Para mahasiswa yang budiman. Topik Diskusi kita adalah mengenai
Pengorganisasian, Pendelegasian, dan Pemberdayaan. Diskusikanlah hal-hal sebagai berikut :
1. Mengapa perusahaan perlu melakukan pengorganisasian ?
2. Apakah perbedaan pendelegasian dan pemberdayaan ?
Jawab
1. Mengapa perusahaan perlu melakukan pengorganisasian ?
Karena dengan melakukan pengorganisasian dalam sebuah perusahaan dapat
memberikan gambaran seperti apa bisnis kita dimasa mendatang. Devisi – devisi dan posisi – posisi apa saja yang nanti akan ada bisa tergambar dengan jelas saat ini. Dengan pengorganisasian memudahkan perusahaan mengembangkan Sumber Daya Manusia, selain itu dengan pengorganisasian kita dapat melihat bagian-bagian perusahaan mana saja yang nantinya membutuhkan SDM, Pengorganisasian bisa menjadi alat pada saat kita melakukan perekrutan atau penambahan karyawan nantinya. Dengan adanya penngorganisasi kita akan berusaha untuk mendapatkan SDM yang berkualitas pada posisi-posisi yang masih kosong atau rangkap jabatan. Bagi karyawan pengorganisasian perusahaan yang terstruktur juga akan menjadi motivasi tersendiri untuk naik jabatan pada posisi diatasnya. Dengan pengorganisasi yang terstruktur kita bisa dengan mudah memisah fungsi delegasi antar setiap bagian pekerjaan, sekalipun rangkap jabatan masih ada setidaknya akan diketahui pada posisi mana kita sedang bekerja. Hal ini akan sangat terasa ketika kita telah memiliki karyawan, kadangkala kita melimpahkan pekerjaan pada karyawan tetapi hal itu tidak sesuai dengan lingkup pekerjaannya, sehingga hasil pekerjaan tersebut menjadi tidak maksimal, jika sejak awal kita telah menempatkan karyawan tadi pada suatu posisi tertentu dalam Struktur Organisasi maka kita bisa melihat apakah pekerjaan yang didelegasikan sudah sesuai dengan posisi dan lingkup pekerjaan karyawan tersebut. Dari pengorganisasi yang terstruktur ini pula kita akan mengetahui posisi – posisi mana saja yang sudah waktunya untuk di delegasikan.
2. perbedaan pendelegasian dan pemberdayaan
Pendelegasian adalah mempercayakan tugas kepada orang lain namun
tanggung jawab masih di tangan pendelegasi atau bertindak atas nama orang lain. Karena itu secara alami, delegasi bukanlah kekuatan yang sesungguhnya. Delegasi diberikan dengan izin dan sewaktu-waktu dapat diminta kembali oleh yang memberikan delegasi dalam hal ini adalah pimpinan. Pendelegasian misalnya lebih banyak diberikan kepada anak buah untuk melakukan suatu hal yang rutin. Membacakan pidato sambutan tertulis yang sudah disiapkan. Menghadiri rapat untuk menerima laporan dari para kepala cabang, tetapi belum sampai pada tingkat pengambilan keputusan.
Sedangkan Pemberdayaan menyertakan di dalam diri seseorang kekuatan
yang melekat (inherent power) untuk melakukan sesuatu secara berbeda, dan tak seorang pun akan dapat mengambilnya. Pemberdayaan bukan didahului oleh pendelegasian. Pemberdayaan dimulai dari kepercayaan yang tanpa syarat dari pimpinan kepada anak buah, untuk menentukan pilihan- pilihan dan menjalankan secara kreatif suatu keputusan. Pemberdayaan yang diberikan oleh pimpinan tidak mengharuskan anak buah mengikuti cara pandang dan kepentingan pimpinan. Ketika seorang pemimpin sudah menaruh kepercayaan yang lebih tinggi kepada anak buah, maka dia dapat meningkatkan pemberian otoritasnya dari pendelegasian ke pemberdayaan. Percaya yang dimaksud adalah percaya akan kemampuannya, kejujurannya/nilai-nilai, kesetiaannya, dan visi misinya. Dalam pemberdayaan, unsur pengambilan keputusan sudah termasuk di dalamnya. Pemberdayaan umumnya juga dilatihkan mulai dari pimpinan level paling bawah, meningkat ke para manajer, dan level direktur. Dalam pemberdayaan ada unsur progresivitas. Apabila seorang anak buah mampu mengatasi persoalan-persoalan kecil, maka di kemudian hari dia diharapkan juga akan mampu untuk mengatasi persoalan yang lebih besar. Karena itu memang pemberdayaan harus diberikan setahap demi setahap.