Perlindungan Anak
Laula Wardatus Sholehah (19105050098)
E-mail: laulawardah@gmail.com
Abstrak:
Pendahuluan
Dalam kamus besar bahasa indonesia, anak memiliki pengertian manusia yang masih
kecil (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 57-58). Menurut psikologi, anak
adalah periode perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima tahun atau enam
tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara
dengan tahun sekolah dasar. Menurut Mahfiana, yang mengutip dari pendapat Atmasasmito,
Kartono, dan Sadhi adalah : (1) anka dalah seorang yang masih ada di bawah usia tertantu dan
belum dewasa serta belum kawin; (2) anak adalah keadaan manusia ; (2) anak adalah keadaan
manusia normal yang masih berusia muda dan sedang menentukan identitasnya, serta sangat
labil jiwanya sehingga sangat mudah terkena pengaruh lingkungan; (3) anak adalah mereka
yang masih berusia muda dan sedang menetukan identitasnya diri sehingga berakibat pada
mudahnya mereka menerima pengaruh dari lingkungan.
Secara eksplisit, agama islam juga memberikan perhatian khusus terhadap anak. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya keringanan bagi seorang ibu yang sedang mengandung, dan
menyusui anak untuk tidak berpuasa. Selain itu, kehadiran anak dalam islam juga disambut dan
dinanti-nanti. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya selamatan 4 bulanan sebagai doa untuk
ibu dan jabang bayinya mendapatkan keselamatan dan kelancaran hingga proses bersalin atau
melahirkan nanti lancar dan selamat. Lalu, setelah anak lahir terdapat akikahan sebagai wujud
rasa syukur terhadap hadirnya seorang anak yang diiringi dengan doa dan harapan semoga
sang anak bisa menjadi anak sholeh-sholehah yang bisa berguna bagi bangsa, khususnya
agama.
Namun dewasa ini, banyak terjadi problem-problem yang merugikan anak. Baik itu
kekerasan terhadap anak, pelecehan seksual, penelantaran anak, dan masih banyak lagi
tindakan kriminal lainnya terhadap anak. Belum lagi bila ditambah dengan ancaman global
terhadap kehidupan anak (threat generation), seperti lingkungan yang tidak ramah anak, life
style yang merusak perkembangan dan daya pikir anak, serta makanan yang melemahkan daya
imun anak. Sedemikian besarnya ancaman yang mengintai kelangsungan hidup anak sehingga
masalah anak dimasukkan sebagai permasalahan dunia (world problem). Oleh karenanya,
perlunya adanya perlindungan hukum terhadap anak. Karena anak tidak hanya aset bagi
keluarganya saja, tetapi anak juga menjadi aset bangsa, negara, bahkan agama. Di sinilah peran
agama, dalam hal ini Islam, perlu lebih ditonjolkan mengingat sebagian besar masyarakat kita
adalah muslim. Penulis akan mencoba memparkan mengenai term anak dalam al-qur’an serta
kontribusinya dalam perlindungan anak.
Term Anak dalam Al-Qur’an
Dalam al- Qur’an terdapat banyak sekali kisah-kisah tentang anak. Terutama kisah
anak-anak sholih katurunan para nabi. Seperti kisah nabi ismail kecil dalam surat ashoffat, lalu
kisah nabi yusuf kecil dalam surat yusuf, kemudian kisah nasihat Nabi Luqman untuk anaknya
yag terdapat dalam surat Luqman. Semua kisah tersebut mengindikasikan pesan tentang
pendiidikan dan perlindungan terhadap anak. (jurnal p17). Al qur’an juga menyebut anak
dalam beberapa term dengan disertai makna yang bervariasi juga. Adapaun beberapa term anak
dalam al-qur’an, diantaranya adalah:
a. Walad
kata walad berasal dari kata dasar walada-yalidu-wiladatan yang memiliki
makna dasar mengeluarkan. Penggunaan kata wald mencakup pengertian sebaga
proses-proses yang dilalui anak dimulai perkembangannya dalam kandungan sampai
dilahirkan. Terkadang juga digunakan untuk mendefinisikan anak dalam benuk fisik
dalam sosok seorang anak kecil, tekadang sebagai pemuda, atau bahkan menunjukkan
keseluruhan anggota keluarga. Berbagai penyebutan walad mengandung arti yang
berbeda, diantaranya :
pertama, walid yang hanya disebut satu kali dalam al-Qur’an yaitu dalam QS. Asy-
Syu‟ara/26: 18.
Kedua, wildan yang memiliki arti anak-anak muda. Disebutkan 6 kali dalam al-
Qur’an, yaitu QS. an-Nisā‟/4: 75, 98, 127 dan QS. al-Muzzammil/73: 17, dan 2 kali
dalam arti anakanak muda pelayan surga yaitu dalam QS. al-Wāqi„ah/56: 17 dan QS.
alInsān/76: 19.
Ketiga, maulud yang memiliki arti dilahirkan atau anak. Disebutkan sekali tiga
kali, yaitu sekali dalam QS. Luqmān/31: 33, dan dalam (S. al-Baqarah/2: 233
disebutkan dua kali.
Dengan begitu dapat disimpulkan melalui paparan diatas, bahwa term walad
memiliki arti anak tanpa batasan usia dan rentang umur yang bervariasi.
b. Sabiyy
Dalam al-qur’an, term shabiiy hanya terulang 2 kali, yaitu dalam QS.
Maryam/19: 12 dan 29. Berikut merupakan ayat tentang term sabiyy dalam QS.
Maryam/19: 12 :
Ayat diatas mengisahkan masa kecil Nabi Yahya yang diberi keistimewaan
yaitu salah satunya memiliki kemampuan intelektual atau nalar yang belum pernah
diberikam kepada orang lain. Allah memberi kemuliaan berupa amanah mengemban
misi kenabian di usia yang masih muda, yaitu sebelum usia 40 tahun.
Dari penjelasan dapat ditarik kesimpulan, bahwa term sabiyy bisa diartikan
sebagai anak dalam usia muda.
c. Gulam
Term gulam diulang sebanyak 13 kali dalam al-qur’an, yaitu :
Pertama, dalam QS. Maryam/19: 8 dan 20. Dalam ayat tersebut
mengindikasikam bahwa term gulam memiliki arti anank ketika usia bayi.
Kedua, dalam QS. Al-Kahf/18: 74 dan 82, yang menjelaskan term anak yang
masa perkembangannya masih belum remaja, yakni kisaran umur 5-8 tahun.
Ketiga, tertera dalam QS. Yusuf/ 12: 19, yang berbunyi :
Ayat tersebut berisi tentang kisah Nabi Yusuf kecil yang pada saat itu
mendapatkan perlakuan semena-mena dari saudaranya yang memasukkannya ke dalam
sumur dengan menggunakan timba. Dan hal tersebut mengindikasikan bahwa ketika
Nabi Yusuf kecil mendapat perlakuan tersebut ketika masih sangat muda dan butuh
pertolongan.
Terdapat banyak lagi term-term anak dalam al-qur’an yang tidak bisa penulis
cantumkan semuanya. Diantaranya adalah seperti Ibn, Tifl, Zurriyah, hafadah, dan lain-
lain.
Perlindungan terhadap Anak
Perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapt perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan
sejahtera. Menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002,Perlindungan anak
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan Hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Konsep perlindungan memiliki ruang lingkup yng luas yang tidak hanya mengenai
perlindungan atas jiwa dan raga si anak, tetapi mencakup semua hak serta kepentingannya g
tidak hanya mengenai perlindungan atas jiwa dan raga si anak, tetapi mencakup semua hak
serta kepentingannya yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang bagus, baik
secara psikis, fisik maupun lingkungan sosialnya. Sehingga diharapkan mampu berkembang
menjadi orang dewasa yang bisa dan mampu berkarya unuk mencapai tujuan pembangunan
nasioanal.
Perlindungan Anak dalam al-Qur’an
Anak merupakan amanah yang dihadiahkan olehAllah kepadda pasangan suami istri
untuk dijaga dan dibimbing. Tidak hanya orang tua saja yang berkewajiban melindungi anak,
tetapi masyarakat, pemerintah, bahkan negara pun berkewajiban untuk melindungi serta me
untuk melindungi serta menyejahterakan anak baik secara psikis, fisik, sosial, mapupun
kebutuhan hidupnya. Namun demikian, pasal 9 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979
menentukan bahwa orang tua adalah yang pertama-tama bertanggung jawab atas terwujudnya
kesejahteraan anak baik secara rohaniah, jasmaniah, maupun sosial.
Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama dalam islam di dalamnya terdapat
banyak ayat yang secara implisit menghimbau untuk memberikan perlindungan
terhadap anak yang ada di beberapa ayat al- qur’an, diantaranya adalah :
Pertama, perintah untuk menjaga dan mengasuh anak setelah lahir yang
terkandung dalam QS. at-Taḥrīm/66: 6
Penutup
Anak merupakan karunia yang diamanhkan Tuhan pada seorang pasangna
suami-istri sebagai kado terindah atas sebuah pernikahan. Terdapat banyak term
anak dalam al- qur’an, diantaranya : walad, shabiyy, gulam, tifl, ibn, zurriyah, hafadah,
dan lain-lain, yang memiliki makna serta pengertian anak yang variatif di setiap
lafadnya. Selain itu, perintah untuk menjaga anak juga banyak disebutkan dalam al-
qur’an seperti dalam QS: Al-Anfal:28, QS. at-Taḥrīm/66: 6, QS: Al-Kahfi:46, dan
beberapa lainnya yang secara implisit memiliki makna perintah untuk menjaga anak
dan membimbing anak menuju jalan kebaikan dan mengenal Allah SWT.
Daftar Pustaka
Thaib, Zamakhsyari Hasballah. 2012. Pendidikan Dan Pengasuhan Anak Menurut Al-
Qur’an Dan Sunnah. Medan: Perdana Publishing
Ma’murotussa’adah. 2014. Perlindungan Anak Dalam Al-Qur’ān. Semarang :
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jamaluddin, Asrul. 2014. Perlindungan Anak Dalam Al-Qur’an. Jurnal Tarjih Vol. 12
(2) 1436 H/2014 M
Shofiyah. 2017. Konsep Perlindungan Anak Dalam Perspektif Al Qur’an. Jurnal
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Volume 1 Nomor 1 Juni 2017
Zaki, Muhammad. Perlindungan Anak Dalam Perspektif Islam. Jurnal ASAS, Vol.6,
No.2, Juli 2014.