Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sandra Salsabilla

NRP : 5013211003
____________________________________________________________________________

Resume Chapter 29: Taking Local-Global Action in the Built Environment

Think globally-Act locally : Berpikir secara luas, dimualai dengan aksi dari diri sendiri
Think globally-Act globally : Berpikir secara luas dan dimulai bersama banyak pihak (masing-masing
pihak memulai aksinya tersebut dari dirinya sendiri)

Understanding Human-Environmental Issues


Cara pemikiran manusia yang mengarah pada peningkatan standar hidup mereka ini sayangnya
belum memberikan pertimbangan yang sama mengenai upaya mengurangi akibatnya (degradasi
lingkungan). Namun kini, kesadaran tersebut sudah mulai tumbuh karena beberapa bencara yang pernah
terjadi, seperti catastrophic accidents at the Chernobyl nuclear plant in the Soviet Union, the spill caused
by the wreck of the Exxon Valdez oil tanker in the Gulf of Alaska, the ongoing conflicts in the Persian
Gulf, and dramatic changes in weather patterns that are causing the polar ice cap to melt.
Melihat berbagai macam bencana yang sudah disebutkan ini, terkadang dalam beberapa kasus
peran locally jauh lebih bertindak daripada globally (dalam contoh disebutkan tentang daerah Seattle dan
Amerika Serikat yang memiliki perbedaan pemikiran). Padahal para ahli setuju bahwa sejumlah tantangan
yang saling terkait (perlu dilakukan secara globally) adalah yang paling penting untuk ditangani. Dan
masalah tersebut diantaranya :
• Air: The emerging environmental stresses that affect the chemical and physical nature of the atmosphere
and global warming
• Water: The decline in quality of the Earth’s ocean and freshwater resources
• Land, Food, and Fiber: The permanent loss or degradation of land, agricultural, and forestry resources
• Energy: The impacts of nuclear energy and the loss of nonrenewable energy sources
• Biodiversity: The accelerating loss of plant and animal genetic resources

Finding Solutions
Perancang/perencana lingkungan dididik dan dilatih untuk menghadapi banyak tantangan agenda
global dan memiliki posisi yang sangat baik untuk mempengaruhi perubahan di semua tingkatan.
A. Air Resources
Banyak diskusi yang telah membahas masalah terkait polusi dan degradasi atmosfer. Dalam
masalah ini, sejumlah faktor perlu dipertimbangkan. Misalnya seperti yang dibahas dalam Bab 28, efek
rumah kaca, yang berkontribusi pada pemanasan global. Ia terjadi karena hasil produk dari mobil dan gas
industri (seperti karbon dioksida, nitrous oxides, metana, dan ozon) yang menebalkan selimut atmosfer
mengelilingi Bumi, menjebak panas dan menaikkan suhu rata-rata bumi. Selain itu reaksi atmosfer
dengan emisi otomatis juga akan menciptakan selimut asap dan menyebabkan masalah kesehatan utama
bagi manusia dan tanaman, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan, hasil panen, dan populasi ikan.
Perubahan pola pikir serta budaya serba instan (budaya naik mobil pribadi) harus segera dirubah
menjadi budaya jalan atau menggunakan transportasi umum. Kemudian perbaruan mengenai inovasi
energi alternatif yang bisa dijangkau dengan Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan juga harus terus
dikaji.
Kemudian jika kita melihat hal ini di bidang perancangan bangunan, maka yang pertama
terpikirkan adalah proses design-ing yang akan berusaha agar masalah mengenai 'Air Resources' ini dapat
diminimalisir atau dihilangkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar masalah ini teratasi antara lain
dengan merencanakan secara matang mengenai material bangunan dan penanaman tumbuhan dalam
perancangan. Selain itu, pengembangan dan pemanfaatan tenaga surya, angin, dan sumber energi
terbarukan lainnya harus menjadi prioritas.

B. Water Resources
Air adalah satu elemen yang akan sangat berkaitan dengan kehidupan manusia. Namun
sayangnya, kini manusia sedang mengalami masalah tentang jomplangnya kuantitas supply air bersih
dengan besarnya permintaan yang ada, serta masalah kualitas air juga dipertanyakan karena beberapa
pihak menemukan lebih dari 100 polutan beracun jenis organik dan non organik bersemayam dalam air
kita. Hal yang mejadi masalah dalam pelaksanaan konservasi air ini adalah mindset manusia yang
menganggap air adalah Sumber Daya yang murah dan mudah didapatkan. Karena hal ini, mereka menjadi
kurang berhati-hati dalam bertindak dan akhirnya merugikan alam. Untuk menyelesaikan masalah ini
mungkin dengan memberikan warga negara kewajiban untuk membayar harga air yang lebih realistis,
akan ada insentif ekonomi yang lebih besar untuk konservasi. Dan jika konservasi menjadi norma, maka
lebih sedikit sumber daya yang akan dihabiskan untuk produksi air bersih. Harapannya, konservasi air
bisa lebih lancar dilakukan.
Banyak sekali inovasi-inovasi yang manusia lakukan guna menyelesaikan masalah air ini.
Inovasi-inovasi ini terjadi di berbagai bidang. Contohnya saja, ada peningkatan besar dalam
pengembangan perangkat dan sistem konservasi air di gedung-gedung baru dan yang direnovasi. Konsep
xeriscape didasarkan pada penggunaan tanaman asli yang tahan kekeringan di desain lanskap juga sudah
bisa diterapkan. Pendekatan ini bisa dilakukan untuk memungkinkan pengembangan kebun, pekarangan,
dan taman yang membutuhkan lebih sedikit air untuk menopang tanaman, namun tetap menyediakan
fasilitas yang diinginkan pengguna. Selain itu, strategi konservasi air termasuk penggunaan air hujan dan
grey water (air yang sebelumnya digunakan tetapi tidak terkontaminasi dengan racun) untuk pekarangan
perumahan, taman umum, hak jalan, dan bahkan air mancur dekoratif, juga bisa diterapkan.
Kualitas air sebenarnya bisa diperbaiki dengan berbagai cara. Namun cara yang paling efektif dan
berhasil sampai saat ini adalah dengan membenahi masalah air itu dari sumbernya. Contohnya di US,
mereka mewajibkan setiap parik yang berdiri diatas tanahnya untuk melakukan pengolahan limbah yang
mereka hasilkan agar tidak mencemari lingkungna. Namun, inovasi-inovasi cara baru yang akan
menambah kreatifitas juga boleh ditambahkan. Contohnya saja living machines, artificial or constructed
wetlands, and bioswales yang akan menahan dan memurnikan air di lokasi dan secara perlahan
melepaskan air bersih ke dalam sistem yang lebih besar. Perencana lingkungan terampil dalam menilai
nilai lahan sensitif ini dan belajar bekerja sama dengan pengembang untuk menghasilkan solusi kreatif.
C. Land, Food, and Fiber Resources
Menjadi tiga hal yang juga sangat penting dalam hidup manusia, Tanah, Makanan, dan Serat
(kain) juga perlu untuk dibahas karena mereka adalah hal yang berpotensi mengalami masalah karena
sistemnya yang belum stabil dan kenyataan bahwa persediaan tanah semakin sedikit setiap tahunnya.
Untuk masalah makanan sekarang ini sudah banyak dilakukan inovasi guna menyelesaikannya.
Contohnya seperti dengan pengembangan galur tanaman dan pupuk berbasis minyak yang tahan hama
dan sangat produktif, herbisida, dan pestisida. Namun beberapa inovasi ini memiliki kekurangan dalam
penerapannya, yakni akan meracuni dan merusak kualitas air (danau atau sungai sekitar sawah) dengan
endapan bahan kimia dari teknologi yang dilakukan. Selain itu, kandungan di dalam teknologi-teknologi
itupun dapat mengancam keselamatan pekerja lapangannya.
Selain itu masalah mengenai mulai hilangnya tanah pertanian juga perlu untuk ditemukan
solusinya. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan praktek-praktek yang melibatkan rotasi tanaman,
urban farming, penggunaan bahan-bahan organik pupuk dan sistem alami pengendalian hama dan
penyakit, pengolahan tanah minimal, dan produksi keanekaragaman tanaman dan hewan.
Meskipun sumber daya hutan secara teknis terbarukan, penebangan dan metode pembukaan lahan
lainnya, seperti pembakaran, sering meninggalkan sumber daya tanah terkikis atau benar-benar dilucuti
nutrisi dan tidak mampu menumbuhkan pohon. Ini mungkin juga mengakibatkan pengurangan pengisian
dan retensi air potensi, hilangnya habitat satwa liar, dan kepunahan jenis tumbuhan dan satwa yang
tumbuh subur di ekosistem hutan. Kerugian signifikan lainnya dari penebangan ekstensif termasuk
peningkatan bersih CO2 dari pembakaran, penurunan kapasitas penyerapan CO2, dan penurunan jumlah
oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis. Dan kebijakan pengelolaan kayu yang baik adalah kunci yang
jelas. Hutan harus dikelola dan dipelihara untuk keberlanjutan dan tujuan jangka panjang. Kemudian
langkah lain yang mungkin dimunculkan adalah mengurangi konsumsi produk kayu dan turunan.

D. Energy Resources
Kita ketahui bersama bahwa sampai saat ini sumber energi yang kita (industri) dapatkan adalah
dari bahan bakar yang tidak terbarukan, dimana itu artinya mereka memiliki persediaan yang terbatas. Hal
ini harus diperbaiki dengan mengganti sumber energi ke energi yang terbarukan. Namun ternyata bahkan
ketika kita menggunakan sumber energi berupa energi terbarukan pun ternyata perlu ada perencanaan
yang matang karena bisa menjadi masalah besar. Segala hal memerlukan perancangan didalamnya tidak
terkecuali pada perencanaan persediaan energi. Penelitian yang cukup besar sedang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja berbagai sistem selungkup bangunan sambil memungkinkan orang untuk
mengontrol ruang kerja individu. Sistem dinding isolasi transparan dan tembus cahaya, solar herpes
zoster, dan perangkat peka cahaya adalah di antara banyak produk baru yang datang ke pasar. Melalui
desain iklim dan matahari yang efektif dan penggunaan panel angin dan fotovoltaik, banyak proyek
sekarang dapat mandiri energi. Proyek-proyek ini menghasilkan kebutuhan energinya sendiri, bahkan ada
yang menjual kelebihannya daya kembali ke jaringan energi untuk digunakan orang lain.

E. Biodiversity
Keanekaragaman spesies sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan fungsi ekosistem.
Namun dari hasil perkiraan The Nature Conservancy, bahwa sebanyak tiga spesies hilang per hari, di
kebanyakan kasus karena hilangnya atau degradasi habitat dan ekosistem. Maka dari sini perlu dilakukan
upaya guna menyelesaikan masalah ini. Solusi-solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini antara
lain :
● Pada tingkat halaman belakang atau taman, penanaman sedang dirancang untuk menarik spesies
satwa liar yang akan membantu mengendalikan hama dan mendukung pengembangan ekosistem
yang beragam.
● Penciptaan habitat yang beragam terjalin secara rumit dan membutuhkan tindakan di semua
tingkatan.
● Mengkonsolidasikan dan menghubungkan koleksi ruang terbuka perkotaan yang lebih besar dan
mengembangkan lahan ini sebagai habitat satwa liar.
● Penting juga untuk menghentikan pembunuhan untuk spesies yang terancam punah.

Mengembangkan gaya hidup pribadi dan praktik profesional berdasarkan nilai-nilai


manusia-lingkungan tanggung jawab mungkin bukan pekerjaan yang mudah tetapi hal ini akan sangat
banyak berdampak untuk keberlanjutan. Strategi lain untuk implementasi perubahan melibatkan
“infiltrasi” organisasi profesional oleh orang-orang yang berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan
atau oleh desainer yang berpikiran sama memanfaatkan kelembagaan kekuasaan dan sumber daya. Dalam
posisi kepemimpinan, para pemikir dan pelaku seperti itu dapat melembagakan perubahan dari atas turun.
Solusi akan banyak dipengaruni oleh levelisasi dari semua lapisan masyarakat: oleh individu, profesional,
komunitas dan organisasi nasional, dan lembaga global dalam menanggapi sejumlah masalah lingkungan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai