Anda di halaman 1dari 4

Tugas PJOK

Kelas XI IPS 2(A)


SMA NEGERI 1 SAMBAS

Nama Kelompok:
Alkadri
Anisa Lia Ramadhani
Chanra Kurniawan
Dhini Ayu Triningsih
Elsa Nur Utami
Ilham Saprizal
Lukman Hakim
C. Penularan Penyakit HIV/AIDS
HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV
tersebut masih dalam keadaan belum mengering. HIV juga mudab mati oleh air panas, sabun
dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak
dapat menular lewat udara seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Di dalam tubuh
manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan
kemaluan wanita). Telah terbukti,bahwa ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan
HIV. Selain di dalam ketiga cairan yang telah di sebut kan di atas, HIV juga dapat ditemukan
dalam jumlah yang sangat kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu
ibu (ASI). Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan melalui
cairan-cairan tersebut.
1. Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV,yaitu melalui :
a) Hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual ini bisa
homoseksual maupun heteroseksual.
b) Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh
HIV.Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama sama oleh para pencandu
narkotika akan mudah menularkan HIV diantara mereka bila salah satu diantaranya seorang
pengidap HIV.
c) Ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya.

2. Gejala Penularan HIV/AIDS


Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa minggu setelah terinfeksi
HIV, seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejalagejala seperti flu, yaitu:
a. Demam
b. Rasa lemah dan lesu
c. Sendi- sendi terasa nyeri
d. Batuk
e. Nyeri tenggorokan
Gejala-gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang
dengan sendirinya. Gejala Selanjutnya adalah memasuki tahap di mana sudah mulai timbul
gejalagejala yang mirip yang dengan gejala-gejala penyakit lain, yaitu:
a. Demam berkepanjangan
b. Penurunan berat badan ( lebih dari 10% dalam waktu 3 hari)
c. Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari
d. Pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak
e. Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas
f. Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
g. Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan.
Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit-
penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh.Gejala penurunan kekebalan tubuh di tandai dengan mudahnya diserang
penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan
baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang
bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh. Pada tahap ini
pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS. Gejala AIDS yang timbul adalah:
a. Radang paru
b. Radang saluran pencernaan
c. Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
d. Kanker kulit
e. TBC
f. Gangguan susunan saraf
Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun setelahgejala AIDS ini
muncul.

3. Perjalanan Infeksi HIV dalam Tubuh Manusia

a) Kekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi sel darah putih dalam


tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan
kuman, virus, dan lainnya. Manusia dengan imunitas atau sistem kekebalan
tubuh yang sehat mampu memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel
darah putih dalam tubuh yang mampu memerangi bibit penyakit yang masuk.
Sel darah putih bekerja memerangi berbagai jenis bibit penyakit yang
ditemuinya dalam tubuh agar seseorang tetap sehat. Cara kerja sel darah putih
adalah dengan memanggil bola bantuan sel lainnya guna memerangi infeksi
secara langsun, atau dengan memproduksi bahan kimia yang kita kenal dengan
nama antibodi guna menetralisir bibit penyakit itu. Bila virus masuk ke dalam
tubuh, maka sel darah putih akan berusaha melumpuhkan bibit penyakit
tersebut. Misalnya, virus influenza, diare dan batuk akan dilumpuhkan oleh sel
darah putih.
b) Berbeda dengan virus lainnya, HIV adalah virus yang tidak mudah
dilumpuhkan oleh sel darah putih. Apabila masuk ke dalam tubuh kita justru
HIV yang akan melumpuhkan sel darah putih, terutama menyerang CD4 dan
menggunakannya untuk memperbanyak HIV dalam tubuh pengidap sehingga
tubuh tidak mampu melawan penyakit lain yang masuk. Sel CD4 adalah jenis
sel darah putih atau limfosit. CD4 adalah bagian dari sel darah putih manusia
yang menjadi sasaran penyerangan HIV apabila HIV masuk ke dalam darah
manusia, sel CD4 in inilah yang digunakan oleh HIV untuk memperbanyak
dirinya. Jumlah CD4 pada seorang sehat adalah sekitar 500 – 1500 sel/mm3
darah.

c) Menurut teori yang telah diterima secara luas, HIV menyerang sel darah
putih (khususnya yang dinamakan CD4) yang berperan menjaga kekebalan
tubuh manusia. CD4 adalah pemimpin yang memegang komando mengatur
pertahanan sistem kekebalan tubuh manusia karena kemampuannya yang baik
untuk berkomunikasi dengan sel lain. Bila ada bibit penyakit masuk maka
CD4 sebagai komandan yang memberikan tugas pada sel-sel lain untuk
memerangi bibit penyakit tersebut hingga tuntas. Kehadiran CDR sangatlah
dibutuhkan dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, karena itu tubuh secara
terus-menerus memproduksinya untuk membantu memerangi berbagai infeksi.
HIV masuk ke dalam tubuh secara diam-diam dan seolah-olah dia adalah salah
satu bala tentara CD4

Namun, kemudian HIV menyusup molekul reseptor CD4 agar HIV bisa
masuk ke dalam CD4. Setelah masuk, HIV lalu membajak genetika sel CD4
tersebut dengan diam-diam kemudian menggunakan CD4 sebagai tempat HIV
memperbanyak dirinya. Akibatnya yang terjadi adalah meningkatnya produksi
HIV secara massal. Keadaan ini menyebabkan banyak CD4 yang rusak dan
mati. Semakin banyak CD4 yang rusak dan mati san semakin banyak HIV
yang diproduksi, artinya semakin sedikit jumlah CD4 dalam tubuh kita, yang
mengakibatkan sistem kekebalan tubuh manusia perlahan-lahan semakin
lemah untuk dapat melawan bibit penyakit yang masuk menyerang tubuh.

d) HIV memakan waktu lama sebelum menampakkan diri. Ia bersembunyi


dalam CD4 dalam waktu yang cukup lama sebelum mulai dengan pesat
memperbanyak diri dalam jumlah sangat banyak serta merusak CD4. Dengan
bersembunyi dalam sel CD4 itu pulalah ia dapat menghindari serangan
antibodi yang sudah beredar dalam darah dan yang berusaha membunuhnya
karena CD4 tidak dapat membunuh dirinya sendiri. Cara sembunyi HIV yang
seperti ini berakhir ketika sudah cukup banyak sel darah putih dalam tubuh
manusia yang dirusaknya dan jumlah HIV dalam darah sudah cukup banyak
untuk melumpuhkan kemampuan manusia untuk memerangi penyakit yang
kemudian tubuh mulai memproduksi antibodi HIV untuk memberikan
perlawanan pada HIV walaupun perlawanan ini tidak efektif bagi HIV.

Anda mungkin juga menyukai