Anda di halaman 1dari 279

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas

3
Angkutan Sungai

KONDISI JARINGAN PELAYANAN


LALU-LINTAS ANGKUTAN SUNGAI

3.1 Kondisi Saat ini


Kondisi saat ini jaringan pelayanan lalu-lintas angkutan sungai, secara umum (Nasional),
ditinjau dari aspek keselamatan memiliki tingkat keselamatan relatif rendah. Kondisi ini
tidak terlepas dari kondisi sarana yang sudah tua serta peralatan navigasi yang relatif
masih kurang.

Jika ditinjau dari aspek aksesibilitas, saat ini hanya di tiga Pulau (Sumatera, Kalimantan,
dan Papua) dimana jaringan pelayanan lalu-lintas angkutan sungai masih memiliki peran
besar untuk perhubungan antar wilayah dengan cakupan wilayah yang relatif luas.

Lebih lanjut ditinjau dari aspek keterpaduan dengan pelayanan angkutan lain, secara
umum jaringan pelayanan lalu-lintas angkutan sungai belum terpadu dengan moda
transportasi lain. Pelayanan angkutan sungai di Pulau Sumatera dan Kalimantan belum
terpadu dengan pelayanan angkutan jalan, dan laut, sedangkan di Pulau Papua,
disamping belum terpadu dengan angkutan jalan, dan laut, juga belum terpadu dengan
angkutan udara perintis yang ada.

Dari aspek keteraturan juga masih banyak pelayanan transportasi sungai yang
dilaksanakan dengan tidak berjadwal. Bahkan yang berjadwal sekalipun seringkali tidak
tepat waktu. Mesin dan kondisi kapal yang sudah tua juga berimbas pada kelancaran
transportasi sungai. Kelancaran arus lalu-lintas pada alur pelayaran sungai masih rendah,
kondisi ini diperburuk dengan bercampurnya berbagai angkutan barang industri tanpa
penataan yang baik.

Kondisi diatas perlu diperbaiki mengingat besarnya potensi angkutan sungai bagi
peningkatan kondisi perekonomian nasional dan daerah, khususnya di Pulau Sumatera,

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-1
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kalimantan, dan Papua. Untuk keperluan tersebut diuraikan lebih lanjut kondisi saat ini
transportasi sungai di ketiga pulau tersebut, mencakup:

 Sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan, informasi ini diketahui dari
hasil kajian teknis DLLASDP serta data PODES 2008.
 Sistem jaringan pelayanan angkutan sungai, berupa susunan trayek-trayek
pelayanan angkutan sungai yang ada saat ini. Informasi ini diketahui dari hasil kajian
teknis DLLASDP atau secara indikatif didekati berdasarkan data PODES 2008.
 Sistem pergerakan dengan angkutan sungai, berupa indikasi orientasi pergerakan,
jenis muatan, dan preferensi masyarakat terhadap pelayanan angkutan sungai.
Informasi ini diketahui dari hasil kajian teknis DLLASDP, berdasarkan data ATTN
tahun 2001, atau secara indikatif didekati berdasarkan data PODES 2008 yaitu
dengan analisis interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai
dan besaran pangsa pasar angkutan sungai.
 Faktor pendukung keberlangsungan jaringan pelayanan angkutan sungai. Secara
teoritis keberadaan pelayanan angkutan sungai disebabkan oleh dua hal, yaitu
karena dukungan faktor eksternal atau internal jaringan pelayanan angkutan sungai.
Faktor eksternal yang mendukung jaringan pelayanan angkutan sungai
(komplementer) dapat berupa adanya jaringan jalan terputus, adanya kondisi
jaringan jalan yang selalu buruk, adanya regulasi yang mengharuskan penggunaan
sungai, atau adanya regulasi untuk mendorong perkembangan wilayah dengan moda
sungai. Faktor internal yang mendukung jaringan pelayanan angkutan sungai
(kompetitif) adalah bilamana jaringan pelayanan angkutan sungai memiliki daya
saing, walaupun telah ada layanan jaringan jalan dengan kinerja yang baik. Daya
saing itu dapat disebabkan karena lintasan sungai yang lebih pendek atau lebih
lancar tanpa kemacetan, atau disebabkan muatan yang pas dan lebih ekonomis
dengan angkutan sungai, terutama untuk muatan yang bersifat borongan, tidak
cepat rusak, tidak urgent, dan berjumlah besar.
 Kinerja jaringan pelayanan angkutan sungai. Mengetahui sebab keberadaan
angkutan sungai adalah pijakan awal guna melakukan perencanaan pengembangan
transportasi sungai. Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian kinerja jaringan
pelayanan angkutan sungai saat ini. Indikator kinerja angkutan sungai yang akan
dinilai pada studi ini lebih dititikberatkan pada aspek: keselamatan, aksesibilitas,
terpadu, teratur, cepat dan lancar, serta tepat waktu (sesuai kondisi harapan di
SISTRANAS)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-2
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Uraian lebih rinci terkait kondisi saat ini jaringan pelayanan angkutan sungai di Pulau
Sumatera, Kalimantan, dan Papua dipaparkan sub bab berikut.

3.1.1 Sumatera
3.1.1.1 Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan
Sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Pulau Sumatera khususnya
terdapat di empat propinsi, yaitu: Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Lampung. Uraian
lebih rinci terkait situasi lingkungan sungai-sungai yang berperan besar dalam
perhubungan di keempat propinsi tersebut diuraikan pada sub bab berikut.

A. Sumatera Selatan

Sungai-sungai di Propinsi Sumatera Selatan menurut fungsi sebagai sumber daya air
dibagi menjadi 4 (empat) Wilayah Sungai (WS), yaitu: WS Musi, WS Sugihan, WS
Banyuasin, dan WS Mesuji-Tulang Bawang. WS Musi dan WS Mesuji-Tulang Bawang
berstatus WS lintas Propinsi, sedangkan WS Sugihan dan WS Banyuasin berstatus WS
Strategis Nasional.

Menurut data Podes (2008) dan hasil kajian teknis DLLASDP (2008) diketahui sungai-
sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Sumatera Selatan adalah sungai:
Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang,
Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan. Alur Sungai Mesuji dapat
menghubungkan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Propinsi Sumatera Selatan) dengan
Kabupaten Mesuji (pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang) Propinsi Lampung
(gambar 3.1 ).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-3
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 1 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Sumatera Selatan

Sumber: Podes 2008, hasil kajian teknis DLLASDP (2008)

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-4


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Situasi Lingkungan Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh,


Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan
Lalan
Geografi

Wilayah sekitar sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan,
Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan yang
memiliki akses ke alur sungai utama baik, dan tetap menggunakan angkutan sungai
untuk perhubungan terutama tersebar di 8 (delapan) kabupaten/ kota, 62 (enam puluh
dua) kecamatan, dan 356 (tiga ratus lima puluh enam) desa/ kelurahan. Wilayah
tersebut mencakup 11,59% dari jumlah seluruh desa di Sumatera Selatan.

Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai-sungai disebut
diatas, terutama di Kabupaten Musi Rawas (terdapat 11 desa rawan banjir). Secara
umum daerah rawan banjir berjumlah 5,62% dari seluruh desa yang ada di sekitar
sungai-sungai disebut diatas (lihat tabel 3.1 dan gambar 3.2 ).

Tabel 3. 1 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang,


Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas,
Lilin, dan Lalan dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
WILAYAH DENGAN AKSES KE SUNGAI BAIK WILAYAH RAWAN BANJIR
NO SUNGAI JUMLAH
KABUPATEN/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH KECAMATAN DESA
1 BANYUASIN BANYU ASIN 1 4
    TANJUNG LAGO
  TOTAL 1 1 4
2 BATANGHARILEKO MUSI BANYUASIN 1 10
    BATANGHARI LEKO
  TOTAL 1 1 10
3 CALIK BANYU ASIN 1 11
    PULAU RIMAU
  TOTAL 1 1 11
4 KELINGI MUSI RAWAS 3 5 1 1
BULAN TENGAH SUKU ULU, MUARA
    KELINGI, MUARA LAKITAN BULAN TENGAH SUKU ULU
  TOTAL 1 3 5 1 1
5 KOMERING OGAN KOMERING ILIR 4 29 1 1
KOTA KAYU AGUNG, SIRAH PULAU
    PADANG, JEJAWI, LEMPUING JAYA
OGAN KOMERING ULU
    TIMUR 5 11 1 2
BUAY PEMUKA BANGSA RAJA, BUAY
PEMUKA PELIUNG, CEMPAKA, MADANG
    SUKU II, SEMENDAWAI BARAT BUAY PEMUKA BANGSA RAJA
  TOTAL 2 9 40 2 3
6 LALAN MUSI BANYUASIN 2 16
    BAYUNG LENCIR, LALAN
  TOTAL 1 2 16
7 LEMATANG MUARA ENIM 5 23 1 2
ABAB, RAMBANG DANGKU, SUNGAI
    ROTAN, TANAH ABANG, MUARA BELIDA TANAH ABANG
  TOTAL 1 5 23 1 2
8 LILIN BANYU ASIN 1 2
    TUNGKAL ILIR

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-5
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

WILAYAH DENGAN AKSES KE SUNGAI BAIK WILAYAH RAWAN BANJIR


NO SUNGAI JUMLAH
KABUPATEN/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH KECAMATAN DESA
    MUSI BANYUASIN 1 1
    SUNGAI LILIN
  TOTAL 2 2 3
9 LUMPUR OGAN KOMERING ILIR 3 23
CENGAL, PAMPANGAN, TULUNG
    SELAPAN
  TOTAL 1 3 23
10 MESUJI OGAN KOMERING ILIR 3 9
PEDAMARAN TIMUR, SUNGAI MENANG,
    CENGAL
  TOTAL 1 3 9
11 MUSI BANYU ASIN 2 24 2 2
    BANYUASIN I, RANTAU BAYUR BANYUASIN I, RANTAU BAYUR
    MUARA ENIM 1 1
    PENUKAL UTARA
    MUSI BANYUASIN 1 3
    SANGA DESA
    PALEMBANG 4 10
GANDUS, ILIR TIMUR II, KERTAPATI,
    SEBERANG ULU I
  TOTAL 4 8 38 2 2
12 OGAN OGAN ILIR 12 65 1 2
LUBUK KELIAT, MUARA KUANG, RANTAU
ALAI, INDRALAYA, INDRALAYA SELATAN,
INDRALAYA UTARA, KANDIS,
PEMULUTAN, PEMULUTAN BARAT,
PEMULUTAN SELATAN, TANJUNG BATU,
    TANJUNG RAJA RANTAU ALAI
  TOTAL 1 12 65 1 2
13 RAWAS MUSI RAWAS 5 34 5 10
KARANG DAPO, RAWAS ILIR,
KARANG DAPO, RAWAS ILIR, RAWAS RAWAS ULU, RUPIT, ULU
    ULU, RUPIT, ULU RAWAS RAWAS
  TOTAL 1 5 34 5 10
14 SALEH BANYU ASIN 3 30
AIR SALEK, RAMBUTAN, MUARA
    SUGIHAN
  TOTAL 1 3 30
15 SUGIHAN BANYU ASIN 1 18
    MUARA SUGIHAN
  TOTAL 1 1 18
16 TELANG BANYU ASIN 3 27
BANYUASIN II, MAKARTI JAYA, MUARA
    TELANG
  TOTAL 1 3 27

Sumber: Podes, 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-6
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 2 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan,
Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka 20009, Podes 2008, dan hasil kajian teknis DLLASDP (2008)

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-7


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar Sungai Calik,
Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji,
Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan adalah 221.878 KK, dimana 21.62% dari
jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (47.977 KK). Diketahui pula pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di lima
kabupaten, yaitu: kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Muara
Enim (lihat tabel 3.2 dan gambar 3.3 ). Jumlah keluarga yang termasuk komunitas dekat

air adalah 16.616 KK atau 7,49% dari jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai (sungai
disebut diatas).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 8 (delapan) kabupaten, dan 208 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai (Sungai Calik, Banyuasin,
Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan,
Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan. Cakupan desa tertinggal tersebut sebesar
13,73% dari seluruh desa yang memiliki akses baik ke sungai-sungai tersebut diatas
(lihat tabel 3.2 dan gambar 3.3)

Tabel 3. 2 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang,


Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas,
Lilin, dan Lalan yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal
WILAYAH DENGAN AKSES KE SUNGAI BAIK WILAYAH RAWAN BANJIR
NO SUNGAI JUMLAH
KABUPATEN/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH KECAMATAN DESA
1 BANYUASIN BANYU ASIN 1 4
    TANJUNG LAGO
  TOTAL 1 1 4
2 BATANGHARILEKO MUSI BANYUASIN 1 10
    BATANGHARI LEKO
  TOTAL 1 1 10
3 CALIK BANYU ASIN 1 11
    PULAU RIMAU
  TOTAL 1 1 11
4 KELINGI MUSI RAWAS 3 5 1 1
BULAN TENGAH SUKU ULU, MUARA
    KELINGI, MUARA LAKITAN BULAN TENGAH SUKU ULU
  TOTAL 1 3 5 1 1
5 KOMERING OGAN KOMERING ILIR 4 29 1 1
KOTA KAYU AGUNG, SIRAH PULAU
    PADANG, JEJAWI, LEMPUING JAYA
OGAN KOMERING ULU
    TIMUR 5 11 1 2
BUAY PEMUKA BANGSA RAJA, BUAY
PEMUKA PELIUNG, CEMPAKA, MADANG
    SUKU II, SEMENDAWAI BARAT BUAY PEMUKA BANGSA RAJA

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-8
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

WILAYAH DENGAN AKSES KE SUNGAI BAIK WILAYAH RAWAN BANJIR


NO SUNGAI JUMLAH
KABUPATEN/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH KECAMATAN DESA
  TOTAL 2 9 40 2 3
6 LALAN MUSI BANYUASIN 2 16
    BAYUNG LENCIR, LALAN
  TOTAL 1 2 16
7 LEMATANG MUARA ENIM 5 23 1 2
ABAB, RAMBANG DANGKU, SUNGAI
    ROTAN, TANAH ABANG, MUARA BELIDA TANAH ABANG
  TOTAL 1 5 23 1 2
8 LILIN BANYU ASIN 1 2
    TUNGKAL ILIR
    MUSI BANYUASIN 1 1
    SUNGAI LILIN
  TOTAL 2 2 3
9 LUMPUR OGAN KOMERING ILIR 3 23
CENGAL, PAMPANGAN, TULUNG
    SELAPAN
  TOTAL 1 3 23
10 MESUJI OGAN KOMERING ILIR 3 9
PEDAMARAN TIMUR, SUNGAI MENANG,
    CENGAL
  TOTAL 1 3 9
11 MUSI BANYU ASIN 2 24 2 2
    BANYUASIN I, RANTAU BAYUR BANYUASIN I, RANTAU BAYUR
    MUARA ENIM 1 1
    PENUKAL UTARA
    MUSI BANYUASIN 1 3
    SANGA DESA
    PALEMBANG 4 10
GANDUS, ILIR TIMUR II, KERTAPATI,
    SEBERANG ULU I
  TOTAL 4 8 38 2 2
12 OGAN OGAN ILIR 12 65 1 2
LUBUK KELIAT, MUARA KUANG, RANTAU
ALAI, INDRALAYA, INDRALAYA SELATAN,
INDRALAYA UTARA, KANDIS,
PEMULUTAN, PEMULUTAN BARAT,
PEMULUTAN SELATAN, TANJUNG BATU,
    TANJUNG RAJA RANTAU ALAI
  TOTAL 1 12 65 1 2
13 RAWAS MUSI RAWAS 5 34 5 10
KARANG DAPO, RAWAS ILIR,
KARANG DAPO, RAWAS ILIR, RAWAS RAWAS ULU, RUPIT, ULU
    ULU, RUPIT, ULU RAWAS RAWAS
  TOTAL 1 5 34 5 10
14 SALEH BANYU ASIN 3 30
AIR SALEK, RAMBUTAN, MUARA
    SUGIHAN
  TOTAL 1 3 30
15 SUGIHAN BANYU ASIN 1 18
    MUARA SUGIHAN
  TOTAL 1 1 18
16 TELANG BANYU ASIN 3 27
BANYUASIN II, MAKARTI JAYA, MUARA
    TELANG
  TOTAL 1 3 27

* Lebih dari 300 kk; Sumber: Podes, 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-9
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 3 Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering,
Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka 20009, Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-10


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan, dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang,
Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan adalah sebagai berikut (gambar
3.4):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
(Kecamatan Madang Suku II), Ogan Komering Ilir (Kecamatan Kota Kayu Agung,
Sirah Pulau Padang, Pampangan), Musi Rawas (Kecamatan Rawas Ilir), dan
Banyuasin (Kecamatan Banyuasin II, Makarti Jaya, Muara Telang, Rambutan, dan

Rantau Bayur).

 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pampangan),


Musi Banyuasin, Musi Rawasn, dan Banyuasin.

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kecamatan


Cengal), Musi Banyuasin (Bayung Lencir), Banyuasin, Muara Enim, dan Musi Rawas.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Musi Rawas (Rawas
Ulu, Rawas Ilir), Musi Banyuasin (Bayung Lencir), dan Banyuasin (Rantau Bayur,
Rambutan).

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Banyuasin (Rantau Bayur,


Pulau Rimau, Banyuasin II, Rambutan, Makarti Jaya), Musi Banyuasin (Sungai Lilin),
dan Ogan Komering Ilir (Sirah Pulau Padang, Pampangan).

 Daerah tambang minyak bumi relatif besar terdapat di Kabupaten Banyuasin (Plaju,
Sungai Gerong), Musi Banyuasin (Sungai Pinang, Babat Toman), dan Musi Rawas
(Suban IV).

 Daerah tambang Batubara terletak di Kabupaten Musi Banyuasin dan Musi Rawas
(Kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, Ulu Rawas, Muara Lakitan, dan Muara Kelingi).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-11
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-12
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 4 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji,
Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan

Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka 20009, Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan Kehutanan
(Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), Peta RTRW Propinsi Sumatera
Selatan 2005-2019, dan hasil kajian teknis DLLASDP.

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-13


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008, data Podes 2008, dan RTRWP Sumatera Selatan (2006)
diketahui Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur,
Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan dapat
menghubungkan PKN, dan beberapa PKW yang ada di Propinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan sekitar sungai-sungai tersebut diatas cukup ramai dengan adanya pusat-pusat
kegiatan sebagai berikut (gambar 3.5):

 PKN: Kota Palembang;


 PKW: Kota Indralaya, Sekayu, Kayu Agung;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: tepi Sungai Lumpur (12
lokasi), tepi Sungai Musi (6 lokasi), tepi sungai Ogan (6 lokasi), dan tepi sungai
Telang (5 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri batubara terdapat di Muara Enim dan Palembang;
- Industri CPO terdapat di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi
Banyuasin, dan Ogan Ilir;
- Industri semen terdapat di Palembang;
- Industri kayu terdapat di Madang Suku III (Kab. Ogan Komering Ulu Timur);
- Industri pangan terdapat di Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan
Banyuasin;
- Industri perikanan terdapat di Banyuasin III (Kabupaten Banyuasin);
 Daerah wisata terletak di kota Palembang (obyek wisata sungai/alam, wisata budaya,
wisata sejarah), dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (wisata alam);
 Simpul transportasi utama, yaitu:
- Terminal di kota Palembang (klas A, Terminal Karyajaya dan Alang-Alang Lebar),
di Banyuasin (Terminal Betung), di Lahat (Terminal Beliti), di Muara Enim
(Terminal Muara Enim), di Musi Rawas (Terminal Muara Beliti), dan di kota
Baturaja (Terminal Terusan);
- Pelabuhan laut internasional Palembang (Pelabuhan Laut Boom Baru) dan
Tanjung Api-Api (Sungsang Kabupaten Banyuasin), pelabuhan ini merupakan
salah satu dari 25 pelabuhan strategis nasional;
- Bandar Udara Pusat Penyebaran Sekunder di Talang Betutu Kota Palembang
(Bandara Sultan Baddarudin II), selain itu terdapat Bandara perintis di Lubuk
Linggau (Bandara Silampari) dan Musi Banyuasin (Bandara Sekayu);

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-14
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

- Pelabuhan laut khusus (Pelsus) yang relatif besar terdapat di Plaju dan Sungai
Gerong Kab. Banyuasin (Pelsus Pertamina), di Kertapati (Pelsus PT. Bukit Asam),
dan di 1 Ilir Kota Palembang (Pelsus PT. PUSRI). Disamping itu masih ada 66
(enam puluh enam) pelabuhan khusus lainnya yang tersebar di Kota Palembang,
Kab.Musi Banyuasin, dan Kab.Banyuasin;
- Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir di kota Palembang;
- Pelabuhan sungai utama di Kota Palembang (Pelabuhan Sei Lais) dan Ogan
Komering Ilir (Pelabuhan Sungai Lumpur), disamping itu terdapat kurang lebih 59
(lima puluh sembilan) dermaga/halte sungai dan tersebar di delapan
kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-15
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 5 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan,
Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan

Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka 20009, Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan Kehutanan
(Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), Peta RTRW Propinsi Sumatera
Selatan 2005-2019, dan hasil kajian teknis DLLASDP 2008 .

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-16


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-17


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

B. Jambi

Berdasarkan hasil data PODES tahun 2008 diketahui sungai-sungai yang berperan besar
dalam perhubungan di Jambi adalah sungai: Batang Hari, Tebo, Tabir, Tembesi, Batang
Asai, Siulak/Maringin, Pangkal Duri Besar, Tungkal, Air Hitam Laut, Niur, Mendahara,
Balan, Sumai, Tabir, dan Pematang Dalam.

Selanjutnya sungai-sungai tersebut di kelompokan menjadi dua untuk tinjauan situasi


lingkungannya. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan pelayanan
intramoda sungai, dan kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai. Dua
kelompok sungai tersebut yaitu: kelompok satu terdiri dari Sungai Batang Hari, Sungai
Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai
Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut;
kelompok dua terdiri dari Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai
Mendahara (gambar 3.6).

Gambar 3. 6 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Jambi


S. Pangkal
S. Sumai S. Tungkal S. Mandahara
S. Balan Duri Besar

S. Tebo

S. Tabir
Muara Bungo

Muara Biluan Jambi


S. Niur

S. Pemusir
Dalam

S. Air Hitam
Laut
Sarolangun

S. Siulak/ Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
Maringin (Kelompok 1)

S. Batang S. Batang Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
S. Tembesi Asai Hari (Kelompok 2)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-18
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Situasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai
Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi,
Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut.

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 9
(sembilan) kabupaten/ kota di Jambi. Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan
banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro
Jambi, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, dan Kabupetan Sarulangun (lihat tabel 3.3
dan gambar 3.7).

Tabel 3. 3 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir,
Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai
Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) dengan Akses Baik ke
Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah Dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
N
Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
o Jumlah Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa
1 Batang Hari Batang Hari 7 41 6 24
      Batin XXIV, Maro Sebo Ilir,   Batin XXIV, Maro  
Maro Sebo Ulu, Mersam, Sebo Ilir, Mersam,
Muara Bulian, Muara Muara Bulian,
Tembesi, Pemayung Muara Tembesi,
Pemayung
    Kota Jambi 3 11    
      Danau Sepenggal, Pasar      
Jambi, Pelayangan
    Muaro Jambi
4 27 4 23
      Jambi Luar Kota, Kumpeh,   Jambi Luar Kota,  
Maro Sebo, Sekernan Kumpeh, Maro
Sebo, Sekernan
    Tanjung Jabung
3 12    
Timur
      Dendang, Nipah Panjang,      
Rantau Rasau
    Tebo 5 14 1 1
      Serai Serumpun, Tebo Ilir,   Tebo Ulu  
Tebo Tengah, Tebo Ulu,
VII Koto
  TOTAL 5 22 105 11 48

2 Tebo Bungo 2 4 1 3
      Limbur Lubuk Mengkuang,   Tanah Sepenggal  
Tanah Sepenggal
    Tebo 1 4 1 1
      Tebo Tengah   Tebo Tengah  

  TOTAL 2 3 8 2 4

3 Tabir Merangin 2 2    

      Tabir Timur, Tabir Ulu      

    Tebo 1 2    

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-19
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah Dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


N
Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
o Jumlah Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa
      Tebo Ilir      

  TOTAL 2 3 4 0 0

4 Tembesi Sarolangun 3 8 1 2
      Cermin Nan Gedang,   Mandiangin  
Mandiangin, Sarolangun
  TOTAL 1 3 8 1 2

5 Batang Asai Sarolangun 3 15    

      Batang Asai, Limun,      


Pelawan
  TOTAL 1 3 15 0 0

6 Siulak/Maringin Sarolangun 1 1 1 1
      Pauh   Pauh  

  TOTAL 1 1 1 1 1

7 Balan Tebo 1 3    

      Sumay      

  TOTAL 1 1 3 0 0

8 Sumai Tebo 1 6 1 2
      Sumay   Sumay  

  TOTAL 1 1 6 1 0
Niur Tanjung Jabung    
9 4 12
Timur
      Dendang, Geragai, Kuala      
Jambi, Muara Sabak Barat
  TOTAL 1 4 12 0 0
Pematang Tanjung Jabung
10 1 12    
Dalam Timur

      Muara Sabak Timur      


  TOTAL 1 1 12 0 0
Air Hitam Laut Tanjung Jabung    
11 2 8
Timur
      Berbak, Sadu      

  TOTAL 1 2 8 0 0

Sumber: Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-20
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 7 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir,
Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai
Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) dengan Akses Relatif Baik
ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Balan S. Sumai S. Niur S. Pemusir Dalam


Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1 Kecamatan : 1 Kecamatan : 4 Kecamatan : 1
Desa : 3 Desa : 6 Desa : 12 Desa : 12
Desa Rawan Banjir : - Desa Rawan Banjir : 2 Desa Rawan Banjir : - Desa Rawan Banjir : -

S. Tebo
Kabupaten/Kota : 2
Kecamatan : 3
Desa : 8
Desa Rawan Banjir : 4

S. Tabir
Kabupaten/Kota : 2
Kecamatan : 3
Desa : 4
Muara Bungo
Desa Rawan Banjir : -
Muara Biluan Jambi

S. Air Hitam Laut


Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 2
Desa : 8
Daerah Rawan Banjir
S. Siulak/Maringin Sarolangun
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 1
Desa Rawan Banjir : 1

Sungai yang berperan besar


S. Tembesi S. Batang Asai S. Batang Hari dalam perhubungan
Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 5 (Kelompok 1)
Kecamatan : 3 Kecamatan : 3 Kecamatan : 22
Desa : 8 Desa : 15 Desa : 105 Daerah Rawan Banjir
Desa Rawan Banjir : 2 Desa Rawan Banjir : - Desa Rawan Banjir : 48

Sumber: Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-21
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai
Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai
Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) adalah 81.285 KK, dimana 13,07 % dari
jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (10.629 KK). Diketahui pula pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di empat
kabupaten, yaitu: Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Merangin, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 8 (delapan) kabupaten dan 105 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 4 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari, Sungai
Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai
Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam
Laut) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal
Wilayah dengan Akses Sungai Baik Wilayah Dekat Sungai
Wilayah Terdapat
Memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Memiliki Desa
Komunitas Dekat Air
No Sungai Relatif Tinggi.* Tertinggal

Jumlah Jumlah Jumlah


Kabupaten/Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
1 Batang Hari Batang Hari            
Mersam, Maro Sebu Ulu Mersam, Maro
Muara Sebu Ulu,
Tembesi Batin XXIV,
Muara
2 1 13
Tembesi,
Muara Bulian,
Muara Sebu
      Ilir, Pemayung

    Muaro Jambi            
Kumpeh Kumpeh Kumpeh, Maro
Sebo, Jambu
2 3 Luar Kota, 13

      Sekernan

    Tebo            
Tebo Ulu Tebo Ilir Tebo Tengah,
1 2 Tebo Ulu, VII 7
      Koto

    Kota Jambi            
Danau Teluk,
    Pelayangan 3
         
    Tanjung Jabung            

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-22
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah dengan Akses Sungai Baik Wilayah Dekat Sungai


Wilayah Terdapat
Memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Memiliki Desa
Komunitas Dekat Air
No Sungai Relatif Tinggi.* Tertinggal

Jumlah Jumlah Jumlah


Kabupaten/Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
Timur
Rantau Rasau,
    9
          Nipah Panjang
    TOTAL 4 5 3 6 18 45

2 Tebo Bungo            
Tanah
1
              Sepenggal

    TOTAL 0 0 0 0 1 1

3 Batang Asai Sarolangun            


Pelawan Batang Asai,
1 Limun, 14
          Pelawan

    TOTAL 1 1 0 0 4 15

4 Sumai Tebo            
Sumay 1 Sumay 4
         
    TOTAL 1 1 0 0 1 4

5 Tabir Merangin            
Tabir Ulu Tabir Ulu,
1 2
          Tabir Timur

    Tebo            
Tebo Ilir 1 Tebo Ilir 4
         

    TOTAL 0 0 2 2 3 6

6 Tembesi Sarolangun            
Cermin Nan
Gedang, 5
Mandiangin
             

    TOTAL 0 0 0 0 2 5
Siulak/
7
Maringin Sarolangun            
Pauh 1
             

    TOTAL 0 0 0 0 1 1
Tanjung Jabung
8
Niur Timur            
Geragai, Geragai,
Kuala Jambi Dendang,
3 Muara Sabak 11
Barat, Kuala
          Jambi
    TOTAL 2 3 0 0 4 11
Pematang Tanjung Jabung
9
Dalam Timur            
Muara Sabak Muara Sabak
2 9
      Timur     Timur
    TOTAL 1 2 0 0 1 9
Air Hitam Tanjung Jabung
10
Laut Timur            
Sadu 1 Berbak, Sadu 8
         

    TOTAL 0 0 1 1 2 8

* diatas 200 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-23
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 8 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai
Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo,
Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Sumai S. Niur S. Pemusir Dalam


KK Bantaran Tinggi : 1 Kec, 1 Desa KK Bantaran Tinggi : 2 Kec, 3 Desa KK Bantaran Tinggi : 1 Kec, 2 Desa
Komunitas Dekat Air : - Komunitas Dekat Air : - Komunitas Dekat Air : -
Daerah Tertinggal : 1 Kec, 4 Desa Daerah Tertinggal : 4 Kec, 11 Desa Daerah Tertinggal : 1 Kec, 9 Desa

S. Tebo
Industri
KK Bantaran Tinggi :-
Komunitas Dekat Air : -
Daerah Tertinggal : 1 Kec, 1 Desa

S. Tabir
KK Bantaran Tinggi : -
Komunitas Dekat Air : 2 Kec, 2 Desa
Daerah Tertinggal : 3 Kec, 6 Desa Muara Bungo

Muara Biluan Jambi

S. Air Hitam Laut


KK Bantaran Tinggi : -
Komunitas Dekar Air :1 Kec, ! Desa
Daerah Tertinggal : 2 Kec, 8 Desa

Kecamatan Tertinggal

S. Siulak/Maringin Sarolangun Komunitas Dekat Air


KK Bantaran Tinggi : -
Komunitas Dekat Air : -
Daerah Tertinggal : 1 Kec, 1 Desa Jumlah Keluarga Bantaran
Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


S. Tembesi S. Batang Asai S. Batang Hari dalam perhubungan
KK Bantaran Tinggi : - KK Bantaran Tinggi : 1 Kec, 1 Desa KK Bantaran Tinggi : 4 Kec, 5 Desa (Kelompok 1)
Komunitas Dekat Air : - Komunitas Dekat Air : - Komunitas Dekat Air : 3 Kec, 6 Desa
Daerah Tertinggal : 2 Kec, 5 Desa Daerah Tertinggal : 4 Kec, 15 Desa Daerah Tertinggal : 18 Kec, 45 Desa
Daerah Rawan Banjir

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-24
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan Dinas Perkebunan Provinsi
Jambi diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar
sungai kelompok satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan,
Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur,
Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) adalah sebagai berikut (gambar
3.9):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Merangin, Kabupaten


Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, dan
Kabupaten Bungo.

 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batang Hari,
Kabupaten Merangin, dan Kabupaten Tebo.

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi,
Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, dan Kabupaten Tebo.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Maringin, Kabupaten
Sarolangun, dan Kabupaten Batang Hari.

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Merangin, Kabupaten


Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten
Tebo, dan Kabupaten Bungo.

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Merangin, Kabupaten Batang Hari,


Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Bungo.

 Daerah tambang Batubara terletak di Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, dan


Kabupaten Sarolangun.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-25
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 9 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari,
Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai
Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)

PKN

Tanaman
Pangan

Sawit

Sawit Tanaman Karet


Sawit
Pangan Coal
Tanaman
Pangan Karet
Muara Bungo Kayu

Sawit Sawit
Kayu
Muara
Tanaman Pangan Biluan Jambi
Tanaman
Sawit Kayu
Karet
Pangan

Penghasil Perikanan Darat


Kayu
Karet
Karet Coal Industri Batu Bara
Sawit
Penghasil Tanaman Pangan
Coal

Kecamatan Tertinggal
Coal
Sawit

Kayu

Sarolangun Komunitas Dekat Air


Sawit
Sawit Jumlah Keluarga Bantaran
Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 1)

Daerah Rawan Banjir

Sumber: data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral), dan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-26
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 data Podes 2008 diketahui pusat kegiatan di wilayah sekitar
sungai kelompok satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan,
Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur,
Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) adalah sebagai berikut (gambar
3.10):

 PKN: Kota Jambi;


 PKW: Sarolangun, Muara Bungo, dan Muaro Bulian;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Kabupaten Batang Hari
(5 lokasi), Kabupaten Bungo (1 lokasi), Kota Jambi (2 lokasi), Kabupaten Muaro
Jambi (4 lokasi), Kabupaten Sarolangun (3 lokasi), Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(5 lokasi), dan Kabupaten Tebo (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Kabupaten Muara Bungo, Kabupaten Merangin (Kecamatan
Buntok), dan Kabupaten Sarolangun;
- Industri karet terletak di Kota Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Bungo,
dan Kabupaten Sarolangun;
- Industri CPO terdapat di Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi,
Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, dan Kabupaten
Tebo; dan
- Industri kayu terletak di Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur;
- Industri pangan terletak di Kabupaten Merangin, Kabupaten Batang Hari,
Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Bungo;
 Daerah wisata terletak di Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi;
 Simpul transportasi utama yaitu Bandar Udara Tersier di Kota Jambi, Pelabuhan Laut
Regional di Muara Sabak dan Talang Dukuh, serta 19 dermaga/ halte sungai yang
tersebar di berbagai kecamatan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-27
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 10 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir,
Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai
Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)

PKN
PKN Daerah Pariwisata
S. Niur
PKW Pasar Tepi Sungai 1 lokasi
Pelabuhan Laut Regional
Pasar Tepi Sungai

Industri Bandara Tersier

S. Tebo
Pasar Tepi Sungai 1 lokasi
Tanaman
Kayu
Pangan

Sawit

an
m n

Ta nga
Sawit Tanaman Karet Ta na ga Sawit
Sawit

Pa
na n
Pangan
Pangan Coal Sawit Sawit Pa nam Ta an

ma
P
Tanaman
Pangan ng a
Pangan

n
Sawit Pangan Karet Kayu an n Karet
Muara Bungo Sawit Sawit
Kayu
Sawit Sawit
Karet
Kayu
Pangan Muara Biluan Jambi S. Pematang Dalam
Tanaman Pangan Pangan
Pasar Tepi Sungai 1 lokasi
Pangan Pangan
Pangan
n Tanaman
Sawit Kayu
Karet ma Karet
na n Pangan
Ta nga Sawit
Pa
Penghasil Perikanan Darat
Kayu
Karet
Karet Coal Industri Batu Bara
Sawit
Penghasil Tanaman Pangan
Coal
Sawit
Kecamatan Tertinggal
Coal
Sawit

Kayu
Sarolangun S. Batang Hari Komunitas Dekat Air
Sawit
Pasar Tepi Sungai 7 lokasi
Sawit Jumlah Keluarga Bantaran
Sawit Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 1)
S. Tembesi S. Batang Asai
Daerah Rawan Banjir
Pasar Tepi Sungai 1 lokasi Pasar Tepi Sungai 1 lokasi

Sumber: RTRWN (2008), data Podes (2008), regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan
Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, 2009), dan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-28
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan
Sungai Mendahara.

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 2 (dua)
kabupaten/ kota di Jambi yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, sedangkan daerah rawan banjir hanya terdapat di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. (lihat tabel 3.5 dan gambar 3.11)

Tabel 3. 5 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri Besar,
Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir
N Sungai Wilayah Dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
o
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Kecamata Jumlah
Kota Kecamatan Desa n Desa
1 Pangkal Duri Besar Tanjung Jabung 1 6 1 2
Barat
Betara Betara

TOTAL 1 1 6 1 2
2 Tungkal Tanjung Jabung 2 14
Barat
Pengabuan,
Tungkal Hilir
TOTAL 1 2 14 0 0

3 Mendahara Tanjung Jabung 2 12


Timur
Mendahara,
Mendahara
Ulu
TOTAL 1 2 12 0 0

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-29
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 11 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri
Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Tungkal S. Pangkal Duri Besar S. Mendahara


Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan :2 Kecamatan : 1 Kecamatan : 2
Desa : 14 Desa : 6 Desa : 12
Daerah Rawan Banjir : - Daerah Rawan Banjir : 2 Daerah Rawan Banjir

Muara Bungo

Muara Biluan Jambi

Sarolangun

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 2)

Daerah Rawan Banjir

Sumber: Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-30
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)
adalah 25.652 KK, dimana 18,8 % dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai
(4.828 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat air (komunitas yang banyak
menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi
kebutuhan transportasi) terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 2 (dua) kabupaten dan 25 desa yang di kategorikan
tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini. (lihat Tabel 3.6 dan gambar
3.12)

Tabel 3. 6 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri Besar,
Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan Akses Sungai Baik Wilayah Dekat


Wilayah Terdapat
Memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Sungai Memiliki Desa
Komunitas Dekat Air
No Sungai Relatif Tinggi.* Tertinggal
Jumlah Jumla Kecamata Jumlah
Kabupaten/Kota Kecamatan Kecamatan
Desa h Desa n Desa
Pangkal Tanjung Jabung
1
Duri Besar Barat            

      Betara 3 Betara 1 Betara 5

    TOTAL 1 3 1 1 1 5
Tanjung Jabung
2
Tungkal Barat            
Pengabuan, Pengabuan,
2 3 10
      Tungkal Ilir Tungkal Ilir Tungkal Ilir
    TOTAL 2 2 1 3 2 10
Tanjung Jabung
3
Mendahara Timur            
Mendahara,
6 6 Mendahara 10
      Mendahara Mendahara Ulu
    TOTAL 1 6 1 6 2 10

* Lebih besar dari 200 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-31
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 12 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri Besar,
Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Tungkal S. Pangkal Duri Besar S. Mendahara


KK Bantaran Tinggi : 2 Kec, 2 Desa KK Bantaran Tinggi : 1 Kec, 3 Desa KK Bantaran Tinggi : 1 Kec, 6 Desa
Komunitas Dekar Air : 1 Kec, 3 Desa Komunitas Dekar Air : 1 Kec, 1 Desa Komunitas Dekar Air : 1 Kec, 6 Desa
Daerah Tertinggal : 2 Kec, 10 Desa Daerah Tertinggal : 1 Kec, 5 Desa Daerah Tertinggal : 2 Kec, 10 Desa

Muara Bungo

Muara Biluan Jambi

Kecamatan Tertinggal

Sarolangun Komunitas Dekat Air

Jumlah Keluarga Bantaran


Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 2)

Daerah Rawan Banjir

Sumber: Podes 2008

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan Dinas Perkebunan Provinsi
Jambi diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-32
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

sungai kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai
Mendahara) adalah sebagai berikut (gambar 3.13):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat


(Kecamatan Pengabuan).

 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan


Tungkal Ulu).

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan


Merlung dan Kecamatan Tungkal Ulu).

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(Kecamatan Batara) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Mendahara).

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur


(Kecamatan Mendahara dan Kecamatan Muara Sabak Timur).

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan


Pengabuan dan Kecamatan Tungkal Ilir).

Gambar 3. 13 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai
Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-33
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Karet Kayu

Sawit
Kayu

Sawit

Muara Bungo

Muara Biluan Jambi

Penghasil Perikanan Darat

Penghasil Tanaman Pangan

Kecamatan Tertinggal

Sarolangun Komunitas Dekat Air

Jumlah Keluarga Bantaran


Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 2)

Daerah Rawan Banjir

Sumber: data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan Kehutanan
(Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan Dinas
Perkebunan Provinsi Jambi

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui pusat kegiatan disekitar
sungai-sungai kelompok dua (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai
Mendahara) hanya terpusat di daerah Kuala Tungkal. Uraian lebih rinci pusat-pusat
kegiatan di wilayah sekitar sungai kelompok ini sebagai berikut (Gambar 3.14) :

 PKW: Kuala Tungkal;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Kabupaten Tanjung
Jabung Barat (10 lokasi) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (3 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri karet terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Tungkal
Ulu);

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-34
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

- Industri CPO terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Merlung


dan Kecamatan Tungkal Ulu); dan
- Industri kayu terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Betara);
- Industri pangan terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan
Tungkal Ilir);
 Daerah wisata terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal);
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional Kuala Tungkal. Disamping
itu terdapat 18 dermaga sungai.

Gambar 3. 14 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Pangkal Duri
Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-35
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Tungkal S. Pangkalan Duri Besar S. Mendahara


Pasar Tepi Sungai 2 lokasi Pasar Tepi Sungai 1 lokasi Pasar Tepi Sungai 1 lokasi
PKW

Pasar Tepi Sungai

Industri

Daerah Pariwisata Pangan

Pelabuhan Laut Nasional Karet Kayu


Karet Kayu
Sawit
Sawit
Kayu

Sawit
Sawit

Muara Bungo

Muara Biluan Jambi

Penghasil Perikanan Darat

Penghasil Tanaman Pangan

Kecamatan Tertinggal

Sarolangun Komunitas Dekat Air

Jumlah Keluarga Bantaran


Sungai Relatif Tinggi

Sungai yang berperan besar


dalam perhubungan
(Kelompok 2)

Daerah Rawan Banjir

Sumber: RTRWN (2008), data Podes (2008), regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2009), dan
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi

C. Riau

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-36
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Potensi Desa (Podes) 2008, dan hasil kajian teknis yang telah
dilakukan di lingkungan Dit. LLASDP (2007) maka diketahui bahwa sungai masih memilki
peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan pergerakan masyarakat di Provinsi
Riau.

Sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Riau adalah Sungai Rokan,
Sungai Bakung, Siak, Kampar, Indragiri, Sungai Morang, Sungai Suir, Sungai Merbau,
Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung. Selanjutnya sungai-sungai
tersebut dikelompokan menjadi tiga untuk tinjauan situasi lingkungannya.
Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan pelayanan intramoda sungai dan
kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai. Tiga kelompok sungai tersebut
yaitu:

 kelompok satu: Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang;

 kelompok dua: Sungai Siak, Sungai Suir, Sungai Merbau, dan Sungai Kampar;
dan

 kelompok tiga: Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai
Guntung (gambar 3.15).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-37
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 15 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Riau

Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)


S. Morang
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 2)

S. Bangkung Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 3)

S. Siak

S. Merbau
S. Rokan
S. Suir

S. Kampar

S. Guntung

S. Anak Serka

S. Indragiri

S. Keritang

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-38


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Situasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai
Morang

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 2 (dua)
kabupaten di Riau (lihat tabel 3.7 dan gambar 3.16). Lebih lanjut terdapat wilayah yang
relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu di Kabupaten Rokan Hulu
sebanyak 2 (dua) kecamatan dan Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 4 (empat) kecamatan.

Tabel 3. 7 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Rokan, Sungai
Bangkung, dan Sungai Morang) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir

Kabupaten/ Jumlah
    Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Jumlah Desa

1 Rokan Rokan Hulu 3 12 2 9

Bonai Darussalam, Rokan IV Koto,


Rokan IV Koto, Kepenuhan
      Kepenuhan    

Rokan Hilir 7 28 4 13

Bangko, Batu Hampar, Tanah Putih, Rantau


Pujud, Rantau Kopar, Kopar, Pujud, Rimba
Rimba Melintang, Tanah Melintang
Putih, Tanah Putih
      Tanjung Melawan    

  Total   10 40 6 22

Sungai 1
 2 Bangkung Rokan Hilir 6 Tidak Ada  

      Kubu      

  Total   1 6    

Sungai 2
 2 Morang Bengkalis 10 Tidak Ada  

      Rupat, Rupat Utara      

  Total   2 10    

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-39
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 16 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Satu (Sungai Rokan, Sungai Bangkung,
dan Sungai Morang) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Morang
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 2
S. Bangkung: Desa: 10
Kabupaten/Kota: 1 Desa Rawan Banjir: Tidak Ada
Kecamatan : 1
Desa: 6
Desa Rawan Banjir: Tidak Ada

S. Rokan:
Kabupaten/Kota: 2
Kecamatan : 10
Desa: 40
Desa Rawan Banjir: 22

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-40
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang) adalah 56.786 KK,
dimana 3,2 % dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (3.220 KK). Lebih
lanjut, berdasarkan data daerah tertinggal diketahui terdapat 4 Kecamatan dan 6 desa
yang dikategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok satu (lihat tabel
3.8 dan gambar 3.17).

Tabel 3. 8 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Rokan, Sungai
Bangkung, dan Sungai Morang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan akses ke sungai baik Wilayah sekitar sungai


N Wilayah terdapat
Sungai memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai memiliki Desa
o Komunitas Dekat Air
Relatif Tinggi* Tertinggal

Kabupaten/ Jumlah Jumla Jumla


    Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa h Desa h Desa

1 Rokan Rokan Hulu 2 2 Tidak Ada   Tidak Ada  

Rokan IV Koto,
               
Kepenuhan

    Rokan Hilir 3 6 1 1 2 2

Pujud, Tanah
Putih, Rantau Bangko,
      Kopar, Bangko   Pujud   Tanah Putih  

  Total   5 8 1 1 2 2

Bangkun
2 g Rokan Hilir 1 1 Tidak Ada   Tidak Ada  

      Kubu          

  Total   1 1        

3 Morang Bengkalis Tidak Ada   Tidak Ada   2 4

Rupat, Rupat
              Utara  

  Total           2 4

*diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-41
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 17 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Rokan, Sungai


Bangkung , dan Sungai Morang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Morang
S. Bangkung:
KK Bantaran Tinggi: Tidak Ada
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 1 Desa Komunitas Dekat Air: Tidak Ada
Komunitas Dekat Air: Tidak Ada Daerah Tertinggal: 2 Kec, 4 Desa
Daerah Tertinggal: Tidak Ada

S. Rokan:
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 8 Desa
Komunitas Dekat Air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 2 Desa

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 1)

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-42
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang) adalah sebagai
berikut (gambar 3.18):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Rokan Hilir


(Kecamatan Kubu, Kecamatan Bangko, dan Kecamatan Rimba Melintang),
Kabupaten Rokan Hulu (Kecamatan Rokan IV Koto).
 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Rokan Hilir
(Kecamatan Pujud) dan Kabupaten Rokan Hulu (Kecamatan Rokan IV Koto dan
Kecamatan Bonai Darussalam).
 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Rokan Hulu (Kecamatan
Rokan IV Koto).
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Rokan Hilir (Kecamatan Tanah
Putih, Kecamatan Pujud, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kecamatan Tanah Putih
Tanjung Melawan, Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Bangko) dan Kabupaten
Rokan Hulu ( Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Kepenuhan, dan Kecamatan
Bonai Darussalam).
 Daerah penghasil perkebunan Sawit terdapat di Kabupaten Rokan Hilir
(Kecamatan Tanah Putih, Kecamatan Kubu, Kecamatan Bangko, dan Kecamatan
Rimba Melintang).
 Daerah penghasil perkebunan karet Kabupaten Rokan Hulu (Kecamatan Rokan
IV Koto).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-43
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 18 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai
Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang)

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data
Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-44
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok
satu (Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang) dapat menghubungkan
wilayah-wilayah di dua kabupaten (Rokan Hulu dan Rokan Hilir) dengan Kota Dumai
sebagai PKN. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini cukup ramai dengan adanya pusat-
pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.19):

 PKN: Dumai;
 PKW: Pasir Pangarayan dan Bagan Siapi-api;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Tanah Putih (5 Lokasi),
Pujud (5 Lokasi), Rantau Kopar (1 Lokasi), Kubu (2 Lokasi), Bangko (1 Lokasi),
Rimba Melintang (1 Lokasi), Rokan IV Koto (4 Lokasi), Kepenuhan (2 Lokasi), dan
Bonai Darussalam (1 Lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri kapal kayu merupakan industri unggulan di Kabupaten Rokan Hilir yang
berpusat di Kecamatan Bangko, dan Kubu;
- Industri Crude Palm Oil (CPO), dan Industri Karet terpusat di Kota Dumai;
- Kilang Minyak PT. Pertamina Unit Pengolahan II (Sei Pakning) di Kota Dumai;
 Daerah wisata terletak di Pasir Pangarayan dan Bagan Siapi-api;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Internasional Dumai dan Pelabuhan
Laut Lokal Sinaboi. Disamping itu, terdapat Bandar Udara Pusat Penyebaran Tersier
di Dumai dan Bandar Udara Perintis di Pasir Pangarayan. Terdapat pula Refinery
Plant Pertamina dan Pelabuhan Khusus CPO di Kota Dumai, serta terdapat 11
dermaga/ halte sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-45
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 19 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Rokan, Sungai
Bangkung, dan Sungai Morang)

S. Bangkung
Pasar Tepi Sungai: 2 Lokasi

Sawit DUMAI:
Karet •Gate City dengan pelabuhan laut Internasional
S. Rokan dan bandar udara pusat penyebaran tersier
Pasar Tepi Sungai: 19 Lokasi •Terdapat industri karet dan sawit
•Terdapat Kilang Pertamina Sei Pakning, Dumai

PKN
PKW
Pasar Tepi Sungai Karet

Industri
Daerah Wisata

Rifinery Plant Pertamina


Pelsus Batubara
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Tersier
Pelabuhan Laut
Internasional
Pelabuhan Laut Regional/
Lokal

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data
Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-46
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Suir, dan
Sungai Merbau

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 4 (lima)
kabupaten, yaitu: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, dan
Kabupaten Pelalawan.

Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini,
yaitu 1 (satu) kecamatan di Kabupaten Bengkalis, 3 (tiga) Kecamatan di Kabupaten Siak,
dan 2 (dua) Kecamatan di Kabupaten Kampar (lihat tabel 3.9 dan gambar 3.20).

Tabel 3. 9 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak, Sungai Kampar,
Sungai Suir, dan Sungai Merbau) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir

    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa

1 Siak Bengkalis 3 6 Tidak Ada  

      Siak Kecil, Bukit Batu, Pinggir      

    Siak 7 35 3 4

Sungai Mandau, Siak, Koto


Tualang,
      Gasib, Tualang, Mempura,    
Mempura, Siak
Sungai Apit, Pusako

  Total   10 41 3 4

2 Kampar Pelalawan 5 17 Tidak Ada  

Kerumutan, Langgam,
      Pangkalan Kerinci, Pelalawan,      
Teluk Meranti

    Kampar 5 18 2 11

Kampar, Kampar Kiri Hilir,


Kampar Kiri
      Kampar Kiri Hulu, Siak Hulu,    
Hulu, Siak Hulu
Tapung

  Total   10 35 2 11

3 Merbau Bengkalis 1 12 Tidak Ada  

      Merbau      

      1 12    

4 Suir Bengkalis 4 17 1 1

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-47
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tebing Tinggi, Tebing Tinggi


      Barat, Rangsang, Rangsang   Rangsang  
Barat

  Total   4 17 1 1

Gambar 3. 20 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak, Sungai
Kampar, Sungai Suir, dan Sungai Merbau) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir

S. Merbau
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 1
Desa: 12
Desa Rawan Banjir: Tidak Ada

S. Suir
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 4
Desa: 17
Desa Rawan Banjir: 1

S. Siak
Kabupaten/Kota: 2
Kecamatan : 10
Desa: 41
Desa Rawan Banjir: 4

S. Kampar
Kabupaten/Kota: 2
Kecamatan : 10
Desa: 35
Desa Rawan Banjir: 11

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-48
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Siak, Sungai Suir, Sungai Merbau, dan Sungai Kampar) adalah
49.761 KK, dimana 1,4 % dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (5.965 KK).
Diketahui pula pusat komunitas dekat air terdapat di Kabupaten Siak (Kecamatan Sungai
Apit), Kabupaten Pelalawan (Kecamatan Teluk Meranti dan Pangkalan Kerinci), dan
Kabupaten Kampar (Kecamatan Kampar Kiri Hulu).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) diketahui terdapat 42 desa yang dikategorikan tertinggal terletak di
wilayah sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten Bengkalis sebanyak 15 desa,
Kabupaten Siak sebanyak 17 desa, dan Kabupaten Kampar sebanyak 10 desa (lihat tabel
3.10, dan gambar 3.21).

Tabel 3. 10 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak, Sungai
Kampar, Sungai Suir, dan Sungai Merbau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Komunitas Dekat Air Desa Tertinggal

Kabupaten/ Jumlah Jumla Jumla


    Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa h Desa h Desa
1 Siak Bengkalis Tidak Ada   Tidak Ada   2 5
              Siak Kecil, Pinggir  
    Siak 5 8 1 3 7 17
Siak, Mempura, Koto
Siak, Koto Gasib, Gasib, Tualang, Sungai
   
Mempura, Sungai Apit, Pusako, Sungai
  Mandau, Tualang   Sungai Apit   Mandau  
  Total   5 8 1 3 9 22
Kampa
Pelalawan
2 r 4 10 2 6 Tidak Ada  
Langgam,
Pangkalan Kerinci, Teluk Meranti,
   
Pelalawan, Teluk Pangkalan
  Meranti   Kerinci      
    Kampar 1 1 1 10 3 10

    Kampar Kiri Siak Hulu, Kampar Kiri


  Kampar Kiri Hilir   Hulu   Hulu, Kampar  
  Total   5 11 3 16 3 10
3 Merba Bengkalis Tidak Ada   Tidak Ada   1 7

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-49
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

u
              Merbau  
  Total           1 7
4 Suir Bengkalis Tidak Ada   1 2 3 3
Rangsang, Tebing
    Tinggi, Tebing Tinggi
      Rangsang   Barat  
          1 1 3 3

Gambar 3. 21 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak, Sungai Kampar,
Sungai Suir, dan Sungai Merbau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Merbau
KK Bantaran Tinggi: Tidak Ada
Komunitas Dekat Air: Tidak Ada
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 7 Desa

S. Suir
KK Bantaran Tinggi: Tidak Ada
Komunitas Dekat Air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 3 Kec, 3 Desa

S. Siak
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 8 Desa
Komunitas Dekat Air: Kec, 3 Desa
Daerah Tertinggal: 7 Kec, 17 Desa

S. Kampar
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 11 Desa
Komunitas Dekat Air: 3 Kec, 16 Desa
Daerah Tertinggal: 3 Kec, 10 Desa

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 2)

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-50
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Siak, Sungai Merbau, Sungai Suir, dan Sungai Kampar) adalah
sebagai berikut (gambar 3.22):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Siak (Kecamatan Siak dan
Kecamatan Pusako) dan Kabupaten Kampar (Kampar Kiri Tengah).
 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Bengkalis (Kecamatan
Tebing Tinggi), Kabupaten Siak (Kecamatan Mempura, Kecamatan Sungai Apit, dan
Kecamatan Pusako), dan Kabupaten Pelalawan (Kecamatan Langgam, Kecamatan
Teluk Meranti, dan Kecamatan Palelawan).
 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Kampar (Kecamatan Siak
Hulu).
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Bengkalis (Kecamatan Pinggir,
Kecamatan Siak Kecil, Kecamatan Rupat Utara, Kecamatan Merbau, dan Kecamatan
Tebing Tinggi), Kabupaten Siak (Kecamatan Sungai Apit), dan Kabupaten Kampar
(Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar, Siak Hulu, dan Kampar Kiri).
 Daerah penghasil perkebunan Sawit terdapat di Kabupaten Kampar (Kecamatan
Tapung) Kabupaten Kampar (Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Kampar Kiri)
Kabupaten Pelalawan (Kecamatan Pangkalan Kerinci, dan Langgam).
 Daerah penghasil perkebunan Karet terdapat di Kabupaten Siak (Kecamatan Siak,
Tualang, Koto Gasib, Sungai Apit, dan Sungai Mandau), Kabupaten Bengkalis
(Kecamatan Mandau, Merbau, Rangsang, dan Rangsa Barat), dan Kabupaten Kampar
(Kecamatan Kampar Kiri, Kampar Kiri Hulu, Bangkinang Seberang, dan Siak Hulu).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-51
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 22 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak,
Sungai Kampar, Sungai Suir, dan Sungai Merbau)

Ke ca ma t a n Ter ti ng ga l
Ko mu ni t a s Deka t A i r
J um l a h K el ua rga B an ta ran Su ng ai R ela ti f Ti ng gi
Da er a h R a w a n Ba nji r
S ung a i B er per an B esa r un tuk Per hubun ga n (k el om pok 2)

Tanaman
Tanaman Pangan Kayu
Pangan
Kayu
Kayu Kayu

Kayu

Kayu

Kayu
Tanaman
Pangan

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral),
Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-52
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008, dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok
dua (Sungai Siak, Sungai Merbau, Sungai Suir, dan Sungai Kampar) dapat
menghubungkan dua PKN, dan beberapa PKW. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini
cukup ramai dengan adanya pusat-pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.23):

 PKN: Pekanbaru;
 PKW: Siak Indrapura, Bengkalis, Bangkinang, dan Pangkalan Kerinci;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Pinggir (4 Lokasi), Siak
Kecil (5 Lokasi), Sungai Mandau (1 Lokasi), Siak (1 Lokasi), Tualang (2 Lokasi), Koto
Gasib (2 Lokasi), Sungai Apit (1 Lokasi), Pusako (1 Lokasi), Rupat (5 Lokasi), Rupat
Utara (3 Lokasi). Kampar Kiri (1 Lokasi), Kampar Kiri Hulu (4 Lokasi), Kampar Kiri
Tengah (1 Lokasi), Kampar (1 Lokasi), Siak Hulu (3 Lokasi), Langgam (2 Lokasi),
Pangkalan Kerinci (2 Lokasi), Pelalawan (2 Lokasi), Kerumutan (2 Lokasi), dan Teluk
Meranti (2 Lokasi).
 Industri antara lain:
- Industri karet dan sawit terutama terdapat di Kota Pekanbaru sebagai pusat
pengolahan karet dan industri CPO;
- Industri kayu terletak di Kecamatan Perawang dengan adanya PT. Indah Kiat
Pulp And Paper sebagai perusahaan pengolahan kayu terbesar di kawasan ini;
- Industri minyak bumi terletak di Kecamatan Mandau dan Bukit Batu yang
merupakan lokasi tambang PT. Chevron Pacific Indonesia.;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional Pekanbaru (Pelabuhan Laut
Strategis Nasional) dan Sei Pakning. Untuk Bandar Udara terdapat Bandar Udara
Internasional Syarif Qasim di Pekanbaru dan Bandar Udara Sei Pakning. Depo
Pertamina terdapat di Pekanbaru, Koto Gasib, dan Sei Pakning. Untuk dermaga/halte
sungai di kelompok ini terdapat 13 lokasi, yaitu di 5 lokasi di Sungai Siak dan 8 lokasi
di Sungai Kampar;

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-53
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

 Daerah wisata terdapat di muara Sungai Kampar yang terkenal dengan fenomena
Bono menjadi daya tarik wisata di daerah ini.

Gambar 3. 23 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak, Sungai
Kampar, Sungai Suir, dan Sungai Merbau)

DUMAI:

•Gate City dengan pelabuhan laut


nasional dan bandar udara pusat S. Siak
penyebaran tersier Pasar Tepi Sungai: 17 Lokasi
•Terdapat industri karet dan sawit S. Suir
•Terdapat Refinery Plant Pertamina Pasar Tepi Sungai: 2 Lokasi
Karet
Sawit

S. Merbau
PEKANBARU: Pasar Tepi Sungai: 1 Lokasi

•Gate City dengan pelabuhan laut nasional


Minyak
dan bandar udara pusat penyebaran tersier Bumi
•Terdapat industri karet, sawit, dan kayu
Tanaman
•Terdapat Depo Pertamina Tanaman Pangan Kayu
Pangan
Kayu
Kayu Kayu
Kayu
Karet
S. Kampar Sawit
Kayu
Pasar Tepi Sungai: 20 Lokasi
Kayu
Kayu
Kayu
Tanaman
Pangan

Depo Pertamina

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral),
Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-54
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

3. Situasi Lingkungan Kelompok Tiga: Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai


Anak Serka, dan Sungai Guntung)

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 3 (tiga) Kabupaten,
yaitu: Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kuantan
Singingi. Terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu
1 (satu) kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu, dan 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi (lihat tabel 3.11
dan gambar 3.24).

Tabel 3. 11 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Indragiri, Sungai
Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung) dengan Akses Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir
N
o Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir

Kabupaten/ Jumlah Jumlah


    Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa

1 Indragiri Indragiri Hulu 9 35 8 24

Peranap, Batang
Peranap, Batang Peranap,
Peranap, Kelayang, Rakit
Kelayang, Rakit Kulim,
Kulim, Sungai Lala,
        Sungai Lala, Batang  
Batang Gangsal, Pasir
Gangsal, Pasir Penyu,
Penyu, Rengat, Kuala
Rengat, Kuala Cenaku
Cenaku

    Indragiri Hilir 4 17 Tidak Ada  

Tembilahan, Kuala
      Indragiri, Concong,      
Kempas

    Kuantan Singingi 4 10 3 6

Kuantan Mudik, Gunung Gunung Toar, Pangean,


       
  Toar, Pangean, Inuman Inuman

  Total   17 62 11 30

2 Guntung Indragiri Hilir 4 30 Tidak Ada  

Kateman, Pelangiran,
      Teluk Belekong, Pulau      
Burung

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-55
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

  Total   4 30    

Anak
3 Indragiri Hilir 4 41 Tidak Ada  
Serka

Batang Tuaka, Mandah,


      Gaung, Gaung Anak      
Serka

  Total   4 41    

4 Keritang Indragiri Hilir 5 50 1 1

Keritang, Tanah Merah,


      Reteh, Sungai Batang,   Keritang  
Enok

  Total   5 50 1 1
Gambar 3. 24 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Indragiri, Sungai
Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung) dengan Akses Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (Kelompok 3)

S. Guntung
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 4
Desa: 30
Desa Rawan Banjir: Tidak Ada

S. Anak Serka
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 4
Desa: 41
Desa Rawan Banjir: Tidak Ada

S. Indragiri
Kabupaten/Kota: 3
Kecamatan : 17
Desa: 62
Desa Rawan Banjir: 30

S. Keritang
Kabupaten/Kota: 1
Kecamatan : 5
Desa: 50
Desa Rawan Banjir: 1

Sumber: Podes 2008, dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-56
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai
Guntung) adalah 132.948 KK, dimana 1,5% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran
sungai (16.810 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat air terdapat di Kabupaten
Indragiri Hilir (Kecamatan Reteh, Kecamatan Kecamatan Tanah Merah, Kecamatan
Sungai Batang, Kecamatan Kuala Indragiri, Kecamatan Concong, Kecamatan Gaung,
Kecamatan Mandah, Kecamatan Kateman, dan Kecamatan Tembilahan) dan di
Kabupaten Indragiri Hulu (Kecamatan Kuala Cenaku).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) diketahui terdapat 2 (dua) kabupaten, dan 8 desa yang dikategorikan
tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir
sebanyak 3 desa, dan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 5 desa (lihat tabel 3.12 dan
gambar 3.25).

Tabel 3. 12 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Indragiri, Keritang,
Anak Serka, dan Sungai Guntung) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Dekat Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Air Desa Tertinggal
Jumla Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
h Desa Desa Desa
1 Indragiri Indragiri Hulu 1 5 1 1 Tidak Ada  

      Sungai Lala   Kuala Cenaku      

    Indragiri Hilir 3 9 2 9 Tidak Ada  


Concong, Tembilahan,
     
Kuala Indragiri   Kuala Indragiri, Concong      
    Kuantan Singingi
1 1 Tidak Ada   3 5
Kuantan Mudik,
   
  Inuman       Gunung Toar, Inuman  
   
Total 5 15 3 10 3 5
2 Guntung Indragiri Hilir
3 7 2 4 Tidak Ada  

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-57
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kateman, Pelangiran,
     
Teluk Belekong   Kateman, Pelangiran      
  Total  
3 7 2 4    
Anak
3 Indragiri Hilir
Serka 4 18 2 12 1 1
Batang Tuaka, Gaung,
     
Gaung Anak Serka,   Gaung, Mandah   Batang Tuaka  
Mandah
  Total  
4 18 2 12 1 1
4 Keritang Indragiri Hilir
4 11 3 7 2 2
Reteh, Enok, Sungai Reteh, Tanah Merah,
     
Batang, Tanah Merah   Sungai Batang   Reteh, Enok  
  Total  
4 11 3 7 2 2

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

Gambar 3. 25 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Indragiri, Sungai


Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung) yang Memiliki Keluarga Bantaran
Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 3)

S. Anak Serka
KK Bantaran Tinggi: 4 Kec, 18 Desa
S. Guntung
Komunitas Dekat Air: 2 Kec, 12 Desa
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa KK Bantaran Tinggi: 3 Kec, 7 Desa
Komunitas Dekat Air: 2 Kec, 4 Dea
Daerah Tertinggal: Tidak Ada

S. Indragiri
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 15 Desa
Komunitas Dekat Air: 3 Kec, 10 Desa
Daerah Tertinggal: 3 Kec, 5 Desa

S. Keritang
KK Bantaran Tinggi: 4 Kec, 11 Desa
Komunitas Dekat Air: 3 Kec, 7 Desa
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 2 Desa

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-58
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai
Guntung) adalah sebagai berikut (gambar 3.26):

 Daerah penghasil tanaman pangan di wilayah sungai kelompok tiga terdapat di


Kabupaten Indragiri Hilir (Kecamatan Reteh, Kecamatan Kuala Indragiri, Kecamatan
Tembilahan, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kecamatan Tempuling, Kecamatan Batang
Tuaka, Kecamatan Gaung, dan Kecamatan Kuala Cenaku), Kabupaten Indragiri Hulu
(Kecamatan Rengat, Kelayang, Batang Peranap), dan Kabupaten Kuantan Singingi
(Kecamatan Kuantan Mudik);
 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir
(Kecamatan Batang Tuaka, Kecamatan Gaung, dan Kecamatan Mandah) dan
Kabupaten Indragiri Hulu (Kecamatan Kelayang, Batang Cenaku, Batang Gansal,
Rengat, dan Peranap);
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir (Kecamatan Kemuning,
Kecamatan Reteh, Kecamatan Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kecamatan Kuala
Indragiri, Kecamatan Tembilahan, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kecamatan Gaung
Anak Serka, Kecamatan Gaung, Kecamatan Mandah, Kecamatan Kateman,
Kecamatan Pelangiran, Kecamatan Pulau Burung, dan Kecamatan Concong) dan
Kabupaten Indragiri Hulu terutama di Kecamatan Batang Peranap dan Kecamatan
Rengat;
 Daerah penghasil sawit terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu (Kecamatan Saberida,
Pasir Penyu termasuk Sungai Lala dan Lirik), Kabupaten Indragiri Hilir (Kecamatan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-59
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kateman, Kuala Indragiri, Enok, Reteh, dan Keritang), dan Kabupaten Kuantan
Singingi (Kecamatan Kuantan Mudik);
 Kebun kelapa identik dengan Indragiri Hilir, yang menjadikan sentra kebun kelapa
paling luas di Indonesia dan kebun kelapa Guntung (Kecamatan Kateman) sudah
menjadi objek wisata agrowisata;
 Daerah tambang batubara terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu (Kecamatan
Peranap, Kecamatan Rengat, dan Batang Gangsal).

Gambar 3. 26 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai
Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung)

Dae rah Rawan Ban ji r


Su ngai Berperan Besar un tuk Pe rhubungan (Kel ompok 3)

Coal

Coal
Coal

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral),
Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-60
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok tiga
(Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung) dapat
menghubungkan dua PKW. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini cukup ramai dengan
adanya pusat-pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 2.27):

 PKW: Tembilahan, Taluk Kuantan, dan Rengat;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Keritang (6 Lokasi),
Kemuning (2 Lokasi), Reteh (3 Lokasi), Enok (7 Lokasi), Tanah Merah (5 Lokasi),
Kuala Indragiri (1 Lokasi), Concong (1 Lokasi), Tembilahan (1 Lokasi), Tembilahan
Hulu (1 Lokasi), Tempuling (1 Lokasi), Batang Tuaka (2 Lokasi), Gaung Anak Serka
(4 Lokasi), Gaung (3 Lokasi), Pelangiran (3 Lokasi), Kateman (3 Lokasi), Pulau
Burung (1 Lokasi), Batang Cenaku (2 Lokasi), Kelayang (1 Lokasi), Rakit Kulim (3
Lokasi), Pasir Penyu (1 Lokasi), Sungai Lala (2 Lokasi), Rengat Barat (1 Lokasi),
Kuala Cenaku (1 Lokasi), Hulu Kuantan (1 Lokasi), Inuman (1 Lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri Batubara terutama terdapat di Batang Gangsal, Peranap, dan kawasan
konsesi PT. Riau Baharrum di sekitar Rengat;
- Industri kayu terletak di Kecamatan Rengat dan Kecamatan Seberida;
- Industri minyak bumi terletak di Kecamatan Mandau dan Bukit Batu yang
merupakan lokasi tambang PT. Chevron Pacific Indonesia;
 Daerah wisata terdapat di Kecamatan Kateman terutama di ibukota kecamatannya
yaitu Sungai Guntung;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional Tembilahan, Pelabuhan
Laut Nasional Sungai Guntung, Pelabuhan Laut Nasional Kuala Enok, Bandar Udara
Pusat Penyebaran Tersier Japura di Kecamatan Pasir Penyu, dan dermaga/halte

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-61
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

sungai berjumlah 7 pelabuhan. Depo Pertamina terdapat di dua lokasi yaitu di


Kecamatan Pasir Penyu dan Tembilahan. Transhipment point batubara PT. Riau
Baraharum terletak di Muara Bangkong yang merupakan muara Sungai Indragiri.

Gambar 3. 27 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Indragiri,


Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung)

Depo Pertamina

S. Guntung
S. Anak Serka Pasar Tepi Sungai: 7 Lokasi
Pasar Tepi Sungai: 10 Lokasi

Tembilahan:

•Gate City dengan pelabuhan laut


nasional
• Terdapat Depo Pertamina

S. Indragiri
Pasar Tepi Sungai: 6 Lokasi

Coal
Kayu

Coal
Coal

S. Anak Keritang
Pasar Tepi Sungai: 23 Lokasi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-62
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data
Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

D. Lampung

Berdasarkan data PODES tahun 2008 diketahui sungai-sungai yang berperan besar dalam
perhubungan di Lampung adalah sungai: Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, Anak
S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau. Posisi sungai-sungai yang
berperan besar dalam perhubungan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.28

Gambar 3. 28 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Lampung

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-63
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Mesuji Mesuji

S. Buaya

Tulang Bawang
S. Tulang Bawang Barat

S. Terusan

Danau Ranau

Anak S. Seputih

W.Semangka

W. Sekampung

Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan

Sumber: Podes 2008 ; Catatan: Telah terbentuk Kabupaten baru, Kab. Mesuji & Tulang Bawang Barat, pemekaran dari
Kab. Tulang Bawang

Situasi Lingkungan Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, Anak S. Seputih,
W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau
Geografi

Wilayah sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, dan Terusan yang memiliki akses
ke alur sungai utama baik dan tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan
terutama tersebar di Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, dan
Kabupaten Way Kanan (lihat tabel 3.13 dan gambar 3.29 ). Khusus untuk Sungai Mesuji,
beberapa kecamatan di Sumatera Selatan juga menggunakan sungai ini untuk
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-64
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

perhubungan, yaitu di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sedangkan untuk Wilayah sekitar
Sungai (Anak) Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau yang memiliki
akses ke alur sungai utama baik jumlahnya tidak terlalu banyak, walau tersebar di 4
(empat) Kabupaten Propinsi Lampung. Lebih lanjut, wilayah rawan banjir hanya terdapat
di Kecamatan Dente Taladas (pesisir pantai).

Tabel 3. 13 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan,
(Anak) Seputih, W. Kandis Besar, W. Semangka, dan Danau Ranau dengan Akses Baik
ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa
1 Tulang Bawang Tulang Bawang 4 8
Gedung Aji, Meraksa Aji, Rawajitu Timur, Rawa
Pitu
Tulang Bawang Barat 3 6
Tulang Bawang Tengah, Pagar Dewa, Gunung
Terang
Way Kanan 2 7
Bahuga, Pakuan Ratu
 TOTAL 3 9 21
2 Mesuji-Buaya Mesuji 4 11
Mesuji, Tanjung Raya, Rawajitu Utara, Mesuji
Timur
Ogan Komering Ilir
2 10
(Sumatera Selatan)
Sungai Menang, Padamaran Timur
 TOTAL 2 6 21
3 Terusan Tulang Bawang 2 8 1 1

Dente Taladas, Gedung Meneng Dente Teladas (Pesisir)

 TOTAL 1 2 8
5 Anak S. Seputih Lampung Timur 1 2
Way Bungur
 TOTAL 1 1 2
6 W. Sekampung Lampung Timur 1 1
Jabung
 TOTAL 1 1 1
7 W. Semangka Tanggamus 1 1
Semaka
 TOTAL
8 Danau Ranau Lampung Barat 1 1
Sukau
 TOTAL

Gambar 3. 29 Jumlah Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak)
S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau dengan Akses Relatif Baik
ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-65
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Mesuji-Buaya
Kabupaten/ Kota : 3 Mesuji
Kecamatan : 6
Desa : 21
Desa Rawan Banjir : -

S. Tulang Bawang
Kabupaten/ Kota : 2
Kecamatan : 9
Desa : 21
Desa Rawan Banjir : - Tulang Bawang
Barat

Danau Ranau S. Terusan


Kabupaten/ Kota : 1 Kabupaten/ Kota : 1
Kecamatan : 1 Kecamatan : 2
Desa : 1 Desa : 8
Desa Rawan Banjir : - Desa Rawan Banjir : 1

Anak S. Seputih
Kabupaten/ Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 2
Desa Rawan Banjir : -

W. Semangka
Kabupaten/ Kota : 1
Kecamatan : 1 W. Sekampung
Desa : 1 Kabupaten/ Kota : 1
Desa Rawan Banjir : - Kecamatan : 1
Desa : 1
Desa Rawan Banjir : -

Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan

Sumber: Podes 2008 , Catatan: berdasarkan RTRW Lampung 2009-2029 daerah sekitar sungai yang berperan
besar dalam perhubungan seperti disebut diatas, seluruhnya termasuk daerah rawan banjir.

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-66
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai:
Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W.
Semangka, dan Danau Ranau adalah 40.296 KK, dimana 17.5% dari jumlah KK tersebut
tinggal di bantaran sungai (7.059 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat air
(komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai
untuk memenuhi kebutuhan transportasi) hanya terdapat di satu kecamatan, satu desa,
yaitu Kecamatan Sukau, Desa Heni Harong di Danau Ranau (lihat tabel 3.14 dan gambar
3.30 ).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 4 (empat) kabupaten dan 11 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai-sungai tersebut diatas. Satu
kabupaten terletak di Sumatera Selatan (Ogan Komering Ilir) dan tiga kabupaten terletak
di Lampung.

Tabel 3. 14 Jumlah Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S.
Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Memiliki Jumlah Wilayah dengan Komunitas Wilayah Sekitar Sungai Memiliki Desa
No Sungai
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Tertinggal

Kabupaten/ Kota Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa

1 Tulang Bawang Way Kanan 1 1 2 7

Pakuan Ratu Bahuga, Pakuan Ratu

 TOTAL 1 1 1 2 7
2 Mesuji-Buaya Mesuji 4 7

Mesuji, Tanjung
Raya, Rawajitu
Utara, Mesuji Timur

Ogan Komering Ilir


1 3 1 1
(Sumatera Selatan)

Sungai Menang Padamaran Timur


 TOTAL 2 5 10 1 1
3 Terusan Tulang Bawang 2 4
Dente Taladas,
Gedung Meneng
 TOTAL 1 2 4
4 Anak S. Seputih Lampung Timur 1 1
Way Bungur
 TOTAL 1 1 1
5 W. Sekampung Lampung Timur 1 1
Jabung
 TOTAL 1 1 1
6 Danau Ranau Lampung Barat 1 1 1 1
Sukau Sukau
 TOTAL 1 1 1 1 1
* Diatas 200 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-67
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 30 Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S.


Seputih, W. Kandis Besar, W. Semangka, dan Danau Ranau yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Mesuji-Buaya
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 10 Desa Mesuji
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

S. Tulang Bawang
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 7 Desa

Tulang Bawang
Barat

S. Terusan
KK Bantaran Tinggi: 2 Kec, 4 Desa
Danau Ranau
Komunitas dekat air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Anak S. Seputih
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

W. Semangka
Tidak ada KK Bantaran Tinggi &
tidak ada Daerah Tertinggal
W. Sekampung
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-68
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), RTRW Lampung (2009-2029), dan
hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif
tinggi di wilayah sekitar sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S.
Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau adalah sebagai berikut
(gambar 3.31):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Way Bungur (Lampung


Timur), Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kecamatan Gunung Terang (Tulang
Bawang Barat), Kecamatan Gedung Aji, Kecamatan Gedung Meneng (Tulang

Bawang), Kecamatan Mesuji, dan Kecamatan Mesuji Timur (Mesuji).

 Daerah penghasil karet terdapat di Kab. Tulang Bawang (Menggala dan sekitar), Kab.
Tulang Bawang Barat, Kab. Mesuji (Mesuji dan sekitar), dan Kabupaten Way Kanan.

 Daerah penghasil sawit terletak di Kab. Tulang Bawang, Kab. Mesuji, dan Kab. Way
Kanan.

 Daerah penghasil tebu terutama di Kabupaten Tulang Bawang.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Mesuji dan Way Kanan.

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Tulang Bawang dan Mesuji.

 Daerah pesisir pantai Kabupaten Tulang Bawang adalah penghasil udang terbesar di
Indonesia.

 Untuk Batubara, Propinsi Lampung belum memproduksi batubara, hanya sebagai


tempat transit untuk ekspor Batubara dari Sumatera Selatan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-69
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 31 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang
Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau

Karet

Sawit
S. Mesuji-Buaya
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 10 Desa Mesuji

Tanaman
Pangan
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Kayu
K a ret

S a w it
S. Tulang Bawang
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 1 Desa
Karet Karet
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 7 Desa Sawit

Sawit
Tanaman Tebu
Kayu Karet Pangan
Tulang Bawang
Kayu Barat
Tanaman
Pangan Tanaman
Pangan

S. Terusan Tanaman
KK Bantaran Tinggi: 2 Kec, 4 Desa Pangan

Danau Ranau
Komunitas dekat air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa
Anak S. Seputih
Tanaman
Pangan

W. Semangka
W. Sekampung

Hasil Industri
Hasil Tanaman
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-70
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, RTRWP Lampung (2009-2029), regionalinvestment.com (BKPM), Peta Penutupan
Lahan dan Deforestasi (Departemen Kehutanan), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian
teknis DLLASDP

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008, RTRWP Lampung (2009-2029), data Podes 2008 diketahui
kegiatan sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W.
Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau sebagai berikut (gambar 3.32):

 PKW: Kota Menggala (Kabupaten Tulang Bawang), juga terdapat Mesuji dan
Panaragan sebagai PKWp (PKW promosi);
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Pakuan Ratu (1 lokasi),
Gedung Meneng (2 lokasi), Rawajitu Timur (1 lokasi), Rawa Pitu (1 lokasi), Dente
Taladas (2 lokasi), dan Mesuji (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Udang (salah satu terbesar di Indonesia) di Kawasan Berikat Dipasena, Rawajitu
Selatan;
- Industri CPO terdapat di Mesuji, Mesuji Timur, dan Way Kanan;
- Industri kayu terletak di Mesuji Timur dan Way Kanan;
- Industri karet terletak di Tulang Bawang Tengah, Negeri Agung, dan
Blambangan Umpu (Way Kanan);
- Gula di Desa Penawar, Desa Gedung Aji, dan Desa Gunung Tapa, Kecamatan
Menggala Tulang Bawang.
 Daerah wisata terletak di Kec. Sakau (Danau Ranau), Bahuga (Way Kanan), Gedung
Meneng (Tulang Bawang);
 Simpul transportasi utama adalah Pelabuhan Laut Regional/ Lokal, yaitu di Mesuji,
Menggala, dan Kuala Teladas, disamping itu terdapat 6 dermaga/ halte sungai
(Wiralaga, S.Sindang, Menggala, Gedung Aji, Rawajitu, dan Kuala Teladas).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-71
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 32 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang,


Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau

Karet

S aw it
S. Mesuji-Buaya

Tan aman
CPO

P an g an
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 10 Desa Mesuji
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Kay u
Karet

S aw it
CPO
Kayu

S. Tulang Bawang
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 1 Desa

S aw it
Karet Sawit Karet
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 7 Desa Gula
CPO Tanaman Tebu
Kayu Kayu Karet Pangan
Sawit Tulang Bawang Udang
Kayu Barat
Tanaman
Pangan Tanaman
Pangan

Karet Karet
Karet
Tanaman
Pangan

Danau Ranau S. Terusan


Komunitas dekat air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa
Anak S. Seputih
Tanaman
Pangan

W. Semangka

Hasil In du st ri
Ha sil T an ama n
P en gh asil P e rika nan Darat
K a re t

Kayu

K eca mat an T erting g al


B an jarm asin ( PK N) K omu n it as De ka t Air
 Gate City dengan p ela buhan J umla h K elu a rg a Ba n taran Sun g ai R e latif Tin g gi
laut str ate gis nasional (t er da pa t Da era h R a wan Ban ji r
de po p ert amina), ba nd ar uda ra Su ng ai Be rpe ra n B esa r u n t uk P e rhu b un ga n ( k elo mpo k 1)
pusat penyebar an se kunder ,
Kayu

da n te rminal kelas A C oal


 Pa sar Te pi Sung ai: 18
S a w it

K a re t

Kayu

C oal
S a w it

K a re t

Kayu

Palan gkaraya (PK N)


K a re t
K a re t

S eme n
K a re t
S a w it

C oal

J OB P ertamin a Kare t
K a re t

Coa l
K a re t

Ta naman
P e g u n u n g a n M e r a tu s

P angan

C oal
T an a m an
T an a m an

P an g an

K a re t

Ka yu
Pangan

Coa l

C oal

Kayu Tanam an
Pan gan
Kare t Tanaman
T ransshipment Point Sawit Panga n P a ng an
Kayu
Bat ubar a da ri sungai
Bar it o
Karet

PKN
PKW
Pasar T epi Sung ai Pe nghas i l Peri ka nan Dara t
Industri Ke ca mat an Terti ngg al
D aer ah W isata Komu nitas Dekat Ai r
D epo Pe r tamina J uml ah Kel uarga B anta ra n Sung ai Rela ti f Ting gi
Pe lsus Ba tubar a Daer ah Rawan B anj ir
Ba ndar U da ra Pusat S ung ai B erpera n Bes ar Untuk P erhub ung an (K elom pok 1)
Pe nyeb ar an S ekunde r
Pe labuha n Laut
N asional

Pelabuhan Laut Regional/ Lokal

Dermaga Sungai/ Danau W. Sekampung


PKWp

Hasil Industri
Hasil Tanaman
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-72
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, RTRWP Lampung (2009-2029), regionalinvestment.com (BKPM), Peta Penutupan
Lahan dan Deforestasi (Departemen Kehutanan), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian
teknis DLLASDP

3.1.1.2 Jaringan Pelayanan dan Pergerakan Angkutan


Sungai

A. Sumatera Selatan

1 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Sumatera Selatan

Cakupan alur pelayaran Sungai Musi, Batangharileko, Lalan, Lematang, Kelingi, Lilin,
Ogan, Komering, Lematang, Lumpur, Mesuji, Sugihan, Saleh, Banyuasin, Calik, dan
Telang cukup luas, yaitu mencakup 8 (delapan) dari 15 (lima belas) kabupaten/ kota
yang ada di Sumatera Selatan. Sebagian besar alur pelayaran sungai di wilayah ini telah
dilayani oleh angkutan sungai umum kapal motor (terutama bagian hilir). Sedangkan
yang belum dilayani angkutan sungai umum kapal motor umumnya berada di daerah
hulu.

Menurut hasil kajian teknis DLLASDP (2008) diketahui jaringan pelayanan angkutan
sungai secara umum di Sumatera Selatan dapat di kelompokan menjadi 3 (tiga)
kelompok, yaitu: angkutan sungai di dalam kota Palembang, angkutan sungai dari dan ke
kota Palembang, dan angkutan sungai di luar kota Palembang. Karakteristik masing-
masing kelompok angkutan sungai di Sumatera Selatan menurut hasil kajian tersebut
adalah sebagai berikut:

 Angkutan sungai dalam Kota Palembang memiliki rute pelayanan yang tetap, yaitu
antar dermaga di tepian Sungai Musi dengan jarak yang relatif tidak jauh (lihat
gambar 3.33);
 Angkutan sungai dari dan ke Kota Palembang dipusatkan di 4 (empat) pelabuhan
utama yang dikelola oleh masing-masing unit pelayanan teknis daerah (UPTD).
Masing-masing UPTD melayani wilayah layanan sebagai berikut:
- UPTD 16 Ilir membawahi wilayah Sekanak, Benteng Kuto, 16 Ilir, Kota Buruk,
dan Boom Baru. Rute penumpang dan barang menuju wilayah Pangkalan Bulian,
Sei Lilin, S. Banyuasin, Karang Agung, S. Lumpur;

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-73
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

- UPTD Sei Lais membawahi wilayah Boom Baru sampai Pelabuhan Sei Lais. Rute
penumpang dan barang yang merapat di Pelabuhan Sei Lais menuju wilayah
transmigrasi Sungsang, Makarti, Sungai Saleh, Air Sugihan, dan Pulau Rimau;
- UPTD Tangga Buntung membawahi wilayah pelabuhan Sekanak sampai Gandus.
Rute penumpang dan barang menuju Muara Lematang, Sekayu, Arisan, Tanjung
Menang;
- UPTD Jaka Baring membawahi wilayah pelabuhan Sei Ogan dengan rute menuju
pelabuhan di wilayah hulu sungai Ogan dan S. Komering.

Angkutan sungai dari dan ke Kota Palembang terdapat tujuh rute utama, empat rute
melayani ke daerah hilir Sungai Musi, dan tiga rute melayani ke daerah hulu Sungai
Musi. Rute angkutan sungai dari kota Palembang ke arah hulu Sungai Musi menuju
Muara Lakitan dan sekitarnya, Sungai Ogan dan sekitarnya, serta Komering dan
sekitarnya. Sedangkan rute angkutan sungai dari kota Palembang ke arah hilir
Sungai Musi menuju Sungai Lalan dan sekitarnya, Sungai Sungsang dan sekitarnya,
Muara Sugihan dan sekitarnya, serta Sungai Lumpur dan sekitarnya.

 Trayek angkutan sungai di luar Kota Palembang cenderung untuk transportasi lokal,
untuk saling berhubungan antara satu desa dengan desa lain yang berseberangan
(berada di seberang sungai), atau antar desa-desa di daerah yang terpencil dengan
kota kecamatan atau ibu kota kabupaten terdekat.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jaringan pelayanan angkutan sungai di hilir Sungai
Musi diduga kuat semua sudah terlayani angkutan sungai umum kapal motor. Namun
untuk daerah hulu dan daerah tengah Sungai Musi terdapat beberapa lintasan pendek
(antar dermaga sungai) yang belum dilayani angkutan sungai umum kapal motor.
Adapun daerah yang belum terlayani angkutan sungai umum kapal motor adalah sebagai
berikut:

Sekitar Bagian Tengah Sungai Musi

 Pagerdewa – Tulungselapan,Pagardewa-Pedamaran Timur (Sungai Mesuji);


 Kota Kayu Agung-Lempuing Jaya (Sungai Komering);
 Tanjung Batu-Pemulutan (Sungai Komering);
 Penukal Utara-Teluk Kijing (Sungai Musi);
 Pangkalangresik – Tungkal Ilir.

Sekitar Bagian Hulu Sungai Musi

 Rawas Ulu-Muara Rupit;

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-74
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

 Muara Kelingi-Bulan Tengah Suku Ulu, Muara Lakitan-Bulan Tengah Suku Ulu (Sungai
Kelingi);
 Pedalaman Kabupaten Musi Banyuasin (Kecamatan Bayung Lencir dan
Batangharileko).

Gambar 3. 33 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di dalam Kota Palembang

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-75
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: hasil kajian teknis DLLASDP, 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-76
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 34 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan,
Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan

Sumber: Kajian teknis DLLASDP (2008) dan Data Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-77


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2 Sistem Pergerakan Angkutan Sungai Sumatera Selatan

Lingkup Nasional dan Regional (Antar Kabupaten)

Berdasarkan data ATTN 2001 diketahui secara keseluruhan pangsa angkutan sungai
Sumatera Selatan untuk pergerakan penumpang dan barang antar kabupaten tidak
signifikan atau sangat kecil (tidak ada dalam ATTN 2001). Namun demikian, berdasarkan
kajian “Survei Potensi Simpul Transportasi Sungai di Sumatera Selatan Tahun 2008”
diketahui terdapat beberapa trayek angkutan sungai yang melayani rute antar kabupaten
(dari dan ke Kota Palembang). Sehingga dapat di intepretasikan bahwa angkutan sungai
di Sumatera Selatan (untuk angkutan orang dan barang) lebih berorientasi pada
pergerakan lokal. Pergerakan angkutan sungai antar kabupaten di Sumatera Selatan
masih ada, namun pangsanya secara nasional kecil (untuk pergerakan penumpang dan
barang antar kabupaten).

Lingkup Lokal (Dalam Kabupaten) dan antar daerah perbatasan

Berdasarkan data Podes 2008 (data angkutan) diketahui masih banyak daerah-daerah di
Sumatera Selatan yang tetap menjadikan angkutan sungai sebagai moda utama untuk
perhubungan dalam kabupaten dan lintas perbatasan propinsi, yaitu di 8 Kabupaten dan
33 kecamatan. Lebih lanjut dengan indikasi jumlah keluarga di daerah tersebut, diduga
pangsa angkutan sungai terbesar untuk pergerakan dalam kabupaten terdapat di
Kabupaten Banyuasin (34.79%), Kabupaten Ogan Komering Ilir (23.50%), dan
Kabupaten Musi Banyuasin (14.70%) (gambar 3.35). Daerah tersebut secara umum
banyak terdapat captive area atau daerah yang belum terakses jaringan jalan atau
memiliki kondisi jaringan jalan yang kurang memadai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-78
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 35 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan dalam


Kabupaten Sumetera Selatan dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama

Kabupaten

Kecamatan

Sumber: Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-79
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Orientasi Pergerakan

Secara umum orientasi pergerakan penumpang angkutan sungai di internal wilayah


sumatera Selatan terutama tertuju ke pusat kegiatan terdekat, terutama menuju kota
Palembang. Hal ini disebabkan fasilitas perkotaan yang lebih lengkap di Kota Palembang
(PKN), disamping itu Kota Palembang terdukung oleh kondisi jaringan alur pelayaran
sungai yang memadai, dimana kota Palembang merupakan titik pertemuan alur sungai
utama di Sumatera Selatan (tabel 3.15).

Pola pergerakan barang angkutan sungai di Sumatera Selatan umumnya bersifat lokal
(dalam kabupaten), seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir bagian timur dan Kabupaten
Musi Rawas bagian barat. Jenis barang yang diangkut moda sungai umumnya hasil
perkebunan (sawit dan karet), bahan galian C dan hasil pertanian dengan orientasi
pergerakan menuju kota terdekat atau industri pengolahan terdekat (Sumber:
http://manggardermayu.blogspot.com, http://regional.kompas.com).

Walau demikian terdapat pula pergerakan barang angkutan sungai antar kabupaten,
utamanya di daerah hilir sungai Musi, seperti Kabupaten Musi Banyuasin (bagian utara,
bagian timur, dan bagian timur laut) dan Kabupaten Banyuasin (Sungsang, Makarti Jaya,
Muara Padang, Cinta Manis, dan Kawasan Jalur 16). Umumnya orientasi pergerakan
barang angkutan sungai antar kabupaten tersebut menuju kota Palembang, yaitu
mengangkut barang hasil pertanian menuju pasar 16 Ilir (Palembang), sedangkan dari
Palembang membawa barang-barang kebutuhan pokok, barang kelontongan, bahan
bangunan, dan BBM. Khusus untuk pergerakan batubara dengan angkutan sungai di
duga berasal dari Kabupaten Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Banyuasin menuju
Pelabuhan Tanjung Api-Api dan kota Palembang.

Dapat di informasikan pula bahwa pola pergerakan barang di daerah hulu dan sebagian
daerah hilir (wilayah Kabupaten Musi Banyuasin bagian tengah, selatan, dan barat)
umumnya menggunakan moda jalan atau kereta api dengan orientasi pergerakan
menuju kota Palembang (pasar 16 Ilir untuk barang hasil pertanian, kawasan industri
untuk barang hasil perkebunan, sedangkan hasil hutan dan tambang umumnya menuju
pelabuhan khusus atau pelabuhan Boom Baru). Lebih lanjut, untuk komoditas ekspor
diangkut moda sungai-laut ke luar pulau melalui Sungsang (Pelabuhan Tanjung Api-Api)
atau Sungai Lumpur (Pelabuhan Sungai Lumpur). Adapun indikasi orientasi pergerakan
barang angkutan sungai berdasarkan analisis interaksi spasial (daerah surplus-defisit)
antar daerah sekitar sungai di Sumatera Selatan dapat dilihat pada tabel 3.15.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-80
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 15 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai di


Sumatera Selatan
Pergerakan Arah Hulu-Hilir (Palembang) Sungai di Sumatera Selatan
Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Indikasi Tujuan Pergerakan
Utama Utama
Kayu Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang, Sungsang, Pulau Jawa
Banyuasin.
Hasil Tanaman Pangan (Tani Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang (Pasar 16 Ilir)
Curah) Banyuasin.
Perikanan Darat Kabupaten Banyuasin dan Musi Palembang, Banyuasin III
Banyuasin. (Banyuasin)
Minyak Bumi Kabupaten Musi Banyuasin (Suban Plaju (Palembang), Kepulauan
IV), Palembang (Plaju), dan Bangka Belitung.
Banyuasin (Sungai Gerong).

Pergerakan Arah Hilir-Hulu (Palembang) Sungai di Sumatera Selatan


Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Indikasi Tujuan Pergerakan
Utama Utama
Sembako Pulau Jawa transshipment point Kabupaten Musi Banyuasin bagian
Palembang utara dan timur, Banyuasin
BBM dan Gas Palembang, Pulau Jawa Kabupaten Musi Banyuasin bagian
transshipment point Palembang, utara dan timur, Banyuasin
Musi Rawas, Musi Banyuasin,
Muara Enim, dan Lahat
Semen Palembang Kabupaten Musi Banyuasin bagian
utara dan timur, Banyuasin
Pupuk Palembang Kabupaten Musi Banyuasin bagian
utara dan timur, Banyuasin
Alat Berat dan Transportasi Pulau Jawa (Jakarta) Palembang
transshipment point Palembang
Alat Elektronik Pulau Jawa (Jakarta) Palembang
transshipment point Palembang
Bahan Baku Industri Pulau Jawa (Jakarta), Medan Palembang
transshipment point Palembang
Sumber: Analisis Konsultan (2010); Catatan: Angkutan komoditas sawit dan karet dengan moda sungai
orientasi pergerakannya lokal ke lokasi pengumpul atau industri terdekat kemudian diangkut dengan moda
jalan atau kereta api

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-81
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

B. Jambi

1. Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Jambi

Secara umum cakupan alur pelayaran sungai kelompok satu (Sungai Batang Hari, Sungai
Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai
Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)
cukup luas, yaitu mencakup 9 (sembilan) kabupaten/ kota di Jambi (lihat gambar 3.36
dan lampiran).

Sedangkan cakupan alur pelayaran kelompok dua (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai
Tungkal, dan Sungai Mendahara) tidak seluas kelompok satu, yaitu hanya mencakup
sebagaian wilayah dari 2 (dua) kabupaten di Jambi (lihat gambar 3.36).

Alur pelayaran yang relatif ramai utamanya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kota Jambi. Lebih
lanjut, berdasarkan data Podes 2008, diketahui alur pelayaran sungai yang telah di layani
dengan angkutan umum sungai kapal motor, yaitu pelayaran sungai antara:

 Nipah Panjang – Rantau Rasau – Tanjung – Kota Jambi;


 Kuala Tungkal – Pengabuan;
 Mendahara; dan
 Muara Sabak.

Untuk alur pelayaran sungai di Sungai Batang Hari bagian Hilir, Sungai Balan, Sungai
Sumai, dan Sungai Tembesi hanya dilayani oleh perahu motor tempel sebagai angkutan
umum sungainya. Sedangkan alur pelayaran yang lain, dimana masih digunakan dalam
perhubungan antar wilayah, belum dilayani oleh angkutan umum sungai, yaitu alur
pelayaran antara:

 Muara Tebo – Muaro Bungo – Tanah Tumbuh;


 Teluk Singkawang – Aurcina;
 Tungkal Ulu – Merlung;
 Peninjauan – Rantau Panjang – Tanjung Putus – Dusun Genting; dan
 Pauh – Pemenang – Bangko.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-82
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 36 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai Provinsi


Jambi

S. Pangkal
S. Sumai S. Tungkal S. Mandahara
S. Balan Duri Besar

S. Tebo

S. Tabir

S. Niur

S. Pemusir
Dalam

S. Air Hitam
Laut

S. Siulak/
Maringin
Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai

Ya
S. Batang S. Batang
S. Tembesi Asai Hari Tidak

Sumber: Podes 2008

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-83
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Sistem Pergerakan Angkutan Sungai Jambi

Lingkup Nasional dan Regional (Antar Kabupaten)

Berdasarkan data ATTN 2001 diketahui secara keseluruhan pangsa angkutan sungai
Jambi untuk pergerakan penumpang antar kabupaten masih cukup tinggi*, namun tidak
demikian halnya untuk pergerakan barang. Lebih rinci pangsa angkutan sungai tersebut
dipaparkan sebagai berikut:

 Besar pangsa angkutan sungai Jambi untuk pergerakan penumpang antar kabupaten
adalah +7% dari total bangkitan pergerakan penumpang Jambi (moda gabungan),
24% dari total bangkitan pergerakan penumpang angkutan sungai secara Nasional
(antar kabupaten), atau +7% dari total bangkitan pergerakan penumpang Jambi
moda gabungan jalan dan sungai (lihat gambar 3.37).
 Pangsa terbesar angkutan sungai Jambi untuk pergerakan penumpang antar
kabupaten berada di Tanjung Jabung Timur (26.84%), kemudian diikuti Kota Jambi
(25.55%), dan Bungo (15.92%) (lihat gambar 3.37).
 Besar pangsa angkutan sungai Jambi untuk pergerakan barang antar kabupaten
adalah +1% dari total bangkitan pergerakan barang Jambi (moda gabungan), 32%
dari total bangkitan pergerakan barang angkutan sungai secara Nasional (antar
kabupaten), atau +1% dari total bangkitan pergerakan barang Jambi moda
gabungan jalan dan sungai (lihat gambar 3.38 ).
 Pangsa terbesar angkutan sungai Jambi untuk pergerakan barang antar kabupaten
berada di Tanjung Jabung Timur (29.16%), kemudian diikuti Tanjung Jabung Barat
(29.13%) dan Jambi (17.13%) (lihat gambar 3.38).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-84
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 37 Pangsa Angkutan Sungai Jambi untuk Pergerakan Penumpang


Antar Kabupaten

PangsaAngkutan Penumpang

7% Moda Sungai Jambi

Moda Gabungan
93% Jambi

PangsaAngkutan Penumpang

7%
Moda Sungai Jambi

Moda Jalan Jambi


93%

Gambar 3. 38 Pangsa Angkutan Sungai Jambi untuk Pergerakan Barang Antar


Kabupaten

PangsaAngkutan Barang
1%

Moda Sungai Jambi


Moda Gabungan Jambi

99%

PangsaAngkutan Barang PangsaAngkutan Barang (Kabupaten)


1% 35.00%
29.16% 29.13%
30.00%
25.00%
20.00% 17.13%
15.00%
Moda Sungai Jambi 9.54% 9.62%
10.00%
Moda Jalan Jambi 5.41%
5.00%
0.00%
99% Batang Hari Tebo Bungo Jambi Tanjung Tanjung
Jabung Jabung
Timur Barat
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-85
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: ATTN 2001; * Sebagai perbandingan Pangsa angkutan sungai di Eropa 6-7%, dan Amerika 12% (SmartRivers, 2006)
Lingkup Lokal (Dalam Kabupaten) dan Perbatasan Antar Daerah

Berdasarkan data Podes 2008 daerah yang masih menggunakan angkutan sungai
sebagai moda utama untuk perhubungan dalam kabupaten, yaitu 8 kabupaten dan 32
kecamatan. Lebih lanjut dengan indikasi jumlah keluarga di daerah tersebut, diduga
pangsa angkutan sungai terbesar untuk pergerakan dalam kabupaten terdapat di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (41.63 %), Kabupaten Tanjung Jabung Timur (18.83
%), dan Kabupaten Batang Hari (10,3 %) (lihat Gambar 3.39).

Gambar 3. 39 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam Kabupaten


Jambi Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama

45.00%
41.63%
Kabupaten
40.00%

35.00%

30.00%

25.00%

20.00% 18.83%

T a n ju n g J a b u n g T im u r
15.00% 12.46% T a n ju n g J a b u n g B a r a t 10.30%
10.00%
6.71% 6.43%
M u a r o Ja m b i
B a ta n g H a r i

K o ta Ja m b i

S a r o la n g u n

5.00% 2.82%
M e r a n g in

0.82%

Te bo
0.00%

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-86
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

30.00%
27.27%

Kecamatan
25.00%

20.00%

15.00%

10.00%
7.91%

6.46% 6.37%

4.71%
5.00% 4.11%
3.56% 3.78%
3.15% 2.84% 3.16%
2.82%
2.45% 2.43%
2.06% 1.84% 2.07%

M u ara Sab ak B arat


1.52% 1.66% 1.42% 1.46% 1.25% 1.40%
M u ara Te m b e si

1.29% 1.31%
M a ro S e b o Ilir
M aro S e b o U lu

N ip ah P an jan g
0.82% 0.87%

Te b o Te n gah
K u ala Jam b i
M an d ian gin

M e n d ah ara
T u n g k a l Ilir
P e lay an ga n

B atan g A sai

P e n gab u an
P e m ayu n g
B a ti n X x i v

Se ke rn an

D e n d an g

T e b o Ilir
Tab ir U lu
Kum peh

G e ragai
0.00%
M e rsam

B e tara

Su m ay
L im u n

P au h

Sad u
Orientasi Pergerakan

Orientasi pergerakan penumpang angkutan sungai antar kabupaten dari wilayah Jambi
sebagian besar tertuju ke wilayah internal Jambi sendiri (97%), sedangkan sisanya
menuju ke luar Propinsi Jambi, yaitu ke Propinsi Riau (3%). Untuk pergerakan internal
wilayah Jambi orientasi pergerakan penumpang angkutan sungai terutama tertuju ke
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kota Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(gambar 3.40). Sedangkan orientasi pergerakan barang angkutan sungai antar
kabupaten di Jambi seluruhnya tertuju ke wilayah internal Jambi sendiri, yaitu terutama
tertuju ke Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat (gambar 3.41).

Gambar 3. 40 Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai Jambi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-87
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai


40.00% 37.41%

35.00%
30.00% 25.98%
25.00%
20.00%
15.00% 12.63%
10.23% 9.31%
10.00%
4.45%
5.00%
0.00%
Bungo Jambi Tanjung Tanjung Batang Hari Tebo
Jabung Jabung
Timur Barat

Gambar 3. 41 Pangsa Tarikan Pergerakan Barang Angkutan Sungai Jambi

Pangsa Tarikan Angkutan Barang (Kabupaten)


50.00% 47.56%
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00% 16.41% 16.54%
15.00%
8.62%
10.00% 4.81% 6.07%
5.00%
0.00%
Bungo Jambi Tanjung Tanjung Batang Hari Tebo
Jabung Jabung
Timur Barat

Sumber: ATTN 2001

Indikasi orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai kelompok satu
(Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin,
Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam,
dan Sungai Air Hitam Laut) dapat dilihat pada Tabel 3.16 berikut.

Tabel 3. 16 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok Satu


Jambi (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai
Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur,
Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-88
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 1


Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama
Kabupaten Merangin, Tebo, Batang Hari
Karet Kota Jambi (Talang Dukuh) ke Singapura
dan Muaro Jambi
Kabupaten Batang Hari, Muaro Jambi, Kota Jambi (Talang Dukuh) ke Dumai
Sawit
Bungo, Sarolangun, Merangin dan Tebo (Riau) dan Tanjung Priok (Jakarta)

Kabupaten Merangin, Sarolangun dan


Kayu Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak)
Batang Hari

Pergerakan Arah Hilir-Hulu Sungai Kelompok 1


Komoditas Kunci dan Peralatan Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
P. Jawa (Jakarta dan Surabaya)
Sembako Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
transhipment point Talang Dukuh
lainnya.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Palembang (Sumatera Selatan)
BBM dan Gas Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
transhipment point Talang Dukuh
lainnya.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
P. Jawa (Surabaya) dan Kep. Riau (Batam)
Semen Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
transhipment point Talang Dukuh
lainnya.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Pupuk P. Jawa transhipment point Talang Dukuh Kelompok 1 khususnya daerah
pertanian.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Alat Berat dan Transportasi P. Jawa transhipment point Talang Dukuh Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
lainnya.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Alat Elektronik P. Jawa transhipment point Muara Sabak Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
lainnya.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Bahan Baku Industri P. Jawa transhipment point Muara Sabak Kelompok 1 serta sebagian kabupaten
lainnya.

Indikasi orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai kelompok dua
(Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) dapat dilihat pada
tabel 3.17 berikut.

Tabel 3. 17 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok Dua


Jambi (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 2

Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Karet
Tungkal Ulu) (Kecamatan Tungkal Ulu)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-89
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat


Sawit
Tungkal Ulu) (Kecamatan Tungkal Ulu)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kayu Betara) dan Tanjung Jabung Timur
(Kecamatan Betara)
(Kecamatan Mendahara)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Hasil Tanaman Pangan
Pengabuan) (Kecamatan Tungkal Ilir)
Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Perikanan Darat
Mendahara) (Kecamatan Mendahara)
Pergerakan Arah Hilir-Hulu Sungai Kelompok 2

Komoditas Kunci dan Peralatan Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama
P. Jawa (Jakarta dan Surabaya) transhipment Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Sembako
point Kuala Tungkal Kelompok 2.
Sumatera Selatan (Palembang) transhipment Seluruh kabupaten di sekitar sungai
BBM dan Gas
point Kuala Tungkal Kelompok 2.
P. Jawa (Surabaya) dan Kep. Riau (Batam) Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Semen
transhipment point Kuala Tungkal Kelompok 2.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Pupuk P. Jawa transhipment point Kuala Tungkal
Kelompok 2.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Alat Berat dan Transportasi P. Jawa transhipment point Kuala Tungkal
Kelompok 2.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Alat Elektronik P. Jawa transhipment point Kuala Tungkal
Kelompok 2.
Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Bahan Baku Industri P. Jawa transhipment point Kuala Tungkal
Kelompok 2.

C. Riau
1. Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Riau

Secara umum, pada kelompok-kelompok wilayah sungai di Riau yang memiliki cakupan
alur pelayaran terluas adalah kelompok dua (Sungai Siak, Sungai Suir, Sungai Merbau,
dan Sungai Kampar), yaitu mencakup 4 (empat) kabupaten. Sebagian cakupan alur
pelayaran sungai kelompok ini belum di layani dengan angkutan umum sungai secara
tetap dan teratur (lihat gambar 3.42 dan lampiran A6).

Kelompok tiga (Sungai Indragiri, Sungai Guntung, Sungai Anak Serka, dan Sungai
Keritang) juga memiliki cakupan alur pelayaran yang cukup luas, yaitu mencakup 3 (tiga)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-90
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

kabupaten di Riau. Sebagian besar alur pelayaran sungai kelompok ini telah dilayani
dengan angkutan umum sungai secara tetap dan teratur.

Sedangkan kelompok satu, meskipun mencakup 3 (tiga) kabupaten, namun secara


geografis cakupan wilayah alur pelayarannya tidak seluas kelompok lainnya. Pada
kelompok ini, sebagian besar belum dilayani oleh angkutan umum sungai secara tetap
dan teratur (lihat gambar 3.42 dan lampiran A6).

Berdasarkan hasil kajian teknis DLLASDP (2007) diketahui beberapa asal – tujuan
perjalanan di alur pelayaran sungai kelompok satu belum dilayani angkutan sungai, yaitu:

 Bagan Siapi-api – Simpang Kanan;


 Bangko – Rokan IV Koto;
 Bangko – Pujud;
 Bangko – Kepenuhan;
 Rupat Utara – Dumai;

Asal tujuan perjalanan di alur pelayaran sungai kelompok dua belum dilayani angkutan
sungai, yaitu:

 Siak Kecil – Mandau;


 Rumbai Jaya(Pekanbaru) – Tapung;
 Pangkalan Kerinci – Bangkinang;
 Pangkalan Kerinci – Kampar Kiri Hulu;

Asal tujuan perjalanan di alur pelayaran sungai kelompok tiga belum dilayani angkutan
sungai, yaitu:

 Rengat – Inuman;
 Rengat – Kuantan Mudik;
 Tempuling – Batang Peranap;

Gambar 3. 42 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai Provinsi


Riau

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-91
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai


S. Morang
Ada
S. Bangkung
Tidak Ada

Trayek Tetap dan Teratur


S. Siak

S. Merbau
S. Rokan
S. Suir

S. Kampar

S. Guntung

S. Anak Serka

S. Indragiri

S. Keritang

Sumber: Kajian Teknis DLLASDP dan Podes 2008

2. Sistem Pergerakan Angkutan Sungai Riau

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-92
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Lingkup Nasional dan Regional (Antar Kabupaten)

Berdasarkan data ATTN 2001 diketahui secara keseluruhan pangsa angkutan sungai Riau
untuk pergerakan penumpang dan barang antar kabupaten tidak besar. Lebih rinci
pangsa angkutan sungai tersebut dipaparkan sebagai berikut:

 Besar pangsa angkutan sungai Riau untuk pergerakan penumpang antar kabupaten
adalah +1% dari total bangkitan pergerakan penumpang Riau (moda gabungan),
+3% dari total bangkitan pergerakan penumpang angkutan sungai secara Nasional
(antar kabupaten), atau +1% dari total bangkitan pergerakan penumpang Riau
moda gabungan jalan dan sungai (lihat gambar 3.43 ).
 Pangsa terbesar angkutan sungai Riau untuk pergerakan penumpang antar
kabupaten berada di Pekanbaru (37.5%), kemudian diikuti Indragiri Hulu (25.09%)
dan Indragiri Hilir (24.22%) (lihat gambar 3.43).
 Besar pangsa angkutan sungai Riau untuk pergerakan barang antar kabupaten
adalah +0% dari total bangkitan pergerakan barang Riau (moda gabungan), +2%
dari total bangkitan pergerakan barang angkutan sungai secara Nasional (antar
kabupaten), atau +0% dari total bangkitan pergerakan barang Riau moda gabungan
jalan dan sungai (lihat gambar 3.44).
 Pangsa terbesar angkutan sungai Riau untuk pergerakan barang antar kabupaten
berada di Pekanbaru (32.43%), kemudian diikuti Indragiri Hulu (26.38%) dan
Indragiri Hilir (25.82%) (lihat gambar 3.44).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-93
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 43 Pangsa Angkutan Sungai Riau untuk Pergerakan Penumpang


Antar Kabupaten
Pangsa Angkutan Penumpang

1%
Moda Sungai Riau

Moda Gabungan Riau


99%

Pangsa Angkutan Penumpang Jumlah Penumpang Pangsa Angkutan Penumpang


(Kabupaten)
37.50%
40.00%
35.00%
30.00% 25.09% 24.22%
1% 25.00%
20.00%
Moda Sungai Riau 15.00%
10.00% 6.66%
2.92% 0.97%
5.00% 0.65%
K u an tan S in gin gi 0.33% 0.34% 0.66% 0.65%
0.00%

K e p u lau an R iau
In d ragir i H u lu

In d r agir i H ilir

P e kan B aru
B e n gk alis
P e lalaw an

K am p ar

N atu n a

B atam
Siak
Moda Jalan Riau
99%

Gambar 3. 44 Pangsa Angkutan Sungai Riau untuk Pergerakan Barang Antar


Kabupaten

Pangsa Angkutan Barang


0%

Moda Sungai Riau


Moda Gabungan Riau

100%

Pangsa Angkutan Barang (Kabupaten)


PangsaAngkutan Barang
35.00% 32.43%
0%
30.00%
26.38% 25.82%
25.00%
Moda Sungai Riau 20.00%

15.00%
Moda Jalan Riau
10.00% 8.38%
6.98%

100% 5.00%

0.00%
Indragiri Hulu Indragiri Hilir Bengkalis Pekan Baru Batam

Sumber: ATTN 2001

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-94
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Lingkup Lokal (dalam kabupaten)

Berdasarkan data ATTN 2001 diketahui secara keseluruhan pangsa angkutan sungai di
Provinsi Riau untuk pergerakan penumpang dan barang antar kabupaten tidak besar,
sehingga di duga orientasi pergerakan penumpang dan barang dengan angkutan sungai
lebih untuk pergerakan lokal (dalam kabupaten). Berdasarkan data Podes 2008 daerah
yang masih menggunakan angkutan sungai sebagai moda utama untuk perhubungan
dalam kabupaten, yaitu 8 kabupaten dan 45 kecamatan. Lebih lanjut dengan indikasi
jumlah keluarga di daerah tersebut, diduga pangsa angkutan sungai terbesar untuk
pergerakan dalam kabupaten terdapat di Indragiri Hilir sebesar 67,24% dan Bengkalis
sebesar 14,64% (lihat gambar 3.45).

Gambar 3. 45 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam Kabupaten


Riau dan Kecamatan dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama

80.00%
70.00% 67.24%

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 14.46%
10.00% 5.43% 6.37%
K u a n ta n S in g in g i

1.84% 0.55% 0.80% 3.02%


0.29%
In d r a g ir i H u lu
In d r a g ir i H ilir

R o k a n H ilir
P e la la w a n
B e n g k a lis

0.00%
K am par
D um ai

S ia k

Kabupaten

12.00%
10.21%

8.85%

10.00%
7.91%

8.00%
5.23%
5.14%

4.86%
4.69%

4.67%

6.00%
4.17%

3.96%
3.72%
3.46%

2.46%
2.41%

2.33%
2.32%
2.29%

4.00%
2.05%

2.06%
1.67%

1.64%

1.46%

1.12%
1.01%
1.00%

0.95%
0.94%

0.87%
0.80%
0.69%

0.64%
0.56%
0.56%

0.51%

0.49%
0.37%
0.36%

0.31%
0.29%
0.24%
0.20%

2.00%
0.20%
0.13%

0.11%

0.09%

0.00%
Gaung Anak Serka

Pasir Limau Kapas


Teluk Belengkong

Batang Peranap
Kuala Indragiri

Kampar Kiri Hulu


Rangsang Barat

Pulau Burung
Batang Tuaka

Tanah Merah

Gunung Toar

Teluk Meranti
Sungai Lala
Pelangiran

Kuala Cenaku

Sungai Mandau
Mempura

Sungai Apit
Concong

Sungai Batang

Rakit Kulim
Tebing Tinggi

Pasir Penyu
Keritang
Rupat Utara
Merbau

Tembilahan

Rengat

Langgam
Kateman

Pelalawan
Rupat
Rangsang

Tualang
Pujud
Bangko
Bukit Batu

Pusako
Mandah

Reteh

Koto Gasib
Gaung

Inuman

Siak
Enok

Kecamatan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-95
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Orientasi Pergerakan

Berdasarkan ATTN 2001, diketahui orientasi pergerakan penumpang angkutan sungai


antar kabupaten dari wilayah Riau sebagian besar tertuju ke wilayah internal Riau sendiri
(73.06%), sedangkan sisanya menuju ke luar Propinsi Riau, yaitu ke Propinsi Kepulauan
Riau (26.94%). Untuk pergerakan internal wilayah Riau orientasi pergerakan penumpang
angkutan sungai terutama tertuju ke Kabupaten Indragiri Hilir (24.54%), Indragiri Hulu
(23.9%), dan Bengkalis (gambar 3.46).

Pola yang sama juga terjadi untuk orientasi pergerakan barang angkutan sungai antar
kabupaten di Riau. Hampir seluruh orientasi pergerakan barang angkutan sungai antar
kabupaten di Riau tertuju ke wilayah internal Riau sendiri (96.9%), sisanya menuju ke
luar Propinsi Riau, yaitu ke Propinsi Kepulauan Riau. Untuk pergerakan internal wilayah
Riau orientasi pergerakan barang angkutan sungai utamanya juga tertuju ke Kabupaten
Indragiri Hilir (26.38%), Indragiri Hulu (25.82%), dan Bengkalis (gambar 3.47).

Gambar 3. 46 Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai Riau

Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai


30.00% 25.54%
23.90%
25.00%
20.00%
15.20%
15.00%
9.77% 8.65%
10.00% 6.17% 6.66%
K u a n t a n S in g in g i

5.00% 3.08%
K e p u la u a n R ia u
In d r a g ir i H u lu
In d r a g ir i H ilir

0.32% 0.36% 0.34%


P e kan Baru

R o k a n H ilir
B e n g k a lis

0.00%
K a r im u n

D u m ai
B a ta m
S ia k

Gambar 3. 47 Pangsa Tarikan Pergerakan Barang Angkutan Sungai Riau

Pangsa Tarikan Angkutan Barang (Kabupaten)


30.00% 26.38% 25.82%
25.00%
18.96%
20.00% 15.37%
15.00%
10.00% 6.98%
K u a n t a n S in g in g i

K e p u la u a n R ia u

3.38% 2.08%
In d r a g ir i H u lu

5.00%
In d r a g ir i H ilir

1.03%
P e kan Baru

B e n g k a lis

0.00%
B a ta m
S ia k

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-96
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Indikasi orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai kelompok satu
(Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang ) dapat dilihat pada tabel 3.18
berikut.

Tabel 3. 18 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok Satu Riau
(Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang )

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 1

Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan


Utama

Karet Rokan IV Koto Dumai

Tanah Putih, Kubu, Bangko, Rimba


Sawit Melintang Dumai

Industri Kapal di Kubu dan


Pujud, Rokan IV Koto,Bonai Darussalam Bangko, selain itu untuk
Kayu keperluan industri di Dumai

Batubara  Tidak Ada Tidak Ada

Kubu, Bangko, Rimba Melintang,Rokan IV


Hasil Tanaman Pangan Koto Dumai dan Bagan Siapi-api

Perikanan Darat Rokan IV Koto Bagan Siapi-api, Dumai

     

Pergerakan Arah Hilir-Hulu Sungai Kelompok 1

Komoditas Kunci dan Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan
Peralatan Utama

Seluruh kabupaten di sekitar


Dumai, Bagan Siapi-api, Pekanbaru sungai kelompok satu (Rokan
Sembako Hulu dan Rokan Hilir)

Seluruh kabupaten di sekitar


Kilang Pertamina Sei Pakning Dumai sungai kelompok satu (Rokan
BBM dan Gas Hulu dan Rokan Hilir)

Seluruh kabupaten di sekitar


Kota Padang dengan transhipment point di
sungai kelompok satu (Rokan
Pekanbaru
Semen Hulu dan Rokan Hilir)

Seluruh kabupaten di sekitar


Palembang dengan transhipment point di
sungai kelompok satu (Rokan
Pekanbaru
Pupuk Hulu dan Rokan Hilir)

Seluruh kabupaten di sekitar


Impor dari negara lain transhipment di
sungai kelompok satu (Rokan
Pelabuhan Dumai
Alat Berat dan Transportasi Hulu dan Rokan Hilir)

Seluruh kabupaten di sekitar


Impor dari negara lain transhipment di
sungai kelompok satu (Rokan
Pelabuhan Dumai
Alat Elektronik Hulu dan Rokan Hilir)

Impor dari negara lain transhipment di Khususnya ke kawasan industri


Pelabuhan Dumai dan dari P. Jawa dengan di kabupaten di sekitar sungai
transhipment point di Pelabuhan Dumai atau kelompok satu (Rokan Hulu
Bahan Baku Industri Pelabuhan Pekanbaru dan Rokan Hilir)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-97
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Indikasi orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai kelompok dua
(Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Merbau, dan Sungai Suir) dapat dilihat pada tabel
3.19 berikut.

Tabel 3. 19 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok Dua Riau
(Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Merbau, dan Sungai Suir )

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 2

Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama

Kecamatan Siak, Tualang, Koto


Gasib, Sungai Apit,Sungai
Mandau, Mandau, Merbau,
Rangsang, Rangsa Barat,Kampar
Kiri, Kampar Kiri Hulu,
Bangkinang Seberang, dan Siak
Karet Hulu Kota Pekanbaru dan Dumai

Tapung, Bangkinang,Kampar Kiri,


Kecamatan Pangkalan Kerinci Pelabuhan Kuala Enok (Indragiri
Sawit dan Langgam Hilir) dan Kota Dumai

Tebing Tinggi, Mempura, Sungai


Apit, Pusako, Langgam, Teluk Industri Kertas PT. IKPP di
Kayu Meranti, Palelawan Perawang

Batubara  Tidak Ada Tidak Ada

Kecamatan Siak, Pusako, dan


Hasil Tanaman Pangan Kampar Kiri Tengah Pekanbaru

Perikanan Darat Siak Hulu Pekanbaru

   

Pergerakan Arah Hilir-Hulu Sungai Kelompok 2

Komoditas Kunci dan Peralatan Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama

Kota Padang dan Pulau Jawa


dengan Transhipment Point di Seluruh kabupaten di sekitar
Sembako Pekanbaru sungai kelompok dua

Khususnya Depo Pertamina di Sei


Pakning dan Pekanbaru, umumnya
seluruh kabupaten di sekitar
BBM dan Gas Kilang Pertamina di Kota Dumai sungai kelompok dua

Kota Padang dengan Seluruh kabupaten di sekitar


Semen transhipment point di Pekanbaru sungai kelompok dua

Palembang dengan transhipment Seluruh kabupaten di sekitar


Pupuk point di Pekanbaru sungai kelompok dua

Pelabuhan Dumai dengan Seluruh kabupaten di sekitar


Alat Berat dan Transportasi transhipment point di Pekanbaru sungai kelompok dua

Pelabuhan Dumai dengan Seluruh kabupaten di sekitar


Alat Elektronik transhipment point di Pekanbaru sungai kelompok dua

Bahan Baku Industri Pelabuhan Dumai dengan Khususnya daerah Industri di


transhipment point di Pekanbaru Perawang dan Pekanbaru,

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-98
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

umumnya seluruh kabupaten di


sekitar sungai kelompok dua

Indikasi orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai kelompok tiga
(Sungai Indragiri, Sungai Guntung, Sungai Anak Serka, dan Sungai Keritang) dapat dilihat
pada tabel 3.20 berikut.

Tabel 3. 20 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok Tiga


Riau (Sungai Indragiri, Sungai Guntung, Sungai Anak Serka, dan Sungai Keritang )

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 3

Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama

Karet Tidak Ada  

Saberida, Pasir Penyu ,Sungai


Lala, Lirik, Kateman, Kuala
Indragiri, Enok, Reteh, Keritang,
Sawit Kecamatan Kuantan Mudik Kuala Enok (Indragiri Hilir)

Batang Tuaka, Gaung, Mandah


Kelayang, Batang Cenaku,
Batang Gansal, Rengat, dan Industri Kertas PT. RAPP di
Kayu Peranap Pangkalan Kerinci

Industri Kertas di Perawang dan


Pangkalan Kerinci, Stockpile di
Peranap, Rengat, dan Batang Rumbai Jaya, transhipment point di
Batubara Gangsal muara Indragiri

Reteh, Kuala Indragiri,


Tembilahan, Tembilahan Hulu,
Batang Tuaka, Gaung, Kuala
Cenaku, Rengat, Kelayang,
Batang Peranap , Kuantan
Hasil Tanaman Pangan Mudik Tembilahan

Perikanan Darat Tidak Ada  

     

Pergerakan Arah Hilir-Hulu Sungai Kelompok 3

Komoditas Kunci dan Peralatan Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama

Seluruh kabupaten di sekitar sungai


Sembako P. Jawa ke Pelb. Kuala Enok kelompok tiga

Khususnya ke Depo Pertamina di


Tembilahan, umumnya ke seluruh
Kilang Pertamina di Dumai dan kabupaten di sekitar sungai
BBM dan Gas Plaju di Sumatera Selatan kelompok tiga

Padang dengan transhipment Seluruh kabupaten di sekitar sungai


Semen point di Pekanbaru kelompok tiga

Palembang dengan
transhipment point di Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Pupuk Tembilahan kelompok tiga

P. Jawa dan Pelb. Dumai dengan


transhipment point di Seluruh kabupaten di sekitar sungai
Alat Berat dan Transportasi Tembilahan kelompok tiga

Alat Elektronik P. Jawa dan Pelb. Dumai dengan Seluruh kabupaten di sekitar sungai

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-99
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Pergerakan Arah Hulu-Hilir Sungai Kelompok 3

Komoditas Kunci Indikasi Asal Pergerakan Utama Indikasi Tujuan Pergerakan Utama

transhipment point di
Tembilahan kelompok tiga

Khususnya Perawang dan


P. Jawa dan Pelb. Dumai dengan Pangkalan Kerinci, khususnya
transhipment point di seluruh kabupaten di sekitar sungai
Bahan Baku Industri Tembilahan kelompok tiga

D. Lampung

1. Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Lampung

Walau alur pelayaran Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih,
W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau terbentang di 8 dari 14 kabupaten/
kota yang ada di Lampung, namun alur pelayaran yang relatif ramai utamanya di
Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, dan perbatasan
Tulang Bawang – Lampung Tengah. Lebih lanjut, berdasarkan data Podes (2008),
diketahui hanya sebagian alur pelayaran sungai-sungai tersebut yang telah di layani
dengan angkutan umum sungai kapal motor, yaitu alur pelayaran sungai antara:

 Kuala Taladas – Rawa Pitu – Gedung Aji;


 Pelabuhan Mesuji – Sungai Sidang – Mesuji Timur – Tanjung Raya;
 Pelabuhan Mesuji – Sungai Sidang – Mesuji;
 Dente Taladas – Gedung Meneng.

Untuk alur pelayaran sungai/ danau di Sungai Sekampung, Anak Sungai Seputih, dan
Danau Ranau hanya dilayani oleh perahu motor tempel sebagai angkutan umum
sungainya. Sedangkan alur pelayaran yang lain, dimana masih digunakan dalam
perhubungan antar wilayah, belum dilayani oleh angkutan umum sungai, yaitu alur
pelayaran antara:

 Gedung Meneng – Tulang Bawang Tengah;


 Gedung Aji – Tulang Bawang Tengah dan Pagar Dewa;
 Gedung Aji – Gunung Terang – Pakuan Ratu – Bahuga;
 Semaka – Muara S. Semangka
 Wiralaga – Pager Dewa.
Visualisasi uraian di atas dapat dilihat pada gambar 3.48 di halaman berikut.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-100
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 48 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai Mesuji,


Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan
Danau Ranau

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-101
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008

2. Sistem Pergerakan Angkutan Sungai Lampung

Lingkup Nasional dan Regional (Antar Kabupaten)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-102
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data ATTN 2001 diketahui secara keseluruhan pangsa angkutan sungai
Lampung untuk pergerakan penumpang dan barang antar kabupaten tidak signifikan
atau sangat kecil (tidak ada dalam ATTN 2001). Sehingga dapat di intepretasikan bahwa
angkutan sungai di Lampung lebih berorientasi pada pergerakan lokal, pergerakan
angkutan sungai antar kabupaten di Lampung boleh jadi masih ada, namun pangsanya
secara nasional sangat kecil (untuk pergerakan penumpang dan barang antar
kabupaten).

Lingkup Lokal (Dalam Kabupaten)

Berdasarkan data Podes 2008 (data angkutan) diketahui masih ada daerah-daerah di
Lampung yang tetap menjadikan angkutan sungai sebagai moda utama untuk
perhubungan dalam kabupaten, yaitu di Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, dan
Lampung Barat (Sukau, Danau Ranau). Lebih lanjut dengan indikasi jumlah keluarga di
daerah tersebut, diduga pangsa angkutan sungai terbesar untuk pergerakan dalam
kabupaten terdapat di Kabupaten Mesuji (84.81%), Kabupaten Tulang Bawang
(11.94%), dan Kecamatan Sukau (danau Ranau, 3.25%) (gambar 3.49).

Gambar 3. 49 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam Kabupaten


Lampung Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama (Kabupaten)

Indikasi Pangsa Pergerakan Angkutan Sungai Dimana


Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama
90.00% 84.81%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 11.94%
10.00% 3.25%
0.00%
Kabupaten Lampung Barat Tulangbawang Mesuji

Gambar 3. 50 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam Kabupaten


Lampung Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama (Kecamatan)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-103
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Indikasi Pangsa Pergerakan Angkutan Sungai Dimana


Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama
35.00%
30.68%
30.00%
25.00%
19.84%
20.00% 18.07%
16.23%
15.00% 11.94%
10.00%
5.00% 3.25%

0.00%
Sukau Rawa Pitu Mesuji Tanjung Rawajitu Mesuji
Kecamatan Raya Utara Timur

Orientasi Pergerakan

Orientasi pergerakan penumpang angkutan sungai dalam kabupaten dari wilayah Mesuji
utamanya tertuju ke KTM Mesuji (daerah hulu) dan Rawajitu Selatan (daerah hilir melalui
kanal buatan PU). Untuk pergerakan internal wilayah Danau Ranau (Kecamatan Sukau)
lebih tertuju ke Dermaga Lombok di Desa Lombok.

Sedangkan orientasi pergerakan barang dengan angkutan sungai, berdasarkan analisis


interaksi spasial (daerah surplus-defisit) antar daerah sekitar sungai yang berperan besar
dalam perhubungan di Lampung, diperkirakan menuju ke angkutan jalan raya, lokasi
pengumpul, pasar, atau industri lokal di daerah sekitar terdekat (angkutan sungai hanya
sebagai feeder, angkutan pengumpan atau penerus).

Pola pergerakan barang angkutan sungai seperti disebut diatas tidak hanya berlaku untuk
ekspor keluar daerah (sekitar sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S.
Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau), seperti untuk komoditas
karet, sawit, kayu, hasil tanaman pangan, perikanan darat, dan udang, namun juga
berlaku untuk impor dari luar daerah, seperti barang sembako atau hasil industri dari luar
daerah.

Utamanya barang sembako atau hasil industri dari luar daerah di bawa dengan angkutan
jalan raya menuju pusat kegiatan dan perdagangan di sekitar sungai, selanjutnya
diteruskan penyebarannya dengan angkutan sungai. Walaupun tidak menutup
kemungkinan penyebaran dilakukan dengan jalan raya (jika telah ada jalan, khususnya
diluar Kabupaten Mesuji).

3.1.1.3 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-104
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

A. Sumatera Selatan

1 Faktor Pendukung Keberlangsungan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai


Sumatera Selatan

Secara teoritis keberadaan pelayanan angkutan sungai disebabkan oleh dua hal, yaitu
karena dukungan faktor eksternal atau internal jaringan pelayanan angkutan sungai.
Hasil analisis faktor pendukung keberlangsungan jaringan pelayanan angkutan sungai
saat ini di Sumatera Selatan disampaikan sebagai berikut (tabel 3.21 dan gambar 3.51).

Tabel 3. 21 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Sumatera Selatan


Indikator Faktor Keberadaan Eksternal Indikator Keberadaan Faktor Internal

Ada Jaringan Memfasilitasi


Memperingan Jaringan Titik Berat
Jaringan aktivitas pelayanan moda jalur logistik
beban pelayanan Sesuai Faktor
transportasi yang sungai lebih untuk
No Ruas Sungai jaringan Aksesibilitas moda dengan Pendukung
jalan perlu murah dari moda komoditas
transportasi jaringan sungai preferensi/
terputus dilengkapi TOTAL jalan (Walau yang sesuai TOTAL Angkutan
jalan transportasi lebih permintaan
(Prasarana dengan untuk angkutan dengan Sungai
(Intervensi jalan buruk cepat dari konsumen
atau layanan orang atau karakteristik
dengan moda yang tinggi
Pelayanan) angkutan barang volume angkutan
regulasi) jalan
sungai kecil) sungai

1 Palembang (Sungai Musi) 0 0 0 1 1 1 1 0 0 2 Internal


Palembang-Sungai Pinang-
2
Jejawi (Sungai Komering) 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 Eksternal
Sirah Pulau Padang-Pampangan
3
(Sungai Lumpur) 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal
Pampangan-Tulung Selapan
4
(Sungai Lumpur) 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal
Tulung Selapan-Simpangtiga-
5
Sungai Lumpur (Sungai Lumpur) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Pampangan-Muara Padang (Air
6
Saleh) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Muara Padang-Muara Sugihan
7
(Sungai Sugihan) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Sirah Pulau Padang-Kayu Agung
8
(Sungai Komering) 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal
Tulung Selapan-Simpangtiga-
9
Cengal (Sungai Lumpur) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Cengal-Pagardewa-Sungai
10
Menang (Sungai Mesuji) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Kayu Agung-Pedamaran-
12 Lempuing Jaya (Sungai
Komering) 0 0 1 1 2 0 0 1 0 1 Eksternal
Kayu Agung-Tanjung Lubuk-
Cempaka-Madang Suku II-Buay
13
Pemuka Peliung (Sungai
Komering) 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 Eksternal
Palembang-Pemulutan-
14 Indralaya-Tanjung Raja (Sungai
Ogan) 1 0 1 1 3 0 0 0 0 0 Eksternal
Tanjungraja-Lubuk Keliat
15
(Sungai Ogan) 1 0 1 1 3 0 0 0 0 0 Eksternal
Palembang - Muara Lematang
16
(Rantau Bayur) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Muara Lematang-Sungai Rotan
17
(Sungai Lematang) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Sungai Rotan-Tanah Abang-
18
Tebat Agung (Sungai Lematang) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Muara Lematang-Teluk Kijing
19
(Sungai Musi) 1 0 1 0 2 0 0 1 1 2 Eksternal
Teluk Kijing-Teluk(Lais)-
20 Pangkalan Bulian (Sungai
Batangharileko) 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 Eksternal
Pangkalan Bulian-
21 Batangharileko (Sungai
Batangharileko) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Teluk kijing-Sekayu (Sungai
22
Musi) 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 Eksternal
Sekayu-Babatoman (Sungai
23
Musi) 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal
Babattoman-Sangadesa (Sungai
24
Musi) 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 Eksternal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-105
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Indikator Faktor Keberadaan Eksternal Indikator Keberadaan Faktor Internal

Ada Jaringan Memfasilitasi


Memperingan Jaringan Titik Berat
Jaringan aktivitas pelayanan moda jalur logistik
beban pelayanan Sesuai Faktor
transportasi yang sungai lebih untuk
No Ruas Sungai jaringan Aksesibilitas moda dengan Pendukung
jalan perlu murah dari moda komoditas
transportasi jaringan sungai preferensi/
terputus dilengkapi TOTAL jalan (Walau yang sesuai TOTAL Angkutan
jalan transportasi lebih permintaan
(Prasarana dengan untuk angkutan dengan Sungai
(Intervensi jalan buruk cepat dari konsumen
atau layanan orang atau karakteristik
dengan moda yang tinggi
Pelayanan) angkutan barang volume angkutan
regulasi) jalan
sungai kecil) sungai

Sangadesa-Pauh-Bingin Teluk
25
(Sungai Rawas) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Bingin Teluk-Muara Rupit
26
(Sungai Rawas) 0 0 1 1 2 0 0 1 1 2 Eksternal
Muara Rupit-Rawas Ulu
27 (Pulaukida)-Ulu Rawas (Sungai
Rawas) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Sangadesa-Muara Lakitan-
28
Muara Kelingi (Sungai Musi) 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal
Muara Kelingi-Bulan Tengah
29
Suku Ulu (Air Kelingi) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Palembang-Upang (Banyuasin I)
30
(Sungai Telang) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Upang-Makarti Jaya (Sungai
31
Telang) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Makarti Jaya-Sungsang
32 (Pelabuhan Tanjung Api-Api)
(Sungai Telang) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Palembang - Simpang PU-
33
Muara Telang 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Simpang PU-Tanjung Lago
34
(Sungai Banyuasin) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Tanjung Lago-Tungkal Ilir
35
(Sungai Lilin) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Tungkal Ilir-Sungai Lilin-Keluang
36
(Sungai Lilin) 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 Eksternal
Tungkal Ilir-Pulau Rimau-
37
Panuguan (Air Calik) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Panuguan-Karang Agung (Air
38
Calik-Muara-Sungai Lalan) 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
Karang Agung-Bayung Lencir
39
(Sungai Lalan) 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Ket. Tidak ada = 0, Ada = 1; Sumber analisis Konsultan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-106
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 51 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Sumatera Selatan

Sumber: Analisis Konsultan (2010)

PT. SANTIKA KONSULINDO 3-107


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Sumatera Selatan

Penilaian kinerja transportasi sungai dalam SISTRANAS (2005) lebih dititikberatkan pada
enam kriteria, yaitu: keselamatan, aksesibilitas, terpadu, teratur, cepat dan lancar, serta
tepat waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa prioritas pembenahan kinerja jaringan
pelayanan angkutan sungai terutama di enam kriteria tersebut. Secara umum hasil
penilaian kinerja jaringan pelayanan angkutan sungai di Sumatera Selatan ditunjukan
pada tabel 3.22 berikut.

Tabel 3. 22 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Sumatera Selatan


Kriteria Kinerja Indikator Kinerja Penilaian
Selamat* Jumlah kejadian kecelakaan sungai Tidak ditemukan catatan (berita) kecelakaan angkutan sungai
di Sumatera Selatan dalam lima tahun terkahir. Hal ini
mengindikasikan secara umum keselamatan angkutan sungai
di Sumatera Selatan relatif baik. Namun demikian tetap perlu
peningkatan standar keselamatan penumpang, terutama
pada angkutan sungai tradisional, misalnya berupa
penyediaan peralatan keselamatan, pelampung dll.
Aksesbilitas tinggi* Panjang jaringan pelayanan angkutan sungai/ Secara umum aksesibilitas pelayanan angkutan sungai di
panjang sungai yang berperan besar dalam perkotaan Sumatera Selatan relatif baik. Namun tidak
perhubungan demikian didaerah hulu sungai, didaerah hulu sungai masih
banyak alur sungai yang belum terlayani oleh angkutan
umum sungai
Terpadu* Ada infrasruktur dan mekanisme interkoneksi Secara umum belum ada infrastruktur dan mekanisme
dan interoperasi antar moda sungai dengan interkoneksi dan interoperasi antar moda angkutan sungai
moda lain dengan moda lain di Sumatera Selatan
Kapasitas mencukupi Jumlah desa dengan sarana & prasarana Secara umum kapasitas angkutan sungai belum mencukupi,
transportasi sungai/ jumlah desa pengguna perlu penambahan sarana dan prasarana. Terdapat 40.17%
transportasi sungai desa pengguna transportasi sungai yang belum dilayani
angkutan umum sungai bermotor dan hanya 5.9% desa
pengguna angkutan sungai yang memiliki dermaga sungai
cukup baik. Perlu penambahan sarana dan prasarana
terutama di daerah terpencil/ pedalaman sebab saat ini
sebanyak 39% dari 59 dermaga sungai yang ada terdapat di
kota Palembang
Teratur* Jumlah sarana transportasi berjadwal Secara umum pelayanan angkutan sungai di Sumatera
Selatan belum teratur (tidak berjadwal)
Lancar dan cepat* Kecepatan kendaraan per satuan waktu Secara umum pelayanan angkutan sungai di Sumatera
Selatan relatif belum lancar dan cepat, terutama di daerah
hilir yang terpengaruh oleh faktor pasang surut muka air dan
adanya pendangkalan alur sungai
Mudah dicapai Waktu dan biaya yang dipergunakan dari Secara umum dermaga sungai di Sumatera Selatan mudah
tempat asal perjalanan ke sarana transportasi diakses, hanya tinggal meningkatkan infrastruktur
atau sebaliknya, serta akses informasi jadwal pendukungnya. Akan tetapi akses informasi pelayanan
pelayanan angkutan sungai angkutan sungai masih minim
Tepat waktu* Pemberangkatan dan kedatangan yang tepat Secara umum pelayanan angkutan sungai di Sumatera
waktu Selatan belum tepat waktu baik jadwal keberangkatan
maupun jadwal kedatangan.
Nyaman Ketersediaan dan kualitas fasilitas terhadap Tingkat kenyamanan pengguna angkutan sungai secara
standarnya umum masih rendah/minim
Tarif terjangkau Besar tarif rata-rata angkutan sungai / Tarif angkutan sungai di Sumatera Selatan tergolong mahal,
pendapatan per kapita perlu ada penyesuaian tarif agar moda angkutan sungai
dapat bersaing dengan moda angkutan lain
Tertib Jumlah peraturan dan ketentuan angkutan Belum ada pengaturan sistem rute dan tata cara lalu-lintas
sungai sungai, khususnya di daerah ramai, padat penduduk dan lalu-
lintas dan pasar tepi sungai. Standar dan aturan terkait

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-108
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kriteria Kinerja Indikator Kinerja Penilaian


sarana dan prasaran angkutan sungai juga belum ada .
Aman Jumlah terjadinya gangguan Pendangkalan alur sungai terutama di daerah hilir adalah
gangguan utama dan cukup sering terjadi. Gangguan utama
lainnya adalah faktor pasang surut muka air yang relatif
tinggi, sehingga menyulitkan bagi beberapa dermaga sungai
tradisional yang tidak menggunakan sistem ponton. Kegiatan
pengerukan alur pelayaran adalah salah satu solusi dan
peningkatan dermaga sungai tradisional dengan
menggunakan sistem ponton dapat menjaga kelangsungan
aktivitas di dermaga sungai

Polusi rendah Tingkat polusi yang terjadi Polusi suara adalah masalah utama angkutan sungai,
terutama kapal tradisional yang menggunakan mesin tempel.
Perlu adanya rekayasa penerapan teknologi pada moda
angkutan sungai yang dapat meminimalkan kebisingan akibat
suara mesin kapal

Beban publik rendah Manfaat / biaya yang dikeluarkan Angkutan sungai di Sumatera Selatan sangat bermanfaat,
sebab masih terdapat jalan yang rusak dan terputus sehingga
daerah terpencil/ pedalaman hanya dapat diakses lewat
angkutan sungai. Terdapat juga daerah tertinggal di pinggir
sungai, komunitas dekat air, pasar pinggir sungai dan
kegiatan logistik yang jika di fasilitasi dengan moda angkutan
sungai akan lebih murah

Utilias tinggi Faktor muat penumpang, faktor muat barang, Optimalisasi faktor muat perlu dibenahi. Perlu penerapan
dan tingkat pengunaan sarana dan prasarana teknologi informasi agar konsumen tidak lama menunggu
untuk mencapai faktor muat ideal
* Titik berat penilaian dalam Sistranas (2005)

B. Jambi
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-109
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Faktor Pendukung Keberlangsungan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Jambi

Secara teoritis keberadaan pelayanan angkutan sungai disebabkan oleh dua hal, yaitu
karena dukungan faktor eksternal atau internal jaringan pelayanan angkutan sungai.
Hasil analisis faktor pendukung keberlangsungan jaringan pelayanan angkutan sungai
saat ini di Jambi disampaikan sebagai berikut (tabel 3.23 dan gambar 3.52).

Tabel 3. 23 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Jambi


Indikator Keberadaan Faktor Eksternal Indikator Keberadaan Faktor Internal

Memperingan Jaringan Memfasilitasi


Ada aktivitas Titik Berat
Jaringan beban pelayanan moda Jaringan jalur logistik
yang perlu Sesuai dengan Faktor
transportasi jaringan Aksesibilitass sungai lebih murah pelayanan untuk
No Ruas Sungai dilengkapi preferensi/ Pendukung
jalan terputus transportasi jaringan dari moda jalan moda sungai komoditas yang
dengan TOTAL permintaan TOTAL Angkutan
(Prasaranan jalan transportasi (Walau untuk lebih cepat sesuai dengan
layanan konsumen Sungai
atau (Intervensi jalan buruk angkutan orang dari moda karakteristik
angkutan yang tinggi
Pelayanan) dengan atau barang jalan angkutan
sungai
regulasi) volume kecil) sungai

1 Nipah Panjang - Rantau Rasau - Tanjung - Jambi 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal


Jambi - Muara Bulian - Muara Tembesi - Sungai Bengkal - Muara
2 Tebo - Aurcina 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
3 Muara Tembesi - Mandiangin - Pauh - Sarolangun 0 1 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal
4 Sarolangun - Pulau Bayur - Muarasiau 0 1 0 1 2 1 0 1 0 2 Eksternal
5 Muara Tebo - Muara Bungo - Tanah Tumbuh 0 1 0 1 2 1 0 1 0 2 Eksternal
6 Pauh - Pemenang - Bangko 0 1 0 1 2 0 1 1 0 2 Eksternal
7 Sarolangun - Pelawan - Batang Asai 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal

Peninjauan - Rantau Panjang - Tanjung Putus - Dusun Genting


8 1 1 0 1 3 0 1 1 1 3 Eksternal
9 Kuala Tungkal - Pengabuan - Tungkal Ulu - Merlung 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
10 Betara 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
11 Mendahara 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
12 Muara Sabak 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
13 Tebo Ulu - Sumai 0 1 1 1 3 0 1 0 0 1 Eksternal
14 Sadu - Berbak 0 1 1 1 3 0 1 0 0 1 Eksternal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-110
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 52 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Jambi

2. Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Jambi

Penilaian kinerja transportasi sungai dalam SISTRANAS (2005) lebih dititikberatkan pada
enam kriteria, yaitu: keselamatan, aksesibilitas, terpadu, teratur, cepat dan lancar, serta
tepat waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa prioritas pembenahan kinerja jaringan
pelayanan angkutan sungai terutama di enam kriteria tersebut. Secara umum hasil
penilaian kinerja jaringan pelayanan angkutan sungai di Jambi ditunjukan pada tabel 3.24
berikut.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-111
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 24 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Jambi


Kriteria Kinerja Indikator Kinerja Penilaian
Kejadian beberapa kecelakaan sungai di Jambi tahun
Selamat Jumlah kejadian kecelakaan sungai 2009-2010 merupakan indikasi perlunya peningkatan
keselamatan pelayanan angkutan sungai di Jambi
Secara umum pelayanan angkutan sungai di Jambi
Panjang jaringan pelayanan angkutan
belum mencakup bagian besar alur pelayaran sungai
Aksesbilitas tinggi sungai/panjang sungai yang berperan besar dalam
utama yang ada, masih banyak alur pelayaran sungai
perhubungan
yang belum dilayani angkutan sungai umum kapal motor
Secara umum belum ada infrastruktur dan mekanisme
Ada infrastruktur dan mekanisme interkoneksi dan
Terpadu interkoneksi dan interoperasi antara moda sungai
interoperasi antara moda sungai dengan moda lain
dengan moda lainnya
Secara umum kapasitas angkutan sungai belum
mencukupi, perlu penambahan sarana dan prasarana.
Jumlah desa dengan sarana & prasarana
Terdapat 35 % desa pengguna transportasi sungai yang
Kapasitas mencukupi transportasi sungai/jumlah desa pengguna
belum dilayani angkutan umum sungai bermotor dan
transportasi sungai
hanya 14.6 % desa pengguna angkutan sungai yang
memiliki dermaga cukup baik
Secara umum jadwal keberangkatan angkutan sungai
Teratur Jumlah sarana transportasi sungai berjadwal
belum teratur
Secara umum rata-rata kecepatan angkutan sungai di
bawah 10 knot. Perlu angkutan sungai yang lebih cepat
Lancar dan cepat Kecepatan kendaraan per satuan waktu namun tidak menimbulkan ombak serta kebisingan yang
besar. (sebuah survei konsumen angkutan sungai di Kal-
teng menunjak harapan kecepatan kapal diatas 10 knot)
Waktu dan biaya yang dipergunakan dari tempat Ketersediaan dermaga sungai di Jambi tidak begitu
asal perjalanan ke sarana transportasi atau banyak. Hal ini menyebabkan akses ke dermaga sungai
Mudah dicapai
sebaliknya, akses informasi jadwal pelayanan menjadi sulit. Lalu-lintas pergerakan menggunakan
angkutan sungai transportasi darat lebih mendominasi
Pemberangkatan dan kedatangan angkutan sungai
Tepat waktu Pemberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu belum tepat waktu, antara lain karena layanan angkutan
sungai belum/kurang teratur
Perlu pembenahan ruang penumpang dan bagasi barang
Ketersediaan dan kualitas fasilitas terhadap agar keduanya tidak tercampur dan nyaman bagi
Nyaman
standarnya penumpang. Perlu pembenahan sarana dan prasarana
interface untuk mengkoneksi antara kapal dan dermaga
Secara umum tarif angkutan sungai masih cukup mahal,
Besar tarif rata-rata angkutan sungai/pendapatan
Tarif terjangkau perlu penyesuaian tarif harga agar angkutan sungai
per kapita
dapat bersaing dengan moda lainnya
Belum ada pengaturan sistem rute dan tata cara lalu-
lintas sungai, khusunya di daerah ramai, padat
Tertib Jumlah peraturan dan ketentuan angkutan sungai penduduk dan lalu-lintas, dan pasar tepi sungai. Standar
dan aturan terkait sarana dan prasaran angkutan sungai
juga belum ada
Banjir adalah gangguan utama di dermaga
(overtopping), dan cukup sering terjadi di beberapa
Aman Jumlah terjadinya gangguan
desa. Perlu penanganan di dermaga pedalaman agar
lebih aman (teknologi solar sellsalah satu solusi
Polusi suara adalah masalah utama angkutan sungai,
namun suara keras juga memberi peringatan bagi kapal
Polusi rendah Tingkat polusi yang terjadi
lain guna menghindari tabakran. Perlu rekayasa mesin
kapal baru yang lebih kedap suara
Angkutan sungai sangat bermanfaat mengingat banyak
jaringan jalan yang masih buruk, banyak komunitas
Beban publik rendah Manfaat/biaya yang dikeluarkan dekat air, ada beberapa desa tertinggal di pinggir sungai
dan banyak kegiatan logistik jika difasilitasi dengan
angkutan sungai menjadi lebih murah
Optimalisasi faktor muat perlu dibenahi. Perlu penerapan
Faktor muat penumpang, faktor muat barang, dan
Utilitas tinggi teknologi informasi agar konsumen tidak lama
tingkat penggunaan sarana dan prasarana
menunggu untuk mencapai faktor muat ideal

*Titik berat penilaian dalam SISTRANAS (2005)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-112
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

C. Riau

1. Faktor Pendukung Keberlangsungan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Riau

Secara teoritis keberadaan pelayanan angkutan sungai disebabkan oleh dua hal, yaitu
karena dukungan faktor eksternal atau internal jaringan pelayanan angkutan sungai.
Hasil analisis faktor pendukung keberlangsungan jaringan pelayanan angkutan sungai
saat ini di Riau disampaikan sebagai berikut (tabel 3.25 dan gambar 3.53).

Tabel 3. 25 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Riau


Indikator Keberadaan Faktor Eksternal Indikator Keberadaan Faktor Internal
Titik Berat
Sesuai dengan Faktor
Jaringan transportasi Memperingan beban Aksesibilitas Ada aktivitas yang Jaringan pelayanan moda sungai Memfasilitasi jalur logistik
No Ruas Sungai Jaringan pelayanan preferensi/ Pendukung
jalan terputus jaringan transportasi jaringan perlu dilengkapi lebih murah dari moda jalan untuk komoditas yang sesuai
TOTAL moda sungai lebih permintaan TOTAL Angkutan
(Prasaranan atau jalan (Intervensi transportasi jalan dengan layanan (Walau untuk angkutan orang atau dengan karakteristik angkutan
cepat dari moda jalan konsumen yang Sungai
Pelayanan) dengan regulasi) buruk angkutan sungai barang volume kecil) sungai
tinggi

1 Bangkung - Bagan Siapi-api - Selat Malaka - Dumai 1 0 1 1 3 0 0 0 0 0 Eksternal

2 Bangko-Ujung Tanjung 0 0 1 1 2 0 0 1 0 1 Eksternal

3 Ujung Tanjung -Sedinginan-Sintong-Sikapas 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

4 Bangko - Bagan Siapi-api - Selat Malaka - Dumai 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

5 Rupat Utara - Hutan Raju - Teluk Lencah - Selat Bengkalis - Dumai 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

6 Sikapas - Pujud - Kepenuhan 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

7 Lubukmuda-Siak Kecil- Sungai Mandau-Mandau 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

8 Selat Bengkalis - Sabak Auh - Rimba Pandan - Buatan 1 0 1 1 3 0 1 1 1 3 Eksternal

9 Buatan - Teluk Lancang - Pekalar 1 0 1 1 3 0 0 0 0 0 Eksternal

10 Buatan - Teluk Lancang- Tualang 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

11 Buatan - Pekanbaru - Petapahan - Batugajah (Tapung) 0 0 0 1 1 1 1 1 0 3 Internal

12 Merbau - Selat Bengkalis - Sabak Auh 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal

13 Tebing Tinggi - Selat Bengkalis - Sabak Auh 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal


Kuala Kampar (Selat Bengkalis) - Teluk Meranti - Pelalawan - Pangkalan
14 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Bunut - Pangkalan Kerinci
15 Pangjakan Kerinci - Lipat Kain - Kampar Kiri Hulu 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

16 Pangkalan Kerinci - Teratah Bulah - Bangkinang 0 0 0 1 1 1 1 1 0 3 Internal

17 Pangkalan Kerinci - Langgam 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

18 Sungai Guntung - Kateman Teluk Belekong - Ular Beban 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal

19 Teluk Pinang - Gaung 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

20 Teluk Pinang - Gaung Anak Serka - Batang Tuaka 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

21 Kuala Enok - Parit Sungai - Kuala Indragiri - Tembilahan 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

22 Tembilahan - Kuala Cenaku 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

23 Kuala Cenaku - Seberida - Batang Cenaku 1 0 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal

24 Kuala Cenaku - Rengat - Cerenti - Inuman - Gunung Toar 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

23 Pulau Kijang - Reteh - Keritang 1 0 1 1 3 0 0 0 1 1 Eksternal

24 Rantau Kopar - Rokan IV Koto 1 0 1 1 3 0 0 1 0 1 Eksternal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-113
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 53 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Riau

Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai

Internal

Eksternal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-114
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Riau

Penilaian kinerja transportasi sungai dalam SISTRANAS (2005) lebih dititikberatkan pada
enam kriteria, yaitu: keselamatan, aksesibilitas, terpadu, teratur, cepat dan lancar, serta
tepat waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa prioritas pembenahan kinerja jaringan
pelayanan angkutan sungai terutama di enam kriteria tersebut. Secara umum hasil
penilaian kinerja jaringan pelayanan angkutan sungai di Provinsi Riau ditunjukan pada
tabel 3.26 berikut.

Tabel 3. 26 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Provinsi Riau

Kriteria
Indikator Kinerja Penilaian
Kinerja
Berdasarkan hasil studi Dit. LLASDP tahun 2005-2009
dan informasi media, beberapa kejadia kecelakaan
Selamat* Jumlah kejadian kecelakaan sungai
angkutan sungai menunjukan perlunya peningkatan
keselamatan pelayanan angkutan sungai.
Secara umum pelayanan angkutan sungai di Riau belum
Panjang jaringan pelayanan angkutan
Aksesibilitas mencakup bagian besar alur pelayaran sungai yang ada,
sungai / panjang sungai yang
tinggi* masih banyak alur pelayaran sungai yang belum dilayani
berperan besar dalam perhubungan
angkutan sungai umum kapal motor
Ada infrastruktur dan mekanisme Secara umum belum ada infrastruktur dan mekanisme
Terpadu* interkoneksi dan interoperasi antara interkoneksi dan interoperasi antara moda sungai dan
moda sungai dan moda lain moda lain
Secara umum kapasitas angkutan sungai belum
Jumlah desa dengan sarana & mencukupi, perlu penambahan sarana dan prasarana.
Kapasitas prasarana transportasi sungai / Terdapat 31% desa pengguna transportasi sungai yang
mencukupi jumlah desa pengguna transportasi belum dilayani angkutan umum sungai bermotor dan
sungai hanya 26% desa pengguna angkutan sungai yang
memiliki dermaga sungai cukup baik
Secara umum jadwal keberangkatan angkutan sungai
Teratur* Jumlah sarana transportasi berjadwal
belum teratur.
Hasil studi Dit. LLASDP tahun 2005-2009 di Riau
Lancar dan Kecepatan kendaraan per satuan menunjukan bahwa kecepatan angkutan sungai masih
cepat* waktu lambat, salah satunya karena gangguan pada alur
pelayaran dan kondisi kapal.
Waktu dan biaya yang dipergunakan
Secara umum dermaga angkutan sungai mudah diakses,
dari tempat asal perjalanan ke sarana
hanya perlu peningkatan fasilitas infrastrukturnya.
Mudah dicapai transportasi atau sebaliknya, serta
Namun akses terhadap informasi jadwal keberangkatan
akses infromasi jadwal pelayanan
dan kedatangan sangat minim
angkutan sungai
Pemberangkatan dan kedatangan angkutan sungai
Pemberangkatan dan kedatangan
Tepat waktu* belum tepat waktu, antara lain karena layanan angkutan
yang tepat waktu
sungai belum/kurang teratur
Perlu pembenahan ruang penumpang dan bagasi barang
Ketersediaan dan kualitas fasilitas agar keduanya tidak tercampur dan nyaman bagi
Nyaman
terhadap standarnya penumpang. Perlu pembenahan sarana atau prasarana
interface untuk mengkoneksi antara kapal dan dermaga

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-115
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kriteria
Indikator Kinerja Penilaian
Kinerja
Secara umum besar tarif angkutan sungai cukup mahal,
Besar tarif rata-rata angkutan sungai /
Tarif terjangkau perlu penyesuaian tarif agar angkutan sungai dapat
pendapatan per kapita
bersaing dengan moda lain
Belum ada pengaturan sistem rute dan tata cara lalu-
lintas sungai, khususnya di daerah ramai, padat
Jumlah peraturan dan ketentuan
Tertib penduduk dan lalu-lintas, dan pasar tepi sungai. Standar
angkutan sungai
dan aturan terkait sarana dan prasarana angkutan
sungai juga belum ada
Banjir adalah ganguan utama di dermaga (overtopping)
dan cukup sering terjadi di beberapa desa. Perlu
penerangan di dermaga pedalaman agar lebih aman di
Aman Jumlah terjadinya gangguan
waktu malam (teknologi solar sell salah satu solusi).
Gangguan lain berupa asap dari kebakaran hutan dan
kabut tebal.
Polusi suara adalah masalah utama angkutan sungai,
namun suara yang keras juga memberi peringatan bagi
Polusi rendah Tingkat polusi yang terjadi
kapal lain guna menghindari tabrakan. Perlu rekayasa
mesin kapal baru yang lebih kedap suara
Angkutan sungai bermanfaat mengingat masih ada
kondisi jaringan jalan yang buruk disekitar sungai,
bahkan ada yang terputus, sehingga masih banyak
Beban publik
Manfaat / biaya yang dikeluarkan komunitas dekat air. Lebih lanjut terdapat beberapa
rendah
desa tertinggal di pinggir sungai dan terdapat beberapa
kegiatan logistik jika difasilitasi dengan angkutan sungai
menjadi lebih murah
Faktor muat penumpang, faktor muat Optimalisasi faktor muat perlu dibenahi. Perlu penerpan
Utilitas tinggi barang, dan tingkat penggunaan teknologi informasi agar konsumen tidak lama
sarana dan prasarana menunggu untuk mencapai faktor muat ideal.

*Titik berat penilaian dalam SISTRANAS (2005)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-116
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

D. Lampung

1. Faktor Pendukung Keberlangsungan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai


Lampung

Secara teoritis keberadaan pelayanan angkutan sungai disebabkan oleh dua hal, yaitu
karena dukungan faktor eksternal atau internal jaringan pelayanan angkutan sungai.
Hasil analisis faktor pendukung keberlangsungan jaringan pelayanan angkutan sungai
saat ini di Lampung disampaikan sebagai berikut (tabel 3.27 dan gambar 3.54).

Tabel 3. 27 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Lampung

Indikator Keberadaan Faktor Eksternal Indikator Keberadaan Faktor Internal

Titik Berat
Jaringan Memperin gan Jaringan pelayanan moda Memfasilitasi jalu r Sesuai dengan Faktor
Aksesibilitas Ada aktivitas yang Jaringan
No Ruas Sungai transportasi jalan beban jaringan sungai lebih murah dari logistik untuk preferensi/ Pendukung
jarin gan perlu dilengkapi pelayanan moda
terputus transportasi jalan TOTAL moda jalan (Walau untuk komoditas yang sesuai permintaan TOTAL Angkutan
transportasi dengan layanan sungai lebih cepat
(Prasarana atau (Intervensi dengan angkutan orang atau barang dengan karakteristik konsumen yang Sungai
jalan buruk angkutan sungai dari moda jalan
Pelayanan) regulasi) volume kecil) angkutan sungai tinggi

Rawajitu Selatan - Rawajitu Utara (Muara Mesuji) - Sungai Sidang -


1 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 Eksternal
Wiralaga - Pagar Dewa
2 Tanjung Raya - S. Sidang 0 1 1 0 2 0 0 1 1 2 Eksternal

3 Kuala Teladas - Rawajitu Selatan - Gedung Aji - Menggala 0 0 1 0 1 0 0 1 1 2 Internal

4 Menggala - Pagardewa 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Internal

5 Menggala - Tulang Bawang Tengah 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Internal

6 Menggala - Pakuan Ratu - Bahuga 0 0 1 1 2 0 0 1 0 1 Eksternal

7 Kuala (Muara S. Terusan) - Gedung Meneng - Gunung Batin 0 0 1 1 2 0 0 1 0 1 Eksternal

8 Dermaga Cabang - Way Bungur - Gedong Dalam 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Eksternal

9 Jabung - Muara W.Sekampung 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 Eksternal

10 Semaka - Muara W. Semaka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 *

11 Danau Ranau 0 0 1 1 2 0 0 0 1 1 Eksternal

Ket.Tidak ada = 0 ; Ada = 1; * tidak direkomendasi untuk dikembangkan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-117
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 54 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Lampung

S. Mesuji-Buaya
KK Bantaran Tinggi: 5 Kec, 10 Desa Mesuji
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

S. Tulang Bawang
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 2 Kec, 7 Desa

Tulang Bawang
Barat

S. Terusan
KK Bantaran Tinggi: 2 Kec, 4 Desa
Danau Ranau
Komunitas dekat air: 1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Anak S. Seputih
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

W. Semangka
Tidak ada KK Bantaran Tinggi &
tidak ada Daerah Tertinggal
W. Sekampung
Daerah Tertinggal: 1 Kec, 1 Desa

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Keberlangsungan angkutan sungai lebih karena Faktor Eksternal
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan Keberlangsungan angkutan sungai lebih karena Faktor Internal

Sumber: Analisis Konsultan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-118
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai

Penilaian kinerja transportasi sungai dalam SISTRANAS (2005) lebih dititikberatkan pada
enam kriteria, yaitu: keselamatan, aksesibilitas, terpadu, teratur, cepat dan lancar, serta
tepat waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa prioritas pembenahan kinerja jaringan
pelayanan angkutan sungai terutama di enam kriteria tersebut. Secara umum hasil
penilaian kinerja jaringan pelayanan angkutan sungai di Lampung ditunjukan pada tabel
3.28 berikut.

Tabel 3. 28 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Lampung

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-119
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kriteria Kinerja Indikator Kinerja Penilaian


Belum di dapat adanya catatan kejadian kecelakaan di sungai-sungai yang berperan
besar dalam perhubungan di Lampung. Namun demikian, melihat minimnya jumlah
Selamat* Jumlah kejadian kecelakaan sungai
rambu sungai mengindikasikan perlunya peningkatan standar keselamatan di alur
pelayaran sungai
Secara umum aksesibilitas pelayanan angkutan sungai di Lampung belum mencakup
Panjang jaringan pelayanan angkutan sungai / panjang sungai
Aksesibilitas tinggi* bagian besar alur pelayaran sungai utama yang ada, masih banyak alur pelayaran
yang berperan besar dalam perhubungan
sungai yang belum dilayani angkutan sungai umum kapal motor
Ada infrastruktur dan mekanisme interkoneksi dan interoperasi Secara umum belum ada infrastruktur dan mekanisme interkoneksi dan interoperasi
Terpadu*
antara moda sungai dan moda lain antara moda sungai dan moda lain
Secara umum kapasitas angkutan sungai belum mencukupi, perlu penambahan
Jumlah desa dengan sarana & prasarana transportasi sungai / sarana dan prasarana. Terdapat 71% desa pengguna transportasi sungai yang belum
Kapasitas mencukupi
jumlah desa pengguna transportasi sungai dilayani angkutan umum sungai kapal motor, dan hanya 6.67% desa pengguna
angkutan sungai yang memiliki dermaga sungai cukup baik
Teratur* Jumlah sarana transportasi berjadwal Secara umum jadwal keberangkatan angkutan sungai belum teratur
Secara umum rata-rata kecepatan angkutan sungai dibawah 10 knot. Perlu angkutan
sungai yang lebih cepat namun tidak menimbulkan ombak serta kebisingan yang
Lancar dan cepat* Kecepatan kendaraan per satuan waktu
besar (Sebuah survei konsumen angkutan sungai di Kal-Teng menunjukan harapan
kec. kapal diatas 10 knot)

Waktu dan biaya yang dipergunakan dari tempat asal perjalanan Secara umum dermaga angkutan sungai belum mudah diakses (jauh dari
Mudah dicapai ke sarana transportasi atau sebaliknya, serta akses infromasi pemukiman), perlu penambahan dan peningkatan fasilitas infrastrukturnya. Lebih
jadwal pelayanan angkutan sungai lanjut akses terhadap informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan sangat minim

Pemberangkatan dan kedatangan angkutan sungai belum tepat waktu, antara lain
Tepat waktu* Pemberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu
karena layanan angkutan sungai belum/kurang teratur

Perlu dermaga dan pembenahan ruang penumpang dan bagasi barang agar keduanya
Nyaman Ketersediaan dan kualitas fasilitas terhadap standarnya tidak tercampur dan nyaman bagi penumpang. Perlu pembenahan sarana atau
prasarana interfac e untuk mengkoneksi antara kapal dan dermaga

Secara umum besar tarif angkutan sungai cukup mahal, perlu penyesuaian tarif agar
Tarif terjangkau Besar tarif rata-rata angkutan sungai / pendapatan per kapita
angkutan sungai dapat bersaing dengan moda lain

Belum ada pengaturan sistem rute dan tata cara lalu-lintas sungai, khususnya di
Tertib Jumlah peraturan dan ketentuan angkutan sungai daerah ramai, padat penduduk dan lalu-lintas, dan pasar tepi sungai. Standar dan
aturan terkait sarana dan prasaran angkutan sungai juga belum ada

Pedangkalan adalah masalah utama, kemudian Kejahatan di Sungai, perlu


pengamanan dan penerangan di dermaga pedalaman agar lebih aman di waktu
Aman Jumlah terjadinya gangguan
malam (teknologi solar sell salah satu solusi). Gangguan lain berupa: limbah kayu/
kebun dan domestik, gulma air, dan kegiatan samping sungai (keramba apung).

Polusi suara adalah masalah utama angkutan sungai, namun suara yang keras juga
Polusi rendah Tingkat polusi yang terjadi memberi peringatan bagi kapal lain guna menghindari tabrakan. Perlu rekayasa mesin
kapal baru yang lebih kedap suara

Angkutan sungai sangat bermanfaat mengingat banyak kondisi jaringan jalan yang
masih buruk, terutama Kabupaten Mesuji, ada komunitas dekat air di Danau Ranau,
Beban publik rendah Manfaat / biaya yang dikeluarkan
masih ada beberapa desa tertinggal di pinggir sungai, dan ada kegiatan logistik jika
difasilitasi dengan angkutan sungai dapat menjadi lebih murah

Faktor muat penumpang, faktor muat barang dan tingkat Optimalisasi faktor muat perlu dibenahi. Perlu penerpan teknologi informasi agar
Utilitas tinggi
penggunaan sarana dan prasarana konsumen tidak lama menunggu untuk mencapai faktor muat ideal.

* Titik berat penilaian dalam SISTRANAS (2005)

3.1.2 Kalimantan
.1 Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan
Sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Pulau Kalimantan terdapat di
seluruh propinsi, yaitu: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Barat. Uraian lebih rinci terkait situasi lingkungan sungai-sungai yang

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-120
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

berperan besar dalam perhubungan di keempat propinsi tersebut diuraikan pada sub bab
berikut.

A. Kalimantan Selatan

Berdasarkan hasil kajian teknis DLLASDP tahun 2007 dan data PODES tahun 2008
diketahui sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Kalimantan Selatan
adalah sungai: Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir Serapat, Martapura, Alalak, Batang
Alai, Malikau, Kintap, Satui, Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan.

Selanjutnya sungai-sungai tersebut di kelompokan menjadi dua untuk tinjauan situasi


lingkungannya. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan pelayanan
intramoda sungai dan kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai. Dua
kelompok sungai tersebut yaitu: kelompok satu untuk sungai-sungai yang terletak di
bagian barat Pegunungan Meratus dan kelompok dua untuk sungai-sungai yang terletak
di wilayah pesisir pantai timur Kalimantan Selatan (lihat gambar 3.55).

Kelompok satu terdiri dari sungai: Sungai Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir Serapat,
Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau. Kelompok dua terdiri dari sungai:
Sungai Kintap, Satui, Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan.

Gambar 3. 55 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Kalimantan Selatan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-121
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Negara
S. Barito

S. Batang Alai

S. Kahayan
S. Cengal

S. Manunggul

S. Sampanahan

Tabalong

S. Batu Licin

Balangan

Hulu Sungai Utara

S. Alalak
Hulu Sungai Tengah
Pegunungan Meratus

Hulu Sungai Selatan


Kota Baru
A.Serapat

Tapin
A.Tamban
Barito Kuala

Banjar

Banjarmasin Tanah Bumbu


S.Martapura Banjar Baru

S.Malikau

Tanah Laut
S.Satui

S.Kintap

Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)


Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 2)

Sungai Naiyah (Asem-asem) cenderung hanya di gunakan untuk angkutan batubara.


Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-122
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Sistuasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir
Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik,
dan tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 9
(sembilan) kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan. Disamping itu, sebagian wilayah
Kalimantan Tengah bagian timur juga memiliki akses baik ke alur sungai kelompok ini,
yaitu di 7 (tujuh) Kabupaten/ Kota (lihat tabel 3.29 dan gambar 3.55).

Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini,
yaitu Kabupaten Banjar, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Utara, dan Barito Kuala
(Kalimantan Selatan). Sedangkan wilayah rawan banjir di Kalimantan Tengah bagian
timur (sekitar sungai kelompok ini) terdapat di Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Barito
Utara, dan Murung Raya.

Tabel 3. 29 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara, A.
Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau) dengan Akses
Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Barito Barito Kuala (Kalsel) 13 196 3 13
Tabunganen, Tamban, Anjir Muara, Tabukan, Kuripan, Bakumpai
Alalak, Belawang, Wanaraya,
Berambai, Rantau Badauh, Cerbon,
Bakumpai, Marabahan, Tabukan,
      Kuripan    
Kota Banjarmasin 3
    (Kalsel) 27    
Banjarmasin Barat, Banjarmasin  
      Tengah, Banjarmasin Selatan    
Hulu Sungai Utara 2
    (Kalsel) 21 2 3
      Danau Panggang, Paminggir   Danau Panggang, Paminggir  
    Kapuas (Kalteng) 1 30 1 2
      Kapuas Murung   Kapuas Murung  
    Barito Selatan (Kalteng) 4 51 4 24
Jenamas, Dusun Hilir, Dusun Selatan, Jenamas, Dusun Hilir, Dusun
      Dusun Utara   Selatan, Dusun Utara  
    Barito Timur (Kalteng) 2 10    
      Pemantau Karau, Paju Epat      
    Barito Utara (Kalteng) 6 74 6 55
Montalat, Gunung Timang, Gunung Montalat, Gunung Timang,
Purei, Teweh Timur, Teweh Tengah, Gunung Purei, Teweh Timur,
      Lahei   Teweh Tengah, Lahei  
    Murung Raya (Kalteng) 3 35 2 15
Permata Intan, Laung Tuhup, Barito Laung Tuhup, Barito Tuhup
      Tuhup Raya   Raya  
   TOTAL 8 34 444 18 112
2 Negara Barito Kuala (Kalsel) 1 9    

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-123
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
      Marabahan      
    Tapin (Kalsel) 2 23 1 2
Candi Laras Utara, Candi Laras Candi Laras Selatan
      Selatan    
Hulu Sungai Selatan 3
    (Kalsel) 41    
Daha Barat, Daha Selatan, Daha
      Utara      
Hulu Sungai Utara 6
    (Kalsel) 81 2 2
Babirik, Sungai Pandan, Sungai Amuntai Tengah, Sungai  
Tabukan, Amuntai Selatan, Amuntai Pandan
      Tengah, Haur Gading  
    Tabalong 1 2
      Banua Lawas  
   TOTAL 5 13 156 3 4
Anjir 2
3 Tamban Barito Kuala (Kalsel) 25    
Mekarsari, Tamban (Catt. Tamban  
      juga memiliki akses baik ke S. Barito)    
   TOTAL 1 2 25
Anjir
4 Serapat Barito Kuala (Kalsel) 2 30    
      Anjir Muara, Anjir Pasar      
Catatan:
Anjir Serapat adalah alur sungai
penghubung utama ke Kapuas, Pulang
  Pisau, Palangkaraya (Kalteng)        
   TOTAL 1 2 30
5 Alalak Barito Kuala (Kalsel) 3 39    
      Alalak, Mandastana, Jejangkit      
    Banjar 1 15 1 6
      Simpang Empat   Simpat Empat  
   TOTAL 2 4 54 1 6
Martapur Kota Banjarmasin
6 a (Kalsel) 1 8    
      Banjarmasin Utara      
    Banjar 5 37 4 13
Sungai Tabuk, Martapura, Martapura Martapura, Martapura Barat,
      Barat, Aranio, Mataraman, Pengaron   Mataraman, Pengaron  
   TOTAL 2 6 45 4 13
Batang Hulu Sungai Tengah
7 Alai (Kalsel) 1 3    
      Labuan Amas      
   TOTAL 1 1 3
8 Malikau Tanah Laut 1 3    
      Kurao      
   TOTAL 1 1 3

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-124
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 56 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara,
A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau) dengan
Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Barito S. Negara
Kabupaten/ Kota : 8 Kabupaten : 5
Kecamatan : 34 Kecamatan : 13
Desa : 444 Desa : 156
Desa Rawan Banjir : 122 Desa Rawan Banjir : 4

S. Batang Alai:
S. Alalak: Kabupaten : 1
Kabupaten/ Kota : 2 Kecamatan : 1
Kecamatan : 4 Desa : 3
Desa : 54
Desa Rawan Banjir : 6

A.Serapat
Kabupaten/ Kota : 1
Kecamatan : 2
Desa : 30
Anjir penghubung utama ke
Kab. Kapuas, Pulang Pisau,
Palangkaraya (Kal-Teng)

A.Tamban
Kabupaten : 1
Kecamatan : 2
Pegunungan Meratus

Desa : 25

S.Martapura
Kabupaten/ Kota : 2
Kecamatan : 6
Desa : 45
Desa Rawan Banjir: 13

S.Malikau
Kabupaten/ Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 3

Daerah Rawan Banjir

Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-125
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir Serapat, Sungai Alalak,
Martapura, Batang Alai, dan Malikau) adalah 359.681 KK, dimana 15.8% dari jumlah KK
tersebut tinggal di bantaran sungai (56.860 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat
air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan
sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di sembilan kabupaten, terdiri
dari 5 (lima) kabupaten di Kalimantan Selatan dan 4 (empat) kabupaten di Kalimantan
Tengah bagian timur (lihat tabel 3.30 dan gambar 3.57 ).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 6 (enam) kabupaten dan 285 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini. Satu kabupaten
terletak di Kalimantan Selatan (Hulu Sungai Utara) dan lima kabupaten terletak di
Kalimantan Tengah bagian timur.

Tabel 3. 30 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara, A.
Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Komunitas Dekat Air memiliki Desa Tertinggal

Jumlah Jumlah Jumlah


    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Barito Barito Kuala (Kalsel) 3 6 2 4    
Tabunganen, Kuripan,  
Bakumpai, Tabukan Bakumpai

           
    Kota Banjarmasin 3 12        
Banjarmasin Barat,    
Banjarmasin Tengah,
      Banjarmasin Selatan      
    Hulu Sungai Utara 2 5 1 4 1 19
Danau Panggang, Paminggir Danau Panggang
      Paminggir      
    Kapuas (Kalteng)     1 2 1 28
          Kapuas Murung   Kapuas Murung  
Barito Selatan
    (Kalteng) 2 2 4 15 4 41
Jenamas,Dusun Utara Jenamas, Dusun Jenamas, Dusun
Hilir, Dusun Hilir, Dusun Selatan,
Selatan, Dusun Dusun Utara
        Utara    
Barito Timur  
    (Kalteng)       1 7
              Pemantau Karau  
Barito Utara
    (Kalteng) 2 8 4 55 6 81
Teweh Tengah, Lahei Montalat, Montalat, Gunung
Gunung Purei, Timang, Gunung
Teweh Timur, Purei, Teweh Timur,
Lahei Teweh Tengah,
          Lahei  

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-126
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Komunitas Dekat Air memiliki Desa Tertinggal

Jumlah Jumlah Jumlah


    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
Murung Raya  
    (Kalteng)   3 20 2 50
  Permata Intan, Permata Intan,
Laung Tuhup, Laung Tuhup
Barito Tuhup
        Raya    
    TOTAL 12 33 15 100 15 226

2 Negara Tapin (Kalsel)     1 4    


  Candi Laras Utara  
           
    Hulu Sungai Selatan 1 2 2 4    
Daha Selatan Daha Barat, Daha
        Selatan      
    Hulu Sungai Utara         4 59
  Babirik, Sungai
Pandan, Amuntai
Selatan, Amuntai
            Tengah  
    TOTAL 1 2 3 8 4 59
Anjir 2
3 Tamban Barito Kuala (Kalsel) 9        
      Mekarsari, Tamban          
    TOTAL 2 9        

4 Martapura Banjarmasin 1 5        
      Banjarmasin Utara          
    Banjar 2 10 1 4    
Sungai Tabuk, Aranio  
      Pengaron      
    TOTAL 3 15 1 4    
Batang
5 Alai Hulu Sungai Tengah 1 1        
      Labuan Amas          
    TOTAL 1 1        

* diatas 300 KK

Gambar 3. 57 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara, A.


Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-127
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Barito S. Negara
KK Bantaran Tinggi: 12 Kec, 33 Desa KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 2 Desa
Komunitas Dekat Air: 15 Kec, 100 Desa Komunitas Dekat Air: 3 Kec, 8 Desa
Daerah Tertinggal: 15 Kec, 226 Desa Daerah Tertinggal: 4 Kec, 59 Desa

Pegunungan Meratus

S. Batang Alai
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec, 3 Desa

A.Tamban
KK Bantaran Tinggi:
2 Kec, 9 Desa

S. Martapura
KK Bantaran Tinggi: 3 Kec, 15 Desa
Komunitas Dekat Air: 1 Kec, 4 Desa

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-128
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir Serapat, Sungai Alalak,
Martapura, Batang Alai, dan Malikau) adalah sebagai berikut (gambar 3.58):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten


Banjar (Kecamatan Astambul, Pengaron, dan Sei Tabuk), Kabupaten Tapin
(Kecamatan Candilaras Selatan), Kabupaten Tanah Laut (Kurau), dan Kabupaten

Hulu Sungai Selatan (Kecamatan Daha Utara, Daha Selatan, dan Daha Barat).

 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Hulu
Sungai Selatan, Tapin, dan Tabalong (Kalimantan Selatan), serta Kabupaten Kuala
Kapuas, Pulang Pisau, Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, dan Murung Raya
(Kalimantan Tengah Bagian Timur).

 Daerah penghasil sawit terletak di Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan
(Kalimantan Tengah Bagian Timur).

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Tabalong, Barito Utara, Barito
Selatan, dan Murung Raya.

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Barito Kuala (Tamban,


Belawang, Berambai), Banjar (Karang Intan), Tapin (Candi Laras Selatan, Candi
Laras Utara), Hulu Sungai Selatan (Daha Utara, Labuan Amas Utara), Hulu Sungai
Utara (Paminggir), Tabalong (Tanjung), serta Barito Selatan di Kalimantan Tengah
Bagian Timur.

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Tanah Laut (Kurau, Bati-Bati), Banjar
(Aluh-Aluh, Sungai Tabuk, Astambul, Pengaron), Barito Kuala (Anjir Pasar,
Mandastana, Jejangkit, Barambai, Tabukan), Hulu Sungai Selatan (Daha Utara), Hulu
Sungai Tengah (Labuan Amas Utara), Hulu Sungai Utara (Sungai Pandan, Danau
Panggang, Paminggir, Babirik, Sungai Tabukan, Amuntai Tengah, Amuntai Utara),
dan Tabalong (Banua Lawas, Tanjung).

 Daerah tambang Batubara terletak di Kabupaten Tabalong (Tanjung), Kabupaten


Tapin, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, serta Barito Utara, dan Barito
Selatan di Kalimantan Tengah Bagian Timur (wilayah-wilayah ini penghasil batubara
kedua terbesar secara nasional).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-129
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 58 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara, A.
Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau)

Karet

Coal Kayu

Kayu
Sawit

Karet

Coal Kayu
Sawit

Karet

Kayu

Karet
Karet

Coal
Karet
Sawit

Coal
Karet

Tanaman
Karet

Pangan
Pegunungan Meratus

Coal

Coal
Karet
Tanaman
Tanaman

Pangan
Pangan

Coal

Tanaman
Pangan
Tanaman
Pangan

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-130
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok
satu (Sungai Barito, Negara, Anjir Tamban, Anjir Serapat, Sungai Alalak, Martapura,
Batang Alai, dan Malikau) dapat menghubungkan dua PKN dan beberapa PKW yang
terdapat di dua propinsi. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini cukup ramai dengan
adanya pusat-pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.59):

 PKN: Kota Banjarmasin dan Palangkaraya;


 PKW: Kota Martapura, Marabahan, Amuntai, Kuala Kapuas, Buntok, dan Muara
Teweh;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Banjar (6 lokasi), Barito
Kuala (17 lokasi), Tapin (1 lokasi), Hulu Sungai Selatan (1 Lokasi), Hulu Sungai
Tengah (2 lokasi), Hulu Sungai Utara 12 (lokasi), dan Banjarmasin (18 lokasi), serta
terdapat 43 lokasi pasar di sekitar sungai Barito Kalimantan Tengah Bagian Timur;
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah,
Balangan, Tapin, Banjar, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito
Timur;
- Industri karet terletak di Banjarmasin, Tabalong, Bati-bati;
- Industri CPO terdapat di Banjarmasin;
- Industri kayu terletak di Barito Kuala dan Negara; dan
- Industri pangan di Banjar;
 Daerah wisata terletak di Takisung (wisata pantai), Alalak, Candi Laras Selatan, Daha
Utara;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Banjarmasin (pelabuhan laut
Strategis Nasional) dan Bandara Syamsudin Noor (terdapat juga bandara perintis
Warukin di Tabalong). Disamping itu terdapat transshipment point batubara
(pelabuhan khusus) di Tabanio, depo pertamina di Banjarmasin, serta terdapat
kurang lebih 52 dermaga/ halte sungai (jumlah ini tidak termasuk dermaga/ halte
sungai di wilayah Kalimantan Tengah Bagian Timur).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-131
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 59 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Barito, Negara,
A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-132
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Barito (Kalsel-Kalteng)
Pasar Tepi Sungai: 75 Lokasi

Karet

K ayu
S. Negara
Muara Teweh
Pasar Tepi Sungai: 10 Lokasi

Banjarmasin (PKN) Coal S. Batang Alai

Kayu
 Gate City dengan pelabuhan Pasar Tepi Sungai: 2 Lokasi
laut strategis nasional (terdapat

Saw it
depo pertamina), bandar udara

K are t
pusat penyebaran sekunder,
dan terminal kelas A

K ayu
 Pasar Tepi Sungai: 18
Coal

Buntok
Saw it

Karet

Palangkaraya (PKN)

K ayu

K are t
Semen
Karet

Coal
K are t
Saw it

JOB Pertamina Karet


Coal
K are t

S. Alalak
Amuntai
Karet

Tanaman Pasar Tepi Sungai: 4 Lokasi


Pegunun gan M eratus

Pangan
A.Serapat
Pasar Tepi Marabahan Coal
Sungai: 4 Lokasi S. Martapura
Kayu Pasar Tepi Sungai: 4 Lokasi
Tanam an
Tanam an

Kuala Kapuas
K are t

Coal
P ang an
Pangan

A.Tamban
Pasar Tepi
Coal
Sungai: 4 Lokasi
Kayu Tanaman
Pangan
Karet Tanaman
Transshipment Point Sawit Pangan Pangan
Kayu
Batubara dari sungai
Barito
Karet

PKN
PKW Hasil Industri
Pasar Tepi Sungai Penghasil Perikanan Darat
Hasil Tanaman
Industri Kecamatan Tertinggal
Penghasil Perikanan Darat
Daerah Wisata Komunitas Dekat Air
Kecamatan Tertinggal
Depo Pertamina Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Pelsus Batubara Komunitas
Daerah DekatBanjir
Rawan Air
Bandar Udara Pusat Jumlah Berperan
Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Besar Untuk Tinggi (Kelompok 1)
Perhubungan
Penyebaran Sekunder Daerah Rawan Banjir
Pelabuhan Laut Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 1)
Nasional

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP
2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Kintap, Satui, Batulicin, Manunggul,
Cengal, dan Sampanahan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-133
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama terdapat di
Kabupaten Tanah Laut, Kota Baru, dan Tanah Bumbu (lihat tabel 3.31 dan gambar 3.60).
Di sekitar sungai kelompok ini terdapat wilayah yang relatif rawan banjir, yaitu
Kecamatan Kintap (Kabupaten Tanah Laut) dan beberapa kecamatan di Kabupaten
Tanah Bumbu (Satui, Kusan Hilir, Kusan Hulu, dan Karang Bintang).

Tabel 3. 31 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kintap, Satui,
Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) dengan Akses Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Kintap Tanah Laut 1 4 1 4
Kintap Kintap
         
2 Satui Tanah Bumbu 1 3 1 1
Satui
        Satui  
3 Batulicin Tanah Bumbu 3 31 3 16
Kusan Hilir, Kusan Kusan Hilir, Kusan
      Hulu, Karang Bintang   Hulu, Karang Bintang  
4 Manunggul Kota Baru 1 2    
Sungai Durian
           
5 Cengal Kota Baru 2 8    
Pamukan Selatan,
      Pamukan Utara      
6 Sampanahan Kota Baru 2 10    
Sampanahan,
      Kelumpang Barat      

Gambar 3. 60 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kintap, Satui,
Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) dengan Akses Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-134
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Cengal
Kab. Kota Baru
Kecamatan: 2
Desa: 8

S. Manunggul
Kab. Kota Baru
Kecamatan: 1
Desa: 2

S. Sampanahan
Kab. Kota Baru
Kecamatan: 2
S. Satui Desa: 10
Kab. Tanah Bumbu
Kecamatan: 1
Desa: 3 S. Batu Licin
Desa Rawan Banjir: 1 Kab. Tanah Bumbu
Kecamatan: 3
Desa: 31
Desa Rawan Banjir: 16

Pegunungan Meratus

S. Kintap
Kab. Tanah Laut
Kecamatan: 1
Desa: 4
Desa Rawan Banjir: 4

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-135
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Kintap, Satui, Batulicin, Cengal, Manunggul, dan Sampanahan)
adalah 18.609 KK, dimana 18.89% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai
(3.414 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat air (komunitas yang banyak
menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi
kebutuhan transportasi) terdapat di Kecamatan Sampanahan (1 desa), sedangkan
Kecamatan yang memiliki desa dengan keluarga bantaran sungai relatif tinggi terletak di
Kusan Hilir (1 desa) dan Pamukan Selatan 1 (desa). Lebih lanjut berdasarkan data
daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui tidak
terdapat desa tertinggal di wilayah sekitar sungai kelompok ini (lihat tabel 3.32 dan
gambar 3.61).

Tabel 3. 32 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kintap, Satui,
Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) yang Memiliki Keluarga Bantaran
Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Memiliki Wilayah dengan Wilayah Sekitar Sungai
No Sungai Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Komunitas Dekat Air Memiliki Desa Tertinggal
Jumlah Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1
1 Batulicin Tanah Bumbu 1        
Kusan Hilir    

           
2 Cengal Kota Baru 1 1        
      Pamukan Selatan          
3 Sampanahan Kota Baru     1 1    
          Sampanahan      
* diatas 300 KK

Gambar 3. 61 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kintap, Satui, Batulicin,
Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-136
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

S. Cengal
KK Bantaran Tinggi:
1 Kec, 1 desa

S. Sampanahan
Komunitas Dekat Air:
1 Kec, 1 desa

S. Batu Licin
KK Bantaran Tinggi:
1 Kec, 1 desa

Pegunungan Meratus

Komunitas Dekat Air


Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

Sumber Daya Alam

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-137
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Kintap, Satui, Batulicin, Cengal, Manunggul, dan Sampanahan)
adalah sebagai berikut (gambar 3.62):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Kota Baru (Kecamatan

Sampanahan).

 Daerah penghasil sawit terletak di Kecamatan Kintap (Tanah Laut), Kec. Satui (Tanah
Bumbu), dan Pamukan Utara (Kota Baru), sedangkan karet relatif tidak besar
terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kecamatan Kintap (Tanah Laut);
Kecamatan Satui, Kusan Hulu, Kusan Hilir (Tanah Bumbu); dan Pamukan Barat,
Sungai Durian (Kota Baru).

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kecamatan Pamukan Selatan (Kota


Baru).

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Kusan Hilir (Tanah Bumbu).

 Daerah tambang batubara terletak di Kabupaten Tanah Bumbu (Satui, Batulicin),


sedangkan kabupaten lain penghasil batubara relatif tidak dekat dengan sungai di
kelompok dua ini.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-138
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 62 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai
Kintap, Satui, Batulicin, Cengal, Manunggul, dan Sampanahan)

Hasil Industri
Hasil Tanaman
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
S. Cengal
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 2)

S. Manunggul

S. Satui S. Sampanahan

S. Batu Licin

Sawit

Kayu
Pegunungan Meratus

Tanaman
Pangan

Coal
S. Kintap
Kayu
Kayu

Sawit
Sawit
Kayu

Coal

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-139
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok dua
(Sungai Kintap, Satui, Batulicin, Sampanahan, Manunggul, dan Cengal) dapat
menghubungkan hinterland-nya ke Kota Baru (PKW) dengan pelayaran sungai-laut
(pesisir). Kegiatan sekitar sungai kelompok ini lebih banyak untuk industri dan
perkebunan. Uraian lebih rinci pusat-pusat kegiatan di wilayah sekitar sungai kelompok
ini sebagai berikut (gambar 3.63):

 PKW: Kota Kotabaru;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: Kintap (1 lokasi),
Pamukan Selatan (3 lokasi), Sampanahan (2 lokasi),Pamukan Utara (1 lokasi),
Pamukan Barat (1 lokasi), Satui (1 lokasi), Kusan Hulu (4 lokasi);
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Satui dan Batulicin (untuk industri batubara di Asam-asam
dan Kotabaru tidak termasuk dalam cakupan sekitar sungai kelompok dua);
- Industri CPO terdapat di Satui, Kintap dan Pamukan Utara; dan
- Industri kayu terletak di Kintap, Satui, Kusan Hilir, dan Pamanukan Selatan;
 Daerah wisata terletak di Pamukan Selatan, Satui, dan Kusan Hilir (wisata bahari);
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Kota Baru (pelabuhan laut Nasional)
dan Bandara Stagen (Bandar udara pusat penyebaran tersier). Disamping itu
terdapat back loading Pertamina, transshipment point batubara yang besar, 15
dermaga/ halte sungai, serta cukup banyak pelabuhan khusus di wilayah ini.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-140
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 63 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kintap, Satui,
Batulicin, Sampanahan, Manunggul, dan Cengal)

Hasil Industri
S. Cengal
Hasil Tanaman
Pasar tepi sungai: 5 Lokasi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air S. Manunggul
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi Pasar tepi sungai: 1 Lokasi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar untuk Perhubungan (kelompok 2)

KOTABARU
S. Sampanahan
 Gate City dengan pelabuhan laut Pasar tepi sungai: 1 Lokasi
nasional dan bandar udara pusat
penyebaran tersier
 Terdapat industri tambang
batubara dan sawit
 Terdapat back loading Pertamina

S. Batu Licin
Pasar tepi sungai: 4 Lokasi

S. Satui
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi

Sawit
Sawit

Kayu
Kayu
Pegunungan Meratus

Tanaman
Pangan

Coal
Kayu

S. Kintap Kayu
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi
Kayu

Sawit
Sawit

PKN
Kayu

PKW Sawit
Coal Kayu
Pasar Tepi Sungai Sawit Indonesia
PKN
Industri PLTU Kayu Bulk Terminal
PKW Wisata
Daerah (IBT)
PasarLoading
Back Tepi Sungai
Pertamina
Industri
Pelsus Batubara
DaerahUdara
Bandar WisataPusat
Penyebaran Tersier
Pelabuhan Laut Nasional

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-141
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data
Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

B. Kalimantan Tengah

Berdasarkan hasil kajian teknis DLLASDP tahun 2005 data PODES tahun 2008 diketahui
sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Kalimantan Tengah berjumlah
12 sungai (serta anak sungainya), yaitu sungai: Barito, Kapuas, Kahayan, Rungan (Anak
S.Kahayan), Sebangau, Kasongan, Sampit, Seruyan, Kumai, Arut, Lamandau, dan Jelai.

Selanjutnya sungai-sungai tersebut di kelompokan menjadi 6 (enam) untuk tinjauan


situasi lingkungannya. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan pelayanan
intramoda sungai dan kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai. Enam
kelompok sungai tersebut yaitu: kelompok satu (Sungai Barito, Kapuas, Kahayan,
Rungan, serta Sungai Sebangau), Kelompok dua (Sungai Kasongan), Kelompok tiga
(Sungai Sampit), kelompok empat (Sungai Seruyan), kelompok lima (Sungai Kumai, Arut,
dan Lamandau), Kelompok enam (Sungai Jelai) (lihat gambar 3.64).

Gambar 3. 64 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di Kalimantan Tengah

Sungai Lahung

Sungai Kapuas

Sungai Barito
Sungai Kahayan

Sungai Tayau
Sungai Rungan

Sungai Teweh
Sungai Sebangau

Sungai Kasongan Gunung Mas

Barito Utara
SungaiSampit
Keterangan :
Sungai yang berperan Besar
untuk Perhubungan (Kelompk 1)

Sungai yang berperan Besar Sungai Seruyan Katingan


untuk Perhubungan (Kelompk 2)
Kapuas
Sungai Yang Berperan Besar
Untuk Perhubungan (Kelompok 3) Barito Selatan
Sungai Yang Berperan Besar Untuk
lamandau
Palangkaraya
Perhubungan (Kelompok 4)
Barito Timur
Sungai Yang Berperan Besar
Untuk Perhubungan (Kelompok 5) Kota waringin Timur
Sungai Yang Berperan Besar
Untuk Perhubungan (Kelompok 6)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sungai Jelai

PT. SANTIKA KONSULINDO


Sungai Sungai
Sungai Arut
Lamandau Kumai
3-142
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008, dan hasil kajian teknis DLLASDP


1. Sistuasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Tayau, Teweh, Barito, Lahung, Kapuas,
Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau

Geografis

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 8
(delapan) kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (lihat tabel 3.33 dan gambar 3.65).
Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini,
yaitu Kabupaten Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, dan Pulang Pisau.

Tabel 3. 33 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Tayau, Teweh,
Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau) dengan Akses
Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


No Sungai
Kabupaten/ Jumlah Jumlah
Jumlah Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa

Barito utara
2 34 2 10

  Montalat, Lahei Montalat, Lahei

Barito selatan
6 60 6 15
Jenamas, Dusun hilir
Jenamas, Dusun hilir Karau kuala, Dusun selatan,
1 Karau kuala, Dusun selatan, Dusun Dusun utara, Gunung bintang
utara, Gunung bintang awai awai
Barito
Barito timur
3 10

Dusun timur, Pematang karau,


Paju epat

Murung raya
5 40 1 8

Permata intan,Murung,Sumber Permata Intan


barito,Seribu riam,Uut murung

17 144 9 23

2 Laung Murung Raya


3 36 2 27

Laung tuhup, Barito tuhup raya, Laung tuhup, Barito tuhup raya 27
Tanah siang selatan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-143
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


No Sungai
Kabupaten/ Jumlah Jumlah
Jumlah Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa
3 36 2 27
3 Tayau Barito timur 1 2
Dusun tengah  

1 2

4 Teweh Barito Utara


3 36 3 31
Gunung purei,Teweh timur,Teweh Gunung purei,Teweh
tengah timur,Teweh tengah

3 35 3 31
Kabupaten
5 Kapuas
kapuas 11 157 4 33
Kapuas kuala, Selat,Basarang,
Kapuas hilir, Kapuas murung, Mantangai,
Pulau petak, Kapuas murung, Timpah,
Kapuas barat, Mantangai, Timpah, Kapuas tengah.
Kapuas tengah, Kapuas hulu

11 157 4 33

6 Kahayan Palangkaraya
1 2

 
Pahandut

Gunung mas
9 87
Manuhing raya, Rungan, Rungan
Hulu, Sepang, Mihing raya,Tewah,
Kahayan hulu utara, Damang batu,
Miri manasa

Pulang pisau
8 6 4 29
Kahayan kuala,Sebangau kuala
Pandih batu,Maliku,Kahayan
hilir,Jabiren raya,Kahayan Maliku, Jabiren raya,Kahayan
tengah,Banamatingang tengah,Banamatingang

18 158 7 67

7 Rungan Palangkaraya 5 18 3 6

Sebangau, Jekan raya, Bukit baru ,


Sebangau, Jekan raya, Bukit baru
Rakumpit.

Gunung Mas 1 7

Manuhing

6 25 3 6

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-144
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


No Sungai
Kabupaten/ Jumlah Jumlah
Jumlah Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa

8 Sebangau Pulang Pisau 1 4

Sebangau Kuala

1 4

Gambar 3. 65 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Tayau, Teweh,
Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau) dengan Akses
Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Sungai Kapuas
Kabupaten : 1 Sungai Lahung
Kecamatan : 11 Kabupaten : 1 Sungai Barito
Desa : 157 Kecamatan : 3 Kabupaten : 4
Desa Rawan Banjir : 33 Desa : 36 Kecamatan : 17
Desa Rawan Banjir : 27 Desa : 144
Desa Rawan Banjir : 23
Sungai Kahayan
Kabupaten : 3 Sungai Teweh
Kecamatan : 18 Kabupaten : 1
Desa : 158 Kecamatan : 3
Desa rawan Banjir : 67 Desa : 35
Desa Rawan Banjir : 31

Sungai Rungan
Kabupaten : 2
Kecamatan : 6
Desa : 25
Desa Rawan banjir :6

Keterangan

Daerah Rawan
Sungai Sebangau
Banjir
Kabupaten : 1
Kecamatan : 1
Sungai Berperan Besar Desa : 4 Sungai Tayau
Untuk Perhubungan Kabupaten : 1
(Kelompok 1) Kecamatan : 1
Desa : 2

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-145
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data podes tahun 2008 dapat diketahui bahwa jumlah keluarga di wilayah
sekitar sungai kelompok 1 (Sungai Barito, Lahung, Tayau, Teweh, Kapuas, Kahayan,
Rungan, dan Sungai Sebangau) adalah 764.561 KK, dimana 22 % dari jumlah KK
(168.203 KK) tersebut yang tinggal di bantaran sungai. Diketahui pula terdapat pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) di wilayah sekitar
sungai kelompok 1, yaitu tersebar di delapan kabupaten Kalimantan Tengah (lihat tabel
3.34 dan gambar 3.66).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 7 (tujuh) kabupaten dan 167 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 34 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Tayau, Teweh,
Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
No Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki Desa
Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Tertinggal
 
  Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa

1 Barito Barito utara 1 3 2 12 1 1


      Lahei   Montalat, Lahei   Montalat  
    Barito selatan 3 7 5 22 2 2
 Jenamas, Dusun
hilir
Karau kuala,
Jenamas, Dusun Dusun selatan,  Dusun Utara, Gunung
      selatan, Dusun utara.   Dusun utara   Bintang Awai  
    Barito Timur 1 1 3 11
Dusun Timur, Pematang
Paju Epat Karau, Paju Epat
Murung Raya 4 27 1 3
Permata Intan,
Murung, Sumber
Barito, Seribu
Riam Permata Intan
TOTAL 5 11 11 61 7 17
  Lahung Murung Raya 1 4 3 7
Barito Tuhup
Raya, Laung
      Laung Tuhup   Tuhup      
TOTAL 1 4 3 7
  Tayau Barito Timur 1 1 1 2
       Dusun Tengah    Dusun Tengah  
TOTAL 1 1 1 2
  Teweh Barito Utara 2 9 1 2 3 17
Teweh tengah, Gunung Purei, Tewh
      Gunung Purei   Teweh Timur   Timur, Teweh tengah  
TOTAL 2 9 1 2 3 17
Kabupaten
  Kapuas Kapuas 12 80 7 25 1 14
  Kapuas kuala,  Kapuas kuala,
Selat,Basarang, Kapuas Selat,Kapuas
hilir, Pulau petak, murung, Kapuas
Kapuas murung, barat, Mantangai,
Kapuas barat,
Mantangai, Timpah, Kapuas tengah,
    Kapuas tengah, Kapuas   Kapuas hulu   Kurun  

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-146
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sungai Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki Desa
No Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Tertinggal
  Jumlah Jumlah Jumlah
  Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
hulu, Kurun
TOTAL 12 80 7 25 1 14
  Kahayan Palangkaraya 1 5
      Pahandut      
    Gunung Mas 2 3 5 15 9 56
Mahuning Raya, Rungan,
Rungan Hulu, Sepang,
 Rungan, Rungan Mihing Raya, Kahayan
Hulu, Mihing Hulu Utara, Damang
Kahayan Hulu Utara, raya, Damang Batu, Miri Manasa,
      Tewah   batu, Miri manasa   Tewah  
    Pulang Pisau 7 20 1 7 58
Kahayan kuala,
Pandih Kahayan kuala,
batu,Maliku,Kahayan Pandih
hilir,Jabiren batu,Maliku,Kahayan
raya,Kahayan hilir,Jabiren raya,Kahayan
      tengah,Banamatingang     tengah,Banamatingang  
TOTAL 10 28 5 16 16 114
RUngan Palangkaraya 2 3 2 2
 Bukit Batu,
  Sebangau, Jekan Raya. Sebangau      
TOTAL 2 3 2 2 16 114
  Sebangau Pulang Pisau 1 3 1 4 1 3
      Sebangau Kuala   Sebangau Kuala   Sebangau Kuala  
TOTAL 1 3 1 4 1 3
* diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-147
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 66 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Tayau, Teweh, Barito,
Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Sungai Lahung Sungai Teweh


Sungai Kapuas KK Bantaran Tinggi :2 Kec, 9Desa
KK Bantaran Tinggi :12 Kec , 80 Desa KK Bantaran Tinggi :1 Kec, 4 Desa
Komunitas Dekat Air : 3 Kec, 23 Komunitas Dekat Air : 1 Kec, 2 Desa
Komunitas Dekat Air : 7 Kec, 25 Desa Daerah tertinggal : 3 Kec, 17 Desa
Daerah tertinggal : 1 Kec, 14 Desa Desa

Sungai Kahayan
KK Bantaran Tinggi :10 Kec , 28 Desa
Komunitas Dekat Air : 5 Kec, 16 Desa
Daerah tertinggal : 16 Kec, 144 Desa

Sungai Rungan
KK Bantaran Tinggi :1 Kec, 3 Desa
Komunitas Dekat Air : 2 Kec, 2 Desa
Daerah tertinggal : 16 Kec, 114 Desa

Keterangan

Daerah Rawan
Banjir

Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Sungai Sebangau
Jumlah Keluarga Bantaran
KK Bantaran Tinggi :1 Kec, 3 Desa
Sungai Relatif Tinggi
Komunitas Dekat Air : 1 Kec, 4 Desa
Sungai Berperan Besar Daerah tertinggal : 1 Kec, 3 Desa
Untuk Perhubungan
(Kelompok 1)

Sungai Barito
KK Bantaran Tinggi : 5 Kec , 11 Desa
Komunitas Dekat Air : 11 Kec, 61 Desa
Daerah tertinggal : 7 Kec, 17 Desa

Sungai Tayau
KK Bantaran Tinggi :1 Kec, 1 Desa
Daerah Tertinggal : 1 Kec, 2 Desa

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-148
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok satu
(Sungai Barito, Lahung, Tayau, Teweh, Kapuas, Kahayan, Rungan, dan Sungai
Sebangau) adalah sebagai berikut (gambar 3.67):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Barito Utara (Kecamatan Teweh


Tengah dan Lahei), Barito Selatan (Kecamatan Dusun Selatan, Kecamatan Dusun
Utara, dan Kecamatan Gunung Bintang Awai), Kapuas (Kecamatan Kapuas Kuala,
Kecamatan Basarang, Kecamatan Kapuas Hilir, Kecamatan Mentangai, Kecamatan
KapuasTengah, Kecamatan Kapuas Hulu), Gunung Mas (Kecamatan Kahayan Hulu
Utara), Palangkaraya (Kecamatan Pahandut, Kecamatan Bukit Batu), dan Pulang
Pisau (Kecamatan Kahayan Kuala, Kecamatan Kahayan Tengah, Kecamatan
Banamatingan).
 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Timur,
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Kapuas, Gunung Mas, dan Pulang Pisau.
 Daerah pengasil sawit terdapat di Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Timur,
Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Gunung Mas
 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Murung Raya, Barito Selatan,
Barito Utara, Barito Timur, dan Gunung Mas.
 Daerah hasil perikanan terdapat di Kabupaten Murung Raya ( Kecamatan Permata
Intan, Kecamatan Murung, Kecamatan Laung Tuhup), Kabupaten Gunung Mas
(Kecamatan Rungan), dan Kabupaten Kapuas (Kecamatan Kapuas Kuala)
 Daerah hasil peternakan terdapat di Kabupaten Kabupaten Kapuas (Kecamatan
Kapuas Murung, Kecamatan Mentangai, Kapuas Tengah), Barito Selatan (Kecamatan
Dusun Selatan, Dusun Utara, Gunung Bintang Awai), Barito Utara (Kecamatan
Gunung Timang, Kecamatan Teweh Tengah, Kecamatan Lahei), Kabupaten Pulang
Pisau (Kecamatan Kahayan Kuala, Kecamatan Pindih Batu), Kabupaten Gunung Mas
(Kecamatan Tewah, Kecamatan Rungan, Kecamatan Kahayan Hulu Utara), Barito
Timur (Kecamatan Dusun Tengah, Kecamatan Pematang Karau), dan Kabupaten
Murung Raya (Permata Intan).
 Daerah hasil tambang batubara terdapat di Murung Raya, Barito Timur, Barito
Utara, serta Barito Selatan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-149
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 67 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai
Tayau, Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir

Kayu
Tanaman
Pangan

Sawit
Karet

Kayu

lamandau
Tanaman
Pangan

Tanaman
Pangan
Karet

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-150
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Sungai-sungai di kelompok satu (Sungai Barito, Lahung, Tayau, Teweh, Kapuas,


Kahayan, Rungan, dan Sungai Sebangau) dapat menghubungkan dua PKN dan empat
PKW di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini
cukup ramai dengan adanya pusat kegiatan sebagai berikut (Gambar 3.68) :

 PKN: Palangkaraya dan Banjarmasin;


 PKW: Buntok, Muara Teweh, dan Kuala Kapuas (Kalimantan Tengah), serta
Marabahan (Kalimantan Selatan);
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai (khusus wilayah Kalteng),
yaitu: Barito Utara (15 lokasi), Barito Selatan (22 lokasi), Murung Raya (4 lokasi),
Kapuas (44 lokasi), Palangkaraya (11 lokasi), Gunung Mas (5 lokasi), Pulang Pisau
(12 lokasi);
 Industri antara lain (khusus wilayah Kalteng):
- Industri Batu Bara terdapat di Murung Raya, Gunung Mas, Barito Utara, Barito
Timur, dan Barito Selatan;
- Industri Karet (Crumb Rubber) terletak di Barito Selatan, Barito Utara, Gunung
Mas, Murung Raya;
- Industri Kayu terdapat: Barito Selatan, Barito Utara, Palangkaraya, Gunung Mas,
Murung Raya;
- Batubara terdapat di Murung Raya, Gunung Mas, Barito Utara, Barito Timur,
Barito Selatan; dan
- Industri pangan terdapat di Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, Palangkaraya;
 Daerah wisata: 2 wisata alam bahari, yaitu di Kuala Kapuas (Kapuas) dan Sebangau
Kuala (Pulang Pisau);

 Simpul transportasi utama, yaitu Bandar Udara Pusat Penyebaran Tersier (Tjilik
Riwut). Disamping itu terdapat empat pelabuhan laut regional (Pulang Pisau, Kuala
Kapuas, Kereng Bengkirai, dan Bahaur), tiga Bandar Udara Bukan Pusat Penyebaran
(Sango, Kuala Kurun, dan Beringin), dua pelabuhan sungai khusus batubara (di
Barito Selatan dan Murung Raya), dua depo pertamina (di Pulang Pisau dan
Palangkaraya), serta 46 pelabuhan/ dermaga sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-151
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 68 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Tayau, Teweh,
Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau)

Legenda Sungai Kapuas Sungai Lahung


Pasar Tepi Sungai : Pasar Tepi Sungai : 4
Hasil Industri Sungai Barito
49 Lokasi Lokasi
Hasil Tanaman Relatif Tinggi Pasar Tepi Sungai :
Penghasil Perikanan Darat 37 Lokasi
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi Sungai Kahayan
Daerah Rawan Banjir Pasar tepi Sungai : Sungai Teweh
20 Lokasi Pasar Tepi Sungai :
1 Lokasi

PKN Coal
Kayu
PKW Tanaman
Sungai Rungan Pangan
Pasar Tepi Sungai
Pasar Tepi Sungai : 2
Industri Lokasi Muara Teweh
Daerah Wisata
Depo Pertamina Karet
Kayu Karet
Pelsus Batubara Kayu

Bandar Udara
Pusat Penyebaran Buntok Karet
Coal

Karet
Sekunder
Tersier

Karet
Tanaman
Bandar Udara lamandau Sungai Sebangau

Pangan
Bukan Pusat Pasar Tepi Sungai : 2
Penyebaran Lokasi Karet

Pelabuhan Laut
Regional/ Lokal
Palangkaraya

Tanaman
Pangan

Pangan
Karet

Kuala Kapuas

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Data
Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-152
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Kasongan dengan Anak Sungainya.

Geografi

Wilayah sekitar Sungai Kasongan yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan tersebar di 12 kecamatan
Kabupaten Katingan. Di Wilayah tersebut juga terdapat wilayah yang relatif rawan banjir,
yaitu tersebar di 72 desa dari 10 kecamatan (tabel 3.35 dan gambar 3.69).

Tabel 3. 35 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kasongan) dengan
Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah Dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Jumlah Jumlah
Kabupaten Jumlah Kecamtan Jumlah Kecamatan
Desa Desa
Sungai
1 Kasongan Katingan 13 157 11 94
Katingan kuala, Mendawai,
Tasik payawan, Katingan hilir, Mendawai, Tasik payawan,
Tewang sangalang garing, Pulau Katingan hilir, Tewang
malan, Katingan tengah sangalang garing, Pulau
Sanaman, mantikei, Petak malan, Katingan tengah
malai, Marikit, Katingan hulu, Sanaman mantikei, Petak
Bukit raya malai, Marikit, Katingan hulu

Penduduk

Berdasarkan data podes tahun 2008 dapat diketahui bahwa jumlah keluarga di wilayah
sekitar Sungai Kasongan adalah 133.189 KK, dimana 15% dari jumlah KK tersebut tinggal
di daerah bantaran sungai (19.978 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat air
(komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai
untuk memenuhi kebutuhan transportasi) di sekitar Sungai Kasongan terdapat di 12
Kecamatan (lihat tabel 3.36 dan gambar 3.70). Lebih lanjut berdasarkan data daerah
tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 11
Kecamatan dan 92 desa yang di kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar Sungai
Kasongan.

Tabel 3. 36 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kasongan) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
No Sungai Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Wilayah terdapat Komunitas Dekat Wilayah sekitar sungai memiliki
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Air Desa Tertinggal
    Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Kasongan Katingan 5 12 12 91 11 92
Katingan kuala,
Katingan kuala, Mendawai,
Mendawai, Tasik
Tasik payawan,  Katingan
payawan, Tewang
Katingan kuala, hilir, Tewang, sangalang
Sanggalang Garing,
Kamipang, Katingan garing, Pulau malan,
     Pulau malan, Katingan
Hilir, Katingan Tengah, Katingan tengah, Sanaman
tengah, Sanaman
Marikt mantikei, Petak malai,
mantikei, Petak malai,
Marikit, Katingan hulu,
Marikit, Katingan hulu,
Bukit raya
Bukit Raya 
* diatas 100 kk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-153
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 69 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kasongan)


dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Sungai Kasongan
Kabupaten : 1
Kecamatan : 13
Desa : 157
Desa Rawan banjir : 94

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Keterangan Kapuas
Barito Selatan
Daerah Rawan
Palangkaraya
Banjir lamandau
Barito Timur
Sungai Berperan Besar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 2)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-154
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 70 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kasongan) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Sungai Kasongan
KK Bantaran Tinggi : 5 Kec , 12 Desa
KomunitasDekat Air :12 Kec, 91 Desa
Daerah tertinggal : 11 Kec, 92 Desa

Gunung Mas

Barito Utara
Keterangan

Daerah Rawan Banjir


Katingan
Kapuas
Kecamatan Tertinggal Barito Selatan
Komunitas Dekat Air Palangkaraya
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai lamandau
Barito Timur
Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Untuk Kota waringin Timur
Perhubungan (Kelompok 2)

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-155
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar Sungai Kasongan
adalah sebagai berikut (gambar 3.71):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Katingan Hulu,


Kecamatan Senaman Mantikei, dan Katingan Tengah (Kabupaten Katingan);
 Daerah penghasil karet terdapat di Kecamatan Katingan Hulu dan Tewang
Sanggalang Garing;
 Daerah penghasil sawit terdapat di Kecamatan Katingan Tengah, Senaman Mantikei,
dan Pulau Malan;
 Daerah penghasil kayu relatif besar terdapat di Kecamatan Bukit Raya dan Petak
Malai;
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Katingan Kuala, Kecamatan
Katingan Hilir, dan Kecamatan Katingan Hulu (Kabupaten Katingan).

Kegiatan

Beberapa pusat kegiatan sekitar Sungai Kasongan adalah sebagai berikut (Gambar 3.72):

 PKL: Katingan Hilir, Katingan Tengah, dan Katingan Hulu;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu di: Kecamatan Katingan
Kuala (2 lokasi), Kecamatan Tasik Panyawan (2 lokasi), Kecamatan Katingan Hilir (1
lokasi), Kecamatan Tewang Sanggalang Garing (2 lokasi), Pulau Malan (1 lokasi),
Katingan Tengah (1 lokasi), dan Senaman Mantikei (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri Karet terdapat di Katingan Hulu dan Tewang Sanggalang Garing;
- Industri berbahan kelapa Sawit Terdapat di Marikit; dan
- Industri Kayu terdapat di Katingan;
 Daerah wisata terdapat di Tasik Payawan dan Pulau Malan, serta Katingan Tengah;

 Pelabuhan laut regional Pegatan Mendawai serta 16 pelabuhan/ dermaga sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-156
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 71 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai
Kasongan)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal Sungai Kasongan
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai yang berperan dalam perhubungan (kelompok 2)

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Kapuas
Barito Selatan
Palangkaraya
lamandau
Barito Timur
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-157
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 72 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Kasongan)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai yang berperan dalam perhubungan (kelompok 2)

PKN
PKW
Pasar Tepi Sungai Gunung Mas
Industri
Daerah Wisata
Depo Pertamina Barito Utara
Pelsus Batubara
Bandar Udara
Pusat Penyebaran Katingan
Sekunder Karet
Pelabuhan Laut Sungai Kasongan Sawit Kapuas
Nasional Pasar Tepi Sungai : 10 Lokasi Barito Selatan
Pelabuhan Laut
Regional Palangkaraya
lamandau
Kayu Barito Timur
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-158
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

3. Situasi Lingkungan Kelompok Tiga: Sungai Sampit dengan Anak Sungainya

Geografi

Wilayah sekitar Sungai Sampit yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan tetap
menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan berjumlah 14 kecamatan di
Kabupaten Kotawaringin Timur. Lebih lanjut terdapat wilayah sekitar Sungai Sampit yang
relatif masih rawan banjir, yaitu tersebar di 5 kecamatan (tabel 3.37 dan gambar 3.73).

Tabel 3. 37 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit) dengan
Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah Dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Jumlah Jumlah
Kabupaten Jumlah Kecamtan Jumlah Kecamatan
Desa Desa
Kotawaringin
1 Sampit Timur 14 114 7 31
Mentaya hilir selatan, Bukit Satuei,
Pulau hanaut,
Mentaya hilir utara, Kota besi,
Mentawa baru/ketapang, Mentaya hilir
Cempaga Hulu, Parenggean,
utara, Kota besi, Telawang
Mentaya Hulu, Bukit Satuei,
Baamang, Seranau,
Antang Kalang
Cempaga, Cempaga hulu, Parenggean,
Mentaya hulu, antang Kalang  

Penduduk

Berdasarkan data podes tahun 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar Sungai
Sampit adalah 70.739 KK, dimana 21% dari jumlah KK tersebut tinggal di daerah
bantaran sungai (14.855 KK). Diketahui pula terdapat pusat komunitas dekat air
(komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai
untuk memenuhi kebutuhan transportasi) di wilayah sekitar Sungai Sampit yang tersebar
di 12 Kecamatan (lihat tabel 3.38 dan gambar 3.74). Lebih lanjut berdasarkan data
daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui
terdapat 14 Kecamatan dan 53 desa tertinggal di wilayah sekitar Sungai Sampit.

Tabel 3. 38 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Keluarga Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki Desa
Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Tertinggal
No Sungai
Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
1 Sampit Kotawaringin Timur 12 50 6 25 14 53
Mentaya hilir selatan,   Pulau Hanaut,   Mentaya hilir selatan, Bukit
Mentawa baru/ketapang, Kota Besi, Satuei, Pulau hanaut,
Mentaya hilir utara, Kota Seranau, Mentawa baru/ketapang,
besi, Telawang Mentaya Hulu, Mentaya hilir utara, Kota besi,
Catt. * diatas Baamang, Seranau, Bukit Satue, Telawang
100 KK Cempaga, Cempaga hulu, Antang Kalang Baamang, Seranau,
Parenggean, Mentaya hulu, Cempaga, Cempaga hulu,
antang Kalang Parenggean, Mentaya hulu,
antang Kalang

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-159
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 73 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit) dengan
Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Sungai Sampit
Kabupaten : 1
Kecamatan : 14
Desa : 114
Desa Rawan Banjir : 31

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Keterangan Kapuas
Barito Selatan
Daerah Rawan
Palangkaraya
Banjir lamandau
Barito Timur
Sungai BerperanBesar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 3)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-160
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 74 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Sungai Sampit
KK Bantaran Tinggi : 12 Kec, 50 Desa
Komunitas Dekat Air : 6 Kec, 25 Desa
Daerah tertinggal : 14 Kec, 53 Desa

Gunung Mas

Barito Utara
Keterangan

Daerah Rawan
Katingan
Banjir
Kapuas
Kecamatan Tertinggal Barito Selatan
Komunitas Dekat Air Palangkaraya
Jumlah Keluarga Bantaran lamandau
Barito Timur
Sungai Relatif Tinggi
Sungai BerperanBesar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 3)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-161
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar Sungai Sampit adalah
sebagai berikut (gambar 3.75):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan,


Kecamatan Mentaya Hulu, dan Kecamatan Antang Kalang (Kabupaten Kotawaringin
Timur);
 Daerah penghasil karet terdapat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Cempaga
Hulu, dan Mentaya Hulu;
 Daerah pengasil sawit terdapat di Kecamatan Parenggean, Mentaya Hulu, serta
Antang Kalang;
 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Antang Kalang dan Bukit Satuei.

Kegiatan

Beberapa pusat kegiatan sekitar Sungai Sampit adalah sebagai berikut (gambar 3.76):

 PKW: Sampit;
 PKL : Cempaga, Kota Besi, dan Bukit Santuei;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai terdapat di Mentaya Hilir
Selatan (1 Lokasi), Pulau Hanaut (1 lokasi), Mentawa Baru/Ketapang (3 Lokasi),
Mentaya Hilir Utara (4 lokasi), Baamang (1 lokasi), Seranau (1 lokasi), Cempaga (6
lokasi), Cempaga Hulu (4 lokasi), Bukit Satuei (1 lokasi), dan Antang Kalang (2
lokasi);
 Kegiatan industri yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah:
- Industri Karet;
- Industri Kayu; dan
- Industri Pangan;

 Dua pelabuhan laut regional (Sampit dan Samuda) dan satu bandar udara bukan
pusat penyebaran (H.Asan-Sampit). Disamping itu juga terdapat pelabuhan khusus
CPO di Desa Bagendang Sampit, depo pertamina di Sampit, serta 11 dermaga
sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-162
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 75 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Yang berperan dalam perhubungan Kelompok tiga

Gunung Mas

Barito Utara

Sawit

Katingan
Kapuas
Barito Selatan
Palangkaraya
lamandau
Barito Timur
Kota waringin Timur
Karet
Karet

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau
Tanaman
Karet

Pangan

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-163
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 76 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Sampit)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai yang berperan Dalam Perhubungan Kelompok Tiga

PKN Sungai Sampit


PKN
Pasar tepi Sungai : 24 Lokasi
PKWPKW
PKLPasar Tepi Sungai
Gunung Mas
Pasar Tepi Sungai
Industri
Industri Barito Utara
Daerah
Daerah Wisata Wisata
Depo Pertamina
Depo Pertamina
Pelsus Batubara
PelsusBatubara
Bandar Udara Katingan
Pusat Penyebaran
Bandar Udara Kapuas
Sekunder
Pusat Penyebaran Barito Selatan
Pelabuhan
Sekunder
Tersier Laut
Nasional Palangkaraya
Bandar
Pelabuhan LautUdara lamandau
BukanPusat
Regional
Barito Timur
Penyebaran
Kota waringin Timur
Karet

Pelabuhan Laut
Nasional
Karet
Regional/ Lokal Kotawaringin Seruyan Sawit
Barat
Tanaman

Sukamara Pulang Pisau


Pangan
Karet

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan Peruntuhan
Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral),
Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-164
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

4. Situasi Lingkungan Kelompok Empat: Sungai Seruyan dengan Anak Sungainya

Geografi

Wilayah sekitar Sungai Seruyan yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan tetap
menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan berjumlah 5 kecamatan di
Kabupaten Seruyan. Lebih lanjut terdapat wilayah sekitar Sungai Seruyan yang relatif
masih rawan banjir, yaitu tersebar di 3 kecamatan (tabel 3.39 dan gambar 3.77).

Tabel 3. 39 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Seruyan) dengan
Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah Dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Jumlah Jumlah
Kabupaten Jumlah Kecamtan Desa Jumlah Kecamatan Desa
1 Seruyan Seruyan 5 86 3 17
Seruyan hilir, Danau
sembuluh, Hanau, Seruyan Seruyan hilir, Danau
tengah, Seruyan hulu   sembuluh, Hanau  

Penduduk

Berdasarkan data podes tahun 2008 dapat diketahui bahwa jumlah keluarga di wilayah
sekitar Sungai Seruyan adalah sebanyak 20.624 KK, dimana 24 % dari jumlah KK
tersebut tinggal di daerah bantaran sungai (4.949 KK). Diketahui pula pusat komunitas
dekat air di wilayah sekitar Sungai Seruyan (komunitas yang banyak menggantungkan
pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi)
tersebar di 3 kecamatan dan 12 desa (tabel 3.40 dan gambar 3.78). Lebih lanjut
berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
2007) diketahui terdapat 5 Kecamatan dan 38 desa yang di kategorikan tertinggal
terletak di wilayah sekitar Sungai Seruyan.

Tabel 3. 40 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Seruyan) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik
No Sungai Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai
memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai
Komunitas Dekat Air memiliki Desa Tertinggal
    Relatif Tinggi*
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Seruyan Seruyan 4 11 3 7 5 38
Seruyan hilir, Danau Seruyan hilir,
Danau sembuluh, Danau sembuluh,
sembuluh, Hanau, Hanau, Seruyan
Hanau, Seruyan Seruyan hulu tengah, Seruyan
Tengah hulu

* diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-165
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 77 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Seruyan)


dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Sungai Seruyan
Kabupaten : 1
Kecamatan : 5
Desa : 86
Desa Rawan Banjir : 17

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Keterangan Kapuas
Barito Selatan
Daerah Rawan
Banjir Palangkaraya
Sungai Berperan Besar lamandau
Untuk Perhubungan Barito Timur
(Kelompok4)
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-166
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 78 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Seruyan) yang


Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal

Sungai Seruyan
KK Bantaran Tinggi : 4 Kec , 11 Desa
Komunitas Dekat Air : 3 Kec, 7 Desa
Daerah tertinggal : 5 Kec, 38 Desa

Gunung Mas

Barito Utara
Keterangan
Daerah Rawan
Banjir Katingan
Kecamatan Tertinggal Kapuas
Komunitas Dekat Air Barito Selatan
Jumlah Keluarga Bantaran Palangkaraya
Sungai Relatif Tinggi lamandau
Sungai BerperanBesar Barito Timur
Untuk Perhubungan
Kota waringin Timur
(Kelompok 4)

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-167
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar Sungai Seruyan adalah
sebagai berikut (gambar 3.79):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Seruyan Hilir, Danau


Sembuluh, Seruyan Tengah, dan Seruyan Hulu (Kabupaten Seruyan);
 Daerah penghasil karet terdapat di Kecamatan Seruyan Hulu;
 Daerah pengasil sawit terdapat di Kecamatan Danau Sembuluh, Hanau, dan
Seruyan Tengah;
 Daerah penghasil kayu terdapat di Kecamatan Seruyan Hulu;
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Seruyan Hulu, Seruyan Tengah,
Hanau, Danau Sembuluh, dan Seruyan Hilir.

Kegiatan

Sungai Seruyan memiliki peran strategis menghubungkan kota-kota kecamatan di


kabupaten Seruyan yang secara keseluruhan berada di tepi sungai Seruyan. Kota-kota
tersebut diantaranya adalah Tumbang Manjul (Kecamatan Seruyan Hulu), Rantau Pulut
(Kecamatan Seruyan Tengah), Pembuang Hulu (Kecamatan Hanau), Telaga Pulang
(Kecamatan Danau Sembuluh), dan Kuala Pembuang (Kecamatan Seruyan Hilir). Paparan
lebih rinci terkait pusat kegiatan sekitar Sungai Seruyan adalah sebagai berikut (gambar
3.80):

 PKL: Kuala Pembuang;


 Pasar permanen dan semi permanen dipinggir sungai yang terdapat di Seruyan Hilir
dan Danau Sembuluh;

 Pelabuhan laut regional Kuala Pembuang dan bandar udara bukan pusat penyebaran
(Kuala Pembuang), serta 7 dermaga sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-168
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 79 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai
Seruyan)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 4)

Gunung Mas

Barito Utara
Kayu

Katingan
Kapuas
Barito Selatan
Palangkaraya
lamandau
Barito Timur
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-169
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 80 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Seruyan)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 4)

PKN
PKW Sungai Seruyan
PKL Pasar tepi Sungai :Gunung
2 Lokasi Mas
Pasar Tepi Sungai Karet
Industri Barito Utara
Kayu

Daerah Wisata
Depo Pertamina
Pelsus Batubara
Bandar Udara Katingan
Pusat Penyebaran Kapuas
Sekunder Barito Selatan
Pelabuhan Laut
Nasional Palangkaraya
Pelabuhan Laut lamandau
Barito Timur
Regional
Kayu Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sawit
Pangan

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-170
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

5. Situasi Lingkungan Kelompok Lima: Sungai Lamandau, Kumai, dan Arut

Geografis

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 2 (dua)
kabupaten/ kota di Kalimantan Tengah. Lebih lanjut terdapat beberapa wilayah yang
relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, penjelasan lebih rinci dapat dilihat
pada tabel 3.41 dan gambar 3.81.

Tabel 3. 41 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kumai, Lamandau,
dan Arut) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah Dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
No Sungai Kabupaten Jumlah Kecamtan Desa Jumlah Kecamatan Desa
1 Sungan Kumai Kotawaringin Barat 1 2
Kumai
Sungai Arut Kotawaringin Barat 1 15 3 3
Arut Selatan Arut Utara, Arut Selatan
Sungai Lamandau Kotawaringin Barat 1 5 1 3
Kotawaringin Lama Kotawaringin Lama,
Lamandau 2 49 5 25
Delang, Bulik, Bulik Timur, Belantikan Raya,
Lamandau, Belantikan Lamandau, Bulik, Bulik
Raya, Batangkawa. Timur

Peduduk

Berdasarkan data podes tahun 2008 dapat diketahui bahwa jumlah keluarga di wilayah
sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut adalah 11.964 KK, dimana 35% dari jumlah
KK tersebut tinggal di bantaran sungai (4.067 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat
air terdapat di 9 kecamatan (tabel 3.42 dan gambar 3.82). Lebih lanjut berdasarkan data
daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui
terdapat 4 Kecamatan dan 31 desa yang di kategorikan tertinggal terletak di wilayah
sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 42 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Keluarga Wilayah sekitar sungai
Wilayah terdapat Komunitas Dekat Air
Bantaran Sungai Relatif Tinggi* memiliki Desa Tertinggal
No Sungai
Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
1 Sungai Kumai Kotawaringin Barat 1 2 1 2
Kumai Kumai
2 Sungai Arut Kotawaringin Barat 2 3 1 3 2 22
Arut Selatan, Arut Utara Arut Selatan Arut Selatan, Arut
Utara
3 Sungai Lamandau Lamandau 5 21 2 6 1 7
Bulik, Bulik Timur, Lamandau, Bulik, Bulik Timur, Belantika Batangkawa
Belantikan Raya, Betangkawa Raya, Batangkawa
Kotawaringin Barat 1 4
Kotawaringin Lama
* diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-171
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 81 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kumai,


Lamandau, dan Arut) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir

Lamandau
Kabupaten : 2
Kecamatan : 7 Arut
Desa : 54 Kabupaten : 1
Desa Rawan Banjir : 28 Kecamatan : 1
Desa : 15
Desa Rawan Banjir : 3
Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Keterangan Kapuas
Barito Selatan
Daerah Rawan
Palangkaraya
Banjir lamandau
Barito Timur
Sungai Berperan Besar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 5)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Kumai
Kabupaten : 1
Kecamatan : 1
Desa : 2
Desa Rawan Banjir : 3

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-172
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 82 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kumai, Lamandau, dan
Arut) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal

Sungai Lamandau
KK Bantaran Tinggi : 2 Kec , 44 Desa
Sungai Arut
Komunitas Dekat Air : 4 Kec, 9 Desa
Daerah tertinggal : 1 Kec, 7 Desa KK Bantaran Tinggi : 2 Kec , 3 Desa
Komunitas Dekat Air : 1 Kec, 3 Desa
Daerah tertinggal : 2 Kec, 22 Desa

Gunung Mas

Barito Utara
Keterangan

Daerah Rawan
Katingan
Banjir
Kapuas
Kecamatan Tertinggal Barito Selatan
Komunitas Dekat Air Palangkaraya
Jumlah Keluarga Bantaran lamandau
Barito Timur
Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 5)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sungai Kumai
KK Bantaran Tinggi : 1 Kec , 2 Desa
Daerah tertinggal : 1 Kec, 2 Desa

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-173
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar Sungai Kumai,
Lamandau, dan Arut adalah sebagai berikut (gambar 3.83):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Bulik, Kecamatan


Lamandau, dan Kecamatan Delang (Kabupaten Lamandau), serta di Kecamatan
Kumai (Kabupaten Kotawaringin Barat);
 Daerah penghasil karet terdapat di Kotawaringin Lama, Kumai, dan Arut Selatan
(Kabupaten Kotawaringin Barat);
 Daerah pengasil sawit terdapat di Kecamatan Arut Selatan, Kumai, dan Arut Utara
(Kabupaten Kotawaringin Barat), serta Kecamatan Bulik dan Lamandau (Kabupaten
Lamandau).

Kegiatan

Beberapa pusat kegiatan sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut adalah sebagai
berikut (gambar 3.84):

 PKW: Pangkalan Bun;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu: di Kabupaten
Kotawaringin Barat (6 lokasi) dan di Kabupaten Lamandau (4 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri Karet terletak di Lamandau;
- Industri Kayu terdapat di Lamandau;
- Industri CPO terdapat di Lamandau;
- Batubara terdapat di Lamandau; dan
- Industri pangan terdapat di Kotawaringin Barat;
 Daerah wisata terletak di Arut Selatan;
 Simpul transportasi utama, yaitu Pelabuhan Laut Nasional (Kumai, termasuk untuk
kegiatan angkutan penyeberangan) dan Bandar Udara Pusat Penyebaran Tersier
(Iskandar). Disamping itu terdapat pelabuhan laut Regional di Pangkalan Bun,
pelabuhan khusus CPO di Desa Bumu Harjo Kecamatan Kumai Kotawaringin Barat,
depo pertamina di Pangkalan Bun, serta terdapat 4 dermaga sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-174
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 83 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai
Kumai, Lamandau, dan Arut)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 5)

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Kapuas
Barito Selatan
Palangkaraya
lamandau
Barito Timur
Sawit

Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sawit

Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-175
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 84 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kumai,


Lamandau, dan Arut)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 5)

PKN
PKN
PKW
PKW
Pasar
Pasar TepiTepi Sungai
Sungai Gunung Mas
Industri
Industri Sungai Lamandau
Daerah
DaerahWisata
Wisata Pasar Tepi sungai : 6 Lokasi
Depo Pertamina Barito Utara
DepoPertamina
Pelsus Batubara
PelsusBatubara
Bandar Udara
Bandar Udara
Pusat Penyebaran Katingan
Pusat Penyebaran
Sekunder
Sekunder
Tersier
Sungai Arut
Pelabuhan Laut
Bandar Udara
Kapuas
Pasar Tepi Sungai : 2 Lokasi Barito Selatan
Nasional
BukanPusat
Tersier
Pelabuhan
Penyebaran Laut
Regional Palangkaraya
PelabuhanLaut lamandau
Nasional Barito Timur
PelabuhanLaut
Sawit

Regional/ Lokal Kota waringin Timur


Karet
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau
Karet
Sawit

Sungai Kumai
Pasar Tepi Sungaii : 2 Lokasi

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-176
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

6. Situasi Lingkungan Kelompok Enam: Sungai Jelai dengan Anak Sungainya.

Geografi

Wilayah sekitar Sungai Jelai (khusus di wilayah Kal-Teng) yang memiliki akses ke alur
sungai utama baik dan tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan
tersebar di 5 (lima) kecamatan. Di wilayah sekitar Sungai Jelai masih terdapat wilayah
yang relatif rawan banjir, yaitu di Kecamatan Sukamara, Permata Kecubung, dan Balai
Riam (lihat tabel 3.43 dan gambar 3.85).

Tabel 3. 43 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Jelai) dengan
Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah Dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Kabupaten Jumlah Kecamtan Jumlah Jumlah Kecamatan Jumlah
Desa Desa
1 Jelai Sukamara 5 16 3 5
Jelai, Pantai Luci Sukamara, Permata
Sukamara, Permata, Kecubung, Balai Riam
Kecubung, Balai Riam

Penduduk

Berdasarkan data podes tahun 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
Jelai adalah 5.105 KK, dimana 30 % dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai
(1.531 KK). Di wilayah sekitar sungai Jelai terdapat pusat komunitas dekat air (komunitas
yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk
memenuhi kebutuhan transportasi) yang tersebar di 1 Kecamatan (lihat tabel 3.44 dan
gambar 3.86).

Tabel 3. 44 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Jelai) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal
No Sungai Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Dekat Air memiliki Desa Tertinggal
Tinggi*
Kabupaten/ Kecamatan Jumlah Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa
Kota Desa
1 Jelai Sukamara 2 4 1 1
Sukamara Sukamara
* diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-177
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 85 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Jelai) dengan
Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Jelai
Kabupaten : 1 Gunung Mas
Kecamatan : 5
Desa : 16 Barito Utara
Desa Rawan Banjir : 5

Katingan
Keterangan Kapuas
Barito Selatan
Daerah Rawan
Palangkaraya
Banjir lamandau
Barito Timur
Sungai Berperan Besar
Untuk Perhubungan Kota waringin Timur
(Kelompok 6)

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-178
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 86 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Jelai) yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Sungai Jelai
KK Bantaran Tinggi : 2 Kec , 4 Desa
Komunitas Dekat Air : 1 Kec, 1 Desa

Gunung Mas

Barito Utara
Keterangan

Daerah Rawan Katingan


Banjir
Kapuas
Kecamatan Tertinggal Barito Selatan
Komunitas Dekat Air Palangkaraya
Jumlah Keluarga Bantaran lamandau
Barito Timur
Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Kota waringin Timur
Untuk Perhubungan
(Kelompok 6)
Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau

Sumber: Podes 2008, Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-179
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar Sungai Jelai (khusus di
wilayah Kal-Teng) adalah sebagai berikut (gambar 3.87):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Balai Riam dan Jelai;
 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Sukamara dan Kecamatan Balai
Riam;
 Daerah penghasil karet terdapat di Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan
Sukamara;
 Daerah pengasil sawit terdapat di Kecamatan Balai Riam.

Kegiatan

Beberapa pusat kegiatan sekitar Sungai Jelai adalah sebagai berikut (gambar 3.88):

 PKL: Kecamatan Sukamara;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai, yaitu di Kecamatan Jelai (1
lokasi) dan Kecamatan Sukamara (2 lokasi);
 Pelabuhan laut regional Sukamara dan terdapat 1 dermaga/ halte sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-180
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 87 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai
Jelai)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai BerperanBesar Untuk Perhubungan (Kelompok 6)

Gunung Mas

Barito Utara

Katingan
Kapuas
Barito Selatan
Palangkaraya
lamandau
Barito Timur
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau
Sawit

Tanaman
Pangan

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-181
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 88 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Jelai)

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Tinggi
Penghasil Perikanan Darat
Kecamatan Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 6)

PKN
PKW
Gunung Mas
PKL
Pasar Tepi Sungai
Industri Barito Utara
Daerah Wisata Sungai Seruyan
Depo Pertamina Pasar Tepi Sungai : 3 Lokasi
PelsusBatubara
Bandar Udara Katingan
Pusat Penyebaran Kapuas
Tersier
Sekunder Barito Selatan
Pelabuhan Laut
Nasional Palangkaraya
Pelabuhan Laut lamandau
Barito Timur
Regional
Kota waringin Timur

Kotawaringin Seruyan
Barat
Sukamara Pulang Pisau
Sawit

Tanaman
Pangan

Sumber: Podes 2008, RTRWN 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan Perubahan
Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan 2009 (Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral), Data Desa Tertinggal (KPDT, 2007), dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-182
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

C. Kalimantan Timur

Berdasarkan hasil kajian teknis DLLASDP tahun 2007 data PODES tahun 2008 diketahui
sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Kalimantan Timur ini adalah
sungai: Kerang, Sawu, Punut, Mahakam, Perak, Pedahan, Kedang Kepala, Bungalun,
Berau, Segah, Kayan, Sekata, Malinau, Sesayap, Sembakung, dan Sebuku.

Selanjutnya sungai-sungai tersebut di kelompokan menjadi 6 (enam) kelompok untuk


tinjauan situasi lingkungannya. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan
pelayanan intramoda sungai dan kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai.
Enam kelompok sungai tersebut yaitu: kelompok satu untuk Sungai Kerang, Punut, dan
Sawu; kelompok dua untuk Sungai Mahakam, Pedahan, Kedang Kepala, dan Perak;
kelompok tiga untuk Sungai Bungalun, dan Kembalon; kelompok empat untuk Sungai
Berau, dan Segah; kelompok lima untuk Sungai Kayan, Sekata, Malinau, dan Sesayap;
dan kelompok enam untuk Sungai Sembakung dan Sebuku (gambar 3.89).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-183
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 89 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di


Kalimantan Timur

Sungai Sembakung
Nunukan

TanaTidung
Sungai Sesayap

Sungai Sebuku
Tarakan
Sungai Sekata
Bulungan Sungai Malinau

Sungai Kayan Malinau


Sungai Segah

Sungai Perak Berau


Sungai Berau

Sungai Kembalon

KutaiTimur

Sungai Bungalun
Sungai Mahakam KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara
Sungai Pedahan
Sungai Punut

Sungai Kedang Kepala


Samarinda
Sungai Sawu

Sungai Kerang PenajemPaserUtara Balikpapan

Legenda Paser
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 1)

Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 2)

Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 3)


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 4)
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 5)

Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 6)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-184
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

1. Situasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Kerang, Sungai Sawu, dan Sungai
Punut.

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 1 (Satu)
kabupaten/ kota di Kalimantan Timur (lihat tabel 3.45 dan gambar 3.90). Lebih lanjut
terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten
Paser tepatnya di Kecamatan Pasir Belekong, Kecamatan Tanah Grogot, Kecamatan Long
Kali, dan Kecamatan Long Ikis.

Tabel 3. 45 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Kerang, Sawu, dan
Punut) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
N
Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
o Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa
1 Kerang Paser 1 4
      Batu Engau  
Total 1 1  4  0 0
2 Sawu Paser 2 9 2 2
Pasir Belekong, Pasir Belekong,
      Tanah Grogot   Tanah Grogot  
Total 1 2 9 2 2
3 Punut Paser 3 40 2 2
Long Ikis, Long Long Ikis, Long
      Kali, Batu Sopang   Kali  
Total 1 3 40 2 2

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-185
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 90 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Kerang, Punut,
dan Sawu) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

Sungai Punut
Kabupaten : 1
KutaiBarat Bontang Kecamatan : 3
KutaiKartanegara Desa : 40
Desa Rawan Banjir : 2

Sungai Kerang Sungai Sawu


Kabupaten : 1 Kabupaten : 1
Kecamatan : 1 Samarinda Kecamatan : 2
Desa : 4 Desa : 9
Desa Rawan Banjir : 0 Desa Rawan Banjir : 2

PenajemPaserUtara Balikpapan

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-186
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Kerang, Sungai Sawu, dan Sungai Punut) adalah 3.912 KK,
dimana 21,85% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (855 KK). Diketahui
pula pusat komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada
pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat
di 1 kabupaten yaitu Kabupaten Paser di Kecamatan Tanah Grogot sebanyak 2 desa.
Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah
Tertinggal, 2007) di ketahui tidak terdapat desa yang di kategorikan tertinggal di wilayah
sekitar sungai kelompok satu ini (lihat tabel 3.46 dan gambar 3.90).

Tabel 3. 46 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Kerang, Punut, dan
Sawu) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan akses ke sungai baik Wilayah sekitar


Wilayah terdapat Komunitas
memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Sungai sungai memiliki Desa
Sunga Dekat Air
No Relatif Tinggi* Tertinggal
i
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Kerang Paser
Total 0 0 0 0 0 0 0
2 Sawu Paser 1 2 1 2
Tanah Grogot Tanah Grogot
Total 1 1 1 1 2 0 0
3 Punut Paser 2 2
Long Ikis, Long Kali
Total 0 2 2 0 0 0 0

*diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-187
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 91 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Kerang, Punut, dan
Sawu) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal

Nunukan
TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

Sungai Punut
KK Bantaran Tinggi: 2 Kecamatan 2 desa
Komunitas Dekat Air : 0
KutaiBarat Bontang Desa Tertinggal : 0
KutaiKartanegara

Sungai Kerang Sungai Sawu


KK Bantaran Tinggi: 0 KK Bantaran Tinggi: 1 Kecamatan 2 desa
Komunitas Dekat Air : 0 Komunitas Dekat Air : 1 Kecamatan 2 desa
Samarinda
Desa Tertinggal : 0 Desa Tertinggal : 0

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-188
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok satu
(Sungai Kerang, Punut, dan Sawu) adalah sebagai berikut (gambar 3.92):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Long Kali;

 Daerah penghasil karet terdapat di Kecamatan Long Kali dan Kecamatan Long Ikis;

 Daerah penghasil sawit terletak di Kecamatan Long Ikis;

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kecamatan Tanah Grogot dan
Long Kali;

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kecamatan Tanah Grogot dan


Kecamatan Long Kali;

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Long Kali, Kecamatan Pasir


Belekong, dan Kecamatan Tanah Grogot;

 Daerah tambang Batubara terletak di Kabupaten Paser.

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui wilayah sekitar sungai-sungai
kelompok satu (Sungai Kerang, Punut, dan Sawu) memiliki pusat-pusat kegiatan sebagai
berikut (gambar 3.93):

 Tidak terdapat PKN di wilayah sekitar sungai kelompok satu ini;


 PKW : Tanah Grogot;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai terdapat di Kecamatan Batu
Sopang (1 lokasi), Batu Ikis (1 lokasi), dan Batu Kali (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Kabupaten Paser;
- Industri karet terletak di Kecamatan Kuaro Desa Mendik; dan
- Industri CPO terdapat di Pasir Belekong, Long Ikis, dan Batu Sopang;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional yang terletak di Tanah
Grogot, terdapat pula pelabuhan khusus batubara yaitu di Kecamatan Kuaro.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-189
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 92 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai
Kerang, Punut, dan Sawu)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-190
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

Sungai Punut

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Sungai Kerang
Sungai Sawu
Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara
Tanaman
Pangan
Karet

Paser
Kayu
Sawit

Karet

Kayu Coal
Legenda Tanaman
Pangan
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Sawit

Kayu

Penghasil Perikanan Darat


Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Gambar 3. 93 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Kerang, Punut,
dan Sawu)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-191
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

Sungai Punut
Pasar Tepi Sungai :
2 Lokasi
KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Sungai Sawu
Pasar Tepi Sungai :
1 Lokasi
PKN Samarinda
PKW
Pasar Tepi Sungai
Industri
Daerah Wisata
Depo Pertamina Balikpapan
Pelsus Batubara PenajemPaserUtara
Tanaman
Pangan
Bandar Udara Pusat Karet
Penyebaran Sekunder
Pelabuhan Laut Paser
Sawit
Kayu
Sawit

Karet

Nasional
Karet
Coal
Legenda Sawit
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif Sawit

Penghasil Perikanan Darat


Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang
Kepala

Geografi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-192
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 5 (lima)
kabupaten/ kota di Kalimantan Timur (lihat tabel 3.47 dan gambar 3.94). Lebih lanjut
terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten
Kutai Barat, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Timur.

Tabel 3. 47 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Mahakam, Perak,
Pedahan, dan Kedang Kepala) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir
Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
No
Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Mahakam Balikpapan 1 1
      Balikpapan Barat      
    Kutai Barat 15 99 8 53
Bongan, Panyinggahan, Muara Pahu, Siluq Jempang, Penyinggahan,
Ngurai, Barong Tongkok, Melak, Manor Melak, Manor Bulatn, Long
Bulatn, Long Iram, Tering, Long Hubung, Iram, Tering, Laham, Long
Laham, Long Bangun, Long Pahangai, Long Bangun
      Apari, Jempang    
Kutai
    Kartanegara 11 74 2 15
Sanga-Sanga, Muara Jawa, Semboja, Loa Kota Bangun, Tenggarong
Kulu, Loa Janan, Muara Wis, Muara Muntai,
Tenggarong, Muara Badak, Marang Kayu,
      Tenggarong Seberang    
    Malinau 10 44 4 15
Kayan Hulu, Kayan Hilir, Sungai Boh, Kayan Kayan Hilir, Malinau Selatan,
Selatan, Malinau Kota, Malinau Selatan, Malinau Barat, Malinau
Malinau Barat, Malinau Utara, Mentarang, Utara
      Mentarang Hulu    
Total 4 37 218 14 83
2 Perak Kutai Barat 2 14 1 5
      Muara Lawa,Damai,   Damai  
Total 1 2 14 1 5
Kutai
3 Pedahan Kartanegara 3 32 3 17
Kenohan, Kembang
      Kenohan, Kembang Janggut, Tabang   Janggut, Tabang  
Total 1 3 32 3 17
Kedang Kutai
4 Kepala Kartanegara 1 13 1 2
      Muara Kaman   Muara Kaman  
    Kutai Timur 6 36 4 16
Muara Ancalong, Busang,
Muara Ancalong, Busang, Telen, Muara Muara Wahau, Muara
      Wahau, Muara Bengkal, Batu Ampar   Bengkal  
Total 2 7 49 4 18

Gambar 3. 94 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Mahakam, Perak,
Pedahan, dan Kedang Kepala) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-193
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Sungai Mahakam
Kabupaten : 4 Bulungan
Kecamatan : 37 Sungai KedangKepala
Desa: 218 Kabupaten : 2
Desa Rawan Banjir: 83 Malinau Kecamatan : 7
Desa: 49
Desa Rawan Banjir: 18

Sungai Perak
Kabupaten : 1 Berau
Kecamatan : 2
Desa: 14
Sungai Pedahan
Desa Rawan Banjir: 5
Kabupaten : 1
Kecamatan : 3
Desa: 32
Desa Rawan Banjir: 17

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-194
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sungai Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) adalah 11.307
KK, dimana 50,82% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (5.746 KK).
Diketahui pula pusat komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan
pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi)
terdapat di Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur.
Berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
2007) diketahui tidak terdapat desa yang di kategorikan tertinggal di wilayah sekitar
sungai kelompok dua ini (lihat tabel 3.48 dan gambar 3.95)

Tabel 3. 48 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Mahakam, Perak,
Pedahan, dan Kedang Kepala) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah sekitar sungai
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Wilayah terdapat
memiliki Desa
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Komunitas Dekat Air
No Sungai Tertinggal
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Mahakam Kutai Barat 10 19 1 4
Bongan, Jempang, Long Iram
Panyinggahan, Muara Pahu,
Melak, Tering, Laham,
Manor Bulatn, Long Iram,
      Long Bangun    
Kutai
    Kartanegara 7 40 1 3
Sanga-Sanga, Semboja, Muara Wis
Loa Kulu, Loa Janan, Muara
Wis, Muara Muntai,
      Tenggarong    
Total 2 17 59 2 7 0 0
2 Perak Kutai Barat 1 3 1 2    
      Muara Lawa   Damai      
Total 1 1 3 1 2 0 0
Kutai
3 Pedahan Kartanegara 3 12 2 3
Kembang Janggut, Kenohan,
      Kenohan, Tabang   Tabang  
Total 1 3 12 2 3 0 0
Kedang Kutai
4 Kepala Kartanegara 1 10 1 6
Muara
      Muara Kaman   Kaman  
    Kutai Timur 5 10 2 2
Muara
Muara Anclong, Muara Ancalong,
Wahau, Muara Bengkal, Muara
      Busang, Telen   Bengkal      
Total 2 6 20 3 8 0 0

*diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-195
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 95 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Mahakam, Perak,


Pedahan, dan Kedang Kepala) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Sungai Mahakam
KK Bantaran Tinggi:17 kecamatan 59 desa Bulungan
Komunitas Dekat Air: 2 kecamatan 7 desa
Desa Tertinggal : 0
Malinau Sungai Kedang Kepala
KK Bantaran Tinggi: 6 Kecamatan 20 desa
Komunitas Dekat Air: 3 kecamatan 8 desa
Desa Tertinggal : 0
Sungai Perak
KK Bantaran Tinggi: 1 kecamatan 3desa
Berau
Komunitas Dekat Air: 1 kecamatan 2 desa
Desa Tertinggal : 0

KutaiTimur

Sungai Pedahan
KK Bantaran Tinggi: 3 Kecamatan 12 desa
Komunitas Dekat Air: 2 Kecamatan 3 desa
Desa Tertinggal : 0
KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-196
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok dua
(Sungai Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala ) adalah sebagai berikut (gambar
3.96):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara


(Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Muara Kaman, dan Kecamatan Kembang
Janggut), Kabupaten Kutai Timur (Kecamatan Muara Bengkal, Kecamatan Muara
Ancalong, dan Kecamatan Busang).

 Daerah penghasil karet terdapat di Kabupaten Kutai Barat (Kecamatan Bongan dan
Barong Tongkok), Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Kota Bangun).

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Kutai Timur (Kecamatan Telen,


Busang, Muara Wahau).

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Kutai Barat
(Kecamatan Manor Bulatn, Long Iram, Long Bangun, Laham, Long Pahangai),
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Muara Muntai, Kembang Janggut, dan
Tabang) Kabupaten Kutai Timur (Kecamatan Muara Bengkal, Batu Ampar, Busang,
dan Muara Wahau), Kabupaten Malinau (Kayan Selatan).

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kecamatan Muara Muntai dan


Kecamatan Muara Kaman.

 Daerah penghasil ternak terdapat Kecamatan Damai, Kecamatan Muara Kaman, dan
Kecamatan Muara Wis.

 Daerah tambang Batubara terletak di Muara Pahu.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-197
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 96 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai
Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala)

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan
Sungai Pedahan
Malinau

Sungai Mahakam
Berau Sungai Kedang Kepala

Kayu
Kayu
Kayu
Sawit

Sawit
Kayu

Kayu Tanaman
KutaiTimur
Kayu

Pangan
Sawit
Kayu

Kayu

Tanaman Tanaman
Pangan Pangan
Kayu
Tanaman Sungai Pedahan
Pangan Tanaman
KutaiBarat PanganBontang
Kayu

KutaiKartanegara
Tanaman
Karet Coal
Pangan
Karet

Samarinda
Karet

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 2)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-198
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok
Dua (Sungai Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) memiliki kegiatan yang
ramai dengan adanya pusat-pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.97):

 PKN : Kawasan Perkotaan Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong;


 PKW : Barong Tongkok (Sendawar);
 Pasar permanen dan semi permanen, yaitu :
- Kabupaten Kutai Barat: Muara Lawa (1 lokasi), Long Iram (1 lokasi), Tering (1
lokasi), Long Hubung (3 lokasi), Long Bangun (1 lokasi), dan Long Pahangai (1
lokasi);
- Kabupaten Kutai Kartanegara: Loa Janan (3 lokasi), Loa Kulu (3 lokasi), Muara
Muntai (1 lokasi), Muara Kaman (2 lokasi), Tabang (1 lokasi), Kembang Janggut
(4 lokasi); dan
- Kabupaten Kutai Timur: Muara Ancalong (5 lokasi) dan Batu Ampar (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Tenggarong;
- Industri karet terletak di Marang Kayu;
- Industri CPO terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Samboja, Tabang,
Kembang Janggut, Loa Kulu, Tabang, Muara Badak, Muara Wis, Muara Muntai,
Kenohan, Muara Kaman, Loa Janan, Muara Jawa, Marang Kayu, Kota Bangun,
Anggana, dan Sebulu), Kabupaten Kutai Timur (Muara Wahau dan Telen);
- Industri kayu terletak di Tenggarong Seberang, Kota Bangun, Anggana, Loa
Janan, Muara Kaman; dan
- Industri pangan di Loa Kulu, Muara Wis, Marang Kayu;
 Daerah wisata terletak di Kenohan, Tenggarong, Muara Wahau, Telen, Muara
Ancalong;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Internasional di Balikpapan, Pelabuhan
Nasional di Samarinda, Bandar Udara Nasional sebagai Pusat Penyebaran Primer di
Balikpapan dan Bandar Udara Nasional sebagai Pusat Penyebaran Sekunder di
Samarinda. Di samping itu terdapat pula pelabuhan khusus batu bara yang terdapat
di Samarinda dan Kutai Barat, depo pertamina di Samarinda dan Rifinery plant
Pertamina di Balikpapan, serta 39 dermaga/ halte sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-199
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 97 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Mahakam,


Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala)

Nunukan

TanaTidung

Tarakan
Tarakan

Bulungan

Sungai Pedahan
Pas ar Tepi Sungai : 1 lokas i Malinau

Sungai Mahakam
Pas ar Tepi Sungai : 16 lokasi Berau
Sungai Kedang Kepala
Pasar Tepi Sungai
Sungai : 6 lokasi
Kedang Kepala
Kayu
Pas ar Tepi Sungai : 6 lokas i
Kayu
Kayu
Sawit

Sawit sawit
Kayu
KutaiTimur
Kayu Tanaman
Kayu

Pangan
Sawit Sungai Pedahan
Pas ar Tepi Sungai : 5 lokas i
Kayu

Kayu

Tanaman Tanaman
Pangan Pangan
Kayu Sungai Pedahan
Kayu Pas ar Tepi Sungai : 5 lokas i
KutaiBarat Tanaman Bontang
Pangan

Pangan Tanaman
sawit
KutaiKartanegara Pangan
Karet
Kayu

PKN Pangan
Tanaman
PKW Karet Coal Pangan
Kayu Kayu
Pasar Tepi Sungai vcv
Coal

Industri Karet
Daerah Wisata
Depo Pertamina Samarinda
Pelsus Batubara
Pangan

Bandar Udara Pusat Kayu


Karet

vcv
Penyebaran Primer
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Sekunder Balikpapan
PenajemPaserUtara
Pelabuhan Laut
Internasional
Pelabuhan Laut
Nasional Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-200
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

3. Situasi Lingkungan Kelompok Tiga: Sungai Bungalun dan Kembalon

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 1 (satu)
kabupaten/kota di Kalimantan Timur yakni Kabupaten Kutai Timur (lihat tabel 3.49 dan
gambar 3.98). Lebih lanjut terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai
kelompok ini, yaitu Kabupaten Kutai Timur tepatnya di Kecamatan Bengalon,
Sangkulirang, Sandaran, dan Karangan.
Tabel 3. 49 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan
Kembalon) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
No
Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Bungalun Kutai Timur 2 9 1 6
Bengalon,Sengata Selatan Bengalon
Total 1 2 9 1 6
2 Kembalon Kutai Timur Sangkulirang, Sandaran, Karangan Sangkulirang, Sandaran, Karangan
Total 1 3 18 3 10

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Sungai Bungalun dan Kembalon) adalah 5.658 KK, dimana 33,24% dari
jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (1.881 KK). Diketahui pula pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di 1 kabupaten
yaitu tepatnya di Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran sebanyak 3 desa. Lebih lanjut
berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
2007) di ketahui tidak terdapat desa yang di kategorikan tertinggal di wilayah sekitar
sungai kelompok ini (lihat Tabel 3.50 dan gambar 3.99).

Tabel 3. 50 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan Kembalon) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Keluarga


Wilayah terdapat Komunitas Dekat Air
No Sungai Bantaran Sungai Relatif Tinggi*

Kabupaten/ Kota Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa


1 Bungalun Kutai Timur 1 2
      Bengalon  
Total 1 1 2
2 Kembalon Kutai Timur Sandaran , Karangan 2 3
Sangkurilang,  

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-201
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sandaran
Total 1 2 3 2 3

*diatas 100 KK

Gambar 3. 98 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan
Kembalon) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Sungai Kembalon
Malinau Kabupaten : 1
Sungai Bungalun
Kabupaten : 1 Kecamatan : 3
Kecamatan : 2 Desa: 18
Desa: 9 Desa Rawan Banjir: 10
Desa Rawan Banjir: 6
Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 3)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-202
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 99 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan Kembalon)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

Sungai Bungalun
KK Bantaran Tinggi: 1 Kecamatan 1desa
Komunitas Dekat Air : 0
Desa Tertinggal : 0

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara
Sungai Kembalon
KK Bantaran Tinggi: 2 Kecamatan 3desa
Komunitas Dekat Air : 0
Desa Tertinggal : 0

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 3)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-203
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok tiga
(Sungai Bungalun dan Kembalon) adalah sebagai berikut (gambar 3.100):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kecamatan Sandaran dan Kecamatan


Karangan;

 Daerah penghasil karet terdapat di Sandaran dan Sangkulirang;

 Daerah penghasil sawit terletak di Bengalon dan Sangkulirang;

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kecamatan Sandaran dan
Kecamatan Sangkulirang;

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kecamatan Sandaran dan Kecamatan


Bengalon;

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Kenohan;

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui pusat-pusat kegiatan di
wilayah sekitar sungai kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan Kembalon) sebagai berikut
(gambar 3.101):

 PKN : Kawasan Perkotaan Bontang;


 PKW : Sangatta;
 Pasar permanen dan semi permanen di Bengalon (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri karet terletak di Sandaran;
- Industri CPO terdapat di Sangkulirang; dan
- Industri kayu terletak di Sangkulirang;
 Daerah wisata terletak di Sangkulirang;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Regional yang terletak di Sangatta
dan empat pelabuhan sungai (dua diantaranya terletak di pesisir).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-204
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 100 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai
Bungalun dan Kembalon)

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

Tanaman
Pangan

Kayu
Sungai Bungalun

Karet

Kayu

Tanaman

Karet
KutaiTimur

Pangan

KutaiBarat Sungai
BontangKembalon
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 3)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-205
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 101 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Bungalun dan
Kembalon)

Nunukan

TanaTidung

Tarakan

Bulungan

Malinau

Sungai Bungalun
Pasar Tep i Sungai: 1 Lo kasi
Berau

Tanaman
Pangan

Kayu

Karet

Kayu

Tanam an

Karet
Pangan
Sawit KutaiTimur

Karet
Kayu

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

PKN
Samarinda
PKW
Pasar Tepi Sungai
Industri
Daerah Wisata
Depo Pertamina Balikpapan
Pelsus Batubara PenajemPaserUtara
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Sekunder
Pelabuhan Laut Paser
Nasional

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 3)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

4. Situasi Lingkungan Kelompok Empat : Sungai Berau dan Segah

Geografi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-206
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 1 (satu)
kabupaten/ kota di Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Berau (lihat tabel 3.51 dan
gambar 3.102). Tidak terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai
kelompok empat ini.

Tabel 3. 51 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Berau, dan
Segah) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Sungai Kabupaten/
No
Kota Kecamatan Jumlah Desa Kecamatan Jumlah Desa
1 Berau Berau 1 7 0 0
      Kelay      
Total 1 1 7 0 0
2 Segah Berau 5 21 0 0
Tabalar, Pulau Derawan,
  Sambaliung, Gunung Tabur, Segah    
Total 1 5 21 0 0

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok empat (Sungai Berau dan Segah) adalah 6.390 KK, dimana 18,80% dari jumlah
KK tersebut tinggal di bantaran sungai (1.201 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat
air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan
sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di Kabupaten Berau yaitu di
Kecamatan Tabalar, Pulau Derawan, dan Kecamatan Segah yakni sebanyak 4 desa. Lebih
lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah
Tertinggal, 2007) diketahui terdapat sebanyak 24 desa di Kabupaten Berau yang di
kategorikan tertinggal di wilayah sekitar sungai kelompok ini (lihat tabel 3.52 dan gambar
3.103).

Tabel 3. 52 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Berau dan Segah)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik
Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai
memiliki Jumlah Keluarga Bantaran
Komunitas Dekat Air memiliki Desa Tertinggal
No Sungai Sungai Relatif Tinggi*
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Berau Berau         1 5
              Kelay  
Total 1 0 0 0 0 1 5
2 Segah Berau 3 4 3 4 5 19

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-207
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Pulau Derawan, Tabalar, Pulau Tabalar, Pulau


Gunung Tabur, Derawan, Derawan, Sambaliung,
Segah Segah, Gunung Tabur, Segah
           
Total 1 3 4 3 4 5 19

*diatas 100 KK

Gambar 3. 102 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Berau dan
Segah) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-208
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan
Sungai Segah
Kabupaten : 1
Sungai Berau TanaTidung Kecamatan : 5
Kabupaten : 1 Desa: 21
Kecamatan : 1 Desa Rawan Banjir: 0
Desa: 7
Desa Rawan Banjir: 0 Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 1)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-209
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 103 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Berau dan Segah)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal

Nunukan
Sungai Segah
KK Bantaran Sungai : 4
Sungai Berau Komunitas Dekat Air : 4
KK Bantaran Sungai : 0 Desa Tertinggal: 19
Komunitas Dekat Air : 0
TanaTidung
Desa Tertinggal: 5 Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 4)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-210
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok empat
(Sungai Berau dan Segah) adalah sebagai berikut (gambar 3.104):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Berau (Kecamatan Kelay


dan Kecamatan Gunung Tabur);

 Daerah penghasil sawit terletak di Talisayan dan Segah;

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Berau (Kecamatan
Segah, Kelay, Gunung Tabur, dan Tanjung Redeb);

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Berau tepatnya di


Kecamatan Segah;

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Berau di Kecamatan Gunung Tabur;

 Daerah tambang Batubara terletak di Sungai Lati Kabupaten Berau.

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui pusat-pusat kegiatan di
wilayah sekitar sungai kelompok empat (Sungai Berau dan Segah) sebagai berikut
(gambar 3.105):

 PKW : Kecamatan Tanjung Redeb;


 Pasar permanen dan semi permanen: Sambaliung, Tanjung Redeb, dan Teluk Bayur.
 Industri antara lain:
- Batubara terletak Sungai Lati; dan
- Industri CPO terdapat di Segah dan Talisayan;
 Daerah wisata terletak di Pulau Derawan (Taman Laut), Talisayan, Gunung Tabur,
dan Sambaliung;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional yang terletak di Tanjung
Redeb , juga Bandar Udara Pusat Penyebaran Tersier di Kalimarau, dan tiga dermaga
sungai (seluruhnya terletak dipesisir). Disamping itu terdapat pula depo pertamina di
Kecamatan Gunung Tabur.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-211
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 104 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat
(Sungai Berau dan Segah)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-212
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan Sungai Berau

Sungai Segah

Bulungan

Malinau

Coal
Tanaman
Kayu
Pangan

Sawit
Kayu

Berau
Kayu

Tanaman
Pangan

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Gambar 3. 105 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Berau dan
Segah)

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-213
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan Tarakan

Sungai Berau
Pas ar Tepi Sungai : 3
Bulungan Lokasi

Malinau

Coal

Coal
Sawit Tanaman Tanaman
Kayu
Pangan Pangan

Kayu
Sawit

Sawit Sawit
Kayu
Kayu
Berau Berau
Kayu Kayu

Tanaman Tanaman Sawit


Pangan Pangan
Sawit Sawit

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

PKN
PKW
Pasar Tepi Sungai
Industri Samarinda
Daerah Wisata
Depo Pertamina
Pelsus Batubara
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Sekunder Balikpapan
Bandar Udara Pusat PenajemPaserUtara
Penyebaran Tersier
Pelabuhan Laut
Nasional Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 4)
2)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

5. Situasi Lingkungan Kelompok Lima: Sungai Kayan, Sekata, Sesayap, dan Malinau

Geografi
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-214
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 4 (Empat)
kabupaten/kota di Kalimantan Timur (lihat tabel 3.53 dan gambar 3.106). Lebih lanjut
terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten
Malinau di Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Malinau Selatan, dan Maliau Barat,
Kabupaten Bulungan di Kecamatan Peso, Kecamatan Sekatak, dan Kecamatan Tanjung
Palas Timur.

Tabel 3. 53 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kayan, Sekata,
Sesayap, dan Malinau) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


No Sungai Kabupaten/ Jumlah Jumlah
Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Kayan Malinau 1 3 1 2
      Kayan Hilir   Kayan Hilir  
    Bulungan 7 32 2 4
Peso, Tanjung Palas, Tanjung Peso, Tanjung Palas
Palas Timur, Tanjung Palas Barat, Timur
Tanjung Palas Utara, Tanjung
Palas Tengah, Tanjung Selor
         
Total 2 8 35 3 6
2 Sekata Bulungan 1 13 1 1
      Sekatak   Sekatak  
Total 1 1 13 1 1
3 Malinau Malinau 2 23 2 10
Malinau Selatan,
      Malinau Selatan, Malinau Barat   Malinau Barat  
Total 1 2 23 2 10
4 Sesayap Malinau 3 17 1 4
Malinau Utara, Mentarang,  
      Mentarang Hulu    
    Tana Tidung 2 7    
      Sesayap, Sesayap Hilir      
    Nunukan 1 3    
      Krayan Selatan      
Total 3 6 27 0 0

Gambar 3. 106 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kayan, Sekata,
Sesayap, dan Malinau) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-215
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Nunukan

TanaTidung

Tarakan
Sungai Sekata
Sungai Kayan Kabupaten : 1
Kabupaten : 2 Kecamatan : 1
Kecamatan : 8 Desa: 13
Desa: 35 Bulungan Desa Rawan Banjir: 1
Desa Rawan Banjir: 6

Malinau

Sungai Malinau
Berau Kabupaten : 1
Kecamatan : 2
Desa: 23
Desa Rawan Banjir: 10

Sungai Sesayap
Kabupaten : 3
Kecamatan : 6
Des a: 27 KutaiTimur
Des a Rawan Banjir: 0

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 5)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok lima (Sungai Sekata, Sesayap, dan Malinau) adalah 15.548 KK, dimana 29,47%

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-216
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (4.582 KK). Diketahui pula pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di 2 kabupaten
yaitu Kabupaten Malinau sebanyak 8 desa, sedangkan Kabupaten Bulungan sebanyak 9
desa. Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal, 2007) diketahui terdapat desa yang di kategorikan tertinggal di
wilayah sekitar sungai kelompok ini yakni Kabupaten Malinau sebanyak 40 desa,
sedangkan untuk Kabupaten Bulungan sebanyak 25 desa, Kabupaten Nunukan sebanyak
3 desa dan Kabupaten Tana Tidung sebanyak 4 desa (lihat tabel 3.54 dan gambar
3.107).

Tabel 3. 54 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kayan, Sekata,
Sesayap, dan Malinau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik Wilayah terdapat Wilayah sekitar sungai memiliki
memiliki Jumlah Keluarga Bantaran Komunitas Dekat Air Desa Tertinggal
No Sungai Sungai Relatif Tinggi*
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Kayan Malinau     1 1 1 3
          Kayan Hilir   Kayan Hilir  
    Bulungan 3 7 4 8 6 14
Tanjung Palas Peso, Tanjung Peso, Tanjung Palas,
Barat, Tanjung Palas, Tanjung Tanjung Palas Barat,
Selor, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Tengah,
Palas Tengah Tanjung Palas Tanjung Selor, Tanjung
        Tengah   Palas Timur  
Total 2 3 7 5 9 6 17
2 Sekata Bulungan 1 1 1 1 1 11
      Sekatak   Sekatak   Sekatak  
Total 1 1 1 1 1 1 11
3 Malinau Malinau 1 2 1 6 2 23
Malinau Malinau Selatan   Malinau Selatan, Malinau
      Selatan   Barat  
Total 1 1 2 1 6 2 23
4 Sesayap Malinau     1 1 1 14
          Mentarang Hulu   Mentarang Hulu  
    Tana Tidung 2 2     2 4
Sesayap,
      Sesayap Hilir       Sesayap, Sesayap Hilir  
    Nunukan         1 3
              Krayan Selatan  
Total 3 2 2 1 1 4 21
*diatas 100 KK

Gambar 3. 107 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Kayan, Sekata,
Sesayap, dan Malinau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-217
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sungai Malinau
KK Bantaran Sungai : 1 Kecamatan 2 desa
Nunukan
Komunitas Dekat Air : 1 Kecamatan 6 desa
Desa Tertinggal: 23

TanaTidung

Tarakan

Sungai Kayan
KK Bantaran Sungai : 3 Kecamatan 7 desa
Komunitas Dekat Air : 5 Kecamatan 9desa
Desa Tertinggal: 17 Bulungan

Malinau

Sungai Sekata
Berau KK Bantaran Sungai : 1 Kecamatan 1 desa
Komunitas Dekat Air : 1 Kecamatan 1 desa
Desa Tertinggal: 11

Sungai Sesayap
KK Bantaran Sungai : 2 Kecamatan 2 desa
Komunitas Dekat Air : 1 Kecamatan 1 desa
Desa Tertinggal: 21
KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 5)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

Sumber Daya Alam

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-218
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok lima
(Sungai Sekata, Sesayap, dan Malinau) adalah sebagai berikut (gambar 3.108):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Kabupaten Bulungan (Kecamatan


Tanjung Palas, Tanjung Palas Barat, dan Tanjung Selor), Kabupaten Malinau
(Kecamatan Malinau Barat dan Mentarang).

 Daerah penghasil sawit terletak di Malinau Barat, Malinau Selatan, Malinau Utara,
dan Mentarang.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Bungalun (Kecamatan
Peso dan Tanjung Palas Barat) dan Kabupaten Malinau (Kayan Hilir, Malinau Selatan,
Malinau Barat, dan Mentarang).

 Daerah penghasil perikanan darat terdapat di Kabupaten Bulungan (Kecamatan


Tanjung Selor dan Tanjung Palas) dan Kabupaten Malinau (Kecamatan Sesayap
Hilir).

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Bulungan (Kecamatan Tanjung Palas


Tengah, Tanjung Palas Barat, dan Tanjung Palas) dan Kabupaten Malinau
(Kecamatan Malinau Barat).

 Daerah tambang Batubara terletak di Kabupaten Malinau di Kecamatan Malinau


Selatan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-219
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 108 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima
(Sungai Sekata, Sesayap, dan Malinau)

Nunukan

Tanaman
Pangan
Sawit

TanaTidung Sungai Kayan


Sungai Sekatak Sawit
Coal
Kayu Tanaman Tarakan
Pangan
Tanaman
Kayu Pangan
Kayu

Sawit Tanaman
Bulungan Pangan

Malinau
Kayu

Berau

Sungai Sesayap
Sungai Malinau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Legenda
Balikpapan Hasil Industri
PenajemPaserUtara
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Paser
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 5)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-220
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui pusat-pusat kegiatan di
wilayah sekitar sungai kelompok lima (Sungai Sekata, Sesayap, dan Malinau) sebagai
berikut (gambar 3.109):

 PKN : Tarakan;
 PKW : Malinau dan Tanjung Selor;
 Pasar permanen dan semi permanen : Malinau Utara (1 lokasi), Peso (1 lokasi),
Tanjung Palas Timur (1 lokasi), Tanjung Selor (2 lokasi), dan Sesayap (1 lokasi);
 Industri antara lain:
- Batubara terletak di Malinau Barat;
- Industri CPO terdapat di Kabupaten Malinau;
- Industri kayu terletak di Kabupaten Malinau dan Bulungan; dan
- Industri pangan di Kabupaten Bulungan;
 Daerah wisata terletak di Kecamatan Halong, Mentarang, Malinau Selatan, Tanjung
Selor, Sesayap, Peso, dan Tanjung Palas;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Internasional di Tarakan dan Pelabuhan
Nasional di Tanjung Selor, serta Bandar Udara Pusat Penyebaran Tersier di Tarakan.
Disamping itu terdapat pula depo pertamina di Tarakan, dan 18 dermaga/ halte
sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-221
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 109 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Lima (Sungai Sekata,
Sesayap, dan Malinau)

Nunukan

Tanaman
Pangan
Sawit
Sungai Kayan
TanaTidung Pasar Tepi Sungai : 4
Sawit Lokasi
Coal
Kayu Tanaman
Pangan
Tarakan
Tanaman
Kayu Pangan
Sungai Sesayap Sawit Kayu
Pasar Tepi Sungai : 2
Sawit
Lokasi Tanaman
Bulungan Pangan

Pangan Kayu

Malinau

Kayu

Kayu
Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

PKN Balikpapan Legenda


PKW PenajemPaserUtara
Hasil Industri
Pasar Tepi Sungai
Hasil Tanaman Relatif
Industri
Daerah Wisata Penghasil Perikanan Darat
Paser
Depo Pertamina Desa Tertinggal
Pelsus Batubara Komunitas Dekat Air
Bandar Udara Pusat Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Penyebaran Primer Daerah Rawan Banjir
Bandar Udara Pusat Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 5)
Penyebaran Sekunder
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Tersier
Pelabuhan Laut
Internasional
Pelabuhan Laut
Nasional

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-222
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

6. Situasi Lingkungan Kelompok Enam: Sungai Sembakung dan Sebuku

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 1 (Satu)
kabupaten/ kota di Kalimantan Timur (lihat tabel 3.55 dan gambar 3.110). Lebih lanjut
terdapat wilayah yang relatif rawan banjir di sekitar sungai kelompok ini, yaitu Kabupaten
Nunukan tepatnya di Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, dan Kecamatan
Sebuku.

Tabel 3. 55 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Sembakung dan
Sebuku) dengan Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
Wilayah dengan Akses ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
N
Sungai Jumlah Jumlah
o Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan
Desa Desa
1 Sembakung Nunukan 2 55 2 34
Lumbis, Lumbis,
      Sembakung   Sembakung  
Total 1 2 55 2 34
2 Sebuku Nunukan 2 14 1 10
      Nunukan,Sebuku   Sebuku  
Total 1 2 14 1 10

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-223
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 110 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Sembakung
dan Sebuku) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

Nunukan

TanaTidung

Sungai Sebuku
Kabupaten : 1 Tarakan Sungai Sembakung
Kecamatan : 2 Kabupaten : 1
Desa: 14 Kecamatan : 2
Desa Rawan Banjir: 10 Desa: 55
Desa Rawan Banjir: 34
Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 6)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-224
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok enam (Sungai Sembakung dan Sebuku) adalah 5.413 KK, dimana 16,72% dari
jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (905 KK). Diketahui pula pusat komunitas
dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan
sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di Kabupaten Nunukan yaitu di
Kecamatan Lumbis dan Sembakung sebanyak 6 desa. Lebih lanjut berdasarkan data
daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui
terdapat desa yang di kategorikan tertinggal di wilayah sekitar sungai kelompok ini yaitu
di Kecamatan Lumbis dan Sembakung sebanyak 52 desa serta di Kecamatan Sebuku
sebanyak 13 desa (lihat tabel 3.56 dan gambar 3.111).

Tabel 3. 56 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Sembakung dan
Sebuku) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai
baik memiliki Jumlah Keluarga Dekat Air memiliki Desa Tertinggal
N Bantaran Sungai Relatif Tinggi*
Sungai
o
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Jumlah
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kota Desa Desa Desa
1 Sembakung Nunukan     2 6 2 52
          Lumbis, Sembakung   Lumbis, Sembakung  
Total 1 0 0 2 6 2 52
2 Sebuku Nunukan         1 13
              Sebuku  
Total 1 0 0 0 0 1 13
*diatas 100 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-225
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 111 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Sembakung dan
Sebuku) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal

Nunukan

TanaTidung

Sungai Sebuku
KK Bantaran Sungai: 0 Tarakan
Komunitas Dekat Air : 0
Desa Tertinggal: 13 Sungai Sembakung
KK Bantaran Sungai: 0
Komunitas Dekat Air : 2 kecamatan 6 desa
Bulungan Desa Tertinggal: 52

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Daerah Rawan Banjir


Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan (Kelompok 6)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-226
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP diketahui daerah
penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai kelompok enam
(Sungai Sembakung dan Sebuku) adalah sebagai berikut (gambar 3.112):

 Daerah penghasil tanaman pangan terdapat di Lumbis dan Sembakung;

 Daerah penghasil karet terdapat di Lumbis;

 Daerah penghasil sawit terletak di Nunukan, Lumbis, dan Sebuku;

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Sembakung dan Lumbis;

 Daerah penghasil ternak terdapat di Sembakung;

 Daerah tambang Batubara terletak di Nunukan.

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui pusat-pusat kegiatan di
wilayah sekitar sungai kelompok enam (Sungai Sembakung dan Sebuku) sebagai berikut
(gambar 3.113):

 PKW : Nunukan dan Lumbis;


 Pasar permanen dan semi permanen hanya terdapat di Lumbis;
 Industri antara lain :
- Industri Batubara terletak di Nunukan;
- Industri CPO terletak di Kecamatan Nunukan; dan
- Industri Kayu terletak di Kecamatan Sebuku;
 Daerah wisata terletak di Nunukan;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Laut Nasional di Nunukan, Bandar Udara
Pusat Penyebaran Tersier di Nunukan, dan enam dermaga/ halte sungai.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-227
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 112 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai
Sembakung dan Sebuku)

Coal

Nunukan

TanaTidung

Tanaman
Sungai Sebuku

Pangan

Kayu
Sungai Sembakung
Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

Samarinda

Balikpapan
PenajemPaserUtara

Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat
Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 6)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-228
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 113 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Enam (Sungai Sembakung
dan Sebuku)

Coal
v
Kayu

Sawit
Nunukan Sawit

TanaTidung

Tanaman

Kayu
Pangan
Sungai Sembakung
Pas ar Tepi Sungai : 1
Lokasi Tarakan

Bulungan

Malinau

Berau

KutaiTimur

KutaiBarat Bontang
KutaiKartanegara

PKN
PKW
Pasar Tepi Sungai
Industri Samarinda
Daerah Wisata
Depo Pertamina
Pelsus Batubara
Bandar Udara Pusat
Penyebaran Sekunder Balikpapan
Bandar Udara Pusat PenajemPaserUtara
Penyebaran Tersier
Pelabuhan Laut
Nasional Paser

Legenda
Hasil Industri
Hasil Tanaman Relatif
Penghasil Perikanan Darat

Desa Tertinggal
Komunitas Dekat Air
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi
Daerah Rawan Banjir
Sungai Berperan Besar Untuk Perhubungan(Kelompok 6)

Sumber: Podes 2008 dan hasil kajian teknis DLLASDP

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-229
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

D. Kalimantan Barat

Berdasarkan hasil kajian teknis DLLASDP tahun 2007 (Survey Potensi Simpul Transportasi
Sungai di Propinsi Kalimantan Barat) dan data Potensi Desa tahun 2003 dan 2008
diketahui sungai-sungai yang berperan besar dalam perhubungan di Kalimantan Barat
adalah sungai: Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-
Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan,
Melawi, Pinoh,Bunut, Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang,
Durian Sebatang, Lida, Mendawak, Semandang, Pawan, Laur, Pesaguan, Jelai, dan
Sungai Mapan (Kabupaten Sukamara - Kalteng bagian barat).

Selanjutnya sungai-sungai tersebut di kelompokan menjadi lima kelompok untuk tinjauan


situasi lingkungannya. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kemungkinan pelayanan
intramoda sungai dan kesamaan orientasi pergerakan utama angkutan sungai. Lima
kelompok sungai tersebut yaitu:

 Kelompok satu terdiri dari sungai: Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-


Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau,
Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut.

 Kelompok dua terdiri dari sungai: Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau,
dan Sempayang.

 Kelompok tiga terdiri dari sungai: Durian Sebatang, Lida, Mendawak, dan
Semandang.

 Kelompok empat terdiri dari sungai: Pawan, Laur, dan Pesaguan.

 Kelompok lima terdiri dari Sungai Jelai dan Sungai Mapan (Kabupaten Sukamara -
Kalteng bagian barat).

Visualisasi penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar 3.114.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-230
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 114 Sungai-Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan di


Kalimantan Barat

S. Bantanan S. Tawang -
S. Landak S. Belitung S. Sibau
Embaluh

S. Sekayan -
S. Sambas Kecil S. Ketungau
Mengkiang

S. Sebangkau

S. Selakau

S. Sambas

S. Kapuas –
Kapuas Kecil

S. Terentang –
Kubu -
Ambawang

S. Durian
Sebatang – Lida –
Mendawak

S. Semandang S. Sekadau -
S. Melawi
Menterap

S. Pawan
S. Bunut
S. Laur S. Pinoh

Keterangan:
Pusat Kegiatan Nasional S. Pesaguan S. Jelai S. Kayan
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis

1. Situasi Lingkungan Kelompok Satu: Sungai Landak, Kapuas-Kapuas Kecil,


Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-
Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 9
(sembilan) kabupaten/ kota di Kalimantan Barat (lihat tabel 3.57 dan gambar 3.115).
Dari sembilan kabupaten tersebut sebagian besar termasuk dalam wilayah rawan banjir.

Tabel 3. 57 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Landak, Kapuas-
Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau,
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-231
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut) dengan


Akses Baik ke Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 5 11 3 7
Landak Air Besar, Meranti, Ngabang,
Ngabang, Meranti, Air Besar
Sebangki, Kuala Behe,
Landak 1 4 1 1
Kubu Raya
Sungai Ambawang Sungai Ambawang
2 9 1 4
Pontianak
Siantan, Segedong Segedong
TOTAL 3 8 24 5 12
2 3 18 3 4
Kubu Raya
Sungai Raya, Kubu, Terentang Sungai Raya, Kubu, Terentang
3 29 3 21
Sanggau
Tayan Hilir, Meliau, Kapuas Tayan Hilir, Meliau, Kapuas, ,
3 10 2 9
Sekadau
Sekadau Hilir, Belitang Hilir, Belitang, Sekadau Hilir, Belitang
Kapuas & 5 21 3 7
Kapuas Sintang Sepauk, Tempunak, Sintang, Kelam Tempunak, SIntang, Kelam
Kecil Permai, Ketungau Hilir Permai
7 51 4 16
Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Jongkong,
Kapuas Hulu Silat Hilir, Boyan Tanjung,
Putussibau Utara, Semitau, Silat Hulu,
Embaloh Ilir, Bika,
Silat Hilir
2 2
Kota Pontianak
Pontianak Barat, Pontianak Selatan
TOTAL 5 23 131 15 57
3 Terentang 1 9 1 6
- Kubu - Kubu Raya
Ambawang Kubu Kubu
TOTAL 1 1 9 1 6
4 Sekayam - 3 25 3 22
Sanggau
Mengkiang Kapuas, Jangkang, Entikong Kapuas, Jangkang, Entikong
TOTAL 1 3 25 3 22
5 2 7 1 3
Sekadau
Belitang, Belitang Hilir Belitang
Belitung
2 11
Sintang
Ketungau Hilir, Sepauk
TOTAL 2 4 18 1 3
6 2 11
Ketungau Sintang
Ketungau Hilir, Ketungau Tengah
TOTAL 1 2 11 0 0
7 Tawang - 2 9 1 2
Kapuas Hulu
Embaluh Selimbau, Batang Lupar Batang Lupar
TOTAL 1 2 9 1 2
8 1 7
Sibau Kapuas Hulu
Putissibau Utara
TOTAL 1 1 7 0 0
9 4 28 4 20
Sekadau -
Sekadau Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Nanga Sekadau Hilir, Sekadau Hulu,
Menterap
Taman, Nanga Mahap Nanga Taman, Nanga Mahap,
TOTAL 1 4 28 4 20
10 4 48 4 26
Kayan Sintang Dedai, Sintang, Kayan Hilir, Kayan Dedai, Sintang, Kayan Hilir,
Hulu Kayan Hulu
TOTAL 1 4 48 4 26

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-232
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir


Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa

11 5 59 3 14
Melawi Belimbing, Pinoh Utara, Nanga Pinoh, Ella Hilir, Menukung, Pinoh
Melawi Ella Hilir, Menukung Utara
1 15 1 3
Sintang
Serawai Serawai
TOTAL 2 6 74 5 17
12 5 40 2 2
Pinoh Melawi Nanga Pinoh, Pinoh Selatan, Sayan, Nanga Pinoh, Tanah Pinoh
Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat Barat
TOTAL 1 5 40 2 2
13 3 13 1 2
Bunut Kapuas Hulu Boyan Tanjung, Bunut Hilir, Bunut
Boyan Tanjung
Hulu
TOTAL 1 3 13 1 2

Gambar 3. 115 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Landak, Kapuas-Kapuas
Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh,
Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut) dengan Akses Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Ketungau S. Tawang & Embaluh S. Sibau


Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 2 Kecamatan : 2 Kecamatan : 1
Desa : 11 Desa : 9 Desa : 7
Desa Rawan Banjir : - Desa Rawan Banjir : 2 Desa Rawan Banjir : -

S. Belitung
Kabupaten/Kota : 2
Kecamatan : 4
Desa : 17
S. Sekayam, Mengkiang Desa Rawan Banjir : 3
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 3
Desa : 25
Desa Rawan Banjir : 22

S. Landak
Kabupaten/Kota : 3
Kecamatan : 8
Desa : 24
Desa Rawan Banjir : 12

S. Kapuas, Kapuas Kecil


Kabupaten/Kota : 5
Kecamatan : 23
Desa : 131
Desa Rawan Banjir : 57

S. Terentang, Kubu,
Ambawang
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 9
Desa Rawan Banjir : 6

S. Bunut
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 3
Desa : 13
Desa Rawan Banjir : 2

S. Pinoh S. Melawi
Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 2
Kecamatan : 5 Kecamatan : 6
Desa : 40 Desa : 74
Desa Rawan Banjir : 2 Desa Rawan Banjir : 18

Keterangan:
S. Sekadau, Menterap S. Kayan
Pusat Kegiatan Nasional Kabupaten/Kota : 1 Kabupaten/Kota : 1
Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan : 4 Kecamatan : 4
Desa : 28 Desa : 48
Pusat Kegiatan Strategis Desa Rawan Banjir : 20 Desa Rawan Banjir : 26

Potensi Banjir
Sungai Utama

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-233
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Sungai Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang,
Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap,
Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut) adalah 195.991 KK, dimana 21,69 % dari jumlah KK
tersebut tinggal di bantaran sungai (42.504 KK). Diketahui pula pusat komunitas dekat
air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-lintas angkutan
sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di 92 desa tersebar di sembilan
kabupaten/kota (lihat tabel 3.58 dan gambar 3.116).

Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah


Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 8 (delapan) kabupaten dengan 352 desa yang di
kategorikan tertinggal terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 58 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Landak, Kapuas-
Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau,
Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Desa Tertinggal
Jumlah Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 Landak 3 9 1 1 5 20
Air Besar, Meranti, Ngabang Air Besar, Kuala Behe,
Ngabang Meranti, Ngabang,
Sebangki
Landak
Kubu Raya 1 6
Sungai Ambawang
Pontianak 1 6 1 3
Segedong Siantan
TOTAL 3 4 15 1 1 7 29
2 Kubu Raya 2 16 3 8 4 28
Sungai Kakap, Sungai Sungai Kakap, Sungai Sungai Kakap, Sungai
Raya Raya, Kubu Raya, Kubu, Terentang
Sanggau 3 32 1 2 3 30
Kapuas, Meliau, Tayan Tayan Hilir Kapuas, Meliau, Tayan
Hilir Hilir
Sekadau 2 10 1 1 2 6
Belitang, Sekadau Hilir Sekadau Hilir Belitang Hilir, Sekadau
Hilir

Kapuas &
Sintang 3 20 4 20
Kapuas Kecil
Sepauk, Tempunak, Sepauk, Tempunak,
Sintang, Sintang, Kelam Permai,
Kapuas Hulu 4 28 6 22 8 28
Bunut Hilir, Embaloh Bika, Bunut Hilir, Bika, Bunut Hilir,
Hilir, Semitau, Suhaid Embaloh Hilir, Hulu Embaloh Hilir, Hulu
Kapuas, Selimbau, Kapuas, Selimbau,
Suhaid Semitau, Silat Hilir,
Suhaid
Kota Pontiianak 1 1
Pontianak Barat
TOTAL 6 15 107 11 33 21 112
3 Terentang- Kubu Raya 1 17
Kubu- Kubu
Ambawang
TOTAL 1 0 0 0 0 1 17
4 Sekayam- Sanggau 2 20 3 22

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-234
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Desa Tertinggal
Jumlah Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
Kapuas, Entikong Entikong, Jangkang,
Mengkiang
Kapus
TOTAL 1 2 20 0 0 3 22
5 Sekadau 1 4 2 7
Belitang Belitang Hilir, Belitang
Hulu
Belitung
Sintang 1 3
Ketungau Hilir
TOTAL 2 1 4 0 0 3 11
6 Ketungau Sintang 2 8
Ketungau Hilir,
Ketungau Tengah
TOTAL 1 0 0 0 0 2 4
7 Tawang / Kapuas Hulu 2 4 2 6
Embaluh
Selimbau, Batang Selimbau, Batang Lupar
Lupar
TOTAL 1 0 0 2 4 2 6
8 Sibau Kapuas Hulu 1 7 1 3
Putussibau Utara Putussiau Utara
TOTAL 1 1 7 0 0 1 3
9 Sekadau / Sekadau 4 28 1 1 4 24
Menterap Sekadau Hilir, Sekadau Sekadau Hilir Sekadau Hilir, Sekadau
Hulu, Nanga Taman, Hulu, Nanga Taman,
Nanga Mahap Nanga Mahap
TOTAL 1 4 28 1 1 4 24
10 Kayan Sintang 3 37 2 15 4 35
Dedai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Dedai, Kayan Hilir,
Sintang Hulu Kayan Hulu, Sintang
TOTAL 1 3 37 2 15 4 35
11 Melawi Melawi 2 29 3 9 5 17

Nanga Pinoh, Ella Hilir Menukung, Nanga Belimbing, Pinoh Utara,


Pinoh, Pinoh Utara Nanga Pinoh, Ella Hilir,
Menukung
Sintang 1 15 1 11 1 12
Serawai Serawai Serawai
TOTAL 2 3 44 4 20 6 29
12 Pinoh Melawi 1 17 3 10 5 40
Nanga Pinoh Nanga Pinoh, Sayan, Nanga Pinoh, Pinoh
Tanah Pinoh Barat Selatan, Sayan, Tanah
Pinoh, Tanah Pinoh
Barat
TOTAL 1 1 17 3 10 5 40
13 Bunut Kapuas Hulu 1 8 1 8 3 6
Bunut Hilir Bunut Hilir Boyan Tanjung, Bunut
Hilir, Bunut Hulu
TOTAL 1 1 8 1 8 3 6

*diatas 200 KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-235
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 116 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Landak, Kapuas-Kapuas Kecil,
Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau,
Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan Bunut) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Tawang & Embaluh S. Sibau


S. Ketungau Komunitas dekat air: 2 Kec / 4 Desa KK Bantaran Tinggi: 1 Kec / 7 Desa
Desa Tertinggal: 2 Kec / 4 Desa Desa Tertinggal: 2 Kec / 6 Desa Desa Tertinggal: 1 Kec / 3 Desa

S. Belitung
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec / 4 Desa
Desa Tertinggal: 3 Kec / 11 Desa

S. Sekayam, Mengkiang
KK Bantaran Tinggi: 2 Kec / 20 Desa
Desa Tertinggal: 3 Kec / 22 Desa

S. Landak
KK Bantaran Tinggi: 4 Kec / 15 Desa
Komunitas dekat air: 1 Kec / 1 Desa
Desa Tertinggal: 7 Kec / 29 Desa

S. Kapuas, Kapuas Kecil


KK Bantaran Tinggi: 15 Kec / 107 Desa
Komunitas dekat air: 11 Kec / 33 Desa
Desa Tertinggal: 21 Kec / 112 Desa

S. Terentang, Kubu, Ambawang


Desa Tertinggal: 1 Kec / 17 Desa

S. Bunut
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec / 8 Desa
Komunitas dekat air: 1 Kec / 8 Desa
Desa Tertinggal: 3 Kec / 6 Desa

Keterangan: S. Pinoh S. Melawi


KK Bantaran Tinggi: 1 Kec / 17 Desa KK Bantaran Tinggi: 3 Kec / 44 Desa
KK Bantaran Tinggi Komunitas dekat air: 3 Kec / 10 Desa Komunitas dekat air: 4 Kec / 20 Desa
Desa Tertinggal: 5 Kec / 40 Desa Desa Tertinggal: 6 Kec / 29 Desa
Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Pusat Kegiatan Nasional
S. Sekadau, Menterap S. Kayan
Pusat Kegiatan Wilayah KK Bantaran Tinggi: 4 Kec / 28 Desa KK Bantaran Tinggi: 3 Kec / 37 Desa
Komunitas dekat air: 1 Kec / 1 Desa Komunitas dekat air: 2 Kec / 15 Desa
Desa Tertinggal: 4 Kec / 24 Desa Desa Tertinggal: 4 Kec / 35 Desa
Pusat Kegiatan Strategis
Rawan Banjir
Sungai Utama

Sumber Daya Alam

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-236
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sektor pertanian, khususnya bagi daerah Kalimantan Barat, sampai sekarang masih
merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah
dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar
penduduknya.

Beberapa jenis tanaman perkebunan yang tergolong komoditas prioritas Kalimantan


Barat adalah kelapa sawit, kakao, karet, kopi, dan kelapa. Diantara komoditas prioritas
tersebut hanya kelapa sawit yang sudah beroperasi secara konsisten dan menjadi salah
satu komoditi unggulan daerah. Produktivitas kelapa sawit tahun 2003 meningkat dengan
rata-rata produksi kelapa sawit per hektar sekitar 1,69 ton. Penghasil kelapa sawit
terbesar adalah Kabupaten Sanggau yang mencapai 136.469 ton atau 47,94 persen dari
total produksi Kalimantan Barat.

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok satu (Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-
Mengkiang, Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan,
Melawi, Pinoh, dan Bunut) adalah sebagai berikut (gambar 3.117):

 Daerah penghasil bahan pangan tersebar hampir merata di tiap kabupaten dengan
jumlah yang relatif besar di Kabupaten Kubu Raya (Kecamatan Sungai Kakap, Sungai
Raya), Kabupaten Sekadau (Kecamatan Nanga Mahap), Kabupaten Sintang
(Kecamatan Serawai), Kabupaten Melawi (Kecamatan Ella Hilir), dan Kabupaten
Pontianak (Kecamatan Segedong).

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Sekadau (Terutama Kecamatan


Belitang diikuti Kecamatan Nanga Mahap, Nanga Taman), Kabupaten Kubu Raya
(Sungai Ambawang, Sungai Raya, Sungai Kakap), Kabupaten Sanggau (Kecamatan
Meliau dan Kapuas), Kabupaten Sintang (Kecamatan Tayan Hulu), serta sebagian
kecil Kabupaten Kapuas Hulu (Kecamatan Silat Hilir).

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Sintang (Kecamatan
Ambalau, Ketungau Hilir, dan Kayan Hulu) diikuti oleh Kabupaten Sanggau
(Kecamatan Tayan Hilir).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-237
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

 Daerah penghasil ikan baik dari sub sektor perikanan darat terutama terdapat di
Kabupaten Kapuas Hulu (Kecamatan Silat Hilir dan Selimbau) serta Kabupaten
Melawi (Kecamatan Ella Hilir).

 Daerah penghasil ternak terdapat di hampir seluruh kabupaten di Kalimantan Barat.

 Untuk komoditas batubara di Provinsi Kalimantan Barat, belum menunjukkan


produksi yang signifikan, namun izin eksplorasi sudah diterbitkan untuk aktivitas
penambangan di Kabupaten Sintang dengan potensi sumber daya 55.000 ton.

Gambar 3. 117 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai
Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang,
Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi,
Pinoh, dan Bunut)

S. Terentang,
S. Kapuas,
Kubu, S. Landak S. Belitung S. Tawang
Kapuas Kecil
Ambawang

S. Sekayam S. Ketungau S. Sibau

Karet

Sawit
Kayu
Sawit

Sawit
Sawit Kayu
Karet
Sawit

Sawit
Karet Karet
Sawit Karet
Sawit Kayu Sawit Kayu
Kayu Kayu
Sawit
Karet

Karet
Sawit Sawit

Kayu

Keterangan: S. Bunut

Penghasil Pangan

Penghasil Sawit
S. Kayan
Penghasil Karet

Penghasil Kayu

Penghasil Industri
S. Melawi
Perikanan Darat

Keterangan:
S. Pinoh
Pusat Kegiatan Nasional
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis
Potensi Banjir S. Sekadau
Sungai Utama

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-238
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok
satu (Landak, Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang,
Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh,
dan Bunut) dapat menghubungkan satu PKN, beberapa PKW, dan PKSN yang terdapat di
Kalimantan Barat. Kegiatan sekitar sungai kelompok ini cukup ramai dengan adanya
pusat-pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.118):

 PKN: Kota Pontianak;


 PKW: Kota Entikong dan Putussibau;
 PKSN: Kota Entikong, Nanga Badau, dan Jasa
 39 pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai tersebar di 29 Kecamatan,
yaitu: Pontianak (3 lokasi), Kubu Raya (4 lokasi), Kapuas Hulu (7 lokasi), Kota
Pontianak (2 lokasi), Melawi (4 Lokasi), Sanggau (7 Lokasi), Sekadau (3 Lokasi), dan
Sintang (9 Lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri karet yang tergolong besar terletak di Kabupaten Pontianak (Siantan)
dan Sintang (Dedai);
- Industri CPO terdapat di Kabupaten Pontianak dan Landak; dan
- Industri pangan di Pontianak dan Kota Pontianak;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Pontianak (pelabuhan laut Internasional)
dan Bandara Supadio sebagai pusat penyebaran primer (terdapat juga bandara
pendukung Susilo di Sintang sebagai pusat penyebaran tersier dan Pangsuma di
Putissibau sebagai pusat penyebaran sekunder serta bandara Nanga Pinoh yang
bukan sebagai pusat penyebaran). Disamping itu terdapat terminal backloading Telok
Air di Batu Ampar;
 Simpul transportasi sungai terdapat di 12 kecamatan dengan jumlah 37 dermaga
sungai (dalam berbagai kondisi).

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-239
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 118 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Satu (Sungai Landak,
Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung,
Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh, dan
Bunut)

KOTA PONTIANAK
· Gate City dengan pelabuhan laut S. Ketungau S. Tawang & Embaluh S. Sibau
Nasional dan bandar udara pusat Pasar tepi sungai: 1 Lokasi Pasar tepi sungai: 2 Lokasi Pasar tepi sungai: 1 Lokasi
penyebaran sekunder

S. Belitung
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi

S. Sekayam, Mengkiang
Pasar tepi sungai: 2 Lokasi

Karet

Sawit
S. Landak Kayu
Sawit
Pasar tepi sungai: 2 Lokasi
SAWIT
Sawit
Sawit Kayu

Gate KARET Karet


Sawit
City SAWIT
S. Kapuas
KAYU KARET
Pasar tepi sungai: 10 Lokasi Sawit
Karet Karet
S. Kapuas Kecil Sawit
PANGAN Karet
Pasar tepi sungai: 7 Lokasi Kayu Kayu
Sawit Sawit
Kayu Kayu
Sawit
Karet

Karet

S. Terentang, Kubu, Ambawang Sawit Sawit

Kayu

S. Bunut
Pasar tepi sungai: 2 Lokasi

BATU AMPAR
· Terdapat terminal backloading
di Telok Air

S. Pinoh S. Melawi
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi Pasar tepi sungai: 4 Lokasi
Keterangan:
Keterangan:
KK Bantaran Tinggi
Penghasil Pangan Komunitas Dekat Air

Penghasil Sawit Desa Tertinggal S. Sekadau, Menterap S. Kayan


Pasar tepi sungai: 2 Lokasi Pasar tepi sungai: 4 Lokasi
Pusat Kegiatan Nasional
Penghasil Karet
Pusat Kegiatan Wilayah
Penghasil Kayu Pusat Kegiatan Strategis

Penghasil Industri Rawan Banjir


Sungai Utama
Perikanan Darat

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-240
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

2. Situasi Lingkungan Kelompok Dua: Sungai Sambas Besar, Sambas Kecil,


Sebangkau, Selakau, dan Sempayang

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 2 (dua)
kabupaten/ kota di Kalimantan Barat (lihat tabel 3.59 dan gambar 3.119). Diketahui pula
dua kabupaten tersebut juga termasuk dalam wilayah rawan banjir.

Tabel 3. 59 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Sambas Besar,
Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang) dengan Akses Relatif Baik ke
Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 7 57 6 23
Sambas Sambas Sajad, Sambas, Sejangkung,
Sajad, Sambas, Sebawi, Sejangkung,
Besar & Tangaran, Tekarang, Teluk
Tangaran, Tekarang, Teluk Keramat,
Sambas Keramat
Kecil 3 8 2 3
Bengkayang
Jagoi Babang, Sanggau Ledo, Siding Jagoi Babang, Sanggau Ledo
TOTAL 2 10 66 8 26
2 1 13 1 8
Sebangkau Sambas
Tebas Tebas
TOTAL 1 1 13 1 8
3 2 4
Selakau Sambas
Selakau, Selakau Tua
TOTAL 1 2 4
4 2 13 2 6
Sempayang Sambas
Galing, Sajingan Besar, Galing, Sajingan Besar
TOTAL 1 2 13 2 6

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-241
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 119 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Sambas Besar,
Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang) dengan Akses Relatif Baik ke
Sungai dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Sambas Besar – Sambas Kecil


S. Sempayang
Kabupaten/Kota : 2
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 10
Kecamatan : 2
Desa : 66
Desa : 13 Desa Rawan Banjir : 26
Desa Rawan Banjir : 6

S. Sebangkau
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 13
Desa Rawan Banjir : 8

S. Selakau
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 2
Desa : 4
Desa Rawan Banjir : -

Keterangan:
Pusat Kegiatan Nasional
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis
Sungai Utama

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-242
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang) adalah
32.316 KK, dimana 18,4% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (5.975 KK).
Diketahui pula pusat komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan
pada pelayanan lalu-lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi)
terdapat di 3 desa tersebar pada dua kabupaten tersebut (lihat tabel 3.60 dan gambar
3.120). Lebih lanjut berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui terdapat 61 desa yang di kategorikan tertinggal
terletak di wilayah sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 60 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Sambas Besar,
Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang) yang Memiliki Keluarga Bantaran
Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai
No Sungai
Jumlah Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air memiliki Desa Tertinggal
Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/ Kota Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Desa Desa Desa
1 4 31 1 1 6 35
Sajad, Sambas, Sajad Sajad, Sambas,
Sambas Sejangkung, Sebawi,
Tangaran Sejangkung,
Sambas Besar & Tekarang, Teluk
Sambas Kecil Keramat
1 1 1 2 3 8

Bengkayang Sanggau Ledo Jagoin Babang Jagoi Babang,


Sanggau Ledo,
Siding
TOTAL 2 5 32 2 3 9 43
2 1 13 1 5
Sebangkau Sambas
Tebas Tebas
TOTAL 1 1 13 0 0 1 5
3 2 2
Selakau Sambas Selakau, Selakau
Tua
TOTAL 1 0 0 0 0 2 2
4 1 3 2 11
Sempayang Sambas Sajingan Besar Galing, Sajingan
Besar
TOTAL 1 1 3 0 0 2 11

*diatas 200KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-243
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 120 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Sambas Besar, Sambas
Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

S. Sambas Besar – Sambas Kecil


S. Sempayang KK Bantaran Tingi: 5 Kec / 32 Desa
KK Bantaran Tingi: 1 Kec / 3 Desa Komunitas Dekat Air: 2 Kec / 3 Desa
Desa Tertinggal: 2 Kec / 11 Desa Desa Tertinggal: 9 Kec / 43 Desa

S. Sebangkau
KK Bantaran Tingi: 1 Kec / 13 Desa
Desa Tertinggal: 1 Kec / 5 Desa

S. Selakau
Desa Tertinggal: 2 Kec / 2 Desa

Keterangan:
KK Bantaran Tinggi
Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Pusat Kegiatan Nasional
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis
Rawan Banjir
Sungai Utama

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-244
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok dua (Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Sempayang) adalah sebagai
berikut (gambar 3.121):

 Daerah penghasil tanaman padi tergolong besar terdapat di Kabupaten Sambas


(Kecamatan Tebas, Tangaran, Sambas).

 Palawija hanya dihasilkan oleh sebagian kecil kecamatan di Kabupaten Sambas


dengan jumlah yang relatif kecil sehingga diduga pemenuhan kebutuhan lokal untuk
palawija didapat dari kabupaten lain.

 Daerah penghasil sawit terletak di Tangaran dan Sajingan Besar di Kabupaten


Sambas serta Ledo di Kabupaten Bengkayang.

 Daerah dengan hasil hutan relatif besar terdapat di Kabupaten Sambas (Sajingan
Besar dan Selakau Tua).

 Daerah penghasil ternak terdapat di Kabupaten Sajingan Besar, Selakau, dan


Sejangkung, sementara untuk unggas banyak dihasilkan oleh Kecamatan Tebas,
Sejangkung, dan Sambas.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-245
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 121 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai
Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang)

S. Bantanan
Kayu

S. Sambas Kecil

Sawit

Karet
S. Sebangkau

S. Selakau

S. Sambas

Keterangan:

Penghasil Pangan

Keterangan: Penghasil Sawit


Pusat Kegiatan Nasional
Penghasil Karet
Pusat Kegiatan Wilayah
Penghasil Kayu
Pusat Kegiatan Strategis
Potensi Banjir Penghasil Industri

Sungai Utama Perikanan Darat

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-246
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok dua
(Sambas Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, dan Sempayang) tidak secara langsung
menghubungkan wilayah hinterland-nya dengan Pusat Kegiatan Wilayah, yaitu Kota
Singkawang. Namun kegiatan transportasi sungai di kelompok ini dapat mempermudah
akses masyarakat ke kota Singkawang sebagai pusat pelayanan jasa, pusat perdagangan
wilayah, sekaligus simpul transportasi tingkat wilayah. Kegiatan wilayah sekitar sungai di
kelompok ini cukup ramai dengan adanya pusat kegiatan sebagai berikut (gambar
3.122):

 PKW: Kota Singkawang dan Kota Sambas;


 PKSN: Kota perbatasan dengan negara Malaysia yaitu Paloh – Aruk dan Jagoi
Babang;
 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai yaitu di Kabupaten Sambas
(tersebar di 15 lokasi di 8 kecamatan) Kabupaten Bengkayang (1 lokasi di 1
kecamatan),dan Kabupaten Sambas (Kecamatan Galing, Sajingan Besar, Sejangkung,
Tangaran masing-masing 1 Lokasi, Kecamatan Sambas dan Tebas masing-masing 3
lokasi, dan Kecamatan Teluk Keramat 4 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri pengolahan hasil komoditi karet di Sambas (23 lokasi) dan Teluk
Keramat (13 Lokasi); dan
- Industri hilir pangan baik pengolahan bahan baku menjadi barang siap jual atau
kegiatan pengumpulan hasil pangan untuk diekspor keluar wilayah terdapat di
Singkawang;
 Simpul transportasi utama yaitu Pelabuhan Sekura, Pelabuhan Sintete, Bandara Paloh
di Kabupaten Sambas (pusat penyebaran tersier);
 Selain itu di wilayah sungai ini terdapat 9 pelabuhan sungai tersebar di 6 kecamatan
dengan kondisi beragam.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-247
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 122 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Sambas Besar,
Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, dan Sempayang)

S. Bantanan S. Sambas
Pasar tepi sungai: 4 Lokasi Pasar tepi sungai: 6 Lokasi
Kayu

S. Sambas Kecil
Pasar tepi sungai: 4 Lokasi

Sawit
KARET
Karet
S. Sebangkau
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi

PANGAN

S. Selakau

KOTA SAMBAS KARET


· Gate City dengan pelabuhan sungai
SAWIT Keterangan:
Sekura dan pelabuhan Keterangan:
penyeberangan Sintete KK Bantaran Tinggi
· Bandar udara Paloh sebagai pusat
penyebaran tersier
PANGAN Penghasil Pangan Komunitas Dekat Air
· Akses ke Pos Lintas Batas di Aruk
dan Jagoi Babang Penghasil Sawit Desa Tertinggal
Pusat Kegiatan Nasional
Penghasil Karet
Pusat Kegiatan Wilayah
Penghasil Kayu Pusat Kegiatan Strategis

Penghasil Industri Rawan Banjir


Sungai Utama
Perikanan Darat

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-248
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

3. Situasi Lingkungan Kelompok Tiga: Sungai Durian Sebatang, Lida, Mendawak, dan
Semandang

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik dan
tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di 4 (empat)
kabupaten di Kalimantan Barat (lihat tabel 3.61 dan gambar 3.123). Empat kabupaten
tersebut dua diantaranya termasuk dalam wilayah rawan banjir.

Tabel 3. 61 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Durian Sebatang,
Lida, Mendawak, dan Semandang) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 1 7
Kubu Raya
Batu Ampar
1 2
Durian Kayong Utara
Sebatang / Seponti
Lida / 1 5 1 3
Mendawak Ketapang
Simpang Hulu Simpang Hulu
1 4 1 4
Sanggau
Toba Toba
TOTAL 4 4 18 2 7
2 1 5
Semandang Kayong Utara
Simpang Hilir
TOTAL 1 1 5 0 0

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-249
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 123 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Durian
Sebatang, Lida, Mendawak, dan Semandang) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Durian Sebatang – Lida - Mendawak


Kabupaten/Kota : 4
Kecamatan : 4
Desa : 18
Desa Rawan Banjir : 7

Keterangan:
S. Semandang
Pusat Kegiatan Nasional Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1
Pusat Kegiatan Wilayah Desa : 5

Pusat Kegiatan Lokal


Potensi Banjir
Sungai Utama

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-250
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Penduduk

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Durian Sebatang, Lida, Mendawak, Semandang) adalah 7.499 KK, dimana
21% dari jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (1.576 KK). Diketahui pula pusat
komunitas dekat air (komunitas yang banyak menggantungkan pada pelayanan lalu-
lintas angkutan sungai untuk memenuhi kebutuhan transportasi) terdapat di 8 desa
tersebar di tiga kabupaten (lihat tabel 3.62 dan gambar 3.124). Lebih lanjut berdasarkan
data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, 2007) di ketahui
terdapat 3 (tiga) kabupaten dan 19 desa yang di kategorikan tertinggal terletak di
wilayah sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 62 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Durian Sebatang,
Lida, Mendawak, dan Semandang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Desa Tertinggal
Jumlah Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 4 1 1 1 6
Kubu Raya
Batu Ampar Batu Ampar Batu Ampar
Durian 1 1
Kayong Utara
Sebatang / Seponti
1
Lida / 1 5 1 5
Mendawak Ketapang
Simpang Hulu Simpang Hulu
1 3 1 4 1 4
Sanggau
Toba Toba Toba
TOTAL 4 3 11 3 6 3 15
1 2 1 4
2 Semandang Kayong Utara
SImpang Hilir Simpang Hilr
TOTAL 1 0 0 1 2 1 4

*diatas 200KK

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-251
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 124 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Durian Sebatang, Lida,
Mendawak, dan Semandang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal

Keterangan:
KK Bantaran Tinggi
Komunitas Dekat Air
Desa Tertinggal
Pusat Kegiatan Nasional
S. Durian Sebatang – Lida - Mendawak
Pusat Kegiatan Wilayah KK Bantaran Tinggi: 3 Kec / 11 Desa
Komunitas Dekat Air: 3 Kec / 6 Desa
Pusat Kegiatan Strategis Desa Tertinggal: 3 Kec / 15 Desa

Rawan Banjir
Sungai Utama

S. Semandang
Komunitas Dekat Air: 1 Kec / 2 Desa
Desa Tertinggal: 1 Kec / 4 Desa

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-252
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Sumber Daya Alam


Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan dan
Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Sungai Durian Sebatang-Lida-Mendawak dan Semandang) adalah sebagai
berikut (gambar 3.125):

 Hasil komoditas tanaman padi di wilayah sekitar sungai kelompok ini terdapat di
Simpang Hulu (Kabupaten Ketapang).

 Palawija hanya dihasilkan oleh Simpang Hulu di Kabupaten.

 Daerah penghasil sawit terletak di Kabupaten Kubu Raya (Kecamatan Batu Ampar).

 Karet dihasilkan oleh Kecamatan Simpang Hilir di Kabupaten Kayong Utara.

 Daerah penghasil ikan di Kecamatan Toba (Kabupaten Sanggau).

 Komoditas ternak besar dan juga ternak unggas juga lebih banyak dihasilkan oleh
Simpang Hulu (Ketapang) diikuti oleh Toba dan Batu Ampar.

Gambar 3. 125 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai
Durian Sebatang, Lida, Mendawak, dan Semandang)

Keterangan:

Penghasil Pangan

Penghasil Sawit

Penghasil Karet Sawit

Penghasil Kayu
Karet
Penghasil Industri
Kayu
Perikanan Darat

Keterangan:
S. Durian Sebatang-Lida-
Pusat Kegiatan Nasional Mendawak
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis
Sungai Utama

S. Semandang

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-253
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan

Berdasarkan RTRWN 2008 dan data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok tiga
(Durian Sebatang-Lida-Mendawak dan Semandang) tidak secara langsung
menghubungkan wilayah hinterland-nya dengan Pusat Kegiatan Wilayah terdekat, yaitu
Kota Ketapang. Namun kegiatan transportasi sungai di kelompok sungai dapat
mempermudah akses masyarakat ke kota Ketapang sebagai pusat pelayanan jasa, pusat
perdagangan wilayah, sekaligus simpul transportasi tingkat wilayah. Adapun pusat-pusat
kegiatan di wilayah sekitar sungai kelompok dua adalah sebagai berikut (gambar 3.126):

 PKW terdekat: Kota Ketapang;


 Pasar permanen dan semi permanen di pinggir sungai yaitu di Kabupaten Kubu Raya
(1 Lokasi di Batu Ampar) dan di Kabupaten Sanggau (1 Lokasi di Toba);
 Industri antara lain:
- Industri pengolahan hasil komoditi karet di Kayong Utara (Simpang Hilir);
- Industri pangan untuk diekspor keluar provinsi terdapat di Ketapang dan
Pontianak; dan
- Industri pengolahan hasil komoditi sawit terdapat di Kubu Raya dan Ketapang;
 Simpul transportasi utama terdekat, yaitu Bandara Rahadi Usman (Pusat Penyebaran
Tersier), Pelabuhan Ketapang sebagai pelabuhan Nasional (diduga sebagai pintu
keluar utama untuk rantai distribusi karet ke luar wilayah ini). Pelabuhan nasional
Pontianak merupakan pintu keluar utama untuk distribusi sawit keluar wilayah ini
setelah pemrosesan di sentra industri sawit di Kubu Raya. Pelabuhan sungai di
wilayah sungai kelompok tiga ini tersebar di 3 kecamatan sebanyak 5 pelabuhan
sungai dengan kondisi beragam.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-254
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 126 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai Durian
Sebatang, Lida, Mendawak, dan Semandang)

KETAPANG
· Gate City dengan pelabuhan
nasional Ketapang
· Bandar udara Rahadi Usman
sebagai pusat penyebaran tersier

KOTA PONTIANAK
· Gate City dengan pelabuhan
nasional Pontianak
· Bandar udara Supadio sebagai pusat
penyebaran Primer

Gate
C ity SAWIT

PANGAN

Keterangan:

Penghasil Pangan

Penghasil Sawit

Penghasil Karet Sawit

Penghasil Kayu
Karet
Penghasil Industri
Kayu
Perikanan Darat KARET

Keterangan:
S. Durian Sebatang – Lida - Mendawak
Pusat Kegiatan Nasional Pasar tepi sungai; 2 Lokasi
SAWIT
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis
Sungai Utama
ty
Ci
te
Ga
S. Semandang

4. Situasi Lingkungan Kelompok Empat: Sungai Pawan, Laur, dan Pesaguan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-255
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Geografi

Wilayah sekitar sungai di kelompok ini yang memiliki akses ke alur sungai utama baik,
dan tetap menggunakan angkutan sungai untuk perhubungan terutama tersebar di
Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat (lihat tabel 3.63 dan gambar 3.127). Beberapa
desa di kabupaten ini termasuk dalam wilayah rawan banjir.

Tabel 3. 63 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Pawan, Laur, dan
Pesaguan) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
No Sungai Wilayah dengan Akses Ke Sungai Baik Wilayah Rawan Banjir
Jumlah Jumlah
    Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Desa Kecamatan Desa
5 20 2 5
1 Pawan Ketapang Delta Pawan, Muara Pawan, Nanga
Muara Pawan, Nanga Tayap
Tayap, Pemahan, Sandai
TOTAL 1 5 20 2 5
1 14 1 11
2 Laur Ketapang
Sungai Laur Sungai Laur
TOTAL 1 1 14 1 11
2 8
3 Pesaguan Ketapang
Matan Hilir Selatan, Tumbang Titi
TOTAL 1 2 8 0 0

Gambar 3. 127 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Pawan, Laur,
dan Pesaguan) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir

S. Laur
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 1
Desa : 14
Keterangan: Desa Rawan Banjir : 11

Pusat Kegiatan Nasional


Pusat Kegiatan Wilayah S. Pawan
Kabupaten/Kota : 1
Pusat Kegiatan Strategis Kecamatan : 5
Desa : 20
Potensi Banjir Desa Rawan Banjir : 5

Sungai Utama
S. Pesaguan
Kabupaten/Kota : 1
Kecamatan : 2
Desa : 8

Penduduk

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-256
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008 diketahui jumlah keluarga di wilayah sekitar sungai
kelompok empat (Pawan, Laur, dan Pesaguan) adalah 11.480 KK, dimana 17,8 % dari
jumlah KK tersebut tinggal di bantaran sungai (2.048 KK). Tidak ada komunitas dekat air
yang hanya menggantungkan prasarana transportasi sungai di sungai kelompok ini.
Berdasarkan data daerah tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
2007) di ketahui terdapat 36 desa yang di kategorikan tertinggal terletak di wilayah
sekitar sungai kelompok ini.

Tabel 3. 64 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Pawan, Laur, dan
Pesaguan) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat
Air, dan Desa Tertinggal
Wilayah dengan akses ke sungai baik memiliki Jumlah Wilayah terdapat Komunitas Wilayah sekitar sungai memiliki
No Sungai Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi* Dekat Air Desa Tertinggal

Jumlah Jumlah Jumlah


    Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Kecamatan Desa Kecamatan Desa
1 1 1 4 18
Delta Pawan Delta Pawan, Muara
Pawan Ketapang
Pawan, Nanga Tayap,
Sandai
TOTAL 1 1 1 0 0 4 18
2 1 14 1 11
Laur Ketapang
Sungai Laur Sungai Laur
TOTAL 1 1 14 0 0 1 11
3 2 7
Pesaguan Ketapang Matan Hilir Selatan,
Tumbang Titi
TOTAL 1 0 0 0 0 2 7

Gambar 3. 128 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Pawan, Laur, dan
Pesaguan) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat
Air, dan Desa Tertinggal

Keterangan:
KK Bantaran Tinggi
Komunitas Dekat Air S. Laur
KK Bantaran Tinggi:1 Kec / 14 Desa
Desa Tertinggal Desa Tertinggal: 1 Kec / 11 Desa

Pusat Kegiatan Nasional


Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis S. Pawan
KK Bantaran Tinggi: 1 Kec / 1 Desa
Rawan Banjir Desa Tertinggal: 3 Kec / 15 desa

Sungai Utama

S. Pesaguan
Desa Tertinggal: 2 Kec / 7 Desa

Sumber Daya Alam

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-257
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Berdasarkan data Podes 2008, regionalinvestment.com (BKPM), Peta Pemanfaatan, dan


Perubahan Peruntuhan Kehutanan (Departemen Kehutanan), Statistik Pertambangan
2009 (Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral), dan hasil kajian teknis DLLASDP
diketahui daerah penghasil sumber daya alam yang relatif tinggi di wilayah sekitar sungai
kelompok tiga (Pawan, Laur, Pesaguan) adalah sebagai berikut (gambar 3.129):

 Hasil komoditas tanaman terbesar padi di daerah kelompok sungai berasal dari
Kecamatan Sungai Laur diikuti oleh Nanga Tayap.

 Palawija hanya dihasilkan oleh Nanga Tayap dengan jumlah yang relatif kecil
sehingga diindikasikan kebutuhan lokal untuk palawija didapat dari pasokan
kabupaten lain.

 Daerah penghasil sawit, dan karet terletak di Kabupaten Ketapang (Kecamatan


Tumbang Titi).

 Daerah penghasil ikan baik dari sub sektor perikanan laut maupun darat diindikasikan
relatif rendah dengan produksi paling besar berasal dari kegiatan penangkapan ikan
darat di Kecamatan Sungai Laur (Kabupaten Ketapang).

 Komoditas ternak besar banyak dihasilkan oleh Nanga Tayap, untuk komoditas
unggas lebih banyak dihasilkan oleh Sungai Laur.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-258
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 129 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai
Pawan, Laur, dan Pesaguan)

Keterangan:

Penghasil Pangan

Penghasil Sawit

Penghasil Karet

Perikanan Kayu

Penghasil Industri

Perikanan Darat

Keterangan:
KK Bantaran Tinggi
Komunitas Dekat Air S. Laur
Desa Tertinggal
Pusat Kegiatan Nasional
Pusat Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Strategis S. Pawan
Rawan Banjir Sawit

Sungai Utama Karet

S. Pesaguan

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-259
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Kegiatan
Berdasarkan RTRWN 2008 data Podes 2008 diketahui sungai-sungai di kelompok tiga
(Pawan, Laur, Pesaguan) tidak secara langsung menghubungkan wilayah hinterland-nya
dengan Pusat Kegiatan Wilayah terdekat dengan kelompok sungai dua ini yaitu Kota
Ketapang. Namun kegiatan transportasi sungai di kelompok sungai ini lebih bersifat
mempermudah akses masyarakat ke kota Ketapang sebagai pusat pelayanan jasa, pusat
perdagangan wilayah, sekaligus simpul transportasi tingkat wilayah.

Sementara kegiatan transportasi di kelompok sungai ini cukup ramai dengan adanya
pusat kegiatan sebagai berikut (gambar 3.130) :

 PKW: Kota Ketapang (skala pelayanan secara langsung mencakup wilayah kelompok
sungai tiga);
 Pasar permanen, dan semi permanen di pinggir sungai yaitu di Kecamatan Pemahan,
dan Tumbang Titi (masing-masing 1 lokasi), dan di Kecamatan Delta Pawan, dan
Nanga Tayap (masing-masing 2 lokasi);
 Industri antara lain:
- Industri pengolahan hasil komoditi karet di Kecamatan Tumbang Titi; dan
- Industri pengolahan hasil komoditi sawit juga di Kecamatan Tumbang Titi;
 Simpul transportasi utama yaitu Simpul transportasi utama yaitu Bandara Rahadi
Usman (Pusat Penyebaran Tersier), Pelabuhan Ketapang sebagai pelabuhan
Nasional;
 Simpul transportasi sungai di wilayah ini berjumlah 1 buah di Delta Pawan.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-260
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 130 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Empat (Sungai Pawan, Laur, dan
Pesaguan)

KETAPANG
· Gate City dengan pelabuhan
nasional Ketapang
· Bandar udara Rahadi Usman
sebagai pusat penyebaran tersier

Keterangan:

Penghasil Pangan

Penghasil Sawit

Penghasil Karet

Penghasil Kayu

Penghasil Industri

Perikanan Darat
S. Laur

Keterangan:
Pusat Kegiatan Nasional
S. Pawan
Pusat Kegiatan Wilayah SAWIT Pasar tepi sungai: 6 Lokasi
PANGAN Sawit
Pusat Kegiatan Strategis
ty
Karet
Sungai Utama Ci
te KARET
Ga
S. Pesaguan
Pasar tepi sungai: 1 Lokasi

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-261
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Contents
3.1 Kondisi Saat ini.............................................................................................1

3.1.1 Sumatera..............................................................................................3

3.1.1.1 Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan...............................3

A. Sumatera Selatan..................................................................................3

B. Jambi.................................................................................................16

C. Riau...................................................................................................34

D. Lampung.............................................................................................60

3.1.1.2 Jaringan Pelayanan, dan Pergerakan Angkutan Sungai...........69

A. Sumatera Selatan................................................................................69

B. Jambi.................................................................................................77

C. Riau...................................................................................................85

D. Lampung.............................................................................................94

3.1.1.3 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai...........................98

A. Sumatera Selatan................................................................................98

B. Jambi...............................................................................................103

C. Riau..................................................................................................106

D. Lampung...........................................................................................110

3.1.2 Kalimantan........................................................................................113

3.1.3.1 Sungai Berperan Besar dalam Perhubungan....................................113

A. Kalimantan Selatan...........................................................................113

B. Kalimantan Tengah...........................................................................133

C. Kalimantan Timur.............................................................................173

D. Kalimantan Barat...............................................................................217

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-262
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 1 Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Sumatera Selatan


..................................................................................................................................4

Gambar 3. 2 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Sungai Calik, Banyuasin,


Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji,
Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan dengan Akses Relatif Baik ke
Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir...........................................................7

Gambar 3. 3 Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang,


Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi,
Rawas, Lilin, dan Lalan yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal..........................................................10

Gambar 3. 4 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin,


Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji,
Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan..Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 5 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Sungai Calik, Banyuasin,


Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji,
Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan..Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 6 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Jambi....16

Gambar 3. 7 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai
Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai
Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) dengan Akses
Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir................................19

Gambar 3. 8 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Batang Hari,


Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin, Sungai
Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai Pematang
Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa....................................................22

Gambar 3. 9 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama


(Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai
Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai
Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)..............................24

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-263
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 10 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai
Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai
Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)..............................26

Gambar 3. 11 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai


Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) dengan Akses
Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir................................28

Gambar 3. 12 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai Pangkal Duri


Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal.....30

Gambar 3. 13 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua


(Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)............31

Gambar 3. 14 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai


Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara)..........................33

Gambar 3. 15 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Riau....35

Gambar 3. 16 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan


Sungai Morang dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir......................................................................................................................37

Gambar 3. 17 Wilayah Sekitar Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai


Morang yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal.............................................................................39

Gambar 3. 18 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Rokan, Sungai


Bangkung, dan Sungai Morang.............................................................................41

Gambar 3. 19 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang)..................................................43

Gambar 3. 20 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai


Suir, Sungai Merbau dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir......................................................................................................................45

Gambar 3. 21 Wilayah Sekitar Sungai Siak, Kampar, Suir, Merbau yang


Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal......................................................................................................47

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-264
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 22 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Siak, Kampar, Suir,
dan Merbau............................................................................................................49

Gambar 3. 23 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Dua (Sungai Siak,


Kampar, Suir, dan Merbau)...................................................................................51

Gambar 3. 24 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Indragiri, Sungai Keritang,


Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung dengan Akses Baik ke Sungai, dan
Jumlah Wilayah Rawan Banjir..............................................................................53

Gambar 3. 25 Wilayah Sekitar Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak


Serka, dan Sungai Guntung yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal.............................................55

Gambar 3. 26 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Indragiri, Sungai


Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung............................................57

Gambar 3. 27 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Tiga (Sungai


Indragiri, Sungai Keritang, Sungai Anak Serka, dan Sungai Guntung).............59

Gambar 3. 28 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Lampung


................................................................................................................................60

Gambar 3. 29 Jumlah Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan,


(Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau dengan
Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.....................62

Gambar 3. 30 Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak)


S. Seputih, W. Kandis Besar, W. Semangka, dan Danau Ranau yang Memiliki
Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal...............................................................................................................64

Gambar 3. 31 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya,


Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka,
dan Danau Ranau..................................................................................................66

Gambar 3. 32 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang


Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan
Danau Ranau.........................................................................................................68

Gambar 3. 33 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Dalam Kota Palembang


................................................................................................................................71

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-265
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 34 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai


Calik, Banyuasin, Batangharileko, Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur,
Lematang, Mesuji, Ogan, Komering, Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan...............72

Gambar 3. 35 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam


Kabupaten Sumetera Selatan Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama
................................................................................................................................74

Gambar 3. 36 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai


Provinsi Jambi........................................................................................................78

Gambar 3. 37 Pangsa Angkutan Sungai Jambi untuk Pergerakan Penumpang


Antar Kabupaten....................................................................................................80

Gambar 3. 38 Pangsa Angkutan Sungai Jambi untuk Pergerakan Barang Antar


Kabupaten..............................................................................................................80

Gambar 3. 39 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam


Kabupaten Jambi Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama...................81

Gambar 3. 40 Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai Jambi


................................................................................................................................82

Gambar 3. 41 Pangsa Tarikan Pergerakan Barang Angkutan Sungai Jambi.....82

Gambar 3. 42 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai


Provinsi Riau..........................................................................................................86

Gambar 3. 43 Pangsa Angkutan Sungai Riau untuk Pergerakan Penumpang


Antar Kabupaten....................................................................................................88

Gambar 3. 44 Pangsa Angkutan Sungai Riau untuk Pergerakan Barang Antar


Kabupaten..............................................................................................................88

Gambar 3. 45 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam


Kabupaten Riau, dan Kecamatan Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda
Utama.....................................................................................................................89

Gambar 3. 46 Pangsa Tarikan Pergerakan Penumpang Angkutan Sungai Riau


................................................................................................................................90

Gambar 3. 47 Pangsa Tarikan Pergerakan Barang Angkutan Sungai Riau.......90

Gambar 3. 48 Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Alur Pelayaran Sungai


Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan, (Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W.

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-266
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Semangka, dan Danau Ranau...............................................................................95

Gambar 3. 48 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam


Kabupaten Lampung Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama
(Kabupaten)...........................................................................................................96

Gambar 3. 49 Indikasi Pangsa Angkutan Sungai untuk Pergerakan Dalam


Kabupaten Lampung Dimana Angkutan Sungai Menjadi Moda Utama
(Kecamatan)..........................................................................................................97

Gambar 3. 50 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Sumatera Selatan


..............................................................................................................................100

Gambar 3. 51 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Jambi.................104

Gambar 3. 52 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Riau..................107

Gambar 3. 53 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Lampung...........111

Gambar 3. 54 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Kal-Sel


..............................................................................................................................114

Gambar 3. 55 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Barito,


Negara, A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan
Malikau) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir....................................................................................................................117

Gambar 3. 56 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Barito, Negara, A.


Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan Malikau) yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal....................................................................................................120

Gambar 3. 57 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama


(Barito, Negara, A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai,
dan Malikau)........................................................................................................122

Gambar 3. 58 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Barito,


Negara, A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan
Malikau)...............................................................................................................124

Gambar 3. 59 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Kintap, Satui,


Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) dengan Akses Baik ke
Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................126

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-267
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 60 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Kintap, Satui,


Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...128

Gambar 3. 61 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua


(Kintap, Satui, Batulicin, Cengal, Manunggul, dan Sampanahan)....................130

Gambar 3. 62 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Kintap,


Satui, Batulicin, Sampanahan, Manunggul, dan Cengal)..................................132

Gambar 3. 63 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di Kal-Teng


..............................................................................................................................133

Gambar 3. 64 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Tayau, Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan
Sebangau) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir....................................................................................................................135

Gambar 3. 65 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Tayau,


Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal.............................................................................................138

Gambar 3. 66 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama


(Sungai Tayau, Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning,
dan Sebangau).....................................................................................................140

Gambar 3. 67 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Tayau, Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan
Sebangau)............................................................................................................142

Gambar 3. 68 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kasongan dengan Akses Relatif


Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..........................................143

Gambar 3. 69 Wilayah Sekitar Sungai Kasongan yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...145

Gambar 3. 70 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kasongan............147

Gambar 3. 71 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kasongan.............................148

Gambar 3. 72 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Sampit dengan Akses Relatif


Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..........................................150

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-268
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 73 Wilayah Sekitar Sungai Sampit yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...151

Gambar 3. 74 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Sampit..................153

Gambar 3. 75 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Sampit...................................154

Gambar 3. 76 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Seruyan dengan Akses Relatif


Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..........................................156

Gambar 3. 77 Wilayah Sekitar Sungai Seruyan yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...157

Gambar 3. 78 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Seruyan...............159

Gambar 3. 79 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Seruyan................................160

Gambar 3. 80 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut


dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir......162

Gambar 3. 81 Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut yang


Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal....................................................................................................163

Gambar 3. 82 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau,


dan Arut................................................................................................................165

Gambar 3. 83 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut


..............................................................................................................................166

Gambar 3. 84 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Jelai dengan Akses Relatif Baik
ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..................................................168

Gambar 3. 85 Wilayah Sekitar Sungai Jelai yang Memiliki Keluarga Bantaran


Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...................169

Gambar 3. 86 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Jelai.....................171

Gambar 3. 87 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Jelai.......................................172

Gambar 3. 88 Sungai-Sungai Yang Berperan Besar Dalam Perhubungan


Kalimantan Timur................................................................................................174

Gambar 3. 89 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Kerang, Punut, dan Sawu) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.........................................................................................176

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-269
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 90 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Kerang,


Punut, dan Sawu) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal........................................................178

Gambar 3. 91 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama


(Sungai Kerang, Punut, dan Sawu)....................................................................180

Gambar 3. 92 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Kerang, Punut, dan Sawu)..................................................................................181

Gambar 3. 93 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai


Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) dengan Akses Relatif Baik ke
Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................183

Gambar 3. 94 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai Mahakam,


Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal................................185

Gambar 3. 95 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua


(Sungai Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala)................................187

Gambar 3. 96 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua(Sungai


Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala)..............................................189

Gambar 3. 97 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Sungai


Bungalun, dan Kembalon) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.........................................................................................191

Gambar 3. 98 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Sungai Bungalun, dan


Kembalon) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................192

Gambar 3. 99 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga


(Bungalun)...........................................................................................................194

Gambar 3. 100 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Sungai


Bungalun, dan Kembalon)...................................................................................195

Gambar 3. 101 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat (Sungai


Berau, dan Segah) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir........................................................................................................197

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-270
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Gambar 3. 102 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat (Sungai Berau, dan
Segah) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................198

Gambar 3. 103 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat
..............................................................................................................................200

Gambar 3. 104 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat (Sungai


Berau, dan Segah)...............................................................................................201

Gambar 3. 105 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima (Sungai


Kayan, Sekata, Sesayap, dan Malinau) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai,
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.....................................................................203

Gambar 3. 106 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima (Sungai Kayan,


Sekata, Sesayap, dan Malinau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal................................205

Gambar 3. 107 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima
..............................................................................................................................207

Gambar 3. 108 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima (Sungai


Sekata, Sesayap, dan Malinau)...........................................................................209

Gambar 3. 109 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keenam (Sungai


Sembakung, dan Sebuku) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.........................................................................................211

Gambar 3. 110 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keenam (Sungai


Sembakung, dan Sebuku) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................213

Gambar 3. 111 Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama
(Sungai Sembakung, dan Sebuku).....................................................................215

Gambar 3. 112 Kegiatan Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keenam (Sungai


Sembakung, dan Sebuku)...................................................................................216

Gambar 3. 113 Sungai-Sungai Berperan Besar Dalam Perhubungan Di


Kalimantan Barat.................................................................................................218

Gambar 3. 114 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Landak,


Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang,

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-271
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan,


Melawi, Pinoh, dan Bunut) dengan Akses..........................................................220

Gambar 3. 115 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Landak, Kapuas-


Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung,
Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh,
dan Bunut) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................223

Gambar 3. 116 Sumber daya alam di kelompok sungai Pertama (Landak,


Kapuas-Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang,
Belitung, Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan,
Melawi, Pinoh, dan Bunut)..................................................................................225

Gambar 3. 117 Peta kegiatan di kelompok sungai Pertama (Landak, Kapuas-


Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung,
Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh,
dan Bunut)...........................................................................................................227

Gambar 3. 118 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sambas


Besar, Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang) dengan Akses Relatif
Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..........................................229

Gambar 3. 119 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sambas Besar,


Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...231

Gambar 3. 120 Sumber daya alam di kelompok sungai Ke-dua (Sambas Besar,
Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang).............................................233

Gambar 3. 121 Peta kegiatan di kelompok sungai Pertama (Landak, Kapuas-


Kapuas Kecil, Terentang-Kubu-Ambawang, Sekayan-Mengkiang, Belitung,
Ketungau, Tawang-Embaluh, Sibau, Sekadau-Menterap, Kayan, Melawi, Pinoh,
dan Bunut)...........................................................................................................235

Gambar 3. 122 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Durian


Sebatang, Lida, Mendawak, Semandang) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai,
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.....................................................................237

Gambar 3. 123 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Durian Sebatang,


Lida, Mendawak, Semandang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-272
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................239

Gambar 3. 124 Peta sumber daya alam di sungai kelompok tiga (Durian
Sebatang, Lida, Mendawak, Semandang)..........................................................241

Gambar 3. 125 Peta kegiatan di sungai kelompok tiga (Durian Sebatang, Lida,
Mendawak, Semandang).....................................................................................242

Gambar 3. 126 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ke-empat (Pawan,


Laur, Pesaguan) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir........................................................................................................244

Gambar 3. 127 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ke-empat (Pawan, Laur,


Pesaguan) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................244

Gambar 3. 128 Peta sumber daya alam di sungai kelompok empat (Pawan,
Laur, Pesaguan)...................................................................................................246

Gambar 3. 129 Peta kegiatan di sungai kelompok empat (Pawan, Laur,


Pesaguan)............................................................................................................248

Tabel 3. 1 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko,


Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering,
Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.............................................................................................5

Tabel 3. 2 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Calik, Banyuasin, Batangharileko,


Telang, Musi, Saleh, Sugihan, Lumpur, Lematang, Mesuji, Ogan, Komering,
Kelingi, Rawas, Lilin, dan Lalan yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...................................8

Tabel 3. 3 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Batang


Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin,
Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai
Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) dengan Akses Baik ke Sungai,
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................................17

Tabel 3. 4 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Batang


Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan, Sungai Siulak/Maringin,
Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo, Sungai Niur, Sungai
PT. SANTIKA KONSULINDO
3-273
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal.....20

Tabel 3. 5 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai Pangkal


Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) dengan Akses Baik ke
Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.........................................................27

Tabel 3. 6 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai Pangkal


Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai Mendahara) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal.....29

Tabel 3. 7 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan


Sungai Morang dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir......................................................................................................................36

Tabel 3. 8 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan


Sungai Morang yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal..........................................................38

Tabel 3. 9 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Suir,
Sungai Merbau dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir......................................................................................................................44

Tabel 3. 10 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Siak, Kampar, Suir, Merbau yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal......................................................................................................46

Tabel 3. 11 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Indragiri, Sungai Keritang, Sungai


Anak Serka, dan Sungai Guntung dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir...........................................................................................52

Tabel 3. 12 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Indragiri, Keritang, Anak Serka,


dan Sungai Guntung yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi,
Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal..........................................................54

Tabel 3. 13 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Mesuji, Buaya, Tulang Bawang,


Terusan, (Anak) Seputih, W. Kandis Besar, W. Semangka, dan Danau Ranau
dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir....................61

Tabel 3. 14 Jumlah Wilayah Sekitar Mesuji, Buaya, Tulang Bawang, Terusan,


(Anak) S. Seputih, W. Sekampung, W. Semangka, dan Danau Ranau yang

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-274
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal......................................................................................................63

Tabel 3. 15 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai di


Sumatera Selatan..................................................................................................76

Tabel 3. 16 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok


Satu Jambi (Sungai Batang Hari, Sungai Tabir, Sungai Sumai, Sungai Balan,
Sungai Siulak/Maringin, Sungai Batang Asai, Sungai Tembesi, Sungai Tebo,
Sungai Niur, Sungai Pematang Dalam, dan Sungai Air Hitam Laut)..................83

Tabel 3. 17 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok


Dua Jambi (Sungai Pangkal Duri Besar, Sungai Tungkal, dan Sungai
Mendahara)............................................................................................................84

Tabel 3. 18 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok


Satu Riau (Sungai Rokan, Sungai Bangkung, dan Sungai Morang)...................91

Tabel 3. 19 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok


Dua Riau (Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Merbau, dan Sungai Suir)......92

Tabel 3. 20 Indikasi Orientasi Pergerakan Barang Angkutan Sungai Kelompok


Dua Riau (Sungai Indragiri, Sungai Guntung, Sungai Anak Serka, dan Sungai
Keritang)................................................................................................................93

Tabel 3. 21 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Sumatera Selatan..98

Tabel 3. 22 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Sumatera Selatan 101

Tabel 3. 23 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Jambi....................103

Tabel 3. 24 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Jambi...................105

Tabel 3. 25 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Riau......................106

Tabel 3. 26 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai di Provinsi Riau...108

Tabel 3. 27 Indikasi Faktor Pendukung Angkutan Sungai Lampung..............110

Tabel 3. 28 Kinerja Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai Lampung..............112

Tabel 3. 29 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Barito,


Negara, A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan
Malikau) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir. .115

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-275
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 30 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Barito,


Negara, A. Tamban, A. Serapat, Sungai Alalak, Martapura, Batang Alai, dan
Malikau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................118

Tabel 3. 31 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Kintap, Satui,


Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) dengan Akses Baik ke
Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................125

Tabel 3. 32 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Kintap, Satui,


Batulicin, Manunggul, Cengal, dan Sampanahan) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...127

Tabel 3. 33 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Tayau,


Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau)
dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..................134

Tabel 3. 34 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Tayau,


Teweh, Barito, Lahung, Kapuas, Kahayan, Rungan, Mahuning, dan Sebangau)
yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air,
dan Desa Tertinggal.............................................................................................136

Tabel 3. 35 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kasongan dengan Akses Baik ke


Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................143

Tabel 3. 36 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kasongan yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...143

Tabel 3. 37 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Sampit dengan Akses Baik ke


Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................149

Tabel 3. 38 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Sungai Sampit yang Memiliki


Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa
Tertinggal.............................................................................................................149

Tabel 3. 39 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Seruyan dengan Akses Baik ke


Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.......................................................155

Tabel 3. 40 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Seruyan yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...155

Tabel 3. 41 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut


dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir..................161

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-276
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 42 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kumai, Lamandau, dan Arut yang
Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan
Desa Tertinggal....................................................................................................161

Tabel 3. 43 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Jelai dengan Akses Baik ke Sungai,
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.....................................................................167

Tabel 3. 44 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Jelai yang Memiliki Keluarga


Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...167

Tabel 3. 45 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Kerang, Sawu, dan Punut) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir........................................................................................................175

Tabel 3. 46 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Kerang, Punut, dan Sawu) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................177

Tabel 3. 47 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai


Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) dengan Akses Baik ke Sungai,
dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir.....................................................................182

Tabel 3. 48 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sungai


Mahakam, Perak, Pedahan, dan Kedang Kepala) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...184

Tabel 3. 49 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Sungai


Bungalun, dan Kembalon) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir........................................................................................................190

Tabel 3. 50 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Sungai


Bungalun, dan Kembalon) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................190

Tabel 3. 51 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat (Sungai Berau,


dan Segah) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan Banjir
..............................................................................................................................196

Tabel 3. 52 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keempat (Sungai Berau,


dan Segah) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa Tertinggal...........................................................................196

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-277
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 53 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima (Sungai Kayan,


Sekata, Sesayap, dan Malinau) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.........................................................................................202

Tabel 3. 54 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kelima (Sungai Kayan,


Sekata, Sesayap, dan Malinau) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai
Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal................................204

Tabel 3. 55 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keenam (Sungai


Sembakung, dan Sebuku) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah
Rawan Banjir........................................................................................................210

Tabel 3. 56 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Keenam (Sungai


Sembakung, dan Sebuku) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................212

Tabel 3. 57 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai Kerang,


Sawu, dan Punut) dengan Akses Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir....................................................................................................................219

Tabel 3. 58 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Pertama (Sungai


Kerang, Punut, dan Sawu) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................221

Tabel 3. 59 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua: Sambas Besar,


Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang...............................................228

Tabel 3. 60 Jumlah Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Kedua (Sambas Besar,


Sambas Kecil, Sebangkau, Selakau, Sempayang) yang Memiliki Keluarga
Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal...230

Tabel 3. 61 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Durian Sebatang, Lida,


Mendawak, Semandang) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah
Wilayah Rawan Banjir.........................................................................................236

Tabel 3. 62 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ketiga (Durian Sebatang, Lida,


Mendawak, Semandang) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif
Tinggi, Komunitas Dekat Air, dan Desa Tertinggal............................................238

Tabel 3. 63 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ke-empat (Pawan, Laur,


Pesaguan) dengan Akses Relatif Baik ke Sungai, dan Jumlah Wilayah Rawan
Banjir....................................................................................................................243

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-278
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Cetak Biru Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Angkutan Sungai

Tabel 3. 64 Wilayah Sekitar Sungai Kelompok Ke-empat (Pawan, Laur,


Pesaguan) yang Memiliki Keluarga Bantaran Sungai Relatif Tinggi, Komunitas
Dekat Air, dan Desa tertinggal...........................................................................244

PT. SANTIKA KONSULINDO


3-279

Anda mungkin juga menyukai