MODUL PERKULIAHAN
Perencanaan
Jaringan Irigasi
dan Drainase
Modul 3.
Evapotranspirasi
Abstract Kompetensi
Memberikan gambaran tentang Mahasiswa dapat menjelaskan
evaporasi,transpirasi, evapotranspirasi definisi evaporasi, transpirasi, dan
dan metode-metode pendekatan evapotranspirasi.
perhitungan evapotranspirasi.
Mahasiswa dapat memilih dan
menggunakan metode perhitungan
evapotranspirasi sesuai dengan
ketersediaan data dan kondisi di
lapangan.
Mahasiswa dapat menghitung nilai
besarnya evapotranspirasi.
03
Penguapan
Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap air) dan masuk
ke atmosfer. Penguapan dibedakan menjadi dua macam yaitu evaporasi dan transpirasi.
Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air dan permukaan tanah.
Evaporasi sangat mempengaruhi besarnya debit sungai, kapasitas waduk, penggunaan
konsumtif bagi tanaman, analisis ketersediaan air dan lain-lain. Air akan menguap dari tanah
(tanah gundul atau yang tertutup oleh tanaman), permukaan tidak tembus air seperti atap,
jalan raya dan air bebas dari air yang mengalir. Laju evaporasi akan berubah-ubah menurut
warna dan sifat pemantulan permukaan dan berbeda pula untuk permukaan yang langsung
terkena sinar matahari dengan yang terlindung.
Transpirasi adalah penguapan yang terjadi melalui tanaman, dimana air tanah diserap oleh
akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang sampai ke permukaan daun dan
menguap sampai menuju atmosfer. Di lapangan sulit untuk membedakan antara penguapan
dari badan air, tanah dan tanaman. Biasanya evapoasi dan transpirasi dicakup menjadi satu
yang disebut dengan evapotranspirasi.
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari merupakan sumber utama panas dan mempengaruhi jumlah evaporasi
di atas permukaan bumi, yang tergantung letak pada garis lintang dan musim. Radiasi
matahari di suatu lokasi (garis lintang) dan deklinasi matahari.
Pada bulan Desember kedudukan matahari berada jauh di selatan, sementara pada
bulan Juni kedudukan matahari berada paling jauh di utara. Daerah yang berada di
belahan bumi selatan menerima radiasi matahari maksimum pada bulan Desember,
sementara radiasi.
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
terkecil terjadi pada bulan Juni. Radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi juga
dipengaruhi oleh penutupan awan. Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase
dari lama penyinaran matahari aktual terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin
terjadi.
2. Temperatur udara
Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruh terhadap proses
evaporasi. Semakin tinggi temperatur maka semakin besar kemampuan udara untuk
menyerap uap air. Semakin tinggi temperatur, energi kinetik molekul air meningkat
sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapis udara di atasnya dalam
bentuk uap air. Maka di daerah beriklim tropis jumlah evaporasi lebih tinggi disbanding
dengan daerah kutub (daerah yang beriklim dingin).
3. Kelembaban udara
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang cukup luas,
mempunyai kelembaban udara tinggi. Kelembaban udara tergantung pada musim,
dimana nilainya tinggi pada musim penghujan dan berkurang pada musim kemarau. Pada
musim penghujan kelembaban udara mencapai 80%-90%, sementara pada musim
kemarau kelembabannya turun menjadi sekitar 70%. Di daerah pesisir, umumnya
kelembaban udara lebih tinggi dari pada di daerah pedalaman,
4. Kecepatan angin
Kecepatan angin merupakan faktor penting dalam proses evaporasi. Di daerah terbuka
dan banyak angin, penguapan akan lebih besar dari pada daerah yang terlindung dan
udara diam. Kecepatan angin di Indonesia relative rendah. Pada musim penghujan
angina dominan berasal dari barat laut yang membawa banyak uap air, sementara pada
musim kemarau angin berasal dari tenggara dan bersifat kering.
Evaportion
Radiation
Sunshine
Humidity
Environ
Wind
No. Metode
1 Blaney Criddle * o o o o
2 Radiation * o o * o
3 Penman * * * * (*) (*) o
4 Pan Evaporasi o o o * *
Sumber : FAO Irrigation and Drainage Paper 1977
Catatan :
dimana:
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rns : gelombang pendek radiasi yang masuk
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh:
Tabel Hubungan Nilai Radiasi Ekstra Matahari (Ra) dengan letak lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS)
Bulan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Tahun
5º LU 13,7 14,5 15 15 14,5 14,1 14,2 14,6 14,9 14,6 13,9 13,4 14,39
0º 14,5 15 15,2 14,7 13,9 13,4 13,5 14,2 14,9 15 14,6 14,3 14,45
5º LS 15,2 15,4 15,2 14,3 13,2 12,5 12,7 13,6 14,7 15,2 15,2 15,1 14,33
10º LS 15,8 15,7 15,1 13,8 12,4 11,6 11,9 13 14,4 15,7 15,7 15,8 14,21
Sumber : Sudirman, 2002
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel Hubungan T dengan ea, W dan f(T)
ea W (1 – W)
Suhu (T) f(t)
mbar Elevasi 1 – 250 m
20 23,40 0,68 0,32 14,60
21 24,90 0,70 0,30 14,80
22 26,40 0,71 0,29 15,00
23 28,10 0,72 0,28 15,20
24 29,80 0,73 0,27 15,40
25 31,70 0,74 0,26 15,70
26 33,60 0,75 0,25 15,90
27 35,70 0,76 0,24 16,10
28 37,80 0,77 0,23 16,30
29 40,10 0,78 0,22 16,50
30 42,40 0,78 0,22 16,70
31 44,90 0,79 0,21 17,00
32 47,60 0,80 0,20 17,20
33 50,30 0,81 0,19 17,50
34 53,20 0,81 0,19 17,70
35 56,20 0,82 0,18 17,90
36 59,40 0,83 0,17 18,10
37 62,80 0,84 0,16 18,30
38 66,30 0,84 0,16 18,50
39 69,90 0,85 0,15 18,70
Sumber :PLTMH Pinembani
Penyelesaian:
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perhitungan Eto dengan Penman Modifikasi Kalijati Subang
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
No. Description
31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
1 Temperature (T) 25.10 25.50 25.70 26.20 26.30 26.00 25.40 25.80 26.50 26.70 26.40 25.90
2 Saturation vapour pressure (ea), tabel 31.89 32.65 33.03 34.02 34.23 33.60 32.46 33.22 34.65 35.07 34.44 33.41
3 Relative humidity (RH) 0.88 0.87 0.86 0.85 0.83 0.82 0.81 0.76 0.75 0.75 0.81 0.84
4 Vapour pressure (ed) = (ea*RH) 28.16 28.37 28.37 28.99 28.45 27.62 26.26 25.38 26.02 26.44 28.03 28.10
5 Diff. vapour pressure = (ea-ed) 3.73 4.28 4.66 5.03 5.78 5.98 6.20 7.84 8.63 8.63 6.41 5.31
6 Wind velocity (U) 8.45 8.21 5.15 3.22 3.02 3.38 3.62 4.83 5.23 4.53 4.50 6.76
7 f(U) = 0.27*(1+(U/100)) 0.29 0.29 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.29
8 Weighting factor (W), tabel 0.74 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.74 0.75 0.76 0.76 0.75 0.75
9 Weighting factor for wind = 1-W 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25 0.25 0.26 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25
10 Aerodynamic factor = (1-W)*f(U)*(ea-ed) 0.28 0.32 0.33 0.35 0.40 0.42 0.44 0.56 0.60 0.59 0.44 0.38
11 Extra terrestrial radiation (Ra), tabel 15.39 15.49 15.17 14.15 12.95 12.22 12.45 13.41 14.61 15.36 15.36 15.32
12 Sunshine (n/N) 0.41 0.57 0.49 0.55 0.64 0.69 0.76 0.82 0.75 0.64 0.52 0.45
13 Short wave solar radiation (Rs) = (0.25+0.5*n/N)*Ra 6.96 8.27 7.53 7.41 7.35 7.29 7.83 8.83 9.11 8.75 7.83 7.30
14 Incom.short wave solar radiation (Rns) = 0.75*Rs 5.22 6.20 5.65 5.56 5.51 5.47 5.87 6.62 6.84 6.56 5.87 5.47
15 Effect of temperature on Rnl = f(T), tabel 15.72 15.80 15.84 15.94 15.96 15.90 15.78 15.86 16.00 16.04 15.98 15.88
16 Effect of (ed) on Rnl = f(ed) = 0.34-0.04*Ved 0.13 0.13 0.13 0.12 0.13 0.13 0.14 0.14 0.14 0.13 0.13 0.13
17 Effect of (n/N) on Rnl = f(n/N) = 0.1+0.9*n/N 0.46 0.61 0.54 0.59 0.67 0.72 0.78 0.84 0.77 0.68 0.57 0.51
18 Net long wave radiation Rnl = f(T)*f(ed)*f(n/N) 0.93 1.23 1.09 1.18 1.36 1.49 1.67 1.83 1.68 1.46 1.16 1.03
19 Net radiation Rn = Rns - Rnl 4.29 4.98 4.56 4.38 4.16 3.97 4.21 4.79 5.15 5.11 4.71 4.44
20 Effect W on Rn = W*Rn 3.18 3.71 3.40 3.29 3.13 2.98 3.13 3.58 3.89 3.87 3.55 3.33
21 Adjustment factor = C, tabel 1.04 1.05 1.06 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
22 Evapotranspiration (Eto)=C*(W*Rn+(1-W)*f(U)*(ea-ed)) 3.58 4.23 3.96 3.28 3.17 3.06 3.22 4.14 4.94 4.90 4.40 4.08
23 Monthly Eto (mm/month) 111.05 118.43 122.81 98.33 98.38 91.74 99.73 128.41 148.24 152.03 131.86 126.56
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dirjen Pengairan, 2010, Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan, KP-01 s/d
KP-07.
2. Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda, 1976, Hidrologi untuk Pengairan, , PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
3. Bambang Triatmodjo, 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset.
4. Ir. Hadi Susilo, MM, 2013, Modul Perkuliahan Irigasi dan Bangunan Air, UMB.
5. Joko Nugroho, 2012, Modul Perkuliahan Irigasi, ITB.
6. Suprapti, 2020, Modul Perkuliahan Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase, FT-UMB.
2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/