Anda di halaman 1dari 2

Judul Laporan : Pelacakan Kontak (Contact Tracing) Kasus Covid-19 di Wilayah Kerja

Puskesmas Margadadi

Latar Belakang
Penyakit virus corona 2019 (corona virus disease/COVID-19) merupakan sebuah nama baru
yang diberikan oleh Wolrd Health Organization (WHO) bagi pasien dengan infeksi virus novel
corona 2019 (nCoV19) yang pertama kali dilaporkan dari kota Wuhan, Cina pada akhir 2019.
Penyebaran terjadi secara cepat dan membuat ancaman pandemi baru.
Klasifikasi covid ini memang terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan diagnosisnya,
yaitu kasus suspek, kasus probable, kasus terkonfirmasi, dan kasus kontak erat. Disini yang akan
dibahas adalah pasien terkonfirmasi dengan kontak erat. Definisi kasus terkonfirmasi adalah
apabila seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang sudah dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR, baik memiliki gejala atau tidak bergejala. Sedangkan
definisi kontak erat itu sendiri adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi atau probable 2 hari sebelum dan 14 hari sesudah muncul gejala, seperti bertatap
muka dalam radius 1 meter selama lebih dari 15 menit, atau bersentuhan langsung, atau merawat
langsung pasien tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, atau situasi lainnya
yang berisiko (dalam satu ruangan, kantor, mode transportasi dll).
Pelacakan Kontak (contact tracing) adalah proses untuk mengidentifikasi, menilai dan
mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan kasus konfirmasi untuk mencegah penularan
selanjutnya. Kegiatan ini penting karena kasus konfirmasi dapat menularkan penyakit sejak 2
hari sebelum hingga 14 hari sesudah timbulnya gejala.
Belakangan ini angka kejadian corona di Indonesia semakin meningkat, yaitu terdapat hampir
600.000 orang yang terdiagnosis corona. Bahkan beberapa daerah di Indonesia sudah menjadi
zona merah, salah satunya adalah daerah Indramayu. Angka kejadian pasien baru yang
terdiagnosis corona di Indramayu dalam 3 bulan belakangan ini mengalami peningkatan 3 kali
lipat bila di bandingkan dengan data sebelumnya. Oleh karena itu Puskesmas Margadadi
melakukan Contact Tracing.

Permasalahan
Penyebaran virus korona ini sangatlah cepat, saat ini terjadinya peningkatan angka kejadian
corona di Indramayu yang sangat signifikan.
Banyak orang yang telah melakukan kontak erat namun masih beraktifitas diluar rumah tanpa
melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, hal ini sangat berpotensi sebagai sumber penularan,
sehingga mengharuskan kita melacak penyebaran virus corona ini.

Perencanaan (metode penyuluhan)


Mendata terlebih dahulu orang-orang yang memiliki kontak erat sehingga saat pelaksanaan dapat
dilakukan penghitungan orang yang hadir sesuai atau tidak.

Pelaksanaan (Intervensi)
Pemeriksaan swab kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien yang
terkonfirmasi covid ini dilakukan melalui 2 bagian. Pertama kami akan melakukan di Puskesmas
Margadadi terlebih dahulu, setelah itu kami akan menggunakan mobil ambulance Puskesmas
Margadadi ke rumah-rumah orang yang memiliki kontak erat.
Disini yang harus dengan ketat dilakukan terletak pada alat pelindung diri level 3 yang harus
terpakai dengan rapat dan benar saat melakukan Contact Tracing. Lalu menghimbau dan
memastikan masyarakat yang memiliki kontak erat tersebut untuk melakukan isolasi mandiri
hingga hasil dinyatakan non reaktif/negative.
Saat pelaksanaan terdapat sedikit kendala, dimana terdapat beberapa orang yang akan di swab
belum memfotokopikan KTP sehingga menyebabkan proses ini berjalan lebih lambat.

Monitoring dan evaluasi


Monitoring akan dilakukan oleh ketua satgas puskesmas dengan kepala puskesmas setiap hari,
sedangkan untuk evaluasi dilakukan srtiap minggu.

Anda mungkin juga menyukai