ABSTRAK
PENDAHULUAN
Kemampuan belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya
dalam proses belajar. Di dalam proses belajar tersebut, banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah minat belajar. Minat adalah kecendrungan
yang meningkat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Minat
belajar merupakan keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan
pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai
pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang diambilnya (The Liang Gie, Cara
Belajar Yang Efektif, Liberty, Yogyakarta,1994, hlm. 28).
c. Ketepatan guru dalam memilih bahan ajar, media dan alat pengajaran
serta penggunaannya dalam kegiatan belajar dalam suasana yang
menggairahkan, menyenangkan, dan menggembirakan, sehinggapeserta
didik dapat menikmati kegiatan belajar mengajar tersebut dengan
memuaskan.
d. Timbulnya keinginan yang kuat pada diri peserta didik untuk belajar
mandiri yang mengarah pada terjadinya peningkatan baik pada segi
kognitif, afektif maupun psikomotorik (Abuddin Nata, Op. Cit.,
hlm.311-312).
a. Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu anak dalam
suatu pekembangan tertentu
Pada penelitian ini, subjek yang diteliti ialah siswa kelas V SDN 2
Pengadang pada saat mata pelajaran Matematika. Jumlah keseluruhan siswa kelas
V ada 11 siswa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 7 perempuan.
Keterangan :
F = frekuensi yang dicari persentasenya
N = jumlah frekuensi/banyaknya indvidu
P = angka persentase
Angka persentase minat belajar siswa yang diperoleh dapat diartikan sebagai
berikut :
90 % - 100 % = Sangat Tinggi
76 % - 89 % = Tinggi
65 % - 75 % = Sedang
< 65 % = Rendah
Data hasil belajar siswa berupa lembar evaluasi dianalisis dengan menggunakan
rumus dibawah ini:
∑𝑓𝑥
M = 𝑁
Keterangan :
M = Mean (nilai rata-rata kelas pencapai KKM)
x = Jumlah seluruh nilai siswa yang mencapai KKM
N = Jumlah siswa yang mencapai KKM
(Indarti, 2008: 26)
Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal, dilakukan penghitungan
dengan menggunakan rumus berikut: Untuk menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa, kriteria penilaian yang digunakan yaitu:
∑𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P (Indeks Ketuntasan) = x 100 %
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Hasil penelitian ini akan
KETERANGAN
NO NAMA SIAWA NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 Siswa 1 74 √
2 Siswa 2 71 √
3 Siswa 3 70 √
4 Siswa 4 73 √
5 Siswa 5 72 √
6 Siswa 6 80 √
7 Siswa 7 82 √
8 Siswa 8 80 √
9 Siswa 9 82 √
10 Siswa 10 66 √
11 Siswa 11 77 √
Jumlah 735
rata-rata 66,8
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sisswa yang tuntas belajar
sebanyak 4 siswa, sedangkan 7 siswa yang lain masih belum tuntas belajar.
Ketuntasan belajar siswa pada temuan awal ini hanya mencapai 36,8% dan belum
mencapai ketuntasan minimal yang diharapkan yaitu sebesar 75%. Oleh karena
belajar siswa.
Siklus I
SKOR RATA2
NO AKTIVITAS GURU
O1 O2
1 Membuka Pelajaran 2 3 2,5
2 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran 2 2 2
3 Menyampaikan Materi 3 2 2,5
4 Mengorganisasikan kelompok 2 3 2,5
Menggunakan model Pembelajaran Make A-
5 Match 3 3 3
6 Menjelaskan cara mengerjakan LKS 3 2 2,5
7 Memberikan Penghargaan/Reward 3 3 3
8 Melakukan evaluasi 2 2 2
9 Menutup Pembelajaran 3 3 3
Jumlah Skor total 24
menggunakan rumus :
𝐹
P = x 100 %
𝑁
24
P = x 100 %
36
= 66,7 %
belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan sebesar ≥ 75%. Maka dari itu,
kegiatan pembelajaran masih perlu perbaikan lagi untuk siklus berikutnya karena
masih terdapat beberapa deskriptor lain yang belum terlaksana dengan baik.
Tabel 3. Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
KETERANGAN
NO NAMA SIAWA NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 Siswa 1 70 √
2 Siswa 2 71 √
3 Siswa 3 65 √
4 Siswa 4 68 √
5 Siswa 5 70 √
6 Siswa 6 76 √
7 Siswa 7 78 √
8 Siswa 8 79 √
9 Siswa 9 80 √
10 Siswa 10 78 √
11 Siswa 11 80 √
Jumlah 815
rata-rata 74,1
Rata-rata hasil belajar siswa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
∑𝑓𝑥
M = 𝑁
815
= = 74,1
11
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, dapat dihitung dengan
6
P = 11 x 100 % = 54,5 %
Dari data tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I
menunjukkan 6 siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa belum tuntas belajar.
Jumlah rata-rata hasil belajar siswa adalah 74,1. Persentase ketuntasan klasikal
pada siklus I sebesar 54,5 %. Hasil ini menunjukkan bahwa presentase ketuntasan
Make A Match agar tidak terjadi kekurangan waktu. (2) Terdapat beberapa
langkah pembelajaran yang dilewati oleh guru. (3) Guru kurang dapat
Siklus II
hasil belajar siswa. Adapun hasil belajar siswa pada siklus 2 di sajikan dalam tabel
dibawah ini.
SKOR RATA2
NO AKTIVITAS GURU
O1 O2
1 Membuka Pelajaran 4 3 3,5
2 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran 3 4 3,5
3 Menyampaikan Materi 3 3 3
4 Mengorganisasikan kelompok 3 3 3
Menggunakan model Pembelajaran Make A-
5 Match 3 3 3
6 Menjelaskan cara mengerjakan LKS 4 3 3,5
7 Memberikan Penghargaan/Reward 4 4 4
8 Melakukan evaluasi 3 2 2,5
9 Menutup Pembelajaran 4 3 3,5
Jumlah Skor total 29,5
baik dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu
≥75%.
KETERANGAN
NO NAMA SIAWA NILAI TIDAK
TUNTAS
TUNTAS
1 Siswa 1 80 √
2 Siswa 2 79 √
3 Siswa 3 78 √
4 Siswa 4 73 √
5 Siswa 5 81 √
6 Siswa 6 82 √
7 Siswa 7 90 √
8 Siswa 8 82 √
9 Siswa 9 84 √
10 Siswa 10 79 √
11 Siswa 11 87 √
Jumlah 895
rata-rata 81,36
∑𝑓𝑥
M = 𝑁
895
= = 81,36
11
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, dapat dihitung dengan
10
P = 11 x 100 % = 90,9 %
Dari data tabel 5 jumlah rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,36. Dari
siswa yang belum tuntas belajar. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II
berada pada kategori sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu
sebesar ≥ 75 %. Pada siklus II, pengamat mencatat beberapa hal sebagai berikut :
Semua kendala yang terdapat pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus
II, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah terlaksana dengan sangat baik
bahwa secara garis besar kegiatan pembelajaran berjalan dengan sangat baik.
Dengan keberhasilan yang didapatkan pada siklus II, peneliti memutuskan untuk
KESIMPULAN
nilai dari siklus I sebesar 54,5% dan siklus II sebesar 90,9%. Hal ini
ke siklus II.
perolehan nilai dari siklus I sebesar 74,1 dan siklus II sebesar 81,4. Hal ini
dengan perolehan nilai pada siklus I sebesar 54,5% dan siklus II sebesar
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk.2011. Penelitiam Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Indarti, Titik. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Ilmiah :
Jakarta: Kencana.