ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
d. Pemborongan pekerjaan bangunan, makanan dan minuman keperluan
kapal;
e. Ekspedisi dan pengangkutan barang dagangan;
f. Menyewakan dan mencarterkan kapal;
g. Perbuatan agen, muat bongkar kapal, pemegang buku, pelayan,
pedagang, urusan dagang para pedagang;
h. Semua asuransi.
2.3. Ekspor
Secara fisik ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-
barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan
menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan
demikian, pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat kegiatan
mengekspor barang dan jasa, pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan
peningkatan dalam pendapatan nasional. Faktor penting dalam menentukan ekspor
adalah kemampuan dari suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang
dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
Pada umumnya, perekonomian negara-negara berkembang lebih banyak
berorientasi ke produksi barang primer (produk-produk pertanian, bahan
bakar,hasil hutan dan bahan mentah) daripada ke barang sekunder (manufaktur)
dan barang tersier (jasa-jasa). Komoditi-komoditi primer tersebut merupakan
andalan ekpor yang utama ke negara-negara lain, namun pertumbuhan ekspor
ternyata tidak dapat mengimbangi ekspor negara-negara maju
Ekspor migas merupakan primadona ekspor Indonesia sebelum
pertengahan tahun 1980-an, sehingga peranan minyak bumi dan gas Indonesia
sangat menonjol dalam perdagangan internasional. Seiring waktu, peranan ekspor
migas terhadap ekspor nasional terus menurun.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Berikut data volume ekspor Minyak Bumi dan Gas pada 10 tahun terakhir
yakni dari tahun 2010 hingga 2020 dapat dilihat pada tabel 1 berikut
Tabel 1. Data Ekspor Minyak Bumi dan Gas Indonesia tahun 2010-2020
(Sumber:BPS)
4
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Rata-rata volume ekspor minyak mentah, hasil minyak dan gas Indonesia tahun
2010-2020 adalah sebesar 9.801.490 ton. Nilai maksimum dalam volume ekspor
minyak mentah sebesar 18.132.400 ton pada tahun 2010, hasil minyak sekitar
7.322.800 ton pada tahun 2010 dan gas sekitar 34.302.900 ton pada tahun 2011
Hal tersebut diduga indonesia belum memiliki sumber daya manusia dan belum
mampu untuk mengolah minyak mentah. Nilai minimum ekspor minyak mentah
adalah sebesar 3.576.700 ton pada tahun 2019 dan mengalami penurunan sekitar
80.27% dari tahun 2010, hasil minyak sekitar 10.510.200 ton pada tahun 2020 dan
gas sekitar 18.282.600 ton pada tahu 2020 hal ini terjadi karena diduga Indonesia
sudah bisa mengoalah minyak sendiri sehingga mengurangi ekspor minyak keluar
negeri.
5
DAFTAR PUSTAKA
DESDM. (2009). Minyak dan Gas Bumi dari Proses Pembuatan hingga
Pembentukan. Jakarta: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
Ana Fitriyatus Sa’adah, Dkk. (2017). Peramalan Penyediaan dan Konsumsi
Bahan Bakar Minyak Indonesia dengan Model Sistem Dinamik: Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia.
Nelci Dolfina Japari. (2018). Peran Pt. Pertamina Sebagai Penyedia Pasokan
Bahan Bakar Minyak Di Indonesia: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya.
Rahman, Maizar. 2014. OPEC dan Diplomasi Energi: Dari Penelitian ke
Korporasi dan Diplomasi).
Akbar, Muhammad. 2017. Kepentingan Ekonomi Politik Indonesia Keluar dari
Keanggotaan OPEC pada tahun 2016.
Badan Pusat Statistik. Data Volume Impor Bahan Bakar dan Pelumas di
Indonesia Tahun 2010-2020.