Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 2
2.1. Pertumbuhan Ekonomi........................................................................... 2
2.2. Perdagangan .......................................................................................... 2
2.3. Ekspor ................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 6

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


yang telah memberikan nikmat dan rahmatnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa, Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Makalah ini berjudul “Ekspor Minyak Bumi dan Gas Indonesia pada 10
Tahun Terakhir” di bentuk guna memenuhi syarat ujian tengah semester ekonomi
makro. Selama proses penulisan makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Sehingga, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu.
Dalam penulisan makalah ini , penulis menyadari jika masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran
yang dapat berguna untuk menyempurnakan makalah ini.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Perdagangan internasional dapat didefinisikan kegiatankegiatan


perniagaan dari suatu negara asal (country of origin) yang melintasi suatu
perbatasan menuju suatu negara tujuan (country of destination) yang dilakukan
oleh perusahaan multinational corporation (MNC) untuk melakukan perpindahan
barang dan jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan
teknologi, dan perpindahan merek dagang.
Perdagangan internasional sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu,
namun dalam jumlah dan ruang lingkup yang terbatas dimana pemenuhan
kebutuhan setempat yang tidak dapat diproduksi, mereka melakukan teransaksi
dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang lainnya yang dibutuhkan
oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing negara tidak dapat memperoduksi
barang tersebut untuk mencukupi kebutuhan sendiri).
Perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara di dunia termasuk
Indonesia, dimana perdagangan internasional diharapkan dapat memperluas pasar
dan menambah keuntungan, khususnya kegiatan ekspor dapat menghasilkan
devisa untuk negara. Devisa adalah kegiatan perdagangan uang dari negara yang
berbeda-beda. Istilah cadangan devisa juga mengacu pada pemilikan mata uang-
mata uang negara lain dan juga kegiatan memperdagangkan mata uang negara
yang satu untuk ditukar dengan mata uang negara yang lain.
Kegiatan ekspor sendiri sebenarnya telah berlangsung sangat lama di
Indonesia, terutama kekayaan isi bumi Indonesia seperti minyak mentah menjadi
barang-barang ekspor Indonesia. Namun demikian ekspor kita sesungguhnya
belumlah maksimal, ekspor tidak diandalkan sebagai sarana untuk pertumbuhan
ekonomi nasional seperti Jepang dan Korea, karena itu pembinaan secara nasional
kurang memadai. Kebanyakan hanya melalui kejutan-kejutan moneter sedangkan
pembinaan bidang produksi, pembiyayaan, pemasaran dan promosi banyak
diserahkan pada kemampuan eksportir.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif yang
menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDB atau PNB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk, apakah terjadi perubahan struktur ekonomi natau
perbaikan sistem kelembagaan atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan suatu perkemabngan yang dapat dilihat dari besarnya PDB atau PNB
dalam jangka panjang tanpa memandang besar atau kecilnya pertumbuhan
penduduk dan perubahan struktur ekonomi.
2.2. Perdagangan
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya ialah pekerjaan membeli
barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang itu ditempat
lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
Pengertian perdagangan atau perniagaan dalam Pasal 3 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah membeli barang untuk dijual kembali
dalam jumlah banyak atau sedikit, masih berupa bahan atau sudah jadi, atau hanya
untuk disewakan pemakaiannya. Perbuatan perdagangan dalam pasal ini hanya
meliputi perbuatan membeli, tidak meliputi perbuatan menjual. Menjual adalah
tujuan dari perbuatan membeli, padahal menurut ketentuan Pasal 4 KUHD
perbuatan menjual termasuk juga dalam perbuatan perdagangan.
Perbuatan perdagangan dalam Pasal 4 KUHD meliputi:
a. Kegiatan jasa komisi;
b. Jual beli surat berharga;
c. Perbuatan para pedagang, pemimpin bank, bendahara, makelar;

2
d. Pemborongan pekerjaan bangunan, makanan dan minuman keperluan
kapal;
e. Ekspedisi dan pengangkutan barang dagangan;
f. Menyewakan dan mencarterkan kapal;
g. Perbuatan agen, muat bongkar kapal, pemegang buku, pelayan,
pedagang, urusan dagang para pedagang;
h. Semua asuransi.
2.3. Ekspor
Secara fisik ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-
barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan
menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan
demikian, pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat kegiatan
mengekspor barang dan jasa, pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan
peningkatan dalam pendapatan nasional. Faktor penting dalam menentukan ekspor
adalah kemampuan dari suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang
dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
Pada umumnya, perekonomian negara-negara berkembang lebih banyak
berorientasi ke produksi barang primer (produk-produk pertanian, bahan
bakar,hasil hutan dan bahan mentah) daripada ke barang sekunder (manufaktur)
dan barang tersier (jasa-jasa). Komoditi-komoditi primer tersebut merupakan
andalan ekpor yang utama ke negara-negara lain, namun pertumbuhan ekspor
ternyata tidak dapat mengimbangi ekspor negara-negara maju
Ekspor migas merupakan primadona ekspor Indonesia sebelum
pertengahan tahun 1980-an, sehingga peranan minyak bumi dan gas Indonesia
sangat menonjol dalam perdagangan internasional. Seiring waktu, peranan ekspor
migas terhadap ekspor nasional terus menurun.

3
BAB III
PEMBAHASAN

Berikut data volume ekspor Minyak Bumi dan Gas pada 10 tahun terakhir
yakni dari tahun 2010 hingga 2020 dapat dilihat pada tabel 1 berikut
Tabel 1. Data Ekspor Minyak Bumi dan Gas Indonesia tahun 2010-2020
(Sumber:BPS)

Minyak Mentah Hasil Minyak Gas


Tahun
Ekspor Impor Ekspor Impor Ekspor Impor
2010 18 132,4 14 249,6 7 322,8 25 123,9 30 469,9 1 126,0
2011 17 819,5 13 253,6 6 931,5 28 840,3 34 302,9 1 633,9
2012 14 973,1 12 550,1 5 629,5 28 534,5 27 843,3 3 170,4
2013 13 016,9 16 015,6 5 914,5 29 612,2 25 110,4 3 425,9
2014 12 400,0 16 185,9 5 556,9 29 093,6 23 786,2 3 589,9
2015 15 554,1 18 727,6 4 625,8 25 404,7 24 784,8 4 176,8
2016 16 955,5 19 932,3 2 868,1 23 958,3 23 505,2 4 435,2
2017 13 570,7 17 949,2 4 059,4 26 932,7 24 874,9 5 488,2
2018 10 214,5 16 932,1 3 122,1 26 737,1 23 719,0 5 546,9
2019 3 576,7 11 756,4 3 810,8 23 449,3 19 140,7 5 720,7
2020 4 395,6 10 510,2 4 819,7 20 790,0 18 282,6 6 354,0

Pengeksporan minyak mentah dan hasil minyak menurun sekitar 1,72%,


5,34% akan tetapi ekspor gas meningkat sekitar 12,57 % pada tahun 2011. Pada
tahun 2012 pengeksporan minyak mentah, hasil minyak dan gas mengalami
penurunan sekitar 17,4%, 23,12% dan 8,62%. Terjadi penurunan ekspor minyak
mentah, hasil minyak dan gas kembali pada tahun 2013 sekitar 28,21%, 19,23%
dan 17,58% terhadap tahun 2010. Pada tahun 2014 terjadi penurunan ekspor
minyak mentah, hasil minyak dan gas sekitar 31,61%, 24,11% dan 21,93%
terhadap tahun 2010, terjadi penurunan pada tahun 2015 sekitar 14,21%, 36,83%
dan 18,65% terhadap tahun 2010
Penurunan volume ekspor migas indonesia terus menurun hingga tahun
2020, pada tahun 2016 terjadi penurunan ekspor sekitar 6,5%, 60,83% dan
22,85% terhadap tahun 2010, pada tahun 2017 terjadi penurunan ekspor minyak
mentah, hasil minyak dan gas kembali sekitar 25,15%, 44,56% dan 18,36%
terhadap tahun 2010 dan terus menurun hingga tahun 2020.

4
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Rata-rata volume ekspor minyak mentah, hasil minyak dan gas Indonesia tahun
2010-2020 adalah sebesar 9.801.490 ton. Nilai maksimum dalam volume ekspor
minyak mentah sebesar 18.132.400 ton pada tahun 2010, hasil minyak sekitar
7.322.800 ton pada tahun 2010 dan gas sekitar 34.302.900 ton pada tahun 2011
Hal tersebut diduga indonesia belum memiliki sumber daya manusia dan belum
mampu untuk mengolah minyak mentah. Nilai minimum ekspor minyak mentah
adalah sebesar 3.576.700 ton pada tahun 2019 dan mengalami penurunan sekitar
80.27% dari tahun 2010, hasil minyak sekitar 10.510.200 ton pada tahun 2020 dan
gas sekitar 18.282.600 ton pada tahu 2020 hal ini terjadi karena diduga Indonesia
sudah bisa mengoalah minyak sendiri sehingga mengurangi ekspor minyak keluar
negeri.

5
DAFTAR PUSTAKA

DESDM. (2009). Minyak dan Gas Bumi dari Proses Pembuatan hingga
Pembentukan. Jakarta: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
Ana Fitriyatus Sa’adah, Dkk. (2017). Peramalan Penyediaan dan Konsumsi
Bahan Bakar Minyak Indonesia dengan Model Sistem Dinamik: Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia.
Nelci Dolfina Japari. (2018). Peran Pt. Pertamina Sebagai Penyedia Pasokan
Bahan Bakar Minyak Di Indonesia: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya.
Rahman, Maizar. 2014. OPEC dan Diplomasi Energi: Dari Penelitian ke
Korporasi dan Diplomasi).
Akbar, Muhammad. 2017. Kepentingan Ekonomi Politik Indonesia Keluar dari
Keanggotaan OPEC pada tahun 2016.
Badan Pusat Statistik. Data Volume Impor Bahan Bakar dan Pelumas di
Indonesia Tahun 2010-2020.

Anda mungkin juga menyukai