Anda di halaman 1dari 16

BIODATA

MUHAMMAD AS HIKAM

Tempat, Tanggal lahir : Tuban, Jatim, 26 April 1958


Pekerjaan :
1. Dosen Universitas Presiden, (2009-sekarang)
2. Dosen Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor (2007 – sekarang)
3. Dosen Sesko TNI dan Unhan, (2015)
4. Ketua Dewan Analis Strategis (DAS), Badan Intelijen Negara (BIN). (2013-Agustus 2015)

Pendidikan :
- S3, Political Science, University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA, 1995
- S2, Political Science, University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA, 1994
- S2, Communications, University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA, 1987
- S1, Universitas Gadjah Mada, Fak. Ilmu Budaya, Yogyakarta, Indonesia, 1981.
- Lulus Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVII, Lemhannas RI, 2011.

Pengalaman Pekerjaan
1999 – 2001 : Menteri Negara Riset dan Teknologi RI
1999 – 2001 : Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
2004 – 2007 : Anggota DPR-RI Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)

Buku:
• Demokrasi dan Civil Society, Jakarta: LP3ES, 1996
• Politik Kewarganegaraan: Landasan Redemokrasi di Indonesia, Jakarta: Erlangga 1999
• Islam, Demokrasi dan Pemberdayaan Civil Society di Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2000
• Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita, Jakarta, Yrama Widya, 2013
• Deradikalisasi dan Peran Civil Society di Indonesia, Jakarta: Kompas, forthcoming, 2015.
• Menyongsong 2014-2019: Memperkuat Indonesia Dalam Dunia yang Berubah (editor), Jakarta: Rumah Buku,
2014
• Memperkuat Ketahanan Pangan Demi Masa Depan Indonesia 2015-2025 (editor), Jakarta : Rumah Buku, 2015.
• Ketahanan Energi Indonesia 2015-2025: Harapan dan Tantangan (editor), Jakarta : Rumah Buku, 2015.
Dr. Muhammad AS Hikam
1. LATAR BELAKANG
Stabilitas nasional bersifat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang dan berubah.
Oleh karena itu diperlukan sinergi yang kuat antara TNI-Polri-MSI
sebagai aktor-aktor hankam dalam rangka menjaga stabilitas
nasional.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud : Mengidentifikasi sinergi TNI-Polri-MSI di era reformasi
b. Tujuan : Memberikan saran dan rekomendasi untuk penguatan sinergi
TNI-Polri-MSI

Muhammad AS Hikam
Stabilitas Nasional Sebagai
Keniscayaan Keamanan Nasional
• Stabilitas nasional adalah keadaan yang stabil suatu
negara dari gangguan ataupun gejolak yang bersifat
ideologis, politis, ekonomi, militer, dan lainnya.
• Stabilitas nasional bersifat dinamis dimana dinamika
stabilitas nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan strategis yang terus berkembang dan berubah
• Stabilitas nasional tidak lagi sebatas negara sebagai objek
yang harus dijaga, tetapi juga harus menjaga dan
melindungi rasa aman warga negaranya sesuai
dengan yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
• Stabilitas nasional dapat terganggu apabila tidak
didukung oleh sinergi TNI-Polri-MSI.
Muhammad AS Hikam
Dinamika Ancaman Yang Terus
Berkembang
Derasnya arus dan proses gobalisasi di berbagai bidang telah mengakibatkan
pergeseran paradigma dalam memandang dan mendalami sebuah konsep
perang dan ancaman terhadap suatu negara. Ancaman nirmiliter dan konflik
asimetris berpotensi lebih sering terjadi, meskipun tingkat resikonya lebih
kecil.

TIPOLOGI ANCAMAN DI ABAD MODERN

Muhammad AS Hikam
Kondisi Ideal Sinergi TNI-Polri-MSI

MSI
Sinergi Sinergi
MSI-TNI MSI-POLRI
Stabilitas
Nasional

TNI POLRI
Sinergi
TNI-POLRI

Muhammad AS Hikam
FAKTA SINERGI TNI-POLRI
Selama tahun 2014 IPW (Indonesia Police Watch) mencatat terjadinya tujuh
kali bentrokan antara TNI-Polri yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tanggal Peristiwa Keterangan


7-Aug-14 Anggota Yon Armed bentrok dengan 2 TNI dan 1 Brimob luka
Brimob di Cipanas,
21-Sep-14 Aparat TNI bentrok dengan polisi di 4 anggota TNI luka (tembak)
Batam
29-Sep-14 Anggota Brimob Aiptu Paulus 1 brimob Tewas
Lekatompessy dikeroyok di Asrama TNI
di kawasan Benteng
14-Okt-14 Brimob dan TNI terlibat adu tembak di 1 letda Ali Okta luka (tembak)
Pirine, Papua
15-Nop-14 Anggota Brimob dikeroyok dipasar 1 brimob luka
kembang, Yogyakarta
19-Nop-14 Bentrok anggota Yonif 134 Tuah Sakti Praka JK Marpaung tewas
dan Brimob Polda Kepri
20-Nop-14 Brimob Beni Sihombing diserang oleh 1 brimob Tewas
anggota TNI
Pandangan MSI Terhadap Polri
Polisi termasuk salah satu Lembaga Pemerintah yang dianggap sering
melakukan praktik korupsi. Hal ini dapat diilihat pada survei berikut:

Tahun • Berdasarkan survei yang dilansir oleh Transparency International


Indonesia, Kepolisian dan parlemen/DPR menempati urutan pertama
(4,5 persen), diikuti peradilan (4,4 persen), partai politik (4,3 persen),
pejabat publik (4 persen), bisnis (3,4 persen), kesehatan (3,3 persen),
2012-2013 pendidikan (3,2 persen), militer (3,1 persen), LSM (2,8 persen), lembaga
keagamaan (2,7 persen), dan media (2,4 persen).

Tahun • Berdasarkan survei yang dilansir Transparency International Indonesia,


Polri sebagai institusi yang dipersepsikan paling korup dengan skor 91

2014 persen. Di bawah Polri ada DPR dengan skor 89 persen

Muhammad AS Hikam
Fakta Pandangan MSI Terhadap Polri
(lanjutan)

Tahun
• Menurut survei lembaga kajian nonprofit Populi
Center, Dewan Perwakilan Rakyat dan Kepolisian RI
dianggap masyarakat sebagai lembaga terkorup.
Sebanyak 39,7 persen responden mengatakan DPR

2015
sebagai lembaga negara terkorup, disusul dengan
institusi Kepolisian RI sebesar 14,2 persen.

Selain berdasarkan survei di atas, ternyata buruknya citra Polri di mata publik
adalah sebagai berikut: (diambil dari berbagai sumber media dan internet)

1. Anggota Polri sering terkena kasus narkoba (pengguna)


2. Anggota Polri sering melakukan pungutan liar
3. Anggota Polri sering dianggap melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri
4. Polri dianggap sering bertindak arogan dan anarkis
5. Polri dianggap sering melakukan tebang pilih kasus
Muhammad AS Hikam
Tingkat Kepuasan Publik Terhadap
Kinerja Polri
Memelihara Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat
3%

Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat


42%
55% puas
4% puas
tidak puas
tidak tahu 33%
tidak
puas
63% tidak
tahu
Menegakkan Hukum
5%
40%

puas
55% tidak puas
tidak tahu

Sumber: survei Kompas Muhammad AS Hikam


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Buruknya Kinerja Polri

tidak tahu/tidak kepemimpinan


jawab yang lemah
11% 24%

penegakkan
hukum yang kesejahteraan
lemah yang rendah
40% 25%

Sumber: survei Kompas Muhammad AS Hikam


Sinergi TNI-MSI Pasca Era Reformasi
• Relasi TNI-MSI mengalami perbaikan substansial dan
cukup produktif, serta didukung oleh perbaikan dan
penambahan peraturan perundang-undangan (mulai dari
Tap MPR nomor VI/MPR/2000, Tap MPR nomor
VII/MPR/2000, UU Hanneg, nomor 3/2002 dan UU TNI
no. 34/2004) dan Doktrin TNI Tridharma Eka Karya
(Tridek).
• Jumlah pelanggaran HAM terjadi secara signifikan turun
di era reformasi, dimana hal ini diakui oleh MSI
• MSI adalah pemegang kedaulatan tertinggi, termasuk
supermasi terhadap militer melalui mekanisme politik
yang ada (Civil Supremacy).
Muhammad AS Hikam
Sinergi TNI-MSI Pasca Era Reformasi
(lanjutan….)
• Profesionalisme TNI ditunjukkan dengan keluar dari
urusan politik, namun lebih fokus pada penguatan tugas
pokok dan kapabilitasnya sebagai alat pertahanan
negara.
• Kritik tajam dari berbagai organisasi MSI tetap ada,
khususnya LSM-LSM, masih cukup sering dijumpai terkait
dengan akselerasi, progress, dan kualitas reformasi
militer, serta kasus pelanggaran HAM yang tidak kunjung
selesai.
• TNI menyadari kehadirannya di konstelasi politik justru
melemahkan kapabilitasnya dan memperburuk citranya

Muhammad AS Hikam
Upaya Strategis Untuk Memantapkan
Sinergi TNI-POLRI-MSI
Level • Evaluasi peraturan perundang-undangan yang telah berlaku
• Pengesahan RUU Kamnas

Strategis • Penerbitan Buku Putih Pertahanan terbaru untuk menjelaskan OMSP


(Operasi Militer Selain Perang) lebih rinci.

• Peningkatan jiwa korsa, baik TNI maupun Polri

Level • Peningkatan intensitas latihan (Operasi) bersama, khusus TNI-Polri


• Peningkatan kualitas hubungan inter dan antar Lembaga

Organisasi • Peningkatan kulalitas kepemimpinan di masing-masing lembaga


• Pengusulan Pori berada di bawah Kementerian, sama halnya dengan TNI

Level
• Peningkatan kompetensi pendidikan dan kesejahteraan masing-masing
anggota
• Mengedepankan humanisme masing-masing lembaga

Taktis • Penunjukkan figur pemimpin yang bersih, baik di TNI maupun di Polri
• Komitmen melalui Polmas dan Binter

Muhammad AS Hikam
Penutup
• Sinergi yang baik antara TNI-Polri-MSI merupakan
prasyarat mutlak untuk mewujudkan keamanan
nasional yang dinamis serta untuk menjaga stabilitas
nasional.
• Masing-masing lembaga tersebut memiliki kontribusi
yang signifikan terhadap stabilitas nasional
• TNI-POLRI-MSI dituntut untuk selalu
mengedepankan profesionalisme serta netralitasnya
dalam mengelola hankam di Indonesia.

Muhammad AS Hikam

Anda mungkin juga menyukai