Dengan merujuk kepada Nuryani Rustaman (1992) keterampilan proses dasar yang m
emungkin dikembangkan dalam pembelajaran sains di SD adalah:
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proporsional sel
uruh alat indera untuk menggambarkan karakteristik obyek dan hubungan ruang-waktu
atau mengukur karakteristik fisikal benda-benda yang diamati. Pengamatan dapat dilaku
kan secara langsung dan tak langsung (misalnya melalui perhitungan dengan mengguna
kan fakta-fakta hasil pengamatan). Pengamatan juga dapat dilakukan dengan alat bantu
maupun tidak. Penggunaan mikroskop merupakan observasi langsung dengan menggun
akan alat bantu. Dalam pendidikan sains, pengembangan keterampilan proses sains har
us memungkinkan siswa dapat melakukan pengamatan dengan menggunakan panca ind
eranya secara optimal baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Kualitas pengamatan b
erkaitan dengan ketepatan dan keakuratan data hasil pengamatan; sedangkan kuantitas
berhubungan dengan jumlah alat indera yang terlibat dalam kegiatan pengamatan. Cont
oh: " Perhatikanlah tiga buah permen yang ada di hadapan kalian".
1. Sebutkanlah permen mana yang paling besar, berapa cm panjang masing-masing
permen tersebut.
2. Jelaskan rasa masing-masing permen.
3. Sebutkanlah empat perbedaan diantara ketiga permen tersebut.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa seb
elum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Setiap berhadapan dengan suatu masalah
semestinya siswa mengajukan pertanyaan: apakah itu? mengapa begitu? dan bagaiman
a hal itu bisa terjadi atau bagaimana cara pemecahannya? Untuk sampai pada keteramp
ilan ini, guru harus terlebih dahulu menunjukkan pola berpikir "Apa - Mengapa - dan Ba
gaiama" dalam setiap mengupas suatu masalah bersama-sama dengan siswa. Keberania
n siswa untuk bertanya, harus ditumbuhkan guru dalam setiap pembelajaran. Contoh:
Sajikan lah ke hadapan siswa suatu fenomena alam atau ilustrasi fenomena alam yang m
enarik, aneh, mengundang keingintahuan. Mintalah siswa untuk mengajukan (menuliska
n) hal-hal yang ingin diketahui lebih lanjut.
Contoh Interpretasi:
1. Perhatikan gambar perahu layar (tanpa mesin) dan lingkungannya seperti nampak ber
ikut ini.
Jelaskan: Di daerah mana biasanya yang ditunjukkan pada gambar? Apa saja yang terl
ihat pada gambar? Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Contoh:
Berikanlah kepada siswa sejumlah daun yang utuh dari beragam bentuk dan tumbuhan,
mintalah siswa mengelompokkan daun-daun tersebut. Atau sediakanlah di hadapan sis
wa enam buah gelas berisi air sirup dengan kepekatan warna dan atau rasa yang berbed
a, mintalah siswa mengurutkan keenam gelas tersebut berdasarkan tingkat kepekatan w
arna atau rasa.
Contoh:
Siswa diminta untuk meramalkan berapa derajat suhu udara pada pukul 12.30, apakah
akan turun hujan pada suatu hari di suatu tempat jika diperoleh data sebagai berikut.
Waktu (jam) 07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30
(6) Berkomunikasi
Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi, atau hasil percobaan kepada orang l
ain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisa
n, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat berupa paparan sis
timatik (laporan) menyeluruh atau informasi parsial dari suatu hasil kegiatan.
Contoh:
Jelaskan bagaimana warna air kapur setelah kamu hembuskan nafasmu ke dalamnya.
Berdasrkan hasil percobaan kelompokmu, buatlah table yang berisi nama benda-ben
da yang ditarik oleh magnet dan nama benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet.
Buatlah gambar berseri yang menjelaskan siklus proses terjadinya hujan. Mulai lah ga
mbar siklus dengan menggambarkan air laut!
(7) Berhipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan perki-raan penye
bab sesuatu terjadi. Bila prediksi, inferensi dan interpretasi didasarkan pada data atau p
ola data dan kecenderungan dengan metode induktif, maka hipotesis didasarkan pada p
emahaman suatu teori atau konsep de-ngan metode deduktif. Jika sebelum praktikum t
entang ciri-ciri tanah subur dan tak subur, kepada siswa guru mengajukan pertanyaan:
"Tanaman pada pot manakah yang akan tumbuh dengan baik?". Guru tersebut sedang
mengembangkan keterampilan berhipotesis siswa.
Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan menentukan alat dan bah
an yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu. Apabila dalam lembar kerja
siswa tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang diperlukan, tetapi tugas
yang diberikan guru kepada siswa mengundang siswa untuk mencari sendiri alat dan ba
han tertentu maka guru tersebut telah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keter
ampilan me-rancang eksperimen atau investigasi. Menentukan variabel (variabel bebas
dan variabel kontrol) dalam suatu percobaan, atau menentukan cara mengolah data yan
g diperoleh (digambar, dibuatkan tabel/diagram/ grafik, dihitung dsb.) sebagai bahan un
tuk menarik kesimpulan merupakan kegiatan merancang penelitian dalam pembelajara
n sains di SD.
Contoh:
Kepada siswa diberitahukan bahwa mereka akan melakukan percobaan untuk mengetah
ui pengaruh banyaknya udara (oksigen) terhadap pembakaran. Kegiatan yang dilakukan
adalah membandingkan lamanya menyala dua buah lilin di dalam gelas yang tertutup.
Mintalah siswa untuk menuliskan: a) Alat dan bahan yang diperlukan; b) Faktor-faktor ya
ng menentukan lama-tidaknya lilin menyala dalam gelas yang tertutup; dan c) Faktor-fak
tor yang harus dibuat sama dalam percobaan tersebut ketika akan menyelidiki pengaruh
faktor tertentu terhadap nyala lilin. Misalnya akan diselidiki pengaruh banyaknya udara
dalam ruang gelas tertutup terhadap lamanya lilin menyala.
Contoh:
Setelah siswa mengetahui ciri rangkaian seri dan rangkaian paralel, guru menyediakan ti
ga buah batu baterai, sebuah lampu, holder baterai, holder lampu dan kabel secukupnya.
Mintalah siswa untuk membuat rangkaian yang memungkinkan lampu paling lama men
yala.
Kertas Ö Ö Ö
Paku Ö Ö Ö
Peniti Ö Ö Ö
Kayu Ö Ö Ö
Karet Ö Ö Ö
Silet Ö Ö Ö
Serbuk besi Ö Ö Ö
Kuningan Ö Ö Ö
Emas Ö Ö Ö