Anda di halaman 1dari 11

POMPA SENTRIFUGAL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

IBNU GAMAL ALHADIT


2103181075

POMPA DAH KOMPRESOR


SYAHRIZAL,MT

D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
POMPA SENTRIFUGAL
1. Pengertian Pompa Sentrifugal
1.1 Pompa
Pompa adalah peralatan mekanis yang mengubah kerja mekanis poros menjadi energi
mekanis fluida dan energi yang diterima oleh fluida ini digunakan untuk menaikkan
tekanan dari fluida tersebut serta digunakan untuk melawan tahanan yang terdapat pada
saluran sehingga dapat dikatakan fungsi dari pompa adalah untuk memindahkan fluida
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara manaikkan tekanan fluida tersebut. Pada
umumnya pompa digunakan untuk menaikkan fluida dari satu tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi atau digunakan untuk mengalirkan fluida dari suatu tingkat
tertentu ke suatu tempat dengan menggunakan pipa yang sangat panjang.
1.2 Sentrifugal
Pompa Sentrifugal merupakan jenis pompa yang paling banyak dipakai, dalam
dunia kontraktor mekanikal elektrikal, penggunaan pompa ini sangat penting. Pompa
ini mempunyai beberapa kelebihan diataranya karena peng-oprasiannya yang mudah,
pemeliharaan yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan sebagainya.

Pompa Sentrifugal atau centrifugal pumps adalah pompa yang mempunyai elemen
utama yakni berupa motor penggerak dengan sudu impeller yang berbutar dengan
kecepatan tinggi. Prinsip kerjanya yakni mengubah energi mekanis alat penggerak
menjadi energi kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di arahkan ke saluran buang
dengan memakai tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah menjadi energi
tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing. Casing tersebut
dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan (discharge), untuk
menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan sehingga saluran hisap harus
dilengkapi dengan katup kaki (foot valve).

1.3 Impeller
Impeller adalah komponen yang berputar dari pompa sentrifugal, biasanya terbuat dari
besi, baja, perunggu, kuningan, aluminium atau plastik, yang memindahkan energi dari
motor yang menggerakkan pompa yang dipompa dengan mempercepat cairan keluar
dari pusat rotasi. Kecepatan yang dicapai oleh transfer impeller ke tekanan saat gerakan
luar cairan yang dibatasi oleh casing pompa.

Gambar 1.1 Model Impeller

2. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair yang ada didalam impeller
akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat
cair mengalir dari tengah impelerakan keluar melalui saluran diantara sudu – sudu dan
meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari impeller dengan
kecepatan tinggi ini kemudian akan keluar melalui saluran yang penampangnya makin
membesar (volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head
tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari flens pompa memiliki head total yang lebih
besar.

Gambar 1.2 Zat cair dalam pompa sentrifugal


Penghisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang di antara sudu
– sudu menjadi turun tekanannya sehingga zat cair akan terhisap masuk. Selisih energy per
satuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan dlens masuk disebut head
total pompa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pompa sentrifugal berfungsi
mengubah energy mekanik motor menjadi energy aliran fuida. Energy inilah yang
mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan, dan head potensial secara
kontinyu.
3. Klasifikasi Pompa Sentrifugal

3.1 Menurut jenis aliran dalam impeller


3.1.1 Pompa aliran radial
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran zat cair yang keluar dari
impeler akan tegak lurus poros pompa (arah radial).

Gambar 3.1. Pompa sentrifugal aliran radial


3.1.2 Pompa aliran campur
Aliran zat cair didalam pompa waktu meninggalkan impeler akan bergerak
sepanjang permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatannya berarah
radial dan aksial.

Gambar 2.2 Pompa sentrifugal aliran campur

3.1.3 Pompa aliran aksial


Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan
silinder (arah aksial).
Gambar 1.3 Pompa aliran aksial
3.2 Menurut Jenis Impeler
3.2.1 Impeler tertutup
Sudusudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan,digunakan
untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit mengandung kotoran.

Gambar 3.4 Impeler


3.2.2 Impeler setengah terbuka
Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di sebelah
belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair yang sedikit mengandung kotoran
misalnya: air yang mengandung pasir, zat cair yang mengauskan, slurry, dll.

3.2.3 Impeler terbuka


Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang. Bagian
belakang ada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat sudu. Jenis ini
banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang banyak mengandung kotoran.
3.3 Menurut Bentuk Rumah
3.3.1 Pompa volut
Bentuk rumah pompanya seperti rumah keong/siput (volute), sehingga kecepatan
aliran keluar bisa dikurangi dan dihasilkan kenaikan tekanan.
Gambar 3.5 Pompa volut
3.3.2 Pompa diffuser
Pada keliling luar impeler dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah keong.

Gambar 3.6 Pompa difuser


3.3.3 Pompa aliran campur jenis volut
Pompa ini mempunyai impeler jenis aliran campur dan sebuah rumah volut.
3.4 Menurut jumlah tingkat
3.4.1 Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai satu impeler. Head total yang ditimbulkan hanya
berasal dari satu impeler, jadi relatif rendah.
3.4.2 Pompa bertingkat banyak
Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang secara berderet (seri)
pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeler pertama dimasukkan ke impeler
berikutnya dan seterusnya hingga impeler terakhir. Head total pompa ini merupakan
jumlahan dari head yang ditimbulkan oleh masing masing impeler sehingga relatif
tinggi.
Gambar 3.7 Pompa Multistage
3.5 Menurut letak poros
Menurut letak porosnya, pompa dapat dibedakan menjadi poros horisontal dan poros
vertikal seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 3.8 Poros Vertikal dan Horisontal

prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair yang ada didalam impeller akan
ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair
mengalir dari tengah impelerakan keluar melalui saluran diantara sudu – sudu dan
meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari impeller dengan
kecepatan tinggi ini kemudian akan keluar melalui saluran yang penampangnya makin
membesar (volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head
tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari flens pompa memiliki head total yang lebih
besar.
Berdasarkan gambar dapat dijelaskan cara kerja pompa sentrifugal sebagai berikut:

Fluida masuk melalui saluran hisap Ds kemudian dalam arah aliran aksial mengalir masuk
kedalam impeller dengan kecepatan terbatas Cs.

Sudu pompa dimulai dai D1, lebar sudunya b1. kecepatan mutlak mengalirnya fluida C1 dan
luas penampang yang dilalui aliran fluida = D1 x π x b1 ; maka menurut persamaan kontinuitas
didapat :

Dimana :

b1 = lebar sudu (m)


Q = kapasitas aliran (m3/det)
D1 = diameter masuk sudu pompa ( m )
C1= kecepatan mutlak aliran fluida masuk sudu impeller (m/det)

Segitiga Aliran Kecepatan Fluida

Pada titik 1

dari gambar diatas diperoleh kecepatan aliran fluida masuk C1 yang arahnya tegak lurus U1 di
dapat dari :

Dimana :

n = kecapatan putaran impeller dalam rpm


D1 = diameter masuk sudu pompa ( m )
Keterangan gambar :
αW1 = kecepatan relative aliran fluida pada sisi masuk
Β1 = sudut masuk aliran fluida Lihat gambar segitiga berikut :

Dari titik 1 fluida mengalir ke bagian belakang dari sudu impeller yang melengkung, supaya
mendapatkan paenghantaran dan pengaliran yang baik maka jumlah sudu impeller harus
tertentu, karena adanya gaya sentrifugal pada sudu impeller.

Jadi akibat dari berputarnya impeller dengan kecepatan U dan bentuk sudu impeller yang
sedemikian rupa didapat kecepatan relative aliran fluida dibagian masuk sudu impeller W1 dan
saluran kelar W2.

Besarnya kecepatan W didapat dari persamaan kontinuitas. Diameter impeller dibagian keluar
D2 dan pada bagian masuk D1. Lebar sudu b2 hanya sedikit lebih kecil dari pada dibagian masuk
b1, sehingga pada umumnya W2 lebih kecil dari W1.

Pada titik 2 dari gambar 12 fluida mempunyai kecepatan keluar mutlak C 2. Kecepatan keliling
impeller pada sisi keluar U2 adalah :

Dimana :

W2 = kecepatan relative aliran fluida pada sisi keluar impeller


β2 = sudut keluar aliran fluida Untuk pompa sentrifugal sudut impeller yang berguna adalah
150 – 300 maksimum sampai 50.
Jika pompa dibuat bertingkat, sesudah keluar dari sudu fluida melalui ruang 3 tanpa sudu dan
sampai didalam sudu pengarah dengan kecepatan aliran fluida C2.

Tapi bila konstruksi pompa dibuat sederhana dimana fluida yang keluar dari impeller langsung
masuk kedalam rumah pompa, maka kecepatan mutlak aliran fluida keluar C2 harus diarahkan
sedemikian rupa, perpindahan fluida dari impeller kerumah pompa sedapat mungkin bisa bebas
tanpa tumbukan.

B. Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik didefinisikan sebagai kecepatan dalam putaran per menit, dimana suata
porsi impeller akan beroperasi secara bersamaan, umumnya apabila diperkecil akan dapat
memberikan kapasitas teruji ( rating ) sebesra satu Gpm pada tinggi tekan total sebesar 1 ft.

Kecepatan speifikdiberi simbol ( Ns ) yang dinyatakan dengan :

Dimana :

n = putaran pompa ( rpm )


Q = kapasitas pompa ( Gpm )
H = Head pompa ( ft )

Sedangkan menurut M. Khetagur of Marini Auxialiary and System bahwa kecepatan spesifik
itu adalah dihitung menggunakan rumus :
51,65 = konstanta

Jika Ns sudah ditentukan maka bentuk impeler pompa tersebut sudah tertentu pula. Gambar
berikut menunjukkan harga Ns dalam hubungannya dengan bentuk impeler.

Pompa sentrifugal umumnya digunakan untuk memberikan atau meningkatkan


kecepatan pada fluida dan kemudian merubahnya menjadi energi tekan. Cairan dipaksa masuk
ke sebuah impeller karena adanya gaya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik yang
kemudian diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeller yang berada dalam cairan
tadi. Apabila impeller berputar maka zat cair yang ada dakam impeller akan ikut berputar akibat
dorongan sudu – sudu pada impeller. Karena timbulnya gaya sentrifugal maka zat cair akan
mengalir dari tengah impeller menuju keluar melalui saluran diantara sudu – sudu dengan
kecepatan yang tinggi. Zat cair yang meninggalkan impeller tersebut selanjutnya dikumpulkan
di dalam rumah pompa (casing) yang berbentuk spiral atau biasa disebut dengan volut yang
berfungsi untuk mengumpulkan cairan dari impeller diarahkan pada discharge nozzel.

Discharge nozzel berbentuk seperti kerucut sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari
impeller bertahap turun, kerucut ini disebut diffuser. Ketika terjadi penurunan kecepatan di
dalam diffuser energi kecepatan pada aliran cairan tadi kemudian akan diubah menjadi energi
tekan. Jadi impeller pada pompa berfungsi untuk memberikan kerja pada zat cair sehingga
energi yang terdapat didalam cairan meningkat. Selisih energi per satuan berat atau head total
zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa.

Anda mungkin juga menyukai