk pertunjukan akan
identik sesuai dengan masing-masing ciri khas tim kabaret, begitupun dengan komedi yang
dibuat oleh masing-masing tim, sesuai kepribadian dan budaya masing-masing penggarap. [8]
10. Penerapan keilmuan seni mulai diterapkan di beberapa kelompok kabaret. Tetapi memang
belum merata dan menyeluruh

Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 2008-2015 :

1. Tempo pertunjukan kabaret pada periode ini dominan dengan tempo pertunjukan yang cepat
2. Pertunjukan kabaret dimainkan secara Full Audio Playback atau adegan naskahnya
merupakan hasil rekaman seluruhnya
3. Secara keseluruhan proses pembuatan Audio Mixing tidak lagi menggunakan Tape
Recorder, melainkan dengan software komputer
4. Penggunaan Effect Digital sangat dominan, dan cenderung variatif
5. Pertunjukan kabaret secara tidak disadari berkiblat kepada perkembangan kearah film dari
segi pemilihan cerita, bentuk pertunjukan, dan pemeranannya
6. Konsep Artistik dan Setting diatas panggung sengaja dibuat secara real /tidak simbolik. Agar
lebih memberikan kesan yang megah dan mewah.
7. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor bukan lagi menjadi unsur utama dalam pertunjukan
kabaret. Melainkan unsur tersebut sudah bukan lagi menjadi keharusan, dan berubah
menjadi genre. Dalam hal ini, kabaret bergenre komedi/parodi
8. Eksistensi kabaret tidak lagi dikuasai oleh beberapa ekskul sekolah. Melainkan di dominasi
oleh sanggar/manajemen kabaret (aliansi)
9. Pemeranan aktor tidak lagi hiperbola/dilebih-lebihkan seperti dulu, melainkan dominan lebih
natural sesuai dengan takaran acting.
10. Sangat memperhatikan penerapan keilmuan seni di beberapa kelompok kabaret. Meskipun
masih sangat sedikit anggota yang memiliki dasar pendidikan yang berlatar belakang seni
Festival Kabaret (Kabaret Bandung) merupakan acara kompetisi kabaret Bandung yang rutin
diadakan baik oleh event organizer, tim kabaret, dan Forum Kabaret Bandung. Banyak festival
kabaret yang sudah dilaksanakan guna kebutuhan mencari yang terbaik disetiap kompetisi, juga
untuk mengasah materi kelompok/tim kabaret Bandung, dan untuk ajang produktifitas kelompok
kabaret Bandung. Beberapa Festival Kabaret bergengsi yang sudah dilaksanakan diantaranya,

 Festival Kabaret Audioland


 Dezon Festival 1 sampai 2
 April Mop Cabaret Fest 1 sampai 2, diselenggarakan oleh Luna Creation / Badalahor Kabaret
 Hangout Fest 1 sampai 8, diselenggarakan oleh Pad Pro Event
 FESSKAL (Festival Seni Kabaret Lampion), diselenggarakan oleh Teater Lampion
 Festival Kabaret Bahasa Sunda, diselenggarakan oleh Anka Adika Production
 Festival Kabaret Perang Warna 1 sampai 4, diselenggarakan oleh Potret 19
 JBWCC (Jelema Belegug Wungkul Cabaret Competition), diselenggarakan oleh Teater Jebew
808
 KABUKI Fest 1 sampai 3, diselenggarakan oleh Bosmat Kabaret
 Festival Kabaret Perang Warna Mega Bintang, diselenggarakan oleh Potret 19
 Dreamfest 1 sampai 3, diselenggarakan oleh Dejavoo Cabaret[14]
 Festival Kabaret Wondeful of Indonesia, diselenggarakan oleh Forum Kabaret Bandung [15]
 Festival Kabaret Bandung, diselenggarakan oleh Forum Kabaret Bandung[16]
 Festival Kabaret Suar Marabahaya, diselenggarakan oleh Potret 19[17]
Adalah Kang Anton Yustian Jr, seorang praktisi Pertunjukan di era 80-an penggagas dari berdirinya
gabungan tim-tim kabaret di awal di tahun 1996,[9] Kang Anton Yustian merupakan tokoh budayawan
teater gaul, pendiri Teater Bel dan Studio Teater Kabaret Puragabaya (STEPU), beliau menjadi
tokoh pemersatu tim-tim kabaret yang melahirkan pertunjukan gabungan antar tim-tim kabaret saat
itu. Gagasan Forum Kabaret Bandung pertama berdiri pada tahun 1999 yang didominasi oleh
kabaret anak-anak dari Stepu [Studio Kabaret Puragabaya], mengawali Forum Kabaret Bandung
pertama kalinya Tryana dipercaya sebagai Ketua saat itu, namun kesibukan tim-tim kabaret di
sanggar/tim nya masing-masing membuat Forum Kabaret Bandung harus bubar dengan sendirinya.
Pada 10 Mei 2008, hampir 10 tahun berlalu sejak Forum Kabaret Bandung (FKB) pertama didirikan,
Kang Anton Yustian dan para senior kabaret saat itu merasa perlu membangkitkan kembali forum
kabaret, karena wadah untuk bertukar pikiran dan silaturahmi menjadi alasan utama, agar dapat
memajukan seni pertunjukan ini bersama. Perwakilan-perwakilan dari tim Stepu, Potret 19, Terase
06, Trilogi Kabaret, Kabisa, Bosmat, Bengsas X, Emulasi, Teater Plastik, Jebew 808, Studio
Kabaret, Sensasi Kabaret, Bakatuwla, dan lain-lain [10] berkumpul di Teater Terbuka Taman Budaya
Jawa Barat (Dago Tea House). Hingga akhirnya dipilihlah perwakilan yang selanjutnya dijadikan
pengurus inti generasi Forum Kabaret Bandung 2009, diantaranya Ihra Yanuar, Trismandiat,
Risdhika, Fitri Odjo, dan Argin Hasta sebagai perwakilan tiap sudut kota Bandung. Forum Kabaret
Bandung senantiasa berdedikasi dan konsiten sehingga pernah mendapatkan penghargaan
Anugerah Budaya 2016 dari Pemkot Bandung[11] sebagai kelompok yang berdedikasi dan konsisten
dalam menjaga budaya kota Bandung. [12][13]
PERTUNJUKAN KABARET TERBAIK DI PARIS –
MOULIN ROUGE
DI BALIK TIRAI MOULIN ROUGE

Mungkin kita sudah pernah dengar Moulin Rouge, namun tahu


kah sejarahnya? Bangunan terkenal ini membuka pintunya
pertama kali tahun 1889 – mereka berani bertaruh untuk
menjadi kabaret terbesar dan paling elegan pada masanya.
Setelah lebih dari 130 tahun, Moulin Rouge berhasil mewujudkan
penampilan kabaret Prancis dan tarian Cancan. Berbagai
seniman, termasuk Toulouse-Lautrec, mengabadikan kincir
angin ternama ini serta pertunjukan Moulin Rouge dalam lukisan
mereka. Jutaan penonton berhasil dibuat terpesona
oleh pertunjukan penuh bulu, gemerlap mutiara, dan kostum
serta penari legendaris ini.
kabaret merupakan seni peran secara langsung menggunakan sulih suara (dubbed). dengan kata
lain kabaret itu seni peran dengan suara yang telah ditentukan. sedikit pengalaman untuk pembaca
yang mungkin ingin membuat atau sekedar membaca artikel ini, saya akan memberi sedikit tips
cara membuat kabaret.
yang harus dipehatikan adalah :

1. konsep cerita / mau membuat cerita apa ? komedi, religi, edukasi dll. 
2. alur / jalan cerita. hal ini bisa secara garis besar atau secara rinci
3. tokoh ( siapa saja yang ada didalam cerita itu)
4. joke (canda) hal ini tidak kalah penting karena jika tanpa canda kabaret yang ada
buat akan terasa jenuh hingga akhirnya membuat bosan penonton.
5. pesan ( pesan moral) karena tak semata kabaret dibuat jika tidak mempunyai
pesan.
6. tema / judul. biasanya itu dari akumulasi konsep dengan alur sehingga hasil dari
keduanya adalah judul yang pantas untuk kabaret itu. biasanya pemilihan kata
yang agak lama (pen)
7. sulih suara (dubbed). bisa menggunakan tradisional ataupun digital. jika zaman
dulu menggunakan tape recorder dengan kaset pita, jika sekarang bisa
menggunakan komputer dengan menggunakan software seperti :
cowon jet audio basic
free recorder audio
cool edit pro

Anda mungkin juga menyukai