Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KARYA ILMIAH

MELAKUKAN PERCOBAAN PENJERNIHAN ATAU


PENYARINGAN AIR SEDERHANA

Disusun oleh :

1. Aprilia Putry Nabila (07)


2. Fitri Sofiana (16)
3. Haekal Muhammad Hamka (17)
4. Kania Vedora Hafida Rohman (20)
5. Nadzifatun Nisa’ (24)
6. Salsabilla Febriyani (31)

XI MIPA 6

SMAN 1 GRESIK TAHUN AJARAN 2021-2022


LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : “MELAKUKAN PERCOBAAN PENJERNIHAN ATAU
PENYARINGAN AIR SEDERHANA”

Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Peneliti : 1. Aprilia Putry Nabila (07)


2. Fitri Sofiana (16)
3. Haekal Muhammad Hamka (17)
4. Kania Vedora Hafida Rohman (20)
5. Nadzifatun Nisa’ (24)
6. Salsabilla Febriyani (31)

Kelas : XI MIPA 6

Guru Bidang Studi : Wiwik Djubaida, S.Pd.

Nama Sekolah : SMAN 1 Gresik

Alamat Sekolah : Jalan Arif Rahman Hakim Gresik No. 1, Sidokumpul, Gresik,
Kramatandap, Gapurosukolilo, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur 61111

Lama Penelitian : 2 Minggu

Rencana Pelaksanaan : Semester genap

Gresik, 9 Februari 2022

Guru Pembimbing, Ketua Peneliti,

Wiwik Djubaida, S.Pd. Kania Vedora Hafida Rohman

ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada Hari Rabu, tanggal 9 Februari 2022

Proposal Melakukan Percobaan Penjernihan atau Penyaringan Air Sederhana

Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Nama Anggota : 1. Aprilia Putry Nabila (07)


2. Fitri Sofiana (16)
3. Haekal Muhammad Hamka (17)
4. Kania Vedora Hafida Rohman (20)
5. Nadzifatun Nisa’ (24)
6. Salsabilla Febriyani (31)

Telah diterima oleh kepala SMAN 1 Gresik dan guru bahasa Indonesia untuk melakukan
percobaan penjernihan atau penyaringan air sederhana.

Menerima,

Kepala SMAN 1 Gresik, Guru Bahasa Indonesia,

Dr. Drs. H. M. Syafa’ul Anam, Wiwik Djubaida, S.Pd.


S.Pd., M.M

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu.

Shalawat dan Salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad saw yang telah
membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa’at di yaumil akhir nanti.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwik Djubaida S,Pd selaku guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran akan kami harapkan guna penyempurnaan pada proposal yang
lainnya.

Gresik, 9 Februari 2022

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................ii
HALAMAN PENERIMAAN......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................2
1.4 MANFAAT....................................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................................................3
2.1 PERANAN AIR...............................................................................................................................3
2.2 STANDARISASI KUALITAS AIR MINUM.........................................................................................3
2.3 PROSES PENGOLAHAN AIR BERSIH..............................................................................................4
2.4 PENJERNIHAN AIR........................................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................................................6
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN..............................................................................................6
3.2 ALAT DAN BAHAN........................................................................................................................6
3.3 PROSEDUR PENELITIAN................................................................................................................6
3.4 TEKNIK ANALISIS DATA................................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................8
4.1 HASIL............................................................................................................................................8
4.2 PEMBAHASAN..............................................................................................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................9
5.1 KESIMPULAN................................................................................................................................9
5.2 SARAN..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................................................11

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Air adalah zat atau  materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Jika di bumi ini tidak ada air
semua makhluk hidup akan mati. Begitulah pentingnya air di bumi bagi semua makhluk
hidup dalam rangka kelangsungan hidupnya. Bagi manusia air memiliki kegunaan yang
sangat banyak, yaitu untuk minum, mandi, mencuci, masak, menyirami tanaman dan
masih banyak lagi. Kebutuhan akan air bersih tersebut diperlukan oleh masyarakat baik
yang tinggal di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. Bagi masyarakat pedesaan air
bersih lebih mudah didapatkan dari pada masyarakat perkotaan. Alasannya adalah daerah
pedesaan sumber airnya dekat bisa dari gunung maupun sungai.

Air bersih di daerah perkotaan sulit didapatkan karena letaknya di kota. Jauh dari gunung
maupun sungai. Masyarakat kota hanya mengandalkan PAM (Perusahaan Air Minum).
PAM tidak selalu lancar terkadang macet terkadang juga keruh. Apalagi jika masuk
musim kemarau, sangat sulit sekali untuk mendapatkan air bersih. Jika ada air pun
warnanya keruh, berbau, dan kotor.

Air bersih yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap kesehatan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Persediaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang
besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM)
kota yang bersangkutan. secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat
dikatakan relatif kecil yakni 16,08 % ( Supas 1995). Untuk daerah yang belum
mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah
(sumur) 11,61%, air sungai 4,91%, air hujan 2,62%, air sumber (mata air) 13,92% dan
lainnya. Dari masalah tersebut, kita masih bisa berupaya untuk mengatasi masalah itu
dengan cara merubah atau menjernihkan air yang keruh, kotor, dan berbau menjadi air
bersih yang layak kita konsumsi dan kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Ada berbagai cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan air bersih yaitu
dengan cara melakukan penyaringan air dengan menggunakan teknik penyaringan air
bersih secara sederhana. Untuk itu disini kami akan membahas mengenai penjernihan air
dalam mewujudkan suatu air yang bersih.

I.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana standar kualitas air minum?

1
2. Bagaimana proses pengolahan air bersih?
3. Teknik – teknik apa yang digunakan dalam proses penjernihan air?
4. Bagaimana proses penjernihan air dengan teknik penjernihan air sederhana?

I.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui standar kualitas air minum
2. Untuk mengetahui proses pengolahan air bersih
3. Untuk mengetahui teknik- teknik yang digunakan dalam proses penjernihan air
4. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penjernihan air dengan teknik saring air
sederhana.

I.4 MANFAAT
1. Manfaat penelitian ini agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses
penjernihan air secara sederhana
2. Agar pembaca dapat mencoba dan mempraktekkan sendiri di lingkungan tempat
tinggal bagaimana proses penjernihan air dengan teknik penjernihan air sederhana
3. Dapat menambah pengetahuan mengenai standar kualitas air bersih.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

II.1 PERANAN AIR


Air adalah nutrisi paling penting dalam kehidupan. Komposisi air dalam tubuh manusia
mencapai 80%, setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan air untuk hidup sehat.
Manusia kehilangan sekitar 3 liter air setiap harinya lewat pembuangan urine, keringat
dan uap air.
Kebutuhan air bervariasi setiap individu, tergantung pada kondisi subjek yang
bersangkutan, jumlah latihan fisik, serta pada suhu lingkungan dan kelembaban. Air
sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh karena terlibat dalam
sejumlah proses biologis.
Berbagai elemen penting yang terdapat dalam air minum di antaranya berperan dalam
proses metabolisme seperti Natrium, Kalium dan Klorida adalah bahan kimia yang umum
ditemukan dalam jumlah kecil di perairan, dan unsur-unsur tersebut berperan dalam
proses metabolisme tubuh. Untuk mempertahankan tingkat air dalam tubuh manusia
memiliki dua sistem regulasi, yaitu rasa haus, yang berahir dengan masukan yang lebih
besar dari air, serta ginjal. Ginjal dapat mengirimkan air dalam jumlah besar atau hanya
setengah liter per hari, tergantung pada asupan minuman. Untuk mengetahui apakah
asupan air cukup, dapat diketahui dengan memperhatikan warna urin. Bila didapatkan
urine berwarna kuning gelap kecoklatan menunjukkan asupan air yang tidak kuat,
sedangkan asupan air yang cukup akan dicirikan dengan urin yang berwarna kuning
jernih.

II.2 STANDARISASI KUALITAS AIR MINUM


Pada lingkungan laboratorium rumus kimia air adalah H2O, tetapi pada kenyataannya
dalam rumus tersebut menjadi H2O + X, dimana X berbentuk karakteristik biologi
(bersifat hidup) ataupun berbentuk non biologi (bersifat tak hidup), untuk
membuktikannya adalah dengan jalan melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air
secara laboratoris. Penentuan kualitas air dapat dilakukan dengan melihat beberapa aspek
berikut:
1) Kualitas biologis
Menurut ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI), kualitas air ditentukan oleh
kehadiran mikroorganisme dalam air. Jasad-jasad hidup yang mungkin ditemukan dalam
sumber-sumber air antara lain golongan bakteri, ganggang, cacing serta plankton.
Kehadiran bentuk-bentuk tidak diharapkan dalam air, hal ini dikarenakan berbagai
mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit di samping pengaruh lain seperti timbulnya
rasa dan bau.
2) Kualitas fisik
Karakteristik fisik yang umum dianalisis dalam penentuan kualitas air meliputi
kekeruhan, temperatur, warna, bau dan rasa. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh

3
adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung dalam air seperti lumpur,
dan bahan-bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
3) Kualitas kimia
Adanya masalah-masalah seperti senyawa-senyawa kimia yang beracun, perubahan rupa,
warna dan rasa, serta reaksi-reaksi yang tidak diharapkan menyebabkan diadakannya
standar kualitas kimia air minum. Standar kualitas kimia air dan yang diperkenankan bagi
berbagai parameter kimia, karena pada konsentrasi yang berlebihan kehadiran unsur-
unsur tersebut di dalam air akan memberikan pengaruh-pengaruh negatif, baik dari segi
kesehatan maupun dari segi pemakaian lain. Bila air minum tidak memenuhi syarat-syarat
tersebut maka air dapat dikatakan tidak layak untuk dikonsumsi sebab jika dikonsumsi
akan berdampak tidak baik untuk kesehatan. Seperti halnya air tanah yang tampak bersih
akan tetapi bisa saja mengandung bakteri pencemar.

II.3 PROSES PENGOLAHAN AIR BERSIH


Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan,
dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa proses. Mengenai proses
yang perlu diterapkan tergantung dari kualitas air baku tersebut. Proses yang diterapkan
dalam sistem pengolahan air bersih antara lain:
1. Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak
ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan
dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
2. Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat
serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
3. Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan
bahan koagulan (hipoklorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik lamella plate.
4. Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air
agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasaserta aroma air.
5. Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, mikroba dan bakteri
lainnya yang bertujuan mengurai pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses
klorinator atau strelisasi dengan menggunakan kaporit.

II.4 PENJERNIHAN AIR


Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk
memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti:
a) Menghilangkan gas-gas terlarut
b) Menghilangkan rasa yang tidak enak
c) Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
d) Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
e) Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa
atau saluran air lainnya

4
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah adalah dengan penyaringan. Berikut beberapa
alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air:
1) Saringan kain katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan
yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang
bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang
digunakan.
2) Saringan kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil
saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatankapas yang digunakan.
3) Saringan pasir lambat
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati
lapisan kerikil.
4) Saringat pasir cepat
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada
bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yaknidari bawah ke atas (up flow). Air
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
5) Saringan air sederhana
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan
saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil,
batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk/ ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat padaartikel saringan air sederhana.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2-3 Februari 2022 yang berlokasi di rumah Aprilia
Putry Nabila.

III.2 ALAT DAN BAHAN


Siapkan alat dan bahan
Alat:
 Pisau
 Gunting
 Paku
Bahan:
 Botol air mineral
 Kerikil
 Kapas
 Arang
 Selang atau sedotan

III.3 PROSEDUR PENELITIAN


Cara Pembuatan
1. Potong atau gunting bagian bawah botol mineral hingga lepas
2. Lubangi tutup botol dengan paku dan masukkan selang atau sedotan
3. Botol dibalik posisinya, tutup botol berada di bawah
4. Masukkan bahan-bahan tersebut sesuai susunan. Pertama yaitu kerikil, kapas, arang,
kapas, dan yang terakhir yaitu kerikil
5. Setelah selesai menyusun dan membuat alat tersebut cobalah masukkan air kotor yang
keruh ke dalam botol yang telah siap pakai.

III.4 TEKNIK ANALISIS DATA


Kami melakukan penelitian dengan menghubungkan data-data yang ada dengan data yang
telah dikumpulkan. Sumber data kami adalah mengambil dari beberapa sumber informasi
dari internet serta melakukan praktek langsung melakukan proses penjernihan air.
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
cara langsung melakukan percobaan penjernihan air.

Metode Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek
sasaran. Menurut Nana Sudjana, observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang
sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah penganatan da
pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas,

6
observasi sebenamya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi metode
observasi diartikan sebagai pengamatan, pencatatan dengan sistematis fenomena-
fenomena yang diselidiki.

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana penelitian mencatat


informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dari pengertian di atas
metode observasi dapat dimaksudkan suatu cara pengambilan data melalui pengamatan
langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada dilapangan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 HASIL
Air yang semula berwarna coklat dan keruh, setelah disaring air menjadi jernih dan bersih
kembali. Hal ini karena bahan-bahan yang digunakan, seperti pasir, tisu, kapas, batu,
kerikil, dan arang.

IV.2 PEMBAHASAN
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorbs. Air
sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga
mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-
bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin
atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur
koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorbsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti
detergen atau pestisida.

Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan,
dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa proses. Mengenai proses
yang perlu diterapkan tergantung dari kualitas air baku tersebut.

Proses yang diterapkan dalam sistem pengolahan air bersih antara lain :

1. Proses penampungan air dalam bak penampungan air


2. Proses oksidasi
3. Proses koagulasi atau pengendapan
4. Proses filtrasi
5. Proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba, dan lainnya.

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN
Ada beberapa cara menjernihkan atau menyaring air. Salah satunya dapat dilakukan
dengan metode filtrasi dari benda-benda seperti tisu, kapas, pasir, arang, batu, kerikil
yang dapat menyaring kotoran pada air limbah, sehingga menjadikan air lebih bening atau
menjadikan air bersih kembali.

V.2 SARAN
saran dari metode penelitian tentang penjernihan atau penyaringan air sederhana lebih
baik kapas didalam botol diganti ke fiber saringan aquarium agar bisa membuat aliran air
lebih cepat turun kebawah.

9
DAFTAR PUSTAKA
Meta fauziah, Sehat Dengan Air Putih, Surabaya: Stomata, 2011, halaman 14

Unus Suriawiria, Mikrobiologi Air, Bandung: PT Alumni, 2008, halaman 24

Unus Suriawiria, Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis,
Bandung: Alumni, 2008, halaman 79

(1411) Penjernihan atau Penyaringan Air Sederhana - YouTube

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai