Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat


rahmat dan karunianNya, kami dapat menyelesaikan
Booklet pertama MotherHope Indonesia (MHI) ini dengan
baik. Booklet ini kami susun selain sebagai buku pegangan
untuk edukasi di Rumah Sakit, support group, home visit,
dan edukasi untuk tiap keluarga di Indonesia pada
khususnya. Booklet ini berisi tentang kisah Nur Yana Yirah,
selaku founder MHI dalam menghadapi Postpartum
Depression, yang telah dimuat di surat kabar Jawa Pos.
Selain itu, booklet ini juga berisi informasi terkait dengan
Baby Blues Syndrome, Depresi Pranatal (depresi saat hamil),
Depresi Postpartum, Psikosis Postpartum serta dampaknya
bagi ibu, janin dan bayi.
Booklet ini juga berisikan hal-hal yang boleh dan
tidak boleh dilakukan untuk membantu ibu
hamil, bersalin, nifas dan menyusui, dan juga sebagai
tambahannya adalah 10 Pertolongan Pertama Intervensi
Krisis Bunuh Diri.
Kami atas nama Mother Hope Indonesia tak lupa
juga mengucapkan terimakasih khususnya kepada seluruh
penyusun booklet MHI antara lain: dr. Lahargo Kembaren,
SpKJ, dr. Fransiska Kaligis, SpKJ (K), dr. Gina Anindyajati,

1
SpKJ, Dra. Anisa Cahya Ningrum, Psikolog, Cesa Septiana
Pratiwi, M.Mid. Komunitas Into The Light, Ken (Jawa Pos).
Terima kasih juga kami ucapkan untuk seluruh
relawan MHI, member MHI, bidan, dokter laktasi, psikolog
dan psikiater, serta komunitas kesehatan jiwa, Komunitas
ASI, Indonesia Care For Rare Disease (IC4RD), Baby Wearer
Indonesia, KEMENKES RI, Postpartum Support International
dan semua pihak yang telah mendukung seluruh kegiatan
MHI. Semoga booklet ini juga dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat dijadikan ilmu dan pengalaman
bermanfaat. Tetapi perlu diingat, booklet ini bukan alat
diagnosa dan tidak menggantikan konseling tatap muka
dengan Psikolog dan Psikiater.
Akhirnya, kami pun menyadari bahwa banyak
terdapat kekurangan dalam penulisan booklet ini, maka dari
itu kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan booklet
ini.

Agustina Wanisari Rahutami

Ketua Relawan MotherHope Indonesia

2
Kini Bisa Tertawa dan Tidur Nyenyak
Perjuangan Nur Yana Yirah Bangkit dari Postpartum
Depression

Oleh Ken dari Jawa Pos Edisi 2 April 2017

Nur Yana Yirah butuh waktu dua tahun untuk sembuh


dari depresi. Semua berawal ketika dia mengandung anak
pertama. Sayang, sang buah hati meninggal di
kandungan Yana pada usia 26 minggu.
pengetahuan saya tentang melahirkan sangat minim.
Saya menjalani induksi yang prosesnya ternyata

Exchange Mall, Tangerang Selatan (29/3). Selain proses


yang menyakitkan, Yana harus menerima kenyataan
pahit putranya lahir dalam kondisi tidak bernyawa. Hal
itu membuatnya trauma berat. Tapi, lima bulan
berselang, perempuan 30 tahun itu kembali hamil. Sang
calon jabang bayi berjenis kelamin perempuan. Trauma
berat yang belum pulih pada kehamilan pertama
berdampak pada kondisi Yana.

kuret (proses yang dijalani pasca keguguran), dokter,

3
sampai rumah
sakit. Saya sama
sekali tidak bisa
menikmati

ujarnya.

Yana juga kerap mengalami serangan panik ketika


memeriksakan diri ke dokter.
serangan jantung. Saya sampai sesak napas dan keluar

masa kehamilan, Yana harus bed rest total di rumah. Dia

suami memang kurang waktu itu. Dia tidak tahu saya


mengalami depresi. Saya dianggap manja karena fisik

Ketika tiba saat melahirkan pada Januari 2013, Yana


diputuskan harus menjalani operasi. Dia kembali
dihinggap operasi, saya hanya sekali diberi
obat pereda nyeri.
ucapnya. Akibatnya, Yana mengalami kesakitan luar biasa
setelah melahirkan.
kanan, ke kiri, dan bangun. Saya terpisah dari bayi saya

4
hampir 12 jam. Tidak
ungkapnya.
Ketika terpisah dari Yana, putrinya diberi susu formula
oleh perawat. Akibatnya, saat akan menyusu, Hana
putri Yana kebingungan dengan puting sang ibu. Yana
kembali stres. Hal tersebut berdampak pada produksi air
susu ibu (ASI). Makin hari produksi ASI Yana menyusut.
Di sisi lain, keluarga berlomba memberikan solusi

kata Yana. Hana ternyata alergi susu formula. Dia sampai


mengalami diare dan kulit kepala mengelupas. Yana
mengunjungi dokter laktasi dan mengetahui apa yang
disebut baby blues serta PPD (Postpartum Depression =
depresi pasca melahirkan).
Takut dihakimi orang. Takut dianggap

imbuhnya. Diamnya Yana tidak


menyelesaikan masalah. Depresinya
makin parah. Dia mulai melakukan
hal-hal yang membahayakan diri
sendiri ( self-harmed).

5
Memecahkan piring dan memegang bongkah
pecahannya. Memegang gunting. Bahkan sampai minum
karbol. Dia juga sempat berpikir untuk memberikan

merasa tidak bisa jadi ibu yang baik buat Hana. Waktu
saya bilang saya mau kasihkan Hana ke orang lain,
teman-
kelahiran Jakarta itu. Ketika Hana berusia sembilan bulan,
tingkat depresi Yana kian menjadi. Suatu hari dia berniat
bunuh diri dengan bayinya di danau. Untung, niat Yana
itu digagalkan salah seorang tetangganya yang melihat
dia berjalan kebingungan di tengah hujan sambil
menggendong Hana. Akibat perilaku yang kian
membahayakan, biduk rumah tangganya terguncang.
Dengan ditemani suami, Yana kemudian bergabung
dengan komunitas Peduli Trauma. Dia mendapat teman-
teman baru yang senasib.
Selain itu Yana rutin melakukan
konseling dan psikoterapi dengan
psikolog.
baik. Saya bisa senyum dan
tertawa lagi. Saya juga mulai bisa
tidur nyenyak lebih dari dua jam

6
kesehatan jurusan gizi
tersebut. Dengan kondisi psikis yang makin baik, ikatan
batin Yana dengan Hana pun pulih. Produksi ASI-nya
lancar. Dia mampu memenuhi kebutuhan ASI Hana
hingga 2,5 diri.
Sebelumnya dandan saja nggak
Yana dinyatakan sembuh pada 2015. Dia tergerak untuk
membantu para ibu yang mengalami PPD. Lewat media
sosial, Yana mengetahui bahwa perempuan yang senasib
dengannya banyak. Namun, mereka tidak berani terbuka.
Yana juga mencari komunitas yang khusus menangani
ibuibu dengan PPD. Tidak ada di Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, Yana membentuk komunitas Mother
Hope Indonesia. (ken/c9/ca)

7
Ibu tidak sendirian
Kami peduli dan
menyayangi ibu
Jangan menyerah, masih
ada harapan
Bicaralah, jangan takut
atau malu untuk mencari bantuan
Depresi pasca melahirkan dapat disembuhkan dengan
penanganan yang tepat

8
9
Depresi Pranatal
Oleh dr. Fransiska Kaligis, SpKJ (K)
Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, Jakarta

Definisi
Depresi pranatal adalah
salah satu jenis depresi yang
terjadi pada wanita selama
masa kehamilan. Depresi
pranatal dapat menjadi
pertanda awal munculnya
depresi postpartum jika tidak
diatasi dengan baik.
Semua bentuk stress pada masa kehamilan yang
dirasakan oleh ibu dapat berakibat negatif pada
perkembangan janin.

Gejala
Depresi pada kehamilan dapat ditandai dengan
muncul gejala sebagai berikut:
Perasaan sedih yang terus menerus
Merasa bersalah dan tidak berguna
Pikiran yang pesimistis
10
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Jika gejala-gejala diatas berlangsung selama dua minggu
atau lebih, maka depresi prenatal harus diwaspadai

Faktor Risiko
Pada masa kehamilan, perubahan-perubahan
hormon mempengaruhi zat-zat kimiawi di otak yang
berhubungan langsung dengan depresi dan kecemasan.
Hal ini dapat diperparah dengan munculnya
situasi berat dalam hidup sehingga menimbulkan
terjadinya gangguan depresi dalam kehamilan.
Adapun berbagai keadaan yang dapat
mempengaruhi munculnya depresi pranatal adalah:
Kehamilan yang tidak
direncanakan
Kesulitan ekonomi
Riwayat keluarga dengan
depresi
Riwayat keguguran sebelumnya
11
Munculnya komplikasi dalam kehamilan
Riwayat kekerasan atau trauma dalam rumah
tangga

Cara Mengatasi
Jika anda merasa memiliki depresi pranatal, hal
yang paling penting untuk dilakukan adalah mencari
bantuan. Bicaralah kepada orang terdekat anda atau
tenaga kesehatan profesional mengenai gejala-gejala
dan kesulitan yang anda alami selama masa kehamilan.
Adapun terapi yang dapat diberikan oleh tenaga
kesehatan mencakup support groups dan psikoterapi
individual. Meskipun depresi pranatal dapat diobati
dengan obat-obatan, namun penggunaannya selama
masa kehamilan dapat berpengaruh pada janin. Untuk itu
penggunaan obat-obatan dalam masa kehamilan harus
selalu berdasarkan anjuran dokter.

12
Depresi Pasca Melahirkan
Oleh dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Psikiater di Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi, Bogor

Pendahuluan
Pada hari-hari dan minggu-minggu pertama
setelah melahirkan, seorang ibu baru akan merasakan
berbagai emosi atau perubahan perasaan. Rasa gembira,
bahagia, terkejut karena memiliki seorang anak yang
baru dilahirkan akan bercampur juga dengan perasaan
sedih yang tidak nyaman. Perasaan sedih dan menangis
yang dialami oleh seorang ibu baru pada 2 minggu
pertama setelah persalinan disebut
ini disebabkan oleh terjadinya perubahan hormon yang
mendadak setelah persalinan.
Keadaan
secara
berangsur angsur
akan membaik dan
seorang ibu akan
siap untuk
beraktivitas kembali
dengan kondisi fisik

13
dan psikis yang sudah membaik. Pada satu dari tujuh
orang ibu yang baru melahirkan, perasaan sedih tersebut
berlangsung lebih dari 2 minggu dan mulai mengganggu
fungsi serta aktivitas sehari-hari. Kondisi ini disebut
Depresi Pasca Melahirkan (PPD = Postpartum
Depression).

Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala depresi pasca melahirkan sama
seperti pada depresi mayor, yaitu :
Perasaan sedih, kosong, tidak berdaya yang
dirasakan sepanjang hari selama beberapa hari /
minggu
Menangis tanpa ada sebab yang jelas lebih sering
dari biasa
Rasa khawatir
atau tegang
Perasaan tidak
menentu,
sensitif, mudah
tersinggung
Terlalu banyak
tidur atau
14
sebaliknya tidak bisa tidur meskipun bayinya
sedang tertidur
Sulit berkonsentrasi, mengingat dan membuat
keputusan
Marah atau berkata/berbuat kasar
Kehilangan minat terhadap sesuatu yang
sebelumnya disukai atau menjadi hobi
Terdapat berbagai keluhan fisik seperti : gatal, nyeri
di badan, sakit kepala berulang, sakit perut dan
nyeri otot
Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
Menarik diri dari teman dan keluarga
Mengalami kesulitan untuk melakukan kelekatan
(bonding) dengan bayinya
Secara terus menerus meragukan kemampuannya
dalam mengurus bayi
Terdapat pikiran untuk
menyakiti diri sendiri atau
bayinya (ini keadaan serius,
harus cepat dibawa ke
profesional kesehatan jiwa
seperti psikiater)

15
F aktor Penyebab
Beberapa hal
yang dapat menjadi
penyebab keadaan ini
antara lain adalah :

Perubahan hormon yang terjadi setelah persalinan


(hormon estrogen dan progesteron yang menurun
secara cepat sehingga memicu perubahan mood)
Perasaan lelah dan sulit tidur/tidak bisa tidur
setelah melahirkan
Stres emosional yang dipicu oleh : masalah
ekonomi, pekerjaan, anak yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan, peristiwa penting kehidupan
lainnya
Kurangnya dukungan dari keluarga dan orang-
orang yang dekat, merasa sendirian
Bayi yang dilahirkan adalah bayi berkebutuhan
khusus atau menderita penyakit yang sulit
ditangani
Memiliki anggota keluarga yang memiliki
masalah/gangguan kejiwaan (genetik)

16
Terapi / Penanganan
Apabila terdapat tanda
dan gejala depresi pasca
melahirkan segeralah mencari
pertolongan dari profesional
kesehatan jiwa seperti : psikiater,
psikolog, dokter umum terlatih,
perawat jiwa, atau pekerja sosial.
Terapi yang akan diberikan adalah:
Konseling / terapi bicara : membantu mengenali
pikiran dan perilaku negatif / distorsi kognitif yang
terjadi dan bagaimana merubahnya, membantu
mengenali masalah interpersonal dengan orang lain
dan bagaimana mengatasinya
Medikasi / obat obatan : Obat anti depresan adalah
obat yang efektif diberikan pada depresi karena
bekerja secara langsung pada zat kimia
(neurotransmiter) di dalam saraf otak sehingga
gejala depresi dapat berkurang dan hilang. Obat
anti depresan bekerja setelah 2 minggu, sebaiknya
diminum secara rutin dan berkelanjutan. Setelah
gejala depresi membaik maka obat anti depresan

17
akan dikurangi secara bertahap. Contoh obat anti
depresan yang dapat diberikan adalah Sertraline.

Hal Apa yang Dapat Dilakukan Keluarga


Saat mendapatkan ada anggota keluarga yang
mengalami depresi pasca melahirkan, maka hal-hal
dibawah ini perlu dilakukan oleh keluarga :
Segera membawa ke psikiater, atau profesional
kesehatan jiwa lainnya untuk mendapatkan
penanganan yang cepat dan tepat
Melakukan pendampingan lebih intensif, berbicara
dari hati ke hati, lebih banyak mendengarkan
Memberikan bantuan dalam mengurus bayi yang
baru lahir
Tidak memberikan tanggapan, komentar negatif
tentang keadaan ibu yang baru melahirkan karena

18
gangguan ini bukanlah tanda sebuah kelemahan
tetapi suatu penyakit yang perlu diobati
Memberikan makanan dan minuman yang sehat
dan cukup
Mengajak melakukan aktivitas fisik yang ringan
akan membantu membuat badan lebih segar dan
fit, seperti jalan pagi, senam ringan, dll.

Depresi pasca
persalinan bisa terjadi pada
siapa saja, bahkan seorang ayah
pun bisa mengalaminya.
Mari kenali gejalanya dan
segera berkonsultasi untuk
mendapatkan pertolongan.
Tidak usah merasa malu dan ragu karena
lebih cepat ditangani maka gangguan ini
lebih cepat dipulihkan.

19
Psikosis Pasca Melahirkan
Oleh dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Psikiater di Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi, Bogor

Pendahuluan
Psikosis pasca persalinan merupakan suatu
gangguan kejiwaan yang ditandai ketika seorang ibu
yang baru melahirkan mengalami kesulitan membedakan
mana hal yang nyata dan mana yang tidak nyata.
Gangguan ini sangat jarang, terjadi 1-2 kasus per 1000
persalinan. Ini adalah suatu gangguan serius dan gawat
darurat yang memerlukan penanganan segera.
Mereka yang mengalami
psikosis paska melahirkan
biasanya memiliki riwayat
gangguan jiwa sebelumnya
seperti psikosis, skizofrenia atau
bipolar, bisa juga memiliki
anggota keluarga yang memiliki
gangguan kejiwaan (faktor
genetik).

20
Tanda dan Gejala
Psikosis pasca
melahirkan memiliki
beberapa gejala yang
dapat dikenali,
diantaranya :

Halusinasi, gangguan persepsi panca indra :


 Merasa mendengar suara-suara, bisikan yang
berkomentar, mengajak ngobrol, menyuruh
melakukan sesuatu. Pada keadaan yang berat,
suara bisikan nya menyuruh untuk melakukan
hal yang fatal seperti melukai diri sendiri,
bayinya atau orang lain.
 Melihat bayangan-bayangan, makhluk halus o
Merasa di badan seperti ada sesuatu yang
menempel, menjalar, seperti ada yang
menindih, seperti ada binatang
 Mencium bau bauan yang harus, busuk, bau
sampah, kotoran
 Merasakan di lidahnya seperti ada rasa rasa
yang aneh

21
Semuanya tidak ada
pemicu/pencetusnya
Delusi / waham,
gangguan pada
isi pikir, persepsi,
keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
 Waham kejar : merasa seperti ada yang
mengejar ngejar, merasa ada yang ingin
membunuh dan berbuat jahat sehingga
merasa ketakutan, curiga berlebihan
 Waham rujukan : merasa orang-orang seperti
membicarakan dirinya atau memperhatikan
dirinya
 Waham kebesaran : merasa memiliki
kehebatan, kekuatan yang tidak dimiliki orang
lain, merasa dirinya nabi, Tuhan dan orang
yang hebat
 Waham nihilistik : merasa diri tidak berarti,
tidak berguna, tidak layak hidup
 Mudah tersinggung, sensitif dan gampang
marah
 Bicara tidak nyambung, pembicaraan kacau

22
 Gelisah atau banyak diam
 Menarik diri dari relasi dengan orang lain
 Sulit tidur

Penyebab
Gangguan Psikosis Pasca Melahirkan disebabkan
oleh ketidakseimbangan zat kimia (neurotransmiter)
dopamin di saraf otaknya. Hal ini dapat dicetuskan oleh :
Faktor genetik, ada riwayat gangguan jiwa
sebelumnya atau anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
Riwayat sakit yang berat seperti kejang, demam
tinggi, gangguan metabolisme, elektrolit dalam
tubuh sebelumnya
Penggunaan narkoba

23
Trauma kepala, jatuh, terbentuk, kecelakaan
sebelumnya
Stres kehidupan yang berat seperti keinginan
yang tidak tercapai, kekecewaan, kehilangan
seseorang yang dikasihi, kesedihan yang
mendalam.

Terapi / Penanganan
Gangguan ini harus cepat
ditangani sebelum bertambah
berat, segera berkonsultasi ke
psikiater untu mendapatkan
pertolongan.
Terapi yang akan diberikan :
Medikasi / obat-obatan :
 Obat anti psikotik : obat ini akan bekerja pada
sel saraf otak sehingga gejala gejala akan
berkurang dan hilang. Obat yang diberikan
bisa dalam bentuk suntikan, obat tablet, obat
tetes atau obat yang mudah larut di lidah
 Obat anti cemas : Obat ini bertujuan
mengurangi dan menghilangkan

24
kecemasan dan kegelisahan sehingga si
ibu bisa istirahat. Pemberiannya dengan
obat tablet atau suntikan
 Mood Stabilizer : ini adalah obat yang
bertujuan menstabilkan mood yang naik turun
sehingga si ibu bisa lebih tenang
 Konseling / terapi bicara : Yang diberikan
adalah psikoterapi yang bersifat suportif yang
bertujuan menguatkan kembali mental si ibu
dan memberikan ibu kesempatan untuk
menceritakan yang menjadi beban pikiran dan
perasaannya.

Apa yang Dapat Dilakukan Keluarga


Ketika ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan Psikosis
Pasca Melahirkan ini, maka harus
segera di bawa ke IGD atau psikiater
untuk segera mendapatkan
pertolongan medis.

25
Ini adalah penyakit medis dan bukan hal yang gaib
atau supranatural. Penanganan yang cepat dan tepat
akan membantu proses pemulihan. Hal yang bisa
dilakukan keluarga yang lain adalah :
Memberikan dukungan psikologis dengan banyak
mendengarkan, tidak berkonfrontasi, tidak
berargumentasi
Menjauhkan benda-benda yang berbahaya seperti
benda benda yang tajam
Menjaga bayi yang baru dilahirkan untuk
melindungi dari perilaku agresif ibu yang tidak bisa
diperkirakan
Memberikan obat-obatan yang diberikan psikiater
secara teratur, tepat waktu dan berkelanjutan
Memberikan makanan
dan minuman yang sehat
dan bergizi
Mengajak melakukan
aktivitas fisik yang ringan
akan membantu
membuat badan lebih
segar dan fit, seperti jalan
pagi, senam ringan, dll.
26
Gangguan psikosis paska melahirkan ini adalah
gangguan yang berat sehingga pengenalan gejala yang
cepat dan penanganan yang tepat diperlukan untuk
pemulihan. Hindari membawanya ke tempat tempat
alternatif yang akan memperlambat proses pemulihan.

27
Dampak Negatif Depresi Pada Masa Kehamilan
dan Setelah Melahirkan
Oleh Cesa Septiana Pratiwi, M.Mid
Kandidat PhD di School of Healthcare University of
Leeds, United Kingdom. Bidan dan Dosen Kebidanan

Depresi pada masa perinatal (sejak hamil hingga


satu tahun setelah melahirkan) memiliki dampak negatif
terhadap ibu, janin yang dikandung, serta bayi yang
dilahirkan. Selama kehamilan, jika ibu mengalami
depresi, ibu beresiko mengalami komplikasi kehamilan
seperti preeklampsia (keracunan kehamilan) dan
persalinan prematur (sebelum usia kehamilan 36
minggu).
Saat bersalin, berdasarkan penelitian yang
dilakukan baik di negara maju dan negara berkembang,
depresi pada masa kehamilan
juga meningkatkan resiko
operasi Caesar, persalinan tak
maju, perdarahan postpartum
serta pengalaman negatif saat
bersalin.

28
Sedangkan dampak depresi
pada bayi yang dilahirkan
adalah meningkatnya resiko
Berat Bayi Lahir Rendah
((BBLR) < 2500 gram) serta
rendahnya skor APGAR yang
menjadi penilaian apakah
bayi perlu mendapatkan
perawatan khusus di ruang
NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

Dampak Depresi Perinatal Pada Bayi: Jangka Pendek


dan Jangka Panjang
Di kemudian hari, bayi yang lahir dari ibu yang
mengalami depresi dianggap lebih temperamental
daripada bayi yang dilahirkan dari ibu non-depresif. Bayi
memiliki kecenderungan menangis lebih banyak, dan
perilakunya seringkali lebih mudah berubah, sehingga
diartikan sebagai bayi yang susah diatur. Padahal, hal ini
merupakan akhibat dari gangguan hormonal pada ibu
saat hamil yang menyebabkan ketidakseimbangan
neurotransmitter pada bayi.

29
Beberapa penelitian
telah menyimpulkan bahwa
bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang memiliki masalah
psikologis selama hamil,
diprediksi memiliki masalah
perilaku dan emosi, seperti
hiperaktif.
Selain itu, resiko gangguan pencernaan dan
gangguan pertumbuhan juga mengancam bayi yang
dilahirkan dari ibu yang mengalami depresi. Resiko
stunting dan berat di bawah garis merah (gizi buruk) juga
mengancam bayi yang dilahirkan dari ibu yang depresi.
Perlu digarisbawahi juga, bahwa depresi postpartum
berdampak negatif terhadap durasi menyusui. Ibu yang
mengalami depresi postpartum secara signifikan
memiliki durasi menyusui yang lebih singkat daripada ibu
non-depresif. Maka tidak heran, jika di kemudian hari
resiko gangguan pertumbuhan, stunting atau bahkan gizi
buruk, dan gangguan pencernaan menjadi ancaman pada
bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami depresi.
Dengan banyaknya dampak negatif depresi yang
mengancam ibu dan bayi yang dikandungnya selama

30
hamil, maka sudah sepatutnya hal ini menjadi perhatian
semua pihak.

Sumber:
Qiao, Y. et al. 2012. Effects of depressive and anxiety symptoms
during pregnancy on pregnant, obstetric and neonatal outcomes: a

follow-up study. J Obstet Gynaecol. 32(3), pp.237-40.


Mariam, K.A. and Srinivasan, K. 2009. Antenatal psychological
distress and postnatal depression: A prospective study from an

urban clinic. Asian Journal of Psychiatry. 2(2), pp.71-73.

Rahman, A. et al. 2007. Association between antenatal depression


and low birth weight in a developing country. Acta Psychiatrica
Scandinavia. 115, pp.481-486. Rahman, A. and Creed, F. 2007.
Outcome of prenatal depression and risk factors associated with
persistence in the first postnatal year: Prospective study from

Rawalpindi, Pakistan. Journal of Affective Disorders. 100(1-3),

pp.115-121.
WHO. 2008. Maternal mental health and child health and

development in low and middle income countries : report of the


meeting held in Geneva, Switzerland, 30 January - 1 February, 2008.
Geneva, Svitzerland: WHO, UNFPA.

31
Oleh dr. Gina Anindyajati, SpKJ Psikiater di Klinik
Angsa Merah, Jakarta

Ibu yang mengalami gangguan jiwa pasca


persalinan, mulai dari baby blues, depresi, hingga psikotik
membutuhkan pendampingan dari pasangan maupun
anggota keluarga lainnya. Dalam memberikan
pendampingan, sering kali kita tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Berikut adalah informasi tentang apa yang
sebaiknya kita lakukan dan tindakan yang perlu kita
hindari sebagai pendamping.

Lakukan
Menanggapi keluhan ibu dengan serius;
mengajukan pertanyaan terbuka, meminta ibu
untuk bercerita tentang pikiran dan perasaannya,
menyimak pembicaraan
Menentramkan ibu bahwa
kondisi yang dialami hanya
sementara dan dialami juga
oleh beberapa ibu lainnya

32
Mendorong ibu untuk mengonsumsi makanan
bergizi
Memastikan ibu dapat mengonsumsi air bersih
dalam jumlah yang cukup
Memberi kesempatan ibu untuk tidur dan istirahat
cukup
Mendorong ibu untuk melakukan aktivitas yang
membuatnya rileks, misalnya olah raga, keluar
rumah, bertemu kawan, menyanyi, meditasi,
melakukan ritual keagamaan
Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
dan mengasuh bayi dan/atau anak
Membuat lingkungan rumah senyaman mungkin,
misalnya hangat dan sirkulasi udara baik
Mendukung ibu untuk mencari bantuan dari tenaga
kesehatan professional untuk mengatasi gangguan
jiwa yang dialami

Hindari
Bersikap tidak percaya atau
menyangsikan keluhan yang
diungkapkan oleh ibu

33
Menghakimi pikiran,
perasaan, dan perilaku ibu
Mengabaikan keluhan ibu
Membuat ibu melakukan
pekerjaan fisik yang berat
Melakukan kekerasan verbal
maupun fisik pada ibu yang
sedang tidak mampu mengurus diri maupun bayinya.

34
10 Langkah Pertolongan Pertama Intervensi Krisis
Bunuh Diri
Oleh Komunitas Into The Light

Pertolongan pertama bunuh diri merupakan pertolongan


pertama kesehatan jiwa untuk mencegah seseorang yang
melakukan tindakan bunuh diri.
Lakukan langkah-langkah berikut jika seseorang
memperlihatkan tanda-tanda keinginan bunuh diri:

1. Siapkan Diri
Pastikan dirimu siap sebelum mendekati orang
tersebut dan lakukan pada momen yang tepat. Jika
kamu merasa tidak siap atau tidak mampu cari
orang lain yang bisa.
2. Dekati Mereka
Bertindaklah segera dan dekati mereka jika kamu
berpikir bahwa seseorang
mempertimbangkan untuk
melakukan bunuh diri. Bila kamu
tidak bisa menghubungi orang
tersebut, bantulah dia
mencari oranglain untuk bicara.

35
3. Tanyakan Langsung
Tanyakan langsung kepada orang tersebut
mengenai pemikiran bunuh diri, dan hindari
pertanyaan yang bersifat menghakimi.
Menanyakan hal tersebut tidak akan meningkatkan
resiko orang tersebut melakukan tindakan bunuh
diri.
4. Beri Ruang Untuk Didengar
Bersikaplah supportif, pengertian dan dengarkan
orang tersebut dengan perhatian penuh. Tanyakan
individu apa yang ia pikirkan dan rasakan.
5. Cari Tahu Urgensinya
Semakin spesifik rencana bunuh diri seseorang
seperti sarana, waktu pelkasanaaan, atau kebulatan
niat, semakin tinggi resiko orang tersebut untuk
mencoba bunuh diri dalam waktu dekat.
6. Buat Mereka Menjadi Aman
Orang dengan kecenderungan bunuh diri harus
ditemani dan tidak boleh
dibiarkan sendiri. Ajak orang
itu untuk bekerjasama
memastikan keamanannya.

36
7. Cari Bantuan Profesional
Ajak orang tersbut untuk mendapatkan bantuan
profesional yang sesuai segera mungkin.
Orangorang dengan kecenderungan bunuh diri
sering tidak mencari bantuan karena banyak sebab.
8. Jangan Rahasiakan Bunuh Diri
Tolak semua permintaan untuk merhasiakan,
menyimpan, atau tidak memberitahukan kepada
siapapun tentang pemikiran atau rencana bunuh
diri.
9. Jaga Diri Kamu
Memberikan dukungan dan bantuan kepada orang
yang ingin bunuh diri seringkali melelahkan. Maka,
penting untuk menjaga dan merawat dirimu sendiri.
10. Dalam Keadaan Darurat
Jika individu telah melukai dirinya sendiri atau
mencoba melakukan bunuh diri, segera berikan
pertolongan pertama dan segera panggil layanan
darurat (ambulans)

Baca selengkapnya di www.intothelight.org

Australia; 2014.
37

Anda mungkin juga menyukai