PENDAHULUAN
Indonesia termasuk salah satu negara yang berkembang di dunia, hal ini
Semakin efisien penggunaan dan pengelolaan dana berarti semakin baik bagi
perusahaan. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka
dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber dana.
Sumber dana dapat dipilih atau ditentukan apakah dari modal sendiri atau modal
Suad (2013:7) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh
calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Selain itu nilai perusahaan
merupakan alat analisis untuk suatu keputusan yang akan di ambil oleh para
itu nilai perusahaan merupakan alat analisis untuk menjadikan keputusan para
investor.
Indonesia saat ini dirasakan oleh hampir semua sektor, hal ini terindikasi dari
kinerja beberapa emiten-emiten misalnya pada emiten sektor perbankan dan juga
Pada sektor pertambangan non migas beberapa emiten di tahun 2019 mengalami
fluktuasi harga saham, hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian Global
Tercatat selama tahun 2019 kinerja saham-saham sektor pertambangan non migas
turunnya harga batubara sepanjang tahun 2019 dampak dari melimpahnya supply
batubara dipasar dunia. Sehingga margin dan harga jual batubara pun ikut
mengangkat kinerja emiten sektor pertambangan non migas hal ini didorong
(https://www.cnbcindonesia.com).
Sektor pertambangan dalam perusahaan industri merupakan salah satu
perekonomian suatu negara. Potensi yang kaya akan sumber daya alam dapat
modal yang sangat besar dalam mengeksplorasi sumber daya alam dalam
masuk ke pasar modal untuk menyerap investasi dan untuk memperkuat posisi
keuangannya.
Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Investasi dalam saham tergantung pada fluktuasi harga saham
bentuk saham, investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat
harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga
saat ini yang menjadi sorotan dalam penilaian harga pasar saham adalah
mengalami penurunan akibat dari tekanan harga batubara yang masih dibawah
harga pasar dan saham pertambangan akan menjadi incaran para investor di
bursa. Berikut ini disajikan data harga saham pada perusahaan sektor
Tabel 1.1
Rata-rata Harga Saham Pertambangan Batubara
pertambangan batubara dimana indeks tertinggi tercatat pada triwulan III pada
tahun 2016 yaitu sebesar Rp 14525 dan terendah tercatat pada triwulan I – III
pada tahun 2014 – 2016 yaitu sebesar Rp 50. Dari seluruh perusahaan
fenomena tersebut. Adaro Energy Tbk (ADRO) pada tahun 2014 Triwulan I –
1225 dan mengalami penurunan pada Triwulan III sebesar Rp 1107,5. Pada
tahun 2015 Triwulan I hingga Triwulan III mengalami penurunan dari Rp 946,
Triwulan I hingga Triwulan III dari Rp 633,75 menjadi Rp 1.503, 75. Golden
pada Triwulan III menjadi Rp 1.865. Tahun 2015 Triwulan I hingga Triwulan
berpengaruh pada kinerja harga saham emiten migas, dimana ketika harga
minyak dunia mengalami kenaikan maka akan menjadi katalis positif yang akan
membuat harga saham emiten migas pun akan mengalami kenaikan (https://www
investasi.kontan.co.id).
dan gas. Fluktuasi harga minyak akan sangat berpengaruh dan di sektor migas
dan menjadi sentiment yang tidak dapat dihindari. Sehingga dapat diambil
gas selalu searah dengan tren harga minyak dunia, dimana merupakan bisnis
utama sektor industri ini. Berdasarkan fenomena yang dijabarkan diatas agar
investor tidak mengalami kerugian investasi maka perlu adanya suatu indikator
yang harus diketahui dengan menggunakan suatu bantuan alat ukur. Terdapat
sejumlah alat ukur yang dapat digunakan oleh para analis dan investor dalam
analisa rasio, analisa struktur modal, penilaian modal kerja, analisa potensi
membandingkan dua penilaian aset yang sama. Tobin’s Q merupakan rasio dari
nilai pasar aset perusahaan yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang
beredar dan hutang terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan. Apabila
nilai lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan memiliki biaya untuk
pemikiran Tobin, bahwa insentif untuk membuat modal investasi baru adalah
dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari biaya investasinya.
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu, maksudnya
yaitu keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan
periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Secara umum laporan keuangan
diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri
yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh
penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan
pangsa pasar.
positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena
adanya isu negatif. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian penting
karena dapat menurunkan sumber berita negatif yang menggambarkan
Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk
memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola
dalam beberapa cara. Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap
dan total aktiva yang dapat menentukan besarnya alokasi dana untuk masing-
Brigham dan Ehrhardt (2010) dalam Mandalika (2016) menyatakan bahwa secara
umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah
berarti bahwa perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar akan lebih
mudah mendapatan akses ke sumber dana karena besarnya aset tetap dapat
dijadikan sebagai jaminan utang perusahaan. Menurut Ani (2014) aktiva tetap
perusahaan dengan aktiva tetap yang besar akan menghasilkan keuntungan yang
melalui besarnya total aset yang dimilikinya. Suwito dan Herawaty (2005)
cenderung berukuran besar akan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk
mendapatkan dana dari kreditor daripada perusahaan yang masih berukuran kecil.
nilai perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur melalui total
aset yang dimiliki, karena total aset dari suatu perusahaan diasumsikan lebih
mepunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap nilai perusahaan yang diukur
dengan tobin’s q yang berarti semakin cepat pertumbuhan suatu perusahaan akan
perusahaan tidak akan berpengaruh pada nilai perusahaan yang diukur dengan
tobin’s q.
maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Karlina (2019) menunjukkan bahwa struktur aktiva tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan nilai perusahaan yang diukur dengan tobin’s q.
tobin’s q.
Penelitian oleh Rahayu dan Sari (2018), Reswita dan Rahim (2020),
tobins’q. Sementara penelitian oleh Pangesti, dkk (2016), Nency dan Muharram
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwarno dan Qomariyah
(2016), Suryandani (2018), Dwiastuti dan Dilak (2019) serta Riana dan Iskandar
masing- masing variabel bebas, maka peneliti tertarik meneliti ulang dengan
adalah:
kinerja perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis