Anda di halaman 1dari 20

Metode Numerik

1. Perbedaan
Jika y , y , y , ........y merupakan suatu set nilai dari fungsi sembarang y = ,

maka :
y =y -y
y =y -y
y =y -y
y =y -y dan seterusnya, disebut perbedaan tingkat pertama dari fungsi y =

selanjutnya :
y = y - y =y - 2y +y

y = y - y =y - 2y +y dan seterusnya, disebut perbedaan tingkat kedua dari fungsi y =
.

Perbedaan tingkat selanjutnya dapat disusun dalam tabel menurut perbedaan diagonal dan perbedaan
horisontal.

Tabel Perbedaan diagonal


x y y y y y y y
x0 y0
y0
x1 y1 2y0
y1 y0
x2 y2  y1
2
y0

y2  y1 y0
x3 y3 2y2 
 y1 y0
 
y3  y2  y1
x4 y4 2y3 y2
y4 y3
x5 y5  y4
2

y5
x6 y6

Tabel Perbedaan horisontal


x y y 2y y y y y
x0 y0
x1 y1 y0
x2 y2 y1 2y0
x3 y3 y2 2y1 y0
x4 y4 y3 2y2 y1 y0
x5 y5 y4 2y3 y2 y1 y0
x6 y6 y5 2y4 y3 y2 y1 y0

1
Catatan : perhatikan perbedaan cara penulisan indek diantara kedua perbedaan diatas.
2. Perbedaan dari suatu polinomial

Jika suatu fungsi, y = dapat dinyatakan dalam polinomial tingkat ke-n, maka :

y =
=a +b +c + ....... + kx + 1 .................. (1)

maka :
y + y = a +b +c + ....... + k(x+h) + 1 .................... (2)
dimana h = x

Mengurangkan ( 2 ) dengan ( 1 ), didapat :

y = a[ - ] + b[ - ]+ c[ - ]+ .... + kh (3)

dari teorema polinomial, bentuk dapat dinyatakan dalam bentuk :

= + h + h + h + .......

dengan koefisien polinomial diberikan oleh rumus

sehingga pers. ( 3 ) dapat ditulis :

y = a [ + nh + h + h + ..... - ]+

b[ + (n-1)h + h + h + ..... - ]+

c[ + (n-2)h + h + h + ..... - ] + .... +


kh

= a + anh + [ah + bh(n-1)] + [a h + bh +ch(n-

2)]
+ ....................................
Jika x = h mempunyai nilai konstan, maka berarti suku-suku dalam tanda kurung siku [ ... ] atau
koefisien dari , , dan seterusnya mempunyai nilai konstan pula, sehingga dapat diganti
atau ditulis dalam bentuk :

y = anh + B’ + C’ + ........ + K’x + L ................................... ( 4 )

Persamaan (4) merupakan perbedaan pertama dari suatu persamaan polinomial tingkat n, dan perbedaan
ini merupakan persamaan polinomial derajat ( n-1 ).

2
Dengan cara yang sama, dapat diperoleh perbedaan tingkat kedua dari suatu polinomial yaitu :
y = an( n-1) h + B” + C” + ........ + K”x + L
yang merupakan suatu persamaan polinomial derajat (n – 2).

kalau proses diatas diteruskan, maka akhirnya didapat perbedaan tingkat ke-n dari suatu peramaan
polinomial derajat ke-n, yaitu :

ny = a [n( n-1)( n-2 ) .......... ]h =ah n

yang berarti bahwa nilai ny = konstan, sehingga untuk perbedaan lebih lanjut sama dengan nol. (n+1y =
n+2y = ........ = n+iy = 0 )

Jika perbedaan ke-n dari suatu fungsi konstan dan bila variabel bebasnya
mempunyai interval yang sama, maka fungsi tersebut adalah polinomial derajat n

3. Interpolasi ke depan ( Rumusan Newton I )

Jika y = merupakan suatu fungsi dengan nilai-nilai


= y0
= y1
= y2
= yn
dimana variabel bebas x mempunai interval yang sama
dan jika :
adalah polinomial derajat n
= a + a (x - x ) + a (x - x )(x - x ) + a (x - x )(x - x )(x - x ) +
a (x - x )(x - x )(x - x )(x - x + a (x - x )(x - x )(x - x ) ......(x - x ) ............
(5)

dan (x - x ) = h
(x - x ) = 2h
(x - x ) = 3h

sehingga
=y =a +a (x -x )+a (x - x )(x - x ) + a (x - x )(x - x )(x - x ) + 0
=a
=y =a +a (x -x )+a (x - x )( x -x )+a (x - x )( x - x )( x -x
)+0
=a +a (x -x )

3
=a +a (h) a = =

4
=y =a +a (x -x )+a (x - x )( x -x )+a (x - x )( x - x )( x -x
)+0
= a +a (x -x )+a (x - x )( x -x )
= y + (2h) + a (2h)(h) a = (y -y - 2h )

= ( y - 2y +y )

=y = a + a (x -x )+a (x - x )( x -x
) + a (x - x )( x - x )( x - x ) +
a (x - x )( x - x )( x - x )( x - x ) + 0
= a + a (x - x ) + a (x - x )( x - x ) + a (x - x )( x - x )( x - x )

= y + (3h) + (3h)(2h) + a (3h)(2h)(h)

a =

dengan cara yang sama,

a = ;a = ; a =

Masukkan nilai-nilai a di atas kedalam persamaan (5), maka :

=y + (x - x ) + (x - x )(x - x ) + (x - x )(x - x )(x - x ) +

(x - x )(x - x )(x - x )(x - x + (x - x )(x - x )(x - x ) ......(x - x

) ....... (6)

Persamaan (6) diatas dapat lebih disederhanakan menjadi :


=y + y + y ( )( ) + y ( )( )( ) +

y ( )( )( )( ) +............ ..................(7)

dengan =u atau x=x + hu

x =x +h

5
x =x + 2h
x =x +3h
maka :
x  x0
= = - =u–1
h
= = - =u–2

= = - =u–3

= = - (n-1) = u – n + 1

masukkan nilai-nilai ini ke persamaan (7), maka diperoleh :

= =
=y + uy + y + y + y
+ ..........
+ ny

yang merupakan Newton I untuk interpolasi kedepan, yang digunakan untuk :


Mencari interpolasi nilai f(x) dekat pada nilai awal yang diketahui atau
mencari interpolasi nilai f(x) pada interval sebelah kiri dari f(x) = y0

Contoh :

Dari pengujian berat jenis ( Gs ) terhadap campuran Lempung Kerobokan dengan suatu jenis tanah lain
didapat hasil seperti pada tabel dibawah :

Komposisi Komposisi Berat Berapakah nilai Gs untuk:


lempung tanah lain Jenis 1. Komposisi lempung Kerobokan 35 %
% % Gs 2. Komposisi Lempung Kerobokan 0 %
X Y
90 10 2,612
80 20 2,624
70 30 2,635
60 40 2,646
50 50 2,655
40 60 2,667
30 70 2,675

6
20 80 2,683
10 90 2,697

7
Penyelesaian

Tabel perbedaan diagonal


x (%) y y y y y
10 2.612 h = 10% = 0,1
0.012 untuk komposisi lempung 35%
20 2.624 -0.001 x  x0
0.011 0.001 u= =
30 2.635 0.000 -0.003 h
0.011 -0.002 = 0,5
40 2.646 -0.002 0.007
0.009 0.005 u – 1 = - 0,5
50 2.655 0.003 -0.012 u – 2 = - 1,5
0.012 -0.007 u – 3 = - 2,5
60 2.667 -0.004 0.011
0.008 0.004 untuk komposisi lempung 0%
70 2.675 0 0.002 x  x0
0.008 0.006
u= =
h
80 2.683 0.006 = -1
0.014
90 2.697 u – 1 = - 2,0
u – 2 = - 3,0
u – 3 = - 4,0

= =

=y + uy + y 0 + y + y

= 2,635 + (0,5)0,012 + (-0,001) + (0,001) +




=y + uy + y 0 + y + y

= 2,612 + (-1,0)0,012 + (-0,001) + (0,001) +




INTERPOLASI KEBELAKANG

Jika nilai y = f(x) berada pada ujung data-data yang diketahui, interpolasi kedepan tidak dapat
digunakan. Untuk kasus ini , bila ditulis dengan :
(1):

8
dan ditentulan koefisien ao,a1,a2,a3,…an sedemikian rupa sehingga dan seterusnya.
Mengganti nilai x= xn-1 untuk Ө(xn-1) = y(n-1) dan seterusnya. Mengganti x = x(n-1) untuk Ө(xn )= y(n), Ө(xn-
1)y(n-1) dan seterusnya, diperoleh:

yn = ao atau ao = yn

yn-1 = ao+a1(x-xn)

= yn +a1(x-xn), sehingga :

Mengingat notasi perbedaan horizontal , dan :

sehingga :

Dengan melalui prosedur serupa didapat nilai :

Akan didapat persamaan :

( 2) :

9
Rumusan diatas disebut dengan rumusan Newton untuk interpolasi kebelakang. Rumusan
tersebut disederhanakan dengan ersamaan 3 dibawah :

(3) :

dengan , atau dan diketahui , dan


seterusnya, maka :

Masukkan harga-harga diatas dalam persamaan (3), maka akan menjadi :

10
Rumusan diatas dikenal dengan rumusan Newton II.

Catatan :
1. Rumusan Newton II menggunakan perbedaan horizontal sedangkan pada rumusan
Newton I menggunakan perbedaan diagonal
2. Rumusan Newton II digunakan untuk menentukan nilai yang berada didaerah bagian
akhir data, sedangkan Newton I digunakan untuk menentukan data yang berada didaerah
awal

Contoh aplikasi pada Teknik Sipil :

Pengujian berat jenis (Gs) dilaboratorium mekanika tanah dilakukan terhadap campuran tanah lempung
dengan bentonite. Komposisi campuran dan berat jenis yang didapat adalah sbb :

No Komposisi Komposisi Berat


Tanah Bentonite jenis
lempung
1 0.9 0.1 2.6124
2 0.8 0.2 2.6237
3 0.7 0.3 2.6346
4 0.6 0.4 2.6457
5 0.5 0.5 2.6545
6 0.4 0.6 2.6674
7 0.3 0.7 2.6754
8 0.2 0.8 2.6827
9 0.1 0.9 2.6966

Tentukanlah berat jenis untuk campuran :


1. Tanah lempung : bentonite = 0,15 : 0,85
2. Tanah lempung : bentonite = 0,00 : 1,00

Penyelesaian :
Dari kedua suruhan diatas ternyata terletak pada daerah akhir - akhir data, jadi digunakan
rumusan Newton II. Untuk suruhan no 1 disebut interpolasi sedangkan suruhan no 2 disebut
ekstrapolasi. Gunakan perbedaan horizontal untuk mengetahui berat jenis dari dua macam campuran
diatas.

11
Kompo Berat
sisi jenis
Bentoni      
te        
x y              
0.1 2.61247              
0.2 2.62378 0.0113            
0.3 2.63589 0.0121 0.0008          
0.4 2.64861 0.0127 0.0006 -0.0002        
0.5 2.66188 0.0133 0.0005 -0.0001 0.0001      
0.6 2.67587 0.0140 0.0007 0.0002 0.0002 0.0001    
0.7 2.69156 0.0157 0.0017 0.0010 0.0008 0.0006 0.0005  
0.8 2.71178 0.0202 0.0045 0.0028 0.0019 0.0010 0.0005 0.0000
0.9 2.74269 0.0309 0.0107 0.0062 0.0033 0.0015 0.0004 0.0000

Untuk suruhan nomer 1 :

Interval h= 0,1
Xn=0,90
X =0,85
Yn=2,74269
komposisi bentonite x = 0,85 maka
u + 1 = 0,5
u + 2 = 1,5
u + 3 = 2,5
u + 4 = 3,5
u + 5 = 4,5

Berat jenis pada komposisi Bentonite 0,85 adalah :

2,74269
-0,01545
-0,001337

-0,000387

-0,000129

12
-0,000041

-0,000008

2,725398

Penyelesaian no 2 :

Komposisi bentonite x(n+1) = 1,00 dan xn = 0,9 maka


u+1=2
u+2=3
u+3=4
u+4=5
u+5=6

2,74269
0,0309
0,0107

0,0062

0,0033

0,0015

0,0004

2,79569

13
INTERPOLASI LAGRANGE DAN INVERS
(Kelompok ; Teknik dan Manajemen Sumber Daya Air)

Bentuk Formula umum Interpolasi Lagrange :

.................................................(1)

Untuk penggunaan interpolasi invers dapat diperoleh dengan pertukaran x an y dalam


persamaan (1) di atas sehingga kita peroleh bentuk persamaan inversnya sebagai berikut :

.................................................(2)
Untuk pemakaian praktis, formula interpolasi lagrang di atas dapat pula dinyatakan
secara terperinci seperti berikut :

+ .............................................................

+ +

Dimana ;
y(x) adalah nilai yang akan diinterpolasi
x adalah nilai variabel yang berkorespondensi dengan y(x)
x0, x1, x2, ......................................xn adalah nilai-nilai x
y0, y1, y2, ...................................... yn adalah nilai-nilai y

14
Contoh1:
Hubungan antara tinggi limpahan banjir dengan debit yang melimpah di atas spillway
dinyatakan dalam Rating Curve dengan hubungan nilai-nilai sebagai beikut :
H (m) 0,25 0,5 0,75 1,00 1,25
Q (m3/det) 7,88 22,27 40,92 63,00 88,05

Carilah besarnya debit limpahan banjir pada saat air mencapai ketinggian 0,80 meter di
atas spillway :
Dengan mengunakan formula (3) di atas kita akan peroleh :

= 45,02 m3/det
Harga eksak untuk ketinggian air 0,80 m diatas spillway adalah 45,08 m3/det, karena
rating curve di atas digambarkan dari pesamaan Q = c b h3/2 ; dimana c = 2,1; b = 30 m

Contoh 2 :
Bila y1=4 ; y2=12 ; y3=19 untuk x1=1 ; x2=3 ; dan x3=4, bila yx=7, carilah x
Karena yang ditanyakan nilai x yang nilai y-nya diketahu, maka kita gunakan formula
interpolasi invers, sehingga kita peroleh ;

= 1,86

15
Nilai eksak dari x untuk y = 7 adalah 2, karena daftar nilai tersebut di atas diperoleh dari
polinom y(x) = x2 + 3
RUMUSAN PERBEDAAN TENGAH
(STIRLING DAN BESSEL)

Rumusan Newton merupakan dasar dari penyelesaian numerik interpolasi, namun ada

yang konvergensinya lebih baik, yaitu Rumusan Perbedaan Tengah, yang menggunakan

perbedaan yang terletak dekat-dekat joker horizontal dari perbedaan diagonal, yang

berisikan nilai-nilai sebelum dan sesudah y0 seperti tabel dibawah :

y y 2y 3y 4y 5y 6y 7y

y-3
y-3
y-2 y2-3

y-2 y3-3

y-1 y2-2 y2-3


y-1 y -23
y5-3
y0 y2-1 y4-2 y6-3
y0 y3-1 y5-2 y7-
3
y1 y20 y4-1 y6-2
y1 y30 y5-1
y2 y 1
2
y 0
4

y2 y 1
3

y3 y 2
2

y3
y4

Rumusan perbedaan tengah ini dimaksudkan untuk interpolasi nilai fungsi nilai-nilai di

tengah data fungsi yang duberikan. Terdapat dua rumusan untuk interpolasi ini, yaitu :

- Rumusan Interpolasi Stirling

16
- Rumusan Interpoasi Bessel

Rumusan Stirling memberikan pendekatan yang lebih baik jika interpolasi dilakukan

pada nilai yang dekat dengan nilai awal atau nilai akhir suatu interval, dengan nilai

– 0,25  u  0,25, sedangkan Rumusan Bessel memberikan pendekatan yang lebih baik

jika interpolasi dilakukan untuk nilai tengah interval.

RUMUSAN STIRLING

RUMUSAN BESSEL

CONTOH PENERAPAN DALAM BIDANG STRUKTUR

17
DIKETAHUI

q = 10 t/m

6m 2m

x (m) Mx (tm)
0 0
1 21,667
2 33,334
3 35,001
4 26,668
5 8,335
6 -19,998
7 -4,998
8 0

DITANYA : Nilai Momen pada jarak x = 2,7 m

JAWAB :

18
TABEL PERBEDAAN TENGAH

x f(x) f(x) 2f(x) 3f(x) 4f(x) 5f(x) 6f(x)


0 0
21,667
1 21,667 -10
11,667 0
2 33,334 -10 0
1,667 0 0
3 35,001 -10 0 0
-8,333 0 0
4 26,668 -10 0
-18,333 0
5 8,335 -10
-28,333 -13,337
6 -19,998 3,337
-24,996 26,657
7 -4,998 29,994
4,998
8 0

Menggunakan Rumus Stirling

Jadi nilai Momen pada jarak x = 2,7 m adalah 35,55 tm

Menggunakan Rumus Bessel

19
Jadi nilai Momen pada jarak x = 2,7 m adalah 35,55 tm

20

Anda mungkin juga menyukai