Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERJUANGAN RAKYAT RIAU SESUDAH MERDEKA

AGRESI BELANDA II

ANGGOTA KELOMPOK
FARAH NABILA PUTRI
RIFA SETRIYANDA
JUWITA FAIZIA
NADIA VEMIAR AZELIA

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dan Hukum Bisnis, dengan judul:
"Agresi Militer Belanda 1"
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan
Rengat . November 2021

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………
………i

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………………………
………ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………
………1

 
A.LatarBelakang………………………………………………………………………………………………………
………1

 
B.RumusanMasalah……………………………………………………………………………………………………
……1

 
C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………
…………..1

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………
…….2

A.AgresiBelanda………………………………………………………………………………………………………
…………..2

    1.Serangan
Belanda………………………………………………………………………………………………………….2

  
2.Tempat Bersejarah…………………………………………………………………………………………………
……..4

BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………
……..6

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………
……7

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Kota Rengat mendapat serangan dari pasukan militer Agresi Militer Belanda II pada tanggal 5 januari


tahun 1949.,menewaskan sekitar 1500 lebih korban jiwa dtermasuk Bupati Tulus, orang yang
pada saat itu menjabat sebagai Bupati juga tewas ditembak oleh tentara Belanda

kota rengat berubah menjadi lautan darah, air sungai Indragiri yang tadinya berwarna coklat kekuningan


seketika berubah warna menjadi merah kelam. banyak badan tak bernyawa yang tergelatak begitu saja di jalanan.

B.Rumusan Masalah

1.Dimana saja kota-kota yang mendapat serangan dariBelanda pada saat Agresi Belanda II?

2.Apa nama tempat sejarah dan deskripsikan tempat sejarahtersebut?

3.Kapan waktu terjadinya peristiwa sejarah tersebut?

4.Siapa saja tokoh atau pelaku sejarah yang terlibat?

5.Bagaimana kondisi terkini pada tempat bersejarah tersebut?

C.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui peristiwa “Rengat berdarah” dan dapat
mengingat kejadian kejadian pada masa lampau yang menimpa kota Rengat.

BAB II

1.Serangan Belanda

Puncak terjadinya serangan di lakukan pada tanggal 5 januari 1949 namun awal mulanya terjadi
pada Pada 29 Desember 1948,Belanda bergerak ke Riau,khususnya ke Bangkinang.Puncak
serangan ke Bangkinang dilakukan hari Jum’at,31 Desember 1948,saat orang sedang melakukan
shalat Jum’at,dengan kekuatan truk ditambah dua pesawat tempur yang mondar-mandir di
udara.
Pada 29 Desember 1948,Angkatan Laut Belanda menyerang Riau pesisir terutama Bengkalis dan
selat panjang yang dilakukan habis habisan yg membuat tentara riau memilih untuk mundur
namun ketika letnan II soebrantas dgn 87 nggotanya dari Rupat,mendarat di Meskom yang
langsung melakukan konsolidasi dengan pasukan di bawah pimpinan Letnan Masnur dan Letnan I
Iskandar kekuatan tentara riau bangkit.. Tak habis di situ Belanda juga menyerang Tembilahan
pada 30 Desember 1948. sebuah pesawat udara musuh yang menjatuhkan bom,setelah
memutari kota berkali-kali.Beberapa hari kemudian,tepatnya 4 Januari 1949,Tembilahan diserang
dari sungai,seiringan dengan munculnya empat kapal perang musuh,dan munculnya dua pesawat
tempur.Penyerbuan besar-besaran Belanda terhadap Riau terjadi di Rengat dengan diibantu 2-7
pesawat udara.Terdapat dua motif di balik aksi militer Belanda di Rengat.Pertama,menurut
perkiraan Dinas Intelijen Belanda,kekuatan tentara Indonesia di Indragiri adalah yang terkuat di
Riau.Selain itu,di daerah Air molek,sebelah barat Rengat,terdapat pabrik senjata.Kedua,adanya
kilang minyak di desa Lirik,utara Rengat.Minyak dibutuhkan mesin-mesin perang Belanda untuk
meneruskan misinya.
Selama tiga hari,langit Rengat,Air molek,Talukkuantan,seolah-olah dikoyak oleh pesawat
musuh.Puncaknya tanggal 5 Januari 1949,pagi sekitar pukul 07.00,dua pesawat mustang Belanda
mucul dari tenggara kota.Pesawat-pesawat tersebut menembak dan melempar granat ke
kota.Penyerangan udara diiringi dengan penerjunan pasukan melalui tujuh pesawat Dakota.
Pasukan TNI yang mempertahankan kota antara lain kompi di bawah pimpinan Letnan Darmawel
Achmad,bahu-membahu dengan semua elemen bangsa mempertahankan Rengat.
Tentara Belanda dengan seragam loreng-loreng memasuki inti kota dalam waktu singkat.Pusat-
pusat pemerintahan dikuasai.Pendudukan Rengat diikuti dengan penangkapan dan pembantaian
terhadap penduduk.
Seorang saksi mata Wasmad Rads dalam memoarnya Lagu Sunyi dari Indragiri menulis, mereka
yang ditangkap oleh pasukan Belanda dikumpulkan dan dibariskan di bantaran sungai Indragiri.
Satu per satu, mereka ditembaki dari belakang hingga tercebur ke air. Wasmad berhasil melarikan
diri ke hutan, sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara KNIL dan dipenjara hingga pengakuan
kedaulatan pada Desember 1949.
Menjelang sore,penduduk yang tersisa dipaksa membuang mayat yang berserakan di jalanan kota
ke Sungai Indragiri.Pembunuhan sistematis masih berlangsung.Satu orang mengangkat
tangan,seorang yang lain mengangkat kaki.Dalam hitungan ketiga,mayat dilempar menyusul
kemudian terjangan peluru menyasar kedua orang tersebut dan semuanya masuk ke sungai.
Salah satu tokoh sipil yang menjadi korban adalah Tulus,bupati Indragiri.Tulus yang merupakan
ayah kandung penyair Chairil Anwar terbunuh saat rumahnya didatangi tentara Belanda.Selain
Tulus,Abdul Wahab (wedena),Korengkeng (kepala polisi) dan wakilnya yang bernama Kasim turut
tewas dalam pembantaian.
Pukul 16.00,Kota Rengat jatuh ke tangan Belanda,memakan korban sekitar 2.000 jiwa.Kota
Rengat pada saat itu seperti kota mati.Sungai Indragiri berwarna merah akibat darah tentara dan
rakyat.membuat banyak penduduk tidak bernafsu memakan ikan akibat banyak nya sisa tubuh
tubuh manusia yg ada di dalam ikan.

2. Tempat sejarah
Empat tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia, Kota Rengat dibombardir oleh Belanda. Di suatu pagi, dua pesawat Mustang
memuntahkan pelurunya. Militer hingga sipil jadi korban. Sungai Indragiri pun berubah menjadi
lautan darah.
Agresi militer Belanda kedua ini dikenal dengan Tragedi 5 Januari 1949. Dikenang sebagai tragedi
paling berdarah

dalam sejarah Kota Rengat, Indragiri Hulu. Hingga sekarang, peristiwa kelam itu selalu diperingati
tiap tahun.
Untuk menghormati korban tragedi kelam tersebut, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Riau
membangun Tugu Peringatan 5 Januari 1949 di pusat kota.
Kalau sedang berkunjung ke Kota Rengat, tidak ada salahnya singgah untuk sedikit mengetahui
jejak tragedi pilu tersebut.
Tugu peringatan 5 Januari ini berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Rengat. Persis di depan rumah
dinas Bupati Indragiri Hulu.
Tugu berwarna putih ini dikelilingi taman-taman bunga yang cantik. Di sisi yang berdekatan
dengan tebing sungai, dibangun tembok dengan gambar timbul atau relief.
Pahatan pada tembok itu menggambarkan bagaimana kekejaman tentara Belanda ketika itu. Di
sana juga terdapat sebuah replika meriam.
Lokasi tugu tersebut persis berada di tepian Sungai Indragiri. Sungai Indragiri, memang, menjadi
saksi bisu tragedi pilu 70 tahun lalu tersebut.
Pada peristiwa itu, korban dibariskan di tepian sungai. Lalu diberondong peluru. Sungai Indragiri
yang kala itu sedang banjir pun sontak berubah menjadi lautan darah.
Menurut catatan sejarah, ada lebih kurang 1.500 orang menjadi korban tragedi berdarah
tersebut. Beberapa nama korban terpahat di tugu.

Salah satunya adalah Tulus, yang kala itu menjabat sebagai Bupati Kabupaten Indragiri Hulu. Tulus
merupakan ayah dari pujangga besar Chairil Anwar.
"Keberadaan tugu ini sangat penting terkait dengan sejarah Rengat. Tapi belum ada perhatian
lebih (dari pemerintah) terhadap keberadaan tugu ini," kata salah seorang pemandu wisata lokal
di Indragiri Hulu, Agi Triyani Putri.
Menurutnya, keberadaan tugu 5 Januari 1949 bisa dikemas lebih baik. "Sebab, sebagai objek
wisata sejarah. Juga sebagai sarana edukasi untuk anak-anak dan pelajar,"
Masyarakat yang tertangkap dikumpulkan di Tanah Lapang sepakbola pasar kota Rengat
kemudian ditelanjangi, ditusuk diiris dengan sangkur lalu ditembak titik sebagian besar dibawa ke
tepi sungai Indragiri ( pelabuhan kapal rengat) dan ditembak dan dibiarkan jatuh ke sungai yang
tepatnya di pinggiran batu miring pinggiran sungai Indragiri.
Sungai Indragiri kuburan terpanjang di masa agresi Belanda II. Warga yang masih hidup di bentak
untuk mengumpulkan seluruh mayat di tumpu begitu saja di tepian sungai Indragiri. Kemudian,
ribuan jasad para korban tersebut dilempar dibuang ke sungai yang

tengah mengalir deras hanyut terbawa arus sungai, dan yang membuang pun langsung ditembak.

BAB III

PENUTUP

rengat memiliki sejarah pada tanggan 5 januari


pada tahun1949, ribuan masyarakat sekitar dibantai secara keji oleh pasukan KNIL bentukan Belanda, sewaktu me
lakukan agresimiliter ke Indonesia. 5 januari juga di kenang dengan lagi yg berjudul “5 januari”. tempat tempat
bersejarah seperti tugu dan bungkai pada perpustkaan dapat menjadikan kenangan atau pengingat dari peristiwan
kelam tersebut

DAFTAR PUSAKA
DIORAMA PERPUSTAKAAN INHU, BUKU CETAK BUDAYA MELAYU RIAU PENERBIT ERLANGGA.COM.

Anda mungkin juga menyukai