Anda di halaman 1dari 14

Latihan UAS

NAMA *

Dafid pranata

KELAS *

Yang lain:

SOAL UAS (50 MENIT)

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT

Di ruang Penyakit dalam RSAY Metro ,ada seorang pasien dirawat dengan diagnosa CKD, DM,
Hipertensi. Pasien bernama Tn. X, 45 th . Pasien seorang muslim yang sudah berangkat haji
sebanyak 3 kali. Tn. X mengatakan baru mengetahui penyakitnya sekitar 3 bulan ini,sebelumnya
pasien tidak pernah melakukan medical chek up. Menurut pasien bila mengeluh tidak nyaman,
atau badan kurang sehat, Tn. X hanya minum air ZamZam,kemudian merasa lebih baik.
Menurutnya saat ini tidak sakit, tetapi sedang mendapat ujian dari Tuhan. Tahap pengkajian
diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Tuan X. Kurang suka minum air putih dan tidak suka berolahraga, kopi dan teh adalah minuman
wajib setiap hari harus ada , tn x minum kopi dan 7 – 10 cup tiap hari. Tahap pengkajian diatas
merupakan pengkajian pada faktor:

a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Orang tua dari Tn. X sudah meninggal dua tahun yang lalu dengan penyakit yang sama DM.
Menurut dokter Tn. X harus mendapat therapi injeksi Insulin sesuai sleeding scale, dan program
Hemodialisis dua kali seminggu. Tn. X menolak Insulin karena menurut beliau, insulin mengandung
babi yang tidak diperbolehkan agamanya.Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada
faktor:
a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Agama

e. Budaya dan gaya hidup

Saat kondisi sesak dan Ureum Creatinin Tn. X melebihi batas normal dan harus segera cuci
darah.Tn. X sudah dibujuk oleh keluarga tetapi tidak mau, Tuan X selalu mengambil keputusan
secara mandiri, perawatpun sudak menjelaskan mengenai hemodialisa serta dampak negatif
terhadap penolakan cuci darah terhadap kondisi pasien. Tn. X tetap menolak terhadap tindakan
hemodialisa.Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Tn. X yang memiliki 7 orang anak dan mengaku tidak mengikuti progam pemerintah yaitu KB ,
memutuskan untuk tetap minta pulang besok paginya, diijinkan atau tidak oleh dokter dan tetap
menolak semua pengobatan, tetapi mau minum obat yang diberikan. Saat perawatan berlangsung
Tn. X selalu ditunggu semua anak dan kelurganya. Cucu tn. X yang masih kecil pun ikut diajak
menunggui dan tidur di RS. Perawat yang berjaga sudah menjelaskan adanya batasan pengunjung
demi kenyamanan bersama dan adanya larangan anak kecil dilingkungan RS karena berdampak
terhadap kesehatan anak. Tetapi tn x meminta agar tetap dijinkan karena dari jauh kasian bila
harus pulang. Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. kebijakan dan peraturan yang berlaku

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural dari kasus
diatasyaitu :

a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur.

b. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural.

c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang DIYAKINI

d. A dan B Benar

e. A, B dan C Benar
Intervensi dan implementasi keperawatan yang bisa dilaksanakan dalam asuhan keperawatan
transkultural dari kasus diatas diantaranya, kecuali :

a. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang keuntungan dan kekurangan hemodialisa. Dan
Libatkan keluarga dalam edukasi terhadap tn. X.

b. Jelaskan tentang alternatif pengobatan lain seperti pembatasan intake cairan, minum obat
teratur, menjaga pola makan dengan diit uremi.

c. Jelaskan alternatif lain tentang pengobatan DM seperti pembatasan diet, pemberian obat oral,
olahraga teratur.

d. Ajarkan pada keluarga cara perawatan penderita Diabetes.

e. Pertahankan budaya yang dimiliki klien.

1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses melahirkan dan
perawatan bayi. 2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinteraksi dengan klien 3)
Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat.Prosedur diatas merupakan
tahap perencanaan dan pelaksanan transkultural nursing menggunakan pedoman :

a. Cultural care preservation/maintenance

b. Cultural careaccomodation/negotiation

c. Cultural care repartening/reconstruction

d. Cultual care destruction

e. Cultual care rehabilitation

1) Memberi kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya. 2) Menentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok. 3) Menggunakan pihak ketiga bila perlu. 4) Menerjemahkan terminologi gejala pasien
ke dalam bahasa kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua. 5) Memberikan
informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatanProsedur diatas merupakan tahap
perencanaan dan pelaksanan transkultural nursing menggunakan pedoman :

a. Cultural care preservation/maintenance

b. Cultural careaccomodation/negotiation

c. Cultural care repartening/reconstruction

d. Cultual care destruction

e. Cultual care rehabilitation

Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk
membiayai sakitnya agar segera sembuh. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat
diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga,
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor. Prosedur diatas
merupakan tahap pengkajian pada asuhan keperawatan transkultural pada faktor :

a. Pendidikan

b. Teknologi
c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya

Posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan,
makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari
dan kebiasaan membersihkan diri. Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya

Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif dan
persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan
kesehatan saat ini. Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. Pendidikan

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya

Hal yang perlu dikaji pada tahap pengkajian faktor pendidikan yang benar, kecuali :

Tingkat pendidikan klien,

b. Jenis pendidikan

c. Lama pendidikan

d. Jurusan pendidikan

e. Lokasi pendidikan

Hal yang perlu dikaji pada tahap pengkajian faktor nilai budaya dan gaya hidup yang benar,
kecuali :

a. posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga,

b. bahasa yang digunakan,

c. kebiasaan makan, (makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, )

d. persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.

e. pengambilan keputusan dalam keluarga


Hal yang perlu dikaji pada tahap pengkajian faktor sosial dan keterikatan keluarga yang benar,
kecuali :

a. Nama lengkap dan nama panggilan,

b. umur dan tempat tanggal lahir,

c. jenis kelamin,

d. status, tipe keluarga, (pengambilan keputusan dalam keluarga).

e. persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.

Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Transkultural Konsep dalam transcultural nursing
adalah , kecuali:

a. Budaya, Nilai budaya

b. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan

c. Etnosentris , Etnis , Ras , Etnografi: Ilmu budaya

d. Care , Caring

e. Lingkungan

Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada”Sunrise Model” , diantaranya,
kecuali :

a. Faktor teknologi (technological factors)

b. Faktor agama dan falsafah hidup ( religious and philosophical factors ) serta sosial dan
keterikatan keluarga ( kinshop and Social factors )

c. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways ) dan Faktor kebijakan serta
peraturan yang berlaku (political and legal factors )

d. Faktor ekonomi (economical factors) dan Faktor pendidikan ( educational factors )

e. Faktor lingkungan (environment factors)

Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural diantaranya, kecuali:

a. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur

b. gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural

c. ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.

d. Gangguan cultural shock

Pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu,
kecuali :

a. mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan,

b. mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan


c. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.

d. Mengikuti budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan

Paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep


dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya. Pengelolaan
asuhan keperawatan dilaksanakan dari :

a. Tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

b. Tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

c. tahap diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

d. tahappengkajian, pelaksanaan ,diagnosa keperawatan, perencanaan, dan evaluasi.

e. tahap diagnosa keperawatan pengkajian, , perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pada tahap Perencanaan dan Pelaksanaan dimana terdapat proses memilih strategi yang tepat
dan melaksanakan tindakan yang sesuai denganlatar belakang budaya klien, terdapat beberapa
alternative pelaksanaan diantaranya:

a. Cultural care preservation/maintenance, Cultural care accomodation/negotiation ,Cultual care


repartening/reconstruction

b. Cultural care accomodation/negotiation ,Cultual care repartening/reconstruction

c. Cultural care preservation/maintenance, ,Cultual care repartening/reconstruction

d. Cultural care accomodation/negotiation ,Cultual care repartening/reconstruction

e. Cultural care rehabilitation

Paradigma keperawatan transkultural adalah cara pandang, persepsi, keyakinan, nilai-nilai dan
konsep dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya
terhadap 4 konsep sentral, diantaranya, kecuali:

a. Manusia

b. Keperawatan

c. kesehatan,

d. lingkungan

e. Budaya

Manfaat Teori transkultural dalam aplikasinya antara lain :

a. Data yang didapatkan lebih lengkap dan mengena karena lebih mendekatkan pada pengkajian
transkultural atau budaya yang merupakan bagian dari latar belakang keluarga

b. Pengkajian pada askep keluarga lebih spesifik dan lebih jelas karena diarahkan ke spesifikasi
teori tertentu

c. Adanya sumber data memperkuat dan memperlengkap pemahaman tentang asuhan


keperawatan keluarga.
d. Memfasilitasi keluarga mengenali lebih jauh kesehatan keluarga dan penanganannya

e. Perlu waktu yang lebih lama karena perlu menggali data dari beberapa sumber

1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien2) Melibatkan keluarga dalam
perencanaan perawatan3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan kliendan standar etik . Prosedur
diatas merupakan tahap perencanaan dan pelaksanan transkultural nursing menggunakan
pedoman :

a. Cultural care preservation/maintenance

b. Cultural careaccomodation/negotiation

c. Cultural care repartening/reconstruction

d. Cultual care destruction

e. Cultual care rehabilitation

Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau
amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain. Merupakan Tindakan
keperawatan yang menggunakan pedoman:

a. Cultural care preservation/maintenance

b. Cultural careaccomodation/negotiation

c. Cultural care repartening/reconstruction

d. Cultual care destruction

e. Cultual care rehabilitation

Berikut ini merupakan Prinsip-prinsip pengkajian budaya yang benar kecuali:

a. Tidak menggunakan asumsi.

b. Tidak membuat stereotyping bisa menjadi konflik misalnya: orang Padang pelit,orang Jawa
halus.

c. Menerima dan memahami metode komunikasi.

d. Menghargai perbedaan individual. Dan Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien.

e. Menghargai keluarga klien

Pada tahap pengkajian menurut Giger & Davidhizar klien/individu dipandang sebagai hasil unik
dari suatu kebudayaan. Pengkajian keperawatan transkultural model ini meliputi, kecuali

a. Komunikasi (Communication) melalui Bahasa yang digunakan,intonasi dan kualitas


suara,pengucapan (pronounciation),penggunaan bahasa non verbal,penggunaan ‘diam’

b. Space (ruang gerak), yaitu Tingkat rasa nyaman,hubungan kedekatan dengan orang
lain,persepsi tentang ruang gerak dan pergerakan tubuh.
c. Orientasi social (social orientastion), yaitu Budaya,etnisitas,tempat,peran dan fungsi
keluarga,pekerjaan,waktu luang,persahabatan dan kegiatan social keagamaan.

d. Waktu (time), yaitu Penggunaan waktu,definisi dan pengukuran waktu,waktu untuk bekerja
dan menjalin hubungan social,orientasi waktu saat ini,masa lalu dan yang akan datang.

e. kebijakan dan peraturan yang berlaku (Political & legal Factors), yaitu segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya,meliputi(Peraturan
dan kebijakan jam berkunjung)

Berikut ini adalah maksud Cultural shock yang benar:

a. kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan
kepercayaan klien

b. kondisi dimana perawat mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan
klien

c. kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan klien

d. kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan kesehatan klien

e. kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan keluarga klien

Ny D telah mengikuti pembedahan dengan baik kecuali satu hal dia belum mampu mengosongkan
kandung kemihnya. Dia masih merasakan nyeri dan mual post operasi. Hal itu mengharuskan dia
untuk menggunakan kateter intermitten di rumah. Obat yang digunakan adalah antibiotic,
analgetik untuk nyeri dan antiemetic untuk mualnya. Sebagai tambahan, dia akan mendapatkan
terapi radiasi sebagai pengobatan rawat jalan. Ny D sangat sedih. Dia menunjukkan perhatian
yang sangat besar terhadap masa depannya dan kedua anaknya. Dia percaya bahwa penyakit ini
adalah sebuah hukuman akibat masa lalunya. Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian
pada faktor:

a. kebijakan dan peraturan yang berlaku

b. Teknologi

c. Agama

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Ny. D, berusia 29 tahun masuk ke unit keperawatan onkologi dengan keluhan nyeri pelvic dan
pengeluaran cairan pervagina. Hasil pemeriksaaan Pap Smear didapatkan menderita Ca Cerviks
stadium II dan telah mengalami Histerektomy radikal dengan bilateral salpingo-oophorectomy.
Riwayat kesehatan masa lalu : jarang melakukan pemeriksaan fisik secara teratur. Ny D
mengatakan bahwa tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Tinggi badan 5 kaki 4
inci dan BB 89 kg. Biasanya dia memiliki BB 110 kg. Dia seorang perokok dan menghabiskan kurang
lebih 2 pak sehari dan berlangsung selama 16 tahun. Dia sudah memiliki 2 orang anak. Kehamilan
pertama ketika dia berusia 16 tahun dan kehamilan yang kedua saat berusia 18 tahun. Sejak saat
itu dia menggunakan kontrasepsi oral secara teratur. Dia menikah dan tinggal dengan suaminya
bersama 2 orang anaknya dirumah ibunya, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Suaminya seorang pengangguran. Dia menggambarkan suaminya seorang yang emosional dan
kasar. Tahap pengkajian diatas merupakan pengkajian pada faktor:

a. kebijakan dan peraturan yang berlaku

b. Teknologi

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Contoh kasus : orang Jawa mengaku belum makan sekalipun sudah makan roti atau jagung dan
makan berat lainnya, karena belum makan nasi sekalipun roti atau jagung tersebut dimakan pada
waktu makan siang. Perilaku diatas menggambarkan bahwa:

a. Kebudayaan Dalam Menentukan Makanan

b. Kurangnya pengetahuan tentang gizi

c. Tidak terdapat nasi pada saat makan siang

d. Nasi lebih mengenyangkan

Seorang pasien dengan inisial H berusia 37 th, dirawat dengan diagnosa perdarahan postpartum,
data saat ini menunjukan bahwa masih erjadi perdarahan yg mengakibatkan hb menurun, Hasil
pemeriksaan laboratorium HB 5,4 mg%, tindakan yang harus segera dilakukan adalah memberikan
trasnfusi sampai Hb normal. Dasar terapi tersebut adalah diagnosa keperawatan dengan rumusan
resiko tinggi shock hipovolemik. Penolakan tindakan diatas merupakan hasil pengkajian pada
actor:

a. kebijakan dan peraturan yang berlaku

b. Teknologi

c. Agama

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Pada keprcayaan masyarakat india ada satu gejala penyakit tapi beda penyebab yaitu diare. Diare
pada laki-laki dewasa akan berbeda penangannya dengan diare pada ibu menyusui. Masyarakat
menganggap ibu yang menyusui anak yang melihat wanita keguguran dapat menimbulkan diare .
Oleh krenanya hanya upacara itual yg dapat menyembuhkanya. Kasus diatas menggambarkan
bahwa Penyakit yang gejala dan penyebabnya sama seharusnya penatalaksanaanya akan sama.
Tetapi anggapan yang berbeda akibat kepercayaan masyrakat disebut :

a. Dikotomi kognitif

b. Model yang berlawanan

c. Penolakan masuk RS

d. Dilema nutrisi

Option 5
Penolakan dalam masyarakat penerima pelayanan kesehatan baru, salah satunya dalah Penolakan
masuk RS. Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan masyrakat tidak memilih RS sebagai
tempat menyembuhkan penyakitnya, kecuali

a. Masyarkat menganggap RS tempat untuk mati, sehingga seklompok masyarkat tidak memilih RS
sebagai tempat penyembuhan penyakitnya

b. Adanya pertentangan antra perawatan medis dengan perawatan tradisional (placenta bayi
digunkan untuk bahan obat dan kosmetik)

c. RS identik dengan biaya mahal sehingga orang tdk memilih RS krn tidak memiliki biaya

d. RS memiliki fasilitas dan sarana yang canggih serta tenaga medis yang mumpuni

Selain merupakan hal pokok dalam hidup, makanan penting juga bagi pergaulan sosial. Makanan
dapat dimanipulasikan secara simbolis untuk menyatakan persepsi terhadap hubungan antara
individu-individu dan kelompok-kelompok. Ungkapan simbolis tersebut dapat dilihat dari hal
berikut, kecuali:

a. Membagikan Makanan sebagai ungkapan ikatan sosial

b. Makanan sebagai ungkapan dari kesetiakawanan kelompok

c. kecenderungan umum untuk makan melebihi biasanya dan makan makanan kecil di antara
waktu-waktu makan, apabila seseorang merasa tidak bahagia atau mengalami keadaan stres yang
berat

d. Simbolisme makanan dalam bahasa Kata-kata sifat dasar yang biasa digunakan untuk
menggambarkan kualitas-kualitas makanan digunakan juga untuk menggambarkan kualitas-
kualitas manusia: dingin, hangat, manis, asam

e. makanan yang dipandang bermutu dan berkelas adalah makanan-makanan yang dibungkus
secara modern dan diiklankan secara luas.

Greg 40 th warga amerika berkunjung ke Bali. Hari kedua tiba di Bali harus dirawat di RS karena
kecelakaan dan di diagnosa fisura ulna sepertiga distal. Pada pagi hari greg diberikan sarapan nasi
dan tumis kacang hijau dan tempe goreng. Greg tidak makan karena tidak mengenal makanan
tersebut. Greg menolak sarapan tsb karena gaya hidup kebiasaan yang berbeda.. Cara makan,
jenis makan dan jam makan merupakan lingkup perbedaan nutrisi. Apabila perawat mengalami
maslah diatas Maka harus dipecahkan dengan :

a. konsep askep transkutural

b. pengkajian

c. diagnosa

d. Tindakan

e. evaluasi

Berikut ini adalah Cara mengakaji Nutrisi pasien (Andrews and Boyle), kecuali :

a. Apakah pasien dalam mengkonsumsi nutrisi dipengaruhi oleh budaya?

b. Apa arti makanan bagi pasien?


c. Apakah yang biasa dimakan pasien ketika (sarapan , siang, malam) dan bagaimana tipenya (nasi,
gandum dsb)

d. Kapan waktu makan berat?kapan camilan disajikan?

e. Makanan apa yang paling dekat rumah pasien?

Berikut ini adalah Cara mengakaji agama dan kepercayaan pasien (Andrews and Boyle), kecuali :

Bagaimana agama dan kepercayaan pasien memperngaruhi sehat dan sakit?misalnya menghadapi
kematian, menghadapi sakit?

Bagaimanakah kepercayaan anda mempengaruhi perilaku pasien ketika berada di rumah sakit?

Bagaimana peran agama dan kepercayaan dalam kesehatan dan kondisi sakit?misalnya upacafa
menghadapi sakit dan kematian

Bagaimana cara dan bentuk upacaranya apabila ada ritual untuk penyembuhan sakit atau
peningkatan kesehatan

Kapan waktu makan berat?kapan camilan disajikan?

Seorang pasien ibu Sarah usia 53 th, mengalami kematian jaringan di bagian proximal kaki kanan,
pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus. Rencana akan dilakukan tindakan amputasi
sebab apabila tidak dilakukan tindakan tersebut kematian jaringan akan menjalar dan
menyebabkan pasien meninggal dunia. Setelah keluarga berkonsultasi dengan pemuka
masyarakat, pasien memutuskan menolak tindakan medis tsb. Karena pasien meninggal dunia
harus dalam konsisi anggota tubuh yang utuh

Penolakan tindakan diatas merupakan hasil pengkajian pada actor:

a. kebijakan dan peraturan yang berlaku

b. Teknologi

c. Agama dan kepercayaan

d. Sosial

e. Budaya dan gaya hidup

Nama : Ny. Sonia , nama panggilan bu Edi ; usia : 28 tahun; Agama : Islam, pendidikan Diploma,
pekerjaan guru play group, suku sunda, status anak 3 dari 4 bersaudara; status pernikahan :
menikah dengan bapak edi wahyu suku jawa, alamat : solo jawa tengah, bahasa yng digunakan :
bhs indonesia dan bahasa sunda. Diagnosa : abortus habitualis G1 P0 A1 (saat ini) . Pasien
mempunyai resiko penyakit kencing manis, kulit kuninhg langsat, wajah bulat telur, rambut
bergelombang. Saat ini Hb pasien 4,8 karena mengalami perdarahan. Kemudian perawat mengkaji
kebiasaan klien dan mendapatkan informasi sbb:Klien percaya bahwa sekecil apapun nyeri atau
sakit merupakan cobaan dari yang maha kuasa, maka tidak boleh melakukan yang dilarang agama.
Informasi tsb diperoleh perawat dari hasil pengkajian:

a. Pendidikan

b. Agama

c. Teknologi
d. Sosial

e. Kepatuhan terhadap kebijakan yang berlaku

Dari kasus pasien Ny. Sonia. Perawat mengkaji kebiasaan klien dan mendapatkan informasi
sbb:Klien percaya bahwa sekecil apapun nyeri atau sakit merupakan cobaan dari yang maha
kuasa, maka tidak boleh melakukan yang dilarang agama. Informasi tsb diperoleh perawat dari
hasil pengkajian:Pasien dan suaminya jarang bertemu keluarga dari kedua belah pihak ada
dikampung halaman masing-masing. Sedangkan pasien dan suami memunyai peer group
kelompok keagamaan yang berkumpul setiap hari jumat. Informasi tsb diperoleh perawat dari
hasil pengkajian:

a. Pendidikan

b. Agama

c. Teknologi

d. Sosial

e. Kepatuhan terhadap kebijakan yang berlaku

Dari kasus pasien Ny. Sonia. Perawat mengkaji kebiasaan klien dan mendapatkan informasi
sbb:Pasien pantang memandang ketika berkomunikasi dengan ain jenis, pasien juga menolak
diperiksa lawan jenis, pasien hanya mengkonsumsi daging tertentu dan tidak mau menyebutkan,
menolak makan daging sapi atau ayam, tidur klien maksimal 5 jam perhari. Informasi tsb
diperoleh perawat dari hasil pengkajian:

a. Pendidikan

b. Agama

c. Teknologi

d. Sosial

e. Nilai budaya dan gaya hidup

Dari kasus pasien Ny. Sonia. Perawat mengkaji kebiasaan klien dan mendapatkan informasi
sbb:Mata pencaharian klien adalah guru play group dan suami adalah berdagang. Klien
menyisihkan uangnya untuk bersedekah tiap bulan. Menabug bertentangan dengan keyakinanya.
Informasi tsb diperoleh perawat dari hasil pengkajian:

a. Ekonomi

b. Agama

c. Teknologi

d. Sosial

e. nilai budaya dan gaya hidup

Dari kasus pasien Ny. Sonia. Perawat mengkaji kebiasaan klien dan mendapatkan informasi
sbb:Menurut klien dan suaminya pendidikan dalah penting, orang harus belajar sampai akhir
hayat. Informasi tsb diperoleh perawat dari hasil pengkajian:
a. Ekonomi

b. Agama

c. Teknologi

d. Pendidikan

e. nilai budaya dan gaya hidup

Dari kasus pasien Ny. Sonia. Perawat mengkaji kebiasaan klien dan mendapatkan informasi
sbb:Ny sonia, tidak mengenal alat teknologi kesehatan, mempunyai pantangan menolak dilakukan
transfusi darah, menolak tindakan abortus krena bertentangan dengan keyakinan. Informasi tsb
diperoleh perawat dari hasil pengkajian:

a. Ekonomi

b. Agama

c. Teknologi

d. Pendidikan

e. nilai budaya dan gaya hidup

Contoh diagnosa keperawatan transkultural diantaranya kecuali :

a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan oerbedaan kultur

b. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultural

c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan nilai yang diyakini

d. Ketidakefektifan individu terhadap sistem palayanan kesehatan berhubungan dengan aturan


kunjungan keluarga

e. Dukung keluarga untuk mengikuti anjuran perawat

Berikut ini adalah prinsip-prinsip pengkajian budaya yang benar , kecuali

Tidak menggunakan asumsi

Tidak menggunakan stereotyping

Menerima dan memahami metode komunikasi

Menghargai kebutuhan personal dari setiap individu

Membedabedakan keyakinan klien

Yang lain:

Implementasi Perencanaan dan pelaksanaan intervensi dalam keperawatan transkultural salah


satu diantaranya adalah mempertahan budaya kien. Berikut ini adalah contoh budaya klien yang
dapat dipertahankan, kecuali

Merokok

Berolahraga
Mandi 2 x sehari

Mengkonsumsi buah dan sayur lebih banyak

Minum air putih lebih dari 2 liter perhari

Yang lain:

Berikut ini cara merubah budaya klien, karena merugikan kesehatan klien yang sesuai, kecuali:

Beri kesempatan klien memahami informasi yang dianjurkan.

Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dari budaya kelompoknya.

Gunakan pihak ketiga

Terjemahkan terminologi gejala pasien kedalam bahasa yang mudah dipahami klien

Bersikap tenang dan tidak terburu buru saat interaksi dengan klien

Yang lain:

Tujuan dari keperawatan transkultural nursing adalah

Mengidentifikasi, menguji, mengerti dan menggunakan pemahaman keperawtan transkultural


untuk meningkatkan kebudayaan yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan

Mencari kebudayaan baru untuk klien

Mendorong klien untuk merubah budayanya

Memasukan budaya klien dalam asuhan keperawatan

Yang lain:

Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. – Persyaratan Layanan – Kebijakan Privasi

Formulir

Anda mungkin juga menyukai