Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

TEKNOLOGI LIMBAH INDUSTRI PERIKANAN

PERBANDINGAN VARIASI KONSENTRASI PUPUK


ORGANIK CAIR DARI LIMBAH IKAN NILA
(Oreochromis niloticus) TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

Hemi Adi Putra


(20/471439/PPN/04687)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tanah yang sangat
subur sehingga tidak heran jika di Indonesia budidaya tanaman hortikultura seperti
sayur–sayuran telah memberikan konstribusi yang sangat besar, hal ini dikarenakan
sayur dibutuhkan setiap hari oleh manusia. Salah satu sayuran yang menjadi pilihan
masyarakat adalah cabai merah (Capsicum annum L.). Cabai merah merupakan
komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diusahakan oleh
petani di dataran rendah sampai di dataran tinggi. Penanamannya dapat dilakukan di
lahan sawah maupun lahan kering. Ada dua jenis cabai merah yang umum di
budidayakan oleh petani Indonesia, yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting
(Tonny, 2014).
Dalam meningkatkan produksi tanaman cabai merah terdapat banyak hal yang
perlu diperhatikan mulai dari teknik budidayanya, cara pengelolaannya dan cara
perwatannya. Faktor paling menentukan dan berpengaruh terhadap produktivitas
suatu tanaman adalah pemberian pupuk atau unsur hara. Unsur hara memiliki peran
yang sangat penting terhadap pertumbuhan suatu tanaman karena apabila tanaman
kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dari tanaman tersebut akan terhambat.
Dewasa ini dalam upaya meningkatkan produksi tanaman budidaya masih
banyak petani yang menggunakan pupuk kimia, padahal telah diketahui bahwa
penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan
dampak yang buruk untuk kesuburan tanah, tanaman dan menambah polusi
lingkungan yang memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia (Lingga dan
Marsono, 2001). Dengan demikian salah satu alternatif yang baik untuk mengatasi
permasalah di atas adalah pemberian pupuk organik cair sebagai usaha peningkatan
poduktivitas cabai merah. Salah satu bahan baku pembuatan pupuk organik cair
adalah limbah ikan nila. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Diketahui, dari tahun
2010 hingga tahun 2013 produksi ikan nila mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dengan rata-rata kenaikan 34,85% (Direktorat Perikanan Budidaya, 2013).
Pada tahun 2011 berdasarkan perbandingan jumlah total produksi ikan nila nasional
terhadap total produksi ikan nila dunia, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar
sebagai penghasil ikan nila dengan memberikan share sekitar 20,3 % terhadap total
produksi ikan nila dunia (Fishstat FAO dalam Direktorat Perikanan Budidaya, 2013).
Meningkatnya produksi ikan nila merupakan pengaruh kebutuhan manusia
akan sumberdaya perikanan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat konsumsi manusia
terhadap ikan nila maka limbah ikan nila yang dihasilkan pun akan meningkat.
Limbah ikan nila yang dihasilkan adalah ekor, sirip, kulit, tulang, kepala dan jeroan
ikan. Saat ini pemanfaatan limbah ikan masih sangat rendah dikarenakan belum
adanya penerapan pengelolaan serta penerapan teknologi yang mendukung.
Berdasarkan keberadaaan kandungan nutrisi yang cukup pada ikan nila maka
limbah ikan nila seperti ekor, sirip, kulit, tulang, kepala dan jeroan memiliki potensi
untuk dimanfaatkan. Salah satu bentuknya adalah digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk organik cair. Penggunaan pupuk organik cair pada tanaman dinilai
dapat mengatasi kekurangan unsur hara dan mampu menyediakan hara secara cepat
untuk membantu produktivtas suatu tanaman (Hadisuwito, 2007).
Di dalam pupuk organik cair terkandung beberapa unsur hara makro dan
mikro esensial yang cukup tinggi. Seperti N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn,
dan bahan-bahan organik (Suryati, 2014). Pupuk organik cair memiliki beberapa
kelebihan yaitu mampu menyediakan unsur hara dan dapat mengatasi beberapa
defisiensi hara secara cepat. Kelebihan lainnya dari penggunaan pupuk organik cair
adalah tidak merusak tanah, tanaman lain dan lingkungan serta tidak berdampak
buruk pada kesehatan manusia walaupun dalam penggunaannya dilakukan secara
terus-menerus dan berkelanjutan (Alex, 2012). Penelitian mengenai pupuk organik
cair dari limbah ikan sudah pernah dilakukan dengan komposisi yang berbeda-beda,
akan tetapi aplikasi terhadap tanaman cabai merah belum pernah dilakukan . Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian tentang Perbandingan Konsentrasi Pupuk
Organik Cair dari Limbah Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.).

1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair
limbah ikan nila terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman cabai merah dan
mengetahui konsentrasi pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila sehingga
menghasilkan tanaman cabai merah yang optimal.

1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pemanfaatan limbah ikan nila sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman cabai merah (Capsicum Annum L.).

Anda mungkin juga menyukai