Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LANGSUNG

TERHADAP ANTUSIAS BELAJAR SISWA DI SDN 102


KECAMATAN SUPPA KABUPATEN PINRANG

Dewi Yunita, Sulaiman Samad dan Mustafa


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222

Abstrak: Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Langsung terhadap Antusias


Belajar Siswa di SDN 102 Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang . Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran model pembelajaran langsung,
dan gambaran antusias belajar siswaserta menguji pengaruh pelaksanaan
pembelajaran langsung terhadap antusias belajar siswa SDN 102 Kec. Suppa
Kabupaten Pinrang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan
Quasy eksperimendenganDesign yaitu nonequivalent control grup design. Jumlah
populasi dalam penelitian ini sebanyak 214 siswa dengan sampel siswa kelas V
yang berjumlah 33 siswayang di pilih menggunakan simple random sampling.
Adapun teknik pengumpulan data adalah melalui observasi dan angket. Data
tersebut dianalisis dengan dua macam teknik analisis statistik, yaitu analisis
deskriptif dan analisis infrensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran
pelaksanaan pembelajaran langsung pada umumnya terlaksana dengan baik.
Antusias belajar siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran langsung berada pada
kategori sedang dan antusias belajar siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran
langsungberada pada kategori tinggi. Terdapat perbedaan antusias belajar siswa
melalui pelaksanaan pembelajaran langsung dengan siswa yang belajar tanpa
pelaksanaan pembelajaran langsung di SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang,
oleh karena nilai rata-rata antusias belajar siswa melalui pelaksanaan
pembelajaran langsung lebih tinggi dibandingkan antusias belajar siswa yang
tidak belajar melaluipembelajaran langsung, hal ini menunjukkan ada
pengaruhpelaksanaan pembelajaran langsung terhadap antusias belajar siswa di
SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang.

Kata kunci: Pembelajaran langsung, Antusias belajar siswa

.
THE INFLUENCE OF THE IMPLEMENTATION OF DIRECT
INTRUCTION ON THE STUDENTS LEARNING ENTHUSIASM AT
SDN 102 KECAMATAN SUPPA IN PINRANG DISTRICT

Dewi Yunita, Sulaiman Samad dan Mustafa


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222

Abstract:
Keywords: Direct instruction, enthusiastic student learning

The purpose of this study was to find out the description of the direct
learning model, and the enthusiastic picture of student learning as well as examine
the effect of direct learning on students' enthusiasm for learning at SDN 102 Kec.
Suppa Pinrang Regency. This research is a quantitative study using the Quasy
experiment with Design, which is nonequivalent control group design. The
population in this study were 214 students with a sample of class V students,
which numbered 33 students selected using simple random sampling. The data
collection techniques are through observation and questionnaires. The data were
analyzed with two kinds of statistical analysis techniques, namely descriptive
analysis and infrational analysis. The results of the study indicate that the picture
of the implementation of direct learning is generally well implemented. The
enthusiasm of student learning before the implementation of direct learning is in
the medium category and student learning enthusiasm after the implementation of
direct learning is in the high category. There are differences in student learning
enthusiasm through the implementation of direct learning with students who study
without the implementation of direct learning at SDN 102 Kec. Suppa Pinrang
Regency, because the average value of student learning enthusiasm through the
implementation of direct learning is higher than the enthusiasm of learning
students who do not learn through direct learning, this shows there is an influence
of the implementation of direct learning on student enthusiasm at SDN 102 Kec.
Suppa Pinrang Regenc.
PENDAHULUAN Pembelajaran Langsung Terhadap Antusias
Era globalisasi saat ini, perkem- Belajar Siswa di SDN 102 Ke. Suppa
bangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kabupaten Pinrang”.
sangat begitu maju sehingga memunculkan Dari rumusan masalah tersebut, maka
adanya persaingan dalam berbagai bidang dapat kita simpulkan tujuan penelitian ini
kehidupan, salah satu diantaranya bidang adalah untuk mengetahui :
pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya 1. Gambaran pelaksanaan pembelajaran
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan langsung pada siswa SDN 102 Kec.
setiap manusia, karena dengan pendidikan Suppa Kabupaten Pinrang.
manusia dapat berdaya guna dan mandiri. 2. Gambaran antusias belajar siswa di
Dan peran guru merupakan bagian yang SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten
terpenting dalam keberhasilan peserta didik Pinrang.
di Sekolah. 3. Pengaruh pelaksanaan pembelajaran
Gie (1998) mengemukakan bahwa: langsung terhadap antusias belajar
Arti penting antusias dalam kaitannya siswa di SDN 102 Kec. Suppa
dengan pelaksanaan studi adalah (1) Kabupateng Pinrang.
Antusias melahirkan perhatian yang serta
merta,(2) Antusias memudahnya tercipta- TINJAUAN PUSTAKA
nya konsentrasi,(3)Antusias mencegah
gangguan dari luar,(4)Antusias memper- Pembelajaran Langsung
kuat melekatnya bahan pelajaran dalam Pembelajaran langsung atau Direct
ingatan, dan (5)Antusias memperkecil instruction dikenal dengan sebutan Active
kebosanan belajar dalam diri sendiri. Teaching. Pembelajaran langsung juga
Berdasarkan hasil penelitian dinamakan whole-class teaching. Teori
psikologi menunjukkan bahwa kurangnya pendukung pembelajaran langsung adalah
antusiasme belajar dapat mengakibatkan teori behaviorisme dan teori belajar sosial.
kurangnya rasa ketertarikan pada suatu Amri, dkk (2010:39) mengemukakan
bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan bahwa pembelajaran Langsung merupakan
ketidaktertarikan terhadap guru. salah satu model pengajaranyang dirancang
Setelah melakukan observasi di SDN khusus untuk mengembangkan belajar
102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang di siswa tentang pengetahuan prosedural dan
Kelas V, kami temukan bahwa siswa pengetahuan deklaratif yang terstruktur
kurang antusias dalam menerima pelajaran. dengan baik dan dapat dipelajari selangkah
Hal ini dapat dibuktikan dengan sikap demi selangkah. Pengetahuan deklaratif
siswa dalam menerima pelajaran. (dapat diungkapkan dengan katakata)
Pelaksanaan pembelajaran langsung adalah pengetahuan tentang sesuatu.
(direct instruction) diharapkan dapat sedangkan pengetahuan prosedural adalah
mewujudkan system pembelajaran yang pengetahuan tentang bagaimana melakukan
aktif dan tidak membosankan bagi siswa sesuatu.
walaupun pembelajaran berpusat pada Arends (2008:49) mengemukakan
guru atau guru mendominasi kegiatan bahwa pembelajaran langsung dikembang-
pembelajaran. Karena dalam model ini kan secara khusus untuk meningkatkan
berpusat pada guru, maka kesuksesan proses pembelajaran para siswa terutama
pembelajaran bergantung pada guru. Guru dalam hal memahami sesuatu (pengeta-
harus siap dalam persiapan, pengetahuan, huan) dan menjelaskannya secara utuh
kepercayaan diri, antusias, dan memberi sesuai pengetahuan procedural dan
motivasi agar siswa tidak bosan dan pengetahuan deklaratif yang diajarkan
antusias dalam belajar. secara bertahap”.
Dari pemaparan diatas maka peneliti Model pembelajaran langsung memiliki
mencoba mengambil suatu penelitian ciri-ciri sebagai berikut:
dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan
1. Adanya tujuan pembelajaran dan suatu dorongan, rangsangan, atau mem-
pengaruh model pada siswa termasuk bangkitkan sesuatu sedangkan memotivasi
prosedur hasil belajar. orang bukan hanya berhubungan dengan
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur memperkaya sifat sifat positif, tetapi juga
kegiatan pembelajaran berhubungan dengan membuang sifat
3. Sistem pengolahan dan lingkungan negatif (Martin, 2009)
belajar model yang diperlukan agar Slameto (1995) faktor-faktor yang
kegiatan pembelajaran tertentu dapat berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru
berlangsung dengan berhasil (Nur, di sekolah dengan cara:
2000:3). 1. Penyajian materi yang dirancang
Membuat pendidikan sekolah lebih secara sistematis, lebih praktis dan
relevan dengan kehidupan khususnya penyajiannya lebih berserni.
dunia  kerja. Kardi (2001:35) mengemu- 2. Memberikan rangsangan kepada
kakan bahwa di dalam pembelajaran siswa agar menaruh perhatian yang
langsung, guru harus memberikan pelatihan tinggi terhadap bidang studi yang
sampai siswa benar-benar menguasai sedang diajarkan.
konsep/ keterampilan yang dipelajari. 3. Mengembangkan kebiasaan yang
Karena keterampilan dan konsep yang teratur
dipelajari hari itu adalah merupakan 4. Meningkatkan kondisi fisik siswa.
persayaratan penting untuk keterampilan 5. Memepertahankan cita-cita dan
dan praktek berikutnya. Disinilah kenapa aspirasi siswa.
metode pembelajaran langsung akan 6. Menyediakan sarana oenunjang
mampu menyaipakn siswa ke dunia kerja yang memadai.
nyata. Sudarmono (1994) mengemukakan
Berdasarkan pemaparan diatas, bahwa beberapa langkah untuk menimbul-
disimpulkan bahwa langkah-langkah kan antusias belajar, yaitu :
pembelajaran langsung sesuai pendapat 1. Mengarahkan perhatian pada tujuan
Arends (1997:265) yaitu menjelaskan dan yang hendak dicapai.
menetapkantujuan, mendemonstrasikan 2. Mengenai unsur-unsur permainan
pengetahuan dan ketarampilan, latihan dalam aktivitas belajar.
terbimbing, pemberian umpan balik dan 3. Merencanakan aktivitas belajar dan
latihan mandiri. mengikuti rencana itu.
4. Pastikan tujuan belajar saat itu
Antusias Belajar Siswa misalnya; menyelesaikan PR atau
Sedangkan menurut kamus Webster, laporan.
antusiasme berarti kegairahan yang kuat 5. Dapatkan kepuasan setelah
terhadap salah satu sebab atau subyek; menyelesaikan jadwal belajar.
semangat atau minat yang berapi-api; 6. Bersikaplah positif di dalam
kegairahan.Kata ‘antusias’ menurut Kamus mengha-dapi kegiatan belajar.
Besar Bahasa Indonesia berarti bergairah, 7. Melatih kebebasan emosi selama
bersemangat atau memiliki minat besar belajar.
terhadap sesuatu. Jadi antusiasmengandung Antusis adalah suatu perasaan
unsur semangat dan minat yang besar kegembiraan terhadap sesuatu hal yang
dalam melakukan sesuatu. terjadi. Respon yang positif terhadap
Pada dasarnya setiap orang ingin sesuatu yang ada di sekitar kita, tentu
dipandang sebagai seseorang yang berhasil sangat diharapkan, karena respon ini akan
dalam hidupnya, dan tidak ada orang yang berdampak pada perilaku sehari-hari.
senang jika menghadapi kegagalan dalam Indikator antusias siswa dalam
hidupnya, ini adalah cerminan bahwa pada penelitian ini adalah adanya respon,
diri seseorang terdapat antusias. Antusias perhatian, kemauan, konsentrasi,dan kesa-
berkenaan dengan memberi seseorang daran yang timbul pada diri siswa tanpa
adanya paksaan atau suruhan yang diikuti Teknik Analisis Data
oleh keinginan untuk melibatkan diri dalam Tehnik analisis data yang digunakan
aktivitas siswa dan proses belajar mengajar dalam penelitian ini adalah analisis statistik
yang sedang berlangsung deskriptif dan analisis inferensial
Berdasarkan pengkajian teori peneli- menggunakan t-test. T-test dimaksudkan
tian, serta dengan menganalisis masalah, untuk menguji hipotesis penelitian
maka dirumuskan jawaban sementara dari mengenai ada tidaknya perbedaan yang
permasalahan penelitian sebagai berikut; signifikan pada pembelajaran Langsung
“Ada perbedaan antusias belajar siswa di terhadap antusiasme siswa SDN 102 Kec.
SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang Suppa Kabupaten Pinrang.
setelah diberi pelaksanaan pembelajaran Statistik deskriptif adalah statistik
langsung”. yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau
METODE PENELITIAN menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya. Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah
Jenis Penelitian penyajian data melalui penjelasan
Penelitian ini adalah penelitian deskripsiberbagai karakteristik data seperti
kuantitatif dengan menggunakan jenis rata-rata (mean), jumlah, simpanan baku,
penelitian Eksperimen. Sugiyono (2012: varians, rentang, nilai minimum dan
107) mengemukakan bahwa penelitian maksimum dan sebagainya.
eksperimen dapat diartikan sebagai metode Statistik inferensial disebut statistik
penelitian yang digunakan untuk mencari probabilitas yakni teknik statistik yang
pengaruh perlakuan tertentu terhadap digunakan untuk menganalisis data sampel
kondisi yang lain dalam kondisi yang dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
terkendalikan”. Jenis penelitian yang Statistik ini cocok digunakan bila sampel
digunakan adalah penelitian eksperimen diambil dari populasi yang jelas dan teknik
semu, menggunakan dua kelompok kelas pengambilan sampel dari populasi itu
yang ditetapkan sebagai subjek penelitian. dilakukan secara random.Statistik
Satu kelompok sebagai kelas eksperimen inferensial adalah lanjutan dari statistik
dan satu kelompok sebagai kelas kontrol deskriptif (Hikmawati, 2017). Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan
Variabel Penelitian dan Definisi nonparametris.
Operasional Hipotesis yang diajukan dalam
Pada penelitian ini terdapat dua menguji normalitas data yaitu:
variabel yaitu variabel bebas (independent Ho = Data berdistribusi normal
variabel) sebagai pelaksanaan pem- H1 = Data tidak berdistribusi normal
belajaran langsung dan variabel terikat Dasar pengambilan keputusan dengan
(dependent variabel) sebagai antusias menggunakan Shapiro-Wilk adalah:
belajar. Jika nilai sig > 0,05, maka Ho diterima,
Pembelajaran langsung adalah kegia- data berdistribusi normal
tan belajar dengan langkah-langkah menje- Jika nilai sig < 0,05, maka H1 diterima,
laskan dan menetapkan tujuan, mende- data tidak berdistribusi normal
monstrasikan pengetahuan atau keteram- Hipotesis yang diajukan dalam
pilan, latihan terbimbing, memeriksa menguji normalitas data yaitu:
pemahaman dan memberikan umpan balik, Ho = Data berdistribusi normal
dan latihan lanjutan. H1 = Data tidak berdistribusi normal
Antusias belajar adalah adanya Dasar pengambilan keputusan dengan
perhatian, konsentrasi, kemauan, responsif menggunakan Shapiro-Wilk adalah:
dan kesadaran siswa dalam belajar. Jika nilai sig > 0,05, maka Ho diterima,
data berdistribusi normal
Jika nilai sig < 0,05, maka H1 diterima, penjumlahan dan pengurangan bilangan
data tidak berdistribusi normal bulat sekaligus menjelaskan konsep, sifat-
Dasar pengambilan keputusan didasarkan sifat, rumus dan cara mengerjaan
pada uji t yaitu: penjumlahan dan pengurangan bilangan
Jika nilai sig (2-tailed) ≥ 0,05, maka Ho bulat. Sebagian siswa nampak antusias
diterima dan Ha diterima menyimak penejelasan guru dengan
Jika nilai sig (2-tailed) ≤ 0,05, maka Ho mengajukan pertanyaan yang belum
ditolak dan Ha diterima meraka pahami dan sebagian lagi bermain
Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak, dan dengan teman sebangkunya, namun setelah
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. mendapat teguran oleh guru, siswa kembali
Pengambilan keputusan dilakukan pada memperhatikan penjelasan guru dengan
taraf signifikan 5% (0,05). baik.
Fase 3: Membimbing pelatihan
Pada kegiatan ini, guru membagi
HASIL PENELITIAN DAN siswa ke dalam kelompok belajar secara
PEMBAHASAN heterogen, setiap kelompok terdiri dari lima
Hasil Penelitian siswa baik laki-laki maupun perempuan
Hasil pengamatan yang dilakukan di yang dipilih guru secara acak dengan
SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang, tingkat kemampuan yang heterogen. Siswa
berlangsung selama tiga kali pertemuan sempat mengeluhkan pembagian kelompok
yaitu tanggal 6 Agustus 2018,9 Agustus tersebut dan ingin memilih anggota
2018 dan 13 Agustus 2018 dengan sampel kelompok sesuai keinginan sendiri. Namun,
penelitian sebagai kelas eksperimen yaitu guru memberikan penjelasan bahwa
kelas V sebanyak 17 siswa. Pembelajaran pembagian kelompok sudah secara merata.
disetiap pertemuan terdapat tiga tahap yang Setelah siswa bergabung dengan teman
dilaksanakan yakni kegiatan awal 10 menit, kelompoknya masing-masing. Setiap
kegiatan inti 50 menit dan kegiatan akhir kelompok dibagikan kartu yang berisi soal
10 menit yang kemudian dirancang sesuai penjumlahan maupun pengurangan
dengan langkah-langkah pelaksanaan bilangan bulat dan kertas berwara sebagai
pembelajaran langsung tempat untuk hasil bahan diskusi.
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan Fase 4: Mengecek pemahaman dan umpan
mempersiapkan siswa. balik
Hasil pengamatan pada pada Setelah kegiatan presentasi tiap
pertemuan pertama tanggal 6 Agustus 2018 kelompok selesai, guru memberikan
diawali guru menyampaikan tujuan penguatan terhadap jawaban siswa
pembelajaran dan menjelaskan uraian misalnya hal-hal yang perlu diperbaiki
kegiatan serta menginformasikan model dalam mengerjakan soal maupun hal-hal
pembelajaran langsung yang akan yang sudah bagus dilakukan dalam
digunakan kepada siswa. Siswa menyimak mengerjakan soal. Selanjutnya guru
penjelasan guru dengan baik serta menugaskan siswa untuk menghitung skor
menanyakan hal-hal yang belum meraka perolehan kelompoknya sebelum dikumpul
pahami bahkan ada satu siswa yang penuh ke guru sebagai bahan penilaian kelompok.
semangat bertanya untuk mengetahui betul Setelah didapatkan kelompok yang
model pembelajaran langsung karena dia memperoleh, guru memberikan
merasa baru pertama menggunakan penghargaan sebgai motivasi kepada
pembelajaran tersebut. kelompok lain untuk lebih bekerja keras
lagi dalam mengerjakan soal yang
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan diberikan.
dan keterampilan
Selanjutnya, guru meyajikan materi Fase 5: Latihan lanjutan.
dengan memajang media gambar
Hasil pengamatan pada kegiatan inti, 3 Mode 38a 55
guru membagikan lembar kerja siswa 4 Standar 13.447 11.663
Kemudian menjelaskan langkah-langkah deviasi
pengerjaan lembar kerja siswa secara 5 Sum 1075 995
singkat sekaligus memberikan kesempatan Sumber: Survei 2018
kepada siswa untuk bertanya tentang
sesuatu yang belum dipahami. Setiap Hasil Posttest antusias belajar siswa
kelompok dibagikan lembar kerja siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebagai bahan diskusi. Selama proses tercermin dari skor yang diperoleh siswa
diskusi,guru meminta siswa mempelajari dalam menjawab soal-soal yang diberikan
dan menyelesaikan soal-soal pada lembar berupa soalangket yang terdiri dari dua
kerja siswa dan meminta siswa berpikir puluh enam soal dengan lima alternatif
mengenai pemecahannya serta berbagi jawaban. Hasil analisis ststistik deskriptif
informasi sesama teman. Siswa antusias belajar siswa sesudah pelaksanaan
mendiskusikan hasil pemikiran mereka dan pembelajarn langsung dapat dilihat dari
saling berbagi informasi. tabel berikut:
Hasil pengamatan pertemuan kedua tanggal Tabel Nilai Statistik Deskriptif Antusias
9 Agustus 2018 dan pertemuan ketiga 4.4 Belajar Siswa
tanggal 13 Agustus 2018. Pelaksanaan Sesudah Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan sama dengan Pembelajaran Langsung
tahapan langkah-langkah pembelajaran Statistik Kelas Kelas
langsung pada pertemuan pertama. No
deskriptif eksperimen kontrol
Perbedaannya hanya pada materi ajar 1 Mean 90.00 80.56
sehingga membuat pelaksanaan 2 Median 92.00 81.50
pembelajaran disesuaikan dengan materi 3 Mode 93 75
ajar yang diajarkan. Demikian halnya 4 Standar 6.021 8.358
lembar kerja siswa (LKS) pertemuan kedua deviasi
dan pertemuan ketiga disesuaikan dengan 5 Sum 1530 1289
materi ajar. Pertemuan kedua dengan Sumber: Survei 2018
materi ajar perkalian bilangan bulat. Rangkuman hasil distribusi
Sedangkan pertemuan ketiga dengan materi frekuensi sebelum dan sesudah pelaksanaan
ajar pembagian bilangan bulat. pembelajarn langsung terhadap antusias
belajar siswa SDN 102 Kec. Suppa
Hasil pretest antusias belajar siswa Kabupaten Pinrang, rangkuman distribusi
sebelum pelaksanaan pembelajaran frekuensi tersebut adanya penyebaran
langsung di kelas eksperimen dan kelas frekuensinya, dapat disimpulkan bahwa
kontrol tercermin dari skor yang diperoleh antusias belajar siswa pada kelas
siswa dalam menjawab soal-soal angket eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan
yang diberikan (lihat lampiran 3h). Analisis sebelum menggunakan pembelajaran
statistik deskriptif terhadap skor hasil langsung sedangkan antusias belajar siswa
pretest siswa dapat dilihat dari tabel pada kelas kontrol yang tidak
berikut: menggunakan pembelajaran langsung
sebelum dan sesudah pembelajaran, tidak
Tabel Nilai Statistik Deskriptif Antusias mengalami perubahan dan tetap berada
4.2 Belajar Siswa Sebelum pada kategori sedang.
Pelaksanaan Pembelajaran Untuk mengetahui tingkat
Langsung signifikansi pengaruh penerapan
Statistik Kelas Kelas pendekatan kontekstual terhadap keaktifan
No
deskriptif eksperimen kontrol belajar siswa, dilakukan uji-t. Analisis uji-t
1 Mean 63.24 62.19 yang digunakan adalah uji Independent
2 Median 67.00 62.50
Samples Test pada taraf signifikan 95% dibandingkan siswa yang tidak diberi
atau α 0,05. Hasil analisis uji-t. pengajaran dengan menggunakan
Hasil tes t hitung (3,696) > t tabel pembelajaran langsung. Begitu pula dengan
(1,696) dan nilai signifikansi (2–tailed) distribusi frekuensi, pada kelas eksperimen
adalah 0,001 < 0,05.Sehingga dapat disim- antusias belajar siswa berada pada kategori
pulkan ada perbedaan signifikan antusias tinggi sedangkan pada kelas kontrol masih
belajar siswa pada kelas eksperimen yang berada pada kategori sedang.
menggunakan pembelajaran langsung Hasil pengamatan peneliti selama
dengan siswa kelas control yang tidak proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pembelajaran langsung(lihat langsung di kelas V SDN 102 Kec. Suppa
lampiran 4c). Oleh karena nilai hasil rata- Kabupaten Pinrangyaitu siswa aktif dan
rata antusias belajar siswa pada kelas lebih terfokus pada pembelajaran.
eksperimen dengan melaksanakan pembe- Pelaksanaan pembelajaran langsung
lajaran langsung lebih tinggi dibanding membuat siswa menjadi antusias dan
kelas kontrol yang tidak melaksanakan bersemangat dalam belajar, karena siswa
pembelajaran langsung.Hal tersebut cepat memahami materi pembelajaran.
mengemukakan bahwa ada pengaruh Melalui pembelajaran langsung, guru
positif pelaksanaan pembelajaran langsung bisa memberikan pencapaian yang cepat
terhadap antusias belajar siswa di SDN 102 dalam meningkatkan rasa percaya diri
Kec. Suppa Kabupaten Pinrang. siswa. Strategi ini efektif dalam
penggunaan waktu, menjaga perhatian
Pembahasan Hasil Penelitian siswa, serta paling mudah dalam
Berdasarkan analisis data hasil perencanaan dan penggunaannya Hal ini
penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejalan dengan pendapat Adams (2013:68)
pengaruh yang signifikan pada antusias pembelajaran langsung memungkin-
belajar siswa di SDN 102 Kec. Suppa kan guru untuk menyampaikan ketertarikan
Kabupaten Pinrang setelah diajar dengan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui
menggunakan pembelajaran langsung. presentasi yang antusias) yang dapat
Sejalan dengan teori yang dikemukakan merangsang ketertarikan dan dan
oleh Rusman (2011:201) pembelajaran antusiasme siswa. Guru dapat menunjukkan
langsung dikembangkan untuk mencapai bagaimana suatu permasalahan dapat
setidak-tidaknya tiga tujuan penting didekati, bagaimana informasi dianalisis,
pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, dan bagaimana suatu pengetahuan
penerimaan terhadap keragaman, dan dihasilkan.
pengembangan keterampilan sosial Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa
misalnya antusias, keaktifan dan motivasi ada perbedaan antusias belajar siswa di
belajar siswa. SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang.
Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Antusias belajar siswa sesudah pelaksanaan
peningkatan rata-rata antusias belajar siswa pempelajaran langsung lebih tinggi
yang dilihat dari perbandingan hasil pretest dibanding siswa yang tidak menggunakan
dan postest. Hasil pretest siswa pembelajaran langsung. sehingga dapat
menunjukkan bahwa antusias belajar siswa disimpulkan bahwa pelaksanaaan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pembelajaran langsung berpengaruh secara
menunjukkan antusias belajar siswa yang positif terhadap antusias belajar siswa di
sedang sedangkan hasil posttest yang SDN 102 Kec. Suppa Kabupaten Pinrang.
dilakukan setelah kedua kelas diberikan
pengajaran yang berbeda menunjukkan
hasil yang berbeda. Siswa yang diberi
pengajaran dengan menggunakan KESIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran langsung rata-rata memiliki
antusias belajar yang lebih tinggi Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan belajar mengajar dengan baik yang dapat
pembahasan penelitian yang telah diuraikan menumbuhkan keinginan ataupun semangat
pada bab IV, maka dapat dirumuskan siswa dalam belajar..
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Hendaknya siswa lebih
1. Pelaksanaan pembelajaraan langsung memperhatikan ketika proses belajar
dilakukan dengan tahapan menjelaskan mengajar, agar dapat memahami materi-
dan menetapkan tujuan, materi yang diberikan oleh bapak/ibu guru.
mendemonstrasikan pengetahuan atau Penelitian selanjutnya disarankan
keterampilan, latihan terbimbing, untuk meneliti lebih mendalam tentang
memeriksa pemahaman dan antusias belajar siswa dengan
memberikan umpan balik, dan latihan menambahkan faktor-faktor selain
lanjutan yang pada umumnya indokator yang menjadi acuan dalam
terlaksana dengan baik. penelitian ini.
2. Antusias belajar siswa
sebelumpelaksanaan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
langsung berada pada kategori sedang Adams, G., & Engelmann, S. 2013.
dan antusias belajar siswa selah Research on Direct Instruction: 25
pelaksanaan pembelajaran langsung Years beyond DIS- TAR. Seattle, WA:
berada pada kategori tinggi Educational Achievement Systems
3. Terdapat perbedaan antusias belajar Ahmad Tafsir. 1992. Ilmu Pendidikan
siswa melalui pelaksanaan dalam Prespektif Islam. Bandung:
pembelajaran langsung dengan siswa Remaja Rosdakarya.
yang belajar tanpa pelaksanaan Akbar, Husaini Usman Dan Purnomo
pembelajaran langsung di SDN 102 Setiady (2000) Metodologi
Kec. Suppa Kabupaten Pinrang, oleh PenelitiaSosial, Jakarta: Bumi Aksara
karena nilai rata-rata antusias belajar
siswa melalui pelaksanaan Amri, Sofan. Iif Khoiru Ahmadi. 2010.
pembelajaran langsung lebih tinggi Proses Pembelajaran Kreatif dan
dibandingkan antusias belajar siswa Inovatif Dalam Kelas: Metode,
yang tidak belajar melaluipembelajaran Landasan Teoritis-Praktis dan
langsung, hal ini menunjukkan ada Penerapannya. Jakarta: PT. Prestasi
pengaruhpelaksanaan pembelajaran Pustakaraya
langsung terhadap antusias belajar Arends, R. 2008. Learning To Teach
siswa. Belajar Untuk Mengajar. Yokyakarta :
pustaka pelajar
Saran Arends, R.I. 1997. Classroom Instruction
Berdasarkan kesimpulan dan and Management. New York: Mcgraw
implikasi penelitian sebagaimana yang Hill Companies. Inc
telah dikemukakan, maka dapat diberikan Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur
beberapa saran sebagai berikut: Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Hendaknya sekolah melakukan Jakarta: Rineka Cipta
berbagai upanya untuk meningkatkan Benson, Ralp C & Martin L. Pernol. 2009.
kualitas guru yang lebih baik lagi dengan Buku Saku Obstetri & Ginekologi.
cara mengadakan pelatihan-pelatihan agar Edisi 9. Jakarta : EGC
kompetensi mengajaryang dimiliki guru Damiyanti, E., Sembiring, S., Simanjuntak,
tersebut dapat lebih berkembang. W. 2012. Pengaruh Suhu Sintering
Guru hendaknya senantiasa terhadap Karakteristik Struktur dan
meningkatkan antusias mengajarnya, Mikrostruktur Komposit MgO-SiO2
karena apabila guru memiliki antusias berbasis Silika Sekam Padi. Jurnal
mengajar yang baik maka guru tersebut Teori dan Aplikasi Fisika.Vol. 1(1),
akan mampu melaksanakan kegiatan hal 13-17.
Gie,1998. Cara Belajar yang Efisien. Sugiyono. 2007.Metode Penelitian
Yogyakarta: Liberti. Kuantitatif, Kualitatif dan R&
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model- D.Bandung : CV Alfabeta
model Pembelajaran). Proyek ________ 2009.Metode Penelitian
Peningkatan Mutu SLTP. Jakarta Kuantitatif, Kualitatif dan R&
Kardi, Soeparman dan Muhamad Nur. D.Bandung : CV Alfabeta
1997. Pengajaran Langsung. Surabaya: ________ 2010.Metode Penelitian
UNESA University Press. Kuantitatif, Kualitatif dan R&
_________. 2001. Pengajaran Langsung. D.Bandung : CV Alfabeta
Surabaya: UNESA University Press ________ 2011.Metode Penelitian
_________. 2005. Pengajaran Langsung. Kuantitatif, Kualitatif dan R&
Surabaya: PSMS UNESA. D.Bandung : CV Alfabeta
Kunandar. 2012. Langkah Mudah ________ 2012.Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas sebagai Kuantitatif, Kualitatif dan R&
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: D.Bandung : CV Alfabeta
PT Rajawali Press _______. 2016. Metode Penelitian
Loekmono.1994. Belajar Bagaimana Pendidikan (pendekatan kuantitatif,
Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. kualitatif dan R&B). Bandung: alfabeta
McClelland, D.C. 1987. Human
Motivation. New York : Cambridge
University Press
Muniroh, S.M. (2004). Pengaruh Pelatihan
Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi
Belajar. Skripsi. (tidak diterbitkan).
Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Nur, M dan Kardi, S. 2000. Pengajaran
Langsung. Pusdat Sains dan
Matematika Sekolah Program Pasca
Sarjana. UNESA
_________. 2001. Pengajaran Langsung.
Pusdat Sains dan Matematika Sekolah
Program Pasca Sarjana. UNESA
Rusman. (2011). Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada
Slavin, R E. 1994. Edicational Psycologi
Theory Into Practice Boston Allyn and
Bacon Publisher
Slameto. 1995. Belajar Dan Factor-faktor
Yang Mempengaruhinya (Jakarta :
Rineka cipta). Edisi revisi
_______. 2015. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Cet. II;
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarmono. 1994.Tuntunan Metodologi
Belajar. Jakarta: Grasindo.
Sugiharto, dkk. 2008. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press

Anda mungkin juga menyukai