A. Hasil Penelitian
Berikut ini dipaparkan hasil penelitian yang terdiri dari hasil belajar IPA dan
lembar aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran materi gaya magnet dengan
sumber data siswa kelas V yang berjumlah 34 siswa dan guru kelas V sebagai
guru dan guru kelas V sebagai observer. Tahap-tahap pembelajaran setiap tindakan
pembelajaran eksperimen.
a. Perencanaan
45
4. Menyiapkan kamera untuk mengambil dokumentasi pada proses pembelajaran
berlangsung
5. Menyiapkan alat dan bahan yang bersifat magnet dan nonmagnet untuk
bereksperimen.
6. Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang gaya magnet. Permasalahan yang
46
pembelajaran, media/alat dan bahan yang mendukung, lembar observasi aktivitas
guru dan siswa (non tes), lembar soal hasil belajar siswa tentang gaya magnet (tes),
b. Pelaksanaan
Kegiatan pada tahap ini adalah peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Berikut ini dipaparkan proses pembelajaran yang
metode eksperimen.
hari selasa 12 Agustus 2014 dan berlangsung pada jam pelajaran pukul 10.30-11.40
WIT yang dihadiri 30 orang siswa. Peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan teman
sejawat dan guru kelas V bertindak sebagai pengamat. Proses pembelajaran konsep
gaya magnet terdiri atas tiga kegiatan, yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, dan
a) Kegiatan awal
agama masing-masing. Setelah itu guru mempersiapkan bahan ajar, alat dan bahan,
membagi kelompok dan menata kelas dengan baik. Selanjutnya Guru mengabsen
kehadiran siswa dalam kelas.Siswa pada hari itu masuk hanya 30 siswa . Sebelum
47
Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai
kelamin, prestasi akademik, suku, dan latar belakang. Selanjutnya guru melakukan
apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dikelas
menanyakaan materi gaya magnet yang pernah di pelajari siswa di kelas IV.
b) Kegiatan inti
magnet, dalam penjelasan materi tersebut guru menanyakan kepada siswa beberapa
contoh konkrit magnet dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa siswa antusias
menyebutkan bahwa contoh magnet diantaranya, magnet radio, magnet teip dan lain-
lain. Guru menunjukkan benda-benda yang bersifat magnet dan tidak bersifat magnet,
metode eksperimen,
48
1) Persiapan alat bantu (alat eksperimen)
dengan gaya magnet dengan alat dan bahan yang dibagikan kepada semua siswa yang
hadir di setiap kelompok, alat dan bahan yang dibagikan berupa batang magnet,
gunting, koin, karet penghapus, pensil, potongan kertas, peniti dan paku payung. Hal
eksperimen.
membangkitkan ketertarikan dan rasa ingin tahu yang mendalam tentang materi
yang ada pada LKS untuk bereksperimen. Bimbingan dan arahan guru tersebut
hanya seperlunya sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang ada pada saat
bereksperimen.
49
3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja/pedoman eksperimen
yang disusun secara sistematis, sehingga siswa dalam pelaksanaanya tidak banyak
- Guru menekankan dan menjelaskan apa artinya kerjasama dalam kelompok dan
- Siswa begitu semangat dengan memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru
namun guru cukup mampu merangsang siswa secara mandiri mengerjakan lembar
dalam kelompok.
- Pada saat melakukan eksperimen, sebagain besar siswa aktif berpartisipasi dalam
main, mengutak-atik alat dan bahan yang ada dimeja dan sesekali melamun.
50
Siswa cenderung bertanya pada guru sbelum melakukan eksperimen bersama
(LKS), dengan mengamati alat dan bahan berdasarkan lembar kerja siswa (LKS)
- Peran guru pada tahap ini adalah sebagai pembimbing dan fasilitator, disini
peneliti mengelilingi setiap kelompok untuk melihat kemajuan hasil kerja setiap
khusus kepada setiap kelompok agar dapat menyelesaikan LKS. Namun dalam
kegiatan kerja kelompok tersebut tampak bahwa ada beberapa siswa di dalam
Hal ini disebabkan anggota kelompok tersebut belum memahami tentang gaya
magnet masih bingun membedakan alat dan bahan mana yang bersifat magnet dan
tidak bersifat magnet. Namun berkat arahan dan bimbingan dari guru, hambatan
tersebut dapat teratasi dan siswa dapat menyimpulkan kemungkinan apa yang telah
5) Kesimpulan
sifat magnet dan sifat nonmagnet. Pada lembaran LKS siswa diminta membuat
51
Tabel.4.1. Eksperimen Hasil Pengamatan Siswa Pada Lembar LKS Siklus I
1 Kelompok I
2 Kelompok II
Dari hasil kerja siswa dalam bereksperimen (membuat percobaan), pada siklus
I dinyatakan telah berhasil, namun dalam kegiatan kerja kelompok tersebut tampak
bahwa ada beberapa siswa di dalam setiap kelompok masih kurang aktif dan belum
52
memahami LKS. Namun berkat arahan dan bimbingan dari guru, hambatan tersebut
dapat teratasi dan siswa dapat menyimpulkan kemungkinan apa yang telah dilakukan
Kegiatan selanjutnya guru memberikan soal tes kepada siswa secara individu
kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-benar memahami
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan atau belum. Guru memberikan lembar
soal tes kepada seluruh siswa dan mempersilahkan mengerjakan kuis secara individu
dan tidak diperkenankan bekerja sama dengan teman kelompok ataupun teman kelas
lainnya.
seluruh siswa untuk mengecek kembali jawaban yang telah dikerjakan, kemudian
Hasil tes siklus I dengan nilai rata-rata 53,3 dengan ketuntasan hasil belajar
53,3 %. Dari hasil tes setiap individu di konversikan ke masing-masing kelompok dan
53
No Nama Skor Tiap-Tiap Soal Keterangan
Jumlah Persentase %
Siswa 1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 1 3 2 3 10
1 JJ1 1 1 3 3 8 8 X 100 √
=80
10
2 JJ2 1 1 3 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
3 JJ3 1 1 1.5 1 2.5 7 7 X 100 √
=70
10
4 JJ4 1 3 1 1.5 6.5 6 .5 X 100 √
=65
10
5 JJ5 1 1 1.5 1 1.5 6 6 X 100 √
=60
10
6 JJ6 1 1 1.5 2 5.5 5 .5 X 100 √
=55
10
7 JJ7 1 3 2 3 9 9 X 100 √
=90
10
8 JJ8 1 3 1 1.5 6.5 6 .5 X 100 √
=65
10
9 JJ9 1 1 3 2 7 7 X 100 √
=70
10
10 JJ10 1 1 2.5 2 1 7.5 7 .5 X 100 √
=75
10
11 JJ11 1 1.5 2 1 5.5 5 .5 X 100 √
=55
10
12 JJ12 1 1 1.5 1 2 6.5 6.5 X 100 √
=65
10
13 JJ13 1 1 3 2.5 7.5 7 .5 X 100 √
=75
10
14 JJ14 1 1.5 2 2 6.5 6 .5 X 100 √
65
10
15 JJ15 1 1 2 1 2.5 7.5 7 .5 X 100 √
=75
10
16 JJ16 1 1.5 2 2 6.5 6.5 X 100 √
=65
10
54
17 JJ17 1 1 3 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
18 JJ18 1 3 2 2.5 8.5 8 .5 X 100 √
=85
10
19 JJ19 1 1 3 1 1 7 7 X 100 √
=70
10
20 JJ20 1 1 3 1 6 6 X 100 √
=60
10
21 JJ21 1 3 3 7 7 X 100 √
=70
10
22 JJ22 1 3 1 1 6 6 X 100 √
=60
10
23 JJ23 1 2 1 2 6 6 X 100 √
=60
10
24 JJ24 1 1.5 1 2.5 6 6 X 100 √
=60
10
25 JJ25 1 1 2.5 2 6.5 6 .5 X 100 √
=65
10
26 JJ26 1 1 3 2 7 7 X 100 √
=70
10
27 JJ27 1 1.5 1 3 6.5 6 .5 X 100 √
=65
10
28 JJ28 1 3 3 7 7 X 100 √
=70
10
29 JJ29 1 1 1.5 2 2 7.5 7.5 X 100 √
=75
10
30 JJ30 1 1 3 1 1.5 7.5 7.5 X 100 √
=75
10
23 24 72 30 58.5 16 x 100 16 14
=53.3 %
30 Orang Orang
55
Aqib, (2010: 41)
16 X 100
P= =53,3 %
30
Jadi persentase mencapai pada materi ini adalah dengan nilai rata-rata 53,3
hasil yang dicapai belum masuk pada hasil yang memuaskan, maka secara klasikal
ketuntasan belajar belum tercapai sehingga di lanjutkan pada siklus II (dua). Siklus
kedua ini peneliti menglarifikasikan hal-hal yang belum dipahami siswa tentang
konsep gaya magnet. Maupun penerapan dalam proses pembelajaran sehingga hasil
belajar belum tercapai sesuai yang diharapkan. Dengan adanya klarifikasi tersebut
maka dilanjutkan dengan siklus kedua lebih menekankan pada konsep magnet dan
nonmagnet tersebut.
c) Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini, guru memberikan tes akhir dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam mempelajari dan memahami materi gaya magnet.
peneliti sebagai guru dibantu oleh guru kelas V dan teman sejawat membagikan
lembar soal tes akhir siklus I. Tes akhir siklus I berisi lima soal untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pada konsep gaya magnet. Tes ini
diikuti oleh semua siswa yang berjumlah 30 orang dari 34 orang, karena sebagian
siswa tidak masuk pada hari itu, dan berlangsung sesuai waktu yang telah ditetapkan.
56
Berdasarkan hasil yang diperoleh setiap siswa pada tes masih di bawah
standar KKM yaitu 70 dan tes hasil akhir yaitu 53,3. Pada akhir pembelajaran guru
mengucapkan salam.
c. Hasil Observasi
tindakan berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan siswa
yang telah dibuat. Hasil observasi kedua pengamat terhadap kegiatan peneliti dan
terdiri dari24 butir pernyataan mengenai aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi
ini akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana kualitas penggunaan metode
dengan pengaturan meja dan kursi yang lain dari biasanya. Dalam pembagian
kelompok, siswa dibagi secara heterogen, dilihat dari kemampuan akademik dan jenis
bingung tetapi senang, karena mereka terbiasa dengan metode ceramah sambil
57
menjawab soal sesuai buku cetak, dan kurang memanfaatkan alat-alat KIT IPA yang
mendukung.
masih terdapat beberapa langkah pembelajaran yang belum mendapat perhatian yang
cukup dari guru. Selain itu terdapat hambatan dari perilaku beberapa siswa yang
dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, maupun dengan
proses pembelajaran. Selain itu pada waktu istirahat, peneliti mewawancarai beberapa
Alam, dan bagaimana respons mereka dengan proses pembelajaran yang baru
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan hasil penilaian proses siswa
Walaupun paparan hasil observasi siklus I pada tabel di atas menekankan pada
beberapa kelemahan yang ditemui, tetapi masih terdapat juga kemajuan berarti yang
ditemukan dalam proses pembelajaran. Hal ini terpantau dari kemampuan untuk
ini, peneliti mengangkat hal-hal yang relevan dengan keseharian siswa, yang
58
bersifat magnet yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diarahkan untuk
mengetahui dan bisa membedakan benda-benda yang bersifat magnet dan nonmagnet.
Hasil Wawancara
materi dan kesulitan siswa dalam belajar. Wawancara tidak dilakukan kepada setiap
siswa, tetapi hanya kepada subyek wawancara yang sudah ditentukan sebelumnya dan
mereka senang konsep gaya magnet, karena membuat percobaan, bekerja sama
dengan teman kelompok untuk mengetahui apa saja yang dapat ditarik oleh magnet,
dan siswa lebih mudah mengerti, bagimana membedakan benda-benda yang bersifat
d. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan pada akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana hasil yang diperoleh selama tindakan berlangsung. Refleksi merupakan
pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan yang telah dicapai dalam kegiatan
lembar observasi aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi pada
59
Hasil observasi dan hasil tes siswa di analisis bahwa pelaksanaan
peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi, hal ini disebabkan karena guru
kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran bagi siswa yang memiliki prestasi
rendah, sehingga masih ada siswa yang belum berani mengemukakan ide dan
menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dan yang aktif hanya siswa yang sering
Selain itu dalam kegiatan kelompok masih ditemukan siswa yang melakukan
aktifitas lain yang tidak sesuai tugas yang diberikan dan dalam mengerjakan tes
formatif masih ada siswa yang bekerja sama. Untuk mengatasi hal tersebut
diharapkan guru lebih memotivasi siswa yang masih memiliki hasil belajar rendah
agar aktif dalam proses pembelajaran serta guru harus mengarahkan dan
membimbing siswa dalam memahami materi yang diberikan serta mengawasi siswa
dapat dilanjutkan pada tindakan siklus II, dengan beberapa penyempurnaan sebagai
berikut:
- Siswa harus lebih dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran terutama
pada penggunaan alat dan bahan sebagai model dalam pembelajaran dan dikaitkan
60
- Guru harus lebih memperhatikan siswa-siswa yang pemahamannya rendah dengan
cara mendekati dan membimbing siswa saat belajar ataupun setelah pembelajaran
agar pemahaman mereka dapat setara dengan yang lain sehingga dapat mengikuti
metode eksperimen.
a. Perencanaan
berlangsung
5. Menyiapkan alat dan bahan yang bersifat magnet dan nonmagnet untuk
bereksperimen.
tujuan pembelajaran yaitu (1) siswa dapat memahami konsep gaya magnet, (2) siswa
dapat menggunakan alat dan bahan dalam bereksperimen di setiap kelompok dengan
61
konsep gaya magnet. (3) Siswa dapat melakukan eksperimen di masing-masing
kelompok.
pertemuan dalam pembelajaran tersebut di atas harus dilakukan guru dan siswa dalam
setiap pertemuannya.
b. Pelaksanan
jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan dilakukan pada hari
Kamis, 21 Agustus 2014pukul 10.30 – 11.40 Wita. Peneliti bertindak sebagai guru,
keterampilan proses dilakukan dengan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal guru mengelola kelas efektif agar memungkinkan siswa
dapat menerapkan proses pembelajaran yang akan dilakukan, setelah itu guru
menunjuk salah satu dari perwakilaan siswa untuk membaca doa sebelum belajar dan
siswa yang lain mengikuti doa bersama, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran
62
siswa yang dilakukan oleh guru, dimana pada hari itu semua siswa kelas V hadir yaitu
sebanyak 34 siswa. Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang materi sebelumnya. Guru menanyakan kepada siswa benda-
benda yang bersifat magnet dalam kehidupan siswa, dan sebagian siswa menjawab,
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini siswa dapat memahami materi dengan memanipulasi benda
Adapun aktivitas pada pembelajaran ini yaitu guru menjelaskan materi pelajaran
tentang gaya magnet, dalam penjelasan materi tersebut guru memberikan beberapa
contoh gaya magnet secara langsung dituliskan di papan tulis dan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dengan menggunakan alat dan bahan bersifat magnet yang dapat
ditarik oleh magnet seperti, sendok, batu, dan kaleng, sesuai dengan permintaan soal.
Soal : Sebutkan tiga macam benda yang dapat di tarik oleh magnet !
Jawaban : Tiga macam benda, yang dapat ditarik oleh magnet, sendok,
mur/bout,dan kaleng.
metode eksperimen,
63
Guru memaparkan dan mengembangkan materi pembelajaran berkaitan
dengan gaya magnet dengan alat dan bahan yang dibagikan kepada semua siswa yang
hadir di setiap kelompok, alat dan bahan yang dibagikan berupa batang magnet,
mur/bout, ballpoint, kaleng, sendok, sisir, balon tiup dan kapur tulis. Hal ini
eksperimen.
membangkitkan ketertarikan dan rasa ingin tahu yang mendalam tentang materi
alat dan bahan yang telah di sediakan pada masing-masing kelompok. Guru
yang ada pada LKS untuk bereksperimen. Bimbingan dan arahan guru tersebut
hanya seperlunya sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang ada pada saat
bereksperimen.
64
3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja/pedoman eksperimen
yang disusun secara sistematis, sehingga siswa dalam pelaksanaanya tidak banyak
- Guru menekankan dan menjelaskan apa artinya kerjasama dalam kelompok dan
- Siswa begitu semangat dengan memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru
namun guru cukup mampu merangsang siswa secara mandiri mengerjakan lembar
dalam kelompok.
- Pada saat melakukan eksperimen, sebagain besar siswa aktif berpartisipasi dalam
main, mengutak-atik alat dan bahan yang ada dimeja dan sesekali melamun.
65
Siswa cenderung bertanya pada guru sbelum melakukan eksperimen bersama
(LKS), dengan mengamati alat dan bahan berdasarkan lembar kerja siswa (LKS)
- Peran guru pada tahap ini adalah sebagai pembimbing dan fasilitator, disini
peneliti mengelilingi setiap kelompok untuk melihat kemajuan hasil kerja setiap
dalam kegiatan kerja kelompok tersebut tampak bahwa ada beberapa siswa di
dalam setiap kelompok masih kurang aktif dan belum memahami LKS.
Hal ini disebabkan anggota kelompok tersebut belum memahami tentang gaya
magnet masih bingun membedakan alat dan bahan mana yang bersifat magnet dan
tidak bersifat magnet. Namun berkat arahan dan bimbingan dari guru, hambatan
tersebut dapat teratasi dan siswa dapat menyimpulkan kemungkinan apa yang telah
dilakukan yaitu berupa pemahaman terhadap materi gaya magnet. Sisiwapun lebih
5) Kesimpulan
sifat magnet dan sifat nonmagnet. Pada lembaran LKS siswa diminta membuat
66
Tabel. 4.3. Eksperimen Hasil Pengamatan Siswa LKS Siklus II
1 Kelompok I
67
2 Kelompok
II
siklus II dinyatakan telah berhasil, namun dalam kegiatan kerja kelompok tersebut
tampak ada bebrapa siswa disetiap kelompok masih kurang aktif. Tetapi siklus II
mempunyai peningkatan pada saat membuat percobaan dan siswa lebih banyak aktif
pembelajaran yang sudah ditetapkan atau belum. Guru kelas memberi lembar soal tes
kepada seluruh siswa sebagai akhir tindakan yang berisi lima soal.Guru
bekerja sama dengan siapapun. Guru berkeliling mengamati aktivitas siswa pada saat
menyelesaikan soal yang telah diberikan, jika ada siswa yang mengalami kesulitan,
68
penyelesaian soal. Bimbingan dan arahan guru tersebut hanya seperlunya sehingga
siswa diminta mengumpulan lembar jawabannya. Hasil tes siklus IIdengan nilai rata-
69
8 JJ8 1 2 1 3 7 7 X 100 √
=70
10
9 JJ9 2 2 1 3 8 8 X 100 √
=80
10
10 JJ10 2 1 1 1 2 7 7 X 100 √
=70
10
11 JJ11 1 1 2 1 2 7 7 X 100 √
=70
10
12 JJ12 2 2 1 1.5 6.5 6.5 X 100 √
=65
10
13 JJ13 2 2 1 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
14 JJ14 2 1 1 3 7 7 X 100 √
=70
10
15 JJ15 2 2 1 1 1.5 7.5 7.5 X 100 √
=75
10
16 JJ16 2 2 2 1 2 9 9 X 100 √
=90
10
17 JJ17 2 1 1 1 3 8 8 X 100 √
=80
10
18 JJ18 1 2 1 1 2 7 7 X 100 √
=70
10
19 JJ19 2 1 1 1 2 7 7 X 100 √
=70
10
20 JJ20 1.5 1 1 1 2 6.5 6.5 X 100 √
=65
10
21 JJ21 2 2 1 1 1.5 7.5 7.5 X 100 √
=7 5
10
22 JJ22 1 1 1.5 1 3 7.5 7.5 X 100 √
=75
10
23 JJ23 2 2 1 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
24 JJ24 1 1 1 1 1.5 5.5 5.5 X 100 √
=55
10
70
25 JJ25 2 1 2 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
26 JJ26 1 1 1 1 3 7 7 X 100 √
=70
10
27 JJ27 2 1 1 1 1.5 6.5 6.5 X 100 √
=65
10
28 JJ28 1 2 2 1 2 8 8 X 100 √
=80
10
29 JJ29 2 2 1 2 7 7 X 100 √
=70
10
30 JJ30 2 2 1 3 8 8 X 100 √
=80
10
48.5 39 41.5 29 66 26 x 100 26 4
=87 %
30 Orang Orang
∑ SiswaYangTuntasBelajar
P= X 100 %
∑ Siswa
Dari hasil perhitungan tabel diatas dapat diperoleh nilai hasil rata-rata persentase.
24 X 100
P= =87 %
30
Jadi persentase pencapaian pada materi ini adalah dengan nilai rata-rata 87,
dengan hasil pembelajaran siswa mencapai 87%. Maka secara klasikal ketuntasan
belajar tercapai, siklus kedua ini peneliti mengklarifikasikan bahwa siklus II (dua)
telah berhasil.
c) Kegiatan akhir
71
Pada akhir pebelajaran guru menunjuk 2 orang siswa menyimpulkan materi
yang sudah dipelajari secara lisan, 1 orang perwakilan dari putra dan 1 orang
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar baik dirumah maupun disekolah. Serta
c. Hasil Observasi
setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah perilaku guru dan siswa dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat serta melaksanakan evaluasi berupa
tes hasil belajar siklus II. Berdasarkan hasil observasi diperoleh gambaran bahwa
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sangat baik. Hal ini diindikasikan
oleh:
kemampuan rendah.
3. Guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-
“bagus” kepada siswa yang mengemukakan kesimpulan dan isi pertanyaan yang
ada pada LKS dengan baik dan benar serta memberi penghargaan berupa hadiah
rendah.
72
6. Guru telah mengawasi siswa dalam mengerjakan tes soal.
- Siswa berani bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami selama dalam
proses pembelajaran.
pembelajaran sangat baik. Hal ini berarti taraf keberhasilan aktivitas siswa dalam
Hasil Wawancara
materi dan kesulitan siswa dalam belajar. Wawancara tidak dilakukan kepada setiap
siswa tetapi hanya kepada subyek wawancara yang sudah ditentukan sebelumnya dan
konsep gaya magnet, alasan siswa senang dengan konsep gaya magnet adalah karena
membantu saya dan teman-teman bisa mengetahui benda-benda yang bersifat magnet
pertanyaan yang ada pada LKS, dan membuat kesimpulan. Semua subyek wawancara
73
menyatakan senang belajar kelompok, alasan mereka karena bisa bertukar pendapat,
karena ada teman kelompok yang membantu, karena bisa bekerja sama, dan soal
menjadi mudah.
d. Refleksi
pengamatan dan mengacu kepada ketuntasan belajar yang ditetapkan, hasil tes siklus
II menunjukkan peningkatan atau dengan kata lain ketuntasan belajar yang ditetapkan
pembelajaran menunjukkan bahwa semua indikator yang telah diamati telah berjalan
dengan baik dan hampir semua siswa aktif mengikuti setiap kegiatan pembelajaran
gaya magnet siklus I rata-rata 53,3 dengan ketuntasan belajar 53,3 % dan
Berdasarkan data hasil dari tes awal, tes akhir siklus I dan siklus II, tindakan
dalam penelitian ini terlihat ada peningkatan hasil belajar tentang gaya magnet siswa
Berdasarkan data tersebut, maka disimpulkan bahwa penelitian ini sudah berhasil
mencapai target indikator keberhasilan yaitu 87 dengan ketuntasan belajar 87% dari
dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dianalisis dan
direfleksi bahwa:
74
1) Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran terutama pada
penggunaan alat dan bahan dan dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata
menghafal.
dengan cara mendekati dan membimbing siswa saat belajar ataupun setelah
mata pelajaran IPA tentang konsep gaya magnet, karena secara umum proses
umumnya telah verlangsung sesuai rencana. Pada kegiatan awal pada umumnya
semua indikator berlangsung sesuai rencana. Pada kegiatan inti, pada umumnya
semua indikator berlangsung sesuai rencana. Pada tahap akhir, semua indikator
juga berlangsung sesuai rencana, tetapi masi hada beberapa siswa yang masih
sejawat selaku pengamat I dan guru kelas V selaku pengamat IIjadi aktivitas
pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan, baik dari segi bereksperimen
75
maupun hasil tes siswa. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa siklus II tidak
perlu diulang.
B. Pembahasan
Penelitian ini dianggap berhasil jika telah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa pada konsep magnet, melalui penggunaan metode eksperimen. Hal inilah yang
Indikator terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep gaya megnet,
yaitu siswa memiliki kemampuan berpikir logis, objektif, konsisten, analitis dan dan
benda yang bersifat magnet. Berdasarkan hasil observasi, dan hasil analisis data,
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada konsep gaya magnet mengalami
pengetahuan dan cara belajar siswa khususnya mata pelajaran ilmu pengetahuan
eksperimen, yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu dengan penggunaan
metode ini, diharapkan terjadi perubahan dalam proses pembelajaran yang melibatkan
memandang hal ini sangat penting disoroti dalam konteks sekarang ini. Tentunya
76
pengembangan materi disesuaikan dengan KTSP dan kajian teori yang telah digali
oleh peneliti, dengan mempertimbangkan implikasi materi ini dalam kehidupan siswa
Materi gaya magnet yang dilaksanakan melalui pendidikan IPA dapat dilihat
dari hasil kerja siswa bereksperimen dan hasil tes soal. Pembelajaran melalui
ilmu pengetahuan Alam, menganggap sebagai mata pelajaran yang hanya cuman
menghafal saja dan siswa pun merasa malas. Sebab proses pembelajaran masih
hanya membuat siswa menghayal yang ada dalam kehidupan sehari-hari, siswa tidak
langsung melakukan eksperimen dan pengerjaan tugas melalui soal-soal dalam buku
cetak. Siswa tidak aktif dan menjadi jenuh untuk belajarDalam pelaksanaan siklus I,
dilakukan evaluasi pada akhir siklus untuk melihat sejauh mana peningkatan yang
terjadi berkaitan dengan hasil belajar siswa pada konsep gaya magnet. Evaluasi
diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 53,3. Sebanyak 16 siswa telah tuntas dan
mencapai KKM (53.3 %) tetapi belum mencapai rata-rata klasikal minimal 85%. Hal
siswa (Setiap siswa memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda), ada siswa
77
yang tingkat penalarannya baik, sedang, bahkan rendah karena terdapat siswa yang
menggunakan metode eksperimen, merupakan hal yang baru sehingga siswa masih
belum terbiasa pada awal pembelajaran didapati siswa masih saja bercerita tidak
memperhatikan, sehingga dalam bereksperimen masih banyak siswa yang belum bias
tes akhir siklus I sangatlah pendek sebab siswa tidak mempunyai waktu lagi untuk
Setelah guru merevisi berbagai hal yang perlu dalam proses pembelajaran,
yang signifikan khususnya untuk materi ini gaya magnet. Hal ini nampak dari
meningkatnya jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai KKM, yaitu sebanyak
26siswa yang tuntas (87 %) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 87. Selain itu
Dengan demikian diharapkan hal ini dapat membekali siswa, dalam pembentukan
Berkaitan dengan nilai hasil belajar siswa tentang ilmu pengetahuan alam dan
pemanfaatannya, dan sesuai dengan beberapa temuan dalam pelaksanaan tes, maka
78
3) Pelaksanaan tes perlu mempersiapkan waktu yang baik dan cukup bagi siswa
pada materi yang relevan dan familiar, mengandung isu yang menarik, untuk melatih
langkah yaitu, (1). Persiapan alat bantu (alat eksperimen), (2). Petunjuk dan informasi
kesimpulan.
kelompok. Hasil analisis data observasi guru dan siswa pada akhir siklus I
Aktivitas guru dan siswa baru mencapai 90% dan 86% (belum tuntas).
79
Oleh karena itu, guru merencanakan untuk melanjutkan pada siklus II.
terarah. Rencana perbaikan tersebut diantaranya; (1). guru akan menekankan fokus
kesempatan kepada siswa, (3). guru membimbing siswa secara menyeluruh dan tidak
hanya terfokus pada beberapa siswa saja. Selain itu untuk efisiensi waktu, maka
sebelum proses pembelajaran guru telah mengatur posisi kelompok agar kondusif dan
tidak saling mengganggu. Gangguan dari luar kelas harus diperhatikankan juga,
siklus II, secara keseluruhan telah terjadi perbaikan dan peningkatan yang berarti.
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya magnet, terjadi pada siklus
II. Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang telah
mencapai 100%, hasil catatan lapangan dan dokumentasi serta hasil wawancara.
konsep gaya magnet, maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1) Penerapan metode ini sangat cocok untuk kelas dengan jumlah siswa yang
6 orang.
80
2) Guru perlu mengkondisikan kelas dengan mengatur siswa dalam kelompok
pembelajaran. Selain untuk efisiensi waktu, hal ini sangat penting untuk
3) Pembagian LKS dan alat dan bahan pembelajaran harus jelas dalam penulisan.
Hal ini perlu diperhatikan untuk meminimalkan sikap pasif siswa yang
5) Guru perlu menekankan fokus masalah yang mau di teliti agar tidak mengarah
jauh dari tujuan pembelajaran, karena penggunaan metode ini berdasarkan materi
yang relevan.
6) Gangguan dari luar kelas perlu diatasi, agar siswa dan guru bisa berkonsentrasi
7) Antusias dan keaktifan siswa berhubungan erat dengan peran guru dalam proses
aktif melakukan eksperimen, mampu membedakan alat dan bahan yang bersifat
81
8) Siswa akan menunjukkan sikap respek terhadap guru yang memberikan
9) Metode ini membantu guru untuk mendalami karakteristik dan kebutuhan siswa,
10) Penggunaan metode eksperimen dapat divariasikan dengan teknik lainnya yang
sesuai dengan materi serta konteks guru dan siswa, tanpa kehilangan ciri utama
Selanjutnya hal yang mendukung dalam penelitian tindakan ini adalah peran
dengan observer, masukan dari dosen pembimbing, dosen ahli pendidikan ilmu
pengetahuan Alam, guru kelas, dan kepala sekolah. Selain itu hal yang penting
diperhatikan adalah hasil observasi aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, hasil
dokumentasi dan hasil wawancara, serta kesiapan peneliti dalam merancang materi
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa di kelas V SD.
berhasil, yaitu melalui metode eksperimen, dapat meningkatkan hasil belajar IPA
Mulyono (2004) yang menyatakan bahwa metode eksperimen secara signifikan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini juga didukung oleh pernyataan
Boediningsih (1995: 23) yang menyatakan bahwa siswa yang hanya mendengarkan
82
saja, akan memperoleh pengetahuan sebesar 20%. Sedangkan jika siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan analisis data, maka kesimpulan yang dapat diambil daripenelitian ini
siswa selalu senang untuk belajar mata pelajaran IPA dengan membuat percobaan
(bereksperimen).
83
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu rancangan penelitian untuk
siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Peningkatan yang terjadi pada pembelajaran IPA
terlihat hasil evaluasi siklus pertama menunjukan nilai rata-rata 53,3 dan mempunyai
ketuntasan hasil belajar mencapai 53,3%. Sedangkan siklus kedua nilai rata-rata 87
dan mempunyai ketuntasan hasil belajar mencapai 87%. Hal ini menunjukan bahwa
Penerapan Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas
V SD Cokroaminoto I Manado.
B. Saran
sebagai berikut:
salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang gaya magnet,
eksperimendengan baik sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. b) Pengaturan waktu yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dipertimbangkan dengan matang agar dapat sesuai dengan waktu yang
84
direncanakan. c) Guru menggunakan metode eksperimensebaiknya lebih banyak
Bagi peneliti lain yang ingin menerapkan metode ini, diharapkan untuk
mengembangkan pada materi IPA yang lain selain materi gaya magnet.
85