ANALISIS REAL
Disusun Oleh:
Kelompok 6 :
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Real.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada barisan bilangan real ada yang disebut barisan konvergen, barisan divergen,
dan barisan terbatas. Hampir keseluruhan topik yang pelajari tidak terlepas dari gagasan
barisan bilangan real dan nilai mutlak. Konsep nilai mutlak memegang peranan penting
dalam merumuskan konsep-konsep lainnya seperti limit dan kekontinuan. Dengan cara
serupa kita pun akan menggunakan Ruang metrik (Metric Spaces) untuk merumuskan
konsep-konsep lain sebagaimana di dalam sistem bilangan real. Dalam mengkonstruksi
suatu barisan konvergen dan barisan terbatas dapat dilakukan dengan aplikasi teorema
Bolzano - Weierstrass di ruang metrik. Ruang metrik adalah pasangan (X, d) , dimana X
adalah himpunan dan d adalah metrik pada X atau fungsi Jarak sebagai fungsi yang
bernilai real 𝑑 ∶ 𝑋 𝑥 𝑋 → 𝑅 .
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teorema-teorema yang terdapat pada limit barisan?
2. Bagaimana cara pembuktian untuk setiap teorema tersebut?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui teorema-teorema yang ada pada limit barisan.
2. Untuk mengetahui pembuktian pada setiap teorema tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada materi ini akan dibahas mengenai beberapa teorema yang berkaitan dengan
limit pada barisan bilangan real, seperti barisan terbatas dan kekonvergenan barisan.
Definisi 3.2.1 Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah barisan bilanga real. X dikatakan terbatas
jika terdapat bilangan real M > 0 sedemikian hingga
Berdasarkan definisi di atas, maka barisan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) terbatas jika dan hanya jika
himpunan {𝑥𝑛 | 𝑛 ∈ 𝑁} terbatas.
1 2 4 𝑛
Misalkan 𝑌 = (2 , 3 , 5 , … 𝑛+1 , … ) . 𝑌 terbatas karena adalah bilangan real 1 sehingga
𝑛
| ≤ 2, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛 ∈ 𝑁. |
𝑛+1
Bukti: Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 |𝑛 ∈ 𝑁) adalah barisan bilangan real dan 𝑙𝑖𝑚 𝑥𝑛 = 𝑥. pilih
𝜀 = 1. Maka ada 𝐾 ∈ 𝑁 sehingga semua 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku
|𝑥𝑛 − 𝑥| < 1
Teorema 3.2.3 Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑌 = (𝑦𝑛 ) adalah barisan bilangan real yang
masing-masing konvergen ke x dan y, dan misalkan 𝒸 ∈ ℝ. Maka
a. X + Y konvergen ke x + y
b. X – Y konvergen ke x – y
c. XY konvergen ke xy
d. cX konvergen ke cx
e. jika Z = (𝑧𝑛 ) barisan bilangan real tak nol yang konvergen ke 𝑧 ≠ 0, maka
𝑥 𝑥
barisan 𝑦 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑘𝑒 𝑧 .
Bukti:
a. Ambil 𝜀 > 0 sebarang. Maka ada 𝐾1, 𝐾2 ∈ 𝑁 sehingga untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾1 berlaku
𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥| <
2
Dan untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾2 berlaku
𝜀
|𝑦𝑛 − 𝑦| <
2
Pilih K = sup {𝐾1 , 𝐾2 }. Maka untuk 𝑛 ≥ 𝐾 diperoleh
|(𝑥𝑛 + 𝑦𝑛 ) − (𝑥 + 𝑦)| ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| + |𝑦𝑛−𝑦 |
𝜀 𝜀
< + =𝜀
2 2
Karena 𝜀 > 0 diambil sebarang, maka disimpulkan bahwa X + Y konvergen ke x +
y.
b. Ambil 𝜀 > 0 sebarang. Maka ada 𝐾1, 𝐾2 ∈ 𝑁 sehingga untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾1 berlaku
𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥| <
2
Dan untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾2 berlaku
𝜀
|𝑦𝑛 − 𝑦| <
2
Pilih K = sup {𝐾1 , 𝐾2 }. Maka untuk 𝑛 ≥ 𝐾 diperoleh
|(𝑥𝑛 − 𝑦𝑛 ) − (𝑥 − 𝑦)| ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| + |𝑦 − 𝑦𝑛 |
3
= |𝑥𝑛 − 𝑥| + |𝑦𝑛 − 𝑦|
𝜀 𝜀
<2+2=𝜀
Untuk semua bilangan asli n. Karena X konvergen maka X terbatas. Jadi ada
bilangan real 𝑀1 > 0 sehingga |𝑥𝑛 | ≤ 𝑀1 , untuk semua 𝑛 ∈ 𝑁.
𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥| <
2𝑀
𝜀
|𝑦𝑛 − 𝑦| <
2𝑀
𝜀 𝜀
<𝑀 +𝑀 =𝜀
2𝑀 2𝑀
4
1 1 1
e. Akan ditunjukkan bahwa bahwa barisan konvergen ke 𝑧. Misalkan 𝑎 = 2 |𝑧|,
𝑍
maka a > 0. Karena 𝐿𝑖𝑚 (𝑧𝑛 ) = 𝑧, maka ada bilangan asli 𝐾1 sehingga untuk semua
𝑛 ≥ 𝐾1 berlaku
|𝑧𝑛 − 𝑧| < 𝑎
Sesuai ketaksamaan segitiga diperoleh
−𝑎 < −|𝑧𝑛 − 𝑧| ≤ |𝑧𝑛 ||𝑧|, untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾1
Sehingga diperoleh
1
|𝑧| = |−𝑎 ≤||𝑧𝑛 | untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾1
2
Dengan demikian
1 1 𝑧 − 𝑧𝑛
| − |=| |
𝑧𝑛 𝑧 𝑧𝑛 𝑧
1
= |𝑧 𝑧| |𝑧 − 𝑧𝑛 |
𝑛
2
< |𝑧 − 𝑧|
|𝑧|2 𝑛
Teorema 3.2.4
Bukti. Andaikan 𝑥 = lim (𝑥ₙ) < 0, maka −𝑥 > 0. Pilih 𝜀 = −𝑥. Karena 𝑋 konvergen
ke 𝑥, maka ada bilangan asli 𝐾 sehingga untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku
𝑥 − 𝜀 < 𝑥ₙ < 𝑥 + 𝜀
5
𝑥ₖ < 𝑥 + 𝜀 = 𝑥 + (−𝑥) = 0
Teorema 3.2.5
Teorema 3.2.6
𝑎 ≤ lim (𝑥ₙ) ≤ 𝑏
lim 𝑋 ≤ lim 𝑌 = 𝑏
𝑎 lim 𝑍 ≤ lim 𝑋
𝑎 ≤ lim(xₙ) ≤ b.
6
Teorema 3.2.7 ( Teorema Apit)
𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 ≤ 𝑧𝑛
Bukti: Misalkan 𝑤 = lim(𝑥𝑛 ) = lim (𝑧𝑛 ). Ambil 𝜀 > 0 sebarang. Karena X dan Z
konvergen ke w, maka ada bilangan asli K sehingga untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku
𝑥𝑛 − 𝑤 ≤ 𝑦𝑛 − 𝑤 ≤ 𝑧𝑛 − 𝑤
lim(𝑦𝑛 ) = 𝑤
Teorema 3.2.8
Bukti: ambil 𝜀 > 0 sebarang, karena X konvergen ke x, maka ada bilangan asli K
sehingga untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku
|𝑥𝑛 − 𝑥| < 𝜀
Maka
7
||𝑥𝑛 | − |𝑥| ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| < 𝜀,
Teorema 3.2.9
lim(√𝑥𝑛 ) = √𝑥
|𝑥𝑛 − 0| = 𝑥𝑛 < 𝜀 2
Sehingga diperoleh
Untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾.
Karena
√𝑥𝑛 + √𝑥 ≥ √𝑥 > 0,
Maka
8
1
|√𝑥𝑛 − √𝑥 ≤ | |𝑥𝑛 − 𝑥|
√𝑥
|𝑥𝑛 − 𝑥| < 𝜀 √𝑥
Diperoleh
1
|√𝑥𝑛 − √𝑥| ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| < 𝜀, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 ≥ 𝐾
√𝑥
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Barisan bilangan real adalah suatu fungsi yang didefenisikan pada himpunan ℕ
dengan Range dalam ℝ. Dengan kata lain barisan dalam ℝ mengawankan setiap
bilangan asli 𝑛 = 1,2,3, …
Kepada suatu bilangan real, jika X : ℕ maka ℝ merupakan barisan, maka biasanya
dituliskan dengan nilai dari X pada n dengan notasi
B. Saran
Kami dari kelompok 4 berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan
teman-teman sekalian. Kami juga berharap para pembaca dapat menggunakan makalah
ini menjadi referensi untuk menambah wawasan, namun pada makalah ini masih belum
cukup dan masih banyak kekurangan. Untuk itu para pembaca diharapkan mencari
referensi-referensi lainnya. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada
kekurangan dan kesalahan, kami harap teman-teman dapat memakluminya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bartle, R.G And Sherbet, D.R. 2000. Introduction To Real Analysis, Third Edition.
John Wiley And Sons, Inc, Usa.
11