Secara garis besar, isi dari latar belakang dalam karya tulis ilmiah adalah :
Dalam melakukan transaksi jual beli ini, sudah ada platform yang bernama
E-Commerce. Di Indonesia sendiri, E-Commerce sudah merebak sejak
tahun 2010. Bahkan, Indonesia telah dinobatkan sebagai negara dengan
adopsi E-Commerce tertinggi di dunia pada tahun 2019.
Pengguna internet mulai dari usia 16-65 tahun pernah bertransaksi melalui
E-Commerce. Hingga saat ini, sudah banyak sekali pilihan E-Commerce di
Indonesia, mulai dari Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Lazada. Dsb.
Bertransaksi melalui E-Commerce jadi lebih mudah bagi kedua belah
pihak, pihak pembeli maupun penjual.
Polisemi adalah suatu kata atau frasa yang memiliki makna lebih dari satu.
Polisemi dalam bahasa Jepang disebut Tagigo. Polisemi tidak hanya
terdapat pada satu kelas kata saja, tetapi hampir semua kelas kata
memiliki polisemi.
Salah satunya adalah verba toru yang memiliki beberapa arti seperti
mengambil, memiliki, mendapatkan, dan sebagainya yang akan dijabarkan
penjelasannya di dalam penelitian ini. Kata yang berpolisemi, jika dilihat di
dalam kamus, makna pertama yang tertulis merupakan makna yang
sebenarnya, sedangkan makna kedua dan selanjutnya adalah makna
perluasan.
Kepemilikan makna yang lebih dari satu inilah yang sering menimbulkan
kekeliruan dalam menerjemahkan frasa atau kalimat. Hal yang sering
terjadi dalam penerjemahan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang
ataupun sebaliknya yaitu penggunaan aturan bahasa Jepang yang tidak
sesuai. Tidak jarang penerjemahannya menggunakan aturan bahasa
Indonesia.
Salah satu kata yang ingin dianalisis oleh penulis yaitu verba toru. Selain
itu, penulisan dari penelitian ini bertujuan untuk memberitahu bahwa verba
toru tidak hanya memiliki arti ‘mengambil’ tetapi memiliki banyak makna.
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi muatan dalam
pelajaran bahasa Jepang.
Budaya populer Jepang meliputi anime, manga, idol group dan J-pop
(Japanese Pop). Berkembangnya budaya populer Jepang tidak terlepas
dari peran media untuk menyebarluaskan informasi mengenai budaya
populer Jepang ke kancah dunia, media tersebut diantaranya adalah media
cetak koran, majalah; media elektronik seperti TV dan radio ; media
interaktif yaitu internet; hingga media alternatif seperti film layar lebar.
Sejak tahun 2000 hingga saat ini, budaya pop Jepang yang sedang
populer di kalangan masyarakat Jepang maupun luar Jepang adalah idol
group.
Idol group merupakan salah satu unsur dalam pop culture Jepang. Melalui
pop culture nya Jepang berusaha untuk menarik masyarakat dunia untuk
lebih mengenal negaranya hingga akhirnya Jepang dapat menggunakan
budaya tersebut sebagai bentuk soft power. AKB48 adalah salah satu idol
grup wanita yang meraih popularitas tinggi di Jepang.
Hingga akhirnya terbentuknya grup saudari nya atau yang biasa dikenal
dengan sister group di Sakae, Nagoya pada tahun 2008 dengan nama
SKE48. Sister group seperti itu akhirnya bermunculan juga di daerah lain
bahkan hingga ke negara lain, seperti di Indonesia dengan nama JKT48, di
Taiwan dengan nama TPE48, di Filipina dengan nama MNL48, dan di
Thailand dengan nama BNK48.
Budaya populer idol group Jepang mulai terkenal karena adanya agensi
terkenal di Jepang yang menaungi idol group pria yang dibentuk oleh
Johnny Kitagawa, yaitu Johnny’s Associates, yang beberapa idol group-
nya seperti Arashi dan Hey! Say! JUMP pernah melakukan tur konser di
beberapa negara Asia.