Anda di halaman 1dari 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MORALITAS INDIVIDU DAN


EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
(Survei pada RSU Kharisma Paramedika Wates)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi


NIM: 162114016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH MORALITAS INDIVIDU DAN


EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
(Survei pada RSU Kharisma Paramedika Wates)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi


NIM: 162114016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
(Kolose 3 : 23)

“Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”


(1 Petrus 5 : 7)

“Everyday is a new beginning. Take a deep breath, smile, and start again.”
-Winnie the Pooh-

“Pergerakan kecil, setidaknya bergerak.”


-NKCTHI-

Skripsi ini ku persembahkan kepada:


Tuhan Yesus
Papaku Michael Anang Rudiyanto
Mamaku Maria Ratna Liani
Adikku Francesca Cabrini Nadia Rulliputri
Dosen pembimbing skripsi Ibu Firma Sulistiyowati
Almamater
Serta teman-temanku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS vi

HALAMAN KATA PENGANTAR vii

HALAMAN DAFTAR ISI xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR xiv

HALAMAN DAFTAR TABEL xv

ABSTRAK xvi

ABSTRACK xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Sistematika Penulisan 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10

A. Landasan Teori 10
1. Kecenderungan Kecurangan 10
a. Pengertian Kecenderungan 10

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Pengertian Kecurangan 10
c. Tipe-Tipe Kecurangan 11
d. Jenis-Jenis Kecurangan 11
e. Indikator Pengukuran Kecenderungan Kecurangan 13
f. Faktor Penyebab/ Pendorong Fraud 16
2. Moralitas Individu 19
a. Pengertian Moralitas Individu 19
b. Fokus Utama Teori Kohlberg 20
c. Tahap-Tahap Perkembangan Moral Kohlberg 21
3. Efektivitas Pengendalian Internal 24
a. Pengertian Efektivitas Pengendalian Internal 24
b. Metode Pengendalian Internal 25
c. Jenis-Jenis Pengendalian Internal 27
d. Tujuan Pengendalian Internal 29
e. Komponen Pengendalian Internal 30
f. Keterbatasan Pengendalian Internal 31
B. Penelitian Terdahulu 32
C. Model Penelitian 36
D. Hipotesis Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 42

A. Desain Penelitian 42
B. Waktu dan Tempat Penelitian 42
C. Subjek dan Objek Penelitian 43
D. Populasi dan Sampel 43
E. Teknik Pengumpulan Data 44
F. Variabel Penelitian 45
G. Teknik Analisis Data 49

BAB IV GAMBARAN UMUM RSU KHARISMA PARAMEDIKA 53

A. Sejarah Berdirinya RSU Kharisma Paramedika 53

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto RSU Kharisma Paramedika 54


C. Lokasi RSU Kharisma Paramedika 55
D. Jenis Pelayanan Kesehatan di RSU Kharisma Paramedika 55
E. Fasilitas Pembayaran Pasien di RSU Kharisma Paramedika 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 58

A. Deskripsi Data 58
B. Analisis Data 62
C. Hasil Penelitian dan Interpretasi 79

BAB VI PENUTUP 83

A. Kesimpulan 83
B. Keterbatasan Penelitian 84
C. Saran 85

DAFTAR PUSTAKA 87

LAMPIRAN 89

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian 36


Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas – Histogram 71
Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot 72
Gambar 5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas – Scatterplot 74

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Model Moral Kohlberg 21
Tabel 3.1 Rincian Pertanyaan Negatif dalam Kuesioner Dilema Etika 46
Tabel 5.1 Rincian Penyebaran dan Pengambilan Kuesioner 58
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 59
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 60
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan 61
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 62
Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 63
Tabel 5.8 Analisis Deskriptif Variabel Moralitas Individu 64
Tabel 5.9 Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Pengendalian Internal 64
Tabel 5.10 Analisis Deskriptif Variabel Kecenderungan Kecurangan 65
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Data 67
Tabel 5.12 Hasil Uji Reabilitas Data 69
Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas 72
Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolinearitas 73
Tabel 5.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas 74
Tabel 5.16 Hasil Uji F Simultan 76
Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) 76
Tabel 5.18 Hasil Uji Signifikansi Variabel (Uji t) 78
Tabel 5.19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 78

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH MORALITAS INDIVIDU DAN EFEKTIVITAS


PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN
KECURANGAN
(Survei pada RSU Kharisma Paramedika Wates)

Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi


NIM: 162114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh moralitas individu dan


efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan di RSU Kharisma Paramedika Wates.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert


5 (lima) poin. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini menunjukkan hipotesis


pertama (H1) diterima, artinya moralitas individu berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan. Hasil analisis dan pembahasan dari hipotesis kedua
(H2) diterima, artinya efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif
terhadap kecenderungan kecurangan.

Kata kunci: Moralitas Individu, Efektivitas Pengendalian Internal, Kecenderungan


Kecurangan.

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACK

THE EFFECT OF INDIVIDUAL MORALITY AND EFFECTIVENESS OF


INTERNAL CONTROL TOWARD FRAUD TENDENCIES
(A survey at Kharisma Paramedika Wates Hospital)

Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi


NIM: 162114016
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020

The study aims to test the effect of the individual morality and the
effectiveness of internal control over fraud tendencies. This research is a
quantitative study with survey method. The population in this study is all employees
of the Kharisma Paramedika Wates Hospital.

The research instruments used are questionnaires with a Likert 5 (five)


points scale. The sampling techniques used are saturation sampling. The data used
in this research are the primary data. The data analysis techniques used in this
study are multiple linear regression analysis.
The results of the analysis and discussion of the study indicates that the first
hypothesis (H1) is accepted, meaning that individual morality has negative effects
on the fraud tendencies. The result of the analysis and discussion of the second
hypothesis (H2) are accepted, meaning that the effectiveness of internal control has
negative effects on the fraud tendencies.

Keywords: individual morality, effectiveness of internal control, fraud tendencies.

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, permasalahan mengenai berbagai praktik kecurangan (fraud) masih

menjadi suatu kasus kejahatan yang marak terjadi dan semakin meningkat di

beberapa negara, terutama di negara Indonesia. Pelaku fraud tidak terbatas hanya

pada golongan atas yang memiliki jabatan tetapi juga dapat dilakukan oleh lapisan

pegawai golongan bawah. Suatu bentuk kecenderungan dalam melakukan

kecurangan dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/ lembaga yang dikelola.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) dalam Fraud Examiners Manual

(2006) yang dikutip Karyono (2013) menjelaskan bahwa fraud merupakan suatu

perbuatan yang berhubungan dengan tindakan yang tidak selaras dengan kondisi

yang sebenarnya dan merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan dengan

unsur kesengajaan yang dapat menyebabkan kerugian bagi banyak pihak, tidak

hanya berupa kerugian finansial namun juga dapat berupa penurunan reputasi suatu

organisasi/ lembaga tertentu.

Suatu tindak kecurangan atau fraud dapat terjadi di sektor swasta maupun

sektor publik. Kegiatan yang berpotensi kecurangan merupakan sebuah tindakan

yang ilegal atau disebut sebagai tindakan yang melawan hukum, oleh sebab itu

kecenderungan dalam melakukan suatu bentuk kecurangan erat kaitannya dengan

etika dan moralitas yang terbentuk. Baucus (1994) dalam Puspasari (2012)

menyatakan bahwa secara umum perilaku ilegal merupakan bagian yang tidak

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terpisahkan dari perilaku yang tidak etis dan melawan norma yang berlaku.

Penelitian dari Hernandez dan Groot (2007) dalam Puspasari (2012)

mengemukakan bahwa etika dan lingkungan pengendalian internal merupakan dua

hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang dalam melakukan suatu tindak

kriminal. Dengan demikian, seseorang dapat dikatakan memiliki moralitas yang

tinggi apabila sikap dan pola perilaku yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-

hari sesuai dengan standar moralitas yang berlaku.

Terdapat beberapa penelitian yang memiliki konsentrasi pada bidang

moralitas dan menggunakan teori perkembangan moral untuk melakukan penelitian

dan peninjauan lebih lanjut terkait intensitas individu dalam melakukan suatu

tindakan yang baik/ buruk sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Teori yang

kerap digunakan dalam menganalisis pola perilaku dalam moralitas individu adalah

teori yang membahas mengenai level perkembangan (penalaran) moral Kohlberg.

Kohlberg menjelaskan berbagai hal terkait kecenderungan yang akan dimiliki oleh

suatu individu dalam melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan dilema

etika berdasarkan level penalaran moralnya.

Selain moralitas yang terbentuk pada setiap individu, lemahnya pengawasan

dan pengendalian internal dalam suatu organisasi/ lembaga juga menjadi faktor

penyebab terjadinya kecenderungan untuk melakukan kecurangan. Tunggal (1972),

menyatakan bahwa tindakan kecurangan dapat diakibatkan dan dipengaruhi oleh

munculnya suatu dorongan dari berbagai faktor yang mendasari timbulnya suatu

bentuk kecenderungan untuk melakukan kecurangan yaitu adanya faktor

kelemahan dalam efektivitas sistem pengendalian internal suatu organisasi,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

moralitas yang terbentuk pada setiap individu, tingkat kejujuran karyawan yang

cenderung rendah serta tingginya peluang dalam organisasi untuk melakukan suatu

bentuk tindak kecurangan.

Hery (2014) menjelaskan bahwa pengendalian internal merupakan suatu

rangkaian atas berbagai prosedur tertentu dalam suatu organisasi yang bertujuan

untuk melakukan pengawasan atas harta kekayaan yang dimiliki perusahaan agar

dapat meminimalisir berbagai kemungkinan timbulnya suatu bentuk kecurangan

yang disengaja maupun tidak sengaja dalam organisasi dengan menjamin berbagai

informasi yang dibutuhkan secara akurat serta memastikan bahwa seluruh

ketentuan hukum yang berlaku dapat ditaati dalam proses pengendalian internal di

suatu organisasi. Suatu bentuk pengendalian internal yang baik dalam organisasi

akan memungkinan organisasi tersebut melakukan pendeteksian sejak dini atas

berbagai faktor pendorong yang berpotensi menimbulkan suatu penyimpangan di

organisasi.

Dari berbagai pemaparan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa suatu bentuk kecenderungan kecurangan dapat terjadi di berbagai organisasi

tanpa terkecuali. Hal tersebut berarti bahwa tidak menutup kemungkinan fraud juga

dapat terjadi di lingkungan organisasi sektor publik Badan Layanan Umum (BLU)

dalam rumpun kegiatan penyediaan barang dan atau jasa yaitu Rumah Sakit.

Penelitian yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) di bidang

kesehatan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa tren dalam tindakan korupsi

dibidang kesehatan mulai beralih dari korupsi terkait dana obat-obatan bergeser dan

semakin marak pada tindakan korupsi dalam bentuk jaminan dana kesehatan. ICW
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

telah melakukan penelitian dan pemantauan terkait tindak pidana korupsi di sektor

kesehatan pada tahun 2010-2016 dan menemukan berbagai temuan adanya

pergeseran obyek korupsi di sektor kesehatan yang dipengaruhi oleh penerapan e-

katalog dalam pengadaan obat. Sementara, obyek tertinggi dalam kasus korupsi

dibidang kesehatan selama tahun 2010-2016 masih berpatokan pada pemetaan dana

alat-alat kesehatan (Alkes). Selain itu peringkat kasus kecurangan pada obyek

korupsi jaminan kesehatan semakin marak terjadi pasca penerapan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan. Menurut penelitian yang dihasilkan ICW, kasus korupsi terkait jaminan

kesehatan semakin marak dan terus meningkat sehingga menjadikan obyek korupsi

jaminan kesehatan terdapat pada peringkat kedua tertinggi setelah kasus korupsi

terkait dana alat kesehatan (Alkes).

Dalam penelitiannya, ICW menemukan adanya berbagai lembaga dibidang

kesehatan yang melakukan tindak pidana korupsi yaitu Dinas Kesehatan dengan 97

kasus, Rumah Sakit dengan 89 kasus, dan Kementrian Kesehatan sebanyak 12

kasus. ICW juga mengemukakan beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab

terjadinya suatu tindak pidana korupsi di sektor kesehatan yaitu adanya sistem tata

kelola anggaran kesehatan yang buruk, rendahnya transparansi dan keterbukaan

terkait dokumen pengadaan barang dan jasa, lemahnya pengendalian terhadap

prosedur pengadaan, serta rendahnya integritas yang dimiliki oleh pejabat yang

berada di sektor kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menduga bahwa pengendalian internal

dan moralitas individu yang terbentuk merupakan dua faktor yang penting dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sangat berpengaruh terhadap kecenderungan dan indikasi terjadinya tindak

kecurangan dalam suatu organisasi/ lembaga. Oleh sebab itu, peneliti berniat untuk

mengetahui pengaruh dari moralitas individu dan efektivitas pengendalian internal

terhadao kecenderungan kecurangan dalam suatu organisasi terutama di rumpun

organisasi sektor swasta penyediaan barang dan atau jasa di Rumah Sakit Umum

Kharisma Paramedika Wates.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan?

2. Bagaimana pengaruh efektivitas pengendalian internal terhadap

kecenderungan kecurangan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari moralitas

individu terhadap kecenderungan kecurangan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari

efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Organisasi

Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan level penalaran moral

setiap individu dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal yang

terbentuk dalam organisasi agar dapat mencegah faktor-faktor yang berpotensi

menyebabkan timbulnya suatu kecenderungan untuk melakukan kecurangan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi, pengetahuan dan

referensi yang memadai mengenai berbagai faktor penyebab timbulnya suatu

kecenderungan kecurangan di Instansi Kesehatan seperti Rumah Sakit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait pengaruh yang ditimbulkan

antara moralitas individu dan efektivitas pengendalian internal yang terbentuk

atas berbagai kemungkinan terjadinya suatu kecenderungan kecurangan dalam

organisasi.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab I menjelaskan latar belakang permasalahan, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan juga sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab II berisikan berbagai teori yang digunakan dan berhubungan

dengan kecenderungan kecurangan, moralitas individu dan

efektivitas pengendalian internal yang akan digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan untuk mendukung proses penelitian sampai

dengan pembahasan permasalahan yang akan diteliti.

Bab III Metode Penelitian

Bab III menjelaskan berbagai penjabaran dari desain penelitian,

waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, hingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada teknik analisis data yang digunakan dalam proses penelitian

sampai dengan pembahasan masalah yang diteliti.

Bab IV Gambaran Umum RSU Kharisma Paramedika

Bab IV menjelaskan gambaran umum secara garis besar seperti

sejarah berdirinya RSU Kharisma Paramedika, visi, misi, tujuan dan

motto RSU Kharisma Paramedika, lokasi RSU Kharisma

Paramedika, jenis pelayanan kesehatan di RSU Kharisma

Paramedika, dan fasilitas pembayaran pasien di RSU Kharisma

Paramedika.

Bab V Analisis Data Dan Pembahasan

Bab V berisi mengenai deskripsi data, analisis data dan juga

pembahasan masalah yang diteliti.

Bab VI Penutup

Bab VI berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis data,

keterbatasan penelitian dan juga saran yang diberikan oleh peneliti

bagi pihak-pihak yang mempunyai keterkaitan dengan terlaksananya

penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kecenderungan Kecurangan

a. Pengertian Kecenderungan

Menurut Fridson (2002) Kata kecenderungan dalam kamus bahasa

indonesia berasal dari kata cenderung. Cenderung memiliki arti tidak tegak

lurus, condong, maupun miring ke arah yang dituju. Kecenderungan

berarti kecondongan, kesudian, keinginan, ataupun kesukaan hati

seseorang atas sesuatu.

Kecenderungan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau minat

seseorang terhadap suatu hal pada kurun waktu tertentu, namun hal

tersebut belum terealisasikan. Kecenderungan dapat digunakan untuk

meramalkan atau memprediksi suatu kondisi yang akan terjadi di masa

mendatang.

b. Pengertian Kecurangan

Menurut Karyono (2013) Kecurangan merupakan suatu kegiatan melawan

hukum yang bertujuan untuk mengambil maupun mencuri harta yang

dimiliki oleh organisasi. Kecurangan dapat dilakukan oleh pihak

manajemen maupun karyawan yang merupakan pihak internal dalam

organisasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sepihak yang

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

berakibat pada berkurangnya harta/ asset dalam organisasi serta dapat

menjatuhkan reputasi organisasi yang bersangkutan.

c. Tipe-tipe Kecurangan

Karyono (2013: 1) menjelaskan bahwa pelaku kecurangan dapat berasal

dari dalam organisasi (internal) maupun dari luar organisasi (eksternal).

Kecurangan internal merupakan suatu bentuk tindakan menyimpang yang

dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam organisasi

seperti manajer dan karyawan terhadap organisasi yang bersangkutan.

Sedangkan kecurangan eksternal merupakan suatu bentuk tindak

kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak dari luar organisasi yang

berdampak pada kerugian organisasi yang bersangkutan.

d. Jenis-Jenis Kecurangan

Examination Manual 2006 dari Association of Certified Fraud Examiners

dalam Karyono (2013: 17) mengategorikan fraud dalam tiga kategori

utama yaitu.

1) Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan suatu bentuk

kesalahan dalam penyajian suatu laporan keuangan yang dilakukan

dengan niat yang kuat secara sengaja dan bertujuan untuk menipu para

pengguna laporan keuangan.

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengaturan laba dan

perataan laba (income smoothing). Pengaturan laba merupakan

tindakan yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan maupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

mengurangi laba yang dilaporkan sehingga dapat memenuhi tujuan

jangka panjang perusahaan. Sedangkan perataan laba merupakan

suatu aktivitas manajemen yang disengaja dengan melakukan

penukaran hasil pendapatan dan beban dalam suatu entitas pada

beberapa periode untuk membentuk suatu cadangan laba yang

diharapkan dapat digunakan untuk mengurangi fluktuasi laba dan

memanipulasi jumlah laba tersebut pada periopede mendatang.

2) Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Merupakan suatu bentuk kecurangan akuntansi yang erat kaitannya

dengan kegiatan penghilangan secara sengaja atau pencurian asset

dalam suatu entitas. Penyalahgunaan asset pada umumnya dilakukan

oleh pegawai yang memiliki strata atau tingkatan lebih rendah dalam

suatu entitas, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan juga

dapat dilakukan oleh manajemen puncak maupun orang yang

memiliki kedudukan lebih tinggi dalam entitas yang bersangkutan.

3) Korupsi (Corruption)

Secara umum korupsi merupakan suatu tindak penyalahgunaan

kepercayaan yang berasal dari individu dan menyebabkan kerugian

bagi beberapa pihak dengan tujuan untuk mendapatkan suatu

keuntungan pribadi/kelompok. Suatu bentuk korupsi dapat

digolongkan atas pertentangan kepentingan (conflict of interest),

penyuapan (bribery), pemberian tidak sah (illegal gratuities), dan

pemerasan ekonomi (economic exortion).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

e. Indikator Pengukuran Kecenderungan Kecurangan

Indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terkait

kecenderungan kecurangan dikutip dari upaya tata kelola pencegahan

kecurangan menurut Tunggal (2005) yaitu.

1) Ciptakan iklim budaya jujur, keterbukaan, dan saling membantu.

Lingkungan pengendalian anti fraud yang efektif harus didasarkan

pada nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan sehingga dapat

mendukung berbagai perilaku yang dapat diterima serta nilai-nilai

yang dapat digunakan untuk mengatur tingkah laku/ tindakan

individu. Nilai-nilai yang dianut tersebut akan membantu perusahaan

dalam menciptakan budaya jujur, keterbukaan, dan saling membantu

antar sesama individu dalam perusahaan.

2) Proses rekrutmen yang jujur.

Proses rekrutmen merupakan langkah awal dalam memilih dan

memilah para calon pegawai secara ketat dan efektif untuk

meminimalisir dan menghindari kemungkinan perusahaan dalam

mempekerjakan pegawai yang memiliki tingkat kejujuran rendah.

Proses rekrutmen tersebut harus dilaksanakan secara wajar dan

jujur sehingga dapat terhindar dari tindak nepotisme serta dapat

membangun lingkungan pengendalian yang positif. Oleh karenanya,

hanya calon pegawai yang memenuhi ketentuan tertentu yang dapat

diterima dan dipekerjakan dalam suatu perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Pelatihan fraud awareness.

Kesadaran akan suatu tindak kecurangan tidak dapat dilakukan secara

instan. Proses pelatihan dalam menumbuhkan kesadaran serta

kewaspadaan terhadap kecurangan harus diimbangi dengan pelatihan

yang disesuaikan terhadap tanggung jawab pekerjaan masing-masing

individu.

Pelatihan fraud awareness diharapkan mampu meningkatkan

kualitas pegawai dalam melaksanakan berbagai tugas dan pekerjaan

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan agar dapat

meminimalisir berbagai kesalahan yang timbul akibat dari faktor

kesengajaan maupun ketidak sengajaan.

4) Lingkup kerja yang positif.

Lingkungan kerja yang positif mampu mengurangi kemungkinan

terjadinya suatu kecenderungan kecurangan dalam perusahaan. Hal

ini dapat terjadi karena dalam lingkungan yang positif, pengakuan dan

sistem pemberian penghargaan (reward) atas hasil kerja dapat

meningkatkan semangat kerja para pegawai sehingga dapat

meminimalisir kemungkinan terjadinya kecenderungan untuk

melakukan suatu bentuk kecurangan yang dapat merugikan

perusahaan.

5) Kode etik yang jelas, mudah dimengerti, dan ditaati.

Kode etik merupakan suatu sistem norma, nilai dan juga aturan

profesional tertulis dalam perusahaan dan dinyatakan dalam berbagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

kriteria tertentu yang secara tegas menyatakan berbagai perbuatan

benar yang diperbolehkan maupun perbuatan dilarang yang harus

dihindari.

Kode etik atau aturan tertulis ini harus disosialisasikan dan

disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Sanksi

tegas akan diberikan terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan

atas kode etik yang berlaku.

6) Program bantuan kepada pegawai yang mendapat kesulitan.

Kecenderungan kecurangan dapat terjadi akibat dari permasalahan

pribadi yang dialami oleh setiap individu dalam organisasi. Berbagai

permasalahan yang menemui jalan buntu akan mendorong

kecenderungan individu untuk melakukan suatu bentuk tindak

kecurangan.

Oleh karena itu, program bantuan dan perhatian yang diberikan

oleh perusahaan dapat meringankan beban individu yang

bersangkutan sehingga dapat mencegah terjadinya kecenderungan

kecurangan dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi dalam

perusahaan.

7) Tanamkan kesan bahwa setiap tindakan kecurangan akan

mendapatkan sanksi yang setimpal.

Strategi yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya

kecenderungan kecurangan adalah dengan menanamkan kesan bahwa

setiap tindakan kecurangan akan mendapatkan sanksi dan efek jera


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

atas perbuatannya sehingga kecenderungan untuk melakukan

berbagai penyimpangan dapat dicegah dan diminimalisir sejak dini.

Strategi ini memerlukan kerja sama yang kuat antar setiap

bagian dalam perusahaan agar seluruh pegawai termasuk pembuat

kebijakan dapat melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab secara

baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan bersama dalam

perusahaan.

f. Faktor Penyebab/ Pendorong Fraud – Fraud Diamond Theory

1) Pengertian Fraud Diamond Theory

Fraud diamond theory merupakan sebuah teori yang berkaitan dan

merupakan teori penyempurnaan dari fraud triangle theory. Teori

berlian menambahkan satu elemen dalam rumusan teori segitiga

kecurangan yaitu elemen capability atau kemampuan. Ristianingsih

(2017) memberikan pandangan bahwa elemen capability ini

merupakan suatu elemen yang diyakini memiliki pengaruh yang kuat

terhadap kecurangan (fraud) selain ketiga elemen lain yang sudah

terdapat pada fraud triangle theory yaitu tekanan (pressure),

kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rasionalization).

2) Elemen dalam Fraud Diamond Theory

a) Tekanan (pressure)

Kecurangan dapat terjadi karena adanya dorongan yang kuat pada

karyawan (employee fraud) dan manajer (management fraud)

yang dapat terbentuk karena adanya tekanan keuangan yang pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

umumnya berupa dorongan untuk melakukan gaya hidup mewah

yang tidak sesuai dengan kemampuan perolehan pendapatan yang

tidak memadai, terikat banyak hutang, keserakahan dan berbagai

kebutuhan yang tidak terduga. Tekanan yang lain adalah adanya

tekanan dari lingkungan kerja yang timbul karena adanya

perasaan tidak puas dan kurang dihargai dalam pekerjaan, selain

itu kebiasaan buruk juga dapat menjadi pencetus terjadinya

dorongan untuk melakukan fraud seperti kecanduan narkoba,

obat-obatan terlarang, judi dan lain sebagainya.

b) Kesempatan (opportunity)

Peluang/ kesempatan yang terbuka lebar untuk melakukan suatu

bentuk tindak kecurangan dapat dengan mudah memungkinkan

terjadinya suatu kecenderungan untuk melakukan suatu tindak

kecurangan. Munculnya peluang/ kesempatan dapat terjadi akibat

dari lemahnya pengendalian internal dalam suatu organisasi

dalam upaya untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan. Selain

itu lemahnya sanksi dan ketidakmampuan pihak manajemen

dalam menilai kualitas kinerja karyawan juga berpengaruh pada

tingginya peluang untuk melakukan suatu kecurangan dalam

organisasi.

Elemen kesempatan ini lebih menekankan pada kasus

penyalahgunaan wewenang sehingga elemen kesempatan

merupakan elemen yang paling memungkinkan untuk dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

digunakan dalam upaya mencegah dan meminimalisir terjadinya

risiko fraud dengan melakukan penerapan pengendalian interal

yang efektif dalam organisasi serta melakukan deteksi sejak dini

terhadap kecenderungan terjadinya fraud.

c) Rasionalisasi (rasionalization)

Rasionalisasi atau pembenaran merupakan unsur yang terpenting

dalam kemungkinan terjadinya suatu fraud karena pelaku akan

selalu mencari dan membuat alasan yang kuat untuk

mendapatkan pembenaran atas tindakan yang dilakukan. Upaya

pembenaran tersebut dapat terjadi karena pelaku merasa memiliki

jabatan dan kekuasaan yang tinggi dalam organisasi sehingga

merasa berhak menerima lebih banyak dari yang telah diterima,

pelaku merasa tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang

wajar dan lumrah dilakukan dalam lingkungan kerjanya, pelaku

menganggap bahwa tindakan kecurangan yang dilakukan

memiliki tujuan yang baik.

d) Kemampuan (capability)

Menurut Wolfe dan Hermanson (2004) dalam Ristianingsih

(2017) terdapat banyak kasus kecurangan yang bernominal besar

hingga miliaran dolar. Kecurangan dalam nominal dan angka

yang besar tidak mungkin dapat terjadi apabila tidak ada pihak

tertentu dengan kewenangan khusus yang membuka peluang bagi

timbulnya suatu kecurangan (fraud) dalam organisasi. Elemen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

kemampuan (capability) berkaitan erat dengan peranan pihak

tertentu dalam suatu organisasi terutama pihak-pihak yang

memiliki jabatan tinggi atau kapasitas khusus sehingga dapat

menemukan berbagai celah untuk mengenali peluang dan

memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada untuk melakukan

suatu tindak kecurangan (fraud) dalam organisasi yang

bersangkutan.

2. Moralitas Individu – Teori Kohlberg

a. Pengertian Moralitas Individu

Menurut Duska (1982) teori moralitas merupakan suatu bentuk

perwujudan atas sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh individu

berdasarkan norma dan nilai hukum yang berlaku sesuai dengan kondisi

lingkungan masing-masing individu. Lebih lanjut, seorang individu

dikatakan memiliki moralitas yang baik adalah ketika individu tersebut

mampu hidup dengan menaati berbagai norma dan nilai hukum yang

berlaku di lingkungannya.

Sedangkan menurut Lawrence Kohlberg (dalam Duska, 1982)

tahapan perkembangan teori terkait moralitas merupakan suatu bentuk

tolok ukur dalam mengidentifikasi tinggi/ rendahnya tahapan

perkembangan moral atas perilaku yang ditimbulkan berdasarkan level

penalaran moral yang timbul pada setiap individu. Teori perkembangan

moralitas individu merepresentasikan bahwa level penalaran moral yang

dimiliki oleh setiap individu akan memengaruhi perilaku etis yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

ditimbulkan, perilaku yang ditunjukkan oleh individu dengan level

penalaran moral tinggi akan jauh berbeda dengan individu yang memiliki

level penalaran moral rendah dalam menghadapi suatu dilema etika. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi level penalaran moral individu

akan memperkecil kemungkinan individu tersebut dalam melakukan suatu

kecenderungan kecurangan, sebaliknya suatu kecenderungan untuk

melakukan tindak kecurangan akan semakin tinggi ketika level penalaran

moral yang dimiliki oleh setiap individu cenderung lebih rendah.

Lawrence Kohlberg (dalam Duska, 1982) menyatakan bahwa setiap

individu akan melalui berbagai tahap perkembangan moralnya dengan

tahapan dan urutan yang sama meskipun upaya yang dilakukan oleh setiap

individu dalam mencapai tahap perkembangan tersebut berbeda.

b. Fokus Utama Teori Kohlberg

Lawrence Kohlberg (dalam Duska, 1982) mengarahkan fokus

pandangannya pada penalaran moral yang merupakan dasar dari setiap

perilaku etis yang dilakukan oleh masing-masing individu. Kohlberg

berasumsi bahwa sebuah kematangan moral datang dari penalaran pikiran

yang digunakan untuk mempertimbangkan berbagai alasan kuat suatu

individu dalam menentukan baik/ buruknya suatu tindakan.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh

Kohlberg sendiri bahwa suatu bentuk kematangan moral tidak dapat

ditentukan berdasarkan pada tingkah laku moral yang diperlihatkan pada

setiap individu maupun pada pendapat orang lain terkait tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dilakukan termasuk dalam tindakan yang baik/ buruk. Karena hal yang

membedakan suatu individu telah mencapai kedewasaan dan kematangan

dalam sikap dan pemikiran hanya dapat didasarkan pada kemampuan suatu

individu dalam mempertimbangkan penalaran moral dengan memberikan

berbagai penjelasan dan alasan yang masuk akal untuk menentukan baik/

buruknya suatu tindakan yang dilakukan.

c. Tahap-tahap Perkembangan Moral Kohlberg

Dalam penelitiannya, Kohlberg mengidentifikasi berbagai perspektif yang

digunakan sebagai dasar dalam penentuan tahap-tahap perkembangan

moralnya. Duska (1982: 59) mengklasifikasikan adanya enam tahap

perkembangan moral yang digolongkan menjadi dua tahap dan dibedakan

dalam tiga tingkatan (level) berbeda yaitu tingkatan pra-konvensional,

tingkatan konvensional dan tingkatan pasca-konvensional. Tabel berikut

menunjukkan tahap perkembangan moral dalam model moral Kohlberg.

Tabel 2.1 Model Moral Kohlberg


Tingkatan Tahapan Keterangan
3 Pasca-konvensional 6 Orientasi prinsip etika
universal
5 Orientasi kontrak sosial
legalitis
2 Konvensional 4 Orientasi hukum dan
ketertiban
3 Orientasi kesepakatan antar
pribadi atau orientasi “anak
manis”
1 Pra-konvensional 2 Orientasi relativis
instrumental
1 Orientasi hukuman dan
kepatuhan
Sumber: Duska (1982)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Berdasarkan Tabel 2.1 tingkatan yang paling rendah adalah tingkat pra-

konvensional, pada tingkatan ini kepekaan individu terhadap peraturan

mulai terbentuk dan mulai dapat membedakan berbagai perbandingan atas

baik/ buruk maupun benar/ salah suatu tindakan berdasarkan sudut

pandang dari akibat yang akan ditimbulkan atas berbagai tindakan yang

dilakukan. Tingkatan Pra-konvensional dibagi dalam dua tahap

perkembangan yaitu.

1) Tahap 1 – Orientasi hukuman dan kepatuhan

Merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menghindari hukuman

dan berusaha untuk mematuhi hukum yang berlaku. Hal ini terjadi karena

adanya pandangan bahwa baik/ buruknya suatu tindakan ditentukan

berdasarkan berbagai akibat fisik yang ditimbulkan.

2) Tahap 2 – Orientasi relativis instrumental

Perbuatan benar pada tahap ini berorientasi pada suatu upaya untuk

memprioritaskan kepentingan pribadi maupun orang lain dalam

melakukan suatu tindakan. Hal tersebut dapat didasarkan pada tindakan

yang saling menguntungkan dan bersifat timbal-balik antar individu.

Tingkatan kedua merupakan tingkat konvensional. Pada tingkat ini

individu akan berfokus dan mendasarkan tindakannya pada persetujuan

dari orang sekitar maupun norma yang berlaku di masyarakat. Sikap yang

terbentuk pada tingkat konvensional akan membentuk individu untuk

memiliki sikap yang berorientasi pada kesetiaan, memberikan

perlindungan, serta dapat menyesuaikan diri sesuai dengan harapan pihak-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

pihak yang bersangkutan. Terdapat dua tahap lanjutan dalam tingkatan

konvensional yaitu.

3) Tahap 3 – Orientasi kesepakatan antar pribadi atau orientasi “anak manis”

Pada tahap ini individu akan mendasarkan tindakan atas persetujuan orang

sekitar untuk mendapatkan gambaran mengenai tindakan yang baik

berdasarkan niat dalam diri individu. Ungkapan “bermaksud baik”

merupakan suatu hal yang penting dan merupakan hal pertama yang akan

dipikirkan oleh setiap individu dalam memupuk niat untuk bersikap baik.

Sedangkan ungkapan “bersikap manis” memiliki intensi yang kuat sebagai

penentu diterimanya niat baik suatu individu dalam lingkungan yang

bersangkutan.

4) Tahap 4 – Orientasi hukum dan ketertiban

Pada tahap ini individu mendasarkan tindakannya pada norma yang

berlaku di masyarakat. Tahapan ini memungkinkan individu untuk

senantiasa memelihara ketertiban sosial dengan menaati berbagai

kewenangan hukum dan peraturan yang berlaku.

Tingkatan tertinggi dalam level moral Kohlberg adalah tingkat pasca-

konvensional. Tingkatan ini digunakan sebagai sarana untuk memahami

serta melaksanakan berbagai nilai berlandaskan prinsip moral yang

berlaku. Tahapan pada tingkat pasca-konvensional meliputi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

5) Tahap 5 – Orientasi kontrak sosial legalitis

Pada tahap ini individu cenderung memahami bahwa perbuatan yang baik

merupakan suatu tindakan yang telah diuji secara kritis dan telah

disepakati oleh seluruh masyarakat.

6) Tahap 6 – Orientasi prinsip etika universal

Tahap ini berkaitan erat dengan keputusan hati nurani yang berhubungan

dengan prinsip keadilan, pertukaran hak, keselarasan hak asasi manusia

dan penghormatan atas martabat manusia meskipun hal tersebut

bertentangan dengan hukum yang berlaku.

3. Efektivitas Pengendalian Internal

a. Pengertian Efektivitas Pengendalian Internal

COSO (2013) menjelaskan pengertian dari pengendalian internal sebagai

berikut.

“internal control is process, effected by an entity’s board of directors,


management and other personnel designed to provide reasonable
assurance regarding the achievement of objective relating to operations,
reporting and complience.”

Berdasarkan kutipan tersebut, pengendalian internal merupakan

suatu proses pengawasan, pengelolaan maupun pengoperasian yang

melibatkan dewan komisaris, pihak manajemen, dan elemen lain dalam

perusahaan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang memadai

terkait efektivitas operasional dalam perusahaan, sistem pelaporan

keuangan yang andal dan kredibel, serta penerapan sikap disiplin dan

ketaatan setiap elemen dalam perusahaan terhadap berbagai ketentuan

yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

b. Metode Pengendalian Internal

Karyono (2013) merancang suatu metode pengendalian internal yang

dijelaskan dalam lima kelompok pengendalian dalam mencegah

kemungkinan terjadinya suatu kecenderungan kecurangan dalam

organisasi yaitu.

1) Pengendalian Organisasi (Organizational Control)

Suatu aktivitas dalam organisasi dalam mengatur pelaksanaan kinerja

dan perencanaan kinerja dalam organisasi yang bertujuan untuk

mencapai keberhasilan tujuan utama yang ingin diraih organisasi.

Pengendalian organisasi digolongkan dalam tiga jenis pengendalian

yaitu pengendalian strategis, pengendalian operasional, dan

pengendalian manajemen.

Pengendalian strategis merupakan suatu langkah dalam

melakukan penilaian dan pengevaluasian strategi organisasi yang

telah ditetapkan oleh pembuat kebijakan agar dapat meningkatkan

maupun menganalisis ulang strategi yang telah ditetapkan demi

keberlangsungan jangka panjang organisasi. Pengendalian

operasional merupakan proses penilaian kinerja yang dilakukan

dengan membandingkan kualitas kinerja individu dalam organisasi

dengan keterlibatan individu dalam organisasi yang telah ditentukan

pada rencana organisasi. Sedangkan Pengendalian manajemen

merupakan suatu metode yang digunakan dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi secara keseluruhan untuk melihat kesesuaian strategi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

utama yang telah dirancang dan dijalankan oleh organisasi dengan

pencapaian yang telah direalisasikan dari rencana jangka menengah

organisasi.

2) Pengendalian Operasi (Operational Control)

Suatu aktivitas yang dilakukan dengan menentukan berbagai sumber

daya yang akan dialokasikan dalam memenuhi kebutuhan dan rencana

organisasi, kemampuan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan

organisasi pada masa berjalan dan melakukan evaluasi serta

penganalisisan rencana.

Rencana yang telah berjalan dan sesuai dengan tujuan

perusahaan tidak memerlukan perubahan yang signifikan sehingga

hanya perlu melakukan peningkatan kualitas kinerja, sedangkan

rencana yang gagal memenuhi target organisasi akan dievaluasi dan

dianalisis ulang untuk menunjang keberhasilan tujuan organisasi

dimasa mendatang.

3) Pengendalian Personalia (Control for Personal Management)

Sebuah kegiatan dalam organisasi yang berfungsi untuk mengelola

berbagai sumber daya yang akan dialokasikan dalam organisasi

bersangkutan. Fokus utama dalam pengendalian personalia adalah

upaya untuk melakukan pengendalian atas sumber daya manusia yang

terlibat dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya

manusia yang diatur dalam oleh manajemen personalia berkaitan

dengan database karyawan, sistem penggajian, keakuratan data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

absensi, pencatatan cuti tahunan, filling dokumen, rekrutmen, dan

pembayaran benefit lainnya.

4) Pengendalian Review (Review Control)

Suatu sistem dalam pengendalian internal yang bertujuan untuk

melakukan pengecekan dan melindungi kebijakan dalam organisasi

dari berbagai kesalahan yang bersumber dari sumber daya manusia

yang ada dan meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu kesalahan

dan penyimpangan yang berisiko tinggi dapat terjadi dalam

organisasi.

5) Pengendalian melalui fasilitas dan peralatan (Facilities and

Equipment Control)

Bentuk pengawasan dalam internal organisasi yang berhubungan

dengan tingkat pemeliharaan persediaan dan fasilitas yang dimiliki

oleh organisasi tersebut. Pengendalian fasilitas juga dapat digunakan

untuk menunjang keberlanjutan kegiatan perusahaan atas efektivitas

fasilitas yang dihasilkan selama proses pelaksanaan dan pencapaian

tujuan organisasi. Kebijakan yang ditetapkan dalam fasilitas dan

peralatan dapat digunakan untuk menganalisis dan menghindarkan

organisasi dari berbagai risiko kecurangan yang mungkin terjadi.

c. Jenis-jenis Pengendalian Internal

Karyono (2013) mengategorikan pengendalian internal dalam lima

komponen yang berbeda yaitu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

1) Pengendalian Preventif (preventive controls)

Suatu bentuk upaya yang digunakan oleh pihak manajemen dalam

melakukan pengawasan dan pengendalian untuk mencegah dan

menanggulangi suatu permasalahan sejak dini sebelum pada akhirnya

permasalahan tersebut terjadi dalam suatu perusahaan dengan cara

melakukan pemisahan fungsi tugas, pemeriksaan keandalan data,

akurasi perhitungan, dan sebagainya.

2) Pengendalian Detektif (detective controls)

Upaya yang dilakukan untuk melakukan pendeteksian terhadap

kemungkinan terjadinya suatu permasalahan yang potensial dalam

perusahaan dengan melakukan pemantauan terhadap aktivitas

operasional perusahaan, melaksanakan pengauditan secara berkala,

dan sebagainya.

3) Pengendalian Korektif (corrective controls)

Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melakukan

perbaikan atas permasalahan yang berdampak pada kegagalan

pencapaian tujuan organisasi yang telah diidentifikasi pada tahap

pengendalian preventif dan detektif.

4) Pengendalian Langsung (directive controls)

Upaya yang digunakan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan

kegiatan pada tujuan awal perusahaan dengan melakukan pengamatan

aktivitas perusahaan ketika kegiatan tersebut sedang berjalan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

5) Pengendalian Kompensatif (compensative controls)

Upaya pengendalian yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas

pengendalian atas suatu kegiatan dalam pengendalian yang

terbengkalai.

d. Tujuan Pengendalian Internal

Arens (2014: 340) menjelaskan terdapat tiga tujuan umum dalam

menyusun pengendalian internal yang terdiri dari.

1) Reliabilitas pelaporan keuangan

Secara harfiah, kata reabilitas menggambarkan keandalan informasi

dan suatu hal yang dapat dipercaya kebenarannya. Dalam melakukan

suatu kegiatan pelaporan keuangan, manajemen berhak untuk

memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan tersebut dapat

dipercaya dan diandalkan bagi para pengguna informasi laporan

keuangan. Selain itu, manajemen juga wajib melakukan pemantauan

terkait kesesuaian penyajian laporan keuangan dengan standar

pelaporan keuangan yang berlaku umum agar informasi yang

disampaikan dapat disajikan secara wajar dan dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

2) Efisiensi dan efektivitas operasi

Tujuan dari pengendalian internal adalah untuk mendapatkan

informasi atas pelaksanaan operasi dan penggunaan sumber daya yang

efisien dan efektif dalam suatu organisasi. Suatu pengendalian internal

yang efisien belum tentu efektif, begitu pula sebaliknya. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat terkait dengan

aktivitas dan operasi dalam perusahaan yang akan digunakan oleh

pihak manajemen untuk menunjang proses pengambilan keputusan

dalam suatu organisasi.

3) Ketaatan pada hukum dan peraturan

Sebuah kegiatan yang mewajibkan setiap organisasi untuk

memastikan dipatuhinya berbagai hukum dan peraturan yang berlaku

dalam lingkup keuangan maupun non-keuangan.

e. Komponen Pengendalian Internal

Kerangka pengendalian internal yang dikeluarkan oleh COSO (2013)

mencakup lima komponen pengendalian yaitu.

1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan Pengendalian mengarahkan seluruh pemimpin dan

pemangku kepentingan dalam suatu instansi untuk menciptakan dan

memelihara lingkungan organisasi yang positif untuk menunjang

efektivitas pengendalian inten dan menciptakan manajemen yang

sehat.

2) Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Upaya pengendalian internal yang dilakukan dengan memberikan

suatu bentuk penilaian dalam rangka meminimalisir terjadinya

kemungkinan kejadian yang berisiko terhadap pencapaian tujuan

organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

3) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Kegiatan yang dilakukan untuk memastikan tercapainya suatu

pelaksanaan yang efektif dari pedoman dan arahan yang telah

diberikan oleh pimpinan dalam organisasi yang bersangkutan.

4) Informasi dan Komunikasi (Information & Communication)

Segala bentuk informasi yang ada harus dicatat dan dilaporkan kepada

pimpinan instansi dan berbagai pihak yang berkepentingan. Informasi

tersebut digunakan untuk proses pengambilan keputusan dan

disebarluaskan dalam bentuk dan waktu yang tepat.

5) Pengawasan (Monitoring)

Sebuah proses penilaian kualitas kinerja secara berkala yang

dilakukan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan

proses tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.

f. Keterbatasan Pengendalian Internal

Menurut Hery (2014) keterbatasan pengendalian internal dapat disebabkan

oleh dua faktor pendukung yaitu.

1) Sumber Daya Manusia

Dalam suatu organisasi, faktor sumber daya manusia menjadi salah

satu faktor utama dalam melaksanakan suatu sistem pengendalian

yang efektif. Sikap yang dimiliki manusia dapat memberikan dampak

positif sekaligus dampak negatif dalam penerapan suatu sistem

pengendalian internal. Sikap yang baik akan mendukung

terlaksananya suatu pengendalian yang optimal dalam organisasi,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

namun sikap yang tidak baik seperti kelelahan, ceroboh, bersikap acuh

tak acuh akan membuat suatu sistem pengendalian internal dalam

organisasi menjadi tidak efektif.

2) Ukuran Perusahaan

Besar/ kecilnya skala perusahaan akan memengaruhi efektivitas suatu

pengendalian internal yang dilaksanakan. Perusahaan dengan skala

yang kecil akan mengalami kesulitan dalam menerapkan pembagian

tugas dan pengecekan internal. Hal ini disebabkan karena adanya

keterbatasan jumlah pegawai dalam suatu perusahaan.

B. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Zulfikar (2017) menjelaskan bahwa moralitas aparat berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan, hal ini berarti bahwa

semakin tinggi moralitas aparat yang terbentuk, maka kecenderungan untuk

melakukan suatu bentuk kecurangan pada SKPD Kabupaten Sinjai akan menurun

secara signifikan. Pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kecenderungan kecurangan, hal ini memiliki makna bahwa semakin tinggi

efektivitas pengendalian internal yang diterapkan pada suatu instansi akan dapat

mengurangi kecenderungan kecurangan yang mungkin dilakukan oleh aparat.

Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kompensasi

di SKPD Kabupaten Sinjai maka kecenderungan kecurangan yang mungkin terjadi

dapat menurun. Berbeda dengan hasil perumusan ketiga hipotesis sebelumnya,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan yang berarti bahwa asimetri informasi yang tinggi akan memperbesar

kemungkinan terjadinya suatu kecenderungan kecurangan di SKPD Kabupaten

Sinjai.

Penelitian Korompis, Saerang, dan Morasa (2018) menjelaskan berbagai

pengaruh yang ditimbulkan dari faktor moralitas individu, asimetri informasi, dan

keefektifan pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa moralitas individu dan keefektifan

pengendalian internal berpengaruh signifikan negatif terhadap kecenderungan

kecurangan artinya semakin tinggi level penalaran moral suatu individu dan

semakin efektif pengendalian internal yang diterapkan maka kemungkinan untuk

terjadi suatu kecenderungan kecurangan akan semakin rendah. Sedangkan asimetri

informasi memiliki hasil yang berbeda dengan kedua variabel lainnya yaitu asimetri

informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kecenderungan kecurangan, hal

ini memiliki arti bahwa asimetri informasi yang tinggi akan menyebabkan

kecenderungan kecurangan semakin marak terjadi.

Penelitian yang dilakukan Putra dan Latrini (2018) menjelaskan bahwa suatu

bentuk kecenderungan untuk melakukan kecurangan (fraud) dapat dihindari dengan

menerapkan pengendalian internal yang efektif dalam organisasi, meningkatkan

budaya organisasi yang baik sehingga dapat membentuk pola pikir setiap individu

untuk memiliki sense of belonging (rasa ikut memiliki) dan sense of identity (rasa

bangga sebagai bagian dari organisasi) agar dapat menutup berbagai peluang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

timbul bagi individu untuk melakukan fraud. Selain itu, moralitas tinggi pada setiap

individu akan mendorong masing-masing pribadi untuk menentukan perilaku

maupun tindakan yang sesuai dengan level penalaran moralnya dalam menghadapi

suatu dilema etika sehingga akan terhindar dari berbagai kecenderungan untuk

melakukan suatu bentuk kecurangan (fraud). Hal ini dapat dilihat dari hasil

penelitian Putra dan Latrini (2018) yang menunjukkan bahwa pengendalian

internal, budaya organisasi dan moralitas berpengaruh negatif pada kecenderungan

kecurangan di LPD se-Kabupaten Gianyar. Hasil tersebut memiliki makna bahwa

semakin tinggi dan baik pengendalian internal, budaya organisasi dan moralitas

yang dimiliki oleh Kepala LPD se-Kabupaten Gianyar maka kecenderungan untuk

melakukan suatu kecurangan semakin rendah dan menurun.

Terdapat berbagai persamaan dan juga perbedaan yang ditemukan setelah

membaca dan mempelajari penelitian terdahulu yang telah ditulis dan diteliti oleh

Zulfikar (2017), Korompis (2018) dan Putra (2018). Persamaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu yaitu kesamaan dalam meneliti dua faktor yang

berpengaruh terhadap kecenderungan dalam melakukan kecurangan (fraud) yaitu

terdapat pada variabel moralitas individu dan efektivitas pengendalian internal.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

dibandingkan dengan melihat berbagai fenomena kecurangan (fraud) yang marak

terjadi di Indonesia pada tahun 2016 yaitu dalam bentuk tindak pidana korupsi.

Ketiga penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zulfikar (2017),

Korompis (2018) dan Putra (2018) hanya dilakukan pada instansi pemerintah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

sektor publik seperti SKPD Kabupaten Sinjai, Badan Pengelola Keuangan dan

Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara, serta LPD se-Kabupaten Gianyar.

Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini mencoba menelaah dan

juga mengidentifikasi berbagai kasus kecurangan (fraud) yang terjadi di Rumah

Sakit swasta melalui dua variabel pendukung yaitu moralitas individu dan

efektivitas pengendalian internal. Identifikasi ini didasarkan pada pemaparan kasus

yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) pada tahun 2017 dibidang

kesehatan yang menyatakan bahwa kasus terkait pemetaan dana alat-alat kesehatan

(Alkes) dan kasus terkait penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKS) oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan kasus korupsi yang

memiliki peringkat tertinggi dalam bidang kesehatan selama tahun 2010-2016 yang

disebabkan karena adanya sistem tata kelola yang buruk, rendahnya transparansi,

lemahnya sistem pengendalian internal serta rendahnya integritas yang dimiliki

oleh pegawai di bidang kesehatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

C. Model Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

(X) (Y)

Moralitas
Individu
H1
(X1)

Kecenderungan Kecurangan
(Y)
Efektivitas
Pengendalian
Internal H2

(X2)

Gambar 2.1 Model Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Moralitas Individu terhadap Kecenderungan Kecurangan

Moralitas merupakan suatu bentuk petunjuk penerapan pola tingkah laku dalam

masyarakat untuk mengetahui tingkat baik/ buruk perilaku yang ditimbulkan.

Menurut Korompis, dkk. (2018) moralitas dapat digunakan untuk menghindari

perilaku buruk yang dapat menimbulkan kecenderungan untuk melakukan

suatu tindak kecurangan. Puspasari (2012) menjelaskan bahwa semakin tinggi

moralitas individu yang terbentuk maka akan lebih memperhatikan hal-hal

yang berkaitan dengan kepekaan individu terhadap kepentingan bersama

sehingga individu yang memiliki moralitas yang tinggi akan cenderung untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

berusaha menghindarkan diri dari berbagai hal yang dianggap menyimpang

dan merugikan berbagai pihak yang bersangkutan. Menurut Puspasari dan Eko

(2012) level penalaran moral yang terbentuk akan berpengaruh terhadap

perilaku etis yang dimiliki oleh masing-masing individu. Oleh sebab itu,

tingkat tinggi rendahnya moralitas yang terbentuk pada setiap individu akan

menentukan perilaku etis mereka dalam menghadapi suatu dilema etika.

Dalam penelitian ini, apabila setiap individu pada RSU Kharisma

Paramedika telah sampai pada tahap perkembangan moral yang tinggi atau bisa

dikatakan telah memiliki moralitas yang tinggi, maka individu tersebut akan

lebih memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

Sehingga setiap individu di RSU Kharisma Paramedika akan memiliki

kesadaran untuk menghindarkan diri dari berbagai perilaku menyimpang. Oleh

sebab itu, tingkat tinggi/ rendahnya moralitas yang terbentuk pada setiap

individu di RSU Kharisma Paramedika akan mempengaruhi perilaku etis yang

ditimbulkan berdasarkan norma dan nilai hukum yang berlaku di

lingkungannya.

Individu yang telah memiliki moralitas yang tinggi akan senantiasa

melakukan hal benar dan menghindarkan diri dari indikasi kecenderungan

kecurangan apabila moralitas individu pada RSU Kharisma Paramedika

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan. Sehingga moralitas

yang tinggi pada setiap individu di RSU Kharisma Paramedika akan

menurunkan indikasi kecenderungan kecurangan dalam bekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Rumusan hipotesis pada penelitian ini berkaitan dengan Fraud Diamond

Theory (Teori Berlian) yang menjelaskan adanya empat elemen/ faktor

penyebab terjadinya kecenderungan kecurangan. Variabel Moralitas Individu

memiliki keterkaitan terhadap dua elemen dari ke empat elemen penyebab

terjadinya kecenderungan kecurangan yang terdapat pada Fraud Diamond

Theory. Elemen yang pertama adalah tekanan (pressure) yang menjelaskan

bahwa kecurangan dapat terjadi karena terdapat dorongan yang kuat yang

terbentuk karena adanya tekanan yang berasal dari keuangan, lingkungan kerja

dan juga kebiasaan buruk. Dalam penelitian ini elemen tekanan berkaitan

dengan moralitas individu karena apabila seluruh karyawan pada RSU

Kharisma Paramedika telah berada pada tahap penalaran moral yang tinggi

atau dapat dikatakan sudah memiliki moralitas yang tinggi, maka walaupun

individu merasa tertekan karena adanya masalah yang berasal dari keuangan,

lingkungan kerja maupun kebiasaan buruk, individu tersebut tidak akan

melakukan kegiatan menyimpang yang berindikasi pada kecenderungan

kecurangan.

Selain itu elemen rasionalisasi atau pembenaran dalam Fraud Diamond

Theory juga berkaitan dengan moralitas individu karena apabila individu pada

RSU Kharisma Paramedika telah memiliki moralitas yang tinggi maka individu

tersebut tidak akan mencari dan membuat alasan yang kuat untuk mendapatkan

pembenaran atas tindakan buruk yang dilakukan, sebaliknya individu tersebut

akan senantiasa menghindarkan diri dari berbagai perilaku yang menyimpang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Hasil penelitian yang dilakukan Korompis, dkk. (2018) menunjukkan

bahwa moralitas individu memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap

kecenderungan kecurangan. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut.

H1: Moralitas Individu berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan.

2. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan

Kecurangan

Pengendalian internal merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya

memberikan perlindungan bagi perusahaan terhadap berbagai kelemahan yang

dimiliki oleh masing-masing individu dalam perusahaan serta dapat digunakan

untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu tindakan yang menyimpang

dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan. Menurut Putra

dan Made (2018) pengendalian internal memiliki peranan yang penting dalam

meramalkan timbulnya suatu bentuk kecenderungan untuk melakukan

kecurangan dalam organisasi. Efektivitas suatu pengendalian internal yang

baik dapat digunakan untuk mencegah bahkan menutup segala bentuk peluang

yang timbul dalam kemungkinan terjadinya suatu bentuk kecenderungan

kecurangan.

Dalam penelitian ini, apabila sistem pengendalian internal dalam RSU

Kharisma Paramedika telah berjalan dengan baik dan efektif maka segala

proses pengawasan, pengelolaan, dan pengoperasian dalam upaya tata kelola

pencegahan kecenderungan kecurangan akan berjalan dengan lancar. Sehingga

efektivitas pengendalian internal yang baik dalam perusahaan akan menutup


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

segala kemungkinan terjadinya suatu kecenderungan kecurangan dalam RSU

Kharisma Paramedika apabila efektivitas pengendalian internal berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan.

Rumusan hipotesis pada penelitian ini berkaitan dengan Fraud Diamond

Theory (Teori Berlian) yang menjelaskan adanya empat elemen/ faktor

penyebab terjadinya kecenderungan kecurangan. Variabel Efektivitas

Pengendalian Internal memiliki keterkaitan terhadap dua elemen dari keempat

elemen penyebab terjadinya kecenderungan kecurangan yang terdapat pada

Fraud Diamond Theory. Elemen yang pertama adalah kesempatan

(opportunity) yang menjelaskan bahwa peluang atau kesempatan yang terbuka

lebar dalam perusahaan yang terjadi akibat lemahnya efektivitas pengendalian

internal akan memungkinkan terjadinya suatu kecenderungan kecurangan.

Dalam penelitian ini, apabila RSU Kharisma Paramedika telah menerapkan

sistem pengendalian internal yang baik dan efektif, maka hal tersebut dapat

digunakan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya suatu kecenderungan

kecurangan dengan cara melakukan pendeteksian sejak dini terhadap berbagai

indikasi yang memicu timbulnya kecenderungan kecurangan di RSU Kharisma

Paramedika.

Elemen yang kedua adalah kemampuan (capability) yang menjelaskan

bahwa elemen kemampuan berkaitan erat dengan peranan berbagai pihak yang

memiliki jabatan tinggi maupun pihak yang memiliki kapasitas khusus dalam

perusahaan sehingga dapat menemukan celah untuk mengenali peluang dan

memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada untuk melakukan suatu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

kecenderungan kecurangan. Dalam penelitian ini, apabila efektivitas

pengendalian internal di RSU Kharisma Paramedika telah berjalan dengan

baik dan efisien, maka hal tersebut akan menutup segala kemungkinan

terjadinya kecenderungan kecurangan pada setiap unit/ bagian di RSU

Kharisma Paramedika, terutama bagi pihak-pihak yang memiliki jabatan tinggi

sekalipun.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Korompis, dkk. (2018)

menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian internal berpengaruh signifikan

negatif terhadap kecenderungan kecurangan. Berdasarkan uraian tersebut maka

peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut.

H2: Efektivitas Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kecenderungan


Kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan survei yang dilakukan pada seluruh

karyawan di RSU Kharisma Paramedika Wates. Menurut Spillane (2008: 96)

penelitian survei berfokus pada data statistik yang digunakan untuk menguji

hipotesis dan menarik suatu kesimpulan.

Penelitian kuantitatif digunakan untuk melihat hubungan variabel terhadap

objek yang diteliti dan masalah kajian penelitian akan dinyatakan dalam bentuk

hipotetis. Penelitian ini akan menguji pengaruh antara moralitas individu dan

efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan di RSU

Kharisma Paramedika Wates. Penelitian ini menggunakan bantuan program IBM

SPSS Statistics (Statistikal Product and Service Solutions) versi 22.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSU Kharisma Paramedika Jl. Khudori No.34,

Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah seluruh karyawan di RSU Kharisma Paramedika

Wates.

2. Objek penelitian ini adalah moralitas individu dan efektivitas pengendalian

internal.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang memiliki

karakteristik tertentu dan digunakan sebagai bahan dari penelitian. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di RSU

Kharisma Paramedika Wates yang berjumlah 120 karyawan.

2. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh (situration sampling). Dalam

teknik sampling jenuh, seluruh unsur atau anggota dalam populasi akan

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dengan kata lain

seluruh anggota populasi akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan merupakan keseluruhan dari populasi karyawan di

RSU Kharisma Paramedika wates dengan tujuan untuk mendapatkan sejumlah

data dan informasi yang dibutuhkan secara valid, lengkap, dan menyeluruh.

Penelitian ini dilakukan selama 4 hari yang terhitung dari kegiatan

penyebaran kuesioner pada hari Jumat, 9 Januari 2020 sampai dengan

penarikan kembali kuesioner yang telah terisi pada hari Senin, 13 Januari 2020.

Proses penyebaran kuesioner dimulai dengan melakukan pendataan sekaligus

pemberian angket pada setiap bagian/ unit dalam RSU Kharisma Paramedika

yang terdiri dari 20 bagian/ unit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Pemilihan populasi dan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada

berbagai faktor pemicu yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam

organisasi. Alasan pemilihan populasi dan sampel dalam penelitian ini juga

didukung oleh pendapat Karyono (2013) yang menyatakan bahwa

kecenderungan untuk melakukan suatu bentuk kecurangan dapat dilakukan

oleh seluruh pihak internal dalam suatu organisasi. Kecenderungan tersebut

dapat dilakukan oleh pihak manajemen maupun seluruh karyawan pada setiap

bagian/ unit dalam organisasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Sedarmayanti (2011: 178) data primer merupakan sebuah langkah dalam

mengumpulkan data penelitian secara langsung yang dilakukan dengan melakukan

observasi dan terjun langsung ke lapangan.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui aktivitas penyebaran angket/

kuesioner kepada seluruh karyawan di RSU Kharisma Paramedika Wates.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Santoso

(2015) untuk variabel kecenderungan kecurangan dan Kwatingtyas (2017) untuk

variabel efektivitas pengendalian internal. Sedangkan kuesioner moralitas individu

dimodifikasi dari penelitian Puspasari (2012). Modifikasi dilakukan dengan

melakukan penghapusan beberapa poin pertanyaan yang dianggap kurang relevan

dan melakukan parafrasis terhadap beberapa pertanyaan yang dianggap sulit untuk

dipahami tanpa mengubah maknanya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Sebanyak 120 kuesioner disebarkan dalam penelitian ini. Kuesioner

tersebut terbagi atas tiga topik pertanyaan yang mewakili setiap variabel dalam

penelitian ini yaitu moralitas individu, efektivitas pengendalian internal dan

kecenderungan kecurangan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Skala Likert dengan jenis data Ordinal yang diklasifikasikan dalam 5 poin

skala respon.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable) (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang diduga memengaruhi variabel lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah.

a. Moralitas Individu (X1)

Noviriantini, Darmawan, dan Werasyuti (2016) mendefinisikan moralitas

sebagai suatu pedoman yang berisikan sekumpulan nilai-nilai yang

mengatur tingkah laku individu mengenai hal benar dan salah berdasarkan

standar moral yang berlaku. Kohlberg dalam Duska (1982) menjelaskan

bahwa setiap individu memiliki pandangan dan versi yang berbeda terkait

hal yang benar sesuai dengan tahap penalaran moralnya. Hal benar

menurut individu yang berada pada tahap 1 berorientasi pada kepentingan

pribadi, hal benar menurut individu yang berada pada tahap 2 berupa hasil

persetujuan maupun posisi tawar yang imbang, hal benar menurut individu

yang berada pada tahap 3 adalah tingkat kepercayaan; pengharapan;

loyalitas; dan respek dari individu disekitarnya, hal benar menurut

individu yang berada pada tahap 4 adalah kontribusi individu dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

kelompok tertentu, sedangkan hal benar menurut individu yang berada

pada tahap 5 dan 6 didasarkan pada prinsip-prinsip etis; persamaan hak

asasi manusia serta harga diri manusia.

Indikator dalam melakukan penelitian terkait moralitas individu

adalah dengan menggunakan keenam tahap dalam penalaran moral

Kohlberg yaitu tahap-tahap pada tingkatan pra-konvensional, tingkatan

konvensional dan tingkatan pasca-konvensional. Tahap-tahap tersebut

akan dipaparkan dalam kasus/ skenario dilema etika yang mewakili setiap

tahap dalam level penalaran moral Kohlberg.

Pengukuran variabel moralitas individu dilakukan dengan

melakukan modifikasi instrumen pertanyaan terkait model pengukuran

moral yang dikembangkan oleh Kohlberg dalam bentuk skenario kasus

dilema etika dalam skala Likert poin 1-5 (1= Sangat Tidak Setuju, 2=

Tidak Setuju, 3= Cukup Setuju, 4= Setuju, dan 5= Sangat Setuju) yang

terdiri dari berbagai pertanyaan positif dan negatif. Tabel berikut

memaparkan rincian pertanyaan negatif dalam kuesioner dilema etika.

Tabel 3.1 Rincian Pertanyaan Negatif dalam Kuesioner Dilema Etika

Keterangan Pertanyaan Negatif

Dilema Etika 1 1-8

Dilema Etika 2 1, 2, 4, 6, 8, 9

Dilema Etika 3 3, 7, 9, 10

Dilema Etika 4 8, 9

Sumber: Data Primer Diolah (2020)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Setelah melakukan uji validitas, ternyata terdapat beberapa pertanyaan

dalam kuesioner moralitas individu yang tidak valid. Dari 35 pertanyaan

pada variabel moralitas individu, terdapat 13 pertanyaan yang tidak valid.

Hal ini dapat terjadi karena kemungkinan terdapat kesalahan dalam proses

modifikasi dan parafrasis yang dilakukan terhadap instrumen pertanyaan

pada variabel moralitas individu. Sehingga pertanyaan-pertanyaan dengan

item nomor M5, M6, M9, M10, M11, M13, M15, M20, M23, M31, M32,

M33, M34 dikeluarkan dan tidak diikut sertakan pada pengujian

selanjutnya.

b. Efektivitas Pengendalian Internal (X2)

Menurut Putra dan Made (2018) pengendalian internal merupakan suatu

langkah dalam melakukan kontrol dan pengawasan dalam suatu organisasi

dengan tujuan untuk melakukan pengarahan agar sumber daya dalam

organisasi dapat dikelola secara baik dan bertanggung jawab untuk

mendukung kelangsungan hidup dan tujuan organisasi.

Indikator dalam mengukur efektivitas pengendalian internal

menggunakan kerangka pengendalian internal yang dikeluarkan oleh

COSO (2013) yaitu Lingkungan Pengendalian (Control Environment),

Penilaian Risiko (Risk Assessment), Aktivitas Pengendalian (Control

Activities), Informasi dan Komunikasi (Information & Communication),

serta Pengawasan (Monitoring).

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengukuran adalah skala

Likert lima poin (1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Setuju, 4= Setuju, dan 5= Sangat Setuju) dengan 19 butir pernyataan yang

berkaitan dengan efektivitas pengendalian internal yang diterbitkan COSO

(2013). Semakin tinggi jawaban responden atas skala Likert yang

diberikan dari pernyataan tersebut, maka pengendalian internal dalam

perusahaan akan semakin baik sehingga kecenderungan responden untuk

melakukan suatu tindak kecurangan dapat diminimalisir.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh

variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecenderungan

kecurangan. Kecenderungan kecurangan merupakan keinginan kuat yang

didasari dengan dorongan niat buruk dalam diri individu untuk melakukan

suatu tindakan menyimpang karena adanya dukungan dari berbagai faktor yang

bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Untuk meminimalisir

berbagai kecenderungan kecurangan yang mungkin terjadi, maka perlu

dilakukan upaya pencegahan kecenderungan kecurangan yang berasal

perspektif atau pandangan setiap individu di RSU Kharisma Paramedika

terhadap berbagai indikasi kecenderungan kecurangan yang mungkin terjadi.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah RSU Kharisma Paramedika telah

menerapkan upaya tata kelola pencegahan kecurangan yang baik dan efektif

dalam mencegah berbagai dorongan niat buruk dalam setiap individu di RSU

Kharisma Paramedika untuk melakukan berbagai perilaku menyimpang yang

berindikasi pada terjadinya kecenderungan kecurangan di rumah sakit tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Indikator yang digunakan dalam mengukur kecenderungan kecurangan

adalah dikutip dari upaya tata kelola pencegahan kecurangan oleh Tunggal

(2005) yaitu ciptakan iklim budaya jujur; keterbukaan; dan saling membantu,

proses rekrutmen yang jujur, pelatihan fraud awareness, lingkup kerja yang

positif, kode etik yang jelas; mudah dimengerti dan ditaati, program bantuan

kepada pegawai yang mendapat kesulitan, serta tanamkan kesan bahwa setiap

tindakan kecurangan akan mendapatkan sanksi yang setimpal.

Instrumen penelitian menggunakan skala Likert lima poin (1= Tidak

Pernah, 2= Jarang, 3= Kadang, 4= Sering, dan 5= Selalu) yang digunakan

sebagai alat untuk mengukur jawaban responden yang berkaitan dengan

pernyataan terkait pencegahan kecurangan. Semakin tinggi angka yang

diberikan oleh responden atas jawaban dari pernyataan tersebut, maka

kecenderungan responden untuk melakukan suatu tindak kecurangan tergolong

rendah.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif merupakan suatu langkah dalam melakukan pengujian

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara memberikan deskripsi

atau gambaran secara lengkap terkait data-data yang telah terkumpul. Dalam

pengujian statistik deskriptif, data yang terkumpul hanya akan di gambarkan

secara umum dan tidak bertujuan untuk memberikan penjelasan menyeluruh

terkait hubungan, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan dan lain

sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kebenaran atas kuesioner yang

telah disebarkan oleh peneliti dengan cara mengukur korelasi antar skor

yang didapatkan dari pertanyaan yang dibuat dengan total skor suatu

variabel. Suatu penelitian dikatakan valid apabila memenuhi syarat nilai r

hitung > r tabel pada signifikansi 0,05 (5%)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan

ketepatan pengukuran data yang digunakan dalam penelitian. Suatu

instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila memenuhi syarat nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui arah distribusi data pada persamaan regresi

yang dihasilkan. Persamaan regresi dikatakan baik apabila data dalam

variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi secara normal. Suatu

persamaan regresi dikatakan berdistribusi normal apabila memenuhi syarat

nilai signifikansi pada uji Kolmogorov-smirnov > 0,05 (5%).

b. Uji Multikolinearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Pengujian yang digunakan untuk menguji korelasi antar variabel bebas

(independen) pada model regresi dan digunakan dalam mendeteksi ada

atau tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam

model regresi. Penelitian dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas

apabila memenuhi syarat nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan

dalam model regresi. Apabila varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Penelitian yang baik harus memenihi syarat

tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Ketepatan Model (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan

(bersama-sama) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Untuk mengetahui adanya pengaruh simultan antara variabel X terhadap

variabel Y apabila memenuhi syarat nilai F hitung > F tabel pada nilai

signifikansi < 0,05 (5%).

b. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Uji R2 bertujuan untuk mengukur kontribusi dan pengaruh yang diberikan

variabel independen dalam menjelaskan variasi pada variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Variabel (Uji t)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Uji t dikenal juga dengan uji parsial yang digunakan untuk mengetahui

apakah variabel bebas (independen) berpengaruh terhadap variabel terikat

(dependen). Untuk mengetaui adanya pengaruh secara parsial antara

variabel X terhadap variabel Y atau hipotesis diterima apabila memenuhi

syarat nilai signifikansi < 0,05 (5%) dan nilai t hitung > t tabel.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Bertujuan untuk menguji intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih

dan membuat prediksi perkiraan dari nilai pada variabel dependen (Y) dan

variabel independen (X). Hubungan dalam variabel tersebut diukur dengan

persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + … + bnXn

Keterangan:

Y = Variabel Terikat (Dependen)

X = Variabel Bebas (Independen)

A = Konstanta

b = Koefisien Regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM RSU KHARISMA PARAMEDIKA

A. Sejarah Berdirinya RSU Kharisma Paramedika

Sebelum akhirnya berdiri sebagai Rumah Sakit Umum, RSU Kharisma Paramedika

merupakan sebuah Rumah Sakit Khusus Bedah & Trauma yang kegiatan utamanya

adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan khusus bedah dan trauma. Rumah

sakit ini juga merupakan sebuah upaya tindak lanjut dari Balai Pengobatan dan

Bersalin Citra Paramedika Giripeni Wates Kulon Progo.

Balai Pengobatan dan Bersalin Citra Paramedika Giripeni Wates Kulon Progo

didirikan oleh Ikatan perawat anestesi bersama pembina Ikatan Dokter Spesialis

Anestesi Indonesia (IDSAI), kemudian bersama seorang investor dari Kulon Progo

berdirilah Yayasan Binangun Kharisma Paramedika. Yayasan tersebut berdiri pada

tanggal 1 November 2001 dengan mengadakan usaha RSKB & Trauma Kharisma

Paramedika.

RSU Kharisma Paramedika beralamat di jalan Khudori No. 34 Wates Kulon

Progo dengan mengeluarkan peraturan No. 4 tahun 2003 tentang pembentukan

susunan organisasi dan tata kerja RSKB & Trauma Kharisma Paramedika. Dalam

rangka mendapatkan izin untuk mengoperasikan usahanya, rumah sakit tersebut

harus melalui proses persetujuan dewan pembina, dewan pendiri, dan dewan

pengawas yayasan. Setelah proses persetujuan berhasil dilalui, maka ketetapan

peraturan tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit

dikeluarkan.

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Yayasan Binangun Kharisma Paramedika mulai beroperasi pada tanggal 1

Maret 2003. Dalam rangka untuk mengoptimalkan berbagai pelayanan kesehatan

bagi masyarakat, maka status RSKB & Trauma Kharisma Paramedika berubah

menjadi Rumah Sakit Umum Kharisma Paramedika. Ketetapan ini dibuat

berdasarkan keputusan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo No.

503 / 646 / III / 2008 tentang Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum yang

ditetapkan pada tanggal 18 Maret 2008 oleh Bupati Kulon Progo.

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto RSU Kharisma Paramedika

1. Visi

Menjadi rumah sakit yang professional dan amanah dalam memberikan

pelayanan serta selalu berinovasi guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

2. Misi

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga profesional

dalam membentuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Rumah Sakit untuk menunjang

kualitas pelayanan.

3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai motivasi kerja dalam

memberikan pelayanan kesehatan.

4. Melaksanakan pelayanan prima yang “PROAKSI” (Profesional, Amanah,

Berinovasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

3. Tujuan

Terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu, profesional dan menyediakan

sarana prasarana unggulan yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat,

berfokus pada keselamatan dan kepuasan pasien

4. Motto

“Bersama Kharisma Menuju Sehat”

C. Lokasi RSU Kharisma Paramedika

RSU Kharisma Paramedika terletak di Jalan Khudori Nomor 34 Wates, Kulon

Progo.

Dengan pembatasan sebagai berikut.

1. Sebelah timur berbatasan dengan pemukiman penduduk

2. Sebelah barat berbatasan dengan Bank Pasar

3. Sebelah utara berbatasan dengan pemukiman penduduk

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Madrasah Aliyah Negeri II Wates

D. Jenis Pelayanan Kesehatan di RSU Kharisma Paramedika

RSU Kharisma Paramedika menyediakan beberapa jenis pelayanan kesehatan

seperti.

1. Unit Gawat Darurat (UGD) yang beroperasi selama 24 Jam.

2. Rawat Jalan

Merupakan jenis pelayanan kesehatan yang terbagi atas 14 bagian dengan jam

operasional berbeda untuk setiap bagiannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Pelayanan kesehatan dalam rawat jalan meliputi Poli Umum, Poli Bedah

Umum, Poli Kulit dan kelamin, Poli Kesehatan Anak, Poli Syaraf, Poli Gigi,

Poli Bedah Orthopedi, Poli Dalam, Poli Mata, Poli Jiwa, Poli Kebidanan dan

Kandungan (Obsgyn), Poli THT, Fisioterapi, dan Pijat Bayi.

3. Rawat Inap

Merupakan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam rangka

diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya dengan

menempati tempat tidur di rawat inap.

4. Pelayanan Paripurna Sehari (One Day Care)

Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam

rangka diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya

dengan menempati tempat tidur kurang dari satu hari.

5. Tindakan Medik Operatif

Merupakan jenis pelayanan dengan melakukan tindakan pembedahan

menggunakan pembiusan umum, arachnoid blok, local atau tanpa pembiusan

untuk menangani pelayanan Bedah Umum, Kebidanan dan Kandungan

(Obsgyn), dan Bedah Orthopedi.

6. Pemeriksaan Penunjang Medis

Dalam bentuk alat-alat Rontgen, USG, EKG, dan Laboratorium Klinik.

7. Ambulance.

8. Konsultasi Gizi.

9. Perawatan Jenazah.

10. Farmasi Klinik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

11. Apotek Kharisma 24 Jam.

E. Fasilitas Pembayaran Pasien di RSU Kharisma Paramedika

1. Pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS KESEHATAN.

2. Pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

3. Pelayanan kesehatan bagi peserta JAMKESOS.

4. Pelayanan kesehatan bagi peserta asuransi swasta yang lain (Sinarmas, MAG,

KAI).

5. Pelayanan kesehatan bagi peserta Jasa Raharja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan

dengan melakukan penyebaran angket/ kuesioner. Penyebaran kuesioner tersebut

memerlukan sejumlah data yang berkaitan dengan moralitas individu, efektivitas

pengendalian internal, dan kecenderungan kecurangan yang akan digunakan untuk

memperoleh jawaban berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh karyawan

yang terdapat di RSU Kharisma Paramedika Wates yang berjumlah 120 orang

responden. Tabel 5.1 menunjukkan rincian penyebaran dan pengambilan kuesioner.

Tabel 5.1 Rincian Penyebaran dan Pengambilan Kuesioner

Keterangan Jumlah Kuesioner Persentase


Kuesioner yang disebarkan 120 100%
Kuesioner yang kembali 112 93%
Kuesioner yang tidak kembali 8 7%
Kuesioner yang tidak dapat diolah 26 23%
Kuesioner yang dapat diolah 86 77%
Tingkat yang digunakan (86/120 x 100%) 72%
Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Dalam Tabel 5.1 terdapat 26 kuesioner yang tidak dapat diolah, hal ini disebabkan

karena responden tersebut tidak mengisi kuesioner yang diberikan dengan lengkap

dan sesuai petunjuk pengisian yang telah dipaparkan. Berdasarkan rincian

penyebaran dan pengambilan kuesioner tersebut, peneliti memperoleh data yang

dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, jabatan

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

serta lama bekerja. Kelima karaktristik tersebut akan dipaparkan dalam penjelasan

berikut.

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 35 40,7%
Perempuan 51 59,3%
Jumlah 86 100%
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan jenis kelamin, tabel tersebut menunjukkan bahwa responden dalam

penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 51

responden (59,3%) dan sebanyak 35 responden (40,7%) berjenis kelamin laki-laki.

2. Usia

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Usia (tahun) Jumlah Persentase
25-35 59 68,6%
36-45 16 18,6%
46-55 10 11,6%
> 55 1 1,2%
Jumlah 86 100%
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan tingkat usia, tabel tersebut menunjukkan bahwa rata-rata usia

responden dalam penelitian ini berkisar antara 25 sampai di atas 55 tahun, yaitu

sebanyak 59 responden (68,6%) berusia antara 25-35 tahun, sebanyak 16

responden (18,6%) berusia antara 36-45 tahun, sebanyak 10 responden (11,6%)

berusia antara 46-55 tahun. Dan usia di atas 55 tahun sebanyak 1 responden (1,2%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3. Pendidikan

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SMA 20 23,3%
Diploma 35 40,7%
S-1 30 34,9%
S-2 1 1,2%
S-3 - -
Jumlah 86 100%
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, Tabel tersebut menunjukkan bahwa

responden dalam penelitian ini sebagian besar telah menempuh pendidikan di

jenjang Diploma dan Sarjana. Yaitu sebanyak 35 responden (40,7%) telah

menempuh jenjang pendidikan Diploma dan 30 responden (34,9%) dengan jenjang

pendidikan Sarjana S-1. Terdapat 20 responden (23,3%) dengan pendidikan

terakhir di tingkat SMA dan sebanyak 1 responden (1,2%) telah menempuh jenjang

pendidikan Sarjana S-2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

4. Jabatan

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan


Jabatan Jumlah Persentase
Security 4 4,7%
Karyawan 15 17,4%
Apoteker 10 11,6%
Perawat 9 10,5%
Dokter 1 1,2%
IPRS 5 5,8%
Staff 4 4,7%
Perekam Medis 3 3,5%
Bidan 5 5,8%
Laboran 2 2,3%
Radiografer 5 5,8%
Pelaksana 1 1,2%
Keuangan 1 1,2%
Pendaftaran 1 1,2%
Staff Yayasan 2 2,3%
TTK 2 2,3%
Kepala Unit 3 3,5%
Farmasi 1 1,2%
Cleaning Service 3 3,5%
Fisioterapis 1 1,2%
Koordinator Kamar Operasi 1 1,2%
CSSD 1 1,2%
Administrasi 1 1,2%
Gizi 1 1,2%
Humas 1 1,2%
Driver 2 2,3%
Kassa 1 1,2%
Jumlah 86 100%
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 5.5 karakteristik responden berdasarkan jabatan tertinggi adalah

karyawan yaitu sebanyak 15 orang (17,4%), responden yang bekerja sebagai

apoteker sebanyak 10 orang (11,6%), perawat sebanyak 9 orang (10,5%).

Sedangkan jabatan dengan jumlah masing-masing 5 orang (5,8%) pada setiap

bagiannya adalah IPRS, bidan, dan radiografer. Responden dengan jabatan security
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

dan staff sebanyak 4 orang (4,7%), sedangkan jabatan perekam medis, kepala unit,

dan cleaning service berjumlah masing-masing 3 orang (3,5%) pada setiap

bagiannya. Responden dengan jumlah masing-masing 2 orang (2,3%) pada setiap

bagiannya adalah, laboran, staff yayasan, TTK, dan driver. Sedangkan responden

dengan jumlah 1 orang (1,2%) pada masing-masing jabatan adalah pada bagian

dokter, pelaksana, keuangan, pendaftaran, farmasi, fisioterapis, koordinator kamar

operasi, CSSD, Administrasi, Gizi, Humas, dan Kassa.

5. Masa Kerja

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


Masa Kerja Jumlah Persentase
0-10 tahun 75 87,2%
11-20 tahun 11 12,8%
21-30 tahun - -
Di atas 30 tahun - -
Jumlah 86 100%
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan masa kerja, tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan di RSU Kharisma Paramedika telah bekerja selama 0-10 tahun yaitu

sebanyak 75 responden (87,2%). Sedangkan sejumlah 11 responden (12,8%) telah

bekerja selama 11-20 tahun.

B. Analisis Data

1. Uji Statistik Deskripsif

Uji statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran umum atas data yang telah terkumpul dan digunakan untuk

memberikan informasi terkait variabel-variabel yang digunakan dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

penelitian ini. Hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis statistik

deskriptif adalah nama variabel, jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum,

nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi. Variabel yang diteliti dalam

penelitian ini adalah moralitas individu, efektivitas pengendalian internal dan

kecenderungan kecurangan.

Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Std.
Variabel Penelitian N Min Max Mean
Deviation
Moralitas Individu (X1) 86 51 103 79,41 13,156
Efektivitas Pengendalian
86 50 94 71,16 11,081
Internal (X2)
Kecenderungan
86 46 103 72,34 14,772
Kecurangan (Y)
Sumber: Data primer diolah (2020)

Tabel 5.7 menunjukkan hasil pengukuran statistik deskriptif pada masing-

masing variabel dari 86 responden penelitian. Hasil analisis statistik deskriptif

yang diperoleh berdasarkan Tabel tersebut terhadap variabel moralitas individu

menunjukkan nilai minimum 51, nilai maksimum 103 dan nilai rata-rata 79,41

dengan standar deviasi sebesar 13,156. Hasil analisis terhadap variabel

efektivitas pengendalian internal menunjukkan nilai minimum 50, nilai

maksimum 94 dan nilai rata-rata 71,16 dengan standar deviasi sebesar 11,081.

Sedangkan hasil analisis terhadap variabel kecenderungan kecurangan

menunjukkan nilai minimum 46, nilai maksimum 103 dan nilai rata-rata 72,34

dengan standar deviasi sebesar 14,772. Penjabaran analisis statistik deskriptif

setiap variabel pada masing-masing poin pertanyaan dalam kuesioner akan

dijelaskan pada tabel berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 5.8 Analisis Deskriptif Variabel Moralitas Individu

Variabel Min Max Mean


M1 2 5 3,55
M2 1 5 3,52
M3 1 5 3,63
M4 1 5 3,57
M5 2 5 3,55
M6 2 5 3,66
M7 2 5 3,71
M8 1 5 3,66
M9 2 5 3,69
M10 1 5 3,62
M11 2 5 3,59
Moralitas Individu
M12 1 5 3,66
M13 1 5 3,55
M14 2 5 3,58
M15 2 5 3,65
M16 1 5 3,72
M17 2 5 3,59
M18 1 5 3,51
M19 2 5 3,59
M20 2 5 3,62
M21 1 5 3,59
M22 2 5 3,59
Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Tabel 5.9 Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Pengendalian Internal

Variabel Min Max Mean


Lingkungan Pengendalian
P1 2 5 3,74
P2 2 5 3,73
P3 2 5 3,83
Efektivitas Pengendalian
P4 2 5 3,67
Internal
P5 2 5 3,80
Penilaian Risiko
P6 1 5 3,69
P7 2 5 3,77
Aktivitas Pengendalian
P8 1 5 3,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 5.9 Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Pengendalian Internal


(Lanjutan)

P9 2 5 3,81
P10 2 5 3,87
P11 2 5 3,93
P12 2 5 3,55
P13 2 5 3,83
Informasi dan Komunikasi
P14 2 5 3,83
P15 1 5 3,71
P16 2 5 3,80
P17 2 5 3,64
Pengawasan
P18 2 5 3,56
P19 2 5 3,65
Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Tabel 5.10 Analisis Deskriptif Variabel Kecenderungan Kecurangan

Variabel Min Max Mean


Ciptakan Kejujuran,
Keterbukaan, dan Saling
Membantu
K1 1 5 3,13
K2 1 5 3,06
K3 1 5 3,16
K4 1 5 3,23
Proses Rekrutmen yang Jujur
K5 1 5 3,29
Kecenderungan Kecurangan K6 2 5 3,22
K7 1 5 3,24
K8 2 5 3,31
K9 1 5 3,10
K10 2 5 3,05
Pelatihan fraud awareness
K11 1 5 3,12
Lingkungan Kerja yang Positif
K12 2 5 3,14
K13 1 5 3,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 5.10 Analisis Deskriptif Variabel Kecenderungan Kecurangan


(Lanjutan)

K14 2 5 3,09
K15 2 5 3,15
K16 2 5 3,17
Kode Etik yang Jelas, Mudah
Dimengerti dan Ditaati
K17 1 5 3,10
K18 2 5 3,08
K19 1 5 2,92
Program Bantuan Kepada
Pegawai yang Mendapat Kesulitan
K20 2 5 3,14
Adanya Sanksi Terhadap Segala
bentuk Kecurangan
K21 2 5 3,16
K22 1 5 3,00
K23 2 5 3,20

Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Tabel 5.8 sampai Tabel 5.10 menunjukkan penjabaran analisis statistik

deskriptif untuk setiap kuesioner pada variabel moralitas individu, efektivitas

pengendalian internal dan kecenderungan kecurangan dengan menunjukkan

nilai minimal, maksimal dan nilai rata-rata yang dihasilkan pada setiap

kuesioner yang telah disebarkan dalam penelitian ini.

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu

instrumen penelitian. Pengujian validitas data dilakukan dengan

menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan pada skor total

dengan menggunakan metode pearson correlation. Suatu data dikatakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

valid apabila nilai dari r hitung > dari nilai r tabel pada signifikansi 0,05

(5%).

Nilai r hitung merupakan nilai item dari total correlation masing-

masing pertanyaan, sedangkan nilai r tabel diperoleh melalui perhitungan

yang dilakukan dengan rumus df = n – 2 dan selanjutnya dilakukan

penyesuaian hasil pada tingkat signifikansi tertentu.

Penelitian ini menggunakan jumlah data responden (n) = 86 dan nilai

degree of freedom (df) = 84. Maka nilai r tabel yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah 0,2120. Tabel 5.8 berikut akan memberi pemaparan

terkait hasil uji validitas yang dilakukan.

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Data

Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan


M1 0.640** 0,2120
M2 0.810** 0,2120
M3 0.742** 0,2120
M4 0.534** 0,2120
M5 0.536** 0,2120
M6 0.640** 0,2120
M7 0.595** 0,2120
M8 0.713** 0,2120
M9 0.606** 0,2120
M10 0.465** 0,2120
Moralitas M11 0.636** 0,2120
Valid
Individu (X1) M12 0.611** 0,2120
M13 0.666** 0,2120
M14 0.594** 0,2120
M15 0.746** 0,2120
M16 0.638** 0,2120
M17 0.532** 0,2120
M18 0.532** 0,2120
M19 0.647** 0,2120
M20 0.693** 0,2120
M21 0.720** 0,2120
M22 0.532** 0,2120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Data (Lanjutan)


P1 0.648** 0,2120
P2 0.749** 0,2120
P3 0.650** 0,2120
P4 0.685** 0,2120
P5 0.723** 0,2120
P6 0.534** 0,2120
P7 0.563** 0,2120
P8 0.716** 0,2120
Efektivitas P9 0.511** 0,2120
Pengendalian P10 0.652** 0,2120 Valid
Internal (X2) P11 0.632** 0,2120
P12 0.660** 0,2120
P13 0.650** 0,2120
P14 0.620** 0,2120
P15 0.661** 0,2120
P16 0.644** 0,2120
P17 0.659** 0,2120
P18 0.745** 0,2120
P19 0.748** 0,2120
K1 0.672** 0,2120
K2 0.624** 0,2120
K3 0.783** 0,2120
K4 0.713** 0,2120
K5 0.679** 0,2120
K6 0.653** 0,2120
K7 0.734** 0,2120
K8 0.759** 0,2120
K9 0.602** 0,2120
K10 0.622** 0,2120
Kecenderungan K11 0.611** 0,2120
Kecurangan K12 0.720** 0,2120 Valid
(Y) K13 0.508** 0,2120
K14 0.710** 0,2120
K15 0.693** 0,2120
K16 0.607** 0,2120
K17 0.566** 0,2120
K18 0.542** 0,2120
K19 0.679** 0,2120
K20 0.713** 0,2120
K21 0.640** 0,2120
K22 0.721** 0,2120
K23 0.715** 0,2120
Sumber: Data primer diolah (2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai r hitung pada setiap butir pertanyaan

untuk variabel moralitas individu, efektivitas pengendalian internal, dan

kecenderungan kecurangan lebih besar dari nilai r tabel. Maka kesimpulan

dari hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan dalam kuesioner adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat

ukur yang relevan dalam penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi data yang

dikumpulkan dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan

Cronbach’s Alpha dalam melakukan uji reliabilitas. Suatu instrumen

penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Tabel 5.12 Hasil Uji Reabilitas Data


Jumlah Cronbach’s
Variabel Keterangan
Pertanyaan Alpha
Moralitas Individu (X1) 22 0,927
Efektivitas Pengendalian
19 0,926
Internal (X2) Reliabel
Kecenderungan
23 0,942
Kecurangan (Y)
Sumber: Data primer diolah (2020)

Hasil uji reliabilitas pada Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha pada seluruh variabel penelitian lebih besar dari 0,60.

Maka kesimpulan dari hasil pengujian reliabilitas tersebut

menunjukkan bahwa instrumen penelitian dalam kuesioner yang

digunakan untuk menjelaskan variabel moralitas individu, efektivitas

pengendalian internal, dan kecenderungan kecurangan dinyatakan reliabel

dan dapat dipercaya sebagai alat ukur dalam penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik merupakan

model yang memiliki berdistribusi data secara normal.

Penelitian ini melakukan pengujian normalitas melalui dua cara

yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik

dapat dilihat dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal

probability plot. Sedangkan uji statistik dapat dilakukan menggunakan uji

one sample kolmogorov-smirnov.

Uji statistik tersebut digunakan untuk menghasilkan angka yang

lebih detail untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal atau

tidak. Suatu persamaan regresi dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

signifikansi uji kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas – Histogram

Sumber: Output SPSS 22

Berdasarkan tampilan histogram pada Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa

bentuk kurva tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan dan bentuk garis

melengkung menyerupai lonceng. Hal ini menunjukkan bahwa grafik

histogram pada uji normalitas menggambarkan data yang berdistribusi

secara normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot

Sumber: Output SPSS 22

Suatu grafik dikatakan berdistribusi secara normal apabila pola distribusi

datanya mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Gambar 5.2

menunjukkan bahwa penyebaran data (titik-titik) berada disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi dengan menggunakan grafik normal

probability plot memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual
N 86
Nilai Signifikansi 0,200
Sumber: Data primer diolah (2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Hasil uji normalitas pada Tabel 5.13 menunjukkan bahwa nilai residual

data 0,200 > 0,05. Hal ini memberi kesimpulan bahwa nilai residual dalam

penelitian ini berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

korelasi antar variabel bebas dengan melihat nilai Variance Inflation factor

(VIF) dan nilai tolerance. Sebuah penelitian dinyatakan tidak ada gejala

multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00.

Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolinearitas


Variabel Penelitian Tolerance VIF
Moralitas Individu (X1) 0,790 1,266
Efektivitas Pengendalian Internal (X2) 0,790 1,266
Sumber: Data primer diolah (2020)

Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 5.14 menunjukkan bahwa semua

variabel bebas memiliki nilai tolerance 0,790 > 0,10 dan nilai VIF 1,266

< 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

multikolinearitas antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Jika nilai

signifikansi antar variabel independen dengan residual > 0,05 maka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 5.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Penelitian Nilai Signifikansi


Moralitas Individu (X1) 0,985
Efektivitas Pengendalian Internal (X2) 0,845
Sumber: Data primer diolah (2020)
Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Tabel 5.15 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi antar variabel independen dengan residual > 0,05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.

Gambar 5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas – Scatterplot

Sumber: Output SPSS 22

Hasil pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini juga dapat dilihat

melalui grafik Scatterplot pada Gambar 5.3. Grafik tersebut menunjukkan

bahwa titik-titik yang terdapat dalam grafik tidak membentuk pola yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

jelas, dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Sehingga berdasarkan grafik Scatterplot tersebut dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model

regresi penelitian ini.

4. Uji Hipotesis

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis H1 dan H2 adalah

dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan meregresikan

variabel moralitas individu dan efektivitas pengendalian internal terhadap

kecenderungan kecurangan. Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan

program IBM SPSS Statistics (Statistikal Product and Service Solutions) versi

22 dalam pengukurannya.

a. Uji Ketepatan Model (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan

(bersama-sama) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah dengan

menggunakan nilai F dan nilai signifikansi. Jika nilai F hutung > F tabel

dan nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh variabel X secara

simultan terhadap variabel Y.

Nilai F tabel diperoleh dengan melakukan perhitungan jumlah

variabel independen (k) sebesar 2 dan degree of freedom (N-k) sebesar 84

yang kemudian dilakukan penyesuaian angka dari tabel statistik dengan

nilai signifikansi 0,05 (5%).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 5.16 Hasil Uji F Simultan


F F Nilai
Variabel Independen
Hitung Tabel Signifikansi
Moralitas Individu (X1)
Efektivitas Pengendalian Internal 56,194 3,100 0,000
(X2)
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 5.16, hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung >

nilai F tabel dan nilai signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

seluruh variabel independen ( Moralitas Individu dan Efektivitas

Pengendalian Internal) memiliki pengaruh secara simultan (bersama-

sama) terhadap variabel dependen (Kecenderungan Kecurangan).

b. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)


Uji R2 bertujuan untuk mengukur kontribusi dan pengaruh yang diberikan

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi terletak diantara nol dan satu. Variabel independen

dikatakan sudah dapat memenuhi seluruh informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel dependen apabila nilai R2 mendekati 1.

Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)


Model R R Square
1 0,758 0,575
Sumber: Data primer diolah (2020)
Berdasarkan Tabel 5.17, diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,575. Hal ini menunjukkan bahwa 57.5% kecenderungan kecurangan

dipengaruhi oleh variabel moralitas individu dan efektivitas pengendalian

internal di RSU Kharisma Paramedika. Sedangkan sisanya sebesar 42,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa nilai R adalah 0,758.

Menurut pedoman derajat hubungan dalam Sugiyono (2012: 184) angka

tersebut masuk dalam kategori korelasi yang tinggi karena berada dalam

interval 0,60 – 0,799. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen

yaitu moralitas individu dan efektivitas pengendalian internal memiliki

pengaruh yang kuat terhadap variabel dependen yaitu kecenderungan

kecurangan.

c. Uji Signifikansi Variabel (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial (sendiri-

sendiri).

Jika nilai signifikansi < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel maka terdapat

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) atau

hipotesis diterima. Sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 dan nilai t

hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y) atau hipotesis ditolak.

Nilai T tabel diperoleh melalui perhitungan degree of freedom dengan

rumus (n-k-1) sebesar 83 dengan taraf signifikansi 5% (karena pengujian

dilakukan dua sisi maka taraf signifikansi menjadi 0,025).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabel 5.18 Hasil Uji Signifikansi Variabel (Uji t)

Koefisien t t Nilai
Variabel Independen
Regresi (B) tabel hitung Signifikansi
Moralitas Individu (X1) -0,309 1,992 -3,422 0,001
Efektivitas
Pengendalian Internal -0,789 1,992 -7,349 0,000
(X2)
Sumber: Data primer diolah (2020)
Berdasarkan Tabel 5.18, hasil Uji t pada variabel moralitas individu (X1)

menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,422 > t tabel 1,992 dan nilai

signifikansi 0,001 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima,

artinya variabel moralitas individu (X1) berpengaruh terhadap variabel

kecenderungan kecurangan (Y).

Sedangkan hasil uji t pada variabel efektivitas pengendalian

internal (X2) menunjukkan bahwa nilai t hitung 7,349 > t tabel 1,992 dan

nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H2

diterima, artinya variabel efektivitas pengendalian internal (X2)

berpengaruh terhadap variabel kecenderungan kecurangan (Y).

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 5.19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi


Konstanta 153,012
Moralitas Individu (X1) -0,309
Efektivitas Pengendalian Internal (X2) -0,789
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan melalui bantuan aplikasi SPSS

Statistics (Statistikal Product and Service Solutions) versi 22, diperoleh hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

nilai konstanta pada kolom Unstandardized Coefficient β sebesar 153,012.

Nilai Moralitas Individu sebesar -0,309 dan efektivitas pengendalian internal

sebesar -0,789. Jadi dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut.

Y = 153,012 – 0,309X1 – 0,789X2

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang diperoleh hasil analisis

sebagai berikut.

a. Koefisien regresi sebesar 0,309 dan memiliki arah negatif. Artinya

semakin tinggi level penalaran moral setiap individu maka akan

menurunkan kecenderungan kecurangan di RSU Kharisma Paramedika.

b. Koefisien regresi sebesar 0,789 dan memiliki arah negatif. Artinya

semakin tinggi efektivitas pengendalian internal yang dimiliki perusahaan

maka akan menurunkan kecenderungan kecurangan di RSU Kharisma

Paramedika.

C. Hasil Penelitian dan Interpretasi

1. Pengaruh Moralitas Individu terhadap Kecenderungan Kecurangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Hal

tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung 3,422 > t tabel 1,992 dan nilai

signifikansi 0,001 < 0,05. Artinya moralitas individu berpengaruh negatif

terhadap kecenderungan kecurangan.

Hasil penelitian ini mendukung teori perkembangan moral Kohlberg

yang menjelaskan bahwa penalaran moral merupakan landasan dari perilaku

etis. Secara teori, Duska (1982) menyatakan bahwa moralitas merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

bentuk perwujudan atas sikap dan perilaku yang ditimbulkan oleh suatu

individu berdasarkan norma dan nilai hukum yang berlaku di lingkungannya.

Sedangkan moralitas menurut Lawrence Kohlberg (dalam Duska, 1982)

merupakan suatu tingkatan yang digunakan untuk mengidentifikasi tinggi

rendahnya tahapan moral yang ditimbulkan oleh suatu individu dalam

lingkungannya. Teori perkembangan moral Kohlberg menyatakan bahwa level

penalaran moral akan memengaruhi perilaku etis setiap individu. Semakin

tinggi level penalaran moral setiap individu, maka individu tersebut akan

semakin mungkin melakukan hal benar berdasarkan norma dan nilai hukum

yang berlaku di lingkungannya, sehingga kemungkinan bagi setiap individu

memiliki suatu kecenderungan kecurangan akan semakin rendah.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Korompis, dkk. (2018) yang menyatakan

bahwa moralitas individu berpengaruh signifikan negatif terhadap

kecenderungan kecurangan. Artinya semakin tinggi moralitas setiap individu,

maka akan meminimalisir kecenderungan kecurangan yang terjadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap individu pada seluruh

bagian di RSU Khaisma Paramedika telah berada pada tahap moralitas yang

tinggi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan atas norma dan nilai hukum

yang berlaku di lingkungannya. Tingginya level penalaran moral setiap

individu di RSU Kharisma Paramedika menunjukkan bahwa setiap individu

akan lebih memperhatikan kepentingan universal daripada kepentingan

personal, sehingga setiap individu akan berusaha melakukan hal yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

dalam menjalankan berbagai tanggung jawabnya dan berusaha untuk

menghindari kecenderungan kecurangan dalam bekerja.

2. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan

Kecurangan

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima.

Hal tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung 7,349 > t tabel 1,992 dan nilai

signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya efektivitas pengendalian internal

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan.

Hasil penelitian ini mendukung teori berlian (fraud diamond theory)

yang menjelaskan adanya empat faktor penyebab/ pendorong seseorang

memiliki kecenderungan kecurangan, salah satunya adalah faktor kesempatan

(opportunity). Peluang/ kesempatan merupakan suatu situasi yang

memungkinkan individu melakukan kecurangan secara diam-diam. Peluang/

kesempatan dapat terjadi akibat lemahnya pengendalian internal dalam upaya

mencegah dan mendeteksi kecenderungan kecurangan. Upaya penerapan

pengendalian internal yang efektif akan sangat mungkin digunakan sebagai

upaya mencegah, meminimalisir, dan mendeteksi sejak dini munculnya suatu

peluang/ kesempatan terhadap kecenderungan kecurangan yang mungkin

terjadi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

penelitian Korompis, dkk. (2018) yang menyatakan bahwa keefektifan

pengendalian internal berpengaruh signifikan negatif terhadap kecenderungan

kecurangan. Artinya semakin baik dan efektif sistem pengendalian internal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

yang diterapkan, maka akan menurunkan tingkat kecenderungan kecurangan

dalam organisasi.

Oleh sebab itu, semakin baik efektivitas pengendalian internal pada RSU

Kharisma Paramedika maka akan menunkan indikasi kecenderungan

kecurangan yang mungkin terjadi. Sebaliknya, apabila efektifitas pengendalian

internal dalam RSU Kharisma Paramedika semakin rendah maka akan

mungkinkan terjadinya kecenderungan kecurangan di RSU Kharisma

Paramedika. Selain hasil yang diperoleh dari uji signifikansi variabel (Uji t),

hasil penelitian juga diperoleh melalui analisis regresi linear berganda yang

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0, 789 dan memiliki arah

negatif. Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi efektivitas

pengendalian internal dalam perusahaan maka kecenderungan kecurangan

akan dapat diminimalisir. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa RSU

Kharisma Paramedika telah menerapkan sistem pengendalian internal yang

baik sehingga dapat mengurangi atau bahkan menutup peluang terhadap

kecenderungan kecurangan. Namun RSU Kharisma Paramedika perlu

meningkatkan pengawasan (monitoring) dalam upaya tata kelola pencegahan

kecenderungan kecurangan agar dapat memantau kualitas kinerja pada setiap

individu secara berkala sehingga dapat semakin menurunkan kemungkinan

kecenderungan kecurangan yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya

nilai rata-rata analisis deskriptif dari indikator pengawasan yang lebih rendah

dibandingkan dengan keempat indikator pengendalian internal yang lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Pengaruh Moralitas Individu

dan Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

pada RSU Kharisma Paramedika. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi sebesar

0,001 berarti tingkat signifikansinya di bawah 0,05 dan nilai t hitung sebesar

3,422 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,992. Hasil perhitungan statistik

tersebut menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan oleh moralitas individu

seluruh karyawan di RSU Kharisma Paramedika adalah berpengaruh secara

negatif terhadap kecenderungan kecurangan. Level penalaran moral yang

tinggi pada setiap individu akan mempengaruhi perilaku etis yang ditunjukkan

oleh setiap karyawan di RSU Kharisma Paramedika.

Hal ini memiliki arti bahwa setiap individu pada seluruh bagian di RSU

Kharisma Paramedika telah berada pada tahap penalaran moral yang tinggi

dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan norma dan nilai hukum yang berlaku

di lingkungannya. Sehingga setiap karyawan di RSU Kharisma Paramedika

akan senantiasa memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan

pribadi dan akan berusaha melakukan hal yang benar dalam menjalankan

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

segala tanggung jawabnya serta berusaha untuk menghindarkan diri dari

indikasi kecenderungan kecurangan dalam bekerja.

2. Efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan pada RSU Kharisma Paramedika. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi sebesar 0,000 berarti tingkat signifikansinya di bawah 0,05 dan

nilai t hitung sebesar 7,349 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,992. Hasil

perhitungan statistik tersebut menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan oleh

efektivitas pengendalian internal di RSU Kharisma Paramedika adalah

berpengaruh secara negatif terhadap kecenderungan kecurangan. Kesempatan

untuk melakukan kecenderungan kecurangan dapat terjadi apabila efektivitas

pengendalian internal dalam perusahaan cenderung lemah dalam upaya

pendeteksian indikasi terjadinya suatu kecenderungan kecurangan.

Oleh sebab itu, hasil pengujian tersebut memiliki arti bahwa RSU

Kharisma Paramedika telah menerapkan sistem pengendalian internal dengan

baik dan efektif sehingga dapat menutup peluang terjadinya suatu

kecenderungan kecurangan. Hal ini sesuai dengan teori berlian yang

menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal yang tinggi dalam

perusahaan akan meminimalisir terjadinya suatu kecenderungan kecurangan.

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu.

1. Tidak menggunakan Defining Issues Test (DIT) sebagai alat pengukuran

variabel moralitas individu, sehingga hasil penelitian terhadap variabel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

moralitas individu tidak memiliki interval yang jelas dalam menentukan

tingkatan serta tahapan perkembangan moral yang dimiliki individu pada setiap

responden penelitian berdasarkan teori moralitas Kohlberg.

2. Terdapat keterbatasan terkait pengukuran variabel kecenderungan kecurangan

dalam lingkup budaya organisasi. Hal ini disebabkan karena indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel kecenderungan kecurangan hanya

memiliki fokus utama pada pandangan individu terhadap berbagai faktor yang

memicu timbulnya kecenderungan kecurangan. Oleh sebab itu, terdapat konten

validitas yang belum terpenuhi terkait penerapan budaya organisasi dalam

upaya meminimalisir terjadinya suatu kecenderungan kecurangan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah dijelaskan, maka

penulis memberikan saran antara lain.

1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan Defining Issues Test

(DIT) dalam pengukuran tingkat penalaran moral agar hasil penelitian dapat

lebih tepat dan akurat sehingga dapat memberikan patokan interval yang jelas

dalam menentukan tingkatan serta tahapan dalam klasifikasi enam tahap

perkembangan moral Kohlberg yang terbentuk pada setiap responden

penelitian.

2. Bagi RSU Kharisma Paramedika perlu melakukan peningkatan sistem

pengendalian internalnya terutama dalam komponen pengawasan (monitoring)

dalam upaya tata kelola pencegahan kecenderungan kecurangan agar dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

memantau kualitas kinerja pada setiap individu secara berkala sehingga dapat

memperkirakan potensi yang muncul dari suatu ancaman yang dapat

mengakibatkan terjadinya kecenderungan kecurangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. 2014. Audtiting & Jasa Assurance. Edisi kelimabelas. Erlangga, Jakarta.

COSO. 2013. Internal Control – Integrated Framework, Exdecutive Summary.


www.coso.org. Diakses tanggal 5 November 2019.

Duska, Roland. dan Mariellen Whelan. 1982. Perkembangan Moral. Yayasan Kanisius,
Yogyakarta.

Fridson, Martin and Fernando Alvarez. 2002. Financial Statement Analysis: A


Practitioner’s Guide. 3rd Edition. John Wiley & Sons., Inc, New York.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hery. 2014. Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Kencana, Jakarta.

Indonesia Corruption Watch (ICW).2017.Tren Korupsi Kesehatan Periode 2010-2015.


https://www.antikorupsi.org/id/tren/tren-korupsi-sektor-kesehatan-2017 Diakses
tanggal 5 November 2019.

Karyono. 2013. Forensic Fraud. CV Andi Offset, Yogyakarta.

Korompis, Sintia N., David P.E. Saerang, dan Jenny Morasa. 2018. “Pengaruh Moralitas
Individu, Asimetri Informasi, dan Keefektifan Pengendalian Internal Terhadap
Kecenderungan Kecurangan (fraud) Berdasarkan Persepsi Pada Badan Pengelola
Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara”. Jurnal Riset
Akuntansi dan Auditing "Goodwill". Vol. 9. No. 1.

Kwatingtyas, Lidia Pascalia Ayu. 2017. “Pengaruh Pengendalian Internal dan


Manajemen Risiko pada Good Corporate Governance serta implikasinya dalam
pencegahan fraud”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Noviriantini, Komang., Nyoman Ari Surya Darmawan, dan Desak Nyoman Sri Werastuti.
2015. “Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Moralitas Aparat Terhadap
Kecenderungan Kecurangan (fraud) Akuntansi (Studi Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana)”. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol. 3. No. 1.

Puspasari, Novita dan Eko Suwardi. 2012. “Pengaruh Moralitas Individu dan
Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi
Eksperimen Pada Konteks Pemerintahan Daerah”. Jurnal Akuntansi Universitas
Gajah Mada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Puspasari, Novita. 2012. “Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal


Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Eksperimen Pada Konteks
Pemerintahan Daerah”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Putra, I Putu Aditya Prastika Eka dan Made Yenni Latrini. 2018. Pengaruh Pengendalian
Internal, Budaya Organisasi, Dan Moralitas Pada Kecenderungan Kecurangan
(Fraud) Di Lpd Se-Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol.25.3.Desember. ISSN: 2302-8556.

Ristianingsih, Ika. 2017.”Telaah Konsep Fraud Diamond Theory dalam Mendeteksi


Perilaku Fraud di Perguruan Tinggi”. Prosiding Seminar Nasional dan Call For
Paper Ekonomi dan Bisnis. ISBN: 978-602-5617-01-0.

Santoso, Diah Anggraeni. 2015. “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi


Terhadap Pengendalian Internal Berbasis COSO dan Dampaknya Pada Pencegahan
Kecurangan”. Skripsi. Bandung: Universitas Pasundan.

Sedarmayani dan Syarifudin Hidayat.2011. Metodologi Penelitian. Catatan kedua. CV.


Mandar Maju, Bandung.

Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja. 1972. Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Rineka


Cipta, Jakarta

Tunggal, Amin Widjaja. 2005. Audit Kecurangan. Harvindo, Jakarta.

Zulfikar, Ahmad. 2017. “Pengaruh Moralitas Aparat, Pengendalian Internal, Kesesuaian


Kompensasi dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
(Fraud)”. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

LAMPIRAN I

SURAT PERMOHONAN
PENGISIAN KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.
Bapak/ Ibu Responden
RSU Kharisma Paramedika Wates

Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi, Mahasiswi
Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk memenuhi
kelengkapan skripsi saya dengan judul “Pengaruh Moralitas Individu dan
Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan dan bantuan
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. Seluruh
informasi yang diperoleh dari pengisian kuesioner ini hanya akan saya pergunakan
untuk keperluan penelitian dan kebutuhan akademis semata. Adapun informasi
yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan waktu Bapak/Ibu/Sdr/i, yang telah meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Katharina Laboure Lenni Rulliputri Kurniadewi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

IDENTITAS RESPONDEN

Mohon untuk memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang tersedia

Jenis Kelamin L P

Usia 25 – 35 tahun

35 – 45 tahun

45 – 55 tahun

> 55 tahun

Pendidikan SMA

Diploma

S1

S2

S3

Jabatan/ Lama bekerja: /


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

A. KUESIONER MORALITAS INDIVIDU

DILEMA ETIKA 1

RONNY DAN DILEMA OBAT

Di provinsi X, seorang wanita hampir meninggal karena salah satu jenis kanker.
Ada sebuah obat yang menurut dokter dapat menyembuhkannya. Obat itu
merupakan bentuk radium yang dikembangkan oleh seorang apoteker di kota
tersebut. Obat tersebut pembuatannya sangat mahal, dan apoteker tersebut
membebankan biaya 10x lipat dari biaya obat untuk dijual dengan membayar Rp
2.000.000 untuk radiumnya dan menjual kembali sebesar Rp 20.000.000 per obat.
Suami dari wanita yang sakit tersebut, Ronny, telah meminjam uang ke semua
kerabatnya untuk membeli obat tersebut dan ia hanya mendapatkan Rp 10.000.000.
Ronny mengatakan pada sang apoteker bahwa istrinya sekarat dan memohon untuk
mendapatkan obat tersebut dengan harga yang lebih murah atau membayar sisa
uangnya nanti. Namun sang apoteker menolak dengan alasan bahwa ia telah
mengembangkan obat tersebut dengan susah payah dan ingin mendapatkan banyak
uang dari penjualnya. Ronny menjadi putus asa dan mulai berpikir untuk menyusup
ke rumah sang apoteker tersebut dan mencuri obat untuk istrinya.

Berikut adalah beberapa indikator yang mengindikasikan pentingnya


pernyataan-pernyataan berikut sebagai bahan pertimbangan bagi anda
dalam membuat keputusan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak
yang tersedia:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, CS= Cukup Setuju, TS= Tidak Setuju, STS=
Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS S CS TS STS
1. Apakah hukum di dalam masyarakat akan
mendukung pencurian tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

2. Bukankah sangat wajar bagi seorang suami karena


sangat mencintai istrinya sehingga ia mencuri obat
tersebut?
3. Apakah Ronny mencuri obat tersebut untuk
kepentingan dirinya sendiri?
4. Apakah apoteker tersebut memiliki hak untuk
dihargai atas kerja kerasnya dengan menjual obat
10x lipat dari harga aslinya?
5. Apakah apoteker tersebut berhak dicuri karena
sangat kejam dan serakah?
6. Apakah mencuri dalam beberapa kasus dapat
memberikan lebih banyak kebaikan untuk
masyarakat?

DILEMA ETIKA 2

TERPIDANA YANG KABUR

Seorang pria dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun. Setelah 1 tahun dipenjara,
ia kabur dari penjara lalu pindah ke provinsi lain, dan mengganti namanya menjadi
Dimas. Selama 8 tahun ia bekerja sangat keras dan secara bertahap ia menyisihkan
uangnya untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Dimas sangat jujur kepada
konsumennya, ia memberikan pegawainya gaji yang tinggi dan memberikan
sebagian besar keuntungan bisnisnya untuk amal. Suatu hari, Diana, seorang teman
lamanya, mengenalinya sebagai seorang pria yang kabur dari penjara 8 tahun yang
lalu dan sedang dicari polisi.

Berikut adalah beberapa indikator yang mengindikasikan pentingnya


pernyataan-pernyataan berikut sebagai bahan pertimbangan bagi anda
dalam membuat keputusan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak
yang tersedia:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, CS= Cukup Setuju, TS= Tidak Setuju, STS=
Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS S CS TS STS
1. Apakah Dimas memiliki hutang hukuman kepada
masyarakat?
2. Apakah hukuman penjara masih bermanfaat bagi
orang yang telah banyak beramal?
3. Bukankah menjadi kewajiban warganegara untuk
melaporkan terpidana yang kabur?
4. Apakah dengan mengirim kembali Dimas ke
penjara akan berdampak baik bagi Dimas?

DILEMA ETIKA 3
DILEMA SEORANG DOKTER

Seorang wanita sedang sekarat karena kanker yang tidak bisa disembuhkan dan ia
hanya memiliki sisa waktu untuk hidup sekitar 6 bulan. Wanita tersebut sangat
kesakitan, namun ia tahu bahwa dosis obat penghilang rasa sakit seperti morfin
dapat membunuhnya. Ia merasa hampir gila karena sakit yang dirasakannya. Pada
suatu hari saat ia sedang tidak merasa kesakitan, ia meminta dokter untuk
memberikan morfin untuk membunuhnya. Ia menyatakan bahwa ia tidak sanggup
lagi menahan sakitnya dan bahwa ia juga akan meninggal beberapa bulan lagi.

Berikut adalah beberapa indikator yang mengindikasikan pentingnya


pernyataan-pernyataan berikut sebagai bahan pertimbangan bagi anda
dalam membuat keputusan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak
yang tersedia:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, CS= Cukup Setuju, TS= Tidak Setuju, STS=
Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Pernyataan SS S CS TS STS
1. Apakah pertanggung jawaban dokter tersebut
didepan hukum sama dengan orang lain, jika
memberinya obat overdosis berarti sama saja
membunuhnya?
2. Apakah individu akan menjadi jauh lebih baik
tanpa masyarakat mencampuri urusan hidup atau
mati mereka?
3. Apakah negara memiliki hak untuk tetap
mempertahankan nyawa orang yang tidak mau
hidup?
4. Apakah menolong untuk mengakhiri kehidupan
orang lain juga merupakan suatu bentuk tanggung
jawab bersama?
5. Dapatkah masyarakat mentolelir seseorang untuk
mengakhiri hidup mereka jika mereka
menginginkannya?
6. Dapatkah masyarakat mentolelir adanya bunuh
diri atau memaafkan adanya pembunuhan dan
hanya melindungi kehidupan bagi individu yang
ingin hidup saja?

DILEMA ETIKA 4

KORAN SEKOLAH

Jimmy, seorang pelajar SMA, ingin membuat koran bergambar di sekolah untuk
para siswa sehingga ia dapat menyuarakan pendapatnya mengenai banyak hal.
Jimmy ingin menyuarakan tentang pertentangannya terhadap Perang Vietnam dan
untuk menunjukkan pertentangannya atas beberapa peraturan sekolah, seperti yang
melarang pria memanjangkan rambutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Ketika Jimmy mulai membuat korannya, ia meminta izin kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah mengizinkannya karena dalam setiap terbitannya, Jimmy harus
menyerahkan dulu kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan. Jimmy
menyetujui penawaran tersebut dan memberikan beberapa edisi koran untuk
dimintai persetujuan kepala sekolah. Kepala sekolah menyetujui seluruhnya dan
Jimmy mulai menerbitkan 2 edisi dalam 2 minggu ke depan.

Namun kepala sekolah tidak menyangka bahwa koran Jimmy akan mendapat
perhatian luas dari para siswa. Para siswa sangat tertarik dengan koran Jimmy dan
memulai aksi protes terhadap berbagai peraturan sekolah. Orangtua murid yang
marah menyalahkan koran Jimmy. Mereka menelpon kepala sekolah untuk
memberitahukannya bahwa koran tersebut seharusnya tidak diterbitkan. Kepala
sekolah lantas memerintahkan Jimmy untuk menghentikan penerbitannya dan
mengatakan bahwa penerbitan koran Jimmy menggangu aktivitas operasional di
sekolah.

Berikut adalah beberapa indikator yang mengindikasikan pentingnya


pernyataan-pernyataan berikut sebagai bahan pertimbangan bagi anda
dalam membuat keputusan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak
yang tersedia:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, CS= Cukup Setuju, TS= Tidak Setuju, STS=
Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS S CS TS STS
1. Apakah kepala sekolah lebih bertanggung jawab
kepada orangtua siswa?
2. Apakah para siswa akan melakukan lebih banyak
protes jika kepala sekolah menghentikan
penerbitan koran tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

3. Ketika keamanan di sekolah terancam, apakah


kepala sekolah memiliki hak untuk memerintah
siswanya?
4. Apakah kepala sekolah memiliki kebebasan untuk
bicara ‘tidak’ pada kasus ini?
5. Apakah dengan menghentikan penerbitan koran
tersebut akan berpengaruh terhadap pendidikan
siswa dalam hal berpikir kritis?
6. Apakah kepala sekolah seharusnya dipengaruhi
oleh beberapa orangtua siswa yang marah ketika
ia mengetahui hal benar yang terjadi di
sekolahnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

B. KUESIONER EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL


Berikanlah tanda silang ( X ) pada berbagai pernyataan mengenai pengendalian
internal di bawah ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di Lembaga Bapak/Ibu
bekerja (RSU Kharisma Paramedika Wates)

Keterangan:
SS= Sangat Setuju, S= Setuju, CS= Cukup Setuju, TS= Tidak Setuju, STS=
Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS
Lingkungan Pengendalian
1 Lembaga memiliki kode etik, menjunjung tinggi
integritas, perilaku etis, dan memiliki nilai-nilai
yang diperjuangkan
2 Lembaga memiliki sistem untuk penilaian
kinerja karyawan
3 Lembaga memiliki struktur organisasi,
pemisahan tugas dan tanggungjawab yang
tertulis dengan jelas
4 Lembaga mendorong karyawannya untuk dapat
termotivasi dan terus berkarya
5 Lembaga memiliki standar operasional prosedur
yang rinci dan jelas
Penilaian Risiko
6 Lembaga memiliki rancangan proses
mengurangi timbulnya risiko
7 Lembaga memiliki dokumen tertulis
pengelolaan risiko
Aktivitas Pengendalian
8 Terdapat pemisahan tugas dan wewenang antar
fungsi dalam organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

9 Semua fungsi memiliki control dan di review


oleh pejabat yang levelnya lebih tinggi
10 Semua transaksi tercatat dengan baik dan ada
pengawasan
11 Semua pembayaran dengan cek membutuhkan
dua tandatangan dan dilarang menandatangani
blangko yang masih kosong
12 Laporan pertanggungjawaban pengguna dana
wajib diselesaikan dalam tenggang waktu
tertentu
13 Dilakukan pencatatan asset secara berkala
Informasi dan Komunikasi
14 Semua komputer dan server terlindungi dengan
sistem keamanan data
15 Menggunakan password untuk akses aplikasi
tertentu terutama data keuangan dan hanya orang
tertentu yang mengetahuinya
16 Back up data dilakukan secara berkala
17 Arsip dokumen disimpan pada tempat yang
bebas dari api dan banjir
Monitoring
18 Pimpinan menindaklanjuti rekomendasi yang
terdapat pada laporan audit
19 Lembaga melakukan rapat evaluasi secara
berkala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

C. KUESIONER KECENDERUNGAN KECURANGAN


Berikanlah tanda silang ( X ) pada berbagai pernyataan mengenai
kecenderungan kecurangan di bawah ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di
Lembaga Bapak/Ibu bekerja (RSU Kharisma Paramedika Wates)

Keterangan:
SL = Selalu, SR = Sering, K = Kadang, J = Jarang, TP = Tidak Pernah

NO PERNYATAAN SL SR K J TP
Ciptakan Kejujuran, Keterbukaan, dan Saling Membantu
1 Perusahaan telah mengimplementasikan program
pengendalian anti fraud berdasarkan nilai-nilai
yang dianut perusahaan.
2 Nilai-nilai yang di anut oleh perusahaan mampu
menciptakan lingkungan yang mendukung
karyawan untuk mengarahkan tindakan mereka.
3 Perusahaan memiliki sikap tanggap terhadap
segala sesuatu yang terjadi di perusahaan.
4 Perusahaan telah membentuk sebuah tim untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
disepekati bersama oleh sekelompok orang dalam
organisasi.

Proses Rekrutmen yang Jujur


5 Perusahaan melakukan seleksi yang ketat dan
efektif pada proses penerimaan karyawan.
6 Perusahaan melakukan pengecekan latar belakang
karyawan sebelum diperkejakan atau
dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

7 Perusahaan melakukan pelatihan secara rutin


kepada seluruh karyawan mengenai nilai-nilai
perusahaan dan aturan perilaku.
8 Perusahaan melakukan evaluasi kontribusi
karyawan dalam mengembangkan lingkungan
kerja yang positif sesuai dengan nilai-nilai
perusahaan
9 Perusahaan melakukan evaluasi objektif atas
kepatuhan terhadap nilai-nilai perusahaan.
10 Perusahaan menangani dengan segera setiap
pelanggaran yang terjadi pada perusahaan.
Fraud Awareness
11 Perusahaan melakukan pelatihan ke waspadaan
terhadap kecurangan sesuai dengan tanggung
jawab kerja karyawan.
Lingkungan Kerja yang Positif
12 Perusahaan mengakui adanya hasilnya kinerja
karyawan yang sesuai dengan sasaran perusahaan.
13 Perusahaan mengadakan sistem penghargaan
terhadap hasil kinerja karyawan yang sesuai
dengan sasaran.
14 Perusahaan memberikan kesempatan yang sama
bagi semua karyawan untuk mendongkrak
semangat kerja karyawan yang dapat mengurangi
kemungkinan melakukan kecurangan.
15 Perusahaan mengadakan program kompensasi
secara profesinal yang dapat mendongkrak
semangat kerja karyawan yang dapat mengurangi
kemungkinan karyawan melakukan kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

16 Perusahaan mengadakan pelatihan secara


profesional dalam pengembangan karir untuk
mendongkrak semangat kerja karyawan yang
dapat mengurangi kemungkinan karyawan
melakukan kecurangan.
Kode etik yang jelas, mudah dimengerti dan ditaati
17 Perusahaan memberlakukan aturan perilaku untuk
membangun budaya jujur dan keterbukaan
pegawai di dalam perusahaan.
18 Perusahaan memberlakukan kode etik di
lingkungan karyawan untuk membangun budaya
jujur dan keterbukaan karyawan di dalam
perusahaan.
19 Perusahaan memberlakukan sanksi atas
pelanggaran terhadap aturan perilaku kode etik
yang ada di perusahaan.
Program Bantuan Kepada Pegawai yang Mendapat Kesulitan
20 Perusahaan memberikan bentuk perhatian dan
bantuan kepada karyawan yang mengalami
desakan ekonomi guna mencegah terjadinya
kecurangan.
Adanya sanksi terhadap segala bentuk kecurangan
21 Perusahaan telah menanamkan sanksi untuk
meminimalisir penyimpangan yang terjadi di
perusahaan dan memberikan efek jera terhadap
oknum yang melakukan tindakan curang.
22 Anggota organisasi pada perusahaan telah bekerja
sama dengan baik guna mensejahterakan
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

23 Perusahaan mampu menegaskan kepada seluruh


karyawan untuk menjalankan tugas sebaik
mungkin untuk melatih moral, etika, serta teladan
yang baik pada jiwa selaku karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

LAMPIRAN II

Tabulasi Data Responden

Identitas Responden

Res Pen Ja Lama Pen Ja Lama


Respo
pon JK Usia didi ba Beker JK Usia didi ba Beker
nden
den kan tan ja kan tan ja
1 1 1 1 1 1 18 2 2 2 2 1
2 2 1 3 2 1 19 2 3 1 2 1
3 2 1 3 2 1 20 1 4 4 4 2
4 1 3 3 2 1 21 2 1 3 5 1
5 2 1 3 3 1 22 1 3 1 6 2
6 2 2 2 2 1 23 1 3 1 6 1
7 1 1 3 2 1 24 2 3 3 7 1
8 1 1 2 2 1 25 2 2 2 8 1
9 1 1 1 1 1 26 2 1 1 7 1
10 1 1 1 1 1 27 2 1 2 9 1
11 2 1 2 2 1 28 2 1 2 4 1
12 1 3 2 2 1 29 2 1 3 3 1
13 2 1 2 2 1 30 2 1 3 4 1
14 2 1 2 2 1 31 2 2 2 10 2
15 2 1 2 2 1 32 2 1 2 10 1
16 1 1 1 2 1 33 2 1 2 9 1
17 1 2 1 2 1 34 2 1 2 11 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Identitas Responden (Lanjutan)

Res Pen Ja Lama Pen Ja Lama


Respo
pon JK Usia didi ba Beker JK Usia didi ba Beker
nden
den kan tan ja kan tan ja
35 1 1 2 4 1 57 2 2 3 21 1
36 2 2 2 11 2 58 1 3 1 22 1
37 1 1 2 11 1 59 2 1 2 16 1
38 1 3 1 11 2 60 1 1 3 3 1
39 2 1 2 12 1 61 2 1 3 6 1
40 2 2 3 17 2 62 1 1 2 6 1
41 1 2 3 14 1 63 2 1 2 3 1
42 2 1 3 7 1 64 1 1 3 3 1
43 1 2 3 15 1 65 1 1 1 19 1
44 2 1 2 16 1 66 1 1 1 3 1
45 2 1 3 17 1 67 2 1 3 9 1
46 2 1 2 18 1 68 2 1 2 9 1
47 1 2 1 19 1 69 2 1 2 4 1
48 1 1 1 19 1 70 1 3 1 26 2
49 1 2 3 3 1 71 1 1 3 15 1
50 1 1 1 1 1 72 2 2 3 4 1
51 2 1 1 3 1 73 1 1 3 4 1
52 2 1 2 20 1 74 2 1 3 23 1
53 2 1 2 8 1 75 1 1 2 11 1
54 2 1 2 4 1 76 1 2 2 17 2
55 2 1 2 9 2 77 2 1 3 24 1
56 2 1 3 4 1 78 2 1 2 8 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Identitas Responden (Lanjutan)

Res JK Usia Pen Ja Lama


pon didi ba Beker
den kan tan ja
79 1 1 3 25 1
80 1 3 1 26 2
81 1 2 1 6 1
82 2 1 3 27 1
83 2 1 2 7 1
84 2 2 3 13 2
85 2 1 3 3 1
86 2 1 2 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

LAMPIRAN III

Data Moralitas Individu, Efektivitas Pengendalian Internal, dan Kecenderungan Kecurangan

Moralitas Individu (X1)

Res Total
Dilema Etika 1 Dilema Etika 2 Dilema Etika 3 Dilema Etika 4
pon (X1)
den M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22
1 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 67
2 3 3 5 3 2 4 3 5 3 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 5 3 2 82
3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 92
4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 76
5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 102
6 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 81
7 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 73
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
9 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 78
10 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Moralitas Individu (X1) (Lanjutan)


11 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 78
12 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 83
13 2 3 2 4 4 2 5 3 3 3 3 5 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 70
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
15 2 3 1 4 4 2 3 1 4 3 2 3 1 2 3 1 4 4 2 3 1 4 57
16 2 3 4 3 2 3 5 4 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3 4 69
17 4 3 5 3 4 3 3 5 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 73
18 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 91
19 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 93
20 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 90
21 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 98
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
23 3 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 3 3 2 3 2 51
24 4 2 2 2 3 4 5 4 4 3 4 2 2 4 2 2 2 3 4 5 4 4 71
25 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 84
26 3 5 4 4 2 3 5 4 4 2 3 5 4 3 5 4 4 2 3 5 4 4 82
27 2 1 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 2 4 1 4 4 2 4 70
28 4 4 5 4 2 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 5 4 87
29 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 98
30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 86
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Moralitas Individu (X1) (Lanjutan)


32 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 93
33 3 4 4 4 3 5 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5 2 4 4 80
34 3 4 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 69
35 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 98
36 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 95
37 2 3 4 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 4 67
38 3 2 1 3 2 3 3 1 2 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 1 2 55
39 2 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 2 59
40 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 5 90
41 4 4 5 5 4 4 5 3 4 2 4 2 3 5 4 4 5 2 4 4 4 4 85
42 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 90
43 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 72
44 4 2 4 4 2 3 2 2 4 3 4 2 4 4 2 4 4 2 3 2 2 4 67
45 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 98
46 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 97
47 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 74
48 3 3 3 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4 4 77
49 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 62
50 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 5 2 4 4 3 3 4 75
51 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 64
52 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Moralitas Individu (X1) (Lanjutan)


53 3 3 5 2 3 4 5 5 5 3 5 5 1 5 5 4 4 4 3 4 4 4 86
54 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 61
55 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 68
56 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 63
57 4 4 5 5 5 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 5 2 2 5 4 5 5 74
58 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 5 59
59 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
60 3 2 4 2 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 68
61 3 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 3 69
62 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 103
63 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 94
64 3 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 72
65 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 5 78
66 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 68
67 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 2 88
68 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 74
69 4 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 73
70 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 4 3 2 55
71 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 2 3 4 3 4 73
72 4 3 2 4 2 2 4 2 3 5 4 3 3 3 2 5 4 2 3 4 2 3 69
73 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Moralitas Individu (X1) (Lanjutan)


74 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 2 58
75 4 4 3 4 2 2 4 3 4 5 2 5 3 3 3 3 5 2 3 2 3 4 73
76 2 2 2 4 3 4 2 3 2 5 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 61
77 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
78 4 3 2 3 3 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 72
79 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 4 94
80 4 4 3 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 88
81 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 100
82 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 101
83 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 3 2 4 4 82
84 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 81
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 89
86 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 2 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Efektivitas Pengendalian Internal (X2)

Res
Pon P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total (X2)
den
1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 66
2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 66
3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 66
4 5 5 5 5 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 71
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
6 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 60
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 77
8 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 71
9 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 3 66
10 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 5 3 3 5 2 2 3 3 3 60
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 73
12 3 2 4 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 3 51
13 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 2 2 60
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
16 3 2 3 3 3 1 2 3 5 2 5 3 2 2 4 3 4 2 2 54
17 3 4 2 3 3 5 2 1 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 55
18 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Efektivitas Pengendalian Internal (X2) (Lanjutan)

Res
Pon P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total (X2)
den
19 4 2 2 2 3 3 4 3 3 5 3 3 2 2 3 2 2 2 3 53
20 4 3 2 5 3 5 3 4 5 4 5 4 4 2 4 2 4 2 3 68
21 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 91
22 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 80
23 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 88
24 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 80
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
26 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 70
27 2 2 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 5 72
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 94
30 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 80
31 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 86
32 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 89
33 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 87
34 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 4 63
35 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 86
36 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Efektivitas Pengendalian Internal (X2) (Lanjutan)

Res
Pon P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total (X2)
den
37 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 78
38 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 68
39 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 72
40 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 91
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
42 3 2 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 62
43 4 2 3 4 3 2 3 5 4 4 3 2 3 5 4 4 4 2 3 64
44 2 3 5 3 3 3 4 3 5 2 3 4 2 5 2 3 3 4 2 61
45 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 78
46 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 80
47 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 77
48 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 84
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 75
50 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 55
51 2 4 2 2 2 3 4 5 4 4 2 3 4 5 4 4 3 4 2 63
52 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 72
53 4 3 5 4 4 2 3 5 4 4 4 2 3 5 4 4 2 3 5 70
54 5 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Efektivitas Pengendalian Internal (X2) (Lanjutan)

Res
Pon P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total (X2)
den
55 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 61
56 3 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 2 50
57 3 2 3 4 3 5 3 3 3 4 2 2 4 4 2 3 5 2 2 59
58 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 51
59 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 80
60 4 3 4 4 4 3 5 2 4 4 4 3 5 2 4 4 3 3 4 69
61 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 58
62 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 86
63 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 5 5 80
64 4 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 2 2 4 2 2 3 58
65 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 1 4 4 4 4 66
66 2 2 3 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 2 2 3 52
67 2 3 2 2 3 2 5 2 2 5 3 2 5 2 2 5 4 3 2 56
68 3 4 2 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 3 4 4 2 4 2 56
69 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 78
70 4 4 5 3 3 3 2 4 5 4 5 3 4 5 5 3 5 3 4 74
71 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 63
72 3 4 4 3 5 3 3 3 5 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Efektivitas Pengendalian Internal (X2) (Lanjutan)

Res
Pon P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total (X2)
den
73 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 89
74 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 66
75 4 5 5 4 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 80
76 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 62
77 4 5 5 4 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 80
78 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 65
79 3 5 4 5 3 3 5 3 5 4 5 2 5 3 5 4 5 4 3 76
80 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 85
81 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 82
82 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 92
83 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 66
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 3 3 73
85 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 77
86 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Kecenderungan Kecurangan (Y)

Res
pon K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 Total (Y)
den
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 92
2 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 87
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 78
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 83
5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77
6 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 5 92
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 83
8 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 78
9 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 94
10 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 91
11 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 80
12 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 88
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 85
14 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 85
15 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 77
16 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 99
17 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Kecenderungan Kecurangan (Y) (Lanjutan)

18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85
19 5 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 82
20 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 5 2 2 4 2 2 2 5 2 2 2 62
21 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 49
22 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 52
23 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 68
24 2 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 62
25 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 56
26 2 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 75
27 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 51
28 2 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 75
29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46
30 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 68
31 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 52
32 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 63
33 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 71
34 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 80
35 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 57
36 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 68
37 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 63
38 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Kecenderungan Kecurangan (Y) (Lanjutan)

39 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 68
40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46
41 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 51
42 4 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 2 63
43 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 60
44 4 2 3 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 87
45 4 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 3 58
46 4 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 69
47 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 81
48 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 58
49 4 4 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 64
50 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 80
51 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 3 5 5 4 4 92
52 4 2 3 2 4 3 4 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 55
53 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 59
54 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 78
55 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 103
56 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 88
57 4 4 3 3 2 4 3 5 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 5 5 3 2 72
58 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 98
59 2 1 2 2 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Kecenderungan Kecurangan (Y) (Lanjutan)

60 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 93
61 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 89
62 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 46
63 3 2 4 2 3 5 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 3 2 68
64 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 89
65 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 60
66 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 95
67 3 4 2 4 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 77
68 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 70
69 2 5 3 5 3 2 4 2 3 4 4 2 2 4 2 3 4 4 2 2 2 3 4 71
70 4 3 3 5 4 4 5 3 3 4 5 5 3 4 5 2 4 5 2 3 3 3 4 86
71 4 4 3 2 4 4 2 5 2 4 2 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5 2 4 83
72 4 5 2 4 5 2 4 3 4 2 4 2 4 4 3 5 2 5 2 3 3 4 2 78
73 1 3 2 4 1 2 2 3 4 3 1 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 59
74 4 4 5 2 3 4 4 4 3 5 3 4 5 2 2 4 5 4 2 4 4 3 5 85
75 4 4 4 5 3 2 5 2 3 4 2 2 4 2 5 2 4 5 2 2 2 3 4 75
76 3 5 5 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 5 2 2 5 4 5 4 4 3 4 83
77 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 1 3 1 4 4 4 4 65
78 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 4 4 69
79 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 53
80 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Kecenderungan Kecurangan (Y) (Lanjutan)

81 2 3 2 1 3 3 1 2 1 2 4 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 48
82 2 2 3 1 1 3 1 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 50
83 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
84 3 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 63
85 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 59
86 3 2 4 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

LAMPIRAN IV

STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL PENELITIAN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Moralitas Individu (X1) 86 51 103 79,41 13,156
Efektivitas Pengendalian Internal (X2)
86 50 94 71,16 11,081
Kecenderungan Kecurangan (Y) 86 46 103 72,34 14,772
Valid N (listwise) 86

A. Analisis Deskriptif Variabel Moralitas Individu

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


M1 86 2 5 3,55 ,821
M2 86 1 5 3,52 1,003
M3 86 1 5 3,63 1,189
M4 86 1 5 3,57 ,902
M5 86 2 5 3,55 ,978
M6 86 2 5 3,66 ,915
M7 86 2 5 3,71 ,919
M8 86 1 5 3,66 1,080
M9 86 2 5 3,69 ,786
M10 86 1 5 3,62 ,897
M11 86 2 5 3,59 ,912
M12 86 1 5 3,66 ,953
M13 86 1 5 3,55 1,092
M14 86 2 5 3,58 ,847
M15 86 2 5 3,65 ,904
M16 86 1 5 3,72 1,002
M17 86 2 5 3,59 ,886
M18 86 1 5 3,51 ,991
M19 86 2 5 3,59 ,873
M20 86 2 5 3,62 ,960
M21 86 1 5 3,59 1,022
M22 86 2 5 3,59 ,873
Moralitas Individu (X1) 86 51 103 79,41 13,156
Valid N (listwise) 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

B. Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Pengendalian Internal (X2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


P1 86 2 5 3,74 ,935
P2 86 2 5 3,73 ,938
P3 86 2 5 3,83 ,857
P4 86 2 5 3,67 ,926
P5 86 2 5 3,80 ,779
P6 86 1 5 3,69 ,936
P7 86 2 5 3,77 ,807
P8 86 1 5 3,76 ,945
P9 86 2 5 3,81 ,914
P10 86 2 5 3,87 ,794
P11 86 2 5 3,93 ,794
P12 86 2 5 3,55 ,890
P13 86 2 5 3,83 ,857
P14 86 2 5 3,83 ,935
P15 86 1 5 3,71 ,981
P16 86 2 5 3,80 ,852
P17 86 2 5 3,64 ,957
P18 86 2 5 3,56 ,902
P19 86 2 5 3,65 ,904
Valid N (listwise)
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

C. Analisis Deskriptif Variabel Kecenderungan Kecurangan (Y)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


K1 86 1 5 3,13 1,015
K2 86 1 5 3,06 1,088
K3 86 1 5 3,16 1,094
K4 86 1 5 3,23 1,025
K5 86 1 5 3,29 ,956
K6 86 2 5 3,22 ,987
K7 86 1 5 3,24 ,993
K8 86 2 5 3,31 ,973
K9 86 1 5 3,10 ,994
K10 86 2 5 3,05 ,981
K11 86 1 5 3,12 ,975
K12 86 2 5 3,14 ,948
K13 86 1 5 3,26 ,857
K14 86 2 5 3,09 ,966
K15 86 2 5 3,15 ,901
K16 86 2 5 3,17 ,843
K17 86 1 5 3,10 1,018
K18 86 2 5 3,08 ,997
K19 86 1 5 2,92 ,973
K20 86 2 5 3,14 ,935
K21 86 2 5 3,16 ,879
K22 86 1 5 3,00 ,907
K23 86 2 5 3,20 ,918
Valid N (listwise) 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

LAMPIRAN V

UJI INSTRUMEN

A. UJI VALIDITAS
1. Moralitas Individu (X1)
Correlations
Moral
itas
Indivi
M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M2 M2 M2 du
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 (X1)
M1 Pears
on .57 .45 .27 .37 .45 .27 .40 .23 .36 .61 ,14 .30 .58 .30 .48 ,19 .33 .46 .41 .38 .29
1 .640**
Correl 7** 2** 4* 1** 2** 5* 9** 2* 8** 4** 8 6** 7** 7** 8** 6 2** 2** 8** 0** 8**
ation
Sig.
,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,01 ,00 ,03 ,00 ,00 ,17 ,00 ,00 ,00 ,00 ,07 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 4 4 0 4 0 0 2 0 0 0 5
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M2 Pears
on .57 .62 .51 .52 .43 .43 .52 .42 .31 .41 .53 .46 .31 .65 .53 .44 .46 .46 .52 .55 .40
1 .810**
Correl 7** 9** 2** 1** 8** 5** 3** 0** 8** 6** 1** 7** 6** 8** 4** 1** 1** 1** 9** 5** 8**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M3 Pears
on .45 .62 .33 .40 .44 .33 .61 .41 .26 .41 .31 .54 .39 .50 .65 .41 .28 .43 .42 .56 .26
1 .742**
Correl 2** 9** 2** 0** 6** 1** 6** 5** 2* 2** 4** 8** 3** 2** 3** 3** 3** 1** 0** 2** 1*
ation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01
(2- ,000
0 0 2 0 0 2 0 0 5 0 3 0 0 0 0 0 8 0 0 0 5
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M4 Pears
on .27 .51 .33 .41 .35 .24 ,12 .33 ,20 .30 .29 .34 ,17 .34 .25 .44 .22 .34 .25 .29 .38
1 .534**
Correl 4* 2** 2** 7** 0** 5* 7 8** 1 0** 5** 9** 7 8** 6* 1** 3* 3** 6* 3** 8**
ation
Sig.
,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,24 ,00 ,06 ,00 ,00 ,00 ,10 ,00 ,01 ,00 ,03 ,00 ,01 ,00 ,00
(2- ,000
1 0 2 0 1 3 4 1 4 5 6 1 2 1 7 0 9 1 8 6 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M5 Pears
on .37 .52 .40 .41 .34 ,20 .28 .24 .25 .33 ,12 ,13 .26 .28 ,15 .21 .70 .29 .32 .37 ,12
1 .536**
Correl 1** 1** 0** 7** 0** 5 8** 1* 5* 1** 4 6 5* 5** 7 9* 3** 1** 6** 8** 6
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,05 ,00 ,02 ,01 ,00 ,25 ,21 ,01 ,00 ,14 ,04 ,00 ,00 ,00 ,00 ,24
(2- ,000
0 0 0 0 1 8 7 5 8 2 4 3 4 8 8 3 0 7 2 0 8
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M6 Pears
on .45 .43 .44 .35 .34 ,16 .44 .40 .31 .59 ,19 .30 .48 .39 .23 .22 .27 .68 .37 .51 .32
1 .640**
Correl 2** 8** 6** 0** 0** 2 3** 7** 4** 4** 2 4** 4** 6** 0* 0* 0* 0** 3** 8** 7**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,13 ,00 ,00 ,00 ,00 ,07 ,00 ,00 ,00 ,03 ,04 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 0 1 1 6 0 0 3 0 7 4 0 0 3 1 2 0 0 0 2
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M7 Pears
on .27 .43 .33 .24 ,20 ,16 .44 .44 ,14 .36 .53 .37 .37 .54 .30 .21 ,15 .24 .60 .47 .39
1 .595**
Correl 5* 5** 1** 5* 5 2 5** 2** 9 3** 2** 1** 1** 2** 7** 4* 2 7* 6** 4** 4**
ation
Sig.
,01 ,00 ,00 ,02 ,05 ,13 ,00 ,00 ,17 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,04 ,16 ,02 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 2 3 8 6 0 0 2 1 0 0 0 0 4 8 1 2 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

M8 Pears
on .40 .52 .61 ,12 .28 .44 .44 .38 .33 .42 .41 .50 .34 .55 .49 .27 .38 .33 .48 .67 .22
1 .713**
Correl 9** 3** 6** 7 8** 3** 5** 6** 8** 0** 4** 7** 5** 2** 9** 3* 3** 9** 6** 3** 7*
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,24 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,03
(2- ,000
0 0 0 4 7 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M9 Pears
on .23 .42 .41 .33 .24 .40 .44 .38 .26 .37 .42 .29 .31 .53 .21 .49 .22 .42 .33 .26 .51
1 .606**
Correl 2* 0** 5** 8** 1* 7** 2** 6** 1* 7** 2** 8** 3** 9** 6* 0** 4* 9** 7** 4* 5**
ation
Sig.
,03 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,04 ,00 ,03 ,00 ,00 ,01 ,00
(2- ,000
1 0 0 1 5 0 0 0 5 0 0 5 3 0 6 0 8 0 1 4 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M10 Pears
on .36 .31 .26 ,20 .25 .31 ,14 .33 .26 .23 .26 .25 .31 .22 .28 ,14 .36 .30 .25 .23 ,14
1 .465**
Correl 8** 8** 2* 1 5* 4** 9 8** 1* 8* 0* 3* 3** 5* 5** 2 9** 9** 1* 8* 4
ation
Sig.
,00 ,00 ,01 ,06 ,01 ,00 ,17 ,00 ,01 ,02 ,01 ,01 ,00 ,03 ,00 ,19 ,00 ,00 ,02 ,02 ,18
(2- ,000
0 3 5 4 8 3 2 1 5 7 6 9 3 8 8 3 0 4 0 7 6
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M11 Pears
on .61 .41 .41 .30 .33 .59 .36 .42 .37 .23 .27 .34 .56 .43 .29 .24 .32 .35 .45 .32 .21
1 .636**
Correl 4** 6** 2** 0** 1** 4** 3** 0** 7** 8* 3* 4** 9** 9** 9** 4* 4** 1** 1** 5** 8*
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,04
(2- ,000
0 0 0 5 2 0 1 0 0 7 1 1 0 0 5 4 2 1 0 2 4
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M12 Pears
on ,14 .53 .31 .29 ,12 ,19 .53 .41 .42 .26 .27 .56 .40 .68 .29 .40 .32 .24 .42 .34 .25
1 .611**
Correl 8 1** 4** 5** 4 2 2** 4** 2** 0* 3* 4** 6** 1** 5** 7** 2** 3* 3** 1** 7*
ation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Sig.
,17 ,00 ,00 ,00 ,25 ,07 ,00 ,00 ,00 ,01 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,01
(2- ,000
4 0 3 6 4 7 0 0 0 6 1 0 0 0 6 0 3 4 0 1 7
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M13 Pears
on .30 .46 .54 .34 ,13 .30 .37 .50 .29 .25 .34 .56 .35 .49 .58 .37 ,18 .32 .42 .51 .34
1 .666**
Correl 6** 7** 8** 9** 6 4** 1** 7** 8** 3* 4** 4** 2** 3** 2** 9** 4 3** 7** 8** 7**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,21 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,08 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
4 0 0 1 3 4 0 0 5 9 1 0 1 0 0 0 9 2 0 0 1
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M14 Pears
on .58 .31 .39 ,17 .26 .48 .37 .34 .31 .31 .56 .40 .35 .36 .27 .25 ,20 .49 .40 .33 ,13
1 .594**
Correl 7** 6** 3** 7 5* 4** 1** 5** 3** 3** 9** 6** 2** 0** 7** 6* 2 9** 8** 1** 3
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,10 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,01 ,06 ,00 ,00 ,00 ,22
(2- ,000
0 3 0 2 4 0 0 1 3 3 0 0 1 1 0 7 2 0 0 2 2
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M15 Pears
on .30 .65 .50 .34 .28 .39 .54 .55 .53 .22 .43 .68 .49 .36 .43 .30 .32 .38 .53 .54 .45
1 .746**
Correl 7** 8** 2** 8** 5** 6** 2** 2** 9** 5* 9** 1** 3** 0** 7** 5** 0** 4** 5** 5** 9**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,03 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
4 0 0 1 8 0 0 0 0 8 0 0 0 1 0 4 3 0 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M16 Pears
on .48 .53 .65 .25 ,15 .23 .30 .49 .21 .28 .29 .29 .58 .27 .43 .24 .21 .38 .40 .53 .38
1 .638**
Correl 8** 4** 3** 6* 7 0* 7** 9** 6* 5** 9** 5** 2** 7** 7** 2* 7* 0** 1** 1** 0**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,01 ,14 ,03 ,00 ,00 ,04 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,02 ,04 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 0 7 8 3 4 0 6 8 5 6 0 0 0 5 5 0 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

M17 Pears
on ,19 .44 .41 .44 .21 .22 .21 .27 .49 ,14 .24 .40 .37 .25 .30 .24 .33 .30 .42 ,17 .30
1 .532**
Correl 6 1** 3** 1** 9* 0* 4* 3* 0** 2 4* 7** 9** 6* 5** 2* 4** 0** 3** 9 0**
ation
Sig.
,07 ,00 ,00 ,00 ,04 ,04 ,04 ,01 ,00 ,19 ,02 ,00 ,00 ,01 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,10 ,00
(2- ,000
0 0 0 0 3 1 8 1 0 3 4 0 0 7 4 5 2 5 0 0 5
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M18 Pears
on .33 .46 .28 .22 .70 .27 ,15 .38 .22 .36 .32 .32 ,18 ,20 .32 .21 .33 ,20 .32 .28 ,20
1 .532**
Correl 2** 1** 3** 3* 3** 0* 2 3** 4* 9** 4** 2** 4 2 0** 7* 4** 3 0** 9** 3
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,03 ,00 ,01 ,16 ,00 ,03 ,00 ,00 ,00 ,08 ,06 ,00 ,04 ,00 ,06 ,00 ,00 ,06
(2- ,000
2 0 8 9 0 2 1 0 8 0 2 3 9 2 3 5 2 1 3 7 1
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M19 Pears
on .46 .46 .43 .34 .29 .68 .24 .33 .42 .30 .35 .24 .32 .49 .38 .38 .30 ,20 .41 .52 .46
1 .647**
Correl 2** 1** 1** 3** 1** 0** 7* 9** 9** 9** 1** 3* 3** 9** 4** 0** 0** 3 5** 4** 0**
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,06 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 0 1 7 0 2 1 0 4 1 4 2 0 0 0 5 1 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M20 Pears
on .41 .52 .42 .25 .32 .37 .60 .48 .33 .25 .45 .42 .42 .40 .53 .40 .42 .32 .41 .51 .27
1 .693**
Correl 8** 9** 0** 6* 6** 3** 6** 6** 7** 1* 1** 3** 7** 8** 5** 1** 3** 0** 5** 1** 5*
ation
Sig.
,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01
(2- ,000
0 0 0 8 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M21 Pears
on .38 .55 .56 .29 .37 .51 .47 .67 .26 .23 .32 .34 .51 .33 .54 .53 ,17 .28 .52 .51 .37
1 .720**
Correl 0** 5** 2** 3** 8** 8** 4** 3** 4* 8* 5** 1** 8** 1** 5** 1** 9 9** 4** 1** 9**
ation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,10 ,00 ,00 ,00 ,00
(2- ,000
0 0 0 6 0 0 0 0 4 7 2 1 0 2 0 0 0 7 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
M22 Pears
on .29 .40 .26 .38 ,12 .32 .39 .22 .51 ,14 .21 .25 .34 ,13 .45 .38 .30 ,20 .46 .27 .37
1 .532**
Correl 8** 8** 1* 8** 6 7** 4** 7* 5** 4 8* 7* 7** 3 9** 0** 0** 3 0** 5* 9**
ation
Sig.
,00 ,00 ,01 ,00 ,24 ,00 ,00 ,03 ,00 ,18 ,04 ,01 ,00 ,22 ,00 ,00 ,00 ,06 ,00 ,01 ,00
(2- ,000
5 0 5 0 8 2 0 6 0 6 4 7 1 2 0 0 5 1 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
Mora Pears
litas on .64 .81 .74 .53 .53 .64 .59 .71 .60 .46 .63 .61 .66 .59 .74 .63 .53 .53 .64 .69 .72 .53
1
Indivi Correl 0** 0** 2** 4** 6** 0** 5** 3** 6** 5** 6** 1** 6** 4** 6** 8** 2** 2** 7** 3** 0** 2**
du ation
(X1) Sig.
,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
(2-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tailed)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

2. Efektivitas Pengendalian Internal (X2)

Correlations

Efektivita
s
Pengend
alian
Internal
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 (X2)
P1 Pearso
n .45 .45 .69 .46 .27 .27 .42 .30 .32 .41 .34 .29 .23 .45 .32 .31 .42 .56
1 .648**
Correla 7** 8** 0** 2** 0* 9** 1** 1** 0** 9** 0** 6** 1* 7** 0** 6** 2** 1**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,03 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 2 9 0 5 3 0 1 6 3 0 3 3 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P2 Pearso
n .45 .46 .46 .50 .27 .52 .39 .25 .39 .44 .34 .61 .41 .50 .49 .49 .79 .47
1 .749**
Correla 7** 8** 7** 6** 8** 3** 0** 7* 6** 8** 6** 4** 5** 3** 3** 4** 0** 1**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 9 0 0 7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P3 Pearso
n .45 .46 .40 .56 ,16 .31 .45 .27 .36 .43 .38 .24 .56 .24 .37 .32 .43 .66
1 .650**
Correla 8** 8** 2** 4** 6 5** 5** 4* 5** 2** 9** 7* 3** 7* 1** 4** 2** 5**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,12 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 8 3 0 1 1 0 0 2 0 2 0 2 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

P4 Pearso
n .69 .46 .40 .43 .41 .32 .36 .45 .31 .46 .39 .41 .26 .47 .23 .49 .40 .48
1 .685**
Correla 0** 7** 2** 1** 0** 3** 5** 6** 1** 5** 0** 7** 0* 8** 1* 0** 3** 1**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,03 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 0 2 1 0 4 0 0 0 6 0 3 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P5 Pearso
n .46 .50 .56 .43 .33 .37 .44 ,21 .60 .62 .51 .38 .40 .37 .54 .31 .46 .58
1 .723**
Correla 2** 6** 4** 1** 3** 5** 5** 2 5** 4** 4** 8** 4** 0** 3** 3** 0** 5**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,05 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P6 Pearso
n .27 .27 ,16 .41 .33 ,18 .37 .26 .29 ,20 .66 .31 .23 .25 .21 .42 .32 .38
1 .534**
Correla 0* 8** 6 0** 3** 2 8** 1* 3** 8 0** 2** 2* 8* 6* 4** 1** 3**
tion
Sig. (2- ,01 ,00 ,12 ,00 ,00 ,09 ,00 ,01 ,00 ,05 ,00 ,00 ,03 ,01 ,04 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
2 9 8 0 2 3 0 5 6 5 0 3 1 6 5 0 3 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P7 Pearso
n .27 .52 .31 .32 .37 ,18 .29 .27 .46 .23 .24 .57 .24 ,16 .39 .30 .58 .35
1 .563**
Correla 9** 3** 5** 3** 5** 2 5** 6* 7** 1* 5* 0** 2* 6 5** 2** 4** 5**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,09 ,00 ,01 ,00 ,03 ,02 ,00 ,02 ,12 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
9 0 3 2 0 3 6 0 0 2 3 0 5 6 0 5 0 1
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P8 Pearso
n .42 .39 .45 .36 .44 .37 .29 .50 .42 .41 .49 .31 .63 .49 .40 .38 .49 .54
1 .716**
Correla 1** 0** 5** 5** 5** 8** 5** 5** 8** 6** 6** 0** 0** 4** 7** 3** 3** 6**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 1 0 0 6 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P9 Pearso
n .30 .25 .27 .45 ,21 .26 .27 .50 ,09 .29 .35 ,09 .30 .62 ,13 .38 .24 ,17
1 .511**
Correla 1** 7* 4* 6** 2 1* 6* 5** 6 0** 8** 3 6** 1** 4 0** 1* 7
tion
Sig. (2- ,00 ,01 ,01 ,00 ,05 ,01 ,01 ,00 ,37 ,00 ,00 ,39 ,00 ,00 ,22 ,00 ,02 ,10
tailed) ,000
5 7 1 0 0 5 0 0 7 7 1 3 4 0 0 0 5 4
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P10 Pearso
n .32 .39 .36 .31 .60 .29 .46 .42 ,09 .39 .35 .55 .38 .28 .64 .43 .39 .54
1 .652**
Correla 0** 6** 5** 1** 5** 3** 7** 8** 6 6** 0** 5** 1** 4** 1** 4** 6** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,37 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
3 0 1 4 0 6 0 0 7 0 1 0 0 8 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P11 Pearso
n .41 .44 .43 .46 .62 ,20 .23 .41 .29 .39 .50 .43 .26 .44 .31 .30 .33 .44
1 .632**
Correla 9** 8** 2** 5** 4** 8 1* 6** 0** 6** 4** 2** 9* 2** 0** 7** 4** 1**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,05 ,03 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 0 5 2 0 7 0 0 0 2 0 4 4 2 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P12 Pearso
n .34 .34 .38 .39 .51 .66 .24 .49 .35 .35 .50 .25 .39 .42 .33 .35 .39 .45
1 .660**
Correla 0** 6** 9** 0** 4** 0** 5* 6** 8** 0** 4** 0* 8** 7** 1** 8** 2** 9**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
1 1 0 0 0 0 3 0 1 1 0 0 0 0 2 1 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P13 Pearso
n .29 .61 .24 .41 .38 .31 .57 .31 ,09 .55 .43 .25 .28 .40 .50 .51 .56 .40
1 .650**
Correla 6** 4** 7* 7** 8** 2** 0** 0** 3 5** 2** 0* 5** 1** 0** 1** 9** 6**
tion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Sig. (2- ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,39 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
6 0 2 0 0 3 0 4 3 0 0 0 8 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P14 Pearso
n .23 .41 .56 .26 .40 .23 .24 .63 .30 .38 .26 .39 .28 .36 .41 .37 .46 .44
1 .620**
Correla 1* 5** 3** 0* 4** 2* 2* 0** 6** 1** 9* 8** 5** 7** 4** 6** 5** 2**
tion
Sig. (2- ,03 ,00 ,00 ,01 ,00 ,03 ,02 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
3 0 0 6 0 1 5 0 4 0 2 0 8 1 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P15 Pearso
n .45 .50 .24 .47 .37 .25 ,16 .49 .62 .28 .44 .42 .40 .36 .36 .43 .39 .38
1 .661**
Correla 7** 3** 7* 8** 0** 8* 6 4** 1** 4** 2** 7** 1** 7** 7** 9** 8** 8**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,01 ,12 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 2 0 0 6 6 0 0 8 0 0 0 1 1 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P16 Pearso
n .32 .49 .37 .23 .54 .21 .39 .40 ,13 .64 .31 .33 .50 .41 .36 .43 .52 .47
1 .644**
Correla 0** 3** 1** 1* 3** 6* 5** 7** 4 1** 0** 1** 0** 4** 7** 1** 8** 5**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,03 ,00 ,04 ,00 ,00 ,22 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
3 0 0 3 0 5 0 0 0 0 4 2 0 0 1 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P17 Pearso
n .31 .49 .32 .49 .31 .42 .30 .38 .38 .43 .30 .35 .51 .37 .43 .43 .46 .38
1 .659**
Correla 6** 4** 4** 0** 3** 4** 2** 3** 0** 4** 7** 8** 1** 6** 9** 1** 7** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
3 0 2 0 3 0 5 0 0 0 4 1 0 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P18 Pearso .42 .79 .43 .40 .46 .32 .58 .49 .24 .39 .33 .39 .56 .46 .39 .52 .46 .57
n 1 .745**
2** 0** 2** 3** 0** 1** 4** 3** 1* 6** 4** 2** 9** 5** 8** 8** 7** 3**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Correla
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 0 3 0 0 5 0 2 0 0 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
P19 Pearso
n .56 .47 .66 .48 .58 .38 .35 .54 ,17 .54 .44 .45 .40 .44 .38 .47 .38 .57
1 .748**
Correla 1** 1** 5** 1** 5** 3** 5** 6** 7 3** 1** 9** 6** 2** 8** 5** 3** 3**
tion
Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,10 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
tailed) ,000
0 0 0 0 0 0 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
Efektivita Pearso
s n .64 .74 .65 .68 .72 .53 .56 .71 .51 .65 .63 .66 .65 .62 .66 .64 .65 .74 .74
1
Pengend Correla 8** 9** 0** 5** 3** 4** 3** 6** 1** 2** 2** 0** 0** 0** 1** 4** 9** 5** 8**
alian tion
Internal Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
(X2) tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

3. Kecenderungan Kecurangan (Y)


Correlations

Kecend
erungan
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K2 K2 K2 K2 Kecuran
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 gan (Y)
K1 Pear
.6 .5 .4 .4 .3 .4 .4 .6 .4 .2 .3 .3 .4 .2 .6 .5 .3 .3 .2 .3 .3
son ,1
1 11 43 12 58 59 82 35 97 55 70 85 84 03 49 25 48 44 40 80 58 01 .672**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** 65 ** ** * ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 01 00 00 00 00 12 00 29 00 00 21 00 00 01 01 09 01 05
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K2 Pear
.6 .4 .4 .4 .3 .4 .5 .6 .2 .3 .2 .2 .5 .6 .3 .2 .2 .3 .2
son ,1 ,1 ,1
11 1 96 52 70 78 38 05 80 26 75 43 71 25 25 05 81 97 45 94 .624**
Corre ** ** ** ** 85 ** ** ** ** * 86 48 ** * * ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 88 00 00 00 00 36 87 74 00 24 12 00 00 04 09 05 01 06
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K3 Pear
.5 .4 .5 .5 .6 .5 .5 .3 .4 .4 .5 .3 .5 .4 .3 .3 .3 .6 .4 .4 .6 .5
son
43 96 1 43 17 42 58 37 73 20 89 34 44 65 76 64 86 76 43 72 25 40 30 .783**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 00 00 01 00 00 00 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

K4 Pear
.4 .4 .5 .5 .3 .7 .4 .3 .3 .4 .5 .2 .4 .5 .4 .3 .2 .3 .5 .3 .5 .5
son
12 52 43 1 18 56 52 45 68 28 08 11 80 77 85 29 94 81 73 06 23 44 76 .713**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 01 00 00 00 02 00 00 09 00 00 00 00 09 00 00 02 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K5 Pear
.4 .4 .5 .5 .3 .6 .6 .2 .2 .3 .4 .4 .4 .3 .5 .2 .3 .4 .3 .5 .3 .3
son
58 70 17 18 1 67 06 47 52 74 29 09 83 55 99 64 22 82 30 49 17 80 76 .679**
Corre ** ** ** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 01 00 00 19 11 02 00 00 00 00 00 40 00 00 01 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K6 Pear
.3 .6 .3 .3 .4 .4 .3 .3 .6 .4 .2 .5 .4 .2 .5 .4 .3 .5 .4
son ,1 ,2 ,1
59 42 56 67 1 24 90 24 17 09 82 94 58 78 93 83 63 65 78 06 .653**
Corre ** 85 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 11 97 ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 01 88 00 01 01 00 00 02 03 00 00 06 00 00 06 51 69 00 00 01 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K7 Pear
.4 .3 .5 .7 .6 .4 .4 .3 .2 .4 .5 .3 .4 .5 .4 .4 .3 .4 .5 .3 .5 .5
son
82 78 58 52 06 24 1 19 79 78 08 26 68 42 89 40 05 60 59 20 04 22 79 .734**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 00 00 00 00 10 00 00 00 00 00 00 00 01 00 00 04 00 00
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K8 Pear
.4 .4 .5 .4 .6 .4 .4 .4 .4 .3 .5 .4 .4 .4 .6 .2 .2 .4 .7 .9 .5 .5
son
35 38 37 45 47 90 19 1 15 16 70 13 53 57 68 06 87 16 37 14 02 19 09 .759**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 07 46 00 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K9 Pear
.6 .5 .3 .3 .2 .3 .3 .4 .5 .3 .3 .2 .2 .5 .4 .2 .3 .2 .5 .3
son ,1 ,2
97 05 73 68 52 24 79 15 1 26 63 09 96 45 24 07 28 51 63 87 12 .602**
Corre ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** 62 ** * 03 ** ** * ** * ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 19 02 00 00 00 01 04 37 06 23 61 00 00 35 01 14 00 03
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K10 Pear
.4 .6 .4 .3 .2 .3 .2 .4 .5 .3 .3 .2 .3 .2 .5 .6 .2 .3 .3 .3 .5
son ,1
55 80 20 28 74 17 78 16 26 1 14 35 66 56 45 25 70 75 01 46 57 38 .622**
Corre ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** * ** * 75 ** ** * ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 02 11 03 10 00 00 03 02 13 01 23 07 00 00 10 05 01 01 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K11 Pear
.2 .2 .4 .4 .3 .6 .4 .3 .3 .3 .5 .4 .5 .4 .3 .3 .4 .2 .5 .3
son ,0 ,2
70 26 89 08 29 09 08 70 63 14 1 30 15 51 48 76 95 34 52 58 81 .611**
Corre * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 47 08 ** ** * ** **
lation
Sig. ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,6 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
(2- ,000
12 36 00 00 02 00 00 00 01 03 00 00 00 00 00 68 55 00 00 19 00 00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

tailed
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K12 Pear
.3 .5 .5 .4 .4 .5 .5 .3 .3 .5 .4 .6 .6 .4 .3 .5 .6 .4 .4 .5
son ,1 ,2
85 34 11 09 82 26 13 09 35 30 1 48 29 50 99 38 49 28 24 10 90 .720**
Corre ** 86 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 00 ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 87 00 00 00 00 00 00 04 02 00 00 00 00 00 01 65 00 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K13 Pear
.3 .2 .4 .2 .3 .4 .2 .4 .4 .2 .3 .6 .2 .3 .4 .2 .3
son ,1 ,1 ,1 ,0 ,1
44 80 83 94 68 53 66 15 48 1 55 76 06 79 51 28 72 54 .508**
Corre 65 48 ** ** ** ** ** ** 62 * ** ** * ** ** 50 54 ** ** ** * **
lation
Sig.
(2- ,1 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,6 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 29 74 01 09 00 06 00 00 37 13 00 00 18 00 00 48 56 09 01 00 11 01
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K14 Pear
.3 .3 .5 .4 .4 .5 .4 .4 .2 .3 .5 .6 .2 .5 .3 .3 .3 .6 .4 .3 .5 .4
son
84 75 65 77 55 58 42 57 96 56 51 29 55 1 38 41 13 71 47 55 56 24 83 .710**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 00 00 00 00 06 01 00 00 18 00 01 03 00 00 00 01 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K15 Pear
.4 .2 .4 .5 .3 .4 .5 .4 .2 .2 .4 .6 .3 .5 .4 .3 .2 .4 .5 .4 .4 .5
son
03 43 76 85 99 78 89 68 45 45 48 50 76 38 1 30 16 48 97 75 29 32 89 .693**
Corre ** * ** ** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** **
lation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 24 00 00 00 00 00 00 23 23 00 00 00 00 00 03 21 00 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K16 Pear
.2 .2 .3 .4 .5 .2 .4 .6 .3 .4 .6 .3 .4 .4 .4 .5 .3 .3
son ,2 ,1 ,2 ,1
49 71 64 29 64 93 40 06 76 99 06 41 30 1 48 91 80 69 20 .607**
Corre * * ** ** ** ** ** ** 03 75 ** ** ** ** ** 12 79 ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 21 12 01 00 00 06 00 00 61 07 00 00 00 01 00 50 99 00 00 00 00 03
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K17 Pear
.6 .5 .3 .3 .2 .4 .2 .5 .5 .3 .3 .3 .5 .4 .3 .2 .2 .3
son ,2 ,0 ,0 ,2
25 25 86 94 22 05 87 24 25 38 13 16 1 25 13 06 30 42 93 .566**
Corre ** ** ** ** * 11 ** ** ** ** 47 ** 50 ** ** 12 ** ** ** * * **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,6 ,0 ,6 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 00 40 51 00 07 00 00 68 01 48 03 03 50 00 00 04 33 25 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K18 Pear
.5 .6 .3 .2 .3 .3 .2 .4 .6 .3 .2 .5 .3 .3 .3
son ,1 ,2 ,2 ,1 ,1 ,1 ,1
48 25 76 81 82 60 16 07 70 71 48 25 1 10 12 04 .542**
Corre ** ** ** ** ** 97 ** * ** ** 08 00 54 ** * 79 ** ** 27 19 ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,2 ,2 ,0 ,0
,000
tailed 00 00 00 09 00 69 01 46 00 00 55 65 56 00 21 99 00 04 46 75 03 04
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K19 Pear .3 .3 .6 .3 .4 .5 .4 .4 .2 .2 .3 .5 .2 .6 .4 .4 .4 .3 .4 .3 .5 .4
son 44 05 43 73 30 83 59 37 28 75 95 49 79 47 97 48 13 10 1 27 46 20 66 .679**
** ** ** ** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Corre
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 01 04 00 00 00 00 00 00 35 10 00 00 09 00 00 00 00 04 00 01 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K20 Pear
.3 .2 .4 .5 .3 .4 .5 .7 .3 .3 .4 .6 .3 .4 .5 .4 .3 .4 .7 .5 .6
son ,1
40 81 72 06 49 63 20 14 51 01 34 28 51 55 75 91 06 27 1 45 55 12 .713**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 27 ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,2 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 01 09 00 00 01 00 00 00 01 05 00 00 01 00 00 00 04 46 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K21 Pear
.2 .2 .4 .3 .5 .3 .3 .9 .2 .3 .2 .4 .4 .3 .4 .5 .2 .3 .7 .4 .5
son ,1
80 97 25 23 17 65 04 02 63 46 52 24 28 56 29 80 30 46 45 1 72 28 .640**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** * ** * ** ** ** ** ** * 19 ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,2 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 09 05 00 02 00 01 04 00 14 01 19 00 00 01 00 00 33 75 01 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
K22 Pear
.3 .3 .6 .5 .3 .5 .5 .5 .5 .3 .5 .4 .2 .5 .4 .3 .2 .3 .5 .5 .4 .5
son
58 45 40 44 80 78 22 19 87 57 58 10 72 24 32 69 42 12 20 55 72 1 37 .721**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** * ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 01 01 00 00 00 00 00 00 00 01 00 00 11 00 00 00 25 03 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

K23 Pear
.3 .2 .5 .5 .3 .4 .5 .5 .3 .5 .3 .5 .3 .4 .5 .3 .3 .3 .4 .6 .5 .5
son
01 94 30 76 76 06 79 09 12 38 81 90 54 83 89 20 93 04 66 12 28 37 1 .715**
Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
,000
tailed 05 06 00 00 00 00 00 00 03 00 00 00 01 00 00 03 00 04 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
Kecend Pear
.6 .6 .7 .7 .6 .6 .7 .7 .6 .6 .6 .7 .5 .7 .6 .6 .5 .5 .6 .7 .6 .7 .7
erungan son
72 24 83 13 79 53 34 59 02 22 11 20 08 10 93 07 66 42 79 13 40 21 15 1
Kecuran Corre ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
gan (Y) lation
Sig.
(2- ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
tailed 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
)
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

B. UJI RELIABILITAS

1. Moralitas Individu (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,927 22

2. Efektivitas Pengendalian Internal (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,926 19

3. Kecenderungan Kecurangan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,942 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

LAMPIRAN VI

UJI ASUMSI KLASIK

A. UJI NORMALITAS

1. Histogram

2. Grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

3. Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 86
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
9,62766898
Most Extreme Differences Absolute ,072
Positive ,057
Negative -,072
Test Statistic ,072
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

B. UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 153,012 7,790 19,643 ,000
Moralitas
Individu (X1) -,309 ,090 -,275 -3,422 ,001 ,790 1,266

Efektivitas
Pengendalian -,789 ,107 -,592 -7,349 ,000 ,790 1,266
Internal (X2)
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

C. UJI HETEROSKEDASTISITAS

1. Tabel
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,941 4,200 2,129 ,036
Moralitas Individu (X1) -,001 ,049 -,002 -,019 ,985
Efektivitas Pengendalian
Internal (X2) -,011 ,058 -,024 -,196 ,845

a. Dependent Variable: Abs_res

2. Grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

LAMPIRAN VII

UJI HIPOTESIS

A. UJI KETEPATAN MODEL (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 10668,400 2 5334,200 56,194 .000b
Residual 7878,821 83 94,926
Total 18547,221 85
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan (Y)
b. Predictors: (Constant), Efektivitas Pengendalian Internal (X2), Moralitas Individu (X1)

B. UJI KOEFISIEN DETERMINASI (Uji R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .758a ,575 ,565 9,74297
a. Predictors: (Constant),Efektivitas Pengendalian Internal (X2), Moralitas Individu (X1)

C. UJI SIGNIFIKANSI VARIABEL (Uji t)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 153,012 7,790 19,643 ,000
Moralitas Individu (X1) -,309 ,090 -,275 -3,422 ,001
Efektivitas Pengendalian
Internal (X2) -,789 ,107 -,592 -7,349 ,000

a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan (Y)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Anda mungkin juga menyukai