Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hamzah

NIM : 2021.3.048
Kelas : A2
RANGKUMAN
BAB 6: SISTEM PENGENDALIAN INTERN
(Buku Mulyadi edisi 4)

1. Definisi
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Definisi tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Pengendalian intern di atas berlaku baik dalam perusahaan yang
mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
2. Tujuan sistem pengendalian intern
Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah:
a. Menjaga kekayaan organisasi
- Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah diterapkan
- Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan
yang sesungguhnya ada
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
- Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan
- Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam catatan akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

3. Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dibagi menjadi dua macam:


a. Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control), yang merupakan bagian dari
sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi.
b. Pengendalian intern administratef (internal administrative control), meliputi struktur
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong
efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

4. Unsur pokok sistem pengendalian intern, adalah:


a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian
tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
 Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.
- Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu
kegiatan (misalnya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan
otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
- Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan.
- Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat keuangan
perusahaan.

 Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap
suatu transaksi
Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan misalnya, fungsi-fungsi yang
dibentuk adalah:
- Fungsi gudang (merupakan fungsi penyimpanan): mengajukan permintaan pembelian
dan menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan
- Fungsi pembelian (merupakan fungsi operasi): melaksanakan pemesanan barang
kepada pemasok
- Fungsi penerimaan (merupakan fungsi operasi): menerima atau menolak barang yang
diterima dari pemasok
- Fungsi akuntansi (merupakan fungsi pencatatan): mencatat utang yang timbul dari
transaksi pembelian dalam kartu utang dan mencatat persediaan barang yang
diterima dari transaksi pembelian dalam kartu persediaan.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan biaya
Dalam melaksanakan transaksi pembelian misalnya, sistem wewenang diatur sebagai berikut:
-Kepala fungsi gudang: berwenang mengajukan permintaan pembelian dengan surat
permintaan pembelian yang ditujukan kepada fungsi pembelian
- Kepala fungsi pembelian: berwenang memberikan otorisasi pada surat order
pembelian yang diterbitkan oleh fungsi pembelian
- Kepala fungsi penerimaan: berwenang memberikan otorisasi pada laporan
penerimaan barang yang diterbitkan oleh fungsi penerimaan
- Kepala fungsi akuntansi: berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas keluar
yang dipakai sebagai dasar pencatatan terjadinya transaksi pembelian.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
5. Lingkungan pengendalian (control environment):
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor
yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.
a. Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan
dan karyawannya. (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak
dikerjakan) Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi
suatu perusahaan harus dikerjakan (Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi
manajemen)
b. Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi.
Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu
perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
c. Dewan Komisaris Dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak
manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen
melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris) Komite audit
dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengendalian operasional perusahaan.

d. Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab


Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang
penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan
organisasi.
e. Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen.
Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung
jawaban dan audit internal.
f. Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi,
penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan
perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
g. Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun
pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada
pengendalian intern perusahaan.
6. Pendekatan untuk merancang pengendalian intern akuntans
Rincian tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kekayaan perusahaan:
- Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah diterapkan
- Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan
kekayaan yang sesungguhnya ada
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:
 Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan
 Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam catatan akuntansi
Tujuan tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut:
a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:
- Pembatasan akses langsung terhadap karyawan
- Pembatasan akses tidak langsung terhadap karyawan
b. Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan
yang sesungguhnya ada:
- Pembandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengan
kekayaan yang sesungguhnya ada
- Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan
c. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:
- Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang
- Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang
d. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi:
- Pencatatan semua transaksi yang terjadi
- Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi
- Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar
- Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya
- Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya
- Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti
7. Pengendalian Umum (General Control)
Unsur pengendalian umum ini meliputi organisasi, prosedur, dan standar untuk perubahan
program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.
8. Pengendalian Aplikasi (Application Control)
Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadi:
a. Pengendalian preventif.
b. Pengendalian defektif/ korektif

Anda mungkin juga menyukai