Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Ekonomi Internasional tentang Analisis Neraca
Perdagangan Internasional Negara Indonesia, Malaysia, dan
Brasil Komoditi Unggas Hidup.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan bantuan


dari berbagai pihak. Baik secara materi maupun imateri, sehingga dapat
mempelancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih.

Disamping itu, kami dapat menyadari masih banyak kekurangan


dalam penulisan makalah ini baik dalam segi susunan kalimat, tata
bahasa dan kekurangan informasi. Untuk itu kami mohon maaf
sebesarnya dan kami mengharapkan saran dan kritik agar ke depannya
kami dapat memperbaiki dan lebih baik lagi. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan
yang ada didalam makalah ini.

Indralaya, 19 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara


memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan
kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan bahwa tidak ada satu
negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan Internasional.
Oleh karena itu perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha
untuk mencapai surplus dalam neraca perdagangan Internasionalnya.
Ini berarti makin besar surplus yang dicapai maka semakin besar pula
devisa yang masuk sehingga dapat menjadi sumber pemasukan kas
negara yang pada akhirnya dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan. Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan
Internasional telah menaikkan peranan yang sangat penting dengan
memberika manfaat secara langsung pada sektor perdagangan untuk
keseluruhan produksi nasional serta memberikan sumbangan dalam
penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Maka ekspor menjadi
salah satu sumber penerimaan devisa yang penting dan berfungsi
sebagai alat pembiayaan untuk usaha pemeliharaan kestabilan
ekonomi maupun pelaksanaan pembangunan. Kebutuhan devisa aka
krus bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu
ekspor harus terus ditingkatkan bagi pembangunan perekonomia
Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Penerimaan ekspor Indonesia cukup meyakinkan. Misal sepanjang
dasawarsa 1970-an penerimaan ekspor meningkat 39,05% rata-rata
pertahun (Dumairy, 1992:178).

Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang


memiliki peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap perekonomian negara ini. Sub sektor
peternakan menyumbang 146,1 trilyun rupiah atau 1,85% terhadap
PDB Indonesia pada tahun 2010 (Pusdatin, 2013)

Pengembangan agribisnis komoditas ternak unggas diarahkan


untuk: (a) menghasilkan pangan protein hewani sebagai salah satu
upaya dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional, (b)
meningkatkan kemandirian usaha, (c) melestarikan dan
memanfaatkan secara sinergis keanekaragaman sumberdaya lokal
untuk menjamin usaha peternakan yang berkelanjutan, dan (d)
mendorong serta menciptakan produk yang berdayasaing dalam
upaya meraih peluang ekspor. Tujuan pengembangan agribisnis
komoditas unggas adalah (a) membangun kecerdasan dan
menciptakan kesehatan masyarakat seiring dengan bergesernya
permintaan terhadap produk yang aman dan berkualitas, (b)
meningkatkan pendapatan peternak melalui peningkatanskala usaha
yang optimal berdasarkan sumberdaya yang ada, (c) menciptakan
lapangan kerja yang potensial dan tersebar hampir di seluruh wilayah,
dan (d) meningkatkan kontribusi terhadap devisa negara (Balitbang
Pertanian,2005).

B. Rumusan Masalah

1. Seberapa besar ekspor dan impor yang dilakukan Negara


Indonesia, Malaysia dan Brasil?
2. Apakah ketiga Negara tersebut mengalami sulplus atau defisit
pada neraca perdagangan internasional komoditi unggas hidup?
3. Seberapa besar keunggulan neraca perdagangan internasional
komoditi unggas hidup dari Negara Indonesia, Malaysia dan Brasil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui seberaoa besar ekspor dan impor yang
dilakukan Negara Indonesia, Malaysia dan Brasil
2. Untuk mengetahui neraca perdagangan pada komoditi unggas
hidup pada ketiga negara tersebut.
3. Umtuk mengetahui dari ketiga negara itu manakah yang lebih
unggul dalam hal ekspor maupun impor komoditi unggas hidup
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian

Perdagangan internasional merupakan salah satu cara yang


diperlukan bagi suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan
nasionalnya. Dengan didukung kemajuan teknologi dan aksesbilitas
transportasi yang semakin maju dewasa ini, membuat perpindahan
barang atau jasa oleh setiap negara di dunia menjadi lebih cepat dan
efisen. Arus informasi telah memungkinkan setiap negara lebih
mengenal dan memahami negara lain. Dalam bidang ekonomi, setiap
bangsa akan lebih mudah mengetahui dari mana barang-barang dapat
diperoleh untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dan sebaliknya
kemana memasarkan produk-produk unggulannya.

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu


negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses
perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk
mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional, lawannya adalah impor.

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu


negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses
perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan
barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor.

2. Metode

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi


yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode observasi non
partisipan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
beberapa sumber, yaitu berupa publikasi United Nations Comodity
Trade (comtrade.un.com), World Bank. . Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis Constant Market Share (CMS) dengan
pendekatan pertumbuhan. Adapun formula pendekatan tersebut
disajikan sebagai berikut:

CMS Pertumbuhan Standar (rata-rata) :

Wt 1−Wt
r=
Wt

Keterangan :

r : Pertumbuhan eksport rata-rata


Wt : Eksport duia tahun ke-t
Wt1 : Eksport dunia tahun t

3. Pembahasan dan Hasil


Neraca perdagangan atau disebut juga net exports, dengan simbol
NX, adalah perbedaanantara nilai moneter ekspor dengan impor
sebagai bentuk keluaran kegiatan ekonomi (suatu negara) selama
periode tertentu. Neraca perdagangan yang positif disebut surplus,
sebaliknya neraca yang negatif disebut defisit atau biasa juga dikenal
dengan istilah a trade gap.
Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc
CODE 0105
2018

INDONESIA MALAYSIA BRASIL

Trade Trade Trade Trade


Trade Value Trade Value
Partner Value Partner Partner Partner Value Partner Value Partner Value
Impor Export
Export Import Export Import

World $67,478 World $31,232,224 World $192,030,423 World $20,505,269 World $76,836,593 World $276,729
TLS $45,815 USA $25,969,306 BRP $183,716,696 USA $8,458,911 ECU $16,649,727 USA $186,485
CAM $21,125 FRA $2,761,363 NPL $2,901,551 UK $4,946,599 ARG $12,121,339 NLD $90,244
MLY $336 NLD $1,095,691 BRU $1,865,175 FRA $4,235,909 PER $10,956,814    
BRP $201 NZL $800,655 MYA $1,543,204 AUS $1,138,736 COL $10,297,840    
    GER $594,068 BDS $1,535,354 SPA $814,177 PRG $8,012,901    
    BHR $6,385 VIE $215,897 GER $530,996 BLV $7,157,057    
    CYP $3,034 THA $159,209 NLD $191,626 CHL $5,080,172    
    BEL $1,722 TLS $76,556 DEN $155,975 VEN $2,432,753    
        UAE $4,824 NZL $31,055 DOM $1,294,099    
        USA $4,575 HKG $1,280 URU $920,977    
        IDN $4,510     SAF $718,838    
        JPN $2,867     ETH $584,626    
                SEN $206,600    
                IND $197,281    
                MDG $102,156    
                TUR $87,430    
                SLK $15,078    
                PAN $513    
                MRSL $361    
Sumber: United Nations comodity (www.uncomtrade.com)

Pada tabel di atas menunjukkan perbandingan antara tiga negara, yaitu; Indonesia,
Malaysia, dan Brasil dalam melakukan kegiatan perdangangan internasional terhadap
komoditi unggas hidup. Pada tahun 2018, Malaysia menjadi pengekspor unggas hidup
terbanyak diantara Indonesia dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nilai
perdagangan (export) untuk dunia oleh Negara Malaysia sebesar $192,030,423, yang
melampaui jauh dari Indonesia dan Brasil. Sedangkan untuk nilai perdagangan (import)
untuk dunia, Indonesia menjadi negara pengimport unggas hidup terbesar diantara Malaysia
dan Brasil yakni sebesar $31,232,224, yang mana angka ini sangatlah besar dibandingkan
jumlah import dari Malaysia dan Brasil.

Pada tabel di atas juga menjelaskan bahwa Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan dibanding Malaysia dan Brasil, hal ini ditunjukkan bahwa banyaknya import
dibandingkan dengan eksport ( X<M ). Indonesia melakukan import yang sangat tinggi
dibandingkan dengan eksportnya yang mana jumlah value atau nilai dagangnya untuk
eksport hanya sebesar $67,478, sedangkan importnya sebesar $31,232,224. Jumlah ini
menunjukkan bahwa Indonesia lebih suka membeli unggas hidup dari luar dibandingkan di
negara sendiri, mengingat bahwa peternakan unggas hidup yang dimiliki Indonesia
seharusnya dikembangkan dan diperbanyak lagi agar tidak lagi mengimpor unggas hidup
sehingga menurunkan angka deficit neraca perdagangan.

Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc


CODE 0105
2017

INDONESIA MALAYSIA BRASIL


Trade Trade Trade Trade Trade
Partne Partne Trade Value
Value Value Partner Partner Value Partner Value Partner Value
r r Export
Export Import Import Export Import
World $926 World $24,000,241 World $177,817,259 World $17,122,426 World $69,981,213 World $1,425,282
MLY $896 USA $22,059,149 BRP $170,556,198 UK $4,104,384 ECU $13,896,894 CAN $1,148,553
THA $30 NLD $1,088,730 NPL $2,739,811 USA $3,693,139 ARG $13,088,364 USA $186,485
    NZL $794,812 MYA $1,531,780 FRA $3,115,494 COL $10,186,971 NLD $90,244
    PHL $57,550 BDS $1,278,830 NLD $2,161,166 PER $9,887,498    
        BRU $1,136,401 AUS $1,641,368 PRG $6,318,182    
        THA $252,803 SPA $867,192 CHL $4,570,442    
        VIE $247,469 BRA $828,281 VEN $4,084,068    
        IDN $44,808 NZL $483,504 BLV $4,010,971    
        CAM $23,566 DEN $115,017 DOM $1,231,934    
        TLS $5,589 POL $72,627 URU $1,089,288    
            GER $38,789 ETH $502,828    
            BEL $1,460 MLY $447,031    
                IND $358,301    
                MDG $192,357    
                TUR $47,959    
                SLK $46,930    
                OMN $21,195    
Sumber: United Nations comodity (www.uncomtrade.com)

Pada tabel di atas menunjukkan perbandingan antara tiga negara, yaitu; Indonesia,
Malaysia, dan Brasil dalam melakukan kegiatan perdangangan internasional terhadap
komoditi unggas hidup. Pada tahun 2017, Malaysia menjadi pengekspor unggas hidup
terbanyak diantara Indonesia dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nilai
perdagangan (export) untuk dunia oleh Negara Malaysia sebesar $177,817,259, yang
melampaui jauh dari Indonesia dan Brasil. Sedangkan untuk nilai perdagangan (import)
untuk dunia, Indonesia menjadi negara pengimport unggas hidup terbesar diantara Malaysia
dan Brasil yakni sebesar $24,000,241, yang mana angka ini lebih besar dibandingkan
jumlah import dari Malaysia dan Brasil.
Pada tabel di atas juga menjelaskan bahwa Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan dibanding Malaysia dan Brasil, hal ini ditunjukkan bahwa banyaknya import
dibandingkan dengan eksport ( X<M ). Indonesia melakukan import yang sangat tinggi
dibandingkan dengan eksportnya yang mana jumlah value atau nilai dagangnya untuk
eksport hanya sebesar $926, sedangkan importnya sebesar $24,000,241. Jumlah ini
menunjukkan bahwa Indonesia lebih suka membeli unggas hidup dari luar dibandingkan di
negara sendiri, mengingat bahwa peternakan unggas hidup yang dimiliki Indonesia
seharusnya dikembangkan dan diperbanyak lagi agar tidak lagi mengimpor unggas hidup
sehingga dapat menurunkan angka deficit neraca perdagangan.

Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc


CODE 0105
2016

INDONESIA MALAYSIA BRASIL


Trade Trade Trade Trade Trade
Partne Partne Trade Value Partne Partne
Value Partner Value Partner Value Value Value
r r Export r r
Export Import Import Export Import
$177,109,99
World $720 World $11,918,582 World World $13,807,731 World $65,804,580 World $4,049,588
1
$169,882,43
MLY $545 USA $10,090,439 BRP USA $6,417,546 ARG $13,407,888 NLD $2,000,093
7
VIE $152 NZL $1,128,519 NPL $3,042,324 NLD $3,376,452 PER $10,840,377 FRA $1,022,133
THA $23 GER $627,941 MYA $1,800,183 GER $1,347,988 ECU $10,716,999 UK $712,298
    PHL $49,951 BDS $762,712 FRA $1,148,030 COL $7,379,443 USA $315,064
    PER $9,924 BRU $661,482 UK $579,433 VEN $7,000,794    
    PAK $5,951 VIE $467,171 NZL $537,987 PRG $5,631,541    
    MLY $2,705 THA $411,841 SPA $388,476 CHL $4,192,059    
    NLD $1,260 IDN $51,721 BEL $11,819 BLV $3,781,782    
    THA $1,075 CAM $18,533     URU $1,326,256    
    CEK $805 TLS $10,140     IND $684,747    
Other
    $12 UAE $1,446     DOM $400,130    
Asia
                ETH $251,920    
                SEN $179,444    
                UAE $11,200    

Sumber: United Nations comodity (www.uncomtrade.com)


Pada tabel di atas menunjukkan perbandingan antara tiga negara, yaitu; Indonesia,
Malaysia, dan Brasil dalam melakukan kegiatan perdangangan internasional terhadap
komoditi unggas hidup. Pada tahun 2016, Malaysia menjadi pengekspor unggas hidup
terbanyak diantara Indonesia dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nilai perdagangan
(export) untuk dunia oleh Negara Malaysia sebesar $177,109,991, yang melampaui jauh dari
Indonesia dan Brasil. Sedangkan untuk nilai perdagangan (import) untuk dunia, Malaysia
juga menjadi negara pengimport unggas hidup terbesar diantara Indonesia dan Brasil yakni
sebesar $13,807,731, akan tetapi meski Malaysia menjadi pengimport terbesar dibanding
Indonesia dan Brasil, Malaysia tidak mengalami defisit neraca perdagangan melainkan
mengalami surplus (X>M).

Pada tabel di atas juga menjelaskan bahwa Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan dibanding Malaysia dan Brasil, hal ini ditunjukkan bahwa banyaknya import
dibandingkan dengan eksport ( X<M ). Indonesia melakukan import yang sangat tinggi
dibandingkan dengan eksportnya yang mana jumlah value atau nilai dagangnya untuk
eksport hanya sebesar $720, sedangkan importnya sebesar $11,918,582. Jumlah ini
menunjukkan bahwa Indonesia lebih suka membeli unggas hidup dari luar dibandingkan di
negara sendiri, mengingat bahwa peternakan unggas hidup yang dimiliki Indonesia
seharusnya dikembangkan dan diperbanyak lagi agar tidak lagi mengimpor unggas hidup
sehingga dapat menurunkan angka deficit neraca perdagangan.
Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc
CODE 0105
2015

INDONESIA MALAYSIA BRASIL


Trade
Trade Trade Trade Trade
Partne Value Trade Value Partne
Partner Value Partner Value Partner Value Partner Value
r Expor Export r
Import Import Export Import
t
World $5,021 World $2,955,776 World $180,894,072 World $13,884,187 World $60,854,357 World $1,896,805
MLY $5,021 NZL $1,883,842 BRP $176,611,263 USA $6,491,507 PER $9,986,878 FRA $1,486,442
    FRA $1,053,578 NPL $1,619,322 FRA $2,449,682 ARG $9,783,499 USA $410,363
    PHL $7,899 MYA $1,199,886 NLD $1,742,354 COL $7,935,236    
    PAK $5,021 THA $397,103 NZL $1,262,355 ECU $7,773,018    
    MLY $3,869 BRU $381,747 SPA $838,373 VEN $5,846,608    
    NLD $1,443 VIE $315,591 GER $700,375 PRG $5,610,791    
    TZA $124 BDS $256,655 UK $301,391 SAF $3,536,856    
        IDN $56,779 AUS $93,610 BLV $3,456,661    
        CAM $53,514 BEL $11,819 CHL $3,398,357    
        TLS $2,214     DOM $1,501,416    
                URU $1,125,422    
                UAE $424,828    
                IND $203,560    
                PGD $147,072    
                SEN $124,155    
Sumber: United Nations comodity (www.uncomtrade.com)

Pada tabel di atas menunjukkan perbandingan antara tiga negara, yaitu; Indonesia,
Malaysia, dan Brasil dalam melakukan kegiatan perdangangan internasional terhadap
komoditi unggas hidup. Pada tahun 2015, Malaysia menjadi pengekspor unggas hidup
terbanyak diantara Indonesia dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nilai
perdagangan (export) untuk dunia oleh Negara Malaysia sebesar $180,894,072, yang
melampaui jauh dari Indonesia dan Brasil. Sedangkan untuk nilai perdagangan (import)
untuk dunia, Malaysia juga menjadi negara pengimport unggas hidup terbesar diantara
Indonesia dan Brasil yakni sebesar $13,884,187, akan tetapi meski Malaysia menjadi
pengimport terbesar dibanding Indonesia dan Brasil, Malaysia tidak mengalami defisit
neraca perdagangan melainkan mengalami surplus (X>M).

Pada tabel di atas juga menjelaskan bahwa Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan dibanding Malaysia dan Brasil, hal ini ditunjukkan bahwa banyaknya import
dibandingkan dengan eksport ( X<M ). Indonesia melakukan import yang sangat tinggi
dibandingkan dengan eksportnya yang mana jumlah value atau nilai dagangnya untuk
eksport hanya sebesar $5,021, sedangkan importnya sebesar $2,955,776. Jumlah ini
menunjukkan bahwa Indonesia lebih suka membeli unggas hidup dari luar dibandingkan di
negara sendiri, mengingat bahwa peternakan unggas hidup yang dimiliki Indonesia
seharusnya dikembangkan dan diperbanyak lagi agar tidak lagi mengimpor unggas hidup
sehingga dapat menurunkan angka deficit neraca perdagangan.

Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc


CODE 0105
2014

INDONESIA MALAYSIA BRASIL


Trade Trade Trade Trade Trade
Trade Value
Partner Value Partner Value Partner Partner Value Partner Value Partner Value
Export
Export Import Import Export Import
$54,925,15
World $356 World $5,140 World $206,638,937 World $12,606,362 World World $7,676,739
9
$11,341,01
THA $328 BEL $4,282 BRP $202,805,386 NLD $4,033,139 PER USA $4,528,603
9
PAK $28 PAK $858 MYA $1,697,650 USA $3,469,532 ARG $8,425,283 FRA $2,004,262
        NPL $919,400 FRA $2,930,298 VEN $7,650,678 NLD $1,143,874
        THA $718,820 GER $1,160,214 PRG $6,767,397    
        BRU $290,100 UK $845,302 ECU $6,681,686    
        NGR $69,217 AUS $100,386 COL $5,701,353    
        VIE $52,888 NZL $67,490 BLV $3,599,509    
        IDN $44,189     CHL $2,347,690    
        CAM $21,925     TUR $1,079,558    
        TLS $19,362     URU $724,876    
                IND $238,025    
                DOM $167,336    
                UAE $84,563    
                GER $67,992    
                NLD $33,492    
                SPA $14,702    

Sumber: United Nations comodity (www.uncomtrade.com)

Pada tabel di atas menunjukkan perbandingan antara tiga negara, yaitu; Indonesia,
Malaysia, dan Brasil dalam melakukan kegiatan perdangangan internasional terhadap
komoditi unggas hidup. Pada tahun 2014, Malaysia menjadi pengekspor unggas hidup
terbanyak diantara Indonesia dan Brasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nilai
perdagangan (export) untuk dunia oleh Negara Malaysia sebesar $206,638,937, yang
melampaui jauh dari Indonesia dan Brasil. Sedangkan untuk nilai perdagangan (import)
untuk dunia, Malaysia juga menjadi negara pengimport unggas hidup terbesar diantara
Indonesia dan Brasil yakni sebesar $12,606,362, akan tetapi meski Malaysia menjadi
pengimport terbesar dibanding Indonesia dan Brasil, Malaysia tidak mengalami defisit
neraca perdagangan melainkan mengalami surplus (X>M).

Pada tabel di atas juga menjelaskan bahwa Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan dibanding Malaysia dan Brasil, hal ini ditunjukkan bahwa banyaknya import
dibandingkan dengan eksport ( X<M ). Indonesia melakukan import yang sangat tinggi
dibandingkan dengan eksportnya yang mana jumlah value atau nilai dagangnya untuk
eksport hanya sebesar $356, sedangkan importnya sebesar $5,140. Jumlah ini menunjukkan
bahwa Indonesia lebih suka membeli unggas hidup dari luar dibandingkan di negara
sendiri, mengingat bahwa peternakan unggas hidup yang dimiliki Indonesia seharusnya
dikembangkan dan diperbanyak lagi agar tidak lagi mengimpor unggas hidup sehingga
dapat menurunkan angka deficit neraca perdagangan.

analisis pertumbuhan data WordBank

sebelum kita menganalis ada baiknya kita mengamati tabel berikut ini untuk
mempermudah kita dalam pengamatan dan analisis. Perhatikan tabel berikut ini;

tabel 1. Analisis data WordBank

2016
Indicator
ID BR MY
Gross capital formation (% of GDP) 33,86 26,73 25,83
315.521.927.369,4
Gross capital formation (current US$) 3 85.004.198.335,14 76.663.610.396,12
Gross capital formation (annual % growth) 4,99 10,24 3,28
Exports of goods and services (% of GDP) 19,09 165,56 67,79
177.886.012.771,6
Exports of goods and services (current US$) 0 526.579.659.790,08 201.164.987.762,11
Exports of goods and services (annual %
growth) -1,66 0,05 1,32
Imports of goods and services (% of GDP) 18,33 138,92 61,04
170.835.000.855,9
Imports of goods and services (current US$) 2 441.870.358.306,19 181.125.894.347,45
Imports of goods and services (annual %
growth) -2,41 0,09 1,27
144.743.000.000,0
Merchandise exports (current US$) 0 338.082.000.000,00 189.659.000.000,00
135.653.000.000,0
Merchandise imports (current US$) 0 291.908.000.000,00 168.430.000.000,00
Time to import, documentary compliance
(hours) 132,9 35 10
Time to import, border compliance (hours) 99,4 3 72
Time to export, border compliance (hours) 53,3 12 48
Time to export, documentary compliance
(hours) 61,3 2 10
Urban population 141.210.511,00 5.607.283,00 22.964.507,00
Urban population growth (annual %) 2,48 1,3 2,2
GNI per capita, PPP (current international $) 11.230,00 85.090,00 27.390,00
GNI per capita growth (annual %) 3,89 1,38 2,8
902.045.435.944,6
GNI (current US$) 6 295.924.936.663,05 288.414.643.151,62
GNI growth (annual %) 5,17 2,71 4,2
GDP per capita (current US$) 3.562,85 56.724,17 9.671,02
GDP per capita growth (annual %) 3,76 1,64 2,82
931.877.364.177,7
GDP (current US$) 4 295.924.936.663,05 296.753.497.922,57
GDP growth (annual %) 5,03 2,71 4,22
Inflation, GDP deflator (annual %) 2,44 0,79 1,95

Pada tabel diatas terdapat perbandingan sektor ekonomi antara 3 negara, yaitu
Indonesia, Brasil, dan Malaysia dari data World Bank tahun 2016 yang mencakup Gross
Capital Formation, Export goods & services, Import goods & services, border time for
Export and Import, Urban Population, GNI per Capita, GNI, GDP per Capita, dan GDP.

Pada bagian Gross Capital Formation. Indonesia menjadi negara yang memiliki GCF
terbesar Indonesia dengan 33,86%, Brasil sebesar 26,73% dan Malaysia sebesar 25,83%.
Kemudian dari sektor Ekspor-Impor barang dan jasa. Pada sub bagian Ekspor barang & jasa.
Malaysia menjadi negara yang terbesar mengalami kenaikan ekspor barang dan jasa dengan
besaran 1,32%, untuk negara Indonesia, sektor ekspor barang & jasa mengalami defisi
perdagangan sebesar -1,66% dan negara brasil pada sektor ekspor barang & jasa mengalami
kenaikan sebesar 0,05%. Kemudian dari sektor impor barang & jasa, Brasil menjadi Negara
yang mengalami import terbesar dengan besaran 138,92% dari GDP. Kemudian disusul
Malaysia dan Indonesia dengan besaran 61,04% dan 18,33% dari GDP

Dari segi waktu pengurusan border compliance pada sektor ekspor, Indonesia
menjadi Negara yang lebih lama pemerikasaanya dibandingkan Malaysia dan Brasil dengan
waktu 55,3 jam disusul Malaysia 48 jam dan yang terakhir Brasil dengan waktu 12 jam.. Dari
sektor impor, Indonesia masih menjadi Negara yang paling lama melakukan pemerikasaan
dengan 132,9 jam disusul Brasil 35 jam dan Malaysia 10 jam.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota setiap Negara, Indonesia menjadi yang
terbesar diantara Brasil dan Malaysia yaitu dengan persentase 2,48% kemudian Malaysia
2,2% dan yang terakhir Brasil 1,3%.

Pada bagian GNI per kapita dalam PPP, Indonesia menjadi negara yg memiliki
kenaikan pendapatan bruto terbesar dibandingkan dengan Brasil dan Malaysia dengan
persentase 3,89%.. Negara yang menjadi GNI terbesar adalah Indonesia dengan persentase
5,17% dibandingkan negara Brasil sebesar 2,71% dan Malaysia sebesar 4,2% . Pada sektor
GDP per kapita, Indonesia masih menjadi negara yang persentase kenaikan GDP per kapita
terbesar diantara Brasil dan Malaysia dengan persentase 3,76%, Malaysia dengan persentase
GDP per kapita yaitu sebesar 2,82% dan Brasil menjadi negara dengan persentase GDP per
kapita terendah 1,64%. Pada sektor GDP, Indonesia menjadi negara dengan persentase GDP
terbesar 5,03%, ini sebanding dengan ukuran GDP per kapitanya yang mengalami
peningkatan. Hal yang sama Brasil dengan persentase GDP sebesar 1,64% dan GDP
Malaysia sebesar 4,22%.

Selanjutnya kita akan menganalisis data tahun selanjutnya untuk lebih jelas perhatikan
tabel berikut ini untuk mempermudah menganalisis.

Tabel 2. Analisis data WordBank


2017
Indicator ID BR MY
Gross capital formation (% of GDP) 33,72 28,16 25,56
Gross capital formation (current US$) 342.371.118.976,31 95.304.656.383,52 80.434.078.701,49
Gross capital formation (annual % growth) 5,69 11,6 6,42
Exports of goods and services (% of GDP) 20,19 171,42 71,39
Exports of goods and services (current US$) 204.999.366.082,65 580.099.283.076,26 224.668.592.709,31
Exports of goods and services (annual %
growth) 8,91 5,74 9,37
Imports of goods and services (% of GDP) 19,17 146,41 64,45
Imports of goods and services (current US$) 194.699.184.465,70 495.467.086.682,60 202.821.762.890,22
Imports of goods and services (annual %
growth) 8,06 7,54 10,89
Merchandise exports (current US$) 168.775.000.000,00 373.237.000.000,00 217.722.000.000,00
Merchandise imports (current US$) 156.976.000.000,00 327.689.000.000,00 194.750.000.000,00
Time to import, documentary compliance
(hours) 106,2 33 10
Time to import, border compliance (hours) 99,4 3 69
Time to export, border compliance (hours) 53,3 10 45
Time to export, documentary compliance
(hours) 61,3 2 10
Urban population 144.652.795,00 5.612.253,00 23.467.810,00
Urban population growth (annual %) 2,41 0,09 2,17
GNI per capita, PPP (current international $) 11.880,00 89.840,00 29.200,00
GNI per capita growth (annual %) 3,76 3,48 4,57
GNI (current US$) 982.442.613.684,94 314.871.098.558,91 306.253.948.719,56
GNI growth (annual %) 4,98 3,57 6
GDP per capita (current US$) 3.836,91 60.297,79 10.117,57
GDP per capita growth (annual %) 3,84 3,61 4,47
GDP (current US$) 1.015.423.455.783,28 314.871.098.558,91 314.707.268.049,99
GDP growth (annual %) 5,07 3,57 5,9
Inflation, GDP deflator (annual %) 4,27 2,55 3,82

Tabel diatas menujukan data ekonomi yang sama namun tahun yang berbeda. Ditahun
2017 ketiga negara tersebut mengalami kenaikan ekonomi yang cukup baik di beberapa
sektor.

Pada bagian Gross Capital Formation. Indonesia mengalami penuruna dari 33,86%
menjadi 33,72%, Brasil dari 26,73% menjadi 28,16% dan Malaysia dari 25,83% mengalami
penurunan ke 25,56%. Hal ini dapat di simpulkan bahwa Brasil dapat mempercepat laju
pertumbuhan ekonominya daripada Indonesia dan Malaysia. Kemudian dari sektor Ekspor
barang dan jasa. Malaysia menjadi negara yang terbesar mengalami kenaikan ekspor barang
dan jasa dengan besaran 9,37% dari taun sebelumnya, sedangkan untuk Indonesia dan Brasil,
sektor ekspor barang & jasa mengalami surplus perdagangan sebesar 8,91% dan 5,74%.
Kemudian dari sektor impor barang & jasa, Malaysia menjadi negara yang mengalami
kenaikan import terbesar di tahun 2017 dengan persentase 10,89% pertahun. Kemudian
disusul Indonesia dan Brasil dengan persentase 8,06% dan 7,54% pertahun.

Dari segi waktu pengurusan border compliance pada sektor ekspor tiga negara
tersebut mengalami penrunan waktu pemerikasaan, Indonesia masih menjadi negara yang
lebih lama pemerikasaan ekspornya dibandingkan Malaysia dan Brasil dengan waktu tahun
lalu 55,3 jam menjadi 53,3 jam, disusul Malaysia dari 48 jam menjadi 45 jam dan yang
terakhir Brasil dengan waktu 12 jam menjadi 10 jam. Dari sektor impor, Indonesia masih
menjadi Negara yang paling lama melakukan pemerikasaan dengan waktu 106,2 jam disusul
Brasil 33 jam dan Malaysia 10 jam.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota tahun 2017 semua negara yang dianalisis
mengalami penurunan urbanisasi,tatapi Indonesia masih menjadi yang terbesar diantara
Brasil dan Malaysia yaitu dengan persentase 2,41% kemudian Malaysia 2,17% dan yang
terakhir Brasil 0,09%.

GNI per kapita pertahun, Malaysia menjadi negara yg memiliki kenaikan pendapatan
bruto terbesar di tahun ini dbandingkan dengan Brasil dan Indonesia dengan persentase
4,857%. Pada sektor GDP per kapita, Malaysia menjadi negara yang persentase kenaikan
GDP per kapita terbesar diantara Brasil dan Indonesia dengan persentase 4,47%, Indosesia
dengan persentase GDP per kapita yaitu sebesar 3,84% dan Brasil menjadi negara dengan
persentase GDP per kapita terendah 3,61%. Pada sektor GDP, Malaysia menjadi negara
dengan persentase GDP terbesar 5,9%, ini sebanding dengan ukuran GDP per kapitanya yang
mengalami peningkatan. Hal yang sama Brasil dengan persentase GDP sebesar 3,57% dan
GDP Indonesia sebesar 5,07%.

Tabel 3. Analisis data WordBank

2018
Indicator
ID BR MY
Gross capital formation (% of GDP) 34,57 26,61 23,63
Gross capital formation (current US$) 360.276.927.434,19 96.902.950.771,06 83.718.737.320,03
Gross capital formation (annual % growth) 8,52 -2,09 -4,35
Exports of goods and services (% of GDP) 20,97 176,38 69,68
Exports of goods and services (current US$) 218.498.866.082,38 642.294.780.545,67 246.919.421.715,62
Exports of goods and services (annual %
growth) 6,48 5,15 1,52
Imports of goods and services (% of GDP) 22,06 149,82 62,57
Imports of goods and services (current US$) 229.861.430.850,83 545.564.872.479,24 221.725.438.734,67
Imports of goods and services (annual %
growth) 12,04 4,65 0,1
Merchandise exports (current US$) 180.215.000.000,00 412.629.000.000,00 247.365.000.000,00
Merchandise imports (current US$) 188.712.000.000,00 370.635.000.000,00 217.471.000.000,00
Time to import, documentary compliance
(hours) 106,2 33 7
Time to import, border compliance (hours) 99,4 3 36
Time to export, border compliance (hours) 53,3 10 28
Time to export, documentary compliance
(hours) 61,3 2 7
Urban population 148.084.795,00 5.638.676,00 23.973.075,00
Urban population growth (annual %) 2,34 0,47 2,13
GNI per capita, PPP (current international $) 12.650,00 94.500,00 30.600,00
GNI per capita growth (annual %) 4,12 2,81 2,53
GNI (current US$) 1.009.863.326.096,48 339.548.339.264,53 342.111.642.771,48
GNI growth (annual %) 5,31 3,3 3,92
GDP per capita (current US$) 3.893,60 64.581,94 11.238,96
GDP per capita growth (annual %) 3,99 2,66 3,32
GDP (current US$) 1.042.173.300.625,55 339.548.339.264,53 354.348.422.831,19
GDP growth (annual %) 5,17 3,3 4,72
Inflation, GDP deflator (annual %) 3,83 1,91 0,88

Ditahun 2018 juga mengalami hal yang sama yaitu kenaikan di beberapa
sektor ekonomi hal ini dapat dilihat dari hasil analisis dibawah.

Pada bagian Gross Capital Formation. Indonesia mengalami kenaiakn lagi di tahun
2018 dari 33,86% di 2016, menjadi 33,72% di 2017, dan 34,57% di 2018’ Brasil dari
26,73% di 2016 menjadi 28,16% 2017 di 2018 jadi 26,61% dan Malaysia dari 25,83% di
2016 mengalami penurunan ke 25,56% di 2017 kemudian di 2018 menjadi 23,63%. Hal ini
dapat di simpulkan bahwa ke tiga negara tersebut dapat mempercepat laju pertumbuhan
ekonominya di tahun 2018. Kemudian dari sektor Ekspor barang dan jasa. Indonesia
menjadi negara yang terbesar mengalami kenaikan ekspor barang dan jasa dengan 6,48% dari
tahun sebelumnya, sedangkan untuk Malaysia dan Brasil, sektor ekspor barang & jasa
mengalami surplus perdagangan sebesar 1,52% dan 5,15%. Kemudian dari sektor impor
barang & jasa, Indonesia menjadi negara yang mengalami kenaikan import terbesar di tahun
2018 dengan persentase 12,04% pertahun. Kemudian disusul Malaysia dan Brasil dengan
persentase 0,1% dan 4,65% pertahun.

Dari segi waktu pengurusan border compliance pada sektor ekspor , Indonesia masih
menjadi negara yang lebih lama pemerikasaan ekspornya dibandingkan Malaysia dan Brasil
dengan waktu tahun lalu 55,3 jam di 2016 menjadi 53,3 jam di 2017 dan 55,3jam di 2018,
disusul Malaysia dari 48 jam di 2016 menjadi 45 jam di 2017 dan 28 jam di 2018, yang
terakhir Brasil dengan waktu 12 jam di 2016 menjadi 10 jam 2017 dan 10 jam di 2018. Dari
sektor impor, Indonesia masih menjadi Negara yang paling lama melakukan pemerikasaan
dengan waktu 106,2 jam disusul Brasil 33 jam dan Malaysia 7 jam.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota tahun 2018 semua negara yang dianalisis
juga mengalami penurunan urbanisasi,tatapi Indonesia masih menjadi yang terbesar diantara
Brasil dan Malaysia yaitu dengan persentase 2,34% kemudian Malaysia 2,13% dan yang
terakhir Brasil 0,47%.

GNI per kapita 2018, indonesia menjadi negara yg memiliki kenaikan pendapatan
bruto terbesar di tahun ini dbandingkan dengan Brasil dan Malaysia dengan persentase
4,12%. Pada sektor GDP per kapita, Indonesia menjadi negara yang persentase kenaikan
GDP per kapita terbesar diantara Brasil dan Malaysia dengan persentase 3,99%, Malaysia
dengan persentase GDP per kapita yaitu sebesar 3,94% dan Brasil menjadi negara dengan
persentase GDP per kapita terendah 3,3%. Pada sektor GDP, Indonesia menjadi negara
dengan persentase GDP terbesar 5,17%. Hal yang sama Brasil dengan persentase GDP
sebesar 3,3% dan GDP Malaysia sebesar 4,72%.

Analisis dalam Bentuk Grafik


Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc
INDONESIA
2014 - 2018
EKPORT IMPORT

$31,232,224

$24,000,241

$11,918,582

$2,955,776
$67,478
$926 $5,140
$720
2018 $5,021
2017 $356
2016
2015
2014

Dapat dilihat diatas kegiatan ekpor impor komoditi unggas hidup


yang dilakukan oleh Negara Indonesia dalam jangka 2014-2018. Dilihat
dari segi impor, Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan
impor yang sangat tinggi dibandingkan ekpor nya. Impor tertinggi terjadi
pada tahun 2018 yaitu sebesar $31,232,224. Berbanding terbalik dengan
ekpor tertinggi yang dilakukan oleh Indonesia yaitu $67,478 yang terjadi
pada tahun 2018. Apabila ini terjadi secara kelanjutan dalam jangka
panjang maka Indonesia akan terus-terusan mengalami defisit neraca
perdagangan dalam komoditi unggas hidup.
Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc
MALAYSIA
2014 - 2018
IMPORT EXPORT

$192,030,423
$177,817,259 $206,638,937
$177,109,991 $180,894,072

$20,505,269
$17,122,426
$13,807,731
$13,884,187
2018 $12,606,362
2017
2016
2015
2014

Dapat dilihat diatas kegiatan ekpor impor komoditi unggas hidup


yang dilakukan oleh Negara Malaysia dalam jangka 2014-2018. Dilihat
dari segi ekspor, Malaysia dalam 5 tahun terakhir mengalami
peningkatan ekspor yang sangat tinggi dibandingkan impornya. Hal ini
bisa sangat menguntungkan Malaysia dikarenakan dalam rentang 5 tahun
terakhir mengalami surplus perdagangan internasional dalam hal komoditi
unggas hidup. Ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar
$206,638,937. Sedangkan impor tertinggi yang dilakukan oleh Malaysia
yaitu $20,505,269 yang terjadi pada tahun 2018. Apabila ini terjadi secara
kelanjutan dalam jangka panjang maka Malaysia mengalami surplus
neraca perdagangan dalam komoditi unggas hidup karena kegiatan
ekspornya lebih besar dibanding impornya.
Live poultry, domestic fowls, ducks, geese, etc
BRASIL
2014-2018
IMPORT EKSPORT
$76,836,593
$69,981,213
$65,804,580
$60,854,357
$54,925,159

$276,729
$1,425,282 $4,049,588
2018 $1,896,805 $7,676,739
2017
2016
2015
2014

Dapat dilihat diatas kegiatan ekpor impor komoditi unggas hidup


yang dilakukan oleh Negara Brasil dalam jangka 2014-2018. Dilihat dari
segi ekspor, Brasil dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan ekspor
tinggi dibandingkan impornya.. Ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2018
yaitu sebesar $76,838,593. Sedangkan impor tertinggi yang dilakukan
oleh Brasil yaitu $7,676,739 yang terjadi pada tahun 2014. Kegiatan
neraca perdagangan Brasil ini sangatlah bagus karena dari segi ekspor
yang tiap tahun mengalami peningkatan sedangan impor yang dilakukan
tiap tahun mengalami penurunan. Apabila ini terjadi secara kelanjutan
dalam jangka panjang maka Brasil mengalami peningkatan surplus neraca
perdagangan dalam komoditi unggas hidup karena kegiatan ekspornya
lebih besar dibanding impornya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perdagangan internasional merupakan salah satu cara yang


diperlukan bagi suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan
nasionalnya. Dengan didukung kemajuan teknologi dan aksesbilitas
transportasi yang semakin maju dewasa ini, membuat perpindahan
barang atau jasa oleh setiap negara di dunia menjadi lebih cepat dan
efisen. Arus informasi telah memungkinkan setiap negara lebih mengenal
dan memahami negara lain. Dalam bidang ekonomi, setiap bangsa akan
lebih mudah mengetahui dari mana barang-barang dapat diperoleh untuk
memenuhi berbagai kebutuhannya dan sebaliknya kemana memasarkan
produk-produk unggulannya.

Setelah kita melakukan analisis terhadap aktivitas ekspor impor


yang dilakukan Indonesia, Malaysia dan Brasil dapat disimpulkan bahwa
terjadi perbedaan, yaitu Indonesia mengalami defisit dalam waktu 5 tahun
terakhir, sedangkan Malaysia dan Brasil mengalami surplus perdagangan
selama 5 tahun terakhir. Indonesia merupakan tertinggi impornya
dibandingkan Malaysia dan Brasil, sedakngkan Malaysia merupakan
tertinggi dalam hal ekspor dibanding Indonesia dan Brasil. Apabila ini
terjadi berkelanjutan dan tidak ada perbaikan dalam hal ini peningkatan
ekspor dan penurunan impor maka Indonesia tidak akan pernah
merasakan surplus perdagangan internasional dalam komoditi unggas
hidup.
SARAN

Menurut kami komoditi unggas hidup harus lebih ditingkatkan ,


mengingat di Indonesia sangatlah banyak peternakan unggas hidup dan
pemerintah harus berhenti untuk mengimpor unggas hidup dari negara
lain. Apabila tidak bisa , maka dengan cara menurunkan impor unggas
hidup secara bertahap. Indonesia harus belajar dari Malaysia dan Brasil
yang memiliki Surplus dalam aktivitas perdagangan internasional
komoditi unggas hidup. Karena Indonesia tidak bisa terus menerus
mengalami deficit apabila ingin maju dalam hal kegiatan perdagangan
internasional.

Anda mungkin juga menyukai