Anda di halaman 1dari 4

Melynda Veronika Kartjito

062111133005 / 2022

RESUME MATERI KUDA DAN BABI

HORSE MANAGEMENT

Pada susunan atau riwayat keturunan kuda, Equus merupakan kuda modern yang
pertama kali ditemukan manusia. Kuda yang dimanfaatkan untuk pembelajaran di Indonesia
adalah keturunan kuda dari garis keturunan yang ke 8, yang terdiri dari E.f. przewalskii dan E.f.
caballus. Garis keturunan ke-1 sampai ke-7, enam dari mereka sudah punah yang diakibatkan
salah satunya karena perubahan ekosistem dan tinggi nya tingkat perburuan.

Salah satu perilaku normal kuda yaitu tidak menggigit kandang, tidak bertengkar
dengan temannya, tidak gelisah dalam kandang, tidak sering membaringkan badannya (atau
dalam keadaan tertidur), tidak ada bentukan lain di bagian kepala, telinga, leher atau bagian
lainnya yang dapat membuat kuda terganggu, dan tidak ada pembengkakan di daerah tertentu.

Basic management pada kuda terdiri dari :

- Fasilitas rumah, rumah untuk pemeliharaan kuda harus menyediakan keamanan, kenyamanan
dan ruangan untuk kuda dan pekerjanya. Memenuhi kebutuhan animal welfare, kesehatan
hewan dan lingkungan.

- Pemantauan harian, bisa berupa pengamatan mengenai tingkah laku yang berbeda,
penampilan yang berbeda, luka sayatan, memar atau adanya bengkak, masalah penampilan,
kepincangan atau hal minor lainnya seperti mata atau telinga kotor.

- Restrain, merupakan kegiatan atau hal yang dilakukan untuk menahan pergerakan kuda untuk
membantu pelaksanaan prosedur management seperti pengobatan, penanganan (ketika potong
kuku, atau lainnya) dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada kuda. Ketika melakukan
restrain diharapkan untuk tidak dibelakang kuda untuk menghindari kecelakaan akibat
ditendang kuda, memakai safety shoe untuk menghindari terinjak kaki kuda, dan usahakan
untuk memposisikan diri dekat dengan kuda, karena jika terlalu jauh dapat membahayakan diri.
Di Indonesia, alat yang digunakan ketika restrain adalah alat dengan panjang 30 cm dengan
bahan non logam dan ujungnya ada tali yang bersifat tidak melukai.

- Tanda vital, dimana akan diukur temperatur badannya, denyut nadi dan tingkat respirasinya.
- Injection, beberapa penyuntikan normal pada kuda yaitu ada penyuntikan Intramuskuler (IM),
Intravenous (IV)

- Nutrisi/ Pemberian makan, berikan pakan yang akan menghasilkan otot dari pada lemak. Pada
rating BCS 1-5, kuda dengan BCS 3-3,5 merupakan yang terbaik, jika BCS nya diatas itu maka
biasanya terjadi penumpukkan lemak dibagian abdomen. Makanan utama kuda adalah rumput
dengan jumlah 10% dari berat badannya, dan makanan tambahan maksimal 2%, kecuali pada
kuda dengan aktivitas atau olahraga berat. Usahakan konsumsi kalsium lebih banyak dari pada
fosfor dan untuk konsumsi air pada kuda dewasa sekitar 60 L dan jika kurang dapat disiasati
dari pakannya.

- Disease, penyakit yang menyerang kuda dibagi menjadi dua yaitu viral disease dan bacterial
disease. Contoh beberapa penyakit yang menyerang kuda yaitu:

a. Hendra : penyakit akut menginfeksi pernapasan yang hanya menyerang kuda dan bersifat
zoonosis. Berasal dari Australia dan dibawa oleh kelelawar flying fox dan ditemukan di
Indonesia karena ketika bermigrasi mereka akan bersinggah di hutan Indonesia.

b. Rabies: penyebaran penyakit dari hewan ke hewan melalui gigitan, untuk di Indonesia jarang
ditemukan penyakit rabies pada kuda.

c. Encephalommyelitis : penyakit viral yang disebarkan oleh nyamuk. Penyakit ini akan
menginflamasi otak dan biasa dikenal sebagai penyakit tidur. Salah satu penanganannya adalah
dengan vaksin.

d. Tetanus: penyakit yang paling banyak ditemui, mengakibatkan otot mengkaku dan dapat
bersifat fatal. Dapat menyebar atau terkena melalui luka yang terbuka. Salah satu
penanganannya adalah dengan vaksin.

e. Equine Influenza : menginfeksi saluran pernapasan, tidak kematian rendah tapi


menyebabkan kerugian ekonomi.

f. Strangles : dikenal sebagai radang tenggorokan, biasanya ciri-cirinya adalah tenggorokan


serak, demam dan abses kelenjar getah bening. Biasanya mudah menginfeksi kuda muda,
bersifat menular dan tingkat kematian rendah. Disebabkan bakteri Streptococcus equi yang
merupakan bakteri normal pada tubuh kuda dan akan tidak normal pada fase tertentu.

g. Glanders : merupakan penyakit bahaya yang bersifat fatal, menular dan zoonosis. Biasanya
ciri dasarnya adalah kuda akan mengeluarkan ingus berwarna kuning gelap disertai darah.
Merupakan penyakit bahaya yang biasanya penanganannya antara dibunuh lalu dibakar atau
diawetkan untuk keperluan penelitian.

h. Colic : merupakan pembunuh kuda nomor satu, bukan penyakit tetapi merupakan tanda dari
sakit perut yang bisa disebabkan malfungsi, pemindahan, twisting, pembengkakan, infeksi atau
lesi dari sistem pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena pencernaan kuda dan mamalia lain yang
setipe berbeda. Dimana pada pencernaan kuda tidak mempunyai penggantung usus sehingga
menyebabkan sering terjadinya pembengkakan, dan twist pada usus. Colic sendiri dibedakan
menjadi dua yaitu colic semu yang diakibakan oleh management dan colic sejati.

MANAGEMENT BABI

Jenis babi yang dikembangkan adalah babi landrace dan babi backshire yang
dimanfaatkan sebagai babi pedaging, dan babi durok yang dimanfaatkan pejantannya untuk
kawin atau reproduksinya.

Point penting terkait GBP (Good Breeding Practices) yaitu:

- Pra Sarana dan Sarana, terkait dengan Lokasi dan lahan yang digunakan disesuaikan dengan
topografi dan manfaat atau tujuan yang ingin dicapai; Air dan sumber energi harus dipastikan
bahwa di tempat yang dijadikan kandang atau tempat ternak mudah mendapatkan air baik untuk
ternak, karyawan ataupun untuk kebersihan kandang dan lancarnya pasokan energi untuk
kepentingan operasional kandang; Bangunan yang dimaksud adalah gedung administrasi,
kandang, gudang pakan, kandang isolasi, pengolahan limbah; Alat dan mesin peternakan dan
kesehatan dimana terdiri dari tempat pakan dan minum, buku recording, formulir pencatatan,
timbangan ternak, pita ukur dan tongkat ukur, pembersih kandang, alat penanganan kesehatan
hewan dan peralatan identitas ternak seperti microchip, eartag dan kalung; Bibit; Pakan; Obat
Hewan

- Cara Pembibitan, pemilihan bibit dimana perkawinan ada dua cara yaitu perkawinan alami
atau dengan inseminasi buatan, pola pemeliharaan ada dua yaitu secara intensif dan semi
intensif

- Kesehatan Hewan, untuk memperhatikan kesehatan ternak bisa dengan memperhatikan


situasi penyakit hewan dimana mengusahakan agar ternak tidak terinfeksi penyakit yang dapat
menimbulkan kerugian ekonomi, melakukan pencegahan pengamanan penyakit hewan dan
melaksanakan biosecurity

- Pelestarian Lingkungan Hidup, ketika membuat peternakan maka selain menjaga kondisi
lingkungan ternak, maka perlu juga untuk melestarikan lingkungan hidup sekitar dengan
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan baik dari pencemaran suara, udara dan air.
Membuat unit pengolahan limbah sesuai dengan kapasitas produksi, membuat saluran dan
tempat pembuangan kotoran, membuat tempat pembakaran atau pembuangan bangkai ternak
dan membuat sirkulasi udara.

- Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam peternakan yaitu sehat
jasmani dan rohani, mempunyai keterampilan sesuai bidangnya dan memahami resiko
pekerjaan dan mampu menerapkan keselamatan dan keamanan kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan dalam bidang ketenagakerjaan.

Anda mungkin juga menyukai