Oleh :
WAHYUNI MULFIANINGTYAS
NIM 1705155020
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR BAGAN..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR GRAFIK...............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
A. Mobilitas.......................................................................................................7
B. Pasar Malam................................................................................................16
F. Kerangka Berfikir.......................................................................................34
A. Definisi Konsepsional.................................................................................36
B. Definisi Operasional...................................................................................36
C. Jenis Penelitian............................................................................................37
i
D. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................37
A. Hasil Penelitian...........................................................................................50
B. Pembahasan.................................................................................................54
BAB V PENUTUP................................................................................................62
A. Kesimpulan.................................................................................................62
B. Saran............................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DAFTAR BAGAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR GRAFIK
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Samarinda adalah ibukota Provinsi Kalimantan Timur yang
memiliki luas 718 kilometer persegi dan total jumlah penduduk sebanyak
827.994 jiwa yang merupakan jumlah terbanyak se-Kalimantan Timur. Kota
Samarinda terdiri atas 10 Kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Kota,
Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda Seberang, Kecamatan Loa
Janan Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Kecamatan Samarinda Ulu,
Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan
Palaran, dan Kecamatan Samarinda Ilir.
Menurut (Kemendagri, 2015) sejak akhir tahun 2019 terdapat
penyakit menular yang disebabkan oleh korona virus dengan nama SARS-
Cov-2. Virus Corona (Corona Virus Disease) adalah keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau
pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Virus ini bermula
dari Wuhan, China lalu perlahan-lahan menyebar ke berbagai negara
termasuk Indonesia. Pada sekitar bulan Februari 2020 wabah masuk ke Kota
Samarinda yang menyebabkan satu per satu korban berjatuhan terkena
Covid-19. Pandemi Covid-19 mengubah tatanan dunia dalam waktu singkat.
Secara sosiologis, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan sosial
yang tidak direncanakan.
Wabah Covid-19 menyebar secara tidak merata, sehingga terjad
perubahan sosial tidak dikehendaki kehadirannya oleh masyarakat.
Kemunculan Covid-19 pada saat masyarakat kurang siap, dapat
menimbulkan kekacauan sosial masyarakat. Situasi tersebut mengguncang
nilai dan norma sosial yang selama ini berkembang dan diterima masyarakat
(Sunarsih et al., 2020). Pandemi Covid-19 memicu perubahan perilaku pada
masyarakat dan pelaku usaha yang masih sangat dini untuk memahami
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan maslaha penelitian ini sebagai berikut.
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hal – hal seperti berikut.
1. Mengetahui lokasi persebaran Pasar Malam pada era pandemi Covid-19
di Kecamatan Samarinda Utara.
2. Mengetahui pola mobilitas pedagang terhadap lokasi pasar malam pada
era pandemi Covid-19 yang tersebar di Kecamatan Samarinda Utara.
3. Mengetahui kondisi pada era pandemi Covid-19 terhadap pola mobilitas
pasar malam di Kecamatan Samarinda Utara.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi peneliti, pembaca maupun masyarakat luas. Adapun manfaat
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang
mobilitas yang di lakukan pedagang di pasar malam sehingga pembaca
tau pedagang di pasar malam tersebut melakukan penjualan tidak hanya
di satu lokasi saja.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi
kepada para pembaca tau jadwal adanya pasar malam yang tersebar di
setiap malamnya di Kelurahan Samarinda Utara.
3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi wawasan pengetahuan dasar
untuk penelitian sejenis dan dikembangangkan lebih dalam lagi yang
berkaitan dengan mobilitas pedagang.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mobilitas
Mobilitas adalah kegiatan berpindah atau bergerak dari tempat satu
ketempat lainnya. Mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
mobilitas penduduk vertical atau perubahan status dan mobilitas penduduk
horizontal atau mobilitas penduduk geografis. Mobilitas penduduk vertikal
adalah perubahan status seseorang. Sementara mobilitas penduduk
horizontal atau geografis adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju
ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Menurut (Asrini, 2017) tipe-tipe mobilitas sosial ada dua macam yaitu
mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal adalah
perubahna sosial dari tingkat terbawah menuju tingkat yang lebih tinggi atau
sebaliknya. Mobilitas horizontal adalah perubahan sosial yang tidak
merubah tingkat kedudukan namun, merubah lapisan sosialnya. Mobilitas
vertikal saat sudah memiliki keadaan ekonomi diatas rata-rata maka akan
mendapatkan penghargaan sosial menjadi orang terpandang didalam
kelompoknya. Penghargaan sosial ini disebut sebagai tatanan sosial yang
bergantung pada tatanan ekonomi. Mobilitas horizontal tidak mendapatkan
penghargaan sosial karena tidak memiliki dominasi dalam tatanan ekonomi.
Fenomena mobilitas sosial sering terjadi di masyarakat pedesaaan maupun
perkotaan, hanya saja yang membedakan yaitu pengaruh dalam berbagai
faktor bentuk mobilitas soaial, seperti kepadatan penduduk, lapangan
pekerjaan, ketersediaan sarana prasarana, pendidikan, dan lain sebagainnya.
Menurut Sumaatmaja dalam (Wahyuni, 2014) mobilitas penduduk
adalah pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, baik untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk kebutuhan sosial lainnya.
Desa yang mempunyai kecendrungan tinggi bermobilitas (permanen) adalah
desa yang jaraknya relatif dekat dengan kota-kota besar, distribusi
7
8
Sumber: kibrispdr.org
Gambar 2.1 Mobilitas sosial vertikal dari pekerja petani berubah menjadi pekerja kantoran
Sumber: Anyflip
Gambar 2.2 Mobilitas sosial Horizontal dari pekerja bangunan perorangan menjadi pekerja
bangunan borongan
15
B. Pasar Malam
Pasar adalah tempat transaksi antara penjual dan pembeli, sarana
interaksi sosial masyarakat yang berbelanja, dan tempat perekonomian
masyarakat (Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2008). Pengertian pasar
malam secara utuh dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pebinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dapat
disimpulkan bahwa Pasar Malam adalah termasuk pasar tradisional dengan
dalam bentuk dan ciri tersendiri yang berbeda dengan pasar tradisional.
Pasar merupakan salah satu tempat untuk orang yang ingin menjual barang,
jasa dan tenaga kerja dengan imbalan berupa uang.
Fungsi pasar ada dua macam yaitu, fungsi pasar sebagai penentu nilai
yang cenderung menghasilkan barang-barang untuk dijual sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari yang diinginkan masyarakat sehingga pergerakan
permintaan dan penawaran dapat menentukan tingkat harga di pasar.
Sedangkan fungsi pasar sebagai pembentuk harga telah menjadi kesepakan
antara penjual dan pembeli, kemudian hasil perhitungan penjualan barang
tersebut. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkannya,
sedangkan pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta
keadaan keuangannya (Deprizal, 2013).
Pasar malam adalah tempat terjadinya transaksi perdagangan
kebutuhan sehari-hari di malam hari. Berbagai barang dagangan atau jasa
diperjualbelikan dengan harga yang relatif murah membuat masyarakat
memilih pasar malam sebagai tempat berbelanja (Donna,2015). Dengan
17
dan pembeli. Di pasar malam, tidak ada kaum kelas atas maupun kaum
kelas bawah. Pasar malam dimanfaatkan sebagai tempat berbelanja dan
interaksi sosial masyarakat setempat. Pasar malam adalah salah satu tempat
terjadinya aktivitas perdagangan di daerah perkotaan.
Sumber: Kompas.com
Gambar 2.5 Mobilitas pedagang kaki lima salah satu pedagang yang melakukan
perpindahan dari rumah ke lokasi tempat lapak berjualan
22
Sumber: Antaranews
Gambar 2.7 Dampak pandemi Covid-19 terhadap pedagang yang di gusur karena
pembatasan mobilitas
Sumber: msn
Gambar 2.6 Pasar di Tutup Akibat PPKM, Pedagang Tidak Bisa Berjualan Kembali
Sumber: BI.2021
Grafik 2.1 PDRB – LU Perdagangan
Sumber: BI,2021
26
Sumber: Bi,2021
27
E. Penelitian Relevan
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan
Peneliti/ Judul Tujuan Metode Hasil
tahun
(Karningsi Mobilitas - Menyelidi Metode - Faktor
h, 2014) Sirkuler ki jenis dan Kuantitatif, teknik utama yang
Wanita tingkat pengambilan mendorong
Pedagang mobilitas datanya dengan perempuan
Kaki Lima migran observasi, pedesaan
(Studi perempuan wawancara, bekerja ke
Kasus di sirkuler yang questionaire. kota karena
Pasar Johar sekaligus analisis yang sosial
Kota pedagang digunakan yaitu ekonomi
Semarang) asongan kota. kuantitatif dan rumah
- Menganali kualitatif dengan tangga yang
sis menggunakan rendah yang
keterkaitan rumus Chi menyebabka
jenis Kuadrat. n aarus
komoditi mobilitas
pada sirkuler ke
pedagang kota
perempuan meningkat.
dengan - Faktor
tingkat lyang
mobilitas mempengaru
melingkar. hi tingginya
mobilitas
sirkuler yaitu
tingkat
28
F. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi
untuk mengetahui mobilitas pedagang pasar malam pada kondisi pandemi
Covid-19 yang sedang mewadah di seluruh negara. Pandemi Covid-19
memberikan dampak yang besar termasuk pada aspek ekonomi masyarakat.
Secara garis besar penelitian ini untuk mengetahui persebaran lokasi,
mobilitas, dan dampak pasar malam yang ada di Kecamatan Samarinda
Utara terhadap adanya pandemi Covid-19. Analisis penelitian yang di
lakukan dengan cara observasi ke lokasi pasar malam, kemudian melakukan
wawancara terhadap pihak terkait.
Pasar Malam
Lokasi Pedagang
A. Definisi Konsepsional
1. Pasar adalah salah satu tempat terjadinya transaksi jual-beli barang dan
jasa. Pasar malam adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang
di lakukan pada malam hari.
2. Mobilitas adalah suatu pergerakan yang berpindah-pindah dari tempat
satu ke tempat lainnya. Mobilitas pada pasar malam bertujuan untuk
meningkatkan penghasilan pedagang yang memperjualbelikan barang
atau jasa di malam hari. Pola mobilitas adalah
3. Pandemi Covid-19 adalah kasus virus corona atau severe acute
respiratory syndrome cooronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang pernapasan dan menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Pandemi
Covid-19 sangat berdampak besar terutama pada pekonomi perdagangan
dan aktivitas masyarakat.
B. Definisi Operasional
1. Pasar malam adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang di
lakukan pada malam hari. Lokasi pasar malam penelitian yang di ambil
di Kecamatan Samarinda Utara khususnya Kelurahan Sempaja Utara dan
Kelurahan Sempaja Selatan.
2. Pola mobilitas pedagang pasar malam adalah pergerakan pedagang pasar
malam yang tersebar di daerah Kota Samarinda. Pedagang pasar malam
yang berpindah-pindah lokasi berjualan di setiap malam. Misalkan
pedagang pasar malam di Jl. Pramuka pindah ke Jl. Pm. Noor, Jl. Wahid
Hasyim, Jl Panjaitan.
36
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif.
Penelitian ini bertujuan mencari data secara mendalam dengan menganalisi
suatu fenomena tertentu yang akan di teliti. Penelitian ini menekankan pada
keadaan masalah di lapangan untuk di deskripsikan. Penelitian ini guna
untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan yang di teliti dari data
objektif dari orang-orang yang di teliti secara mendalam dan sesuai fakta
yang terjadi di lapangan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama ± 6 bulan yang dimulai dengan kegiatan
studi pustaka hingga penyusunan skripsi. Waktu dan tahapan penelitian
mobilitas secara rinci sebagai berikut pada tabel 3.1
a. Studi Pustaka
b. Pengumpulan data Lapangan
c. Pengolahan dan analisis data
d. Penulisan data
38
Sampel yang di ambil dari pelaku pasar malam di Samarinda Utara yaitu
salah satu perwakilan yang terikat terdiri atas pedagang pasar malam,
pembeli pasar malam, pengelola pasar malam dan masyarakat di sekitar
lokasi pasar malam. Pelaku pasar malam dipilih berdasarkan pelaku pasar
malam yang melakukan/mengetahui mobilitas pasar malam, pelaku pasar
malam yang merasakan dampak adanya Covid-19.
Tabel 3.3 Identitas Pelaku Pasar Malam
No Nama Pekerjaan Umur (Tahun)
1. C1 Pedagang Makanan Ringan 26
2. C2 Pedagang Makanan Ringan 35
3. C3 Pedagang Makanan Ringan 42
4. C4 Pedagang Makanan Ringan 47
5. C5 Pedagang Makanan Ringan 30
6. C6 Pedagang Makanan Ringan 26
7. F1 Pedagang Fashion 36
8. F2 Pedagang Fashion 30
9. F3 Pedagang Fashion 35
10. F4 Pedagang Fashion 37
11. F5 Pedagang Fashion 41
Pedagang Peralatan Rumah
12. K1 57
Tangga
13. K2 Pedagang Peralatan rumah Tangga 48
Pedagang Peralatan Rumah
14. K3 39
Tangga
15. K4 Pedagang Peralatan rumah Tangga 48
16. M1 Pedagang Bahan Makanan 42
17. M2 Pedagang Bahan Makanan 38
18. M3 Pedagang Bahan Makanan 65
19. M4 Pedagang Bahan Makanan 36
20. M5 Pedagang Bahan Makanan 52
40
1. Studi pustaka
Studi pustaka penelitian dengan mencari referensi sebagai bahan
rujukan untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan. Studi pustaka
dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang terdahulu seperti,
jurnal, makalah, skripsi, karya ilmiah, data intansi yang terkait, website,
artikel, berita, dan lain-lain. Setelah di dapatkan data sekunder kemudian
di rangkum menjadi sebuah rangkuman, selanjutnya dilengkapi dengan
data primer agar menunjang untuk lebih faktual.
2. Pengumpulan data lapangan
Pengumpulan data diperoleh melalui teknik trianggulasi, dalam hal
ini cara menganalisis data dengan penggabungan dari hasil lapangan.
a. Observasi lapangan
Observasi data dengan pengamatan langsung ke objek penelitian,hal
ini terjun langsung ke lokasi pasar malam yang ada di Samarinda
Utara.
b. Wawancara
Wawancara pengumpulan data yang di lakukan secara tanya jawab
tatap muka denagan responden dari daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebagai faktor pendorong guna menggali informasi yang
diinginkan untuk mendapatkan hasil dari lokasi penelitian pasar
malam di Kecamatan Samarinda Utara.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bukti dari hasil pengumpulan data yang
sudah di lakukan dari observasi maupun wawancara. Hasil
dokumentasi dapat berupa gambar, grafik, diagram, tabel, catatan,
rekaman, foto maupun video.
Tabel. 3.5 Sumber data penelitian
No Data yang dibutuhkan Sumber Subjek
1 Data Sekunder
a. Pertumbuhan a. Badan Pusat a. Pertumbuhan
ekonomi KALTIM Statistik (BPS) dan ekonomi KALTIM
b. Pasar malam di Bank Indonesia sebelum dan
Samarinda (BI) sesudah adanya
c. Penurunan pasar b. Kementerian Pandemi Covid-19
malam Kesehatan 2020 b. Jumlah seluruh
d. Kemunculan c. Journal pasar malam
pandemi Covid-19 c. Persentase
penurunan
d. Sejarah awal
adanya Pandemi
Covid-19
2 Data Primer
a. Analisis mobilitas a. Wawancara dan a. Rekaman, video,
pedagang pasar dokumentasi gambaran, catatan,
malam b. Observasi foto informan yang
b. Pasar malam di lapangan, di wawancarai
Samarinda Utara dokumentasi
c. Dampak yang
dirasakan pedagang
pasar malam
No Indikator Sub-Indikator
3 Pengetahuan Pemahaman pedagang pasar malam terhadap
mobilitas
Pengetahuan mengenai Covid-19
4 Dampak Covid-19 Kondisi pedagang sebelum Pandemi Covid-19
Kondisi pedagang ketika Pandemi Covid-19
5 Pengalaman Kondisi pedagang pasar malam awal adanya
Pandemi Covid-19
Kondisi pedagang pasar malam di era PSBB
Kondisi pedagang pasar malam di era new
normal
Kondisi pedagang pasar malam di era PPKM
Langkah yang di ambil pedagang dalam
keadaan Pandemi Covid-19 supaya bisa tetap
berjualan untuk mencari nafkah
d. Dampak Covid-19
Berisi dampak yang dirasakan pedagang pasar malam sefelah adanya
Pandemi Covid-19, perubahan kondisi yang terjadi dari sebelum dan
sesudah adanya Pandemi Covid-19, langkah menghadapi Pandemi
Covid-19 terhadap barang dagangan dan pasar malam.
e. Pengalaman
Berisi pengalaman yang terjadi pada pedagang sebelum Pandemi
Covid-19 hingga munculnya Pandemi Covid-19 serta penyesuaian
dalam menghadapi pergantian era yaitu era PSBB, New Normal,
PPKM.
2. Penyajian Data
Penyajian data bertujuan untuk memberikan informasi secara lebih
detail supaya pembaca mudah memahami berdasarkan data yang sudah
didapatkan kemudian diolah sebagai acuan kesimpulan dari setiap poin
pembahasan. Dalam hal ini data disajikan dalam bentuk peta lokasi
persebaran pasar malam yang ada di Samarinda Utara, peta mobilitas
pedagang pasar malam ketika berjualan di setiap harinya, jumlah
pedagang setiap lokasi, jenis barang dagangan yang di perjualkan.
3. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan di ambil dari data yang sudah terkumpul dari hasil
observasi kemudian diolah menjadi sebuah data sehingga langkah
selanjutnya adalah menarik kesimpulan menganalisis ketika melihat dari
penjelasan data jadi dapat di temukan jawaban dari pembahasan yang
dituju mengenai mobilitas pedagang pasar malam ketika adanya Pandemi
Covid-19. Data yang di reduksi menjelaskan secara merangkum, detail
dan mudah dipahami dalam menyelesaikan permasalahan penelitian.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. Lokasi Penelitian Pasar Malam
Terdapat 7 (tujuh) lokasi pasar malam pada era pandemi Covid-19
di Kecamatan Samarinda Utara yang dijadikan lokasi penelitian, adapun
lokasi pasar malam adalah sebagai berikut:
a. Pasar Malam Batu Cermin
Pasar malam batu cermin berlangsung pada hari Minggu (malam
Senin), pasar malam berada di Jalan Batu cermin tepat depan gerbang
Perumahan Sempaja Resident. Pasar malam ini mengalami penurunan
jumlah pedagang akibat pandemi Covid-19 dan memilih lokasi lain
untuk berjualan.
b. Pasar Malam Bayur
Pasar malam bayur berlangsung pada hari Senin (malam Selasa), pasar
malam berada di Jalan Bayur ke arah Wisata Rumah Ulin. Pasar
malam ini sangat ramai pedagang dan pembeli meskipun pada era
Pandemi Covid-19 karena jauh dari jangkauan masyarakat Kota.
c. Pasar Malam Bendungan Lempake.
Pasar malam bendungan lempake berlangsung pada hari Selasa
(malam Rabu), pasar malam berada tepat di Bendungan Air Kelurahan
Lempake. Pasar malam ini dalam kondisi sepi akibat pandemi Covid-
19 aktivitas di masyarakat dibatasi. Biasanya Bendungan Lempake
ramai masyarakat pengunjung untuk bersantai dan berolahraga.
d. Pasar Malam Rapak Benuang
Pasar malam rapak benuang berlangsung hari Rabu (malam Kamis),
pasar malam berada di Jalan PM. Noor Gang Rapak Benuang II. Pasar
malam ini mengalami penurunan pedagang karena tidak sedikit
pedagang yang berhenti berjualan untuk mencari pekerjaan lain.
e. Pasar Malam Pramuka
Pasar malam pramuka berlangsung pada hari Kamis (malam Jumat),
pasar malam berada di Jalan Pramuka tepat di sekitar Lapangan Bola
Pramuka. Pasar malam ini mengalami penurunan drastis jumlah
54
C. Hasil Pembahasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat
kondisi nyata dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan untuk
memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks.
Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari 3 alur kegiatan secara
bersamaan adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
56
mengatur genset sebagai sumber listrik dan bendahara. Panitia pasar malam
akan diberikan uang dari Ketua RT sebagai jasa sudah membantu dalam
pengelolaan pasar malam. Setiap pasar malam proses pengelolaan berbeda-
beda. Pasar malam tidak memberlakukan kartu identitas, bagi yang ingin
berjualan bisa langsung mencari lapak sendiri, namun tidak mengambil
lapak orang lain.
Setiap pedagang pasar malam dituntut untuk memberikan uang lampu
RP.5.000, uang kebersihan RP.5.000 dan parkir mobil pedagang RP.5.000.
Pedagang yang berjualan sudah terdaftar di data dan diberikan kartu yang
menunjukkan bahwa sudah terdaftar sebagai pedagang di pasar malam
tersebut. Kartu tersebut menujukkan identitas kontrak antara pedagang
dengan panitia pasar malam untuk sewa lapak sebesar Rp.30.000 pertahun.
Namun ada juga pasar malam yang memberikan membayar uang sewa lapak
Rp.5.000 perlapak. Uang yang di peroleh dari pedagang dimasukkan di kas
desa serta sebagian untuk masjid sekitar dan untuk masyarakat yang
membutuhkan dana.
Informasi tentang pasar malam didapatkan pedagang dari panitia
melalui telepon atau chat whatsapp. Pedagang yang berjualan di pasar
malam melakukan permintaan izin ke Ketua RT kemudian diarahkan ke
panitia pasar malam, jika sudah sepakat diberikan kartu identitas pedagang.
Pada saat jadwal pasar malam tiba pedagang di berikan lapak untuk
berjualan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Analisis Mobilitas
Pedagang Pasar Malam di Era Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Samarinda
Utara Kota Samarinda dapat di tarik kesimpulan:
1. Persebaran lokasi pasar malam di Kecamatan Samarinda Utara,
khususnya di Kelurahan Lempake, Kelurahan Sempaja Utara dan
Kelurahan Sempaja Selatan. Jadwal lokasi pasar malam setiap malam
antara lain: Hari Minggu di Jalan Batu Cermin, Hari Senin di Jalan
Bayur, Hari Selasa di Bendungan Benanga Lempake, Hari Rabu di
Jalan PM. Noor (Gg. Rapak Benuang 2), Hari Kamis di Jalan Pramuka
(Lapangan Bola), Hari Sabtu di Jalan Kh. Wahid hasyim II (Gg,
Ahim).
2. Pola mobilitas pasar malam di Kecamatan Samarinda Uta pada era
pandemi Covid-19 tidak ada perubahan, karena setiap pedagang sudah
menjalin kontrak dengan pengelola pasar malam, jika berpindah maka
lokasi tersebut akan diberikan kepada pedagang lain. Setiap aturan
pasar malam pedagang dilarang mengambil lapak pedagang lain.
3. Dampak yang di rasakan pedagang pasar malam terhadap mobilitas
adalah pendapat yang menurun akibat pandemi Covid-19.
B. Saran
Diharapkan pandemi saat ini berakhir dan kondisi lebih membaik
terutama pasar malam. Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi
padagang pasar malam yang mengalami penurunan penghasilan. Saran
untuk pemerintah bagi pedagang diberikan solusi terbaik, meskipun tidak
berjualan dibantu memberikan bantuan atau cara supaya pedagang bisa
mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN OBSERVASI
“Analisis Mobilitas pedagang pasar malam Di Era Pandemi Covid-19 Di
Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda”
PEDOMAN WAWANCARA
“Analisis Mobilitas pedagang pasar malam Di Era Pandemi Covid-19 Di
Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda”
A. Tujuan
Untuk mengetahui mobilitas pedagang pasar malam dan dampak yang
dirasakan saat adanya pandemi Covid-19.
B. Pertanyaan panduan
Pedagang Pasar Malam
Tanggal :
Waktu :
Identitas Pedagang Pasar Malam
1. Lokasi Pasar Malam :
2. Nama :
3. Jenis kelamin :
4. Umur :
5. Alamat tinggal :
6. Pekerjaan :
Instrumen Wawancara
1. Barang apa saja yang anda perjualkan?
2. Berapa lama bekerja berjualan pasar malam?
3. Bagaimana cara membawa barang dagangan?
4. Kenapa memilih pasar malam sebagai tempat mencari nafkah?
5. Bagaimana tanggapan anda tentang pandemi Covid-19?
6. Dimana saja anda berjualan setiap harinya?
7. Apa alasan anda melakukan perpindahan berjualan?
8. Bagaimana kondisi pasar malam sebelum adanya pandemi Covid-19?
9. Apa dampak yang dirasakan pada pasar malam ketika adanya nya
pandemi?
74
10. Apa yang anda lakukan dalam kondisi pandemi supaya tetap bisa
mencari nafkah?
11. Bagaimana kondisi pasar malam pada era PSBB?
12. Bagaimana kondisi pasar malam pada era New Normal?
13. Bagaimana kondisi pasar malam pada era PPKM?
75