Anda di halaman 1dari 9

HEURISTIK

Heuristik merupakan prinsip yang membuat individu untuk membuat penilaian sosial
secara cepat dengan sedikit mungkin usaha. Prinsip dan pola dari heuristik adalah
menyederhanakan suatu masalah yang sering tidak pada tempatnya. Cara berfikir heuristik : “Dia
membawa leptop kemana-mana, berarti dia peneliti” ; “Dia mengendarai mobil kemana-mana,
berarti dia memiliki mobil”. Seorang heuristik tidak mau bersusah-payah memperhatikan semua
aspek ketika membuat kesimpulan. Keuntungan heuristik adalah mereka mengurangi waktu dan
upaya yang diperlukan untuk membuat petimbangan dan keputusan yang secara terstruktur
cukup baik. Para ekonom berpandangan bahwa orang-orang menggunakan heuristik karena
keuntungannya yang mereka peroleh melalui penyimpanan sekali pada memorinya.

HEURISTIK KETERSEDIAAN (AVAILABILITY HEURISTICS)

Heuristik ketersediaan merupakan strategi membuat penilaian berdasarkan seberapa mudah


informasi tertentu dimasukkan kedalam pikiran. Informasi yang lebih menonjol dan lebih penting
akan lebih digunakan dalam melakukan penilaian dan pertimbangan. Contoh : “Jika pada suatu
saat ada seseorang marah-marah di depan umum sehingga orang-orang mengerumuninya (oleh
karena itu menonjol dan mudah diingat), maka orang itu akan dinilai pemarah”. Sebaliknya, “jika
ada orang yang tertawa sendiri di tempat umum, kita menilai orang tersebut tidak waras”.
“Faktanya dia kemarin marah di depan umum, jadi dia pemarah”, “faktanya dia tertawa sendiri,
pasti dia tidak waras”, begitu kesimpulannya.

Tversky dan Kahneman (1974) menyatakan bahwa heuristik ketersediaan merupakan


petunjuk praktis di mana pengambil keputusan menilai frekuensi kelas atau probabilitas dari
suatu peristiwa yang dimudahkan dengan contoh atau kejadian yang dapat dibawa ke pikiran.
Dengan mengandalkan ketersediaan untuk memperkirakan frekuensi dan probabilitas, pembuat
keputusan dapat menyederhanakan apa yang mungkin terjadi.

Beberapa bias heuristik yang masuk dalam kategori ketersediaan:

1. Bias 1 - Kemudahan untuk diingat (berdasarkan atas keseringan dan keterbaruan)

Suatu kejadian yang menimbulkan emosi dan jelas akan lebih melekat di memori
dibanding kejadian yang kejadian yang tidak mengandung emosional. Heuristik

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
ketersediaan bermanfaat dalam mengambil strategi dalam proses pengambilan keputusan,
sejak kejadian tersebut sering terjadi serta memudahkan direkam oleh pikiran dibanding
kejadian yang jarang terjadi. Heuristik ketersediaan juga dapat menimbulkan kekeliruan
karena informasi yang tersedia tidak sesuai dengan kejadian. Tversky dan Kahneman
(1974) berpendapat bahwa ketika seseorang individu menilai keseringan dari suatu
kejadian akibat ketersediaannya secara instan, suatu kejadian instan yang lebih mudah
diingat akan timbul lebih sering dibandingkan kejadian dengan frekuensi yang sama di
mana keinstanannya kurang mudah diingat.
2. Bias 2 - Retievabilitas (berdasarkan struktur ingatan)
Tversky dan Kahneman (1983) menemukan bahwa kebanyakan orang memberikan respon
terhadap angka yang lebih besar. Sebuah alasan penting untuk pola ini adalah konsumen
belajar tentang lokasi untuk jenis produk tertentu atau toko dan mengatur pikiran mereka
seperti itu. Seorang pengusaha properti akan membangun proyek perumahan pada tempat
yang padat penduduk.

3. Bias 3 - Hubungan dugaan

Ketika kemungkinan dari 2 kejadian terjadi bersamaan dinilai dengan ketersediaan dari
penerimaan secara instan kejadian dalam pikiran kita, biasanya kita akan menandai suatu
kemungkinan tinggi yang tidak kita sukai dimana 2 kejadian akan terulang kembali secara
bersamaan. Pengalaman sepanjang hidup telah menyebabkan kita percaya bahwa secara
umum kejadian yang lebih sering terjadi lebih mudah untuk diingat dibandingkan kejadian
yang kurang sering terjadi, dan tampaknya yang lebih baik lebih mudah diingat
dibandingkan kejadian yang buruk

4. Bias 4 - Hindsight bias

Orang akan lebih mudah membayangkan yang biasanya terjadi, bukan hal yang tidak biasa
atau luar biasa. Ketika berdasarkan hal yang biasa, orang menambatkan harapan ke masa
depan, berharap ada manfaat lebih. Ketika yang terjadi dimasa depan tidak sesuai
ekspektasi, akhirnya manfaat tidak dapat dicapai, sehingga ekspresi keperilakuannya
dramatis.

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
Tahun 1978 dalam Plous (1993), John Carroll mempublikasikan studi yang mengaitkan
heuristik ketersediaan dengan tindakan membayangkan suatu peristiwa. Carrol beralasan jika
mudah dibayangkan kejadian dinilai sebagai mungkin, maka mungkin semakin mudah untuk
dibayangkan sebuah kejadian akan meningkat ketersediaan dan membuatnya lebih disukai.
Carroll menguji hipotesis dalam 2 eksperimen. Dalam hal pemilihan presiden Amerika yaitu
Ford dan Carter.

(1) Ford menang 316 vote dan Carter kalah 222 vote

(2) Carter menang 342 vote dan Ford kalah 196 vote

Setengah dari subjek diinstruksi membayangkan Ford menang, dan setengah lagi di
instruksi membayangkan Carter menang, serta membayangkan pidato kemenangan dan konsensi
yang kalah. Selanjutnya Carroll memeinta seluruh subjek memprediksi bagimana mereka
menduga pemilihan terjadinya. Hasilnya adalah subjek yang membayangkan Ford menang
percaya Ford akan menang dan subjek yang percaya Carter menang akan percaya Carter menang.
Berdasarkan Carroll, bayangkan hasil yang diberikan membuat bahwa hasil lebih tersedia dan
meningkatkan perkiraan peluang selanjutnya yang akan terjadi.

HEURISTIK KETERWAKILAN (REPRESENTATIVENESS HEURISTICS)

Heuristik sangat membantu karena memungkinkan kita untuk dengan cepat memahami
lingkungan yang kompleks, namun ada saat ketika kita gagal membuat penilaian yang benar.
Pola prinsip ini cenderung menyederhanakan suatu masalah yang seringkali tidak pada
tempatnya. Proses ini mengakibatkan adanya kemungkinan bias, kesalahan, dan ketidakakuratan
keputusan.

Keterwakilan adalah cara mesin mental bekerja dalam menaruh ciri, property, sifat, atau
sebuah bayangan dari sebuah himpunan ke anggota himpunan, sehingga ketika kita bertemu satu
anggota himpunan, kita dibimbing oleh heuristik ini untuk melekatkan sifat ke satu anggota
himpunan itu. Penggunaan heuristic yang demikian memang efektif dalam keseharian. Namun
akan menjadi bias bila tidak proporsional. Misalnya, kita bertemu 10 orang Bali, 9 diantaranya
adalah penari , lalu kita menyimpulkan orang Bali “pandai menari”.

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
Strategi membuat penilaian berdasarkan seberapa jauh kemiripan dengan sesuatu. Kita
menyimpulkan seseorang ke dalam suatu karena dianggap memiliki ciri golongan itu. Pemimpin
menilai kekeliruan suatu kejadian melalui persamaan kejadian dengan streotipenya pad kejadian
yang memiliki kesamaan. Mereka memprediksi keberhasilan produk baru didasarkan pada
kesamaan keberhasilan atau kegagalan produk serupa dimasa lalu. Dengan demikian, heuristik
mengacu pada keputusan yang didasarkan pada stereotype yakni suatu keputusan yang
didasarkan pada derajat kesamaan karakter maupun bentuk.

1. Bias 5 – Tidak sensitive pada base-rate


Bias pertimbangan jenis ini seringkali terjadi ketika seorang secara kognitif menanyakan
pertanyaan yang salah. Mengabaikan base-rate memiliki banyak implikasi yang kurang
baik. Dalam beberapa hal, ketergantungan terhadap keterwakilan mengarahkan orang
kepada pengabaian peringkat dasar dari informasi.
Sebuah panel psikolog telah mewawancarai dan memberikan uji personalitas kepada 30
insinyur dan 70 pengacara. Semuanya berhasil dalam bidangnya masing-masing. Dalam
informasi ini terdapat penjelasan pokok dari 30 insinyur dan 70 pengacara yang telah
ditulis. Anda akan menemukan pada formulir anda lima penjelasan, dipilih secara acak dari
100 penjelasan yang tersedia. Untuk masing-masing penjelasan anda diminta untuk
menentukan besarnya peluang orang yang dijelaskan adalah seorang insinyur dengan skala
0 sampai 100.
Sebagai contoh, berikut ini adalah penjelasan pokok dimana Kahneman dan Tversky(1973)
bermaksud untuk merepresentasikan seorang insinyur.
Jack berumur 45 tahun. Dia menikah dan memiliki empat anak. Dia secara umum
konservatif, hati-hati, dan berambisi. Dia tidak menunjukkan ketertarikan kepada politik
dan isu-isu social dan menghabiskan sebagian besar waktu luangnya dalam banyak
hobinya yang meliputi rumah kayu, berlayar, dan teka-teki matematika.
Ketika subjek menilai peluang di mana masing-masing dari lima orang mungkin adalah
seorang insinyur, mereka diminta untuk memperkirakan peluang dimana seseorang secara
acak dipilih dari kumpulan 100 penjelasan (seseorang yang mana mereka tidak diberikan
informasi apapun) adalah seorang insinyur. Tidak mengherankan, secara rata-rata subjek
menilai peluang dimana orang yang dipilih secara acak adalah seorang insinyur secara

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
kasal adalah 30 persen. Dengan kata lain, mereka menggunakan peringkat dasar adalah
diberikan dalam permasalahan.
Di sisi lain, ketika subjek diberikan dengan informasi deskriptif – bahkan hanya informasi
yang tidak ada hubungannya dengan individu itu adalah insinyur atau pengacara – mereka
cenderung untuk mengabaikan peringkat dasar. Contohnya adalah Kahneman dan Tversky
(1973) sengaja membangun gambaran berikut untuk secara setara menjelaskan seorang
insinyur dan pengacara.
Dick adalah pria berumur 30 tahun. Dia menikah dengan tanpa anak. Seorang dengan
kemampuan yang tinggi dan motivasi yang tinggi, dia berjanji untuk menjadi cukup
berhasil dalam bidangnya. Dia cukup disukai oleh rekan-rekannya.
Penjelasan tersebut sepenuhnya tidak terinformasi dalam hal profesi Dick, akibatnya
peluang menjadi seorang insinyur dalam kasus ini seharusnya sama dengan peringkat dasar
30 persen. Namun Kahneman dan Tversky (1973) menemukan bahwa subjek yang
diberikan penjelasan ini memberikan peluang median 50 persen. Nampaknya, subjek
mengabaikan peringkat dasar informasi dan hanya menilai penjelasan sama terwakilkannya
dengan insinyur atau pengacara.
Aplikasi dari base-rate dalam penelitian pengauditan dilakukan oleh Joyce dan Biddle
(1981). Dengan menngunakan desain within subjects, mereka meneliti pengaruh dari
keandalan sumber informasi terhadap pertimbangan auditor. Hasil penelitiannya
menyarankan bahwa sumber yang kurang andal terjadi karena tidak memperhatikan base
rate. Auditor seharusnya sensitive terhadap sumber dan keandalan data.
2. Bias 6 – Tidak Sensitif terhadap ukuran sampel
Ketika menilai reliabilitas informasi untuk mengambil keputusan, individu kadang
mengabaikan ukuran sampel. Meskipun ukuran sampel sangat penting dalam statistik,
namun seringkali diabaikan dalam intuisi kita (Tversky dan Kahneman 1974). Mengapa ?
Karena ketika merespons masalah yang berhadapan dengan sampling, maka orang sering
kali menggunakan heuristik keterwakilan. Ketidakpekaan terhadap ukuran sampel adalah
bias kognitif yang terjadi ketika orang menilai probabilitas memperoleh statistik sampel
tanpa memperhatikan ukuran sampel.
Lemparan koin Rp500,- yang adil tentu akan menghasilkan peluang 50% angka dan 50%
gambar. Jika kita melemparnya sebanyak 200 kali dan 4 kali tentu kemunculan peluang

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
50% lebih didekati lemparan 200 kali dari pada 4 kali. Nyatanya, orang tetap
menganggapnya sama saja. Kebetulan lain dari heuristik keterwakilan adalah orang
cenderung untuk percaya dalam apa yang disebut “aturan angka kecil”. Kepercayaan dalam
aturan angka kecil adalah kepercayaan bahwa sampel acak dari suatu populasi akan
mewakili satu sama lain dan populasi lebih mendekati dibandingkan yang akan diprediksi
teori penyampelan statistik.
Sebagai contoh, ketika orang diminta untuk menuliskan urutan acak dari lemparan koin
tanpa benar-benar melempar koin, mereka sering kali mencoba untuk membuat urutan acak
pada setiap titik. Sebagai dampaknya, mereka cenderung mengabaikan rentang panjang
dan memasukkan lebih banyak perubahan diantara angka dan gambar daripada yang Anda
akan normalnya temukan dalam suatu urutan peluang. Dalam urutan peluang, terdapat
banyak titik dimana rangkaian tidak terlihat acak sama sekali.
Ilustrasi dari aturan angka kecil diberikan dari Survei Pembaca. Permasalahan ini datang
dari sebuah studi oleh Tversky dan Kahneman (1971) dalam Plous (1993) dan itu
dilakukan sebagai berikut:
“Rata-rata IQ dari populasi kelas delapan dalam sebuah kota diketahui adalah 100. Anda
telah memilih sampel acak dari 50 anak untuk sebuah studi pencapaian akademis. Anak
pertama yang diuji memiliki IQ 150. Apa yang anda duga dari rata-rata IQ keseluruhan
sampel?
Kebanyakan orang menjawab bahwa rata-rata IQ adalah 100 tetapi semestinya 101 karena
anak pertama yang diuji memiliki IQ 150 dan 49 anak lainnya 100 (100+4900/50). Jika
anda menjawab 100 mungkin anda menduga bahwa terdapat skor IQ yang rendah untuk
menyeimbangkan skor tinggi. Namun, pandangan semacam ini secara implisit menduga
bahwa peluang adalah pembenaran diri. Tversky dan Kahneman (1971) berpendapat bahwa
kecenderungan untuk melihat peluang sebagai pembenaran diri adalah sebuah contoh bias
yang dihasilkan dari heuristic keterwakilan, yang menurutnya orang secara intuitif menilai
sampel memiliki sifat yang mirip dengan populasi mereka tanpa mempertimbangkan
pertimbangan lain. Bias terkait adalah ilusi pengelompokan , di mana orang-orang kurang
mengharapkan garis atau berlari dalam sampel kecil.
3. Bias 7 – kesalahan konsepsi dari peluang

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
Sebagian orang seringkali mengandalkan intuisi mereka dan salah menyimpulkan. Peluang
secara umum dipandang sebagai proses pembenaran diri dimana penyimpangan dalam satu
arah menginduksi penyimpangan dalam arah yang berlawanan untuk mengembalikan
keseimbangan. Dalam kenyataannya, penyimpangan tidak dibenarkan dalam satu
kesempatan proses pembukuan, mereka benar-benar terlarut. Peneliti menaruh banyak
kepercayaan pada hasil sampel awal, meremehkan replikabilitas dari temuan empiris. Hal
ini diduga karena representativeness heuristic begitu bagus digunakan dalam pengambilan
keputusan kita dibandingkan ilmuwan terlatih sekalipun dan menitikberatkan pada
penggunaan statistik yang baik mungkin tidak efektif untuk menghilangkan pengaruh
biasnya. Kesalahan dalam konsepsi dari peluang adalah kepercayaan yang keliru bahwa
jika peristiwa tertentu terjadi lebih sering dari biasanya mungkin akan mewakili peristiwa
yang akan terjadi di masa depan. Misalnya: dalam sebuah pertandingan sepak bola pemain
idola kita melakukan tendangan yang bagus sebanyak 4 kali. Bagaimana dengan
probabilitas lemparan selanjutnya ? Apakah lebih baik, lebih buruk, atau sama saja?
Sebagian besar komentator olahraga dan penggemar sepak bola akan memprediksi
probabilitasnya lebih tinggi atau lebih baik. Namun Tversky (1985) menemukan bahwa
kesuskesan tendangan sebelumnya tidak menentukan kesuksesan tendangan selanjutnya.
4. Bias 7 – Regresi pada Mean
Tversky dan Kahneman (1973) menyatakan bahwa representativeness heuristic
menghitung untuk bias sistematik ini dalam pertimbangan. Mereka berpendapat bahwa
seseorang biasanya menduga bahwa hasil di masa depan akan dengan maksimal mewakili
hasil terdahulu. Oleh karena itu, kami cenderung naif mengembangkan prediksi yang
didasarkan pada asumsi dari korelasi sempurna dengan data lampau. Dalam beberapa
situasi yang tidak biasa, seseorang melakukan aspek intuisi akibat pengaruh regresi menuju
mean.
Regresi menuju mean adalah fenomena statistic dimana nilai yang tinggi atau rendah
cenderung untuk diikuti oleh nilai rata-rata yang lebih banyak, seperti misalnya orang tua
yang tinggi cenderung untuk memiliki anak yang mendekati dengan tinggi rata-rata.
Kecenderungan untuk mengabaikan regresi bisa mengarah kepada kesalahan kritis dalam
penelitian. Sebagai contoh: Kahneman dan Tverksy (1973) membahas suatu kasus dimana
instruktur dalam sekolah penerbangan menyimpulkan bahwa memuji pilot untuk maneuver

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
penerbangan yang bagus akan menghambat kinerja berikutnya. Apakah hambatan ini
berarti bahwa guru harus berhenti menyemangati untuk keberhasilan? Tidak sama sekali.
Berdasarkan basis regresi saja, kinerja yang luar biasa akan diikuti oleh kinerja yang dekat
dengan rata-rata. Demikian pula, kinerja yang buruk yang diberi hukuman akan meningkat
mengabaikan apakah hukuman itu benar-benar efektif.
Contoh lainnya adalah misalkan: bagaimana jika seorang manajer gagal untuk memahami
bias karena regresi rata-rata? Manajer akan memprediksi kinerja pegawai berdasarkan
kinerjanya dimasa datang. Apabila kinerjanya baik maka akan diprediksi di masa depan
kinerjanya baik. Namun ketika diluar harapan, manajer tidak memberikan toleransi ketika
kinerja pegawai tersebut tidak sesuai harapannya. Manajer yang gagal memahami bias ini
akan membuat asumsi yang salah pada hasil yang akan datang sehingga membuat harapan
yang tidak tepat pada kinerja pegawai di masa yang akan datang.
5. Bias 9 – kesalahan konjugasi
Dalam teori probabilitas, kita tahu bahwa peluang untuk mendapatkan suatu kejadian B
lebih besar atau sama untuk mendapatkan A dan B sekaligus, jika A dan B saling bebas.
Seperti halnya peluang untuk mendapatkan mahasiswa yang pintar di suatu kelas, lebih
besar daripada peluang mendapatkan mahasiswa pintar sekaligus cantik.
Linda berumur 31 tahun, lajang, blak – blakan dan sangat cerdas. Dia kuliah di jurusan
Akuntansi. Sebagai seorang mahasiswa, dia sangat memperhatikan isu – isu diskriminasi
dan keadilan sosial, dan juga ikut serta dalam demonstrasi antinuklir dan demonstrasi
pemanasan global. Tolong tandai pilihan yang sesuai.
 Linda adalah seorang kasir bank
 Linda adalah seorang kasir bank dan aktif dalam pergerakan wanita
Tversky dan Kahneman memberikan pertanyaan ini kepada 86 orang dan sebagian besar
orang merasa bahwa Linda lebih cenderung sebagai kasir bank feminis dibandingkan
seorang kasir bank saja. Padahal pilihan bahwa Linda adalah seorang kasir bank dan
seorang feminis melanggar aturan dasar dari peluang, konjungsi, atau kejadian berulang.
Kebanyakan orang merasa semakin spesifik kejadian adalah lebih mungkin dibandingkan
kejadian yang lebih umum, menurut Tversky dan Kahneman, skenario khusus tampaknya
lebih disukai dibandingkan umum karena mereka lebih mewakili bagaimana kita
membayangkan peristiwa tertentu.

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
Penerapan di Akuntansi

Dalam mengkaji bias heuristik kerterwakilan dalam ranah akuntansi, dapat digunakan
contoh seorang investor yang mengambil keputusan pembelian saham berdasarkan sejarah
pertumbuhan laba perusahaan yang memiliki saham tersebut secara konsisten. Investor biasanya
beraksi berlebihan (overreact) terhadap kinerja persisten berlanjut dalam jangka panjang dan
mengabaikan informasi yang tidak cocok dengan hal ini.

Investor mungkin menyimpulkan bahwa sejarah masa lalu merupakan representasi atau
wakil atau cerminan yang mendasari pertumbuhan laba ke depan. Padahal suatu pola konsisten
tentang pertumbuhan tinggi mungkin tidak lebih dari gambaran acak sedikit perusahaan yang
kebetulan bernasib baik

This study source was downloaded by 100000792195647 from CourseHero.com on 03-04-2022 05:00:54 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/120188832/Heuristik-Ketersediaan-Keterwakilan-Penjangkaran-dan-Penyesuaiandocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai