Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Prancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya
bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café-chantant. Kata ini
berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Prancis Utara
Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan
kecil."
Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita
yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat
menampilkan beberapa bentuk hiburan: sering kali dengan penyanyi dan penari — tergantung
tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan
berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi
pokok artikel ini.
Dua puluh tahun kemudian, Ernst von Wolzogen mendirikan kabaret Jerman yang pertama, yang
belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Namun segala bentuk kritik
masyarakat dilarang oleh sensor terhadap teater di Kekaisaran Jerman. Sensor ini dihapuskan
pada akhir Perang Dunia I, yang memungkinkan para seniman kabaret membahas tema-tema
sosial dan perkembangan-perkembangan politik pada waktu itu. Ini berarti bahwa kabaret Jerman
baru benar-benar berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an, melahirkan segala jenis seniman
kabaret yang baru, seperti misalnya Werner Finck di katakomba, Karl Valentin di Wien-
München, dan Cläre Waldorf. Sebagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra
besar seperti misalnya Kurt Tucholsky, Erich Kästner, dan Klaus Mann.
Ketika Partai Nazi merebut kekuasaan pada 1933, mereka mulai menindas kritik intelektual ini.
Kabaret di Jerman terpukul hebat: Pada 1935 Werner Finck dipenjarakan sebentar dan dikirim ke
sebuah kamp konsentrasi; pada akhir tahun itu Kurt Tucholsky bunuh diri; dan hampir semua
seniman kabaret berbahasa Jerman melarikan diri ke Swiss, Prancis, Skandinavia, atau Amerika
Serikat. Yang tersisa di Jerman adalah kabaret yang dikontrol pemerintah, di mana lelucon-
lelucon disampaikan atau orang-orang didorong untuk tetap berpura-pura gembira.
Ketika perang berakhir, pasukan-pasukan pendudukan memastikan bahwa kabaret-kabaret
menampilkan kengerian rezim Nazi. Tak lama sesudahnya, berbagai kabaret juga berurusan
dengan pemerintah, Perang
Dingin dan Wirtschaftswunder: Tol(l)leranten di Mainz, Kom(m)ödchen di Düsseldorf dan Münc
hner Lach- und Schießgesellschaft di München. Semuanya ini diikuti pada oleh kabaret televisi
pada 1950-an.
Di Jerman Timur, kabaret negara yang pertama dibuka pada 1953, yaitu Die Distel di Berlin.
Kabaret ini disensor dan tidak mengkritik negara (1954: Die Pfeffermühle di Leipzig).
Kabaret Bandung adalah jenis sebuah pertunjukan teater dalam bentuk audio playback
(materi pertunjukan direkam dalam bentuk audio, baik dialog dan musiknya) yang mengandung
unsur komedi dengan balutan komposisi panggung, tarian, artistik, dan musik sebagai dasar dari
pertujukannya, dan para aktornya bermain peran secara lipsync. Cerita yang dibawakan dalam
pertunjukan Kabaret Bandung dapat berupa sebuah cerita yang mengandung pesan dan nilai yang
mendalam didalam pertunjukannya, atau bisa juga membentuk sebuah cerita yang absurd
mengandung arti, atau juga hanya menjadi sebuah hiburan semata. Para praktisi kabaret Bandung
di kota Bandung menyebutnya sebuah pertunjukan kesenian modern baru yang berasal dari kota
Bandung yang akan terus semakin berkembang seiring bertambahnya kreatifitas di setiap tahun
ketahunnya, sehingga mereka namakan Kabaret Bandung. Bisa dibilang Kabaret
Bandung adalah nama dari pertunjukan teater komedi yang terlahir di Kota Bandung walaupun
sudah berkembang keluar Bandung, dan saat ini pertunjukan Kabaret Bandung adalah
pertunjukan komedi modern yang mampu menampilkan kreatifitas dan mengandung
parodi/komedi dan dapat menggabungkannya dengan segala jenis pertunjukan kedalam sebuah
pentas yang dinamis.
Bagi sebagian orang “kabaret” mungkin masih terdengar asing. Namun bagi para
pecinta seni pertunjukan, kabaret adalah salah satu tontonan wajib mereka. Kabaret
adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari barat, dimana di
dalamnya terdapat unsur hiburan berupa musik, komedi, dan seringkali sandiwara atau
tari-tarian. Istilah kabaret sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya bar atau
café, tempat lahirnya seni pertunjukan ini, bahasa Belanda Tengah cabret, bahasa
Perancis Utara Kuno camberette, dan bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini
berarti "ruangan kecil”. Kabaret pada awalnya memang dipentaskan di sebuah kafe
atau restoran, para penonton duduk mengelilingi meja-meja, sehingga mereka dapat
menyaksikan pertunjukan sambil menikmati makanan. Materi dalam pertunjukan
kabaret bisa beraneka ragam, dari hiburan ringan hingga satire politik.
Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 1982-1993 :
1. Pada periode awal ini, tempo pertunjukan kabaret masih tergolong lambat (hampir sama
dengan pertunjukan teater lainnya)
2. Sebagian cerita yang dimainkan merupakan hasil rekaman, dan sebagian lagi dimainkan
secara Live. Konsep itu sering dikenal dengan istilah ‘Dua Warna’
3. Alat perekam yang digunakan dalam pertunjukan kabaret pada waktu itu masih berupa kaset
dan radio/tape recorder
4. Pertunjukan kabaret pada periode ini sudah mulai menggunakan efek-efek digital dalam
adegan-adegan. Seperti efek terjatuh, pukulan, dll meskipun belum dominan
5. Tata kostum lebih diperhatikan dibandingkan tata artistik lainnya, dalam hal ini adalah setting
panggung yang cenderung dikesampingkan
6. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor menjadi salah satu unsur penting yang harus ada dalam
perkembangan kabaret pada periode ini. Karena itu pada masa ini kabaret dapat juga
dikatakan sebagai “Komedi Musikal”
7. Cerita kabaret pada periode ini selalu disisipkan pemeran bencong/banci didalamnya. Dan
humor-humor yang bersifat vulgar masih sering dipertontonkan
8. Dalam segi pemeranan para aktornya dapat dikategorikan sebagai acting yang hiperbola.
Ekspresi wajah dan gerak tubuh sang actor cenderung ditampilkan secara berlebihan
Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 1994-2008 :
1. Tempo pertunjukan kabaret pada periode ini mengalami beberapa perubahan, kelompok
kabaret mulai bermain dengan tempo pertunjukan yang variatif. Ada yang cepat, adapula
yang lambat
2. Pada periode ini kebanyakan kelompok kabaret tidak lagi memainkan kabaret Dua Warna.
Melainkan keseluruhan cerita sudah full menggunakan rekaman
3. Pada awal tahun 2000, mulai diperkenalkan alat pembuat rekaman baru dengan
menggunakan aplikasi di komputer
4. Penggunaan effect-effect digital dan pembuatannya pada periode ini mulai meningkat
sejalan dengan berkembangnya teknologi
5. Artistik dan Setting panggung mulai diperhatikan sebagai salah satu komponen penting
dalam pertunjukan kabaret.
6. Masih sama seperti periode sebelumnya. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor merupakan
kewajiban yang harus ada dalam perkembangan kabaret pada periode ini. Tetapi memang
sedikit berkurang takarannya.
7. Eksistensi kabaret tidak lagi dikuasai oleh satu grup kelompok, melainkan eksistensi
beberapa kelompok muncul secara bergantian
8. Pemeran/Aktor kabaret pada periode ini didominasi oleh pelajar, khususnya siswa tingkat
SMA
9. Setiap tim kabaret memiliki ciri khasnya masing-masing, sehingga bentuk pertunjukan akan
identik sesuai dengan masing-masing ciri khas tim kabaret, begitupun dengan komedi yang
dibuat oleh masing-masing tim, sesuai kepribadian dan budaya masing-masing penggarap. [8]
10. Penerapan keilmuan seni mulai diterapkan di beberapa kelompok kabaret. Tetapi memang
belum merata dan menyeluruh
Berikut ini merupakan ciri khas pertunjukan kabaret di Kota Bandung sekitar tahun 2008-2015 :
1. Tempo pertunjukan kabaret pada periode ini dominan dengan tempo pertunjukan yang cepat
2. Pertunjukan kabaret dimainkan secara Full Audio Playback atau adegan naskahnya
merupakan hasil rekaman seluruhnya
3. Secara keseluruhan proses pembuatan Audio Mixing tidak lagi menggunakan Tape
Recorder, melainkan dengan software komputer
4. Penggunaan Effect Digital sangat dominan, dan cenderung variatif
5. Pertunjukan kabaret secara tidak disadari berkiblat kepada perkembangan kearah film dari
segi pemilihan cerita, bentuk pertunjukan, dan pemeranannya
6. Konsep Artistik dan Setting diatas panggung sengaja dibuat secara real /tidak simbolik. Agar
lebih memberikan kesan yang megah dan mewah.
7. Unsur Parodi, Komedi, dan Humor bukan lagi menjadi unsur utama dalam pertunjukan
kabaret. Melainkan unsur tersebut sudah bukan lagi menjadi keharusan, dan berubah
menjadi genre. Dalam hal ini, kabaret bergenre komedi/parodi
8. Eksistensi kabaret tidak lagi dikuasai oleh beberapa ekskul sekolah. Melainkan di dominasi
oleh sanggar/manajemen kabaret (aliansi)
9. Pemeranan aktor tidak lagi hiperbola/dilebih-lebihkan seperti dulu, melainkan dominan lebih
natural sesuai dengan takaran acting.
10. Sangat memperhatikan penerapan keilmuan seni di beberapa kelompok kabaret. Meskipun
masih sangat sedikit anggota yang memiliki dasar pendidikan yang berlatar belakang seni
Festival Kabaret (Kabaret Bandung) merupakan acara kompetisi kabaret Bandung yang rutin
diadakan baik oleh event organizer, tim kabaret, dan Forum Kabaret Bandung. Banyak festival
kabaret yang sudah dilaksanakan guna kebutuhan mencari yang terbaik disetiap kompetisi, juga
untuk mengasah materi kelompok/tim kabaret Bandung, dan untuk ajang produktifitas kelompok
kabaret Bandung. Beberapa Festival Kabaret bergengsi yang sudah dilaksanakan diantaranya,
1. konsep cerita / mau membuat cerita apa ? komedi, religi, edukasi dll.
2. alur / jalan cerita. hal ini bisa secara garis besar atau secara rinci
3. tokoh ( siapa saja yang ada didalam cerita itu)
4. joke (canda) hal ini tidak kalah penting karena jika tanpa canda kabaret yang ada
buat akan terasa jenuh hingga akhirnya membuat bosan penonton.
5. pesan ( pesan moral) karena tak semata kabaret dibuat jika tidak mempunyai
pesan.
6. tema / judul. biasanya itu dari akumulasi konsep dengan alur sehingga hasil dari
keduanya adalah judul yang pantas untuk kabaret itu. biasanya pemilihan kata
yang agak lama (pen)
7. sulih suara (dubbed). bisa menggunakan tradisional ataupun digital. jika zaman
dulu menggunakan tape recorder dengan kaset pita, jika sekarang bisa
menggunakan komputer dengan menggunakan software seperti :
cowon jet audio basic
free recorder audio
cool edit pro