Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadhilah Nur Afifah Widigdo

NIM : 042911157

Tugas 1
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan
negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap
etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. 

Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber


permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk
memperjelas jawaban Anda

Jawaban :

Masyarakat Indonesia sudah menyadari begitu kaya suku dan budaya yang dimiliki negeri ini.
Berbagai bahasa dan adat istiadat pun beragam sesuai dengan kebudayaannya. Dalam proses
berbudaya ternyata tidak hanya menciptakan harmonisasi, namun juga tercipta permasalahan
kebudayaan yang menjadikan perbedaan dan pertentangan tertentu.

Perbedaan kepentingan ini termasuk dalam sifat naluriah manusia, disamping adanya
persamaan kepentingan. Untuk itu, kita mengenal persoalan budaya global dan berbagai
permasalahan yang muncul dari penyebarannya. Terdapat 3 konsep yang harus kita ketahui
sebagai sumber permasalahan budaya di Indonesia.

1. Etnosentrisme

Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri lebih baik


dibanding budaya lainnya, sehingga menggunakan acuan standard dan nilai sendiri untuk
menilai orang yang bukan termasuk kelompok budayanya. Dalam hal ini, etnosentisme
meyakini bahwa adanya superioritas antara kelompok etnis dan kelompok budaya sendiri, serta
menganggap kelompok lain lebih buruk. (Myers, 2012)

Dari pengertian tersebut, permasalahan akan tumbuh antara kelompok budaya untuk saling
menjelekkan satu dengan yang lain. Menurut Hooghe (2008) mengemukakan terdapat 2
komponen utama yang menyebabkan etnosentrisme terjadi berdasarkan pendekatan
empirisnya, yaitu :

1. Etnosentrisme sebagai kebudayaan yang percaya bahwa sebuah nilai, norma dan
budaya yang dimiliki kelompoknya lebih baik dari pada budaya lain. Hal ini biasanya
ditonjolkan dengan hasil karya budaya tersebut seperti simbol keagamaan, pakaian,
atau keberadaan hidup suatu kelompok.
2. Etnosentrisme juga bisa dilihat dari ekonominya, yaitu adanya anggapan tentang
kelompok lain adalah pesaing dan kelompoknya membatasi ruang ekonomi tersebut
dengan hanya menganggap kelompoknya saja. Biasanya terjadi dalam perekrutan
tenaga kerja.
Nama : Fadhilah Nur Afifah Widigdo
NIM : 042911157

Terjadinya etnosentrisme juga membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitarnya. Menurut
Ahmadi (2007), beberapa aspek yang bisa menyebabkan etnosentrisme yaitu :

1. Perbedaan fisik atau biologis,


2. Perbedaan lingkungan atau geografisnya,
3. Perbedaan kelas dan status sosial,
4. Perbedaan kepercayaan dan agama yang dianut,
5. Perbedaan nilai dan norma dalam sosial.

Gejala etnosentrisme mulai muncul dan menyebar di berbagai daerah Indonesia dalam bentuk
manifestasi masalah dalam berbagai bentuk yang begitu kompleks. Munculnya Etnosentrisme
di Indonesia dipengaruhi oleh budaya politik, pluralitas masyarakat di Indonesia, Efek dari
kebijakan yang diambil secara gegabah, serta adanya kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerahnya.

Beberapa contoh etnosentrisme pada budaya di Indonesia saat ini yaitu pemilihan kepala
daerah yang berorientasi dari kelompok tertentu, pada birokrasi dan perekrutan pegawai,
pengisian badan legislatif daerah, dan proses pemekaran daerah tertentu.

2. Prejudis

Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok tertentu karena asumsi dari
perilaku,nilai, dan kebiasaan dari kelompok tersebut. Prejudis ini juga biasa dikenal dengan
prasangka yang biasanya mengarah kepada ide atau persepsi buruk yang dimiliki seseorang
terhadap kelompok masyarakat.

Prejudis juga dianggap sebagai pengambilan sikap yang memunculkan kesalahpahaman dan
konflik dalam berkehidupan masyarakat. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsi
buruk karena tingkah laku tanpa memikirkan latar belakang dan budaya yang ada di kelompok
lain.

Prasangka yang terjadi sebagian besar bersifat apriori yang berarti mendahulukan pengalaman
dan mengambil hasil langsung dari pola orang lain. Sikap ini dinilai terlalu terburu-buru
sehingga seakan adanya generalisasi dalam sebuah kelompok, proses simplikasi yang terlalu
cepat dan sifat yang berat sebelah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, prejudis atau
prasangka juga didasari oleh emosi dan unsur efektif yang memperkuat.

Pada budaya Indonesia, beberapa sumber permasalahan prejudis ini muncul tentang adat dari
suku tertentu. Hal ini biasanya dilihat dari tingkah laku kehidupan suatu kelompok budaya
tertentu. Contohnya, Pada orang Jawa terkenal dengan sikap yang lembut namun pendendam,
orang Sunda dikenal dengan “tekor asal kasohor”, orang Batak terkenal berbudaya namun
memiliki pembawaan yang kasar.
Nama : Fadhilah Nur Afifah Widigdo
NIM : 042911157

3. Diskriminasi

Diskriminasi ditandai dengan kebijakan atau sebuah praktik yang mencederai sebuah kelompok
budaya dan anggotanya. Hal ini merujuk pada perlakuan yang menjelekkan suatu kelompok
tertentu. Diskriminasi juga biasanya memiliki sifat realistis berdasarkan fisik atau perilaku
kelompok tertentu dan menjadi sebuah “olokan” bagi kelompok tertentu. Di beberapa negara,
diskriminasi memiliki hukum tersendiri agar mencegah tindakan yang melebihi dari hal
sewajarnya. Diskriminasi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Diskriminasi kasar dan langsung yang didasari oleh kebencian suatu hal dalam
kelompok tertentu, sehingga menyerang suatu kelompok etnis tertentu. Biasanya hal ini
bisa ditangani oleh hukum di beberapa negara
2. Diskriminasi halus dan tidak langsung adalah melakukan tindakan diskriminasi dalam
konteksyang menyindir suatu kalangan tertentu, bisa berbentuk perkataan dan juga
tindakan tertentu pula. Tidak adanya peraturan dan hukum tertulis tentang ini
menjadikan diskriminasi sering dianggap buah bibir saja.

Di Indonesia, tindakan dari diskriminasi ini sudah berlangsung lama. Contohnya, pada tahun
1998 kelompok etnis China dilakukan pencibiran bahkan pembunuhan karena dianggap
merugikan warga Indonesia sendiri. Sehingga diskriminasi warga etnis China diatur dalam
intruksi Presiden tentang pelarangan melakukan ekspresi budaya di Indonesia.

SUMBER REFERENSI

1. Buku Materi Pokok Ilmu Sosial Budaya Dasar, Edisi 2, Universitas Terbuka
2. Eprints.umm.ac.id/skripsi Nurul Jannah
3. Ilmusosialdasar-lintang.com/prasangka-diskriminasi- dan etnosentisme
4. Isramrasal.com/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme
5. Mansyah24.com/Masalah-etnosentrisme-dalam-era

Anda mungkin juga menyukai