Kelompok :
2022
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT. Sholawat
dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad
SAW. Serta sahabat dan keluarganya, yang seayun langkah dan seiring bahu
menegakkan agama Allah SWT. Sehingga telah membawa kita dari alam
kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka memenuhi tugas makalah dari mata kuliah Pemenuhan Hak
dan Perlindungan Anak di kampus IAIC, dengan ini penyusun mengangkat judul
“Perlindungan Hak Anak atas Kesehatan dan Ancaman Gizi Buruk”. Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu Muhammad Zamzam NM,
S.Pd, M.Pd yang telah memberi arahan dalam pembuatan makalah ini.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam
dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Di tangan
mereka peran peran strategis yang kelak menjamin kelangsungan eksistensi
bangsa dan Negara Indonesia bertumpu. Dengan ke-khususan ciri dan sifat
mereka, serta mental dan fisik yang rentan, anak membutuhkan perawatan dan
perhatian, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
baik fisik, mental maupun sosial.
Perawatan dan perhatian yang baik akan menghasilkan pertumbuhan
dan perkembangan anak yang baik. Sebaliknya, perawatan dan perhatian yang
buruk akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang buruk
pula.
Hak asasi anak merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM)
yang termuat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Anak.
Menurut Undang-undang, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, Hukum, Pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dewasa ini, meskipun sudah dibuatnya hukum yang ditetapkan oleh
negara, atau bahkan oleh organisasi internasional perlindungan anak, masih
ada saja prilaku masyarakat yang tidak memiliki moral memperlakukan anak
dengan tidak baik. Masih ada pihak yang tidak memberikan hak-hak anak
sebagaimana mestinya. Tidak memberikan hak kesehatan, perawatan yang
baik, bahkan malah terkena gizi buruk. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi
terhadap anak jika saja ada kesadaran hati manusiawi dan kesadaran hukum
terhadap hak-hak anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian perlindungan anak dan perlindungan hak anak?
2. Apa saja hak-hak yang dimiliki anak?
3. Bagaimana pengertian kesehatan anak dan gizi buruk?
4. Bagaimana cara melindungi hak anak terhadap kesehatan dan ancaman
gizi buruk?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di tentukan, maka tujuan
dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian perlindungan anak dan perlindungan hak
anak.
2. Unttuk mengetahui hak-hak yang dimiliki anak.
3. Untuk mengetahui pengertian kesehatan anak dan gizi buruk.
4. Untuk mengetauhi cara melindungi hak anak terhadap kesehatan dan
ancaman gizi buruk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perlindungan Anak
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Menurut Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan
anak, Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Dari kedua pengertian diatas, menurut kami bisa di ambil point
bahwasanya perlindungan hak anak adalah segala kegiatan yang dimaksudkan
untuk menjaga, menjamin, melindungi dan memberikan hak-hak anak agar dapat
hidup berkembang serta tumbuh dengan harkat martabat yang optimal, tanpa
adanya diskriminasi.
B. Hak-hak Anak
Bagi anak yang menyandang cacat juga hak memperoleh pendidikan luar biasa,
sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga hak mendapatkan
pendidikan khusus.
Jadi, bisa di ambil kesimpulan bahwasanya setiap anak itu memiliki hak,
terutama dalam kesehtan, termasuk tumbuh, berkembang, beradaptasi serta
mendapat perlindungan.
“Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.”
Ketika diajak bicara, anak yang sehat akan menunjukkan kontak mata
yang responsif. Untuk menstimulasi hal ini, ajaklah anak bicara setiap ada
kesempatan. Baik saat makan, mandi, dan bermain.
Saat waktu makan tiba, anak yang sehat cenderung antusias dan lahap
dengan menu makanan yang akan dikonsumsi. Ia juga tidak mengalami
gangguan mengunyah, terutama pada anak berusia di atas satu tahun.
Rambut dan kulit kepala anak sehat dapat ditandai dengan rambut yang
tidak mudah rontok dan tidak kusam, serta kulit kepala yang tidak
mengelupas.
Saat berada di lingkungan luar, anak yang sehat dapat dengan mudah
bermain dengan anak-anak lain yang ada di area tersebut. Atau, tidak
canggung untuk beraktivitas bebas di area tersebut dengan menggunakan
kreativitasnya.
2. Giji Buruk
a. Pengertian Gizi buruk
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat
akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit
dalam waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB
terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
Gizi buruk pada anak bisa terjadi karena macam- macam hal,
penyebab gizi buruk di klasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Penyebab langsung
Gizi buruk yang terjadi akibat penyeb langsung ini maksudnya,
karena adanya infeksi penyakit yang menyebabkan gizi buruk.\
2) Penyebab tidak langsung
a) Kemiskinan keluarga
b) Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua yang rendah
c) Sanitasi lingkungan yang buruk
d) Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
1) Kwashiorkor
Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwasanya gizi buruk itu adalah suatu
keadaan dimana anak kekurangan energi dan protein akibat dari kurangnya
mengkonsumsi makanan bergizi. Juga terjadinya gizi buruk bisa terjdi akibat
beberapa sebab, diantaranya, karena penyakit yang infeksi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam
dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Perlindungan
Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak-
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Setiap manusia yang dilahirkan
kedunia pesti memiliki hak nya masing masing termasuk hak kesehatan dan
terhindar dari ancaman gizi buruk.
Gizi buruk pada anak dimasa kini, akan mempengaruhi kehidupan
dimasa depan. Jadi perlu di adakan perlindungan terhadap hal itu dengan
adanya perlindungan untuk kesehatan anak dan dari ancaman gizi buruk.
B. Saran
Untuk Orang Tua, Orang tua harus lebih faham terhadap anak dan
menjaga serta memperhatikan kesehatan anak dari ancaman gizi buruk demi
masa depan anak yang baik. Untuk Lembaga Kesehatan, Lembaga kesehatan
diharapkan lebih sigap dalam pencegahan dari ancaman gizi buruk dan
penanganan terhadap anak yang mengalami gizi buruk. Untuk Penulis,
Dengan penulisan makalah ini diharapkan penulis bisa mengamalkan dan
mengsosialisaikan hal ini kepada orang lain, dan menjadi manfaat untuk orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA