Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN STATISTIK INFERENSIAL

ANAVA 2 JALUR
JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Anava dua jalur (Two way anova)

Anava dua jalur disebut juga dengan anava faktorial. Pada tulisan ini istilah
keduanya dipakai secara bergantian. Anava dua jalur merupakan perkembangan
dari anava satu jalur. Kalau anava satu jalur, variabel X hanya satu dan memiliki
level (jumlah kategori) lebih dari 2. Sedangkan anava dua jalur memiliki jumlah
variabel X dua yang bersifat kategori keduanya dengan jumlah level berbeda-beda.
Bisa saja X1 memiliki jumlah kategori 3 dan X2 memiliki jumlah kategori 2. Anava ini
bisa desbut juga dengan anava faktoral 2 X 3. Atau bila X1 terdiri dari 3 level dan X2
terdiri dari 3 level dapat disebut anava faktorial 3 X 3. Variabel X1 pada anava dua
jalur biasa dilambangkan dengan A. Variabel X2 pada anava dua jalur biasan
dilambangkan dengan B.
Analisis anava kita ingin menghitung dan melihat signifikansi FA dan FB.
Selain itu kita juga dapat melihat interaksi antara A dan B atau F AB. Interaksi inilah
kelebihan dari anava dua jalur. Bila FAB signifikan, kita bisa melihat uji lanjut lebih
detail lagi. Contoh minggu kemaren kita hanya bisa melihat perbedaan kemampuan
matematika siswa yang diberikan tugas mudah, sedang dan sulit. Dengan adanya
variabel ke 2, misalnya jenis kelamin, kita dapat membandingkan kemampuan
matematika siswa laki-laki yang mendapat tugas sulit dan perempuan yang
mendapat tugas sulit. Terlihat dari pasangan tersebut terdapat interaksi antara
tingkat kesulitan soal dan jenis kelamin.
Setelah uji signifikan, kita dapat mengidentifikasi mana saja yang harus
dilakukan uji lanjut atau post hoc. Nilai F yang signifikan harus dilakukan uji lanjut
dengan persyaratan level atau banyak kategorinya harus lebih dari 2. Untuk uji post
hoc akan dibahas lebih lanjut pada materi selanjutnya, minggu depan.

Kasus
Misalnya kita melanjutkan kasus kemaren yaitu kesulitan tugas untuk meningkatkan
pemahaman matematika siswa. Pada kasus kemaren variabel X hanya satu saja
yaitu tingkat kesulitan tugas. Pada kasus ini kita tambah lagi 1 variabel X yaitu jenis
kelamin yang terdiri dari 2 level (laki-laki dan perempuan). Data dari hasil
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
Level tugas (A)
Mudah (A1) Sedang (A2) Sulit (A3)
9 8 18
Laki-laki (B1) 4 12 17
11 13 15
2 9 6
Perempuan (B2) 6 10 8
4 17 4

Dari tabel di atas kita dapat melihat


1. Kolom berisi variabel X1 yaitu kesulitan tugas. Dengan level A1 kelompok yang
mendapatkan tugas mudah, A2 kelompok yang mendapat tugas sedang dan A3
kelompok mendapat tugas sulit.
2. Baris berisi variabel X2 yaitu jenis kelamin. B1 adalah kelompok responden laki-
laki dan B2 adalah kelompok perempuan.
3. Selain itu ada cell yaitu kolom kecil kombinasi dari A dan B. A1 dan B1 adalah
laki-laki yang mendapatkan tugas mudah; A1 dan B2 adalah perempuan yang
mendapatkan tugas mudah dan seterusnya.
4. jenis anava faktorial 2 X3.

Langkah pertama kita dapat membuat hipotesis. Terdapat 3 pasang hipotesis mayor
yang akan diuji pada tahap pertama.
H0A Tidak ada perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan kesulitan
tugas
H1A Terdapat perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan kesulitan
tugas
H0B Tidak ada perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan jenis
kelamin
H1B Terdapat perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan jenis
kelamin
H0C Tidak ada perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan interaksi
antara kesulitan tugas dan jenis kelamin
H1C Terdapat perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan interaksi
antara kesulitan tugas dan jenis kelamin

Langkah selanjutnya kita menghitung nilai-nilai yang dibutuhkan dalam perhitungan


dari tabel.
Level tugas (A)
Mudah (A1) Sedang (A2) Sulit (A3)
9 8 18
4 12 17
11 13 15
Laki-laki (B1) X =8 X =11 X =16.67 X laki 2=11.89
ƩX = 24 ƩX = 33 ƩX = 50 ƩX = 107
2 2 2
Ʃ X = 218 Ʃ X = 377 Ʃ X = 838 n=9
n=3 n=3 n=3
2 9 6
6 10 8
4 17 4
Perempuan (B2) X =4 X =12 X =6 X pr =7.33
ƩX = 12 ƩX = 36 ƩX = 18 ƩX = 66
Ʃ X 2 = 56 Ʃ X 2 = 470 Ʃ X 2 = 116 n=9
n=3 n=3 n=3
X mudah=6 X sedang=11.5 X sulit =11.33 Ʃ X tot =173
ƩX = 36 ƩX = 69 ƩX = 68 Ʃ X 2tot =2075
n=6 n=6 n=6
n = 18

Langkah uji signigikansi anava dua jalur adalah pertama kita uji satu persatu
variabel terlebih dahulu (kita uji FA kemudian uji FB). Setelah itu baru kita lihat
apakah terdapat interaksi antara FA dan FB disimbolkan dengan FAB. Dalam
prosesnya bisa saja terjadi FA signifikan, FB tidak signifikan tapi terjadi interaksi
keduanya atau FAB nya signifikan. Atau bisa juga terjadi FA signifikan, FB signifikan
namun tidak terdapat interaksi ke duanya atau FAB tidak signigikan. Rumus dan
proses perhitungan hampir sama dengan perhitungan anava 1 jalur. Untuk
mempermudah perhitungan, kita dapat membuat tabel sebagai berikut.
JK db MK F
Antar kelompok
 Faktor A (Tugas)
 Faktor B (gender )
 Faktor AB
Dalam kelompok
Total

Dari tabel di atas tidak jauh berbeda dengan tabel anava 1 jalur. Sebagai tambahan
pada tabel ini, jumlah nilai untuk antar kelompok terdapat 3 masing-masing untuk
nilai variabel 1 (faktor A), variabel 2 (Faktor B) dan interaksi ke duanya.

Pertama kita hitung dulu nilai Jumlah Kuadrat (JK), dari JKtotal, JKantar kelompok, JKA, JKB
dan JKAB, JKdalam kelompok.

Jumlah kuadrat total dapat dihitung dengan menggunakan rumus dan langkah
berikut
2
2 ( Ʃ X total )
JK total=Ʃ X total −
N
( 173 )2
JK total=2075−
18
JK total=2075−1662.72
JK total=412.28

Untuk JKantar kelompok dapat dihitung dengan rumus dan langkah berikut
2
( jumlah skor setiap cell )2 ( Ʃ X total )
JK antar kelompok =Ʃ (
jumlah responden setiap cell

N )( )
( 24 )2 ( 33 )2 ( 50 )2 ( 12 )2 ( 36 )2 ( 18 )2
JK antar kelompok = ( 3
+
3
+
3
+
3
+
3
+ )
3
−1662.72

JK antar kelompok =1976.33−1662.72


JK antar kelompok =313.61
Nilai JKA dapat dihitung dengan rumus dan langkah berikut
2
( jumlah skor setiap kolom )2 ( Ʃ X total )
JK A =Ʃ (
jumlah responden setiap kolom

N)( )
( 36 )2 ( 69 )2 (68 )2
JK A = ( 6
+
6
+
6 )
−1662.72

JK A =1780.17−1662.72
JK A =117.45

Untuk nilai JKB dapat dihitung dengan menggunakan rumus dan langkah berikut.
2
( jumlah skor setiap baris )2 ( Ʃ X total)
JK B =Ʃ (
jumlah responden setiap baris

N)( )
( 107 )2 ( 66 )2
JK B = ( 9
+
9 )
−1662.72

JK B =1756.11−1662.72
JK B =93.39

Untuk nilai JKAB dapat dihitung dengan rumus dan langkah berikut
JK AB=JK antar kelompok−JK A −JK B
JK AB=313.61−117.45−93.39
JK AB=102.77

Sedangkan untuk nilai JKdalam kelompok dapat menggukan rumus dan langkah berikut
JK dalam kelompok =JK total−JK antar kelompok
JK dalam kelompok =412.28−313.61
JK dalam kelompok =98.67

Semua nilai JK sudah kita dapatkan. Kemudian kita bisa memindahkan ke dalam
tabel yang telah kita sediakan sebelumnya.
JK db MK F
Antar kelompok 313.61
 Faktor A (Tugas) 117.45
 Faktor B (gender ) 93.39
 Faktor AB 102.77
Dalam kelompok 98.67
Total 412.28

Setelah semua nilai JK kita daptkan, berikutnya kita dapat menghitung nilai db.
Untuk menghitung nilai db dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dan
langkah-langkah berikut:
a. Nilai db A dapat dihitung dengan mengurangi banyak level A dengan 1 atau
disimbolkan k A – 1 = 2
b. Nilai db B dihitung dari mengurangi banyaknya level B dikurangi 1 atau k B−1 = 1.
c. Nilai db AB dihitung dengan melakukan perkalian antara db A dengan
db B ( db AB=2∗1=2)
d. Nilai db dalam kelompok dapat dihitung dengan mengurangi jumlah N dengan jumlah cell
yang ada. (db dalam kelompk =18−6=12)
e. Nilai db total didapat dari mengurangi keseluruhan responden dengan 1 (
db total =N−1=17)

Setelah nilai db kita dapatkan semua, lalu kita pindahkan lagi ke dalam tabel yang
telah kita siapkan. Nilai db antar kelompok tidak perlu dihitung karena ia telah
diwakili oleh db A dan db B.
JK db MK F
Antar kelompok 313.61
 Faktor A (Tugas) 117.45 2
 Faktor B (gender ) 93.39 1
 Faktor AB 102.77 2
Dalam kelompok 98.67 12
Total 412.28 17

Setelah kita menghitung nilai db, selanjutnya kita dapat menghirung nilai mean
kuadrat (MK). Nilai MK yang dihitung antara lain, MKA, MKB, MKAB dan MKantar kelompok.
Untuk masing-masing nilai MK didapatkan dari pemgian antara nilai JK dan nilai db.
1. Mean kuadrat faktor A (MKA)
Untuk mendapatkan nilai MKA dilakukan perhitungan sebagai berikut
JK A
MK A =
db A
117.45
MK A =
2
MK A =58.73

2. Mean kuadrat faktor B (MKB)


Untuk mendapatkan nilai MKB, dilakukan dengan proses berikut
JK B
MK B=
dbB
93.39
MK B=
1
MK B=93.39

3. Mean kuadrat interaksi faktor A dan faktor B (MKAB)


Nilai MKAB didapatkan dari perhitungan berikut
JK AB
MK AB =
db AB
102.77
MK AB =
2
MK AB =51.39

4. Mean kuadrat dalam kelompok (MKantar kelompok)


Untuk mendapatkan nilai MKantar kelompok dapat dilakukan dengan perhitungan
berikut
JK dalam kelompok
MK dalam kelompok=
dbdalam kelompok
98.67
MK dalam kelompok=
12
MK dalam kelompok=8.22

Setelah semua data MKdalam kelompok didapatkan kita pindahkan lagi ke dalam tabel
yang tersedia,
JK db MK F
Antar kelompok 313.61
 Faktor A (Tugas) 117.45 2 58.73
 Faktor B (gender ) 93.39 1 93.39
 Faktor AB 102.77 2 51.39
Dalam kelompok 98.67 12 8.22
Total 412.28 17

Setelah semua nilai meand kuadrat (MK) kita dapatkan, barulah kita dapat
menghitung nilai F. nilai didapatkan dari hasil pembagian MK masing masing
faktro dengan MKdalam kelompok. Sehingga nilai F kita miliki sebanyak 3 buah, yaitu
FA, FB dan FAB.
Untuk medapatkan nilai FA, kita membagi nilai MKA dengan MKdalam kelompok.
MK A
F A=
MK dalam kelompok
58.73
F A=
8.22
F A=7.14

Nilai FB didapatkan dari hasil bagi antara MKB dengan MKdalam kelompok.
MK B
F B=
MK dalam kelompok
93.39
F B=
8.22
F B=11.36

Nilai FAB dapat dihitung dengan membagi nilia MKAB dengan MKdalam kelompok.
MK AB
F AB=
MK dalam kelompok
51.39
F AB=
8.22
F AB=6.25

Setelah nilai F semua didapat, kita pindah kembali ke dalam tabel.


JK db MK F
Antar kelompok 313.61
 Faktor A (Tugas) 117.45 2 58.73 7.14
 Faktor B (gender ) 93.39 1 93.39 11.36
 Faktor AB 102.77 2 51.39 6.25
Dalam kelompok 98.67 12 8.22
Total 412.28 17

Untuk menguji signifikansi, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F
tabel. Kita menggunakan tabel F untuk mendapatkan nilai F tabel. Cara melihat nilai
F tabel adalah dengan menggunakan nilai db masing-masing faktor untuk nilai
numerator dan nilai dbdalam kelomok sebagai nilai denominator.
1. Nilai dbA = 2; nilai dbdalam kelompok = 12. Dengan α = 0.05 didapatkan nilai F tabel
sebesar 3.88.
2. Nilai dbB = 1; nilai dbdalam kelompok = 12. Dengan α = 0.05 didapatkan nilai F tabel
sebesar 4.75.
3. Nilai dbAB = 2; nilai dbdalam kelompok = 12. Dengan α = 0.05 didapatkan nilai F tabel
sebesar 3.88.

Untuk uji signifikansi F, bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H 0
ditolak. Untuk lebih rapi, kita dapat memindahkan nilai F tabel ke dalam tabel yang
tersedia. Bila uji dinyatakan signifikan, kita menambah tanda * di atas nilai F.
JK db MK F hitung F tabel
Antar kelompok 313.61
 Faktor A (Tugas) 117.45 2 58.73 7.14* 3.88
 Faktor B (gender ) 93.39 1 93.39 11.36* 4.75
 Faktor AB 102.77 2 51.39 6.25* 3.88
Dalam kelompok 98.67 12 8.22
Total 412.28 17
Dari hasil perbandingan F hitung dan F tabel, dapat disimpulkan semuanya
signifikan (H0 ditolak). Artinya
1. Terdapat perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan tingkat
kesulitan tugas
2. Terdapat perbedaan kemampuan matematika siswa berdasarkan gender
3. Terdapat perbedaan kemampuan matematik siswa berdasarkan interaksi antara
kesulitan tugas dan gender.

Karena semua nilai F signifikan, kita perlu melakukan uji lanjut, post hoc. Untuk
mengetahui perbedaan setiap pasangan yang ada. Untuk melakukan proses post
hoc materi bersambung minggu depan.

Latihan
Seorang peneliti ingin melihat efek meditasi terhadap tingkat relaksasi mahasiswa
ketika menghadapi ujian statistik. Selain itu, peneliti juga ingin melihat efek dari
tingkat fantasi mahasiswa. Sehari sebelum ujian statistik dilakukan, mahasiswa
diberi tugas untuk menonton filem dengn tingkat fantasi yang berbeda, rendah,
sedang dan tinggi dan dua jam sebelum ujian dimulai, sebagian mahasiswa disuruh
melakukan meditasi. Ia ingin melihat apakah ada perbedaan relaksasi mahasiswa
berdasarkan tingkat fantasi dan meditasi. Hasil dari penelitiannya adalah sebagai
berikut.
Fantasi (A)
Rendah (A1) Sedang (A2) Tinggi (A3)
5 7 9
6 5 8
Meditasi (B1) 2 6 10
2 9 10
5 5 10
10 2 5
10 5 6
Tidak meditasi
9 4 5
(B2)
10 3 7
10 2 6
Dari data di atas,
a. Buatlah hipotesis mayor dan minor
b. Hitung FA, FB dan FAB
c. Uji signifikasi nilai setiap F.

Anda mungkin juga menyukai