Anda di halaman 1dari 9

JM

Volume 8 No. 2 (Oktober 2020)


© The Author(s) 2020

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSIAPAN

LAKTASI IMPLEMENTATION OF LACTATION

MANAGEMENT BELA ARISNA SEFTIA, NOVIANTI,

DENI MARYANI
PRODI D3 KEBIDANAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS
BENGKULU
Email: belaarisnaseptia@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai usia 6
bulan. Selama itu bayi diharapkan tidak mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu
formula, air jeruk, air teh, madu ataupun air putih. Pemberian ASI secara benar akan dapat
mencukupi kebutuhan bayi selama 6 bulan tanpa makanan pendamping. Usaha untuk
mengoptimalkan manajemen laktasi maka perlu dilakukan dari mulai kehamilan, bersalin, dan
nifas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada
NY ”D” dengan pemberian edukasi dan pendampingan persiapan laktasi di PMB ‘F’ Kota
Bengkulu. Metode: penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik yang meliputi
observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasidan kepustakaan. Hasil dan
Pembahasan: asuhan kebidanan secara komprehensi pada Ny ”D” dilakukan sesuai dengan
rencana kebidanan. Evaluasi akhir berjalan dengan baik tanpa ada hambatan. Proses
pendampingan laktasi dari masa kehamilan berjalan baik, persalinan berjalan secara spontan,
bayi lahir sehat dan di lakukan IMD segera setelah lahir, nifas ibu berjalan normal dan
pemberian ASI hingga 2 minggu masa nifas berjalan lancar. Pasien mendapatkan penyuluhan
tentang persiapan penggunaan alat kontrasepsi dan pasien akan memilih KB dengan KB suntik
3 bulan setelah masa nifas berakhir. Kesimpulan: dari asuhan kebidanan komprehensif adalah
asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien / subjek yang didukung teori dan
evidance based dalam kebidanan. Asuhan selama 16 minggu berjalan lancar dan normal.

Kata Kunci: Laktasi, Manajemen, Implementasi

ABSTRACT

Introduction: Exclusive breastfeeding is breastfeeding only from birth to 6 months of age.


During that time the baby is expected not to get additional fluids such as formula milk, lemon
juice, tea water, honey or water. Breastfeeding properly will be able to meet the needs of the
baby for 6 months without complementary foods. Efforts to optimize lactation management
need to be done starting from pregnancy, childbirth, and childbirth. This study aims to provide
comprehensive midwifery care in mrs "D" by providing education and assistance for lactation
preparation in midwifery practice "F" Bengkulu City. Methods: This study uses a descriptive
1 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 1
method with techniques including observation, interviews, physical examination,
documentation and literature studies. Results and discussion: comprehensive midwifery care at
Mrs. "D" was carried out in accordance with the midwifery plan. The final evaluation went well
without a hitch. The process of lactation assistance from the time of pregnancy goes well, the
delivery goes on spontaneously, the baby is born healthy and done immediately after birth, the
postpartum mother runs normally and breastfeeding up to 2 weeks of the puerperium runs
smoothly. Patients receive counseling on preparation for contraceptive use and the patient will
choose contraceptive injection 3 months after the postpartum period ends. Conclusion: from
comprehensive midwifery care is the care provided in accordance with the needs of the patient /
subject which is supported by theory and evidence based in midwifery. Care for 16 weeks went
smoothly and normally.

Keywords: Lactation, Management, Implementation


PENDAHULUAN ASI pada bayi umur0-6 bulan di Indonesia
sebanyak 37,3% ASI ekslusif, 9,3% ASI
World Health Organization (WHO) parsial, dan 3,3% ASI predominan (menyusui
menetapkan pemberian ASI eksklusif dan tapi pernah memberikan air atau minuman
tidak memberi makan bayi apa pun kecuali lain). (2) Pemberian ASI eksklusif pada bayi
ASI selama enam bulan pertama kehidupan usia 0-6 bulan sebanyak 8.235 (76%).
membantu anak-anak tumbuh, mencegah Capaian indikator bayi usia kurang dari 6
kekurangan gizi, meningkatkan bulan yang mendapat ASI eksklusif di
perkembangan otak, dan mengurangi risiko Provinsi Bengkulu sebesar 76%. Angka ini
anak-anak menjadi kelebihan berat badan. melebihi target yang ditetapkan dalan Renstra
Menyusui juga merupakan vaksin pertama Kemenkes RI untuk tahun 2018 sebesar 47%.
bayi baru lahir, dan dapat memberikan Asi eksklusif adalah pemberian ASI
kekebalan tubuh. Dari 135 juta bayi yang sedini dan sebanyak mungkin sejak bayi
lahir setiap tahun, hanya 42% yang disusui dilahirkan hingga bayi berusia 6 bulan tanpa
dalam satu jam pertama kehidupannya, 38% tambahan cairan apapun makanan lain bahkan
ibu yang memberikan ASI eksklusif selama air putih sekalipun. Dengan kata lain, ASI
enam bulan pertama, dan 58% ibu terus eksklusif berarti hanya ASI sebagai makanan
menyusui hingga usia dua tahun. satu-satunya, tanpa tambahan makanan
Hasil Rikesdas tahun 2018, proporsi apapun. ASI adalah makanan utama bayi
IMD pada anak umur 0-1 jam adalah 58,2%. sehingga tidak ada jenis makanan lainnya
Dari proporsi ini, yang melakukan IMD≥1jam yang dapat menandingi kualitas ASI. Hanya
hanya15,9%. Jika berdasarkan daerah tempat ASI saja yang dapat diterima oleh Sistem
tinggal, hasil Susenas Maret 2017 pencernaan bayi sehingga ASI harus
menunjukkan bahwa persentase status inisiasi diberikan secara eksklusif selama 6 bulan.
menysu dini (IMD) didaerah perkotaan Pembentukan ASI telah dimulai sejak
(70,02%) lebih tinggi dibandingkan perdesaan awal kehamilan, Status nutrisi ibu dalam
(64,05%). Berdasarkan provinsi,persentase kehamilan mempengaruhi proses laktasi,
tertinggi bayi baru lahir mendapat IMD tahun Selain faktor nutrisi, faktor lain yang
2017 adalah Provinsi Aceh (97,31%), menentukan keberhasilan proses laktasi yaitu
sedangkan persentase terendah adalah faktor psikologis ibu dan kondisi fioiologis
Provinsi Papua (15%). Jika melihat data yang payudara. Untuk meningkatkan cakupan ASI
ada, pelaksanaan IMD erat kaitannya dengan eksklusif, perlu dilakukan upaya untuk
daerah tempat tinggal dan akses masyarakat membantu ibu mencapai keberhasilan dalam
kepada pelayanan kesehatan. Berdasarkan menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan
hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian terhadap ibu dalam 3 tahap. Tahap pertama

1 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 1


pada masa kehamilan (antenatal), tahap kedua (PMB), mulai April s.d Mei 2020. Sampel
sewaktu ibu dalam persalinan (prenatal), dan penelitian ini yaitu Ny. D umur 35 tahun.
terakhir pada masa menyusui dan sampai Instrumen yang digunakan yaitu pedoman
anak berumur 2 tahun (pos natal).Manajemen observasi, wawancara dan studi dokumentasi
laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan dalam bentuk format Asuhan Kebidanan
oleh ibu, ayah dan keluarga untuk menunjang sesuai dengan KEPMENKES Nomor
keberhasilan menyusui. Salah satu faktor 938/MenKes/SK/VII/2007, mulai dari masa
yang mendukung pemberian ASI eksklusif kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan
adalah pengetahuan ibu tentang manajemen nifas. Alat dan bahan yang digunakan dalam
laktasi. pemeriksaan adalah sesuai prosedur asuhan
Usaha untuk mengoptimalkan kebidanan.
manajemen laktasi maka perlu dilakukan dari
mulai kehamilan, bersalin, dan nifas, pada HASIL PENELITIAN
masa kehamilan dilakukan perawatan
payudara bertujuan agar payudara bersih Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. D
sebelum menyusui dan memperlancar ASI. umur 35 tahun, G1P0A0 di Praktik Mandiri
Setelah bayi lahir di sanjurkan untuk Bidan (PMB) “F” Penelitian dilakukan
inisiasi menyusui dini (IMD) bermanfaat dengan memenuhi kaidah etik yang terdiri
untuk merangsang produksi hormon oksitosin dari, otonomi dengan lembar informed
bagi ibu karena adanya kontak langsung consent, menghormati privasi dan kerahasian
antara kulit ibu dengan bayinya. partisipan berdasarkan azaz keadilan, serta
Penelitian Holan (2018) didapatkan hasil tidak menimbulkan risiko bagi pasien dan
pengetahuan responden tentang manajemen partisipan. Hasil pengkajian yang dilakukan
laktasi di Kecamatan Lowokwaru Kota pada tanggal 25 April 2020, Ny. D
Malang menunjukkan bahwa pengetahuan mengatakan sangat berkeinginan untuk
responden tentang manajemen laktasi memberikan ASI Ekslusif pada anaknya yang
berkategori baik yaitu dari 27 (60,0%) pertama ini tetapi ibu belum memiliki
responden yang didapat dari total 45 pengetahuan tentang ASI Ekslusif, Dilakukan
responden. Pengetahuan ibuyang sebagian pemeriksaan secara keseluruhan yaitu
besar dikategorikan baik dapat disebabkan pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda
karena ibu menyusui memiliki pengalaman vital, pemeriksaan antropometri, dan
dalam hal ini sudah memperoleh informasi pemeriksaan fisik dalam batas normal. Upaya
tentang manajemen laktasi. yang dilakukan adalah edukasi tentang
Berdasarkan survey awal yang dilakukan manajemen persiapan laktasi pada masa
di PMB ‘F’ Kota Bengkulu, diantaranya Ny.D kehamilan seperti pengertian ASI eksklusif,
umur 35 tahun merupakan pasien dengan manfaat, keuntungan dan kandungan ASI.
kehamilan anak pertama, UK 36 minggu 3 Nutrisi untuk ibu hamil serta
hari dan memiliki masalah karena belum menjelaskan perawatan payudara pada masa
berpengalaman dan belum mempuyai kehamilan. Ibu juga mengalami
pengetahuan tentang laktasi, sehingga perlu ketidaknyamanan sering buang air kecil pada
dilakukan pendampingan implementasi malam hari, sehingga membuat ibu susah
manajemen laktasi. tidur. Ketidaknyamanan yang dialaminya
merupakan hal yang fisiologis pada
METODE PENELITIAN kehamilan trimester III. Bidan memberikan
konseling untuk mengurangi minum di malam
Metode yang digunakan pada penelitian hari dan memperbanyak di siang hari.
ini adalah penelitian deskriptif dengan studi Istirahat dan tidur yang cukup, yaitu istirahat
penelaan kasus (Case Study). Penelitian siang 1-2 jam dan pada malam hari 6-8 jam.
dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan Memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu

1 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 1


mengurangi makanan yang mengandung terdapat tanda-tanda cacat bawaan dan
karbohidrat, lemak dan mengonsumsi kelaianan pada bayi. Kunjungan nenonatus
makanan tinggi protein dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu kunjungan
I (K1) memberikan konseling tentang
Asuhan kebidanan persalinan dilakukan perawatan bayi baru lahir, memandikan bayi,
pada usia kehamilan 39 minggu 3 hari, pada perawatan tali pusat, dan memberikan support
tanggal 15 Mei 2020 pukul 23.00 wib, mulai agar ibu memberikan ASI ekslusif.
merasakan nyeri perut sampai ke pinggang
serta keluar darah bercampur lendir Asuhan kebidanan pada masa nifas
pembukaan serviks 8 cm. Asuhan yang dilakukan sesuai standar asuhan kebidanan.
diberikan yaitu pada saat kontraksi Saat 6 jam postpartum, ibu mengatakan ASI
mengajarkan teknik relaksasi pernapasan dan belum keluar, dianjurkan untuk
memberikan konseling pada suami dan mengkonsumsi makanan yang mengandung
keluarga untuk memberikan support dan protein dan syuran hijau dan kacang-
dukungan yaitu memberikan doa, motivasi kacangan untuk membantu produksi ASI,
dan mengurangi rasa nyeri dengan mengajarkan cara dan posisi menyusui yang
memberikan pijatan ringan pada pinggang. benar, kunjungan dan pemantauan berikutnya
Menganjurkan pasien untuk makan dan dilakukan kunjungan rumah ibu mengatakan
minum agar memiliki tenaga saat mengedan. ASI sudah mulai keluar sedikit-sedikit,
Memberikan pijatan atau teknik massage dilakukan pemeriksaan vital sign,
efflurage difundus uteri yaitu rangsangan pengawasan involusi melalui pemeriksaan
stimulasi kulit yang dapat menimbulkan efek tinggi fundus uteri, kontraksi dan lochea
relaksasi untuk menurunkan kadar hormon kemudian ibu diajarkan cara perawatan
adrenalin dan dapat meningkatkan produksi payudara, memberikan ASI setiap 2 jam atau
oksitosin. Pemberian massage effluerage di sesering mungkin agar dapat merangsang
fundus uteri adalah salah satu upaya yang produksi ASI, mengajarkan dan
dapat mengefektifkan frekuensi his agar mendiskusikan tentang pijat ositosin yang
adekuat untuk menghindari persalinan lama. bertujuan untuk merangsang hormon
Persalinan kala I berlangsung selama ±3 jam, oksitosin memperlancar produksi ASI.
kala II berlangsung selama 10 menit, kala III Pemantauan berikutnya, dan dilanjutkan
berlangsung selama 09 menit dan kala IV dengan konseling tentang pola pemenuhan
dilakukan pengawasan selama 2 jam. Ibu nutrisi, cairan, istirahat, eliminasi, personal
melahirkan secara normal tanpa ada hygiene, ASI ekslusif, senam nifas, serta
komplikasi dan penyulit pada ibu dan bayi. keluarga berencana (KB). Selama dilakukan
Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar kunjungan asuhan kebidanan tidak ditemukan
Asuhan Persalinan Normal (APN). komplikasi dan penyulit yang dialami Ny. D
Involusi uterus berjalan dengan normal tanpa
Asuhan kebidanan bayi baru lahir yaitu ada komplikasi yang menyertai selama masa
menilai selintas keadaan bayi setelah lahir, nifas, kontraksi baik, tidak ada perdarahan
mengeringkan tubuh bayi. Dilanjutkan abnormal, ASI keluar lancar, pengeluaran
dengan pengguntingan tali pusar dan Inisiasi lochea normal.
Menyusu Dini (IMD). Setelah pengawasan
kala IV dan IMD berhasil, dilakukan asuhan PEMBAHASAN
pada bayi baru lahir berupa pemeriksaan
antropometri, pemeriksaan fisik, pemberian Asuhan kebidanan kehamilan
salep mata, penyuntikkan vit. K dan imunisasi
Hb O. Jenis kelamin laki-laki, berat badan Asuhan kebidanan kehamilan, saat
2.900 gram, panjang badan 51 cm, lingkar dilakukan pengkajian Ny D mengatakan
kepala 30 cm, dan lingkar dada 32 cm. tidak mengatakan hamil anak pertama, ibu sangat

1 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 1


berkeinginan untuk memberikan ASI Ekslusif sejak dini akan lebih siap menyusui bayinya.
pada anaknya yang pertama ini tetapi ibu Bidan yang memberikan pelayanan pada
belum memiliki pengetahuan tentang ASI berbagai fasilitas pelayanan puskesmas,
Ekslusif. Teori mengatakan persiapan praktik mandiri bidan, rumah sakit, klinik,
menyusui sejak masa kehamilan penting dan lain-lain, perlu memfasilitasi adanya
untuk dilakukan. Ibu yang menyiapkan kelas bimbingan persiapan menyusui, untuk
menyusui sejak dini akan lebih siap menyusui mendukung keberhasilan pemberian ASI dan
bayinya. Bidan yang memberikan pelayanan menyusui. Pembentukan ASI telah dimulai
pada berbagai fasilitas pelayanan puskesmas, sejak awal kehamilan, Status nutrisi ibu
praktik mandiri bidan, rumah sakit, klinik, dalam kehamilan mempengaruhi proses
dan lain-lain, perlu memfasilitasi adanya laktasi, Selain faktor nutrisi, Untuk
kelas bimbingan persiapan menyusui, untuk mendapatkan ASI yang banyak, sebaiknya ibu
mendukung keberhasilan pemberian ASI dan sudah menkonsumsi sayuran hijau, kacang
menyusui. kacangan dan minum sedikitnya 8 gelas
Pembentukan ASI telah dimulai sejak sehari, sejak si bayi dalam kandungan. karena
awal kehamilan, Status nutrisi ibu dalam ini merupakan awal untuk mendapatkan ASI
kehamilan mempengaruhi proses laktasi, yang banyak, jangan lupa perawatan
Selain faktor nutrisi, faktor lain yang menggunakan babyoil dan massage dan
menentukan keberhasilan proses laktasi yaitu sekitar payudara selama hamil juga dapat
faktor psikologis ibu dan kondisi fisiologis membantu puting yang mendelep. Ibu yang
payudara, ASI merupakan makanan paling melakukan perawatan payudara dapat
sempuma yang dapat diberikan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif 5X
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Kandungan lebih besar dibandingkan ibu yang tidak
nutrisi pada ASI tidak dapat digantikan oleh melakukan perawatan payudara.
susu formula yang berasal dari sapi.
Untuk mendapatkan ASI yang banyak, Asuhan kebidanan persalinan
sebaiknya ibu sudah menkonsumsi sayuran
hijau, kacang kacangan dan minum sedikitnya Ibu mengeluh sakit perut melingkar
8 gelas sehari, sejak si bayi dalam kandungan. sampai pinggang sejak pukul 23.00 wib,dan
karena ini merupakan awal untuk didapatkan hasil pemeriksaan fisik dalam
mendapatkan ASI yang banyak , jangan lupa keadaan normal. Saat memasuki proses
perawatan menggunakan babyoil dan persalinan, usia kehamilan Ny D yaitu 39
massage dan sekitar payudara selama hamil minggu 3 hari. Ibu mengatakan nyeri
juga dapat membantu puting yang mendelep. melingkar dari punggung memancar ke perut
Keberhasilan menyusui didukung oleh bagian depan semakin kuat dan sering, ada
persiapan psikologis, yang sebaiknya rasa ingin BAB dan mengedan, serta ketuban
dilakukan sejak masa kehamilan. Persiapan merembes, menurut teori dimulainya proses
ini sangat berarti karena keputusan atau sikap persalinan yang ditandai dengan adanya
ibu yang positif terhadap pemberian ASI kontraksi yang teratur, adekuat, dan
seharusnya sudah terjadi pada saat kehamilan, menyebabkan perubahan pada serviks hingga
atau bahkan jauh sebelumnya. Pemberian mencapai pembukaan lengkap. (Kurniarum,
informasi atau pendidikan kesehatan tentang 2016) Keluhan yang dialami oleh Ny D
ASI dan menyusui, melalui berbagai media merupakan tanda-tanda dimulainya
dapat meningkatkan pengetahuan ibu, dan persalinan, yaitu ditandai dengan terjadinya
mendukung sikap yang positif pada ibu his persalinan dengan pinggang terasa sakit
tentang menyusui. yang menjalar ke ke perut bagian bawah. Ibu
Teori mengatakan persiapan menyusui mengeluh cemas dengan proses persalinan,
sejak masa kehamilan penting untuk hal ini disebabkan karena ini merupakan
dilakukan. Ibu yang menyiapkan menyusui persalinan yang pertama, ibu belum memiliki

1 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 1


pengalam persalinan. posisi meneran dan menjelaskan alternatif–
Asuhan yang diberikan pada Ny D alternatif posisi meneran bila posisi yang
inpartu kala 1 seperti teknik relaksasi dipilih ibu tidak efektif. Penatalksanaan pada
mengajarkan ibu untuk menarik nafas dalam pertolongan persalinan kala II pada Ny. D
melalui hidung dan dikeluarkan lewat mulut dengan posisi miring dan setengah duduk,
ini dilakukan pada saat ibu merasakan nyeri Berdasarkan hasil penelitian dengan judul
kontraksi, hasil penelitian menyebutkan perbedaan lama persalinan kala II pada poisi
terdapat hubungan antara teknik nafas dalam miring dan posisi setengah duduk, penelitian
terhadap pengurangan intensitas nyeri kala I ini menunjukkan bahwa rata-rata lama kala II
fase aktif. Metode relaksasi nafas dalam yang pada ibu primi dengan posisi setengah duduk
dilakukan secara benar akan memberikan yaitu 59,80 menit dengan standar deviasi
respon fisiologi akan mengalirkan oksigen ke 18,14 menit sedangkan pada multipara yaitu
darah yang kemudian akan dialirkan 34,28 menit dengan standar deviasi 14,32
keseluruh tubuh akan mengeluarkan hormon menit.
endorphin yang merupakan peghilang rasa Begitu juga dengan hasil penelitian
sakit yang dialami didalam tubuh posisi berbaring miring kekiri memberikan
menimbulkan efek rileks pada tubuh. Selain kemudahan bagi ibu untuk istirahat diantara
itu teknik nafas dalam merupakan upaya kontraksi jika ibu mengalami kelelahan, dan
nonfarmakologi dalam mengurangi nyeri mengurangi risiko terjadinya laserasi
persalinan. Begitu juga dengan penelitian perineum. Proses kala II berlangsung dengan
Polag tentang teknik pernafasan yang cepat dan tidak ada komplikasi.
berirama pada kala I – IV persalinan bisa Kala III berlangsung kurang lebih 11
membantu dalam mensuplai oksigen dan menit terhitung dari bayi lahir pada pukul
membantu ibu rileks. 01.11 wib sampai pukul 01.26 wib. sesuai
Pada kala I juga ini Asuhan yang dengan teori lama kala III atau kala uri
diberikan yaitu menganjurkan baik suami atau berlangsung 5-15 menit.
keluarga pasien mendampinginya dengan Penatalaksanaan kala III Pemberian
memberikan dukungan pada ibu, dukungan oksitosin atau uterotonika segera mungkin,
yang diterima ibu akan memengaruhi aspek melakukan penegangan tali pusat terkendali
psikologis baik dari aspek lingkungan atau (PTT), rangsangan taktil pada dinding uterus
pendamping persalinan. American College of atau fundus uteri. Hasil kala tiga plasenta
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) lahir lengkap asuhan kebidanan telah
meyakini bahwa dengan melibatkan pasien diberikan sesuai dengan teori.
secara aktif dalam perawatan mereka Kala IV dilakukan pemantauan
termasuk dalam memenuhi permintaan ibu kontraksi uterus, perdarahan, nadi, tinggi
untuk didampingi selamapersalinan akan fundus uterus, kontraksi uterus, kandung
meningkatkan kepuasan pasien dan kemih pada 1 jam pertama dilakukan
meningkatkan kesehatan. pemantauan setiap 15 menit dan pada jam
Kala II berlangsung 10 menit, sesuai kedua dilakukan pemantauan persalinan
dengan teori proses kala II berlangsung setiap 30 menit. Lamanya persalinan dari kala
selama 2 jam pada primipara dan 1 jam pada I sampai dengan kala IV berlangsung kurang
multipara. Proses persalinan terhadap kala lebih 4 jam. Lama persalinan cukup singkat,
IIsangat dipengaruhi oleh beberapa dikarenaka pada kala I ibu dilakukan massage
faktorantara lain faktorpower, passenger, efflurage, teknik ini adalah salah satu metode
passage, psikologis ibu, dan penolong nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri pada
persalinan. Penolong persalinan ini kala I fase aktif. Hasil penelitian menyatakan
dapatmembantu ibu agar tetap tenang dan ada perbedan rata-rata dari lama persalinan
rileks,maka penolong dianjurkan antara kelompok perlakuan massage efflurage
memfasilitasi ibu dalam memilih sendiri dan kelompok kontrol selama 19 menit.

2 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 2


Hasil penelitian lain yang didapatkan konsistensi keras. Menurut teori masa
pada kelompok kontrol ibu yaitu waktu kala I pemulihan kembali, mulai dari persalinan
paling lama 9,40 jam. Hal ini dikarenakan selesai sampai alat-alat kandungan kembali
kontraksi kurang adekuat, sehingga waktu seperti pra hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8
kala I menjadi lebi lama. Lamanya kala I minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai
multigravida sekitar 2-10 jam. Berdasarkan setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
kurva Friedmen, diperhitungkan pembukaan alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
multipara 2cm/jam (21) sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu.
Asuhan kebidanan bayi baru lahir Mendiskusikan kepada ibu posisi
menyusui seperti: Posisi berbaring. posisi
Asuhan utama pada bayi baru lahir tersebut dijelaskan seperti: memastikan ibu
adalah menjaga agar tubuh bayi tetap dalam merasa nyaman dan relaks. Selama
keadaan hangat, dengan cara keringkan bayi melakukan kunjungan edukasi pola
dari sisa-sisa air ketuban, dimulai dari kepala, pemenuhan nutrisi, istirahat, cara menyusui
seluruh badan dan ekstrimitas bayi. yang baik dan benar, perawatan payudara,
Kemudian jepit tali pusat dengan perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya
menggunakan klem sekitar 2 cm dari pusar pada masa nifas dan memberikan konseling
bayi lalu dorong isi tali pusat dan jepit klem tentang alat-alat kontrasepsi sesuai kebutuhan
kedua sekitar 2-3 cm dari klem pertama, ibu.
kemudian potong tali pusat. Lanjutkan Pada kunjungan nifas Ny D diberikan
dengan IMD selama 1 jam. Menurut teori edukasi tentang makanan yang dapat
IMD adalah kontak dengan kulit segera meningkatkan produksi ASI, seperti
setelah lahir dan menyusu sendiri dalam 1 mengkonsumsi jantung pisang kepok dan
jam pertama setelah melahirkan IMD adalah daun katu. Sesuai dengan penelitian bahwa
pemberian ASI (Air Susu Ibu) pada 1 jam Ibu yang mengkonsumsi jantung pisang
pertama setelah melahirkan. IMD tidak hanya kepok cenderung mengalami peningkatan
mensukseskan pemberian ASI Eksklusif. produksi ASI sebanyak 22 orang (73,3%),
Lebih dari itu terlihat hasil yang nyata yaitu sedangkan responden yang tidak
menyelamatkan nyawa bayi, menyusu di satu mengkonsumsi jantung pisang kepok
jam pertama bayi baru lahir sangat berperan cenderung tidak mengalami peningkatan
dalam menurunkan AKB. Faktanya dalam 1 produksi ASI sebanyak 19 orang (63,3%).
tahun, 4 juta bayi berusia 28 hari meninggal. Hasil penelitianlain juga didapatkan hasil
Jika semua bayi di dunia segera lahir Ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak
diberikan kesempatan menyuu sendiri dengan daun katuk dengan dosis 2x dan 3x sehari
membeiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi memiliki pengaruh yang bermakna terhadap
setidaknya selama 1 jam maka 1 nyawa bayi kadar hormon prolaktin dalam darah Pada ibu
dapat diselamatkan. menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun
katuk, sebanyak 70% dari ibu menyusui
Penata Laksanaan asuhan kebidanan masa terjadi peningkatan produksi ASI hingga
nifas melebihi kebutuhan bayinya, Sedangkan pada
ibu yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun
Kunjungan masa nifas dilakukan katuk,hanya 6,7% yang mengalaimi kenaikan
sebanyak 4 kali, jadwal kunjungan tersebut produksi ASI hingga melebihi kebutuhan
adalah dalam 6-8 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 bayinya. Hasil Penelitian menunjukan
minggu. (23) Pada masa nifas melakukan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk
penatalaksanaan pemeriksaan 1 hari post efektif dalam memenuhi kecukupan ASI.
partum pada ibu antara lain Abdomen: TFU 2 Rebusan daun katuk terbukti meningkatkan
jari dibawah simfisis, kontraksi uterus baik, kenaikan berat badan bayi dibandingkan

2 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 2


ekstrak daun katuk. DAFTAR PUSTAKA
Asuhan kebidanan komprehensif
implementasi manajemen laktasi yang Arisandy, I., Noor, M.S., dan
dilakukan menyebabkan ibu dapat menjalani Fatimatuzzahrah, F.. Hubungan Perawatan
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, Payudara Dengan Pemberian ASI
nifas dan keluarga berencana secara normal, Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
tanpa ada masalah, penyulit dan komplikasi. Martapura Periode Juni-September. Dunia
Dukungan keluarga terutama support suami Keperawatan. 2013;2(1).62-71.
menjadi faktor penentu keberhasilan asuhan Astuti S, Judistiani RT, Rahmiati L, Susanti I.
dan keberhasilan dalam pemberian ASI Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui.
eksklusif. Bandung: Erlangga; 2015.
Choirunissa R, Suprihatin & Munirang
KESIMPULAN Wahab. Pengaruh pemberian effluerage
massage di fundus uteri terhadap lamanya
Asuhan kebidanan kehamilan dilakukan persalinan kala i pada multigravida di
5 kali kunjungan dan selama asuhan puskesmas kecamatan menteng jakarta
menerapkan manajemen persiapan laktasi pusat tahun 2019. JAKHKJ.2019;5(2).
tidak terdapat penyulit dan komplikasi. Dinas Kesehatan Provinsi. Profil Kesehatan
Asuhan kebidanan persalinan yakni Kota Bengkulu Tahun 2017. Bengkulu :
melakukan pertolongan sesuai standar asuhan Dinkes Bengkulu;2018.
persalinan normal (APN) sehingga seluruh Ekayanti, LPM. Asuhan Kebidanan pada Ibu
tahapan tidak terdapat penyulit dan “N” Umur 23 Tahun Primigravida dari
komplikasi. Asuhan kebidanan pada Bayi Kehamilan Trimester III Sampai 42 Hari
Baru Lahir dilakukan sesuai standar asuhan Masa Nifas. Repository Poltekes
kebidanan. Selama pemantauan tidak Denpasar. Denpasar: Kemenkes RI,
ditemukan adanya penyulit, komplikasi dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
tanda bahaya pada bayi, bayi dapat menyusu Jurusan Kebidanan;2019.
dengan baik. Asuhan kebidanan pada masa Fitri L, Silvia Nova, Rusti Nurbaya.
nifas dilakukan mulai dari 6 jam sampai Hubungan Teknik Nafas Dalam Terhadap
dengan 6 minggu postpartum, masa nifas Pengurangan Intensitas Nyeri Kala I Fase
berjalan dengan lancar, proses laktasi berjalan Aktif di Klinik Pratama Jambu Mawar.
dengan lancar, ASI sudah keluar banyak, Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah
involusi terjadi secara normal, tidak terdapat Problema Kesehatan. 2019;4(2).414-20.
komplikasi dan ibu tampak sehat dan pasien Harry, Oxorn. Ilmu Kebidanan Patologi &
memilih menggunakan alat kontrasepsi suntik Fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia
3 bulan sebagai alat kontrapsesinya. Medica (Yem) Yogyakarta: (2010).
Hubaya S, Karimah, Sulima. Pengaruh
SARAN konsumsi jantung pisang kepok terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu
Seorang bidan seharusnya dapat menyusui di wilayah kerja puskesmas
menerapkan manajemen laktasi mulai dari gambesi kota Ternate. Jurnal
kehamilan, bersalin, BBL, dan nifas dalam Jamil SN, Sukma F, Hamidah. Buku Ajar
usaha untuk meningkatkan keberhasilan Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi,
pencapaian ASI eksklusif. Karena dengan ASI Balita Dan Anak PRA Sekolah. Jakarta:
eksklusif dapat menciptakan generasi bangsa Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan
yang berkualitas. Universitas Muhamadiyah; 2017.
Juliastuti. Efektivitas daun katuk (sauropus
androgynus)terhadap kecukupan asi pada
ibu menyusui di Puskesmas Kuta Baro

2 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 2


Aceh Besar. IJHS.2019;3(1).1-5. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aisyiyah. 2019;15(1). 91–97.
RIKESDAS. Jakarta; 2018. Wahyuni ED. Asuhan Kebidanan Nifas Dan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Menyusui. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Republik Indonesia; 2018
Neonatal Esensial. Jakarta; 2011. Wahyuningsih HP. Asuhan Kebidanan Nifas
Kusyati, E, Astuti, LP. Pratiwi, DD. Dan Menyusui. Kementrian Kesehatan
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Republik Indonesia. Jakarta;2018.
Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I WHO. Exclusive Breastfeeding. New york :
di Wilayah Kerja PUSKESMAS Tlogosari WHO; 2018
Wetan Semarang Tahun 2012. Jurnal Woja HH, Mudayatiningsih S, Susmini S.
Kebidanan STIKES Karya Husada Hubungan pengetahuan ibu tentang
Semarang. Jurnal Kebidanan. manajemen laktasi dengan perilaku
2012;IV(2).93-100. pemberian ASI di Posyandu Seruni
Marmi. Intranatal Care Asuhan Kebidanan Tlogomas Kec.Lowok waru Kota Malang.
Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka 2018;3(1).1-5
Pelajar; 2016
Michelle & Murray. Persalinan &
Melahirkan. Jakarta: EGC;2013.
Nurdiyan A. Efektifitas posisi miring dengan
posisi setengah duduk terhadap lama
persalinan kala II. JURNAL
KESEHATAN. 2019;10(2).53-7.
Nurjanah S, Kamariyah S, Sulima H.
Pengaruh Konsumsi jantung pisang kepok
terhadap peningkatan produksi asi pada
ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas
gambesi kota ternate. Jurnal Kesehatan.
2015;VIII(1):1-9.
Polag D, Keppler F. Long-term monitoring of
breath methane. ESEIVER. 2018;624.69-
77
Safitri A, Puspitasari DA. Upaya peningkatan
pemberian ASI eksklusif dan kebijakanya
di Indonesia. Peneliti gizi dan makanan.
2018;41(1).13-20.
Saragih HS, Hutabarat J. Hubungan inisiasi
menyusu dini (IMD) dengan produksi ASI
pada Ibu menyusui di Pustu Penen
Wilayah Puskesmas Biru-Biru Kecamatan
Biru-Biru Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Pannmed.2020;15(1).146-52.
Sukma F, Hidayati E, Jamil S. Asuhan
Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhamadiyah, jakarta; 2017.
Sukarta, A, Rosmawaty. Pengaruh Posisi
Mengeden Terhadap Lama Kala II
Persalinan di Rumah Sakit X Tahun 2018.

2 P-ISSN: 2338- E-ISSN: 2722- Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 2 Oktober 2

Anda mungkin juga menyukai