Anda di halaman 1dari 9

1

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan
Jaringan Irigasi
dan Drainase
Modul 3.
Evapotranspirasi

Abstract Kompetensi
Memberikan gambaran tentang  Mahasiswa dapat menjelaskan
evaporasi,transpirasi, evapotranspirasi definisi evaporasi, transpirasi, dan
dan metode-metode pendekatan evapotranspirasi.
perhitungan evapotranspirasi.
 Mahasiswa dapat memilih dan
menggunakan metode perhitungan
evapotranspirasi sesuai dengan
ketersediaan data dan kondisi di
lapangan.
 Mahasiswa dapat menghitung nilai
besarnya evapotranspirasi.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil W112100044 Suprapti, S.T.,M.T.

03
Penguapan
Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap air) dan masuk
ke atmosfer. Penguapan dibedakan menjadi dua macam yaitu evaporasi dan transpirasi.
Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air dan permukaan tanah.
Evaporasi sangat mempengaruhi besarnya debit sungai, kapasitas waduk, penggunaan
konsumtif bagi tanaman, analisis ketersediaan air dan lain-lain. Air akan menguap dari tanah
(tanah gundul atau yang tertutup oleh tanaman), permukaan tidak tembus air seperti atap,
jalan raya dan air bebas dari air yang mengalir. Laju evaporasi akan berubah-ubah menurut
warna dan sifat pemantulan permukaan dan berbeda pula untuk permukaan yang langsung
terkena sinar matahari dengan yang terlindung.

Transpirasi adalah penguapan yang terjadi melalui tanaman, dimana air tanah diserap oleh
akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang sampai ke permukaan daun dan
menguap sampai menuju atmosfer. Di lapangan sulit untuk membedakan antara penguapan
dari badan air, tanah dan tanaman. Biasanya evapoasi dan transpirasi dicakup menjadi satu
yang disebut dengan evapotranspirasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguapan


Analisis mengenai penguapan diperlukan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi
tanaman yang akan dipakai untuk menghitung kebutuhan air irigasi. Data-data iklim yang
diperlukan untuk perhitungan ini adalah:
- Sinar matahari (radiasi matahari): lamanya dalam sehari
- Temperatur: harian maksimum, minimum dan rata-rata
- Kelembapan udara relatif
- Angin: kecepatan dan arah

1. Radiasi matahari

Radiasi matahari merupakan sumber utama panas dan mempengaruhi jumlah evaporasi
di atas permukaan bumi, yang tergantung letak pada garis lintang dan musim. Radiasi
matahari di suatu lokasi (garis lintang) dan deklinasi matahari.

Pada bulan Desember kedudukan matahari berada jauh di selatan, sementara pada
bulan Juni kedudukan matahari berada paling jauh di utara. Daerah yang berada di
belahan bumi selatan menerima radiasi matahari maksimum pada bulan Desember,
sementara radiasi.

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
terkecil terjadi pada bulan Juni. Radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi juga
dipengaruhi oleh penutupan awan. Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase
dari lama penyinaran matahari aktual terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin
terjadi.

2. Temperatur udara
Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruh terhadap proses
evaporasi. Semakin tinggi temperatur maka semakin besar kemampuan udara untuk
menyerap uap air. Semakin tinggi temperatur, energi kinetik molekul air meningkat
sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapis udara di atasnya dalam
bentuk uap air. Maka di daerah beriklim tropis jumlah evaporasi lebih tinggi disbanding
dengan daerah kutub (daerah yang beriklim dingin).

3. Kelembaban udara
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang cukup luas,
mempunyai kelembaban udara tinggi. Kelembaban udara tergantung pada musim,
dimana nilainya tinggi pada musim penghujan dan berkurang pada musim kemarau. Pada
musim penghujan kelembaban udara mencapai 80%-90%, sementara pada musim
kemarau kelembabannya turun menjadi sekitar 70%. Di daerah pesisir, umumnya
kelembaban udara lebih tinggi dari pada di daerah pedalaman,

4. Kecepatan angin
Kecepatan angin merupakan faktor penting dalam proses evaporasi. Di daerah terbuka
dan banyak angin, penguapan akan lebih besar dari pada daerah yang terlindung dan
udara diam. Kecepatan angin di Indonesia relative rendah. Pada musim penghujan
angina dominan berasal dari barat laut yang membawa banyak uap air, sementara pada
musim kemarau angin berasal dari tenggara dan bersifat kering.

Untuk memperkirakan besarnya penguapan diperlukan data-data tersebut. Data-data


klimatologi di atas adalah standar bagi stasiun-stasiun agrometerologi. Jangka waktu
pencatatan untuk keperluan analisis yang cukup tepat dan andal adalah sekitar sepuluh
tahun.

Tahapan Proyek Irigasi


2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah banyaknya air yang dilepaskan ke udara dalam bentuk uap air yang
dihasilkan dari proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi terjadi pada permukaan tanah
(tanah gundul), permukaan badan-badan air, misalnya danau, sungai dan genangan air.
Sedangkan transpirasi terjadi pada tumbuhan akibat proses asimilasi. Ada beberapa metode
dalam penentuan evapotranspirasi potensial diantaranya adalah metode Thornwaite, Blaney
Criddle, dan Penman Modifikasi. Ketiga metode tersebut berbeda dalam macam data yang
digunakan untuk perhitungan. Pemilihan metode tergantung dari data yang tersedia. Metode
Penman Modifikasi menghasilkan perhitungan yang lebih akurat karena banyak parameter
yang diperhitungkan.
Temperature

Evaportion
Radiation
Sunshine
Humidity

Environ
Wind

No. Metode

1 Blaney Criddle * o o o o
2 Radiation * o o * o
3 Penman * * * * (*) (*) o
4 Pan Evaporasi o o o * *
Sumber : FAO Irrigation and Drainage Paper 1977

Catatan :

* Data pengukuran ; o Data perkiraan ; (*) Jika tersedia, tidak pokok

Perhitungan Evapotranspirasi Metode Penman


Rumus : ETo  c.w.Rn  (1  w). f (u).(ea  ed )

dimana:

ETo : evapotranspirasipotensial (mm/hari)

c : faktor koreksi, akibat keadaan iklim siang dan malam

w : faktor bobot, tergantung dari temperatur udara dan ketinggian tempat

Rn : radiasi netto, ekivalen dengan evaporasi (mm/hari) = Rns – Rnl

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rns : gelombang pendek radiasi yang masuk

Ra : ekstra terrestrial radiasi matahari

Rnl : gelombang panjang radiasi netto

N : lama maksimum penyinaran matahari

f(u) :fungsi kecepatan angin = 0,27.

Langkah perhitungan evapotranspirasi potensial (Eto) dengan metode Penman Modifikasi


adalah sebagai berikut:

1. Menentukan data klimatologi rerata, meliputi:


a. rerata temperatur (T)
b. rerata kelembaban udara (Rh)
c. rerata penyinaran matahari (n/N)
d. rerata kecepatan angin (U)
2. Menghitung tekanan uap jenuh pada temperatur rata-rata udara (ea
Rh
3. Menghitung tekanan uap aktual pada temperatur rata-rata udara ed  ea.
100
 U 
4. Menghitung fungsi kecepatan angin, f (u )  0,27.1  
 100 
5. Menentukan faktor bobot (w), dengan interpolasi dari data tabel II.1.
6. Menghitung Rs = (0,25 + 0,5.n/N).Ra
7. Menghitung Rns = (1 – α).Rs
8. Menghitung fungsi efek tekanan uap pada gelombang panjang radiasi, f(ed):

f (ed )  0,34  0,044 ed


9. Menghitung fungsi efek sinar matahari pada gelombang panjang radiasi, f(n/N)=(0,1 +
0,9. n/N)
10. Menghitung Rnl = f(T).f(ed).f(n/N)
11. Menghitung Rn = Rns – Rnl
12. Menghitung evapotranspirasi, dengan factor koreksi c = 1,0
ET  c.w.Rn  (1  w). f (u).(ea  ed )

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh:

Diketahui data-data sebagai berikut:

DATA POS KLIMATOLOGI KALIJATI SUBANG


Variasi Rata-Rata Bulanan
No. Parameter Iklim
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 Temperatur, T (°C) 25.1 25.5 25.7 26.2 26.3 26 25.4 25.8 26.5 26.7 26.4 25.9
2 Kelembaban, RH (%) 88.3 86.9 85.9 85.2 83.1 82.2 80.9 76.4 75.1 75.4 81.4 84.1
3 P. Matahari, n/N (%) 40.5 56.8 49.3 54.8 63.5 69.3 75.8 81.7 74.8 64 52 45.3
4 Kec. Angin, U (Km/hari) 202.8 197 123.6 77.2 72.4 81.1 86.9 115.9 125.5 108.8 108.1 162.2
5 Evapotranspirasi Pts 3.69 4.32 3.88 3.74 3.65 3.63 3.86 4.54 4.84 4.71 4.16 3.96
Sumber : Buku Publikasi Data Iklim di Indonesia, BMG 1973 - 1989

Tabel Hubungan Nilai Radiasi Ekstra Matahari (Ra) dengan letak lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS)
Bulan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Tahun
5º LU 13,7 14,5 15 15 14,5 14,1 14,2 14,6 14,9 14,6 13,9 13,4 14,39
0º 14,5 15 15,2 14,7 13,9 13,4 13,5 14,2 14,9 15 14,6 14,3 14,45
5º LS 15,2 15,4 15,2 14,3 13,2 12,5 12,7 13,6 14,7 15,2 15,2 15,1 14,33
10º LS 15,8 15,7 15,1 13,8 12,4 11,6 11,9 13 14,4 15,7 15,7 15,8 14,21
Sumber : Sudirman, 2002

Tabel Koreksi ( C ) Bulanan untuk Metode Penman


Bulan C Bulan C
Januari 1,04 Juli 0,9
Pebruari 1,05 Agustus 1
Maret 1,06 September 1,1
April 0,9 Oktober 1,1
Mei 0,9 Nopember 1,1
Juni 0,9 Desember 1,1
Sumber : Ir. Agus Suroso, MT

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel Hubungan T dengan ea, W dan f(T)
ea W (1 – W)
Suhu (T) f(t)
mbar Elevasi 1 – 250 m
20 23,40 0,68 0,32 14,60
21 24,90 0,70 0,30 14,80
22 26,40 0,71 0,29 15,00
23 28,10 0,72 0,28 15,20
24 29,80 0,73 0,27 15,40
25 31,70 0,74 0,26 15,70
26 33,60 0,75 0,25 15,90
27 35,70 0,76 0,24 16,10
28 37,80 0,77 0,23 16,30
29 40,10 0,78 0,22 16,50
30 42,40 0,78 0,22 16,70
31 44,90 0,79 0,21 17,00
32 47,60 0,80 0,20 17,20
33 50,30 0,81 0,19 17,50
34 53,20 0,81 0,19 17,70
35 56,20 0,82 0,18 17,90
36 59,40 0,83 0,17 18,10
37 62,80 0,84 0,16 18,30
38 66,30 0,84 0,16 18,50
39 69,90 0,85 0,15 18,70
Sumber :PLTMH Pinembani

Tentukan nilai ETo dengan metode Penman Modifikasi.

Penyelesaian:

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel mengikuti langkah-langkah


perhitungan seperti di atas.

Hasilnya perhitungan sebagai berikut:

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perhitungan Eto dengan Penman Modifikasi Kalijati Subang
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
No. Description
31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
1 Temperature (T) 25.10 25.50 25.70 26.20 26.30 26.00 25.40 25.80 26.50 26.70 26.40 25.90
2 Saturation vapour pressure (ea), tabel 31.89 32.65 33.03 34.02 34.23 33.60 32.46 33.22 34.65 35.07 34.44 33.41
3 Relative humidity (RH) 0.88 0.87 0.86 0.85 0.83 0.82 0.81 0.76 0.75 0.75 0.81 0.84
4 Vapour pressure (ed) = (ea*RH) 28.16 28.37 28.37 28.99 28.45 27.62 26.26 25.38 26.02 26.44 28.03 28.10
5 Diff. vapour pressure = (ea-ed) 3.73 4.28 4.66 5.03 5.78 5.98 6.20 7.84 8.63 8.63 6.41 5.31
6 Wind velocity (U) 8.45 8.21 5.15 3.22 3.02 3.38 3.62 4.83 5.23 4.53 4.50 6.76
7 f(U) = 0.27*(1+(U/100)) 0.29 0.29 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.29
8 Weighting factor (W), tabel 0.74 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.74 0.75 0.76 0.76 0.75 0.75
9 Weighting factor for wind = 1-W 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25 0.25 0.26 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25
10 Aerodynamic factor = (1-W)*f(U)*(ea-ed) 0.28 0.32 0.33 0.35 0.40 0.42 0.44 0.56 0.60 0.59 0.44 0.38
11 Extra terrestrial radiation (Ra), tabel 15.39 15.49 15.17 14.15 12.95 12.22 12.45 13.41 14.61 15.36 15.36 15.32
12 Sunshine (n/N) 0.41 0.57 0.49 0.55 0.64 0.69 0.76 0.82 0.75 0.64 0.52 0.45
13 Short wave solar radiation (Rs) = (0.25+0.5*n/N)*Ra 6.96 8.27 7.53 7.41 7.35 7.29 7.83 8.83 9.11 8.75 7.83 7.30
14 Incom.short wave solar radiation (Rns) = 0.75*Rs 5.22 6.20 5.65 5.56 5.51 5.47 5.87 6.62 6.84 6.56 5.87 5.47
15 Effect of temperature on Rnl = f(T), tabel 15.72 15.80 15.84 15.94 15.96 15.90 15.78 15.86 16.00 16.04 15.98 15.88
16 Effect of (ed) on Rnl = f(ed) = 0.34-0.04*Ved 0.13 0.13 0.13 0.12 0.13 0.13 0.14 0.14 0.14 0.13 0.13 0.13
17 Effect of (n/N) on Rnl = f(n/N) = 0.1+0.9*n/N 0.46 0.61 0.54 0.59 0.67 0.72 0.78 0.84 0.77 0.68 0.57 0.51
18 Net long wave radiation Rnl = f(T)*f(ed)*f(n/N) 0.93 1.23 1.09 1.18 1.36 1.49 1.67 1.83 1.68 1.46 1.16 1.03
19 Net radiation Rn = Rns - Rnl 4.29 4.98 4.56 4.38 4.16 3.97 4.21 4.79 5.15 5.11 4.71 4.44
20 Effect W on Rn = W*Rn 3.18 3.71 3.40 3.29 3.13 2.98 3.13 3.58 3.89 3.87 3.55 3.33
21 Adjustment factor = C, tabel 1.04 1.05 1.06 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
22 Evapotranspiration (Eto)=C*(W*Rn+(1-W)*f(U)*(ea-ed)) 3.58 4.23 3.96 3.28 3.17 3.06 3.22 4.14 4.94 4.90 4.40 4.08
23 Monthly Eto (mm/month) 111.05 118.43 122.81 98.33 98.38 91.74 99.73 128.41 148.24 152.03 131.86 126.56

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dirjen Pengairan, 2010, Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan, KP-01 s/d
KP-07.
2. Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda, 1976, Hidrologi untuk Pengairan, , PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
3. Bambang Triatmodjo, 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset.
4. Ir. Hadi Susilo, MM, 2013, Modul Perkuliahan Irigasi dan Bangunan Air, UMB.
5. Joko Nugroho, 2012, Modul Perkuliahan Irigasi, ITB.
6. Suprapti, 2020, Modul Perkuliahan Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase, FT-UMB.

2022 Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Suprapti, S.T.,M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai