Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS USAHA TANI

PENANAMAN JAGUNG DI ANTARA TANAMAN KAYU PUTIH


Oleh : Haris Setiana

PENDAHULUAN
Salah satu implementasi pengelolaan hutan bersama masyarakat
(PHBM) yang dilakukan Perum Perhutani adalah penanaman tanaman
palawija di antara tanaman pokok yang ditanam oleh pihak Perum
Perhutani. Pola ini biasa disebut dengan agroforestry. Tujuannya
adalah untuk memberi penghasilan tambahan kepada masyarakat di
sekitar hutan dan melindungi tanaman pokok yang ditanam oleh
Perum Perhutani.

Tanaman jagung merupakan tanaman palawija yang banyak ditanam


di lahan-lahan Perum Perhutani terutama di lahan Perum Perhutani
dengan tanaman pokok kayu putih, di samping tanaman-tanaman
palawija yang lain seperti kacang kedelai, padi gogo dll.

Untuk melihat sejauh mana usaha penanaman jagung di lahan Perum


Perhutani, dilakukan pengamatan dan analisa terhadap usaha tani
jagung di lahan tanaman kayu putih. Berikut gambaran biaya,
penerimaan dan pendapatannya

I. BIAYA
Didalam perhitungan ekonomi usaha penanaman jagung, biaya
yang harus diperhitungkan adalah:

a. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh
besarnya produksi. Komponen-komponen biaya yang termasuk di
dalam biaya tetap adalah biaya tenaga kerja tetap, biaya
penyusutan, dan biaya sewa lahan.

Tabel 1. Investasi Peralatan untuk Pemberantasan Hama

Nilai Masa Pakai Penyusutan


Investasi
(Rp) (Tahun) (Rp)
Hand sprayer 5 bh 1.425.000, 5 142.500,-
@Rp 285.000,- - (2 tanam/thn)
Drum (untuk mencampur 260.000,- 2 65.000,-
pestisida) (2 tanam/thn)
2 bh @ Rp 130.000,-

Total Biaya Tetap 1.685.000, 207.500,-


-

b. Biaya Tidak Tetap (Variabel)


Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada
jumlah produk yang dihasilkan. Komponen-komponen biaya yang
termasuk ke dalam biaya variabel dalam pengamatan ini adalah :
biaya tenaga kerja tidak tetap untuk persiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Total biaya variabel
yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi jagung dapat
dilihat pada tabel berikut :
No Uraian Sat Vol Harga Jumlah Biaya Keterangan

1. Bahan
Benih 14 71000 994.000
Pupuk
- Urea 300 1600 480.000
- SP36 150 2300 345.000
- KCl 100 2300 230.000
obat-obatan
- Furadan 4 8000 32.000
2.081.000
Jumlah I
2. Pekerjaan
Babat 600.000
Gebrus I 2.500.000
Cemplong 400.000
Tanam 400.000
Dangir 800.000
Pemupukan I 125.000
Pemupukan II 125.000
Pemb. Hama & Penyakit 150.000
Panen (termasuk tebon) 2.000.000
Jumlah II 7.100.000
Total Biaya Variabel 9.181.000

c. Total Biaya Produksi


Total biaya produksi diperoleh dari penjumlahan total biaya tetap
dengan total biaya variabel. Hasil perhitungan menunjukkan total
biaya produksi untuk satu kali proses produksi disajikan pada
Tabel berikut :

Jumlah Biaya
No Uraian Keterangan
Rp

1. Biaya Tetap 207.500


2. Biaya Variabel 9.181.000
3. Total Biaya 9.388.500

II. PENERIMAAN

Penerimaan adalah hasil yang diterima berdasarkan penjualan


hasil produksi.
Untuk panen jagung di lahan kayu putih hasil produksi jagung
hanya sekitar 7 ton saja. Harga jual pada saat ini Rp 1.800,-/Kg.
Jadi penerimaan yang diperoleh = 7.000 Kg x Rp 1.800,- =Rp
12.600.000,-

III. PENDAPATAN

Pendapatan merupakan selisih dari jumlah penerimaan yang


diterima dengan total biaya biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan
hasil perhitungan yang dilakukan, pendapatan yang diperoleh
adalah :

Jumlah
No Uraian Keterangan
Rp

1. Penerimaan 12.600.000
2. Biaya 9.388.500

3. Pendapatan 3.211.500

IV. KESIMPULAN
Usaha tani jagung di lahan kayu putih memberikan penghasilan
tambahan bagi masyarakat sekitar hutan.

Anda mungkin juga menyukai