(Ali M. Haidar)
1. Pendahuluan.
Allah swt telah memberikan petunjuk kepada manusia sebagai makhluq sosial
untuk saling mengenal dan berkomunikasi antara satu dengan lainnya sebagaimana
tercantum dalam Surat Al Hujurot ayat 13 yang artinya : “Wahai ummat manusia,
sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah
orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal”.
Selanjutnya Rasulullah saw telah memberikan tuntunan tentang tata cara
berkomunikasi dengan sabdanya yang artinya : “Berbicaralah kamu kepada manusia
sesuai dengan kadar kemampuan akal pemikirannya”.
Tujuan suatu organisasi tidak akan tercapai tanpa menejemen dan komunikasi.
Menejemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Menejemen baru ada jika tujuan
yang akan dicapai dan diselesaikan telah ada pula. Korelasi antara ilmu komunikasi
dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia
yang terlibat dalam mencapai tujuan.
Tujuan organisasi tidak terlepas dari peran pemimpin yang mampu menguasai
komunikasi dengan baik. Dengan penguasaan komuniasi dengan baik, seorang
pemimpim memiliki nilai tambah, baik dalam kehidupannya secara umum, maupun
dalam mengkonstribusikan dirinya di tempat kerja atau tempat berkiprah sehingga
lebih produktif.
Komunikasi juga dinamakan inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang
efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada
anggotanya. Visi dan misi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang
efektif, maka visi dam misi tersebut tidak akan pernah terwujud. Dalam
mengkomunikasikan visi dan misi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu
gambaran dimasa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.
2
2. Pengertian Komunikasi
Banyak rumusan definisi atau pengertian komunikasi dari para pakar ilmu
komunikasi, namun dari berbagai rumusan mereka dapat kita simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide, pesan,
gagasan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu, agar tercapai
kesamaan pandangan terhadap suatu hal.
3. Bentuk Komunikasi
3.1. Interpersonal communication (komunikasi antar pribadi) : proses pertukaran
informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam
kelompok kecil manusia.
3.2. Organizational communication : proses komunikasi dimana pembicara secara
sistimatis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang
banyak dalam organisasi, kepada pribadi-pribadi dan lembaga di luar yang ada
hubungannya.
4. Tujuan Komunikasi.
4.1. Agar apa yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh komunikan
(penerima pesan). Untuk dimengerti oleh komunikan, maka komunikator harus
menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
4.2. Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu
dapat memahami individu yang lain, melalui kemampuan mendengar apa yang
dibicarakan orang lain.
4.3. Agar mampu menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan
penedekatan persuasif kita mampu membangun persamaan persepsi dengan orang
lain kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
5. Fungsi Komunikasi.
5.1. Sebagai kendali. Bahwa komunikasi dilakukan untuk mengendalikan perilaku
orang lain atau anggota dalam beberapa hal atau cara yang harus dipatuhi.
5.2. Sebagai motivasi. Komunikasi dilakukan untuk memberi motivasi harapan dan
perkembangan masa depan dengan memberikan penjelasan mengenai hal-hal
kehidupan kita.
3
8. Hasil komunikasi. Hasil akhir dari komunikasi adalah terjadinya perubahan sikap dan
perilaku komunikan dan perubahan itu dapat sesuai keinginan atau tidak sesuai
kemauan komunikator.
9. Etika komunikasi.
9.1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
9.2. Memilih ungkapan yang santun, tidak terkesan sombong, jelas dan tegas.
9.3. Mengatur intonasi dan volume suara yang lembut tidak keras.
9.4. Menampakan bahasa tubuh yang santun.
10. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam berkomunikasi :
10.1. Apabila terdapat dua atau sekelompok orang yang sedang asyik berbincang-
bincang, dan ada keinginan berjabat tangan kepada mereka maka cukup berjabat
tangan kemudian menjauh, kecuali apabila dipersilahkan untuk bergabung.
10.2. Ketika dipersilahkan bergabung, harus menyesuaikan pokok pembicaraan
mereka dan jangan memotong topik pembicaraan yang sedang berlangsung,
apalagi mengalihkan ke pembicaraan yang lain.
10.3. Mendengarkan ungkapan yang diutarakan oleh lawan bicara sampai pada maksud
yang dikehendaki dan hindari memotong pembicaraan lawan bicara saat sedang
berbicara.
10.4. Hindari kesan menggurui lawan bicara, lebih-lebih kepada atasan atau orang
yang lebih tua.
10.5. Hindari perilaku menguasai pembicaraan diantara yang sedang berada di tempat
pembicaraan.