Anda di halaman 1dari 10

Perkembangan pengetahuan

Kurikulum sekolah selalu


ketinggalan dengan
Te1tumbuhkembangan pengetahuan yang sangat pesat dalam
berbagai bidang. Kemajuan pengetahuan itu tidak serta
me1ta dapat diadopsi dalam kurikulum.
Akibatnya, apa yang
sedang dan telah dipelajari siswa kerap basi dan usang
karena telah tertinggal jauh oleh perkembangan yang terjadi.
Fragmentasi jadwal pembelajaran Gragmented schedule)
Merancang dan melaksanakan pembelajaran di sekolah
dibentengi oleh satuan waktu yang disebut menit. Karena
waktunya sudah habis, kegiatan belajar yang sedang
berlangsung terpaksa harus diputus, dan segera berpindah
pada peajaran yang baru. Para siswa belajar dengan
terpenggal-penggal dan terputus-putus tanpa memedulikan
ketuntasan dan keutuhan.
Relevansi kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang dialami anak menjadi
membosankan dan tidak berguna, ketika mereka tidak
mengerti untuk apa mempelajari Matematika, Sejarah,
dilakukan
IPS, IPA, dan sebagainya. Pembelajaran hanya
sekadar menghadapi tes
demi pelajaran itu sendii, atau
dan ujian. Padahal, ketika bangun di pagi hari atau begitu
menamatkan sekolah, anak dihadapkan pada sekeranjang
masalah kehidupan nyata yang memerlukan pemecahan
sudut pandang. Persoalan
secara baik dan dari berbagai
memicu perdebatan tentang apa
ini pulalah yang kerap
yang harus dialami
dan
tujuan pendidikan sekolah, apa
pendidikan itu
dipelajari anak, dan bagaimana semestinya bermakna
dilaksanakan. Kurikulum menjadi relevan dan
harus dikuasai siswa terkait
ketika pelajaran-pelajaran yang

satu sama lain.


fragmentasi pembelajaran
d. Respons masyarakat terhadap dokter, ia
calon dokter dididik menjadi
Ketika seorang isik,
bersifat
hal-hal vang
idak hanya diajar tentang
dan media, ia pun diajai pula tentang hloso
biologis, komunikasi yang dapat
etika, dan
manusia, psikologi, secara
manusia
terhadap
membekalinya dengan penyikapan

Terpadu 8
Tematik
Permbeldjaran
pendulum 1 Kan
Ctapi

Eg,
n e n g

paca
keseimbang

a
utuh.
Syxsialisasi

dan
n e n g a r a h

mCmbantu
siswa
unial

apat
bezerak akan
p e n g e t a t a n
dan
tetap inenlisipul

prula. m e r g t e g r i s i k a n n
dunia.
itu KOnpleksitis
dalan
baik ieglckapi

lebih
ua
merupakan pen eImicu
ielajarnva
al Hu
Keempal

Jacob
(1989), pendekatan
isiplin
interdi

Memnut
dian penerapan Berdasarkan
Wlcaa

Sekolan-sekolah.

P) di
merebaknva
denpan
disingkat: tahun
berkutat nga an
belas
(sclanjutnya,
ima
selana corak atau
m e n e m u k a n
berbagai
pengalamannya

tersebut,
Jacob
Perbedaan itu
interdisipliner.

endekatan
dan kreativitas
pendekatan
diri,
model penerapan kepercayaan
pemahaman, perlu
disehabkan oleh itu pua,
Jacob memandang
Pl. Untuk
menerapkan digunakan
dan dikaitkan
ialam Istilah yang
berbagai
mendetinisikan

dengan P teacheable knowledge with


A specific bocdy
of
Disciplirne field: procedures, methods,
a.
education, training,
its o w n
background of
and content areas.
view and
curiculurm approach
A knowledge
and language from
b. Interdisciplinary:
methodology
that consciously
applies
examine a centrai theme, issue,
to
more than one discipline
or experence.
problem, topic
keterkaitan
menekankan pada
interdisiplin
Jadi pendekatan
(relationship) antar-disiplin. Sifat
linkages) dan keterhubungan melahirkan
itu pada kenyataannya
keterhubungan antar-disiplin sama
makna yang tidak persis
memiliki
sejumlah variasi yang adalah
dkk., 1991), di antaranya
(Jacob, Ed., 1989, dan Pitts,
sebagai berikut.
suatu
mengurutkan
1) Paralel disiplin: Pembelajaran yang isu
suatu
berkenaan dengan
pelajaran dengan pelajaran lain
atau konsep yang sama.
yang
2) Lintas disiplin atau crossdisciplinary: Pembelajaran
bidang stua
memandang satu bidang studi dari perspektit
lain.

Konsep Dasar Pembelaiaran Tematik


s e k o l a n
sedapat
mungkin mbenkan
di
belaar dalam mencapai kecakapar untuk
pengalaman
didik
itu.
dengan kecakapan hidup
bekal
bagi
peserta

ini
disebut

sekadar keterar
yang
Kecakapan

dibandingkan
hanya rampilan.
berkarya.
lebih luas permbelajaran
cakupa1nya
SD/MI menggunakan
pendekatan
Kurikulum
2013 kelas Vi. Pembelajaran
ran
kelas I sarnpai
dari
tematik integratit
pembelajaran yane
pendekatan
merupakan
tematik integratif dari berbagai mata
kompetensi
berbagai
mengintegrasikan
tema.
dalam berbagai
ke
pelajaran rithenai berarti
kata Yunani yang
tema
berasal dari
Kata kemudian kata itu
dan
meletakkan
atau
"menempatkan kata tithenai berubah menjadi
mengalami perkembangan sehingga
tema berarti "'sesuatu yang telah
tema.
Menuut arti katanya,
atau "sesuatu yang telah ditempatkan (Gorys Keraf,
diuraikan
2001:107).
meupakan alat atau wadah untuk
Pengertian secara luas, tema
didik secara utuh.
mengenalkan berbagai konsep kepada anak
Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan
isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya
perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran
lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu
mengenal ber bagai konsep secara mudah dan jelas. Pembelajaran
tematik merupakan sSuatu strategi pembelajaran yang melibatkan
beberapa pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
mata
bermakna kepada siswa. Keterpaduan
pembelajaran ini dapat
dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan
aspek
belajar-mengajar. Jadi
pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema sebagai
pemersatu materi dalam
beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali
pertemuan.
Pengertian pembelajaran tematik dapat
berikut. dijelaskan sebagai
1.
Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu
pusat yang digunakan untuk memanami sebagai
konsep-konsep, baik yang berasal darn gejala-gejala, dan
bersangkutan bidang studi yang
maupun dari bidang studi
lainnya.

86
Konsep Dasar
Pembelajaran Tematik
Suatupende
dekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
Lidang studi yang mencerminkan dunía ril di sekeliling dan

kemamplan dan perkembangan anak.


alam rentang
cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
Suatu
keterampilan anak secara simultan.
Menggabungkan suiatu konsep dalam beberapa bidang studi
vang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik
dan beimakna.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran


tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tama
tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau
dari berbagai
mata pelajaran. Sebagai contoh, tema "Air dapat ditinjau dari
mata pelajaran fisika, kimia, biologi, dan matematika. Lebih luas
lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS,
bahasa, agama, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan
keluasan dan kedalaman
implementasi kurikulum, menawarkan
kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk
memunculkan dinamika dalam proses
pembelajaran. Unit yang
tematik adalah epitome
dari selunuh bahasa
pembelajaran yang
memfasilitasi peserta didik untuk secara
produktif menjawab
pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa
ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tetang dunia
di sekitar mereka.

3. Landasan Pembelajaran Tematik


Landasan Pembelajaran tematik mencakup:
a. Landasan filosofis
Dalam pembelajaran tematik sangat dipengarnuhi oleh tiga aliran
filsafat yaitu: progresivisme. konstrniktivisme, dan humanisme
Allran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu
ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah
Kegiatan, Suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa. Aliran konstuktivisme melihat pengalaman
kunci dalam
angsung siswa (direct experiences) sebagai
adalah hasil
pembelajaran. Menunit aliran ini, pengetahuan

Terpadu I07
Pembelajaran Termatik
3Plurdisiplin: Pembelajaran yang menghubungkan antardua
bidang studi yang tDeda dengan menggunakan sebuah

tema.

4) Multidisiplin: Pembelajarar kang bertolak dari suatu tema


dengan mengusung satu bidang studi inti, dan menyertakan

pula bidang studi lain. Tak ada upaya untuk menghubungkan


antarbidang studi.

5) Interdisipln: Pembelajaran yang secara sadar menghubungkan


tujuan, isi, dan kegiatan belajar dari berbagai bidang studi
yang berbeda untuk menggali sebuah tema.
6) Keterpadiuan hari alatu integratedday: Program pembelajaran
sehari (fiul-day program) yang didasarkan atas tema utama
dan masalah yang muncul dari dunia anak. Penckanannya
pendekatan organik kelas
pada suatu
yang berfokus pada kurikuum
terhadap kehidupan
yang digali dari pertanyaarn
dan minat anak.
7) Program lengkap atau coniplete program: pembelajaran yang
bertolak darn kurikulum yang bersumber dari kehidupan sehar
hari siswa. ini adalah bentuk terekstrem dari interdisiplin

dan program integratif yang total karena kehidupan siswa


sama dengan sekolah.

Dari berbagai istilah tersebut, Jacob lebih menyukai istilah


karena memandiang pengetahuan
interdisiplin sebagai payung
secara sadar
menerapkan
dan pendekatan kurikulum yang
bahasa lebih dari satu disiplin untuk menguji
metodologi dan
kebermaknaan tema sentral, isu, masalah, topik,
relevansi dan
atau pengalaman.
skerma-
berawal dari pengembangan
Pembelajaran tepadu tersebut
ada di dalam diri siswa. Hal
SKema pengetahuan yang
tilsatat k o n s t r u k t r v i s m e .
salah satu pengembangan
menupakan konstruktivisme dalam
tentang proses
Salah satu pandangan
dalam proses belajar (perolehan
pembelajaran adalah bahwa
ini
konflik kognitit
diawali dengan terjadinya
pengctahuan) (self-regulatton
diatasi melalui pengetahuan din
aiya dapat
akhir belajar. pengetahuan akan dibangun serai
proses
da dari hasil interaksi dengan

anak melalui pengalamannya


en
ungkungannya (Bell. 1993:24.
3
Terpadu
embelajaran Tematik
Pengembangan penmbelajaran teipadu di sekolah dasar didasari
beberapa hal. vaitu:

Sesuai dengan penghayatan dunia


kehidupan anak yang
bersifat holistik.
Sesuai dengan potensi pengaitan mata pelajaran di sekolah
dasar sehingga mampu membuahkan penguasaan isi
pembelajaran secara utuh.
Idealisasi pelaksanaan kurikulum yang selayaknya dikembangkan
secara integratit. (Depdikbud, 1995:3).

2. Pengertian
dari
Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan
dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989
pemikiran dan Fogarty pada
dengan konsep pembelajaran interdisipliner
Pembelajaran
tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadtu.
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
tematik merupakan
aspek baik dalam intramata
secara sengaja mengaitkan beberapa
a n t a r - m a t a pelajaran. Dengan
adanya pemaduan
pelajaran maupun
dan keterampilan
didik akan memperoleh pengetahuan
itu peserta bermakna bagi peserta
pembelajaran jadi
secara utuh sehingga

didik. pembelajaran
tematik peserta
bahwa pada
Bermakna artinya mereka pelajari
memahamí
konsep-konsep yang
didik akan dapat menghubungkan
dan nyata yang
pengalaman lansung Jika
melalui antar-mata pelajaran.
dalam intra maupun
pembelajaran
antar-konsep konvensional,

dibandingkan
dengan pendekatan keterlibatan peserta
menekankan pada aktit
tampak lebih
didik
tematik sehingga peserta
pembelajaran kepufusan.
proses
untuk pembuatan
dalam
didik
pembelajaran
TeTilbat
dalam proses
pengalaman
belajar peseta
bahwa kualitas
menyatakan meningkatkan
B N S P (2006:35) usaha
dalam merancang

menempati
posisi penting hanus mampu
dituntut Setiap
k Untuk itu, pendidik dengan
tepat.
belajar
nISan. pengalaman dan kecakapan
dan
melaksanakan
pengetahuan
bekal diharapkan
memerlukan
bekal ini
Peserta
didik dan sebab
masyarakat, Oleh
hidup di
sekolah.
belajar di
dapat pengalaman
melalui
uperoleh
matik Terpadu 0
Pada dasarmva pembelajarnn tepadu dikembangkan
menciptakan pembelajaran yang di
dalamnya siswa sendiri
aktif
scarn tmental
uktur kognitifmeibaingun pengetahuannya dilandasisi oleh
yang
yang telah dimilikinya.
Fenaiek lebih berperan
sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Penekanan t
belajar dan imengajar lebih bertokus pada entang
suksesnya SiSwa
mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan
lalam melaktikan replikasi alas apa Siswa
yang dilakukan
pendidik.
Pendukung gaya belajar dengari pendekatarn
berakar dari tradisi pendidikan terintegrasi
filsafat yaitu Friedrich Fruebel, prDgresil,
nspirast dian para tokoh
Yohanes Dewey, Piaget Jean,
Rudolf Steiner dan
(Compton, 2000). Menurut aliran
progresit,
menupakan satu kesatuan yang utuh, anak
sosial sama perkermbangan emosi dan
pentingnya dengan perkembangan intelektual. Dewey
mengungkapkan bahwa Edtucatton is growth,
Hal ini berarti bahwa development, and life.
proses pendidikan itu tidak
tujuan di luar dirnnya, tetapi terdapat dalam mempunyai
sendiri. Proses
pendidikan juga bersitat kontinu dan pendidikan itu
reorganisasi, rekonstruksi, dan merupakan
dan juga pengubahan pengalaman hidup.
pernubahan pengalaman hidup.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep (Sukmadinata, 2002).
sebagai pendekatan dapat dikatakan
belajar-1tieingajai
bidang studi untuk membernkan yang meiibatkan
pengalaman
bcberapa
anak Dikatakan yang bermakna
bernakna karena dalam kepada
anak akan
memahami permbelajaran terpadu.
melalui konsep-konsep yang mereka pelajari
pengalaman langsung dan
itu
konsep lainyang sudah mereka menghubungkannya dengan
pahami.Kegiatan pembelajaran
terpadu memadukan materi
beberapa mata
satu tema.
Dengan demikian, paling tidak pelajaran dalam
mengajar dengan cara ini dapat dilakukan pelaksanaan belajar
Pertama, materi dengan dua cara.
beberapa mata pelajaran disajikan dalam
pertemuan sedangkan cara
yang kedua, tiap kali
tiap
hanya menyajikan satu pertemuan
jenis mata pelaaran. Pada cara
ini, kedua
keterpaduannya diikat dengan Satu tema pemersatu.

o4 Dasar
Konsep
Pembelajar an Termatik
semia Jeja.
Pemert
Kurikultum
buru
a SMP/MTs, SMA/MA
menerapkan SD/MI,
akan sekolah tingkat
Dari jenjang
akan menerapkan kurikulum
sekolah. 2013-2014,
tahun ajaran mendapatkan porsi
SMK mulai SDMI akan
sekolah jerijang
terutama
dí kurikulum tahun
ban, banyak. Salah salu ciri
yang cukup level pendidikan
perubahan tematik ntegralil pada
bersitat
2013 adalah
dasar (SD).

B.Pembelajaran Tematik

1. Konsep Dasar
pembelajaran terpadu yang
Pembelajaran tematik adalah
beberapa mata pelajaran
menggunakan tema untuk mengaitkan
memberikan pengalaman
bermakna kepada murid.
sehingga dapat
atau gagasan pokok yang menjadi
Tema adalah pokok pikiran
(Poerwadarminta, 1983).
pokok pembicaraan
satu model pembelajaran
Pembelajaran tematik merupakan salah
suatu sistem
terpadu (integrated instruction) yang merupakan
baik secara individu
pembelajaran yang memungkinkan siswa,
maupun kelompok
aktit menggali dan menemukan konsep serta
keilmuan s e c a r a holistik, bermakna, dan otentik.
prinsip-prinsip
di
Penetapan pendekatan tematik dalam pembelajaran
kelas rendah oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
tidak lepas dari perkembangan akan konsep dari pendekatan
terpadu itu sendiri. Menilik perkembangan konsep pendekatan
terpadu di Indonesia, pada saat ini model
yang pembelajaran
terpadu
dipelajari dan berkembang adalah model pembelajaran
Model pembelajaran
yang dikemukakan oleh Fogarty (1990).
berawal dari konsep
terpadu yang dikenmukakan oleh Fogaty ini
pendekatan interdisipliner yang dikembangkan oleh Jacob (1989).
ana
Dalam bukunya, nterdisciplinary Curmriculum: Desig1
bahwa tumbuh-
mplementation, Jacob (1989) menjelaskan
kembangnya minat dan kebutuhan atas kurikulum terpadu
tegratie curriculum) dipicu oleh sejumlah hal berikut in

80 Konsep Dasar Pembelajaran Termatik


PEMBELAJARAN

TEMATIK
TERPADU

TRMASAROSDAKARYA a
PEMBELAJARAN

TEMATIK
TERPADUJ

RR.PKO258-032017

Pemuis Abdul Majid


Muliawati
Editor Nita Nur
Rianto
Toto
Desainer sampul
Roni Sukma Wijava
Layout

Sumber gambur
cover
www.dsatx
fles. wrufess.co

ROSDAKARYA
REMAJA
Diterbitkan oleh PT
40
Jin Tbu Inggit Gamasih No.
Bandung 40252

Tip. (022) 5200287

Fax (022) 5202529


e-mai: rosdakarya@rosda.co.d

www.rosla.co.id

Anggota Ikapi
Cetakan pertama, Januan 2014
Cetakan kedua, April 2014
Cetakan ketiga, Agustus 2020

Hak cipta dilindungs undang-undang pada ren


ISEN 978-979-692-460-8

Dicetak oleh PT Remaja Rosdakarva Offset Bandung

Anda mungkin juga menyukai