Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN KLASIFIKASI

DAN TIPE PASIEN TB


No. …/…../
Dokumen
No. revisi 000
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 01/02

UPTD
PUSKESMAS Asep Ruchyana,
GEDONGPANJAN S.Kep.,MAP
NIP
G 197901012002121005

1. Pengertian Pasien yang telah ditegakkan diagnosa TB selanjutnya perlu ditetapkan


klasifikasi dan tipenya, berdasarkan : organ tubuh yang sakit (paru/
ekstra paru), hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung
(BTA positif/ BTA negatif), riwayat pengobatan sebelumnya (baru/ sudah
diobati), dan tingkat keparahan penyakit (ringan/ berat), oleh staf medis
dokter penanggungjawab perawatan pasien di unit pelayanan kesehatan
di Kota Sukabumi
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan paduan regimen obat anti TB (OAT)
yang harus diberikan kepada pasien TB tersebut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.1/ tahun 2016 tentang jenis
pelayanan yang ada di puskesmas.
4. Referensi 1. Buku Diagnosis dan Tatalaksana Tuberkulosis Anak tahun 2008
2. Buku Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak tahun 2013
3. Buku Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis
Resistan Obat tahun 2014
Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2014
5. Prosedur 1. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dahak
mikroskopis dan pemeriksaan penunjang lainnya, maka pasien TB
akan ditetapkan klasifikasi dan tipenya :
a. Berdasarkan organ tubuh yang diserang : pasien TB paru/ pasien
TB ekstra paru.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak secara miskroskopis :
pasien TB paru BTA (+)/ pasien TB paru BTA (-) foto thorax (+).
c. Berdasarkan riwayat pengobatan TB sebelumnya : pasien TB paru
BTA (+) baru/ pasien TB paru BTA (+) kambuh-gagal-default-
kronis.
d. Berdasarkan tingkat keparahan penyakit : pasien TB ekstra paru
ringan/ pasien TB ekstra paru berat/ pasien TB paru BTA (-) foto
thorax (+) BTA (-) foto thorax (+) berat.
2. Diagnosa, klasifikasi dan tipe :
a. TB paru BTA (+) baru : 2 atau lebih sediaan apusan dahak
ditemukan BTA (+), atau sediaan apusan dahak BTA (+) foto
thorax mendukung TB, pasien belum pernah mendapatkan
pengobatan OAT sebelumnya atau minum OAT < 1 bulan.
b. TB paru BTA (-) foto thorax positif : 3 sediaan apusan dahak
BTA (-) dengan hasil foto thorax mendukung TB, atau TB anak,
atau kasus TB yang tidak diperoleh hasil apusan dahak pasien.
c. TB paru BTA (+) kambuh : pasien sudah pernah mendapat
pengobatan OAT dan sudah dinyatakan sembuh yang kemudian
didiagnosa lagi dengan BTA (+).
d. TB paru gagal : pasien yang sediaan apusan dahak awalnya BTA
(-) kemudian dengan pengobatan menjadi BTA (+), atau pasien TB
yang pengobatan sampai dengan bulan ke-5 dengan BTA-nya
tetap (+).
e. TB paru kronis : pasien TB BTA (+) yang sampai dengan akhir
pengobatan BTA-nya tetap (+).
f. TB paru setelah deafult : pasien kembali berobat dengan TB BTA
(+) setelah putus obat > 2 bulan.
g. TB ekstra paru : kasus TB yang menyerang organ selain paru
(kulit, kelenjar, tulang, syaraf, dll), ringan maupun berat.
1. Dokter penanggung jawab perawatan pasien TB tersebut
selanjutnya menetapkan paduan regimen obat anti TB, sesuai
dengan klasifikasi dan tipe pasien, sesuai standar WHO dan
ISTC (International Standart of Tuberculosis Care).
6. Diagram Alir Alur penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB :

7. Unit Terkait Poli TB

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1
PENETAPAN KLASIFIKASI
DAN TIPE PASIEN TB
No. Dokumen
DAFTAR No. revisi 000
TILIK Tanggal Terbit
Halaman 02/02

Nama petugas :

Jabatan :

Tanggal pelaksanaan :

No. Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku

1 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas


pendaftaran

2 Apakah petugas memanggil masuk pasien ke ruang poli TB

3 Apakah petugas melakukan anamnesa kepada pasien

4 Apakah petugas melakukan pengukuran vital sign

5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik dan


menyesuaikan pengobatan TB sesuai dengan tipenya (Kat. 1,
Kat. 2, Kat. Anak)

6 Apakah petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang


dihadapi pasien

7 Apakah petugas menentukan rencana tindakan yang akan


dilakukan sesuai dengan standart DOTS

8 Apakah petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan


yang akan dilakukan kepada pasien

9 Apakah petugas memastikan bahwa pasien mengerti tentang


penjelasan yang diberikan petugas

10 Apakah petugas melengkapi form TB-05, TB-04, TB-03, TB-02,


TB-01

11 Apakah petugas melakukan tindakan kepada pasien sesuai


dengan rencana

12 Apakah petugas memperhatikan respon klien


13 Apakah petugas mengevaluasi tindakan yang diberikan

14 Apakah petugas mencatat hasil anamnesa dan tindakan ke


RM

CR = …………………. %

Rencana Tindak Lanjut:

Petugas pelaksana
Penilai/ Observer
program/ kegiatan

Anda mungkin juga menyukai