OLEH :
ALAMSYA
I1D120013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja Utama (IKU) dari pelaksanaan program tersebut adalah volume produksi
perikanan budidaya dengan target kenaikan pada tahun 2014 mencapai 353%
dibanding tahun 2009. Pada tahun 2014 volume produksi perikanan budidaya
kelautan dan perikanan agar kegiatan yang dilakukan tidak sekedar sebuah
perikanan budidaya, salah satu usaha perikanan budidaya adalah budidaya ikan
bandeng. Salah satu wilayah Kabupaten Kolaka yang memiliki potensi perikanan
perikanan budidaya tambak tahun 2017 sebesar 811,42 ton produksi ini meningkat
dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2,732 ton (Kecamatan Wundulako dalam
Angka, 2018).
memiliki prospek baik untuk dikembangkan dan sudah dikenal oleh masyarakat
2
Indonesia. Selain itu ikan bandeng merupakan salah satu komoditas yang strategis
untuk memenuhi kebutuhan protein yang relatif murah dan digemari oleh
merupakan salah satu jenis komoditas yang diekspor dalam bentuk bandeng
umpan dan konsumsi. Menurut (Rachmansyah et al, 2001) ikan bandeng memiliki
dibanding dengan spesies ikan lainnya antara lain bersifat herbivora dan respon
memanfaatkan pakan alami yang tersedia di tambak juga dapat memakan pakan
pasar cukup baik di dalam negeri dan luar negeri, terutama Timur Tengah, bahkan
beberapa tahun terakhir ini sudah mulai dipasarkan di Cina dan Negara Asia
sebagian kurang diterima di pasaran Eropa dan Amerika Serikat karena disinyalir
organik agar produk yang dihasilkan lebih diminati dan aman dikonsumsi.
dengan penggunaan pupuk anorganik. Sehingga di masa yang akan datang produk
3
bandeng organik perlu menjadi prioritas agar produksinya dapat dipasarkan baik
Desa Towua khususnya Bapak H. Ambo merupakan salah satu desa yang
pupuk organik dan anorganik. Berdasrkan hasil uraian di atas maka penelitian
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah usaha budidaya ikan
usaha tambak ikan bandeng organik dan anorganik Bapak H. Ambo di Kecamatan
A. Deskripsi Teori
1. Bandeng Organik
pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan
standar produksi organik dan di sertifikasi oleh otoritas atau lembaga sertifikasi
pertanian organik tidak dapat menjamin bahwa produknya bebas sepenuhnya dari
residu karena adanya polusi lingkungan secara umum. Namun beberapa cara
digunakan untuk mengurangi polusi dari udara, tanah dan air. Pekerja, pengolah
dan pedagang pangan organik harus patuh pada standar untuk menjaga integritas
produk pertanian organik. Tujuan utama dari pertanian organik adalah untuk
kehidupan di tanah, tumbuhan, hewan dan manusia. Sejauh ini pertanian organik
berbeda.
cukup baik didalam negeri dan luar negeri, terutama TimurTengah, bahkan
organik agar produk yang dihasilkan lebih diminati dan aman di konsumsi.
yang akan datang produk bandeng organik perlu menjadi prioritas agar
pengurai yang mengubah bahan organik menjadi ion-ion yang mudah tersedia
Mg, dan S juga hara mikro seperti Zn, Cu, Mo,Co, B, Mn dan Fe, walaupun
peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
Pupuk organik dijual dalam bentuk kompos dan bahkan sudah dibuat oleh
pabrik dalam bentuk padatan (butiran) dan cairan dalam kemasan atau botol
plastik (Simamora dan Salundrik, 2006). Namun harga pupuk organik yang dijual
di pasaran tersebut harganya sedikit lebih mahal, sehingga perlu alternatif lain
pasar (terutama sayuran), dedak, ampas tahu atau limbah organik lainnya untuk
memerlukan pupuk dalam jumlah yang banyak (Anonimous, 2006; Gark &
dalam memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah serta ramah lingkungan. Menurut
panen yang berkualitas dan bebas dari bahan sintetis yang berbahaya.
Bandeng merupakan salah satu jenis ikan ekonomis yang banyak digemari
masyarakat Indonesia. Hal itu karena bandeng mempunyai rasa daging yang enak
dan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, bandeng memiliki peran yang cukup
dikenal dengan nama milkfish. Bandeng termasuk ikan pemakan tumbuhan seperti
lumut, kelekap, dan plankton (nabati maupun hewani). Bandeng sangat mudah
garam yang sangat besar. Di Indonesia budidaya bandeng telah dikenal sejakabad
XII dan merupakan budidaya tertua. Pada saat itu bandeng mulai di budidayakan
di tambak air payau pulau Jawa. Walaupun demikian, sampai saat ini sebagian
air sekitar 15-40 cm. Selain pada tambak dangkal, budidaya bandeng juga
konsumsi penting masyarakat Indonesia sejak lama. Saat ini bandeng menjadi
komoditas budidaya penting karena selain rasanya yang gurih, harganya dapat
7
dijangkau oleh segala kalangan masyarakat, tahan terhadap penyakit, serta dapat
dibudidayakan diberbagai habitat yaitu air payau, laut dan tawar. Ikan bandeng
diklarifikasikan ke dalam:
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Gonorhynchiformes
Family : Chadinae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
becabang sebagai tanda bandeng tergolong sebagai ikan perenang cepat. Kepala
bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak diujung rahang tanpa gigi dan lubang
hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening (subcutaneous).
Bandeng memiliki sirip punggung yang jauh di belakang tutup insang dengan 14-
16 jari-jari pada sirip punggung, 16-17 jari-jari pada sirip dada, 11-12 jari-jari
pada sirip perut, dan 10-11 jar-jari pada sirip anus atau dubur (sirip dubur atau
anal finn terletak jauh dibelakang sirip punggung). Kemudian sirip ekor berlekuk
simetris dengan 19 jari-jari. Sisik pada garis susuk berjumlah 75-80 sisik
(Ghufran, 2010).
8
suatu usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan atau dilanjutkan, dilihat dari
al.1999).
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu usaha
dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian
manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi kelayakan bisnis telah banyak dikenal
oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang bisnis. Banyak
peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan bisnis menuntut adanya
manfaat (benefit) bila bisnis dilakukan. Studi kelayakan bisnis merupakan dasar
untuk menilai apakah kegiatan investasi atau suatu bisnis layak untuk dijalankan.
Selain itu studi kelayakan bisnis juga dapat diartikan sebagai penelitian tentang
9
(Kasmir dan Jakfar, 2006) menyatakan tujuan dari perlu adanya studi
kelayakan usaha sebelum usaha itu sendiri dilakukan ada empat yaitu :
b. Memudahkan Perencanaan
d. Memudahkan Pengawasan
Menurut Husnan dan Muhammad (2000), suatu studi kelayakan bisnis akan
a. Manfaat ekonomi bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri atau manfaat finansial,
risiko bisnis.
suatu negara.
kelayakan ada tahap-tahap penting yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
akan dicapai.
anggaran.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), aspek teknis dikatakan juga sebagai
aspek produksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis adalah
masalah dalam penentuan produksi, tata letak (lay out), peralatan usaha dan
sangat tergantung dari jenis usaha yang dijalankan karena setiap jenis usaha
direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, penggunaan teknologi
produksi).
Faktor produksi terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, serta
sumber daya buatan. Fauzi (2006) menyatakan sumber daya alam adalah suatu
sumber daya hayati maupun non hayati yang dimanfaatkan oleh manusia maupun
11
makhluk hidup lainnya untuk bertahan hidup. Fungsi dari sumber daya alam
adalah sebagai sumber pangan, bahan baku dan sumber energy. Sumber daya alam
manusia secara baik agar diperoleh suatu tenaga kerja yang berkualitas (Umar,
2003). Sementara sumber daya buatan menurut Arifin (2007) merupakan sumber
terlaksananya suatu kegiatan manusia sendiri. Bentuk dari sumber daya buatan
atau modal dapat berbentuk uang maupun bentuk fisik seperti gedung, peralatan,
a. Lokasi
untuk mendapatkan biaya produksi yang minimal. Beberapa faktor yang perlu
tambak yang terletak diantara pasang surut air, dekat dengan sumber air, tidak
terletak didaerah dengan curh hujan tinggi (bebas banjir) ataupun daerah dengan
12
musim kemarau panjang dan tanah tambak tidak mudah bocor sehingga tambak
b. Persiapan tambak
pematangan, peralatan tambak dan komponen lain yang pada umumnya rusak
berlangsung selama 1-2 minggu sampai tanah dasar tambak retak-retak. Proses
pengeringan dilakukan tidak sampai kering sekali, melaikan jika di injak masih
dapat berfungsi sebagai pembasmi hama dan bibit penyakit. Biasanya jenis
sehingga pertumbuhan pakan alami bisa lebih cepat. Pakan alami bandeng
c. Penebaran nener.
13
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemelihan benih yaitu (a)
kondisi benih sehat, tidak cacat/ luka, tubuh tidak kaku dan gerak lincah, (b)
warna cerah, (c) khusus untuk gelondongan, sisik tubuhnya harus lengkap atau
tidak ada yang lepas, (d) tubuh tidak ditempeli hama/ penyakit, dan (e) memiliki
nafsu makan yang tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang baik, penebaran nener
perlu dilakukan dengan hati-hati. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi
hari (pukul 07.00-09.00) atau sore hari (pukul 16.00-17.00). Hal ini dimaksudkan
agar nener tidak terlalu stres dengan perubahan suhu perairan. Berikut adalah cara
pada permukaan air tambak sebagai proses adaptasi suhu air yang ada pada
wadah pengangkutan nener dan air tambak kurang lebih 15-30 menit.
2. Buka kantong plastik kemudian masukkan air kedalamnya sedikit demi sedikit.
5.000-7.000 ekor/ha.
d. Pemeliharaan
tampak ditumbuhi ganggang dan lumut sutera tindakan yang harus dilakukan
14
setelah benih ditebar. Jika pembesaran bandeng dilanjutkan sampai bulan ke-3,
e. Pemanenan
1. Sistem serang: caranya yaitu (a) mengurangi air di tambak sebatas ikan mampu
bergerak, (b) mengaliri air kembali melalui pintu air, (c) bandeng akan
berkumpul menuju sumber air dimana air didekat pintu masuk tambak, (d) jika
bandeng sudah berkumpul pada pintu air, bandeng dapat ditangkap dengan
mudah menggunakan jala atau seser, dan (e) untuk tambak-tambak tertentu
tentunya ukuran petak tersebut lebih kecil dan lebih dalam sehingga
2. Menggunakan alat tangkap biasanya berupa jarring insang atau gill net. Jaring
tersebut dibentangkan melintang tambak sambil ditarik kearah satu sisi tambak
berpusat pada hasil dari modal yang ditanamkan dalam usaha/proyek dan
uang dengan pendapatan proyek, apakah proyek itu akan terjamin atas dana yang
diperlukan, apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut dan
apakah proyek akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat
Analisis finansial menyajikan proyeksi arus kas dan laba rugi perusahaan.
Proyeksi arus kas merupakan perangkat penting dalam studi kelayakan khususnya
perusahaan dari segi keuangan, dengan arus kas ini calon investor dapat melihat
infomasi mengenai sisa uang tunai (kas) pada akhir periode. Laporan laba rugi
Sebuah ukuran finansial yang bermanfaat dan sangat penting dalam analisa
dan Muhammad (2000), pada umumnya ada lima metode yang biasa
diantaranya metode average rate return, pay back periode, present value, internal
rate return, serta profitability indeks. Selain itu (Gittiger, 1986), menyebutkan
bahwa dana yang diinvestasikan itu layak atau tidak akan diukur melalui kriteria
investasi net present value, gross benefit cost ratio dan internal rate return.
Adapun komponen yang diperlukan dalam analisis kelayakan dari segi finansial
a. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga
yang tidak dapat menutup biaya yang akan menyebabkan kerugian. Apabila suatu
tingkat harga yang tidak dapt menutupi biaya akan menyebabkan kerugian
sebaliknya apabila tingkat harga melebihi semua biaya maka dapat dipastikan
yang diukur dengan nilai uang. Biaya terdiri dari dua komponen yaitu :
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi
Biaya tetap pada dasarnya hanya mempunyai arti dalam jangka pendek dimana
Data biaya tetap dan biaya tidak tetap digunakan untuk mengetahui total
biaya produksi atau total cost menurut La Ola (2014), dengan rumus :
TC = TFC + TVC..................................................................................................(1)
Dimana :
TC = Total Cost (Rp)
TFC = Total Fixed Cost (Rp)
TVC = Total Variable Cost (Rp)
Biaya total (TC) diperoleh dari biaya tetap (TFC) ditambah biaya variabel
(TVC) atau biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang mempunyai nilai
yang stabil (tetap) tanpa dipengaruhi jumlah unit yang diproduksi, misalnya biaya
sewa gedung dan biaya peralatan. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya
yang nilainya tergantung pada banyak tidaknya jumlah barang yang diproduksi
misalnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku (Ibrahim, 2003).
b. Penerimaan
merupakan penerimaaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang tidak
total (total revenue = TR) adalah keseluruhan penerimaan yang diterima oleh
produsen dari hasil penjualan barang-barang. Penerimaan total dapat dihitung dari
18
jumlah barang yang dijual dikalikan dengan tingkat harga.Adapun rumus yang
TR = P.Q................................................................................................................(2)
Dimana :
TR = Total Revenue (Rp/Kg)
P = Price/Harga (Rp)
Q = Quantity (Kg)
c. Keuntungan
produksi yang di keluarkan dengn jumlah penerimaan dari hasil penjualan, dengan
dikeluarkan adalah biaya tetap dan biaya variabel. Keuntungan adalah jumlah
yang diperoleh dari penerimaan hasil penjualan dan hasil produksi setelah
dikurangi dengan total biaya produksi pada periode tertentu, sehingga untuk
ᴫ= TR – TC...........................................................................................................(3)
Dimana :
suatu usaha dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan
tersebut. Suatu usaha dikatakan layak bila R/C lebih dari 1 (R/C>1). Hal ini
menggambarkan semakin tinggi nilai R/C maka tingkat keuntungan suatu usaha
akan semakin tinggi (Effendi dan Oktariza, 2006 dalam Rahayu, 2010).
perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Secara sistematis dapat
R TR
= ..................................................................................................................(4)
C TC
Dimana :
TR = Total revenue (Rp)
TC = Total cost (Rp)
20
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang di lakukan oleh Annisa dan Lamusa (2014) dengan judul
dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Desa Dolago Kecamatan
metode sampel acak sederhan (Simple Random Sampling), dimana jumlah sampel
budidaya tambak bandeng. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
>1, maka usaha tambak bandeng di Desa Dolago layak untuk diusahakan.
pendapatan dan keuntungan, serta menganalisis aspek kelayakan usaha dari sisi
finansial (NPV, IRR, B/C Ratio, Payback Period) agar diketahui kelayakan
Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data
pendapatan Rp.135.850.000, hingga Rp. 973. 750. 000 / Ha /tahun dan besarnya
evaluasi aspek kelayakan usaha diperoleh nilai rata-rata PP, NPV, dan B/C ratio
serta IRR adalah 5,74 tahun, Rp.68.064.730,-, dan 1.07 serta 29%. Dari hasil
dilihat dari faktor pendukung berupa aspek teknis, keinginan masyarakat yang
cukup besar, aspek finansial dan aspek pasar dan dapat meminimalisir faktor
dalam satu tahun sebesar Rp 85.896.900, dengan perhitungan R/C ratio > 1 yang
layak untuk diusahakan. Perhitungan analisis sensitifitas pada usaha udang windu
93.664.893, Net B/C sebesar 2,70 dan nilai IRR sebesar 33% yang menunjukkan
bahwa usaha budidaya polikultur udang windu dengan bandeng layak untuk
udang vannamei dinyatakan layak dengan nilai NPV sebesar Rp 212.016.952, dan
pengembalian modal akan terjadi di tahun kedua juga nilai IRR lebih besar
Dagang Jasa Hasil Diri di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini mengkaji analisis kelayakan usaha
lahan tanpa ada perbaikan teknis dan perluasan lahan yang disertai dengan
perbaikan teknis. Hasilnya diketahui jika skenario pertama yaitu perbaikan lahan
tanpa ada perbaikan teknis lebih sensitif dibandingkan skenario kedua dimana
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Keuntungan
R/C Ratio
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2022 yang berlokasi
Desa Towua Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka. Lokasi ini dipilih secara
salah satu tempat budidaya tambak ikan bendeng organik (Chanos chanos).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
pada usaha budidaya Bapak H. Ambo yang melakukan usaha ikan bandeng
Menurut Nazir (2003), studi kasus (case study) adalah penelitian tentang status
subjek penelitian berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
belakang, sifat serta karakter yang khas dari kasus yang kemudian dari sifat-sifat
sebagai berikut:
lapangan tempat penelitian, yaitu yang menyangkut luas lahan, bibit, pakan
ini.
Ketiga teknik pengumpulan data diatas dapat dibagi menjadi dua jenis
data, yaitu :
1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yaitu
dari Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kolaka, Badan Pusat Statistik
yang telah dicatat atau dilaporkan sebelumnya, seperti jumlah petani tambak,
Kabupaten Kolaka.
26
D. Konsep Operasional
sebagai berikut:
3. Produksi adalah jumlah atau hasil panen ikan bandeng dari kegiatan budidaya
4. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti
5. Penerimaan adalah hasil yang diperoleh dari produksi budidaya ikan bandeng
6. Keuntungan adalah estimasi laba bersih yag dihasilkan dari usaha budidaya
ikan bandeng.
ikan bandeng organik. Biaya ada dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
a) Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak berpengaruh langsung
dengan jumlah produk atau barang yang dihasilkan oleh petani responden.
dengan jumlah produk atau barang yang dihasilkan oleh petani responden.
27
keuangan pada usaha dilihat dari layak tidaknya pengembangan usaha, serta
bandeng.
E. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
tambak ikan bandeng organik (Chanos chanos) dari segi aspek finansial di Desa
a. Biaya
Menentukan biaya dapat dilihat dari dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya tetap adalah jenis biaya yang rutin dikeluarkan oleh
biaya tetap tidak tergantung pada kapasitas produksi. Biaya variabel merupakan
biaya yang rutin dikeluarkan sitiap dilakukan usaha produksi dimana besarnya
biayatetap dan biaya tidak tetap digunakan untuk mengetahui total biaya produksi
TC = TFC + TVC..................................................................................................(5)
Dimana :
TC = Total Cost (Rp)
TFC = Total Fixed Cost (Rp)
TVC = Total Variable Cost (Rp)
28
b. Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah hasil tangkapan dikali dengan harga jual yang berlaku
pada saat itu. Adapun rumus yang digunakan menurut Rahardja et al, (2008) yaitu
TR = P.Q................................................................................................................(6)
Dimana :
TR = Total Revenue (Rp/Kg)
P = Price/Harga (Rp)
Q = Quantity (Kg)
c. Keuntungan
manajemen perusahaan ataupun industri yang berbasis bisnis atau profit seeking
keuntungan yang diterima oleh petani tambak budidaya ikan bandeng organik
ᴫ= TR – TC...........................................................................................................(7)
Dimana :
perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Secara sistematis dapat
R TR
= ..................................................................................................................(8)
C TC
Dimana :
TR = Total revenue (Rp)
TC = Total cost (Rp)
Dengan kriteria sebagai berikut :
R/C > 1, usaha budidaya layak
R/C < 1, usaha budidaya tidak layak (rugi)
R/C = 1, usaha budidaya impas (tidak untung dan tidak rugi)
30
31
DAFTAR PUSTAKA