Disusun Oleh :
1
PENDAHULUAN
Ekosistem yang terdiri dari banyak unsur ini tanpa diperhatikan oleh manusia
sebenarnya banyak memberikan manfaat bagi kita sehari-hari. Oksigen yang kita
hirup, air yang kita minum, yang menutrisi kulit, itu semua tidak serta-merta dapat
matahari kita cerna dengan nikmat tanpa adanya bantua ekosistem. keberadaan
hewan dan tumbuhan berperan sangat besar atas semua itu, tumbuhan yang
menjaga air tanah, menyerap polusi dan memberi penopang agar lapisan ozon kita
dapat bertahan, serta hewan yang menjaga keberlangsungan tumbuhan di
sekitarnya. namun ya ampun akhir-akhir ini kenikmatan itu sudah sulit kita
dapatkan. matahari yang sangat, masalah kekeringan, Polusi air, tanah dan udara
itu semua adalah akibat kegiatan ekonomi tak ramah lingkungan yang
dipopulerkan oleh kaum liberalis.
Selama ini yang dianggap nilai adalah segala macam hal yang kita sadari akan
bermanfaat. dijelaskan oleh Barbier (1991) bahwa ada berbagai macam Nilai atau
Nilai Guna, diantaranya:
1. Nilai Guna Langsung, yaitu nilai-nilai dalam bentuk produk yang dapat kita
rasakan kegunaannya, misalnya produk kayu.
2. Nilai Guna Tidak Langsung, yaitu kegiatan alam yang bekerja secara alami,
yang akhirnya dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya perlindungan air tanah
oleh akar pohon.
3. Nilai Pilihan, yaitu penggunaan langsung dan tidak langsung di masa depan,
artinya segal sesuatu yang sebenarnya kita tahu memiliki nilai tetapi masih belum
dapat diperoleh nilai tersebut.
4. Nilai Eksistensi, adalah mengetahui nilai yang timbul karena keberadaan yang
lama secara turun-temurun, misalnya nilai tradisi, misalnya seperti orang bali
yang memakai pohon besar sarung bali. Seiring dengan perkembangan zaman,
2
fenomena yang terjadi adalah nilai-nilai yang telah di bully dan dianggap tidak
ada dengan alasan demi kepentingan banyak orang. Dan kini ketidak nyamanan
karena berkurangnya nilai ekosistem yang telah kita rasakan terutama di ibu kota.
MASALAH
1. Kebakaran dan kerusakan hutan
2. Pemanasan global
3. Penipisan sumber daya alam
4. Punahnya keanekaragam hayati
5. Hujan asam
SOLUSI
1. Penghijauan kembali
Atau dikenal pula dengan reboisasi, merupakan salah satu cara
mengembalikan kondisi hutan yang telah kering kerontang. Tak hanya itu,
reboisasi dapat pula menjadi upaya pengendalian erosi tanah. Meski tak
selalu berhasil karena sifat fisik tanah dan kondisi tanah yang tak sebagus
saat sebelum terjadinya kebakaran atau kerusakan, namun bukan berarti
tidak dapat ditumbuhi tumbuhan sama sekali.
2. Peranan pemerintah
Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk melakukan penegakan hukum
mengenai lingkungan khususnya hutan. Diperlukan ketegasan atas
hukuman dan sanksi yang dikenakan untuk para pelaku pembakaran
3
5. Beralih sumber daya
Mulai beralih pada sumber daya terbarukan seperti halnya pemanfaatan
tenaga surya atau bahan bakar alternatif. Teknologi ramah lingkungan ini
mungkin masih lemah secara ekonomis namun apabila terus
diberdayakan tentu akan membantu persediaan sumber daya alam yang
semakin menipis.
7. Melakukan penyuluhan
Melakukan penyuluhan secara berkala mengenai pentingnya pelestarian
keanekaragaman hayati kepada masyarakat luas tanpa memandang
status sosial karena siapa pun berhak dan berkewajiban untuk
melindunginya.
DAFTAR PUSTAKA