Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PAMERAN DRAMATURGI SKIZOFRENIA


HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA
GALERI PAMERAN PERPUSTAKAAN NASIONAL
15 – 29 OKTOBER 2021

I. PENDAHULUAN

Tujuh dari seribu orang di Indonesia terkena skizofrenia. Penyakit


mental parah ini, seperti halnya depresi dan cemas, membawa banyak dampak
negatif bagi para pengidap dan orang di sekitarnya. Penyakit mental masih
distigmatisasi. Persepsi negatif tentang penyakit mental mungkin berasal dari
orang-orang yang tidak memahami penyakit mental atau apa artinya berjuang
dengan penyakit mental. Stigma penyakit mental dapat menyebabkan perasaan
malu dan kesadaran diri. Ini dapat berdampak negatif pada pencarian bantuan
serta deteksi dini dan pencegahan. Berdiri terhadap stigma kesehatan mental
adalah cara penting untuk mendukung kesehatan mental dan memberikan
suara kepada mereka yang menderita dalam gangguan mentalnya. Ini justru
memperparah kondisi penderita penyakit mental.

Stigma adalah ketika seseorang melihat Anda secara negatif karena


karakteristik atau atribut tertentu (seperti warna kulit, latar belakang budaya,
kecacatan, atau penyakit mental). Stigma terjadi ketika seseorang mendefinisikan
seseorang dengan penyakit mereka daripada siapa mereka sebagai individu.
Misalnya, mereka mungkin diberi label 'psikotik' daripada 'seseorang yang
mengalami psikosis'. Ketika seseorang diperlakukan secara negatif karena
penyakit mental, ini adalah diskriminasi. Stigma gangguan mental berasal dari
dua sisi, dari sisi luar yaitu masyarakat dan sisi dalam, yaitu penderita gangguan
mental. Stigma publik dan diri sendiri dapat dipahami dalam tiga komponen:
stereotip, prasangka, dan diskriminasi.

Erving Goffman dalam bukunya The Presentation of Self in Everyday


Life mengemukakan fenomena interaksi simbolik secara mendalam dengan
menggunakan konsep yang ia sebut Dramaturgi. Goffman mendalami
dramaturgi dari segi sosiologi. Ia menggali segala macam perilaku interaksi
yang kita lakukan dalam pertunjukan. Dalam teori Dramaturgi menjelaskan
bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas
tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia
bisa saja berubah-ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain.

Menentang stigma yang terkait dengan penyakit mental membutuhkan


Jl Swakarsa III No. 47 pemahaman, pendidikan, dan pandangan yang lebih dekat terhadap sikap kita
Komplek PUPR sendiri terhadap kesehatan. Salah satu cara menentang stigma gangguan mental
Pondok Kelapa adalah membagi cerita tentang penyakit mental atau pemulihan dari penyakit
Duren Sawit mental dapat memberdayakan diri sendri dan orang lain yang berjuang dengan
Jakarta Timur penyakit mental. Ini adalah metode yang efektif untuk membuktikan bahwa
13450 stereotip berbahaya tentang penyakit mental tidak benar dan untuk mendorong
orang lain untuk berbicara dan mencari bantuan.
soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
Kehidupan masyarakat adalah jalinan struktur sosial, tidak hanya
meliputi infrastruktur atau pelembagaan---melainkan juga terkait upaya-upaya
yang terbangun dalam keterhubungan interaksi lintas personal. Nilai dan
tujuan sosial yang terlembagakan, merupakan proses yang saling berkaitan dan
berkesinambungan. Dalam perjalanannya pembentukan nilai dan tujuan sosial
tidak selalu berjalan mulus, namun merupakan kegiatan yang memerlukan
evaluasi bertahap merujuk pada ranah sosial yang melingkupinya. Kemudian
terbuka pemahaman, setiap ranah sosial memiliki permasalahan yang perlu
disikapi secara menyeluruh, tidak cukup secara parsial. Dalam pandangan
menyeluruh, dengan sendirinya gejala sosial yang hadir ke permukaan, dapat
dibayangkan sebagai indikator yang perlu disikapi dengan perbaikan terus-
menerus, perubahan yang dilandasi kesadaran menggapai hal yang lebih baik.
Pada bagian lain perubahan dinamika sosial meliputi keterbukaan informasi
dan transparansi, telah mendorong keterlibatan dan peran serta publik atau
pihak tertentu dalam penyelenggaraan atau pelayanan sosial merupakan kondisi
yang dimungkinkan saat ini.

Salah satu nilai dan tujuan yang mengemuka dalam lingkup


kemasyarakatan saat ini adalah perihal; bagaimana memberikan jaminan
kesehatan dan perlakuan yang layak---pada setiap bagian masyarakat, individu
orang per orang. Intensi itu berlaku tidak saja pada keadaan umum, sehat dan
layak secara fisik. Lebih jauh juga merupakan bentuk perlakuan pada keadaan
spesifik; kondisi mental (tentang keterbatasan), kesempatan (diperlakukan
layak), hingga pengakuan (perbedaan diagnostik; penyimpangan, disabilitas,
dan lainya). Dalam ranah sosial yang terlembagakan, segala keadaan tersebut,
tentunya menjadi perhatian berbagai pihak. Tidak saja pemangku kepentingan;
negara, kebijakan, dan regulasi. Pada lapisan berikutnya, juga merupakan
upaya atau langkah praksis yang dihadirkan melalui program dan arahan.
Secara struktural dan hirarkis, kehadiran negara direpresentasikan melalui
pembentukan kementerian sosial, dan hingga turunan terjauh---meliputi
kedinasan sosial yang bertanggungjawab secara praksis di lingkup kota atau
otorisasi administratif.

Urgensi Soejiwa sebagai komunitas adalah menjadi jembatan resolutif


yang menawarkan program partisipatif, pembekalan kemandirian bagi subyek,
dan penciptaan ruang adaptif yang dapat memutus mata rantai stigmatis-
--dengan melibatkan publik serta lintas stake-holder secara sinergis serta
berkesinambungan. Dalam praktiknya, komunitas mengedepankan entitas,
pelaku, dan agen sosial untuk bersama-sama membangun perubahan kesadaran
serta perlakuan humanis dan kehidupan bermasyarakat bagi pengidap maupun
penyintas kesehatan mental menjalani harapan lebih baik serta hidup bersama
masyarakat tanpa stigma.

Jl Swakarsa III No. 47


Komplek PUPR
Pondok Kelapa
Duren Sawit
Jakarta Timur
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
II. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Rencana aksi WHO tentang kesehatan mental adalah kesehatan


mental yang dikonseptualisasikan sebagai keadaan sejahtera di mana individu
menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang
normal, dapat bekerja produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan
kontribusi bagi komunitasnya.

Terhadap anak-anak, penekanan diberikan pada aspek perkembangan,


misalnya, memiliki rasa identitas yang positif, kemampuan mengelola pikiran,
emosi, dan membangun hubungan sosial, serta bakat untuk belajar dan
memperoleh pendidikan, akhirnya memungkinkan partisipasi aktif penuh
mereka dalam masyarakat, Kesehatan mental, seperti aspek kesehatan lainnya,
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial ekonomi yang perlu ditangani
melalui strategi komprehensif untuk promosi, pencegahan, pengobatan, dan
pemulihan dalam pendekatan menyeluruh dari pemerintah dan masyarakat.

Dari rencana aksi WHO tentang kesehatan mental, Soedjiwa Institut


membuat rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk Dramaturgi Skizofre-
nia yang bertujuan untuk:
1. Menciptakan lingkungan kreatif bebas stigma gangguan mental, khususn-
ya bagi pengidap skizofrenia;
2. Memunculkan ekspresi diri;
3. Memberikan pehamanan yang komprehensif kepada masyarakat tentang
apa yang dialami ODS (Orang Dengan Skizofrenia);
4. Membantu pengidap skizofrenia memasuki lingkungan sosial yang kon-
dusif dan bebas stigma gangguan mental;
5. Mendorong kerjasama inklusi antara pengidap gangguan mental, teruta-
ma penyintas skizofrenia dan masyarakat umum;
6. Menciptakan ruang informasi tentang skizofrenia;
7. Menciptakan ruang edukasi kepada masyarakat umum yang dilakukan
oleh ODS (Orang Dengan Skizofrenia).
Manfaat Kegiatan adalah:
1. Menciptakan lingkungan sosial yang inklusi;
2. Memunculkan rasa kepercayaan diri pada pengidap skizofrenia yang dapat
mengikis stigma diri pengidap gangguan mental;
3. Membangun jejaring yang inklusif.

IV. SASARAN

1. Masyarakat umum;
2. Komunitas pendamping penyintas gangguan mental;
3. Dinas Sosial;
Jl Swakarsa III No. 47 4. Jurnalis;
Komplek PUPR 5. Seniman;
Pondok Kelapa 6. Pelajar dan Mahasiswa.
Duren Sawit
Jakarta Timur
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
V. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bertajuk DRAMATURGI SKIZOFRENIA. Dengan


kegiatan ini, kami harapkan munculnya kebudayaan literasi baru yang inklusi
dengan melibatkan ODS (Orang Dengan Skizofrenia) dan agar masyarakat
memahami apa dan bagaimana skizofrenia, serta agar stigma yang disandang
ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dapat terkikis.

VI. BENTUK KEGIATAN

Rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk Dramaturgi Skizofreni


ini meliputi:
1. Pameran Foto;
2. Pameran wheatpaste;
3. Pameran Drawing;
4. Performing;
5. Webinar Peran Sosial ODS (Orang Dengan Skizofrenia) di sebagai Edukator
Kesehatan Mental dengan narasumber Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, Doni
Kabo;
6. Webinar Kerentanan Mental Anak dan Perempuan selama Masa Pandemik;
7. Human Library ODS secara offline dan online;
8. Kelas merajut.

VII. PESERTA KEGIATAN

1. Penulis dan Kurator: Fajar Sidik.


2. Peserta Pameran:
• Doni Kabo (Jakarta);
• Dewi Indra Puspitasari (Surabaya);
• DarahRouge (Jakarta);
• S.E Dewantoro (Solo);
• Seneng Utami (HongKong);
• Fitri Dahlia (Jakarta);
• Dr. Lahargo Kembaren SpKJ (Jakarta);
• ODS (Orang Dengan Skizofreni):
• Mirna dan Affy (Bandung);
• Rahardian (Bekasi);
• Rizky Rahmawati (Tangerang);
• Hadi Sucarsa (Jakarta);
• Arisyi Zulqisthi JangPattulai (Jakarta);
• Ferry (Jakarta);
• Karisma (Jakarta);
• Yazid Al Sahar (Jakarta);
Jl Swakarsa III No. 47 • Yohanes Iman (Jakarta).
Komplek PUPR • Anak-anak Harapan (Jakarta);
Pondok Kelapa • Rehabilitasi Psikososial RSKD Duren Sawit (Jakarta).
Duren Sawit
Jakarta Timur
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
VIII. WAKTU DAN TEMPAT

Tempat : Galeri Perpustakaan Nasional lantai 4 dan lantai 24


Jl. Medan Merdeka Sel. No.11, RT.11/RW.2, Gambir,
Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat
Waktu : 15 – 29 Oktober 2021
Jam : 10.00 – 16.00 WIB

IX. SUSUNAN PANITIA

Ketua Panitia : Dewi Indra Puspitasari


Sekretaris : Arisyi Zulqisthi JangPattulai
Keuangan : Rizky Rahmawati
Seksi Acara : Rahardian
Seksi Publikasi : Ferry
Seksi Dokumentasi : Jove Manukoa

X. SUSUNAN ACARA

1. Pembukaan Pameran
Hari/Tanggal : Jumat/15 Oktober 2021
Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Lt. 24 Perpustakaan Nasional
Acara :
• Pidato Kebudayaan Professor Hans Pols, Lecture University of Sidney
(Daring);
• Sambutan Dra. Eunike Sri Tyas Suci, PhD, Ketua Asosiasi Psikologi
Kesehatan Indonesia dan Dosen Unika Atma Jaya, Jakarta;
• Sambutan Kurator, Bapak Fajar Sidik;
• Sambutan Soedjiwa Institut, Dewi Indra Puspitasari;
• Sambutan KPSI, Rahardian;
• Ramah Tamah.

2. Pameran
Hari/Tanggal : 15 - 29 Oktober 2021
Pukul : 10.00 - 16.00 WIB
Tempat : Ruang Pamer Lt. 4 Perpustakaan Nasional

3. Human Library
Hari/Tanggal : 15 - 29 Oktober 2021
Pukul : 10.00 - 16.00 WIB
Tempat : Ruang Pamer Lt. 4 Perpustakaan Nasional

Jl Swakarsa III No. 47 4. Performing


Komplek PUPR Hari/Tanggal : 19 Oktober 2021
Pondok Kelapa Pukul : 12.00 WIB
Duren Sawit Tempat : Ruang Pamer Lt. 4 Perpustakaan Nasional
Jakarta Timur Artist : DarahRouge (Jakarta)
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
3

5. Artist Talks
Hari/Tanggal : 15 - 29 Oktober 2021
Pukul : 12.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Lt. 24 Perpustakaan Nasional
Artist : DarahRouge (Jakarta); Doni Kabo (Jakarta); S.E Dewantoro
(Solo); Dewi Indra (Surabaya); Seneng Utami (Hong Kong).
6. Semiloka
Hari/Tanggal : 20 Oktober 2021
Pukul : 12.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Lt. 24 Perpustakaan Nasional
Pemateri : Dr. Lahargo Kembaren SpKJ (Jakarta);
Doni Kabo (Jakarta);
Rahardian (Bekasi).
Moderator : Jajang Supriyadi (Bandung).
Tema : Peran ODS sebagai Edukator Kesehatan Mental di
Masyarakat sebagai

7. Diskusi
Hari/Tanggal : 21 Oktober 2021
Pukul : 12.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Lt. 24 Perpustakaan Nasional
Pemateri : Mariana (Komnas Perempuan)
Dewi Indra (Soedjiwa Institut)
K. Dewantoro (Guru)
Tema : Kerentanan Mental Anak dan Perempuan di Masa Pandemik

7. Kelas Merajut
Hari/Tanggal : 25 - 29 Oktober 2021
Pukul : 12.00 - 16.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Lt. 24 Perpustakaan Nasional
Artist : Fitri Dahlia (Jakarta)

XI. KONSEP ACARA


1. Pameran Wheatpaste Doni Kabo, Amor Fati Skizofrenia
Doni Kabo adalah seniman yang didiagnosa Skizofrenia. Dalam
pameran ini, Doni Kabo memamerkan 10 karya wheatpaste yang
diaplikasikan pada medium kanvas dengan ukuran 90 x 100 cm. Karya
merupakan foto expresi ODS (Orang Dengan Skizofrenia) yang direspon
kembali oleh subyek foto untuk menunjukkan ekspresi yang ingin
dimunculkan oleh subyek di masyarakat.
2. Pameran Foto Ekspresi Dewi Indra, Skizofrenia in The City
Karya Dewi Indra merupakan karya foto ekspresi ODS dalam
keseharian. Karya ini akan didisplay di masing-masing bilik ODS yang
Jl Swakarsa III No. 47 merepresentasikan ruang keseharian ODS. Di dalam bilik tersebut,
Komplek PUPR pengunjung selain dapat melihat ekspresi-ekspresi foto, juga dapat
Pondok Kelapa mendengar cerita-cerita tentang pengalaman ODS.
Duren Sawit
3. Pameran Foto Ekstresi dan Street Photograpy, Seneng Utami
Jakarta Timur
13450
Seeneng Utami adalah salah satu buruh migran yang tinggal di Hong
Kong. Karyanya adalah foto-foto ekspresi buruh migran, selain juga ia
soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
3.

menampikan street photograpy yang ia ambil di sekitar lingkungan tempat


tinggalnya. Tema yang diangkat Seneng Utami adalah kerentanan mental yang
dihadapi buruh migran akibat tekanan pekerjaan dan tekanan sosial.
5. Pameran Cukil, Bucek Distorsi
Bucek Distorsi adalah salah satu seniman yang pernah terlibat dalam
skena punk Jakarta. Dalam karyanya kali ini, ia menggambarkan kondisi
mentalnya sebagai masyarakat urban Jakarta,
6. Pameran Drawing, S.E Dewantoro, 3 Stages of Being
“Semacam. Tempat perhentian yang tidak dapat dipahami dalam
pikiran, tepat di tengah-tengah segalanya.” Antonin Artaud
Tahap 1: Pengukur Saraf, Saat Kegelapan Masuk
Tahap 2: Berjalan di Garis Tipis
Tahap 3: Ruang Keheningan
Studi tryptych tentang seniman ini mencerminkan keadaan pikiran
yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam kehidupan seniman yang
dimanifestasikan dalam karya pena yang rumit dan obsesif yang bergerak
menuju pengusiran setan spiritual melalui pemotongan lino untuk menemukan
ruang bagi perdamaian. Berasal dari budaya di mana seseorang tidak dapat
mengatakan apa yang sebenarnya dirasakannya, proses kreatif telah memberi
sang seniman jalan keluar untuk bergulat dengan dirinya.
Tahap 1 - The Nerve Meter, When the Darkness Enters
Diilhami oleh teks Antonin Artaud, The Nerve Meter, yang
menggambarkan bagaimana rasa sakit mental dan penderitaan fisik bergerak
melalui viens dan daging.
Tahap 2 Berjalan di Garis Tipis
Menunjukkan waktu dalam hidup di mana kekerasan internal mereda,
ada lebih sedikit darah, lebih sedikit kekerasan, namun pena dan jiwa masih
teriris.
7. Pertunjukan kolaboratif & instalasi langsung, K. Dewantoro, Waiting
Tidak semuanya negatif selama pandemi hampir dua tahun terakhir
ini. Bagi banyak orang waktunya untuk diam, duduk diam dan menunggu.
Dari keheningan itu, mendengarkan jiwa dan mendengarkan pelajaran saat
ini dalam penguncian, kreativitas meningkat. Menunggu itu selesai, seniman
itu terus “berimajinasi” melihat ide-ide melintas di lanskap imajinasinya.
Selama masa lockdown, seniman Kerensa dewantoro telah menciptakan
empat puluh tarian korona, banyak puisi dan drama. Di sini dia mengundang
Anda untuk duduk menonton dan bermimpi bersamanya dan menunggu.
Tunggu puisinya muncul, gambarnya terwujud dan tercipta saat dia duduk
diam. Tidak ada kata-kata, tidak ada gerakan, tidak ada gambar dari
Kerensa, hanya ruang yang dia berikan saat dia duduk menunggu. Kata-kata
yang Anda tulis, gambar yang Anda gambar, tarian dan gerakan yang Anda
bawa, akan membantunya sembuh, akan membantunya terhubung kembali.
Menunggu. Datang dan duduk dan menunggu.Seiring berjalannya waktu,
Jl Swakarsa III No. 47 dan Kerensa tidak ada, kamu juga boleh duduk di kursi dan menunggu.
Komplek PUPR
Pondok Kelapa 8. Pameran Kolaboratif, DarahRouge dan Anak-anak Harapan, Hope
Duren Sawit
“Tanpa sedikit harapan, kita tidak bisa memulai perjuangan.”
Jakarta Timur
13450
Paulo Friere.

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
Salah satu hal positif besar dari pandemi, terlepas dari semua kesulitan,
adalah semakin dekat dengan tetangga. Menggambar dan melukis di
DarahRouge dimulai dengan cukup sederhana. Saya bisa melihat betapa
sulitnya kehidupan para ibu dan awalnya itu dimulai sebagai cara untuk
memberikan waktu istirahat bagi para ibu dan memberi anak-anak
kesempatan untuk mengekspresikan diri. Aku juga butuh istirahat. Saya
menemukan tawa dan cerita anak-anak sebagai liburan dari rutinitas
pandemi yang berulang.
Dan dalam kreativitas, pertukaran ide ini, seseorang menemukan
harapan. Seseorang menemukan mimpi. Dan melalui pengasuhan
ini, mungkin setiap anak di setiap kampung dapat membayangkan
kemungkinan yang lebih indah dan bekerja ke arah mereka daripada
menerima keputusasaan yang mengelilingi jalanan, sampah, kemiskinan,
struktur kelas yang jarang bersuara, kelangsungan hidup tempat di
masyarakat mencekik. Dalam tindakan kreativitas ini dan dialog antara
mereka, makalah mereka, dan orang dewasa yang peduli, orang dapat
melihat bahwa mimpi dan harapan dapat menjadi hidup. Dan dengan
mimpilah harapan berkembang dan seseorang dapat merasa diberdayakan
untuk membuat perubahan.
9. Webinar Peran Sosial ODS (Orang Dengan Skizofrenia) di sebagai
Edukator Kesehatan Mental Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, Doni Kabo
(Seniman), dan Rahadian (KPSI)
Saat ini ODS tidak banyak yang berkecimpung sebagai edukator
kesehatan mental. Dengan webinar ini, kita akan melihat peran sosial
ODS di masyarakat sebagai edukator kesehatan mental. Menariknya,
karena selama ini ODS/ODGJ sering dilihat tidak mampu berkarya di
masyarakat. Dengan webinar ini, kita mendorong pemberian peran ODS
agar lebih aktif pun stigma di masyarakat tentang ODS dapat terkikis.
10. Diskusi Kerentanan Mental pada anak dan Perempuan selama masa
pandemik, Mariana (Komnas Perempuan); K. Dewantoro (Guru);
dan Dewi Indra (Soedjiwa Institut)
Bagaimana kerentanan mental yang dihadapi anak dan perempuan
selama pandemik covid 19. Psikososial yang mengalami ketercerabutan
secara tetiba dapat meningkatkan gangguan mental pada kelompok rentan,
yakni anak-anak dan perempuan. Diskusi ini selain melihat kerentanan
mental dalam tekanan psikososial juga melihat bagaimana mekanisme
survive dalam meminimalisir tekanan psikososial.
11. Kelas Merajut, Fitri Dahlia
Kelas merajut merupakan bagian kerja Soedjiwa Institut yang kali
ini bekerja sama dengan Yayasan D’Nanti. Setelah memberi pelatihan
ketrampilan kelas Melukis Kaos dan Kelas Mencukil, Soedjiwa Institut
memberikan kelas Merajut. Diharapkan dengan keragamanan kelas
ketrampilan, para penyintas gangguan mental dapat menguatkan posisi
Jl Swakarsa III No. 47 ekonominya di masyarakat.
Komplek PUPR 11. Artist Talk
Pondok Kelapa
Diskusi Kesenimana secara inklusif yang disiarkan secara luring
Duren Sawit
Jakarta Timur
dan daring dimana masing-masing seniman merepresentasikan proses
13450 kekaryaannya dan hubungannya dengan kesehatan mental

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
12. Pameran Karya Instalasi Rehabilitasi Psikososial RSKD Duren Sawit
RSKD Duren Sawit telah memiliki Instalasi Rehabilitasi Psikososial
yang telah memberikan berbagai ketrampilan yang dapat menjadi pondasi
para penyintas gangguan mental sebagai salah satu metode mekanisme
survive secara ekonomi dan sosial. Dalam pameran ini, Instalasi Rehabilitasi
Psikososial akan menampilkan karya-karya penyintas gangguan mental yang
menjadi binaan mereka.

XII. RENCANA ANGGARAN DANA

No Uraian Unit Harga Satuan Total


(Rp)
1 Kesekretariatan 1 Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
2 Sewa Gedung Pameran 1 Rp. 5.000.000,- Rp.5.000.000,-
3 Cetak Banner Besar 3 Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
4 Katalog 100 Rp. 50.000,- Rp. 5.000.000,-
5 Dokumentasi 1 Rp. 2.500.000,- Rp. 2.500.000,-
6 Fee Penyaji 15 Rp. 500.000,- Rp. 7.500.000,-
7 Free Tukang Display 5 Orang 2 Rp. 300.000,- Rp. 3.000.000,-
8 Sewa Zoom Unlimited 5 Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
9 Operator zoom 5 Rp. 300.000,- Rp. 1.500.000,-
10 Jasa Kurator 1 Rp.3.000.000,- Rp. 3.000.000,-
11 Sewa Lampu Display 25 Rp. 150.000,- Rp. 3.750.000,-
12 Konsumsi Pembukaan 30 Rp. 100.000 Rp. 3.000.000,-
13 Konsumsi Penyaji 15 hari 10 Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
14 Kaos tali Asih Penyaji 24 Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
15 Biaya Peralatan dan perlengkapan 1 Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
16 Biaya Transportasi dan bensin 1 Rp. 3.000.000,- Rp. 3.000.000,-

TOTAL Rp.55.850.000,-

XIII. SPONSORSHIP

A. Kriteria

Agar acara event kegiatan Seminar Nasional Kepemudaan dapat berjalan


dengan lancar maka dibutuhkan dana sebesar Rp.55.850.000,- Maka dari
itu dibutuhkanlah kerja sama dan juga partisipasi dari berbagai pihak baik
instansi, perusahaan, maupun perorangan.
Adapun jenis bantuan partisipasi yang disediakan sehubungan dengan
kegiatan tersebut adalah:
Jl Swakarsa III No. 47 a. Sponsor Tunggal
Komplek PUPR b. Sponsor Utama
Pondok Kelapa c. Sponsor Pendukung
Duren Sawit d. Sponsor Kerjasama lain
Jakarta Timur e. Donatur
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
B. Keterangan

1. Sponsor Tunggal

Yang dimaksud dengan sponsor tunggal adalah pihak sponsor


yang bersedia menyediakan dana sebesar 85% dari total anggaran, yakni
Rp.47.472.500,-. Adapun dana yang disediakan bisa berbentuk tunai maupun
non tunai berupa barang dan dikukuhkan dalam perjanjian tertulis yang tidak
dapat diubah tanpa persetujuan kedua belah pihak.
Sponsor tunggal ini mendapatkan hak untuk mempromosikan
produknya selama kegiatan berlangsung berupa:
1. Pemasangan logo di spanduk, banner acara, banner zoom dan di katalog;
2. Pemasangan nama sponsor pada tiap-tiap fasilitas peserta dan panitia,
meliputi Judul Karya, kaos, Sertifikat dan banner utama;
3. Pemberian kenang-kenangan hadiah oleh pihak sponsor;
4. Pihak sponsor mendapatkan tempat untuk membuka stand promosi di
Area kegiatan;
5. Dokumentasi kegiatan berupa foto dan video;

2. Sponsor Utama

Yang dimaksud dengan sponsor utama adalah pihak yang bersedia


memberikan bantuan dana sebesar 50% dari total kekurangan anggaran,
yakni Rp 27.925.000,-.
Sponsor utama sendiri mendapatkan hak berupa mempromosikan
produknya selama kegiatan berlangsung. Untuk itu sponsor berhak
mempromosikan produk usahanya pada:
1. Pemasangan logo di banner utama, banner zoom dan di katalog;
2. Pemasangan nama sponsor pada tiap-tiap fasilitas peserta dan panitia,
meliputi Judul Karya, Sertifikat dan banner utama;
3. Pemberian kenang-kenangan hadiah oleh pihak sponsor;
4. Pihak sponsor mendapatkan tempat untuk membuka stand promosi di
Area kegiatan;
5. Pemasangan nama sponsor pada pamflet dan baliho dengan ukuran sebesar
15% dari luas keseluruhan;
6. Dokumentasi berupa foto.

3. Sponsor Pendukung

Yang dimaksud dengan sponsor pendukung adalah pihak sponsor


yang bersedia memberikan bantuan dana sebesar 20% dari total kekurangan
anggaran, yakni Rp 11.170.000,-
Sponsor pendukung sendiri memiliki hak untuk mempromosikan
Jl Swakarsa III No. 47 produk usahanya selama kegiatan berlangsung, berupa:
Komplek PUPR 1. Pemasangan logo pada banner utama dan katalog pameran;
Pondok Kelapa
2. Pemasangan nama sponsor pada fasilitas kegiatan pada sertifikat yang
Duren Sawit
Jakarta Timur
digunakan oleh peserta dan panitia;
13450 3. Pihak sponsor mendapatkan tempat untuk membuka stand promosi di
Area kegiatan;
soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org
4. Sponsor Khusus

Yang dimaksud dengan sponsor khusus adalah pihak sponsor yang


bersedia untuk mengadakan kesepakatan bersama dengan penyelenggara diluar
bentuk sponsorship diatas.
Adapun bentuk kerja sama yang kami tawarkan berupa bentuk barang
atau jasa yang menjadi produk unggulan perusahaan berupa:
1. Makanan dan minuman;
2. Perlengkapan dokumentasi;
3. Fasilitas Peserta berupa kaos;
4. Dana Fresh Money;
5. Dan Lain-lain.

5. Donatur

Selain penawaran di atas, kami juga tidak menutup kemungkinan untuk


menerima sumbangan yang sifatnya sukarela dan tidak mengikat dari para
donatur, baik perorangan, perusahaan maupun instansi terkait.

XIII. PENUTUP

Demikian proposal rangkaian kegiatan PAMERAN DRAMATURGI


SKIZOFRENI ini kami buat. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu mendukung
pelaksanaan kegiatan tersebut. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan
terima kasih.

Jl Swakarsa III No. 47


Komplek PUPR
Pondok Kelapa
Duren Sawit
Jakarta Timur
13450

soedjiwainstitut@gmail.com
+62812-9494-1080
www.soedjiwainstitut.org

Anda mungkin juga menyukai