Anda di halaman 1dari 48

Seri Lalulintas Domestik

Hasil Perikanan Nasional

2017 Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan


Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Seri Lalulintas Domestik
Hasil Perikanan Nasional
2017

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu


dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Daftar Isi
Seri Lalulintas Domestik Hasil Perikanan Nasional

A. Cakalang ...................................................................................................... 1

B. Benih Ikan dan Benur Udang ............................................................. 7

C. Ikan Hias ..................................................................................................... 15

D. Udang dan Kepiting ............................................................................... 23

E. Kerapu ........................................................................................................ 29

F. Rumput Laut ............................................................................................. 37


1
2
PETA LALU LINTAS Data BKIPM (2018) menunjukkan bah-
wa 5 Provinsi yang mengalami peningkatan
IKAN CAKALANG share supply ikan Cakalang (domestik keluar)
tahun 2017 adalah (1) Provinsi Nusa Tengga-
NASIONAL 2017 ra Timur, yaitu dari 4,58 % (2014) menjadi
14,27 % (2017); (2) Provinsi Sulawesi Se-
latan, yaitu dari 0,77 % (2014) menjadi 10,89
Komoditas ikan Cakalang merupakan % (2017); (3) Provinsi Bali, yaitu dari 5,78 %
salah satu komoditas utama yang banyak di- (2014) menjadi 10,39 % (2017); (4) Provinsi
lalulintaskan antar wilayah di Indonesia. Da- Sulawesi Utara, yaitu dari 0,36 % (2014) men-
lam empat tahun terakhir lalulintas ikan Caka- jadi 10,28 % (2017); dan (1) Provinsi Nusa
lang terlihat cenderung mengalami pening- Tenggara Barat, yaitu dari 1,03 % (2014)
katan. Dalam periode 2014-2017 volume ikan menjadi 6,91 % (2017). Membaiknya kinerja
Cakalang yang dilalulintaskan antar provinsi supply ikan Cakalang dari kelima provinsi ter-
di Indonesia mengalami pertumbuhan rata- sebut menyebabkan kontribusi Provinsi Sula-
rata sebesar 52,81 % pertahun. Hal ini wesi Tenggara tahun 2017 mengalami

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Ikan Cakalang Domestik Periode 2014-2017

3
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas penurunan, yaitu dari 68,95 % (2014) menjadi
pengangkutan ikan Cakalang antar provinsi di 26,71 % (2017). Walaupun demikian Provinsi
Indonesia. Total volume ikan Cakalang yang Sulawesi Utara tetap merupakan provinsi
dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia ta- terbesar pensupply ikan Cakalang nasional.
hun 2017 mencapai 29,04 ribu ton (BKIPM Secara grafis perbandingan share domestic
2018). Secara grafis perkembangan lalu lintas keluar ikan Cakalang menurut provinsi dapat
ikan Cakalang dapat dilihat pada Gambar 1. dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Perbandingan Domestik Keluar Menurut Provinsi

Sementara itu dua provinsi yang men- Data BKIPM (2018) menunjukkan bah-
4 galami peningkatan share demand (domestik wa pada tahun 2017 komoditas ikan Caka-
masuk) ikan Cakalang tahun 2017 adalah (1) lang yang keluar dari Provinsi Sulawesi
Provinsi DKI Jakarta, yaitu dari 19,65 % Tenggara sebagian besar dikirim ke Provinsi
(2014) menjadi 34,23 % (2017); dan (2) Jawa Timur (52,60%) dan DKI Jakarta (37,07
Provinsi Sulawesi Utara, yaitu dari 0,96 % %). Sementara itu komoditas ikan Cakalang
(2014) menjadi 4,33 % (2017). Secara grafis dari Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagian
perbandingan share domestic masuk ikan besar dikirim ke Provinsi Jawa Timur
Cakalang menurut provinsi dapat dilihat pada (96,34%).
Gambar 3.
Gambar 3. Perbandingan Domestik Masuk Menurut Provinsi

Hal yang sama juga terlihat dari lalu lintas ikan Cakalang menurut provinsi
pasokan ikan Cakalang dari Provinsi Bali asal dan provinsi tujuan tahun 2017 dapat 5
yang dominan dikirim ke Provinsi Jawa Ti- dilihat pada Tabel 1.
mur (42,49%) dan DKI Jakarta (39,46%).
Sementara itu pasokan ikan Cakalang dari
Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Utara sebagian besar dipasok ke Provinsi
DKI Jakarta, yaitu masing-masing sebesar
65,22% dan 82,07%. Secara detail share
6
Tabel 1. Share Lalu Lintas Ikan Cakalang Menurut Provinsi Asal dan Tujuan Tahun 2017
7
8
PETA LALU LINTAS
Perkembangan Lalulintas Benih/Benur
Ikan dan Udang Nasional
BENIH IKAN DAN
Berdasarkan data BKIPM (2018) da-
BENUR UDANG
lam periode 2014-2017 terlihat bahwa lalu-
NASIONAL 2017 lintas benih/benur ikan dan udang mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Dalam
periode 2014-2017 volume benih/benur ikan
Perikanan budidaya merupakan salah dan udang yang dilalulintaskan antar provinsi
satu potensi ekonomi perikanan nasional di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-
yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia. rata sebesar 74,48 % pertahun. Hal ini
Iklim usaha budidaya ikan pun terlihat se- menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
makin membaik, hal ini terlihat dari nilai tukar pengangkutan benih/benur ikan dan udang
usaha perikanan yang terus membaik. Data antar provinsi di Indonesia. Total volume be-
BPS-RI (2018) menunjukkan bahwa nilai tu- nih/benur ikan dan udang yang dilalu-
kar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) bulan lintaskan antar provinsi di Indonesia tahun
Juli tahun 2018 tumbuh 2,82 % dibandingkan 2017 mencapai 21,79 milyar ekor (BKIPM
bulan yang sama tahun 2017, yaitu dari 2018). Secara grafis perkembangan lalu
110,57 (Juli 2017) menjadi 113,69 (Juli lintas benih/benur ikan dan udang dapat
2018). Sementara itu jika dibandingkan dilihat pada Gambar 1.
dengan bulan sebelumnya terjadi penurunan
sebesar 0,29 %, yaitu dari 114,02 (Juni Provinsi Pensupply dan Tujuan
Pengiriman Benih Ikan dan Benur Udang
2018) menjadi 113,69 (Juli 2018). Tahun 2017
Terus membaiknya iklim usaha peri-
kanan budidaya tersebut hendaknya dapat Berdasarkan data BKIPM (2018) ter-
dijadikan momentum untuk terus mengem- dapat lima provinsi utama pensupply benih
bangkan ekonomi perikanan budidaya na- ikan dan benur udang nasional (Domestik
sional. Salah satu unsur penting dalam Keluar) tahun 2017 adalah Jawa Timur (34
%), Lampung (27,58%), Bali (18,39 %), Ban- 9
pengembangan perikanan budidaya nasional
adalah keberadaan benih/benur ikan dan ten (14,04 %) dan Sulawesi Selatan (4,39 %).
udang yang unggul. Oleh sebab itu dalam Sementara itu jika dibandingkan dengan ta-
ulasan edisi kedua ini akan membahas hun 2014 terlihat bahwa share pengiriman
bagaimana lalulintas benih/benur ikan dan (supply) benih ikan dan benur udang dari
udang nasional yang ada di wilayah Indone- provinsi Bali, Banten dan Sulawesi Selatan
sia. mengalami peningkatan. Secara grafis
21.79

8.23

5.22 5.14

2014 2015 2016 2017

Volume (Milyar Ekor)

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Benih/Benur Ikan Dan Udang Domestik Periode 2014-2017

10

Gambar 2. Perbandingan Share Domestik Keluar Benih Ikan dan Benur Udang Menurut Provinsi
Tahun 2014 dan 2017
Sulbar 0.00
0.00
Maluku 0.01
0.33
Papua Barat 0.02
0.03
DKI Jakarta 0.04
0.01
Sulut 0.07
0.19
Bengkulu 0.07
0.62
Papua 0.07
0.10
Jambi 0.07
0.09
Malut 0.08
0.02
Sumbar 0.17
0.07
NTT 0.17
0.23
Kalteng 0.34
0.57
Kep. Riau 0.36
0.31
Riau 0.38
0.78
DI Yogyakarta 0.44
7.38
Sumsel 0.51
0.67
Jateng 0.54
5.57
Babel 0.73
1.31
Kalsel 1.65
2.35
Kalbar 1.92
2.10
Jabar 2.13
1.59
Sulteng 2.69
4.43
NTB 2.88
3.14
Gorontalo 3.30
3.66
Kaltim 3.60
6.64
Lampung 3.84
4.61
Sultra 4.77
3.40
Banten 7.48
15.20
Bali 7.84
1.03
Kaltara 9.81
15.72
Jatim 10.22
1.83
Sulsel 10.39
7.90
NAD 11.69
0.48
Sumut 11.75
7.63

2017 2014

Gambar 3. Perbandingan Share Domestik Masuk Benih Ikan dan Benur Udang
Menurut Provinsi Tahun 2014 dan 2017

perkembangan share pengiriman (suplly) NAD, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur
benih ikan dan benur udang tahun 2014 dan mengalami peningkatan. Hal ini diduga kuat
2017 dapat dilihat pada gambar 2. aktivitas perikanan budidaya di provinsi ter-
Sementara itu lima wilayah yang men- sebut mengalami peningkatan. Secara grafis
jadi tujuan utama pengiriman benih ikan dan perkembangan share domestik masuk benih
11
benur udang (Domestik Masuk) adalah ikan dan benur udang tahun 2014 dan 2017
Provinsi Sumatera Utara (11,75 %), Nangroe dapat dilihat pada gambar 3.
Aceh Darussalam (11,69 %), Sulwesi Selatan Data BKIPM (2018) menunjukkan bah-
(10,39 %), Jawa Timur (10,22 %) dan Kali- wa pada tahun 2017 komoditas benih ikan
mantan Utara (9,81 %). Sementara itu jika dan benur udang yang keluar dari Provinsi
dibandingkan dengan tahun 2014 terlihat Jawa Timur sebagian besar dikirim ke
bahwa share domestic masuk benih ikan dan Provinsi Kalimantan Utara (28,52 %), Sula-
benur udang ke provinsi Sumatera Utara, wesi Selatan (13,14 %) dan Sumatera Utara
(15,07 %). Secara detail share lalu lintas be- lalulintaskan di dalam negeri (antar provinsi).
nih ikan dan benur udang menurut provinsi Jumlah benih Udang Vaname yang dilalu-
asal dan provinsi tujuan tahun 2017 dapat lintaskan tahun 2017 mencapai mencapai
dilihat pada Tabel 1. 15,87 milyar ekor atau sekitar 72,81 % dari
total lalulintas benih ikan nasional. Sementa-
Benih Ikan dan Benur Udang Utama yang ra itu kontribusi benih Udang Windu,
dilalulintaskan Tahun 2017 Bandeng, Patin dan Nilai yang dilalulintaskan
Berdasarkan catatan Badan Karantina tahun 2017 masing-masing mencapai 12,99
Ikan dan Pengendalian Mutu Kementerian %, 12,32 %, 0,59 % dan 0,38%. Secara
Kelautan dan Perikanan (BKIPM-KP 2018) grafis persentase jenis benih ikan yang di-
menunjukan bahwa benih Udang Vaname, lalulintaskan secara nasional tahun 2017
Udang Windu, Bandeng, Patin dan Nila dapat dilihat pada Gambar 4.
merupakan lima komoditas utama yang di-

12

Gambar 4. Persentase Jenis Benih Ikan dan Benur Udang Yang Dilalulintaskan Secara Nasion-
al Tahun 2017
13
Tabel 1. Share Lalu Lintas Benih Ikan dan Benur Udang Menurut Provinsi Asal dan Tujuan Tahun 2017
Lima Provinsi Pensupply Benih Udang secara nasional menurut provinsi tahun 2017
Vaname
dapat dilihat pada Gambar 5.
Dengan terpetakannya lalulintas benih
Berdasarkan catatan Badan Karantina
ikan dan benur udang nasional diharapkan
Ikan dan Pengendalian Mutu Kementerian
pengembangan usaha perikanan budidaya
Kelautan dan Perikanan (BKIPM-KP 2018)
nasional dapat berjalan dengan baik. Selain
terdapat lima provinsi pensupply benih
itu juga, pemerintah dan pelaku usaha peri-
Udang Vaname nasional, yaitu Provinsi Lam-
kanan budidaya nasional dapat terus bahu
pung (37,84 %), Jawa Timur (24,49 %), Ban-
membahu dalam mengembangkan perikanan
ten (17,81 %), Bali (12,76 %) dan Sulawesi
nasional.
Selatan (5,92%). Secara grafis persentase
benih Udang Vaname yang dilalulintaskan

Gambar 5. Persentase Benih Udang Vaname Yang Dilalulintaskan Secara Nasional Menurut Provinsi Ta-
hun 2017

14
15
16
PETA LALU LINTAS Perkembangan Lalulintas Ikan Hias
Nasional
IKAN HIAS Dalam periode 2014-2017 terlihat bah-
wa lalulintas ikan hias mengalami pening-
NASIONAL 2018 katan yang cukup signifikan. Dalam periode
2014-2017 volume ikan hias yang dilalu-
lintaskan antar provinsi di Indonesia men-
Ikan hias merupakan salah satu ko- galami pertumbuhan rata-rata sebesar 27,51
moditas ikan hidup yang dominan dilalu- % pertahun. Pertumbuhan lalulintas tertinggi
lintaskan antar provinsi di Indonesia. Hal ini terjadi pada komoditas ikan hias air laut, di-
seiring dengan terus membaiknya kinerja mana rata-ratanya mencapai 69,64 % per-
ekspor ikan hias Indonesia. Tahun 2017 nilai tahun. Sementara lalulintas ikan hias air ta-
ekspor ikan hias Indonesia mencapai USD war pertumbuhannya mencapai 29,06 % per-
27,61 Juta dan merupakan nilai ekspor ikan tahun. Total volume ikan hias yang dilalu-
hias tertinggi dalam enam tahun terakhir lintaskan antar provinsi di Indonesia tahun
(BPS, 2018). Membaiknya kinerja ekspor 2017 mencapai 23,32 juta ekor, yang terdiri
ikan hias tersebut turut mendorong kinerja dari 20,61 juta ekor ikan hias air tawar dan
lalulintas ikan hias antar provinsi di Indone- 2,61 juta ekor ikan hias air laut. Secara grafis
sia. Berdasarkan hal tersebut dalam edisi ke- perkembangan lalu lintas ikan hias dapat
3 ini akan diulas terkait bagaimana lalulintas dilihat pada Gambar 1.
ikan hias antar provinsi di Indonesia.

17

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Ikan Hias Domestik Periode 2014-2017


Provinsi Pensupply Ikan Hias Tahun juta ekor, Kalimantan Barat 2,31 juta ekor,
2017 Kepulauan Riau 0,77 juta ekor dan Sulawesi
Lima provinsi utama pensupply ikan Tenggara 0,46 juta ekor. Secara grafis vol-
hias air tawar nasional (Domestik Keluar) ume domestic keluar ikan hias air tawar
tahun 2017 adalah Jawa Timur (53,65 %), menurut provinsi tahun 2017 dapat dilihat
Banten (20,42%), Kalimantan Barat (11,23 pada Gambar 2.
%), Kepulauan Riau (3,73 %) dan Sulawesi Sementara itu lima provinsi pensuply
Tenggara (2,24 %). Total volume domestic ikan hias air laut terbesar tahun 2017 adalah

Sulawesi Barat 0.00


Papua Barat 0.00
Kalimantan Selatan 0.00
Nusa Tenggara Timur 0.00
Bengkulu 0.00
Kalimantan Utara 0.00
Kalimantan Timur 0.00
DKI Jakarta 0.00
Sulawesi Utara 0.00
Kepulauan Bangka Belitung 0.00
Nusa Tenggara Barat 0.00
Sumatera Barat 0.00
Gorontalo 0.01
Sumatera Utara 0.01
Maluku Utara 0.01
Nanggroe Aceh Darussalam 0.01
Lampung 0.01
Bali 0.02
Maluku 0.02
Jawa Tengah 0.03
Sumatera Selatan 0.03
Sulawesi Selatan 0.10
Riau 0.13
DI Yogyakarta 0.16
Kalimantan Tengah 0.18
Papua 0.20
Jawa Barat 0.24
Sulawesi Tengah 0.29
Jambi 0.32
Sulawesi Tenggara 0.46
18 Kepulauan Riau 0.77
Kalimantan Barat 2.31
Banten 4.21
Jawa Timur 11.06

Ikan Hias Air Tawar (Juta Ekor)

Gambar 2. Volume Domestik Keluar Ikan Hias Air Tawar Menurut Provinsi Tahun 2017

keluar ikan hias air tawar dari provinsi jawa Provinsi Jawa Timur (27,28 %), Nusa
timur adalah 11,06 juta ekor, Banten 4,21 Tenggara Barat (21,32 %), Bali (19,04 %),
Sumatera Barat (7,58 %) dan Sulawesi Se-
Gambar 3. Volume Domestik Keluar Ikan Hias Air Laut Menurut Provinsi Tahun 2017

latan (6,40 %). Volume domestic keluar ikan Provinsi Tujuan Pengiriman Ikan Hias
hias air laut dari Provinsi Jawa Timur tahun Tahun 2017 19
2017 adalah 0,71 juta ekor, Nusa Tenggara
Barat 0,56 juta ekor, Bali 0,50 juta ekor, Su- Lima provinsi utama tujuan pengiriman
matera Barat 0,20 juta ekor dan Sulawesi ikan hias air tawar domestik (domestik ma-
Selatan 0,17 juta ekor. Secara grafis volume suk) adalah Provinsi Banten (16,63 %), Kali-
domestic keluar ikan hias air laut menurut mantan Timur (10,07 %), Kepulauan Riau
provinsi tahun 2017 dapat dilihat pada Gam- (9,12 %), Bali (7,94 %) dan Kepulauan Bang-
bar 3. ka Belitung (6,89 %). Volume domestic ma-
suk ikan hias air tawar ke Provinsi Banten
mencapai 3,43 juta ekor, Kalimantan Timur Provinsi Bali mencapai 1,51 juta ekor, Jawa
mencapai 2,08 juta ekor, Kepulauan Riau Timur 0,73 juta ekor, Banten 0,27 juta ekor,
mencapai 1,88 juta ekor, Bali mencapai 1,64 DKI Jakarta 0,028 juta ekor dan Sumatera
juta ekor dan Kepulauan Bangka Belitung Utara 0,019 juta ekor. Secara grafis volume
mencapai 1,42 juta ekor. Secara grafis vol- domestik masuk ikan hias air laut menurut
ume domestik masuk ikan hias air tawar provinsi tahun 2017 dapat dilihat pada Gam-
menurut provinsi tahun 2017 dapat dilihat bar 5.
pada Gambar 4. Berdasarkan pembahasan diatas ter-
Sementara itu provinsi tujuan utama lihat bahwa Provinsi Bali dan Banten meru-

Jawa Tengah 0.01


DKI Jakarta 0.01
DI Yogyakarta 0.02
Bengkulu 0.03
Nanggroe Aceh Darussalam 0.05
Gorontalo 0.09
Kalimantan Utara 0.09
Maluku 0.09
Nusa Tenggara Timur 0.12
Sumatera Selatan 0.13
Sulawesi Tengah 0.17
Sulawesi Tenggara 0.17
Papua 0.25
Nusa Tenggara Barat 0.28
Sulawesi Utara 0.29
Jawa Barat 0.34
Papua Barat 0.37
Jawa Timur 0.37
Kalimantan Tengah 0.40
Riau 0.55
Sumatera Barat 0.72
Kalimantan Selatan 0.94
Sumatera Utara 0.97
Jambi 0.98
Kalimantan Barat 1.14
Sulawesi Selatan 1.17
Kepulauan Bangka Belitung 1.42
Bali 1.64
Kepulauan Riau 1.88
Kalimantan Timur 2.08
Banten 3.43
20 Ikan Hias Air Tawar (Juta Ekor)

Gambar 4. Volume Domestik Masuk Ikan Hias Air Tawar Menurut Provinsi Tahun 2017

pengiriman ikan hias air laut adalah Provinsi pakan tujuan utama pengiriman ikan hias
Bali (57,99%), Jawa Timur (28,05 %), Banten domestik tahun 2017. Kedua provinsi terse-
(10,31 %), DKI Jakarta (1,08 %) dan Su- but selama ini merupakan pusat pengiriman
matera Utara (0,76 %). Volume domestic ikan hias ekspor dari Indonesia, oleh sebab
masuk ikan hias air tawar tahun 2007 ke itu sangat wajar apabila kedua provinsi terse-
but menjadi tempat tujuan pengiriman utama (86,12 %), Maluku (61,66 %), Maluku Utara
ikan hias di dalam negeri. (72,84 %), Gorontalo (97,76 %), Papua Barat
Tabel 1 menunjukkan share total lalu- (94,46 %), dan Nusa Tenggara Timur (99,22
lintas ikan hias menurut provinsi asal dan %).
tujuan tahun 2017. Provinsi-provinsi yang Sementara itu provinsi-provinsi yang
memiliki share tertinggi pengiriman ikan hias memiliki share tertinggi pengiriman ikan hias
ke Provinsi Bali dibandingkan dengan total ke Provinsi Banten dibandingkan dengan
pengiriman ke suluruh provinsi di Indonesia total pengiriman ke suluruh provinsi di Indo-
adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat nesia adalah Provinsi Kalimantan Barat
(41,97%), Sulawesi Tenggara (79,59), Sula- (80,56 %), Kepulauan Riau (84,51 %), Jambi
wesi Tengah (85,50 %), Sulawesi Selatan (96,09%), Papua (52,11%), Kalimantan Ten-
(62,47 %), Jawa Barat (88,98%), Papua gah (95,43%), Riau (95,40%), Sumatera Se-
(46,65 %), Sumatera Barat (72,05 %), Su- latan (41,54%), Kalimantan Selatan (61,41%)
matera Utara (75,47 %), Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat (100%).
(50,89 %), Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Selatan 0.00


Nusa Tenggara Timur 0.00
Sulawesi Tenggara 0.00
Papua 0.00
Gorontalo 0.00
Kepulauan Bangka Belitung 0.00
Sulawesi Tengah 0.00
Jawa Barat 0.00
Kalimantan Utara 0.00
Maluku 0.00
Jawa Tengah 0.00
Kalimantan Barat 0.00
Nanggroe Aceh Darussalam 0.00
Papua Barat 0.00
Jambi 0.00
DI Yogyakarta 0.00
Riau 0.00
Sulawesi Selatan 0.00
Sulawesi Utara 0.00
Sumatera Barat 0.00
Kalimantan Timur 0.00
Kalimantan Tengah 0.00
Kepulauan Riau 0.01 21
Kalimantan Selatan 0.01
Nusa Tenggara Barat 0.01
Sumatera Utara 0.02
DKI Jakarta 0.03
Banten 0.27
Jawa Timur 0.73
Bali 1.51

Ikan Hias Laut (Juta Ekor)

Gambar 5. Volume Domestik Masuk Ikan Hias Air Laut Menurut Provinsi Tahun 2017
22
Tabel 1. Share Total Lalu Lintas Ikan Hias Menurut Provinsi Asal dan Tujuan Tahun 2017
23
24
PETA LALU LINTAS Perkembangan Lalulintas Udang dan
Kepiting Nasional
UDANG DAN KEPITING Dalam periode 2014-2017 terlihat bah-
wa Volume udang hidup yang dilalulintaskan
NASIONAL 2018 antar provinsi di Indonesia dalam periode
2014-2017 rata-rata naik sebesar 10,33 %
pertahun. Sementara volume udang mati
Udang dan kepiting merupakah salah (olahan,beku dan segar) yang dilalulintaskan
satu komoditas perikanan utama Indonesia. antar provinsi di Indonesia dalam periode
Bahkan Udang merupakan salah satu produk 2014-2017 rata-rata naik sebesar 41,36 %
ekspor perikanan Indonesia yang berkontri- pertahun.
busi cukup besar bagi ekonomi perikanan
Dalam periode yang sama terlihat bah-
nasional. Berdasarkan data International
wa Volume kepiting hidup yang dilalu-
Trade Center (2017) pertumbuhan ekspor
lintaskan antar provinsi di Indonesia dalam
komoditas perikanan Indonesia pada periode
periode 2014-2017 rata-rata turun sebesar
2012-2016 rata-rata tumbuh 2,37 persen per-
8,63 % pertahun. Sementara volume kepiting
tahun. Berdasarkan hal tersebut dalam edisi
mati (olahan,beku dan segar) yang dilalu-
ke-4 ini akan diulas terkait bagaimana lalu-
lintaskan antar provinsi di Indonesia dalam
lintas udang dan kepiting antar provinsi di
periode 2014-2017 rata-rata turun sebesar
Indonesia.
42,81 % pertahun. Secara grafis perkem-
bangan lalu lintas udang dan kepiting dapat
dilihat pada Gambar 1.

49.19

25.90 22.95
28.80 25
21.38 16.26
13.30 18.07

7.59 6.00
7.87 9.33

2.02 1.14 0.98


0.29
2014 2015 2016 2017

Udang Hidup (Juta Ekor) Udang Mati (Ribu Ton) Kepiting Hidup (Juta Ekor) Kepiting Mati (Ribu Ton)

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Udang dan Kepiting Domestik Periode 2014-2017
Lalulintas Udang dan Kepiting Hidup mur (2,20%) dan DI Yogyakarta (0,62%).
Tahun 2017
Secara grafis volume domestic keluar udang

Total lalulintas domestik udang dan dan kepiting menurut provinsi tahun 2017

kepiting hidup tahun 2017 adalah 27,40 Juta dapat dilihat pada Gambar 2.

ekor. Lima Provinsi pengirim udang dan Total lalulintas domestik udang hidup

kepiting terbesar tahun 2017 adalah Provinsi tahun 2017 adalah 9,33 Juta ekor. Provinsi

Kalimantan Timur (19,04 %), Jambi (13,61 pengirim udang hidup terbesar adalah (1)

%), Sumatera Utara (13,44). Sumatera Se- Provinsi Jambi (3,71 juta ekor), dimana

latan (11,63) dan Papua (7,26 %). Sementa- tujuan utama pengirimannya adalah Provinsi

ra itu provinsi tujuan pengiriman terbesar Banten (99,85 %). (2) Provinsi Sumatera Se-

adalah Provinsi Banten (85,19 %), Kepu- latan (3,16 Juta Ekor), dimana tujuan utama

lauan Riau (5,48 %), Bali (4,04 %, Jawa Ti- pengirimannya adalah Provinsi Banten

26

Gambar 2. Volume Domestik Keluar Udang dan Kepiting Hidup Menurut Provinsi Tahun 2017
(99,85 %). Secara detail lalulintas domestic pengirimannya adalah Provinsi Banten
udang hidup menurut provinsi asal dan (84,68 %). (2) Provinsi Sumatera Utara (3,26
tujuan dapat dilihat pada Tabel 1. Juta Ekor), dimana tujuan utama
Sementara itu total lalulintas domestik pengirimannya adalah Provinsi Banten
kepiting hidup tahun 2017 adalah 18,07 Juta (87,53 %) dan Kep. Riau (11,74 %). Secara
ekor. Provinsi pengirim udang hidup terbesar detail lalulintas domestic kepiting hidup
adalah (1) Provinsi Kalimantan Timur (5,09 menurut provinsi asal dan tujuan dapat dilihat
juta ekor), dimana tujuan utama pada Tabel 2.

Tabel 1. Share Lalulintas Udang Hidup Menurut Provinsi Asal dan Tujuan

Sumber : BKIPM 2018, diolah

27
28
Tabel 2. Share Lalulintas Kepiting Hidup Menurut Provinsi Asal dan Tujuan

Sumber : BKIPM 2018, diolah


29
30
lah 11,65 %, 5,72 %, 4,88 % dan 4,26 %. Berdasar-
PETA LALU LINTAS
kan hal tersebut dalam edisi ke-5 ini akan diulas

KERAPU terkait bagaimana lalulintas ikan kerapu antar


provinsi di Indonesia.
NASIONAL 2018
Perkembangan Lalulintas Ikan Kerapu Nasional

Kerapu merupakan salah satu komoditas Dalam periode 2014-2017 terlihat bahwa

perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis Volume Kerapu mati yang dilalulintaskan antar

tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara provinsi di Indonesia rata-rata naik sebesar 3,81

terbesar penghasil kerapu di dunia. Data FAO % pertahun. Sementara volume Kerapu hidup

(2018) menunjukkan bahwa lima negara utama yang dilalulintaskan antar provinsi di Indone-

produsen ikan kerapu dunia tahun 2016 adalah sia dalam periode 2014-2017 rata-rata turun

China, India, Taiwan, Malaysia dan Indonesia. sebesar 11,50 % pertahun. Volume lalulintas

Total produksi ikan kerapu dunia tahun 2016 Kerapu mati tahun 2017 sebesar 4,75 ribu ton,

31

Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Ikan Kerapu Domestik Periode 2014-2017

mencapai 367.270 Ton, dimana 64,49 % merupa- sementara Kerapu hiduo sebesar 1,2 juta ekor.

kan kontribusi dari China. Sementara itu kontri- Secara grafis perkembangan lalu lintas Kerapu

busi India, Taiwan, Malaysia dan Indonesia ada- dapat dilihat pada Gambar 1.
Provinsi Banten (62,42 %) dan Bali (37,57
%). Kerapu hidup dari Provinsi Lampung se-

Lalulintas Ikan Kerapu Hidup Tahun 2017 bagian besar dikirim ke wilayah Provinsi DKI
Jakarta (77,36 %) dan Banten (19,69 %).
Kerapu hidup dari Provinsi Sulawesi Tengga-
Provinsi Kalimantan Timur, Lampung, Ban-
ra sebagian besar dikirim ke wilayah Provinsi
ten, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
Banten (57,70 %) dan Bali (27,30 %). Kerapu
merupakan wilayah pengirim Kerapu Hidup hidup dari Provinsi Sulawesi Selatan sebagi-
terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 178.759 ekor an besar dikirim ke wilayah Provinsi Banten
(14,56 %), 169.159 ekor (13,78 %), 165.143 ekor (99,40 %). Secara grafis volume domestic

Gambar 2. Volume Domestik Keluar Ikan Kerapu Mati Menurut Provinsi Tahun 2017

32
(13,45 %), 137.767 ekor (11,22 %) dan 132.876 keluar ikan kerapu hidup menurut provinsi

ekor (10,82 %). Secara grafis volume domestic tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.

keluar ikan kerpu hidup menurut provinsi tahun


Lalulintas Kerapu Mati Tahun 2017
2017 dapat dilihat pada Gambar 2.
Provinsi Bangka Belitung, Sulawesi
Selatan, NTB, Papua Barat, dan Kepulauan
Kerapu hidup dari Provinsi Kalimantan
Riau merupakan wilayah pengirim Kerapu
Timur sebagian besar dikirim ke wilayah
Mati terbesar di Indonesia, yaitu sebesar
33
Tabel 1. Share (%) Volume Domestik Keluar Ikan Kerapu Menurut Provinsi Tahun 2017
672,29 Ton (14,15 %), 614,97 Ton (12,94 %), wilayah di Provinsi Babel (28,51 %) dan Ban-
575,80 Ton (12,12 %), 398,74 Ton (8,39 %) ten (17,61 %). Kerapu hidup dari Provinsi Su-
dan 392,28 Ton (8,26 %). Secara grafis vol- lawesi Selatan sebagian besar dikirim ke wila-
ume domestik masuk ikan Kerapu mati yah Provinsi DKI Jakarta (30,89 %) dan Ban-
menurut provinsi tahun 2017 dapat dilihat ten (28,35 %). Kerapu hidup dari Provinsi
pada Gambar 3. NTB sebagian besar dikirim ke wilayah
Provinsi Bali (53,27 %) dan Jawa Timur
Kerapu hidup dari Provinsi Bangka Be- (40,24 %). Kerapu hidup dari Provinsi Papua
litung sebagian besar dikirim ke wilayah Barat sebagian besar dikirim ke wilayah
Provinsi Kepulauan Riau (52,37 %), antar Provinsi Sulwesi Selatan (87,42 %). Secara

Gambar 3. Volume Domestik Masuk Kerapu Mati Menurut Provinsi Tahun 2017

34
35
Tabel 2. Volume Domestik Masuk Kerapu Mati Menurut Provinsi Tahun 2017
36
37
38
PETA LALU LINTAS rumput laut E. Cottonii. Data UN-Comtrade
(2015) tercatat bahwa pada tahun 2014 vol-
RUMPUT ume ekspor rumput laut kering dunia men-
capai 169,64 ribu ton dan Indonesia me-
NASIONAL 2018 nyumbang 70,01 persen dari total volume
ekspor dunia tersebut. Pasar utama komodi-
tas rumput laut kering dunia adalah China
Rumput laut merupakan salah satu (55,42 %), Jepang (14,04 %), Korea (6,11 %),
komoditas perikanan yang dapat dijadikan France (4,70 %) dan USA (3,06 %).
salah satu sumber andalan ekonomi peri- Berdasarkan hal tersebut rumput laut
kanan nasional. Indonesia memiliki berbagai menjadi penting untuk dikembangkan oleh
posisi strategis dalam perekonomian rumput para pembudidaya nasional. Dalam edisi ke-6
laut dunia, yaitu, pertama, produksi rumput ini akan diulas bagaimana lalulintas rumput
laut Indonesia merupakan terbesar kedua laut di dalam negeri. Hal ini dimaksudkan
dunia setelah China. Data FAO (2015) guna memetakan wilayah-wilayah mana saja
menunjukan bahwa total produksi rumput laut yang menjadi sentra pengiriman dan tujuan
dunia tahun 2013 mencapai 26,98 juta ton pengiriman rumput laut nasional.
basah, dan Indonesia menyumbang 34,47
persen dari produksi tersebut, yaitu sekitar Perkembangan Lalulintas Rumput Laut
9,30 juta ton basah. Sementara produksi Nasional
rumput laut China pada tahun yang sama Dalam periode 2014-2017 terlihat bah-
sudah mencapai sekitar 13,56 juta ton basah, wa Volume rumput laut yang dilalulintaskan
atau sekitar 50,27 persen dari total produksi antar provinsi di Indonesia rata-rata naik
rumput laut dunia. Tetapi satu hal bahwa un- sebesar 29,53 % pertahun. Total lalulintas
tuk rumput laut jenis E. Cottonii yang meru- rumput laut tahun 2017 mencapai 52.034.702
pakan bahan baku karagenan tidak di- Kg atau meningkat sebesar 80,20 %
produksi oleh China. Di Asia hanya Indonesia dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan data
dan Philippines yang banyak memproduksi BKIPM (2018) terlihat bahwa jenis produk
jenis rumput laut E. Cottonii. Selain itu juga rumput laut yang dilalulintaskan tahun 2017
39
produksi rumput laut Indonesia dapat berlang- sebagai besar merupakan produk rumput laut
sung sepanjang tahun dengan potensi lahan kering, yaitu mencapai 99,86 %, sementara
budidaya mencapai 1,11 juta Ha. sisanya terdiri dari rumput laut basah, bibit
Kedua, Indonesia saat ini merupakan rumput laut dan rumput laut olahan. Secara
negara pemasok utama rumput laut kering grafis perkembangan lalu lintas rumput laut
dipasar internasional, khusunya untuk jenis dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Perkembangan Lalu Lintas Rumput Laut Domestik Periode 2014-2017

Share Domestik Keluar Rumput Laut tic keluar rumput laut menurut provinsi tahun
Tahun 2017 2017 dapat dilihat pada Gambar 2.
Total lalulintas rumput laut tahun 2017
mencapai 52.034.702 Kg . Lima Provinsi Sementara itu lima Provinsi terbesar
terbesar pengirim rumput laut thaun 2017 tujuan pengirim rumput laut tahun 2017 ada-
adalah Provinsi Kalimantan Utara (70,66 %), lah Provinsi Jawa Timur (54,82 %), Sulawesi
Kalimantan Timur (9,02 %), Sulawesi Utara Selatan (40,66 %), DKI Jakarta (3,42 %), Ma-
(7,06 %), NTT (4,75 %) dan Sulawesi Selatan luku (0,41 %) dan Kalimantan Utara (0,24 %).
(3,74 %). Secara grafis share volume domes- Secara grafis share volume domestic masuk

40

Gambar 2. Share Volume Domestik Keluar Rumput Laut Menurut Provinsi Tahun 2017
rumput laut menurut provinsi tahun 2017 kirim ke Sulawesi Selatan (78,65%) dan Jawa
dapat dilihat pada Gambar 3. Timur (14,59%). Rumput laut dari Sulawesi
Utara sebgaian besar dikirim ke Sulawesi
Selatan (99,80 %). Rumput laut dari NTT
Share (%) Lalulintas Rumput Laut Menurut
dikirim ke Jawa Timur (96,98 %) dan rumput
Provinsi Asal dan Tujuan Tahun 2017
laut dari Sulawesi Selatan sebagian besar di
Berdasarkan data BKIPM (2018) ter-
kirim ke DKI Jakarta (73,61 %) dan Jawa Ti-
lihat bahwa rumput laut dari Kalimantan Utara
mur (23,98%). Secara grafis share lalulintas
sebagian besar di kirim ke Jawa Timur (58,01
rumput laut menurut provinsi asal dan tujuan
%) dan Sulawesi Selatan (41,61 %). Rumpu
tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.
laut dari Kalimantan Timur sebagian besar di

Gambar 3. Share (%) Volume Domestik Masuk Rumput Laut Menurut Provinsi Tahun 2017

41
42
Tabel 1. Share Lalulintas Rumput Laut Menurut Provinsi Asal Dan Tujuan Tahun 2017
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Gedung Mina Bahari II Lt. 6


Jalan Medan Merdeka Timur No. 16,
Jakarta 10110

Anda mungkin juga menyukai