Anda di halaman 1dari 44

IG: @gethelie_

KUMPULAN SOAL UKMPPD RESPIROLOGI

TIMESTAMP
TIMESTAMP DATE ADDED
No Timestamp 10/8/2020
Add02 17/8/2020
Add03 25/8/2020
Add04 11/9/2020
Rev05 25/9/2020
Add06 3/10/2020
Add07 7/11/2020

Semua timestamp font color-nya putih (biar tidak mengganggu)


Search timestamp  “Ctrl+F”  ketik “Add02”, “Add03”, dst

PNEUMONIA

(1) seorang laki-laki 60 tahun, dirawat di ICU selama 3 hari akibat stroke disertai penurunan kesadaran. Pasien
diberikan bantuan pernapasan melalui ventilator mekanik, pada hari keempat perawatan ICU dijumpai demam,
leukosit meningkat menjadi 20.000/ml dan hasil foto toraks dijumpai infiltrate baru di kedua paru

apa diagnosis yang paling mungkin?

A. Pneumonia komunitas
B. Pneumonia nosocomial  ventilator-associated pneumonia?
C. Pneumonia aspirasi
D. Pneumonia imunokompromais
E. Pneumonia atipikal

(2) Seorang bayi laki-laki berusia 11 bulan dibawa ibunya ke UGD dengan keluahan utama
sesak napas sejak 1 hari sebelumnya. Keluhan didahului panas dan batuk pilek sejak 4 hari
sebelum sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas 56 x/menit, pernapasan
cuping hidungserta retraksi interkostal dan epigastrium. Pada auskultasi didapatkan crackles
pada seluruh lapang paru. Apakah diagnosis yang paling mungkin? Add03
A. Pneumonia lobaris  biasa yg dewasa
B. Bronkitis
C. Bronkopneumonia  biasa di anak
D. Bronkiolitis
E. Asma Eksaserbasi

(3)Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan nafas sesak sejak 1
hari yang lalu. Keluhan didahului batuk pilek 3 hari dan demam tinggi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak lemah, pernafasan cuping hidung,tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas
40x/menit dan suhu 39,3°C. Pada pemeriksaan toraks didapatkan retraksi subcostal, suara napas vesikuler kanan
kiri, ronkhi basah halus dikedua lapangan paru. Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 11,3 g/dL,
IG: @gethelie_

lekosit 14.600 /ul, trombosit 435 000 /uL, HCT 36%. Pada pemeriksaan thoraks foto didapatkan gambaran
perselubungan pada parahiler kanan. Apakah diagnosis yang paling mungkin? Add04
A. Bronkitis akut
B. Bronkopneumonia
C. Bronkiolitis
D. Tuberkulosis
E. Asma bronkiale

(4) Seorang anak perempuan berusia 8 tahun diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh batuk dan sesak napas. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan ronki basah di kedua paru. Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan anemia,
lekopenia, trombositopenia dan pada kultur sputum ditemukan kuman Hemophilus influenzae.
Apakah antibiotik yang paling tepat diberikan?

a. Amoksisilin+asam klavulanat  jawaban : pilihan pertama


b. Siprofloksasin
c. Kotrimoksazol+Metronidazol
d. Kloramfenikol+Sefiksim
e. Doksisiklin
Clue: Hemophilus influenza
Bakteri gram negatif  golongan penicillin dll

(5) Ketika sedang bertugas jaga di unit gawat darurat RSHS saudara menerima pasien seorang
anak laki-laki berusia 11 bulan dengan keluhan utama sesak napas sejak 1 hari sebelumnya.
Keluhan didahului panas dan batuk pilek sejak 4 hari sebelum sesak. Tidak didapatkan riwayat
pernah dirawat di suatu sarana kesehatan dalam 2 minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan napas cepat 56x/menit, pernapasan cuping hidung, serta retraksi interkostal dan
epigastrium. Pada auskultasi didapatkan crackles pada seluruh lapang paru. ADD02
Apakah pengobatan antibiorika inisial yang paling tepat? Dx: penumonia berat
a. Ampisilin 200mg/kgBB/hari intravena  dibagi 4 dosis
b. Ampisilin 50 mg/kgBB/hari intravena
c. Sefotaksim 50 mg/kgBB/hari intravena
d. sefotaksim 150 mg/kgBB/hari intravena
e. Kloksasilin 100 mg/kgBB/hari intravena

(6)Seorang laki-laki berusia 75 tahun dibawa keluarga ke Puskesmas dengan sesak napas sejak 7 hari yang lalu.
Keluhan disertai rasa nyeri di dada dan batuk berdahak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/80 mmHg,
N: 88x/menit, RR: 14x/menit, suhu 38oc, ronki kasar pada paru kiri bawah.
IG: @gethelie_

Apakah penanganan yang paling tepat? Dx: pneumoni (CURB nya 1 point) add04
a. Dirawat di ruang perawatan intensif (ICU)
b. Pemberian antibiotic kuinolon dan bronkodilator
c. Pemberian antibiotic sefalosporin dan makrolid
d. Dilakukan aspirasi transtrakeal
e. Pemeriksaan sputum dan darah


IG: @gethelie_

TB

(1) seorang anak laki-laki berusia 24 bulan dibawa dengan berat badan yang tidak naik selama 3 bulan terakhir.
Anak tidak mengalami demam lama, tidak diketahui adanya penderita TB dewasa pada anggota keluarga. Menurut
pedoman TB Anak Indonesia tahun 2005, apa anamnesis tambahan yang perlu ditanyakan kepada orang lain?
Add04
a. keringan banyak terutama malam hari
b. pembesaran kelenjar getah bening > benar jika lebih dari 1 kgb dan lebih dari 1cm
c. kejang
d. riwayat vaksinasi BCG
e. batuk lebih dari 3 minggu

(2) Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan batuk disertai demam ringan
dan berkeringat terutama malam, yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 11,9 g/dl, hematokrit 36%, jumlah leukosit 10.500/ul, hitung jenis
leukosit 0/1/0/3/37/57/9, jumlah trombosit 400.000/ul, LED 90 mm. Foto polos toraks menunjukkan infiltrate di
apeks paru. Apakah pemeriksaan lanjutan yang paling disarankan?
a. Biakan mikroorganisme sputum
IG: @gethelie_

b. Pewarnaan gram sputum


c. Pewarnaan BTA sputum
d. Biakan BTA sputum
e. Serologis anti TB

(3) Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk lebih dari 3 bulan.
Keluhan disertai demam tidak tinggi dan batuk berdahak, sesak napas disangkal. Pada foto toraks PA,
tampak infiltrat minimal pada apeks paru yang superposisi dengan kosta dan klavikula. Dokter kemudian
meminta foto toraks dengan posisi khusus, yang hasilnya sebagai berikut: Apakah posisi foto yang paling
sesuai?

A. Anteroposterior
IG: @gethelie_

B. Lateral

C. Right Lateral Decubitus

D. Left Lateral Decubitus

E. Top Lordotic

(4)Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirujuk ke bagian radiologi dari poliklinik IPD untuk
dilakukan pemeriksaan radiologi, dengan keluhan batuk-batuk dengan dahak kental berwarna
kuning selama 2 bulan. Kadang-kadang berdarah, pasien juga merasa demam ringan, keringat
malam, badan lemas, dan kehilangan berat badan 3 kg dalam 2 bulan terakhir ini. Untuk
keluhan ini pasien memeriksanan diri ke beberapa dokter dan diobati dengan beberapa
macam antibiotik, obat batuk, dan vitamin, tetapi tidak ada perbaikan. Hb 9,2 mg/dl, leukosit
9700/mm2, LED 90/105 mm/jam. Pada foto thorax posteroanterior , tampak bayangan sebuah
rongga lusen berdinding tebal disertai infiltrat di sekitarnya di apeks paru kiri. Diagnosis pasien ini
adalah: add03
A. Abses Paru
B. Kista Paru
C. Misetoma dengan kavitas
D. Kavitas Tumor
E. TBC paru aktif dengan kavitas

(5) Pasien mengeluh batuk dan demam 2 bulan ini, sebelumnya pasien pernah didiagnosis TB
dan mengonsumsi obat namun berhenti ketika dirasa keluhan membaik. Kemudian pasien
diperiksa dan didapatkan TB paru aktif dengan resisten obat rifampisin. Diagnosis ? add06
a. TB MDR
b. TB RDR
c. Poly-resistence TB
d. TB RR
e. TB untreated

(6) Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdarah sejak 1
minggu yang lalu. Ibu pasien khawatir karena ayah pasien menderita tuberculosis paru dengan BTA sputum (+).
Pada pemeriksaan fisik dan foto toraks anak tidak ditemukan kelainan. Skoring TB anak = 3.

Apa penatalaksanaan yang paling tepat?


IG: @gethelie_

a. Obat anti tuberculosis fase intensif


b. INH selama uji tuberculin positif
c. INH profilaksis selama 6 bulan
d. Obat anti tuberculosis 2 macam
e. Obat anti tuberculosis seperti ayahnya
IG: @gethelie_

(7) Seorang bayi perempuan berusia 9 bulan dibawa orang tuanya ke Puskesmas karena demam hilang
timbul sejak 1 minggu. Keluhan batuk disangkal. Ibu pasien diketahui sedang menjalani pengobatan
tuberkulosis paru. Pasien belum pernah mendapatkan imunisasi BCG. Apakah tindakan yang paling tepat
dilakukan?

A. Lakukan skoring TB, berikan profilaksis  Kunjaw tempat les. rev07

B. Lakukan skoring TB, berikan imunisasi BCG

C. Berikan profilaksis dan imunisasi BCG  tetep lebih suka ini

D. Berikan terapi TB dan imunisasi BCG

E. Observasi selama 2 minggu, beri OAT

(8) An. Nami 8 tahun datang dengan keluhan batuk sudah 1 bulan. Ibu pasien khawatir anaknya tertular TB Paru,
karena Ibu pasien sedang dalam pengobatan TB Paru dengan hasil BTA positif. Pasien tidak memiliki keluhan
lainnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di ketiak kanannya sebesar 3 cm. Pada kasus ini, skor TB Paru
anak yang tepat pada pasien adalah ? add07

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5
IG: @gethelie_

(9) seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke rumah sakit oleh


istrinya karena batuk berat berdarah. Setelah pemeriksaan,
dokter mendiagnosa menderita tuberculosis. Sebagai dokter
keluarga, pemeriksaan atau program apakah yang harus anda
lakukan sebagai pencegahan primer?
a. memberikannya obat  sekunder
b. memberikan INH profilaksis kepada anak-anaknya
c. pemeriksaan sputum untuknya  sekunder
d. pemeriksaan sputum untuk istrinya  sekunder
e. foto thoraks untuknya  sekunder

(10) Perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk disertai sesak napas sejak 3 minggu
lalu. Keluhan disertai demam, keringat malam, serta penurunan nafsu makan dan berat badan. Pada pemfis
ditemukan ronki kasar di apeks paru kanan. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 9 g/dL, leukosit 8500/μL, trombosit
200.000/μL, LED 50 mm, pulasan BTA +1/+2/+3.

Apa penatalaksaan yang paling tepat?


a. 2RHZE/4RHE
b. 2RHZES/RHZE/4RH
c. 2RHZ/4RH -- kalo BTA negatif
d. 6RHZ
e. 6RHE
Kategori 1: 2HRZE/4HR

(11) Tn. Sanji 32 tahun datang dengan keluahan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan ini juga disertai dengan
adanya dahak dan terkadang darah. Pasien memiliki riwayat pengobatan TB 6 bulan yang lalu, pengobatan
hanya 1 minggu dan pasien berhenti dengan sendirinya. Apa terapi yang tepat pada pasien ? add07
A. 2RHZE / 4H3R3
IG: @gethelie_

B. 2RHZES / 4H3R3
C. 2RHZE / 4H3R3E3
D. 2RHZES / RHZE / 5H3R3E3
E. 2RHZES / RHZES / 5H3R3

(12) Tn. Sunandar, 33 tahun, datang dengan keluhan batuk dan demam sejak 3 minggu yang lalu. Batuk berdahak berwarna
kuning kecoklatan. Berat badan pasien saat ini 44 kg, mengalami penurunan 4 kg sejak 2 minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan ronkhi pada apeks paru. Hasil pemeriksaan BTA +/-. Regimen pengobatan untuk pasien adalah... add07
A. 2 tablet 4KDT + 2 tablet 2KDT
B. 3 tablet 4KDT + 3 tablet 2KDT
C. 4 tablet 4KDT + 4 tablet 2KDT
D. 5 tablet 4KDT + 5 tablet 2KDT
E. 6 tablet 4KDT + 6 tablet 2KDT

(13)Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak tiga bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan lendri bercampur darah, keringat malam, dan penurunan berat badan 5 Kg dalam 2
bulan terakhir. Riwayat satu tahun yang lalu pasien pernah diterapi OAT namun hanya diminum 20 hari. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 100/700, N 90, RR 22, Suhu 36,9. Apakah terapi yang paling tepat?
Add04
A. OAT sebagai gagal berobat  udah 5 bulan BTA masih positif
B. OAT sebagai pasien kambuh/relaps
C. OAT sebagai pasien baru  <28 hari berhenti, obati lagi ke lini 1
D. OAT sebagai pasien putus obat  OAT >28 hari, putus >2 bulan
E. OAT sebagai pasien terinfeksi ulang

o Riwayat pengobatan sebelumnya


a. Pasien baru TB -> pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya atau
sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan (˂28 dosis).
IG: @gethelie_

b. Pasien yang pernah diobati TB -> pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT selama 1
bulan atau lebih (≥ dari 28 dosis). Pasien ini selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil
pengobatan TB terakhir, yaitu:
a) Pasien kambuh: adalah pasien TB yang pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap dan saat ini didiagnosis TB berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau klinis
(baik karena benar-benar kambuh atau karena reinfeksi).
b) Pasien yang diobati kembali setelah gagal: adalah pasien TB yang pernah diobati dan
dinyatakan gagal pada pengobatan terakhir.
c) Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up): adalah pasien yang
pernah diobati dan dinyatakan lost to follow up. (Klasifikasi ini sebelumnya dikenal sebagai
pengobatan pasien setelah putus berobat /default).
d) Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil akhir pengobatan
sebelumnya tidak diketahui.
c. Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui -> pasien TB yang tidak masuk
dalam kelompok a. atau b.

1. Kategori 1 -> 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR). Paduan OAT ini diberikan untuk pasien
baru: Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis, Pasien TB paru terdiagnosis klinis, Pasien
TB ekstra paru.
2. Kategori 2 -> 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E. Paduan OAT ini
diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang)
yaitu: Pasien kambuh, Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1
sebelumnya, Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up).
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_

(14) Seorang pasien pria 30 tahun datang dengan keluhan batuk dan sesak. Keluhan dirasakan 3
minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis TB dan sudah mendapatkan terapi obat TB, namun
pasien mengaku keluhan sudah mendingan sehingga pasien tidak minum obat tsb lagi selama 1
minggu karena dirasa sudah sembuh. Apa diagnosis yang tepat? add06
a. TB paru kasus baru – salah soal?
b. TB paru kasus putus obat
c. TB paru kasus gagal obat
d. TB MDR
e. TB XDR

(15) Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter praktitk umum dengan keluhan sering pusing sejak 1 buan
yang lalu. Keluhan disertai badan lesu dan lemah. Pasien sedang minum obat antituberkulosis selama 3 bulan. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan defisiensi asam folat.
a. INH  hambat vitamin B6, kalsium, vit D
b. Rifampisin  asam folat dan vit B12
c. Etambutol
d. Streptomisin
e. Pirazinamid
Sumber: rshs.or.id

(16) Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan terlambat haid 1 bulan.
Pasien sudah menggunakan pil KB sejak 2 tahun lalu dan tidak pernah lupa minum pil KB nya,
sebelumnya setiap bulan haid masih teratur. Pola makan dan aktivitas sehari-hari tidak berubah. Sejak 2
IG: @gethelie_

bulan yang lalu pasien minum 4 macam obat secara rutin untuk mengobati penyakit TBC yang
dideritanya. Apakah obat yang paling mungkin menyebabkan gangguan haid?

A. Rifampisin

B. INH

C. Pirazinamid

D. Etambutol

E. Streptomisin

In some instances, rifampin may interfere with menstrual periods. There may be


abnormal bleeding, absence of periods, or increased time between them

(17) Laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan pendengaran. Saat ini pasien pengobatan
OAT kategori 2. Obat yang paling mungkin menyebabkan keluhan tsb?

a. rimfapisin

b. INH

c. Ethambutol

d. Pirazinamid

e. Streptomisin

(18) Tn. Usop 26 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan kesemutan pada kedua telapak tangan dan kaki.
Keluhan ini muncul setelah pasien mengkonsumsi OAT selama 1 bulan. OAT apa yang dapat menyebabkan keluhan
pada pasien ? add07
IG: @gethelie_

A. Isoniazid

B. Rifampicin

C. Pirazinamid

D. Etambutol

E. Streptomisin

(19) Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering merasa pusing. Keluhan
disertai dengan rasa kaku di tengkuk. Pasien sedang dalam pengobatan TB bulan pertama dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 60 x/menit, dan RR 20x/mnt

Apakah obat yang harus mendapat perhatian khusus jika diberikan pada kasus ini?

A. Valsartan
B. Klonidin
C. Kaptopril
D. Nifedipin (rifampicin increase elimination of nifedipine)
E. Furosemid

(20)Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan benjolan pada
leher yang berderet-deret seperti manik-manik sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan berat badan
sulit naik dan demam yang tidak terlalu tinggi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan temperatur 38 derajat selsius,
BB 16 Kg, dan Tinggi Badan 140 cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin? Add04
A. Limfangioma
B. Limfangitis
C. Limfoma maligna
D. Limfadenitis supuratifa
E. Limfadenitis tuberkulosa
Limfadenitis TB adalah bentuk yang paling sering terjadi pada TB ekstra paru. Limfadenitis TB pada daerah leher
dikenal sebagai scrofula. Gejala klinis dari limfadenitis TB adalah adanya massa yang tidak nyeri, membesar secara
gradual dalam beberapa minggu atau bulan, dan persisten. Gejala sistemik yang mungkin terjadi adalah
IG: @gethelie_

demam/menggigil, kehilangan berat badan, atau malaise pada 43% pasien. Batuk dapat menjadi gejala yang
menonjol pada limfadenitis mediastinum.

Dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan massa pada limfe nodi daerah cervical, dengan daerah anterior yang lebih
sering terkena. Dengan berjalannya penyakit, nodul yang awalnya padat kenyal menjadi lebih keras. Nodul bersifat
mobile dan bebas dari jaringan di bawahnya lalu menjadi keras dan menunjukkan tanda-tanda inflamasi. Biasanya
massa tersebut unilateral dan terletak pada tepi atas dari otot sternocleidomastoid. Namun dapat ditemukan
massa multiple dan bilateral, kadang disertai fistula.

Jones dan Campbell mengklasifikasikan limfe nodi TB perifer menjadi 5 stadium.

1. Pembesaran kelenjar berbatas tegas, mobile dan diskret menunjukkan reaktif hiperplasia non spesifik
2. Pembesaran kelenjar kenyal dan terfiksasi ke jaringan sekitar karena periadenitis
3. Lunak di daerah tengah karena pembentukan abses
4. Pembentukan abses
5. Pembentukan sinus
Skrofuloderma adalah infeksi mycobacterium pada kulit karena paparan secara langsung.Pada nodul yang berada
pada intra toraks, nodul dapat menekan salah satu bronkus sehingga menyebabkan atelektasis, infeksi paru,
bronkiektasis, hingga efusi.

Untuk mendiagnosis limfadenitis TB, riwayat paparan terhadap orang yang menderita TB paru sangat sugestif
terhadap TB limfatik. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah laboratoris darah lengkap, radiologis
foto toraks, bila perlu USG, CT scan hingga MRI untuk menyingkirkan diagnosis banding. Juga dapat dilakukan
pewarnaan Zn, kultur, dan FNA (fine needle aspiration)

(21) Ny. Charlote 32 tahun datang ke Puskesmas untuk berkonsultasi. Minggu lalu pasien didiagnosis TB Paru,
namun pasien saat ini dalam pengobatan ARV. Apa yang akan dokter sarankan pada pasien ? add07

A. Jika CD4 < 200, terapi ARV 2 minggu, lalu pengobatan TB

B. Jika CD4 200-350, terapi ARV setelah terapi TB intensif selesai

C. Jika > 350, terapi , terapi ARV setelah pengobatan TB selesai

D. Tanpa melihat CD4, terapi ARV setelah terapi TB 2 minggu

E. Tanpa melihat CD4, terapi ARV setelah terapi TB 1 minggu

ASMA

(1)Seorang laki-laki 34 tahun datang ke UGD dengan sesak napas berbunyi mengi sejak 2
hari yang lalu. Keluhan dirasakan terutama bila udara dingin di malam hari, disertai dengan
batuk berdahak yang kental dan sulit dikeluarkan. Ayah nya menderita penyakit yang sama.
Pemfis : TD 120/80, suhu 36,7, wheezing +/+. Pemeriksaan lab : Hb 17 g/dl, Leuko
10.800/mm, Hct 45%, trombo 245.000/mm3, chest xray: Gambaran bronkhitis. Apakah
diagnosis yang paling mungkin? Add03
IG: @gethelie_

a. Efusi pleura
b. Pneumothorax
c. Pneumonia
d. Hidropneumothorax
e. Asma bronkiale  memberat di malam hari, genetik

(2) An. Robin 5 tahun datang ke IGD dibawa orangtuanya dengan keluhan sesak napas. Keluhan ini
disertai dengan adanya batuk, pilek dan demam. Keluhan ini sudah berulang, dalam seminggu ini
dirasakan hampir setiap malam hari. Pada pemeriksaan pasien dapat berbicara penggalan kalimat. Pada
IG: @gethelie_

pemeriksaan ditemukan N 115 x/m, RR 52 x/m, SatO2 89% dan suhu 38 C. Pada auskultasi ditemukan
adanya wheezing di kedua lapang paru. Apa diagnosis yang tepat pada pasien ? add07

A. Asma episodik jarang serangan ringan

B. Asma episodik sering serangan sedang

C. Asma persisten serangan sedang

D. Asma episodik sering serangan berat

E. Asma persisten serangan berat

(3) Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, dibawa ibunya ke klinik untuk kontrol. Pasien telah didiagnosis
asma. Ibunya memberitahukan bahwa anak tersebut membutuhkan nebulisasi salbutamol setiap hari,
khususnya setelah berolahraga. Pasien sering batuk sehingga terbangun dari tidur kira-kira 2 kali
seminggu. Apakah terapi yang paling tepat diberikan?

Dx/ Asma persisten berat

A. Short-acting dengan nebulisasi β agonis, bila perlu

B. Leukotriene setiap hari dengan short-acting β agonis

C. Nebulisasi kortikosteroid dengan short-acting β agonis

D. Nebulisasi kortikosteroid dengan teofilin dan short-acting β agonis rev05

E. Inhalasi kortikosteroid dosis menengah dengan short-acting β agonis


IG: @gethelie_
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_

Tatalaksana

1. Pelega (Reliever)  Saat serangan akut

• Agonis beta-2 kerja singkat (salbutamol, fenoterol, terbutalin. ES: rangsang kardiovaskuler, tremor,
hipokalemia), kortikosteroid sistemik (predsinon, digunakan jika reliever yang lain tidak ada perbaikan),
antikolinergik (ipatropium bromide), metilsantin (aminofilin), adrenalin.

2.Pengontrol (Controler)  Sebagai pengontrol jangka panjang


IG: @gethelie_

• Kortikosteroid inhalasi (budesonid, flutikason), kortikosteroid sistemik (prednison), sodium


kromoglikat, nedokromil sodium, metilsantin (teofilin), agonis beta-2 kerja lama inhalasi (salmeterol,
formeterol) dan oral, leukotriene modifier (zileuton), antihistamin 1

Evaluasi Asthma

• Spirometri : Untuk diagnosis, klasifikasi, menilai respon pengobatan secara objektif. Dilakukan saat
awal kunjungan, awal pengobatan, monitor 1 tahun sekali.

• Arus Puncak Ekspirasi (APE) bertujuan untuk klasifikasi, respon pengobatan saat serangan akut, deteksi
perburukan, respon pengobatan jangka panjang. Dilakukan saat serangan akut di IGD, saat kontrol, dan
pemantauan mandiri sehari-hari di rumah.

• Asthma Control Test bertujuan untuk penyesuaian tatalaksana. Test dilakukan dengan kuesioner. Skor
< 19 perlu peningkatan terapi.
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_
IG: @gethelie_

(4) anak laki-laki 7 tahun di bawa ke IGD RSUD karena sesak napas beberapa jam SMRS yang didahului badan
batuk-pilek 1hari sebelumnya. Sejak 1 tahun lalu sudah 2 kal di bawa ke RS dengan keluhan serupa. Setelah diuap,
penderita boleh pulang. Ibu dan nenek menderita keluhan yang sama dan mendapat obat rutin yang diisap 2 kali
sehari. Bagaimana tidakan yang harus diberikan kepada pasien?
a. pemberian antibiotika intravena
b. pemberian steroid intravena
c. pemberian nebulisasi b−2agonist
d. pemberian nebulisasi adrenalin
e. pemberian b−2 peroral
IG: @gethelie_

(5) Seorang laki-laki, 24 tahun, datang ke UGD RSUD dengan keluhan sesak napas berbunyi
mengi. Pasien memiliki riwayat atopi (ibu alergi terhadap ikan laut). Pemeriksaan fisi: wheezing
(+). Apakah pengobatan yang harussegera saudara berikan untuk pasien tersebut? Dx:
eksaserbasi asma
a. B2 agonist inhalasi kerja cepat
b. Long acting B2 agonist
c. Kortikosteroid inhalasi
d. Antibiotik
e. Mukolitik

(6)Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ibunya ke UGD rs dengan keluhan sesak nafas.
Pasien mempunyai riwayat batuk sejak 3 hari yang lalu terutama malam hari dan terdapat
riwayat alergi dalam keluarga. Pada pemeriksaan ttv didapatkan TD 90/60, PR 122, RR 32, Suhu
36,1. Pada pemeriksaan ditemukan wheezing pada seluruh lapang paru. Apakah tatalaksana awal
yang paling tepat? Dx: Asma eksaserbasi akut add04
A. Kortikosteroid IV
B. Kortikosteroid inhalasi
C. Ipratropium inhalasi  SAMA
D. NaCl 0,9% inhalasi
E. Budesonide Inhalasi

(7)Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas untuk control penyakit asmanya.
Pasien mengeluh penyakitnya sering kambuh sehingga mengganggu aktivitasnya. Apakah
pemeriksaan yang paling tepat dianjurkan untuk mengetahui kemajuan pengobatan?
A. Peak Flow Meter
B. IgE
C. Prick Test
D. Rontgen foto thorax
E. Analisis gas darah

(8) Seorang perempuan usia 30 tahun di antar ke UGD karena penurunan kesadaran .
Sebelumnya pasien sesak nafas dan mengi sejak 1 hari yang lalu . Riwayat alergi (+). Pasien
telah diberikan obat semprot namun tidak membaik . Pemeriksaan fisik TD 90/60mmHg,
Nadi 60 x/m, RR 30x/m. bibir tampak sianosis . Pemeriksaan paru suara nafas menurun ,
wheezing ronkhi --//--. Apa diagnosis yang paling tepat add07
A. Asma attack berat
B. Pneumonia
IG: @gethelie_

C. PPOK eksaserbasi akut


D. Asma persisten berat
E. Status asmaticus – asma yang tidak membaik dengan penggunaan bronkodilator

PPOK

(1) laki2 60 th, datang ke psukesmas dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai batuk berdahak warna kehijauan sejak tiga minggu yang lalu. Riwayat merokok 10-20 batang sehari seama
40 tahun. Pada pemfis didapat TD 130/80 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 0x/menit (udh mati?), suhu 38 C. pada
pemeriksaan toraks didapat bentuk emfisematus, perkusi hipersonor, auskultasi ronki basah halus pada 2/3 bagian
bawah paru kanan disertai mengi pada kedua paru. Hasil pemeriksaan lab leukosit 18.000/ml, LED 30/60

apakah diagnosis yang paling tepat

A. Asma dengan infeksi sekunder


B. Bronchitis kronis
C. Pneumonia
D. PPOK eksaserbasi akut
E. TB

(2)

Jawaban: A (setting IGD)

(3) Seorang perempuan berusai 54 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan sesak napas yang
meningkat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat merokok 30 pak/tahun. Hasil pemeriksaan foto toraks
menunjukkan hiperinflasi dada. Pada pemeriksaan spirometri didapatkan hasil FEV1/FVC<70% (obstruktif?) yang
IG: @gethelie_

tidak berubah setelah diberikan bronkodilator. Apakah intervensi yang paling tepat untuk meningkatkan
kelangsungan hidup pasien tersebut?
a. Home nebulisers
b. Long acting anti cholinergic inhaler
c. Terapi jangka panjang dengan steroid
d. Antibiotik profilaksis
e. Berhenti merokok

(4) Seorang laki-laki berusia 68 tahun datang ke UGD RS karena sesak napas. Sesak dimulai sejak ± 3 jam
yang lalu. Pasien mengeluh batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu, demam hilang timbul, rasa tidak
enak badan, dan penurunan nafsu makan. Pasien merupakan perokok sejak remaja dengan konsumsi
rokok ±1 pak sehari. Pemeriksaan tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/80mmHg, denyut nadi
110x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,8°C. Pemeriksaan dada terlihat barrel chest dan
retraksi interkosta, palpasi didapati hiperinflasi, dan perkusi didapati hipersonor, serta auskultasi
didapati bronkovesikular menjauh. Setelah dilakukan oksigenasi, apakah manajemen awal selanjutnya
yang paling tepat?

A. Antibiotik intravena

B. Beta agonis inhalasi

C. Kortikosteroid inhalasi

D. Metilksantin oral

E. Antileukotrien oral

BRONKITIS – BRONKIOLITIS - BRONKIEKTASIS

(1) Seorang laki-laki berusia 68 tahun datang ke dokter praktik umum karena batuk selama 1 minggu
terakhir dengan dahak berwarna kuning kental. Pasien juga merasa demam hilang timbul, pusing, tidak
enak badan, dan tenggorokan nyeri. Tidak ditemukan nyeri dada dan sesak napas. Pada pemeriksaan
fisik didapati tekanan darah 140/80 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 16x/menit dan suhu
37,8°C. Pada pemeriksaan didapati farings hiperemis. Pada pemeriksaan dada inspeksi, palpasi, dan
perkusi dalam batas normal, auskultasi suara napas bronkovesikular dan terdapat ronki. Apakah
diagnosis yang paling mungkin?

A. Pneumonia  demamnya harusnya lebih tinggi, biasanya ada dyspnea


IG: @gethelie_

B. TB paru  baru 1 minggu

C. Bronkiektasis  sputum berlapis

D. PPOK eksaserbasi akut  gada pemfis tanda-tanda PPOK

E. Bronkitis akut  utamanya batuk, bisa ada sore throat.


IG: @gethelie_

(2) Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas dengan keluhan batuk
berdahak sejak 4 hari yang lalu. Awalnya batuk kering kernudian berdahak kuning kental. Pada pemenksaan
fisk didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit dan suhu
36,9°C, suara napas vesikuler kanan kiri, ronki basah kasar di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 11,3 g/dL, leukosit 1600 /mm3, trombosit 435.000 /mm3, HCT 36%. Pada
pemenksaan thoraks foto didapatkan kesan normal Apakah diagnosis yang paling tepat? Add04
a. Bronkitis Akut
b. Bronkopneumonia  leukositosis, demam tinggi, infiltrat di CXR
c. Bronkiolitis  wheezing, sesak, <2 tahun
d. Tuberkulosis Paru
e. Asma Bronkiale  wheezing, batuk, dada tertekan, sesak napas; memberat di malam hari; variability;
ada trigger allergen; gejala lebih dari 1

(3) Seorang bayi perempuan berusia 1 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas
disertai mengi sejak 1 hari yang lalu. Keluhan didahului pilek 3 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan frekuensi napas 35x/menit, napas cuping hidung, retraksi dinding dada, wheezing ekspiratoir dan
inspiratoir.
IG: @gethelie_

Apakah diagnosis yang paling tepat?


a. TB paru
b. Asma bronkiale - 2 thn
c. Bronkiolitis
d. Croup
e. Rinofaringitis akut

(4) Anak laki-laki berusia 10 bulan dibawa ke IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai demam dan batuk pilek. Pada pemfis ditemukan sesak napas dengan frekuensi napas 55x/menit, suhu
38.5°C. ditemukan ekspirasi memanjang dan terdengar mengi. Tidak ditemukan pembesaran KGB. Hasil
pemeriksaan laboratorium leukosit 3500/μL, trombosit 140.000/ μL. Setelah mendapatkan terapi bronkodilator
perinhalasi, tidak ada perbaikan.

Apakah diagnosis kasus tersebut?


a. Bronchitis akut
b. Bronkopneumonia
c. Bronkiolitis
d. Pneumonia aspirasi
e. Sindrom Croup

(5) Seorang anak perempuan usia 10 bulan dibawa ke IGD RS karena sesak napas dan

batuk batuk sejak 1 hari ini . Keluhan diawali dengan demam dan pilek sejak 3 hari .

Pemeriksaan fisik HR 150x/m, RR 60x/m, Tax 39C, tidak ada sianosis , retraksi ringan

dan wheezing di seluruh lapang paru . Apakah temuan radiologi thoraks yang mungkin

Dx: Bronkiolitis
IG: @gethelie_

A. Infiltrat di seluruh lapang paru

B. Reticulogranular pattern

C. Corakan bronkovaskular meningkat

D. Gambaran radiologi normal

E. Gambaran air trapping add07

(6) Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
sejak tujuh hari yang lalu. Keluhan disertai batuk dengan dahak kuning kental. Pasien
diketahui memiliki riwayat batuk sejak tiga tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum sakit sedang, Tekanan Darah : 100/70 mmHg, Nadi 88
kali/menit, Frekuensi Pernapasan 26 kali/menit, dan suhu 38,50C. Pada pemeriksaan
rontgen thoraks didapatkan gambaran seperti di atas. Apakah diagnosis yang paling
tepat? Add04
A. Emfisema
B. Bronkitis
C. Abses paru
D. Asma Bronkiale
E. Bronkietasis terinfeksi
IG: @gethelie_

EDEMA PARU

(1)Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa keluarga ke UGD dengan keluhan sesak napas hebat sejak 6 jam
yang lalu. Keluhan disertai batuk dan dahak berwarna merah muda, nyeri dada kiri yang menjalar ke punggung
belakang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah, tekanan darah 140/90 mmHg, freukensi
napas 40 x/menit, denyut nadi 108 x/menit, ronki kasar seluruh lapangan paru. Pada pemeriksaan radiologi
toraks tampak gambaran Kerley line (edema paru interstitial). Add04
a. Edema Paru Akut
b. Stable Angina Pectoris
c. Unstable Angina Pectoris
d. Community Acquired Pneumonia
e. Sindroma vena cava superior

DLL

(1)
IG: @gethelie_

Hasil Diskusi: D. RF preterm. Klinis sianosis. RDS = HMD

(2) By. Ny. Linlin mengalami keluhan sesak dan terlihat biru setelah dilahirkan secara normal. Pasien
dilahirkan dengan usia kehamilan 32 minggu. Pada pemeriksaan rontgen thorax akan ditemukan
gambaran seperti apa ? Dx/HMD add07

A. Honey comb appearance

B. Batwing appearance

C. Ground glass lung

D. Meniscus sign

E. Kerley B line
IG: @gethelie_

(3) Bayi Inneke, 1 hari, postpartum di dukun beranak, dibawa ke RS karena sesak. Diketahui usia kehamilan saat itu 30 minggu,
dan ibu jarang memeriksakan kandungannya. Pada pemeriksaan didapatkan HR 140x/menit, RR 60x/min, suhu afebris.
Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran ground glass. Mekanisme penyebab keluhan pasien adalah... add07
Dx: Hyaline Membrane Disease
A. Alveoli paru masih terisi cairan
B. Infeksi parenkim paru
C. Hambatan perkembangan pada alveoli
D. Defisiensi surfaktan
E. Aspirasi mekonium

(4) Seorang bayi laki-laki berusia 4 jam dikirim bidan ke UGD RS dengan keluhan sesak napas. Pasien
lebih bulan, lahir spontan, tidak menangis, dengan berat badan lahir 3.500 g warna ketuban hijau kental,
nilai APGAR 3/5. Pada pemeriksaan fisik ditemukan anak letargis, frekuensi napas 80 x/menit, denyut
nadi 150 x/menit, suhu 36,4°C, sianosis, napas cuping hidung, retraksi dinding dada. Pada pemeriksaan
toraks didapatkan jantung dalam batas normal, pernapasan bronkial, ronki kasar pada kedua lapangan
paru. Pada abdomen hepar dan lien teraba. Terdapat warna kekuningan pada tali pusat dan kuku.
Apakah diagnosis yang paling tepat?

A. Tetanus neonatorum

B. Aspirasi mekonium

C. Sindrom gawat napas neonatus

D. Pneumonia
IG: @gethelie_

E. Penyakit membran hialin

(5) Bayi aterm, BBL 3400 gram, dengan keluhan sesak nafas, sianosis, sudah dilakukan ventilasi tekanan positif.
Bayi dilahirkan secara SC atas indikasi ibu demam dan ketuban sudah pecah namun tak kunjung ada kontrkasi . Apa
gambaran radiologi yang diharapkan pada kasus tersebut ? add07
A. Infiltrat kasar atau bercak ireguler pada sebagian lapang paru
B. Edema interstisial, efusi pleura dan terdapat cairan di fisura interlobar
C. Reticogranular ground glass appearance dengan air bronchogram  HMD
D. Hiperlusen avascular pada seluruh lapang paru  pneumotoraks
E. Honeycomb appearance pada sebagian lapang paru  bronkiektasis

(6) Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan dibawa ke unit gawat darurat RS kare sesak napas. Keluhan didahului
panas, batuk pilek sejak 3 hari sebelumnya. Bayi lemah, tidak mau minum disertai suara serak. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum somnolen, nadi 130 x/menit, respirasi 15 x/menit, tekanan darah 85/60 mmHg,
suhu 38ºC. terdengar grunting, stridor, terdapat retraksi suprasternal, interkostal dan epigastrium, capillary refill 2
detik, dan sianosis.
Apakah penyebab kelainan yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Croup - serak, stridor, riwayat ISPA
b. Pneumonia - ronki
c. Bronkiolitis - <2 tahun, wheezing
d. Asma bronkiale
e. Empiema

(7)Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena sesak napas sejak 1 han
sebelumnya. Keluhan didahului batuk menggonggong, suara serak, pilek dan demam selama 5 hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi 132 x/menit, frekuensi napas 42 x/menit dan
terdengar stridor inspirasi, suhu 39,2°C. Anak tampak sianosis, faring hiperemis, kedua hemitoraks
simetris, terdapat retraksi suprasternal, perkusi sonor, auskultasi suara vesikular norrtial dan rlhji
basah kasar di kedua paru. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat? Dx: croup moderate-
severe
a. Diberikan antitusif
b. Disuntikkan antibiotik intravena
c. Diberikan kortikosteroid oral dan antitusif
d. Inhalasi epinefrin rasemik dan kortikosteroid
e. Inhalasi kortikosteroid dan epinefrin subkutan
IG: @gethelie_

(8)Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh orang tuanya ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 30
hari lalu. Pasien batuk terus menerus sampai mukanya merah dan lidah menjulur, tiap batuk diakhiri dengan
bunyi melengking ( batuk rejan). Pasien tidak memiliki riwayat imunisasi lengkap. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan berat badan 13 kg, TTV dbn, terdapat pendarahan subkonjugtiva. Apakah terapi yang paling tepat
diberikan? Dx: pertussis add04
a. Amoksisilin
b. Sefadroksil
c. Tetrasiklin
d. Eritromisin 12.5 mg/kgBB/kali, 4x1 selama 10 hari
e. Siprofloksasin
-untuk anak >1 tahun, antibiotik diberikan dalam waktu 3 minggu setelah onset batuk paroksismal
-untuk anak <1 tahun atau ibu hamil, antibiotik diberikan dalam waktu 6 minggu setelah onset batuk paroksismal
-Azitromisin = untuk bayi <6 bulan diberikan 10 mg/kg/hari dosis tunggal selama 5 hari; untuk bayi >6 bulan diberikan 10
mg/kg/hari pada hari pertama dan dilanjutkan 5 mg/kg/hari sampai hari ke-5
-Klaritromisin = untuk bayi >1 bulan diberikan 15-20 mg/kg/hari dalam 2 dosis selama 7 hari
-Eritromisin = 40-50 mg/kg/hari (maks 2 gr/hari) dibagi 4 dosis selama 14 hari
-sefalosporin generasi 1 dan 2 tidak berkhasiat
-ampisilin, rifampisin, dan kotrimoksazol mempunyai khasiat sedang dalam mengeliminasi bakteri
IG: @gethelie_

(9) Tn. Ace 45 tahun datang untuk melakukan kontrol Kesehatan sebelum melakukan perjalanan dinas.
Diketahui pasien akan mendatangi daerah yang angka kejadian Avian Influenzanya cukup banyak. Maka
dari itu pasien dibekali obat profilaksis, apa obat yang akan diberikan kepada pasien ? add07

A. Asiklovir 5x800 mg selama 7 hari


IG: @gethelie_

B. Asiklovir 1x800 mg selama 6 minggu

C. Valasiklovir 3x1000 mg selama 7 hari

D. Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari

E. Oseltamivir 1x75 mg selama 6 minggu

[AVIAN INFLUENZA]

Penyakit infeksi akibat infeksi virus influenza tipe A (H5N1) yang biasa mengenai unggas

Definisi Kasus AI H5N1

Kasus suspek: Seseorang yang menderita infeksi saluran respiratorik atas dengan gejala demam (suhu ≥
380 C), batuk dan atau sakit tenggorokan, sesak napas dengan salah satu keadaan di bawah ini dalam 7
hari sebelum timbul gejala klinis:

• Kontak erat dengan pasien suspek, probable, atau confirmed seperti merawat, berbicara atau
bersentuhan dalam jarak <1 meter.

• Mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB flu burung.

• Riwayat kontak dengan unggas, bangkai, kotoran unggas, atau produk mentah lainnya di daerah
yang satu bulan terakhir telah terjangkit flu burung pada unggas, atau adanya kasus pada manusia
yang confirmed.

• Bekerja di suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang
dicurigai menderita flu burung dalam satu bulan terakhir.

• Memakan/mengkonsumsi produk unggas mentah atau kurang dimasak matang di daerah diduga
ada infeksi H5N1 pada hewan atau manusia dalam satu bulan sebelumnya.

• Kontak erat dengan kasus confirmed H5N1 selain unggas (misal kucing, anjing).

Kasus probable: Adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan:

• Infiltrat atau terbukti pneumonia pada foto dada + bukti gagal napas (hipoksemia, takipnea berat)
ATAU

• Bukti pemeriksaan laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1),
misalnya tes HI yang menggunakan antigen H5N1.

• Dalam waktu singkat, gejala berlanjut menjadi pneumonia atau gagal napas /meninggal dan
terbukti tidak terdapat penyebab yang lain.

Kasus konfirmasi: Adalah kasus suspek atau kasus probable didukung salah satu hasil pemeriksaan
laboratorium di bawah ini:
IG: @gethelie_

• Isolasi/Biakan virus influenza A/H5N1 positif

• PCR influenza A H5 positif

• Peningkatan titer antibodi netralisasi sebesar 4 kali dari spesimen serum konvalesen dibandingkan
dengan specimen serum akut (diambil 7 hari setelah muncul gejala penyakit) dan titer antibodi
konvalesen harus 1/80

• Titer antibodi mikronetralisasi untuk H5N1 1/80 pada spesimen serum yang diambil pada hari ke
14 atau lebih setelah muncul gejala penyakit, disertai hasil positif uji serologi lain, misal titer HI sel
darah merah kuda 1/160 atau western blot spesifik H5 positif.

Manifestasi Klinis

Influenza like illness, yaitu batuk, pilek dan demam >38oC, disertai nyeri kepala, nyeri tenggorok, sesak
napas, myalgia dan malaise. Namun perjalanan klinis sangat progresif, dari flu ringan, pneumonia hingga
ARDS. Keluhan gastrointestinal seperti diare, keluhan lain berupa konjungtivitis.

(10) Seorang laki laki usia 50 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan sesak napas dan
IG: @gethelie_

batuk kering sejak 3 bulan yang lalu Pasien bekerja di suatu perusahaan tambang sejak

20 tahun yang lalu dan jarang memakai masker Pada rontgen thorax tampak gambaran

ground glass appearance. Apa faktor resiko yang paling mungkin pada pasien ini add07

a. Debu silika

b. Paparan kapas

c. Paparan asbes

d. Infeksi bakteri

e. Paparan karbon

Anda mungkin juga menyukai