Anda di halaman 1dari 69

TUGAS PRIBADI

NAMA : ELVINA

NIM : 19090013

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD ARDIANSYAH M.M

DAFTAR ISI
KELOMPOK 1:.........................................................................................................................2

KONSEP DASAR SISTEM......................................................................................................2

KELOMPOK 2...........................................................................................................................6

KONSEP DASAR INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI...............................................6

KELOMPOK 3...........................................................................................................................9
KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN....................................................................9
KELOMPOK 4.........................................................................................................................18
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN..................................................................................18
KELOMPOK 5.........................................................................................................................21
DATA BASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATA BASE.................................................21
KELOMPOK 6.........................................................................................................................27
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS MODERN....................................................27
KELOMPOK 7………………………………………………………………........................41

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI………………………………………........................41

KELOMPOK 8……………………………………………………………………................43

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (SIE) DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN..43

KELOMPOK 9………………………………………………………………………………47

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA


MANUSIA…………………………………………………………………………………..47

KELOMPOK 10 ……………………………………………………………………………56
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN…………………………………………………….56

KELOMPOK 11……………………………………………………………...........................58

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER LAIN…………………………………...58

KELOMPOK 12……………………………………………………………………………..64

ETIKA DAN KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM


ERA DISRUPSI INOVASI…………………………………………………………………..64

KELOMPOK 1 :

KONSEP DASAR SISTEM


Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan
pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga  pembuangan
terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat (McLeod, 1998). Sistem
informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal untuk
menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu  bagi manajemen, yang diperlukan untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi
perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan
secara efektif. (Stoner JAF., 1991). Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum
dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan  pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan  perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur
 pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

SISTEM

Jika kita memperhatikan secara saksama mengenai anatomi tubuh maka kita dapat
menyebutkan bagian-bagian dari tubuh, mulai dari rambut, kepala, bulu alis, mata, hidung,
telinga, mulut, lengan, tangan, jari-jemari sampai ke kaki. Dari  bagian-bagian tubuh yang
disebutkan tadi, masih terdapat bagian tubuh yang terletak di bagian dalam, seperti bagian
otak, pernafasan, jantung, darah yang mengalir ke seluruh tubuh, paru-paru, hati, ginjal,
tulang, kulit. Apabila salah satu dari anggota tubuh tersebut tidak berfungsi sebagaimana
mestinya tentunya akan menimbulkan gerakan tubuh yang tidak tidak sempurna. Semua
organ tubuh atau  bagian tubuh tersebut mempunyai fungsi dan tugas masing-masing dan
mekanisme kerjanya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan, saling
ketergantungan satu sama lainnya secara terpadu sehingga tubuh kita hidup dan  bergerak
secara sempurna. Dari setiap organ tubuh pun terdapat subbagian tubuh, seperti struktur
pernafasan yang terdiri dari hidung, tenggorokkan, paru-paru, pembuluh darah, dan darah.
Setiap unsur dari struktur pernafasan tersebut memiliki fungsi tertentu dan bekerja dengan
proses tertentu untuk mencapai tujuan dari sistem pernafasan. Selain hal itu, ada suatu
komponen abstrak yang turut menggerakkan setiap  bagian atau subbagian dari tubuh kita
yang tidak tampak, tetapi dapat dirasakan, misalnya mata melihat makanan otak memberikan
informasi pada tangan untuk mengambil dan memasukan ke dalam mulut, selanjutnya otak
memberikan  perintah untuk mengunyah makanan tersebut. Dari contoh ini, dapat ditarik
kesimpulan bahwa suatu sistem tentunya terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem
merupakan komponen-komponen yang membentuk sistem itu sendiri,

KARAKTERISTIK SISTEM

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :


1.      Komponen (Components)
Komponen system adalah segala sesuatu yang menjadi bagian dalam terbentuknya
suatu system, dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen system memiliki peran
tertentu yang memberikan sumbangan pada berperannya komponen lain dalam system
tersebut. Tiak ada satu komponenpun yang memiliki peran lebih penting dari yang lainnya,
melainkan memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam berfungsinya system secara
optimal.
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2.      Batasan (Boundary)
Batasan system merupakan lingkup fungsi suatu system, hal ini yang membedakan
suatu system dengan system lainnya. Batasan system menentukan konfigurasi, ruang lingkup,
atau kemampuan system. Batasan system dapat diperluas, dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku system. Tanpa adanya batasan system, maka sangat sulit
untuk menjelaskan suatu system. Batasan system akanmemberikan batasan scope tinjauan
terhadap system.
Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang
sebagai satu kesatuan.
3.      Lingkungan (Environments)
Lingkungan system adalah segala sesuatu yang berada di luar suatu system.
Lingkungan system dapat mempengaruhi berfungsi atau keberlangsungan suatu system.
Lingkungan system yang positif dapat mempertahankan keberlangsungan system dan system
dapat memanfaatkannya untuk kepentingan keberlangsungan system tersebut. Sebaliknya,
bila menghadapi lingkungan yang bersifat negative, system perlu menciptakan suatu
pertahanan diri agar tidak ikut mempengaruhi system yang menyebabkan berfungsi kurang
optimal.
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4.      Penghubung (Interface)
System merupakan kumpulan dari berbagai komponen yang membentuk suatu fungsi.
Antar komponen tersebut dapat berfungsi bila memiliki penghubung. Penghubung merupakan
segala sesuatu yang bertugas menjembatani suatu komponen dengan komponen lainnya
dalam suatu system. Suatu komponen dari system melaksanakan suatu fungsi, dan keluaran
dari fungsi suatu komponen menjadi masukan bagi berfungsinya komponen lainnya.
Penghubung tersebut merupakan sarana agar setiap komponen system saling berinteraksi dan
berkomunikasi dalam rangka mencapai tujuan system secara optimal.
Penghubung merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output)
dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui
penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem
menjadi satu kesatuan.
5.      Masukan (Input)
Masukan merupakan segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam system sebagai
bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Masukan
system dapat berupa hal-hal yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang
tidak berwujud adalah informasi.
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan
masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di
dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

JENIS SISTEM
Menurut Sutanta (2003: 8) tinjauan tentang suatu system dapat diklasifikasikan dalam
beberapa cara, yaitu:

1.      System Fisik (Physical System) dan Sistem Abstrak (Abstract Systems)
System fisik adalah system yang komponennya berupa benda nyata yang dapat dilihat
atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh system fisik adalah system perangkat keras
(Hardware) computer yang antara lain terdiri atas unit pusat pengolah (Central Processing
unit/ CPU), memory, monitor, keyboard, dan lainnya. Sedangkan system abstrak adalah
system yang komponennya tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh
system abstrak adalah system operasi (operation system/OS) computer yang dipahami oleh
mesin computer. Umumnya suatu computer terdiri atas gabungan komponen fisik dan abstrak
yang saling bekerja sama.
2.      System Alamiah (Natural Systems) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made Systems)
System alamiah adalah system yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa
campur tangan manusia. Sedangkan system buatan adalah system manusia, yang terdiri dari
komponen kepala, badan, tangan, dan kaki. System alamiah ini merupakan system yang
terjadi secara alami, berkembang atau berfungsi hingga tidak berfungsi merupakan kodrat
dari sang pencipta. Tidak ada suatu sistempun yang abadi dalam kehidupan dunia, kecuali
sang maha pencipta. Sesuai dengan ajaran agama, bahwa keabadian justru setelah masa
kematian dan dibangkitkan kembali dalam alam yang lain.
Contoh system buatan manusia dapat berupa system computer, yang merupakan hasil
rekayasa manusia dengan memanfaatkan system alami. Penciptaan system buatan tersebut
dilakukan dengan tujuan utama untuk kesejahteraan kehidupan manusia. System buatan
manusia, berkembang seiiring dengan perkembangan manusia dalam merekayasa system
alamiah.

KELOMPOK 2:

KONSEP DASAR INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI


Konsep Dasar Informasi

Informasi : data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) danoperating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
· Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
· Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.

· Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi


informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.

Sistem Informasi

Sistem informasi memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,


prosedur manual, model manajemen dan basis data. Sistem informasi juga dapat
diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal. Maksud dari sistem informasi
formal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan tertulis dalam
dokumen, contoh undang-undang pajak penjualan alat-alat elektronik, sedangkan yang
dimaksud dengan sistem informasi informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur
dan kebijakasanaan tidak tertulis alam dokumen, contoh pemberian diskon atas penjualan
alat-alat elektronik secara tidak terduga.
Sifat yang harus dimiliki SI , antara lain:
- Pemrosesan informasi yang efektif
- Manajemen informasi yang efektif
- Keluwesan
- Kepuasan pemakai

Kalau diartikan teknologi informasi merupakan konvergensi antara teknologi komputer


dan teknologi telekomunikasi, saat ini teknologi telekomunikasiyang disebut di atas telah
dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah komputer. sehingga beberapa komputer
dapat berkomunikasi satu sama lain dengan mudah.
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat
terdiri dari sistem – sistem bagian. Misalnya sistem computer dapat terdiri dari subsistem
hardware (perangkat keras), subsistem software (perangkat lunak). Tujuan dari sistem
informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang berguna bagi para pemakainya.
Informasi yang berguna atau bermanfaat harus memenuhi 4 syarat/pilar yaitu :
1.      Relevan, artinya informasi tersebut harus mempunyai manfaat oleh penggunanya.
2.      Akurat, artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan & harus jelas
maksud dan tujuannya.
3.      Tepat pada waktunya, artinya informasi yang diterima tidak boleh telat.
4.      Konsisten, artinya informasi yang diterima harus sesuai dengan data yang sebenarnya dan
tidak mengalami perubahan.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain
karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem
tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Sebagai
contoh sistem yang bersifat fisik, buatan manusia, pasti, dan terbuka.
1.      Sistem Fisik : Sistem informasi mempunyai komponen – komponen fisik.
2.      Sistem Buatan Manusia : Sistem informasi dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai
sistem.
3.      Sistem Pasti : Hasil sistem informasi adalah sebuah informasi yang merupakan hasil yang
sudah dirancang dan ditentukan sesuai dengan pemakainya.
4.      Sistem Terbuka : Sistem informasi berhubungan dengan lingkungan luar. Lingkungan luar
sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi tetapi masih dalam lingkungan
perusahaan atau sesuatu di luar lingkungan perusahaan.

Karakteristik sistem

Dalam sebuah sistem harus memiliki beberapa karakteristik diantaranya :


1.      Suatu sistem mempunyai komponen – komponen sistem atau subsistem – sub sistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
sistem yang lebih besar yang sering disebut supra sistem.
2.      Suatu sistem mempunyai batas sistem,
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
lainya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3.      Suatu sistem mempunyai penghubung/interpiece,
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsitem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi
suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
4.      Suatu sistem mempunyai lingkungan luar,
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini
dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan
luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan
harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
5.      Suatu sistem mempunyai tujuan.
Sebuah sistem harus memiliki tujuan untuk apa sistem tersebut dibuat dan apa kegunaan
dari sistem tersebut, apabila sistem tersebut tidak memiliki tujuan maka sistem tersebut tidak
akan berguna karena tidak ada tujuan, kenapa sistem tersebut dibuat.

KELOMPOK : 3

Konsep Sistem Informasi Manajemen


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga
dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti
(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya seharihari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula
tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan
informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi
manajemen dan bagi pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.

Karakteristik Sistem / Elemen Sistem


a.       Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
b.      Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c.       Lingkungan luar sistem (environment) ;
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d.      Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e.       Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f.       Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g.      Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h.      Sasaran sistem ;


Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Kalau
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan
manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
a.       Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS) TPS merupakan hasil
perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan
merupakan data-data transaksi yang terjadi.
b.      Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari
proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi
dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan
berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan
data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang
diberikan.
c.       Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan
prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam
memperoleh alternative keputusan.
d.      Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan
informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut
dengan sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan
berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :


-          Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
-          Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,program
aplikasi).
-          Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan
melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
-          Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
-          Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
-          On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi
pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya
ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api,
perbankan dll.
-          Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu
yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan
real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala
detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan
lingkungan yang dipetakan.
-          Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi
dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan,
sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran
dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi
matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel,
chart) sebagaimana laporan konvensional.
-          Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak
khusus seperti LISP dan PROLOG
Pelaku sistem
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
a.       Pemakai ; 
Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b.      Manajemen ; 
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas
menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam
pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen
biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus
dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w,
dengan biaya sebesar x”.
c.       Pemeriksa ; 
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang
dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
d.      Penganalisa sistem ; 
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :
-          Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana
sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
-          Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.
-       Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai,
manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya
sikap dan cara pandang yang sama.
-       Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan
terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika
penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
e.       Pendesain sistem ; 
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak
berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f.       Programmer ; 
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
g.      Personel pengoperasian ; 
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat
keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus
untuk menjalankan sistem.

Kuantitas dan Kualitas Informasi


Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk
representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal,
yaitu informasi harus :
a.       Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
b.      Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 
c.       Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3.      Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
4.      Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada
condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kerangka Kerja Sistem Informasi
Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang
abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak terhitung
jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus menyerap semua
pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang ditekankan bahwa anda harus memusatkan
usaha anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
1.      Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan
untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2.      Teknologi Informasi. 
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi—
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis
Internet.
3.      Aplikasi Bisnis. 
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan
kompetitif bisnis
4.      Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5.      Tantangan Manajemen. 
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai
akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Secara Umum
Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat dan berguna
untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi. Pengertian lain
mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan
oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola semua transaksi yang mendukung
fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Selain itu penjelasan Sistem Informasi Manajemen juga dapat dijabarkan sebagai
sistem informasi yang menghasilkan output melalui masukan input dan berbagai proses
lainnya. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan
manajemen organisasi atau perusahaan.
Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil dari proses
Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap
kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat
dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi 
sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu
kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi
keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi bisnis.
Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses produksi
hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota
perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara keseluruhan. Hal
ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh organisasi dapat
dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem
informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara umum bagi semua manajer dalam
perusahaan atau pada sub-unit organisasional perusahaan. Sistem Informasi Manajemen
menyediakan informasi bagi pemakainya dalam bentuk laporan dan berbagai output
menggunakan simulasi model matematika. Konsep dasar sistem informasi manajemen yang
perlu diketahui dilihat dari berbagai definisi dan kegunaannya adalah sebagai berikut :
a.    Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi pengguna
atau penerima informasi.
b.    Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai suatu kejadian
tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang menyatakan mengenai nilai mata
uang yang akan naik. Informasi tersebut akan mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan suatu investasi.
c.    Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau non-tindakan saat
ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan (pilihannya
disebut pengambilan keputusan bisnis).
Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :
a.       Konsep Informasi
Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen menjelaskan bahwa
informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang berkaitan dengan waktu dan mutu.
b.      Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai kemampuan
sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan SDM sangat menentukan
keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
c.       Konsep Sistem
Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada konsep sistem
perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada pengembangan sistem
informasi.
d.      Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi
manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
e.       Konsep Pengambilan Keputusan
Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya mencerminkan pada
kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori keperilakuan pengambilan keputusan
dalam organisasi.
f.       Konsep Nilai Informasi
Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen. Dalam konsep
nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah keputusan. Selain itu perubahan
dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga
merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada
proses informasi, data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi kenaikan
pajak yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.
Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen sangat membantu para pengguna khususnya
manajer dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi yang
dihadapi perusahaan. Informasi yang diperoleh merupakan bahan masukan yang sanagat
penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
Contoh Sistem Informasi Manajemen
Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah sebagai berikut :
a.       Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan besar
untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit
bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan pengelolaan persediaan.
b.      Supply Chain Management (SCM)
SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku dari pemasok,
produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
c.       Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang
rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya
adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
d.      Office Automation System (OAS)
OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk melancarkan komunikasi
antar departemen dalam perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan
server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

KELOMPOK 4 :

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dalam perusahaan besar maupun kecil para manajer harus mampu mengambil
keputusan. Para manajer memanfaatkan sistem informasi manajemen yang diterapkan
perusahaannya guna mempertimbangkan setiap keputusan yang diambilnya. Aplikasi sistem
informasi dalam proses manajemen akan meningkatkan kemampuan dalam membuat
keputusan-keputusan yang tidak terstruktur dan meningkatkan berbagai peran manajerial.

Kesuksesan organisasi berkaitan erat dengan kompetensi teknis, kemampuan


organsiasi dalam melaksanakan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan internal.
Sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem
informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem
informasi manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik

1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional

Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan


teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi
yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:

a. Sistem Administrasi dan Operasional

Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia,


administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini
harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.

b. Sistem Pelaporan Manajemen

Sistem ini merupaka sistem yang memiliki fungsi untuk membuat dan menyampaikan
laporan laporan yang bersifat periodik kepada para pengambil keputusan,sehingga para
pengambil keputusan memiliki bahan-bahan atau informasi-informasi yang di perlukan untuk
mengambil keputusan dengan benar.

c. Sistem Database

Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga
memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data yang dimaksudkan untuk
mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan bebasis berkas. Sistem Database
berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi,
dimanadatabase mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan
organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi
yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah. Untuk mengelola basis data diperlukan
perangkat lunak yang di sebut DBMS . DBMS adalah perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat,memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data
dengan cara yang praktis dan efesien.

d. Sistem Pencarian

Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan


keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.

e. Manajemen Data

Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:

1) Data Akurat
2) Upto Date (Mutakhir)
3) Aman
4) Tersedia bagi pemakai (user)
5) Klasifikasi Perangkat Lunak Dalam Sistem Operasi
KELOMPOK 5 :

DATA BASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling
berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan
informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam
berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem
Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS).
Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk
satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Komponen dasar dalam pembuatan basis data
dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga
seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record
data.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari
arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi 2:
Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data Independence
(kebebasan data secara fisik).

Istilah – istilah Basis Data (Database)

a.) Enterprise:
Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang
disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data
operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
b.) Entitas:
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis
data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah, simpanan, hipotik. Contoh
entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah.
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah, semua
mahasiswa.
c.) Atribut (Elemen Data):
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri dari npm,
nama, alamat, tanggal lahir.

d.) Nilai Data (Data Value):


Isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut nama
mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.

e.) Kunci Elemen Data (Key Data Element):


Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat,
tanggal lahir menggunakan kunci elemen data NPM.

f.) Record Data:


Kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan atribut npm,
nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan : "4109073", "Dani", "Jl. Jend.
Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".
2.6 Database Management System (DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih
spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut
Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak
yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai
dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus,
query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah
satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang
merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel
disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat
lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access
(MS. Access) dan lain-lain.
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan
data dalam RDBMS, yaitu :

a. Data Definition Language:


Merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator
untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur
penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML):
Perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada
suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah:
ü Penambahan data
ü Penyisipan data
ü Penghapusan data
ü Pengubahan data
c. Data Control Language:
Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bias
melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih
mengarah ke segi sekuritas data.

2.7 Jenis- jenis Software database manajemen system (DBMS)


1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL
(bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang multithread, multi-user,
dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta
hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang
mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan larsson, dan Michael “monthy
widenius. Memiliki kelebihan sebagai berikut:
- free (bebas didownload)
- stabil dan tangguh
- fleksibel dengan berbagai pemrograman
- Security yang baik
- dukungan dari banyak komunitas
- kemudahan management database
- mendukung transaksi
- perkembangan software yang cukup cepat.

2. ORACLE

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola


informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi
yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
- Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
- Menangani manajemen space dan basis data yang besar
- Mendukung akses data secara simultan
- Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
- Menjamin ketersediaan yang terkontrol
- Lingkungan yang terreplikasi

3. FIREBIRD

Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata relasional


yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003.
RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix.
Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan
dari Interbase versi open source milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird
sebenarnya mempunyai CORE yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh
Borland.
Kemampuan dan Kelebihan Firebird
a. Firebird support dengan transaksi layaknya pada database komersial lainnya.
Sebuah transaksi bisa di-commit atau di-rollback dengan mudah
b. Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu foreign key.
c. Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard
sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar
d. Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic database
4. Microsoft SQL server 2000 Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak
relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses
manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

5. Visual Foxpro 6.0


pada tahun 1989. FoxPro berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995.
kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman
berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi
dengan produk desktop dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang
berbasis Web. Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model ini
menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table), dengan
masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut
6. Database Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah yang
langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS
yang terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms.
SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase

2.8 Arsitektur Basis Data (Database)


Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data
memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur
basis data terbagi atas tiga level yaitu
Internal/Physical Level:
Level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana
data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan
dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
External/View Level:
Level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap
user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user
mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I
End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program
aplikasi.
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan aplikasi basis data.
Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.

Conceptual/Logical Level:
Sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data yang
menghubungkan antara level internal & level external. Tidak seperti level eksternal, maka
pada level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras
maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data.

2.8 Kelebihan dari Basis Data (Database)


Terdapat beberapa kelebihan sebagai berikut;
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi,
2. Terpeliharanya keselarasan data,
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama,
4. Memudahkan penerapan standarisasi,
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan,
6. Terpeliharanya intergritas data,
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap
aplikasi,
8. Program / data independent,

2.10 Kekurangan dari Basis Data (Database)


1. Mahal dalam implementasinya,
2. Rumit/komplek,
3. Penanganan proses recovery & backup sulit,
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait,
5. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi.
KELOMPOK 6 :

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS MODERN

E-Commercemerupakan suatu konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses


jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau prose jual beli atau pertukaran
produk, jasa, dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet. E-commerce
merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet
atau kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital.

E-Commerceadalah melakukan bisnisonline.Dalam bentuknya yang paling jelas e-


commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apapun
yang dilakukan secara elektronikadalah E-commerce. Sederhananya E-commerce adalah
membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online.

E - COMMERCE
Pengertian E-commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan,


pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan
dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana
secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing),
atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail),
dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran untuk e-dagang ini.

Sejarah Perkembangan E-commerce


Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada
tahun 1969 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai
Internet yang dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan
teknis di lembaga pemerintahan, ilmuwan dan penelitian akademis.
Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu
terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data
Interchange (EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta
jumlah perusahaan yang berperan bertambah.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era 90-an, memunculkan aplikasi e-
commerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi

Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet start-ups yang semakin
menjamur.
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya
memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang
mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa
melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada
tahun 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor
ekonomi baru sehingga pada era 1998 – 2000-an, banyak bisnis di AS dan Eropa
mengembangkan situs web perdagangan ini.
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan
berdirinya Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi
berupa mall online yang disebut D-Mall ini telah menampung sekitar 33 toko online. Produk
yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran
sampai furniture.
Selain itu, ada pula E-Commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan online
berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan
shopping cart (keranjang belanja).
Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai Commerce Service Provider (CSP)
pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.
Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-
commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada
pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com,
Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication
Mall dan Trikomsel.

Macam-macam, Kelebihan dan Kekurangan E-commerce


1.      Macam-macam E-commerce
a.       Bisnis ke bisnis (B2B)
yaitu melibatkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan. Contoh menjual gas alam
cair, bahan bakar, bahan kimia, dan lain-lain.

b.      Bisnis ke konsumen (B2C)


Yaitu melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada pembeli
perorangan. Khususnya bisnis yang menjual produk dan jasa ke konsumen pada website e-
commerce yang menyediakan halaman Web yang menarik, katalog multimedia, proses
pemesanan yang interaktif, sistem pembayaran elektronik yang aman, dan dukungan
kustomer secara online. Contoh: menjual buku, piranti lunak, musik, dan lain-lain.
c.       Konsumen ke konsumen (C2C)
Yaitu melibatkan konsumen yang menjual secara langsung kepada konsumen.
Contoh: mereka yang menjual barang-barangnya dengan melelang kemudian setuju dengan
penawaran yang paling tinggi.

Keuntungan dan Kekurangan E-commerce


Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan e-commerce dapat dilihat dari 3 pihak
utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.
a.       Bagi organisai / perusahaan
1.      Pasar nternasional
Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar
internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya
teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh
penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
2.      Penghematan biaya operasional
Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses,
mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
3.      Kustomisasi masal

E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa. Produk
barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa
lalu saat perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat
membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna tersebut.
Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi
mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil yang mereka
inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi website Ford di
internet.

b.      Bagi konsumen


1.      Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24 jam
sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo,
membuat pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya.
2.      Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun juga
daftar supplier internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
3.      Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya dengan
mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal
yang menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.
c.       Bagi masyarakat
1.      Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam
menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-saing
tanpa harus pergi ke kantor.
2.      Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati
produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
3.      Kemudahan akses fasilitas publik
Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik,
misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi
internet.

kekurangan dari e-commerce antara lain ::


a.       Bagi organisasi / perusahaan
1.      Keamanan sistem rentan diserang
Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang
dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh
sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini
menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem
maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
2.      Persaingan tidak sehat
Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu
penjiplakan ide dan perang harga.
3.      Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru
Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru,
sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan
infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua
sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan
pembengkakan biaya.

b.      Bagi konsumen


1.      Perlunya keahlian computer
Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat
berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan dasar computer diperlukan, antara lain
pengetahuan mengenai internet dan web.
2.      Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk ikut serta dalam e-commerce dibutuhkan koneksi internet yang
tentu saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen.
3.      Biaya peralatan computer
Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan
biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan
konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
c.       Bagi masyarakat
1.      Berkurangnya interaksi antar manusia
Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan
terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan
orang lain secara langsung.
2.      Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-
orang yang memiliki kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang tidak, yang
memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak.
3.      Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi.
Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan
untuk digunakan.
Pandangan Islam Terhadap E-Commerce
Kemajuan teknologhi perdagangan dan bisnis yang menggunakan media elektronik
yang akhir-akhir ini memang semakin berkembang dan marak di indonesia agar kita
mendapatkan gambaran masalah sesuai dengan kaidah fiqh, yaitu “al-hukmu ‘alasy syai’
far’un ‘an tashuwwurihi” ‘penilaian hukum terhadap suatu masalah berangkat dari gambaran
tentang sesuatu tersebut’.
Bila dilihat dari sistem operasionalnya, maka e-commerce menurut kacamata fiqh
kontemporer sebenarnya merupakan alat, media, metodhe teknis ataupun sarana (wasilah)
yang dalam kaidah syari’ah bersifat flesibel, dinamis, dan variable. Hal ini termasuk unmurid
dunya (persoalan teknis keduniawian) yang Rasulullah pasrahkan sepenuhnya selama dalam
koridor syari’ah kepada umat islam untuk menguasai dan memanfaatkan demi kemakmuran
bersama. Menurut kaidah fiqh sebagaimana dikemukakan oleh Wahbah Zuhaili bahwa
prinsip dasar dalam transaksi muamalah dan persyaratannya yang terkait dengannya adalah
boleh selama tidak dilarang oleh syari’ah atau bertentangan dengan dalil.
Oleh karena itu, hukum transaksi dengan menggunakan media e-commerce adalah
boleh berdasarkan prinsip maslahah karena akan kebutuhan manusia dengan kemajuan
teknologi ini dengan berusaha memperbaiki dan menghindari kelemahan dan penyimpangan
teknik dari syari’ah. Khususnya dianalogikan dalam jual beli pesanan atau as-salam. Namun
ada pengecualian yaitu tidak boleh dalam keadaan barang atau jasa yang diharamkan dalam
islam. Mengenai objek e-commerce harus memenuhi syarat objek akad yaitu :
1.   Telah ada waktu akad diadakan,
Barang Yang ditransaksikan dalam e-commerce ada yang telah siap kirim atau
bersifat pemesanan. Jadi , pengertian ada dalam transaksi ini lebih diutamakan bentuk
tampilan benda tersebut dalam layar internet. Jika barang yang dijanjikan sesuai dengan
informasi, maka jual beli tersebut sah. Namun, apabila ternyata berbeda, maka pihak yang
tidak menyaksikan boleh memilih untuk menerima atau tidak dengan menggunakan hak
khiyar.
2.      Dibenarkan oleh syariah,
Objek yang dibenarkan oleh syariat tidak hanya yang zatnya halal, namun juga
harus bermanfaat. Hal yang terpenting adalah terdapatnya kesepakatan tentang objek tersebut
dan oleh karenanya menurut hukum transaksi itu menjadi sah.
3.      Harus jelas dan diketahui,
Objek akad harus memiliki kejelasan dan diketahui oleh para pihak, maka jika
barang atau harga tidak diketahui, jual beli tidak sah karena dimungkinkan mengandung
unsur penipuan.
4.      Dapat diserahterimakan,
Konsep serah terima dalam e-commerce ini perlu diperluas tidak hanya dalam
pengertian fisik saja. Sebab, dalam perikatan Islam syarat dapat diserahterimakan menjadi hal
yang esensial karena hal ini menjamin, bahwa perikatan itu benar-benar
terjadi dan tidak aka nada pihak yang dirugikan.

PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pengertian konsumen

Konsumen secara harfiah memiliki arti, orang atau perusahaan yang membeli barang tertentu
atau menggunakan jasa tertentu, atau sesuatu atau sese orang yangmenggunakan suatu
persediaan atau sejumlah barang. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen mendefinisikan konsumen sebagai setiap orang pemakai barang dan
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi Kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Berdasarkan dari
pengertian tersebut, yang dimaksud konsumen orang yang berststus sebagai pemakai barang
dan jasa.

Pengertian Konsumen Menurut UU Perlindungan Konsumen sesungguhnya dapat terbagi


dalam tiga bagian, terdiri atas:

1. Konsumen dalam arti umum, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang
dan/atau jasa untuk tujuan tertentu.
2. Konsumen antara, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa
untuk diproduksi (produsen) menjadi barang /jasa lain atau untuk
memperdagangkannya (distributor), dengan tujuan komersial. Konsumen antara ini
sama dengan pelaku usaha; dan
3. Konsumen akhir, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa
konsumen untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangganya
dan tidak untuk diperdagangkan kembali.

Sedangkan pengertian Konsumen Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen


adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain.dan.tidak.untuk.diperdagangkan.” Jadi, Konsumen ialah orang yang memakai barang
atau jasa guna untuk memenuhi keperluan dan kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dapat
dikelompokkan pada golongan besar suatu rumah tangga yaitu golongan Rumah Tangga
Konsumsi (RTK), dan golongan Rumah Tangga Produksi (RTP).

Dasar Hukum Perlindungan Konsumen


Hukum perlindungan konsumen yang berlaku di Indonesia memiliki dasar hukum yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya dasar hukum yang pasti, perlindungan terhadap
hak-hak konsumen bisa dilakukan dengan penuh optimisme. Hukum Perlindungan Konsumen
merupakan cabang dari Hukum Ekonomi. Alasannya, permasalahan yang diatur dalam
hukum konsumen berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan barang / jasa. Pada tanggal 30
Maret 1999, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati Rancangan Undang-
Undang (RUU) tentang perlindungan konsumen untuk disahkan oleh pemerintah setelah
selama 20 tahun diperjuangkan. RUU ini sendiri baru disahkan oleh pemerintah pada tanggal
20 april 1999.

Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan


perlindungan adalah:

 Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1),
Pasal 27 , dan Pasal 33.
 Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia No. 3821
 Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
 Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian
Sengketa
 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
 Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang
Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag
Prop/Kab/Kota
 Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795
/DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen

Dengan diundang-undangkannya masalah perlindungan konsumen, dimungkinkan


dilakukannya pembuktian terbalik jika terjadi sengketa antara konsumen dan pelaku usaha.
Konsumen yang merasa haknya dilanggar bisa mengadukan dan memproses perkaranya
secara hukum di badan penyelesaian sengketa konsumen (BPSK).
Dasar hukum tersebut bisa menjadi landasan hukum yang sah dalam soal pengaturan
perlindungan konsumen. Di samping UU Perlindungan Konsumen, masih terdapat sejumlah
perangkat hukum lain yang bisa dijadikan sebagai sumber atau dasar hukum sebagai berikut :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli


 tang Badan Perlindungan Konsumen Nasional.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli 2001
tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pemerintah Kota
Medan, Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota
Semarang, Kota Yogyakarta Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Makassar.
 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
302/MPP/KEP/10/2001 tentang Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat.
 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
605/MPP/KEP/8/2002 tentang Pengangkatan Anggota Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen Pada Pemerintah Kota Makassar, Kota Palembang, Kota Surabaya, Kota
Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, dan Kota Medan.

Perlindungan Konsumen

Berdasarkan UU no.8 Pasal 1 Butir 1 Tahun 1999, tentang perlindungan konsumen 


disebutkan bahwa “Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen”. Kepastian hukum untuk
melindungi hak-hak konsumen, yang diperkuat melalui undang-undang khusus, memberikan
harapan agar pelaku usaha tidak lagi sewenang-wenang yang selalu merugikan hak
konsumen. Dengan adanya UU Perlindungan Konsumen beserta perangkat hukum lainnya,
konsumen memiliki hak dan posisi yang berimbang, dan mereka pun bisa menggugat atau
menuntut jika ternyata hak-haknya telah dirugikan atau dilanggar oleh pelaku usaha.

Perlindungan konsumen yang dijamin oleh undang-undang ini adalah adanya kepastian
hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen, yang bermula dari ”benih hidup
dalam rahim ibu sampai dengan tempat pemakaman dan segala kebutuhan diantara
keduanya”. Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkab atas hukum untuk
memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau
jasa kebutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh
perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen.

Di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi


barang dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi.Di samping itu, globalisasi dan perdagangan
bebas yang didukung oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah
memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan/atau jasa melintasi batas-batas wilayah
suatu negara, sehingga barang dan/atau jasa yang ditawarkan bervariasi baik produksi luar
negeri maupun produksi dalam negeri. Kondisi yang demikian pada satu pihak mempunyai
manfaat bagi konsumen karena kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasayang
diinginkan dapat terpenuhi serta semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis
dan kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsum Di sisi
lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan kedudukan pelaku usaha
dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen berada pada posisi yang lemah.
Konsumen menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya
oleh pelaku usaha melalui kiat promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar
yang merugikan konsumen.

Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran konsumen akan
haknya masih rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh rendahnya pendidikan konsumen.
Oleh karena itu, Undang-undang Perlindungan Konsumen dimaksudkan menjadi landasan
hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat
untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan
konsumen.

Upaya pemberdayaan ini penting karena tidak mudah mengharapkan kesadaran pelaku usaha
yang pada dasarnya prinsip ekonomi pelaku usaha adalah mendapat kentungan yang
semaksimal mungkin dengan modal seminimal mungkin. Prinsip ini sangat potensial
merugikan kepentingan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.  Atas dasar
kondisi sebagaimana dipaparkan diatas, perlu upaya pemberdayaan konsumen melalui
pembentukan undang-undang yang dapat melindungi kepentingan konsumen secara
integrative dan komprehensif serta dapat diterapkan secara efektif di masyarakat.
Piranti hukum yang melindungi konsumen tidak dimaksudkan untuk mematikan usaha para
pelaku usaha, tetapi justru sebaliknya perlindungan konsumen dapat mendorong iklim
berusaha yang sehat yang mendorong lahirnya perusahaan yang tangguh dalam menghadapi
persaingan melalui penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas. Di samping itu,
Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini dalam pelaksanaannya tetap
memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Hal ini dilakukan
melalui upaya pembinaan dan penerapan sanksi atas pelanggarannya.

Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini dirumuskan dengan mengacu pada


filosofi pembangunan nasional bahwa pembangunan nasional termasuk pembangunan hukum
yang memberikan perlindungan terhadap konsumen adalah dalam rangka membangun
manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada falsafah kenegaraan Republik
Indonesia yaitu dasar negara Pancasila dan konstitusi negara Undang-Undang Dasar 1945. 
Disamping itu, Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen pada dasarnya bukan
merupakan awal dan akhir dari hukum yang mengatur tentang perlindungan konsumen, sebab
sampai pada terbentuknya Undang-undang tentang Perlindungan Konsume ini telah ada
beberapa undang-undang yang materinya melindungi kepentingan konsumen, seperti:

 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1961 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang Barang, menjadi Undang-
undang;
 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene;
 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;
 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;
 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian;
 Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan;
 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri
 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing The World

Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen

Upaya perlindungan konsumen di tanah air didasarkan pada sejumlah asas dan  tujuan yang
telah diyakini bias memberikan arahan dalam implementasinya di  tingkatan praktis. Dengan
adanya asas dan tujuan yang jelas, hukum perlindungan konsumen memiliki dasar pijakan
yang benar-benar kuat.

Asas perlindungan konsumen

Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas perlindungan  konsumen.1

1. Asas manfaat

Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi
kepentingankonsumen dan pelau usaha secara keseluruhan.

2. Asas keadilan

Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal dan
memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknyadan
melaksanakan kewajibannya secara adil.

3. Asas keseimbangan

Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,


pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material maupun spiritual. Asas keamanan dan
keselamatan konsumen.

4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen

Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang dikonsumsi
atau digunakan.

5. Asas kepastian hukum

1
Hartono, Sri Redjeki. Aspek-aspek Hukum Perlindungan Konsumen Pada Era Perdagangan Bebas,Bandung:

Mandar Maju, 2000.


Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara
menjamin kepastian hukum.

Tujuan perlindungan konsumen

Dalam UU Perlindungan Konsumen Pasal 3, disebutkan bahwa tujuan  perlindungan


konsumen adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi


diri.
2. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, dan menuntut hak- haknya
sebagai konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.

Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan
jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
KELOMPOK 7

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Suatu perusahaan yang bergerak di berbagai bidang selalu membutuhkan sistem


informasi akuntansi atau SIA. Hal ini dikarenakan SIA mengandung proses yang berguna
untuk laporan kondisi keuangan perusahaan yang benar dan akurat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Proses ini terkait dengan teknologi informasi dalam rangka memajukan
bisnis dan usaha. SIA dapat mempermudah perusahaan untuk melakukan kegiatan
perusahaan. Informasi yang tepat dan akurat dalam sistem informasi akuntansi akan membuat
biaya produksi dapat lebih efektif serta efisien.

Nah, karena SIA sangat krusial untuk kegiatan perusahaan, maka Anda perlu
mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini. Berikut ulasan lengkap mengenai sistem informasi
akuntansi :

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi diartikan oleh beberapa ahli dengan definisi yang berbeda.
Namun, pada dasarnya, garis besarnya sama. Berikut adalah pengertian SIA menurut para
ahli :Menurut Mulyadi, SIA diartikan sebagai organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.Lain lagi dengan Nugroho
Widjajanto yang mengartikan bahwa sistem informasi akuntansi sebagai susunan formulir,
catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Adapun menurut Romnet dan Steinbart, SIA merupakan sistem yang


mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga proses data menjadi informasi yang berguna
dalam membantu proses pengambilan keputusan.Kesimpulannya, sistem informasi akuntansi
memiliki arti sebuah sistem yang meliputi catatan, formulir, serta laporan dengan susunan
tertentu sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.Sehingga,
manajemen dapat lebih mudah mengontrol kerja sistem yang telah dipakai. Jika dulu catatan
akuntansi memakai cara manual. Saat ini, sistem informasi akuntansi lebih mudah dirancang
karena bisa dibuat secara otomatis.
Bagian-Bagian Sistem Informasi Akuntansi

Terdapat beberapa bagian penting dalam sistem informasi akuntansi. Bagian tersebut
meliputi:

1. People yang bertugas mengoperasikan sistem serta melakukan ragam fungsi.


2. Procedure yakni bagian yang mengumpulkan, memproses, serta menyimpan data yang ada
hubungannya dengan aktivitas organisasi.
3. Data yakni bagian yang melakukan kegiatan dan proses bisnis.
4. Software merupakan bagian yang memproses data yang terdapat pada organisasi.
5. Infrastruktur Informasi Teknologi yang terdiri dari komputer serta peralatan lain.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis

Dalam keberlangsungan usaha, sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa fungsi.


Rinciannya dapat Anda simak di bawah ini:

1. SIA merupakan sistem pengendali keuangan yang bertujuan supaya tidak terjadi
kecurangan oleh pihak-pihak tertentu. Dengan menggunakan sistem ini, maka pelacakan
keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mudah. Pasalnya, terdapat sistem
pertanggungjawaban secara detail. Sehingga, sistem informasi akuntansi bisa menjaga aset
perusahaan serta mengurangi risiko penggelapan aset yang dilakukan oleh semua pihak.
2. SIA juga berfungsi untuk mengubah kumpulan data dalam bentuk informasi keuangan
yang diperlukan perusahaan. Informasi tersebut merupakan laporan keuangan manual atau
online yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menjadi bagian dari perusahaan.
3. Membuat serta mencatat data transaksi secara tepat dalam jurnal. Sehingga, proses
akuntansi lebih runut sesuai dengan tanggal dan urutan terjadinya transaksi. Proses
pencatatan memiliki tujuan agar pihak yang membutuhkan lebih mudah mengecek
transaksi. Apabila ada kesalahan, maka bisa dikoreksi dengan mudah serta bisa diketahui
apa penyebabnya secara cepat.
4. Mengambil data yang dibutuhkan yang berasal dari beragam sumber dokumen. Terlebih
yang ada kaitannya dengan kegiatan bisnis. Data yang telah disimpan akan mudah diambil.
Sebab, setiap detail data telah terekam pada SIA.
5. Mengumpulkan segala macam data mengenai aktivitas bisnis perusahaan serta
menyimpannya secara efektif serta efisien. SIA juga bisa mencatat sumber daya yang
memiliki pengaruh pada usaha serta semua pihak terkait. Fungsi terakhir ini akan
mengoptimalkan catatan perusahaan sehingga tidak ada informasi yang luput.

Jika menilik lima fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi  bisa membantu perusahaan untuk mengelola keuangan secara lebih efektif dan
efisien. Tak hanya itu, SIA juga bisa lebih menghemat waktu serta biaya dan akan memberi
dampak pada kinerja bisnis yang selanjutnya. Pun, perusahaan bisa mengambil keputusan
dengan tepat.

Prinsip Dasar untuk Keandalan Sistem Informasi Akuntansi

Ada lima prinsip dasar yang memiliki urgensi pada keandalan sistem SIA. Lima prinsip ini
dirumuskan oleh AICPA atau American Institute of CPA. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Keamanan dimana akses dalam sistem serta datanya dikontrol dan juga dibatasi untuk yang
berwenang saja.
2. Kerahasiaan yakni adanya perlindungan informasi yang sensitif dari ungkapan yang tidak sah.
3. Privasi yang mana pengumpulan, pengungkapan, seta penggunaan informasi pribadi
mengenai pelanggan dilakukan menggunakan cara yang lebih privat dan tepat.
4. Memproses integritas dimana pemrosesan data dilakukan secara lengkap, akurat, tepat
waktu, dan juga dilakukan dengan otorisasi secara tepat.
5. Ketersediaan dimana sistem informasi akuntansi tersedia untuk terpenuhinya kewajiban
operasional yang sesuai dengan kontrak.

KELOMPOK 8

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (SIE), DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Eksekutif (EIS)adalah salah satu jenis manajemen informasi untuk
memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam
maupun dari luar yang relevan dengan tujuan organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan
sebagai bentuk dari sistem pendukung keputusan (SPK).
EIS menekankan kepada tampilan gambar dan interface yang mudah digunakan oleh
pengguna. EIS menawarkan laporan yang kuat dan kemampuan menelusuri. Secara umum,
EIS adalah perusahaan lebar SPK yang membantu para eksekutif menganalisis,
membandingkan, dan menyoroti variabel penting sehingga mereka dapat memonitor kinerja
dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah. EIS dan teknologi gudang data berkumpul di
pasar. Akhir-akhir ini, istilah EIS telah kehilangan kepopuleran dalam mendukung inteligensi
bisnis (dengan sub area laporan, analitik, dan dasbor digital.

Komponen

Komponen EIS biasanya dikategorikan sebagai:

 Hardware
 Software
 User Interface
 Telekomunikasi
Perangkat Keras (Hardware)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras komputer dalam lingkungan EIS, kita
harus fokus pada perangkat keras yang dibutuhkan para eksekutif. Para eksekutif harus
diutamakan dan kebutuhannya harus ditentukan sebelum perangkat keras dapat dipilih.
Perangkat keras dasar yang dibutuhkan untuk suatu EIS ada empat komponen:

1. Perangkat masukan data. Perangkat ini memungkinkan eksekutif untuk masuk,


memverifikasi dan memperbarui data segera.
2. Unit Pemroses Sentral (UPS), penting karena akan mengontrol komponen sistem
komputer lain.
3. File penyimpan data. Para eksekutif dapat menggunakan ini untuk menyimpan
informasi bisnis yang berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif untuk mencari
sejarah informasi bisnis dengan mudah.
4. Perangkat output, yang memberikan rekaman visual atau permanen bagi para
eksekutif untuk menyimpan atau membaca. Perangkat ini mengacu pada perangkat
keluaran gambar seperti monitor atau printer

Perangkat Lunak (Software)

Memilih perangkat lunak yang tepat sangat penting untuk EIS yang efektif. Oleh karena
itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data ke dalam satu
sistem itu penting. Suatu EIS meliputi empat komponen perangkat lunak:

1. Teks mendasari perangkat lunak, dokumen ini biasanya berbasis teks.


2. Database, heterogen database pada berbagai platform komputer vendor khusus dan
terbuka membantu para eksekutif dalam mengakses data baik internal maupun
eksternal.
3. Berbasis grafis, grafis dapat mengubah volume teks dan statistik menjadi informasi
visual untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas: grafis seri waktu, diagram sebar, peta,
grafis gerak, grafik urutan dan berorientasi perbandingan grafik (yaitu, grafik batang).
4. Basis model-model EIS mengandung statistik rutin dan khusus, keuangan, dan lain
analisis kuantitatif.

Pengguna Interface

EIS harus efisien untuk mengambil data yang relevan bagi para pengambil keputusan,
sehingga user interface sangat penting. Beberapa jenis antarmuka dapat tersedia untuk
struktur EIS, laporan terjadwal pertanyaan/jawaban, menu didorong, perintah bahasa, bahasa
alam, dan input/output.

Telekomunikasi

Desentralisasi menjadi tren saat ini di perusahaan, telekomunikasi akan memainkan


peran penting dalam sistem informasi jaringan. Transmisi data dari satu tempat ke yang lain
telah menjadi penting untuk membangun jaringan yang handal. Selain itu, telekomunikasi
dalam EIS dapat mempercepat kebutuhan atas akses ke data terdistribusi.

Aplikasi

EIS membantu eksekutif menemukan data yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan pengguna dan mempromosikan informasi berbasis wawasan dan pemahaman.
Tidak seperti presentasi sistem informasi manajemen tradisional, EIS dapat membedakan
antara data penting dan data yang jarang digunakan, dan melacak berbagai kunci penting
kegiatan untuk para eksekutif, baik yang sangat membantu dalam mengevaluasi jika
perusahaan adalah pertemuan tujuan perusahaan. Setelah menyadari keuntungannya, orang
telah menerapkan EIS di banyak wilayah, terutama, manufaktur, pemasaran dan daerah
keuangan.

Manufaktur

Manufaktur adalah transformasi bahan baku menjadi barang jadi untuk dijual, atau
proses menengah melibatkan produksi atau menyelesaikan semi manufaktur. Ini adalah
industri dengan cabang yang luas dan produksi sekunder. Kontrol operasional manufaktur
berfokus pada operasi sehari-hari, dan ide utama dari proses ini adalah efektivitas dan
efisiensi.
Pemasaran

Dalam sebuah organisasi, eksekutif pemasaran bertugas mengelola sumber-sumber


pemasaran yang tersedia untuk menciptakan masa depan yang lebih efektif. Untuk ini,
mereka perlu membuat penilaian tentang risiko dan ketidakpastian proyek dan dampaknya
pada perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk membantu eksekutif
pemasaran dalam membuat keputusan pemasaran yang efektif, EIS dapat diterapkan. EIS
menyediakan prediksi penjualan, yang dapat memungkinkan para pemimpin pasar untuk
membandingkan penjualan dengan penjualan masa lalu. EIS juga menawarkan pendekatan
harga produk, yang ditemukan dalam analisis usaha. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi
harga yang terkait dengan persaingan dengan hubungan kualitas produk dengan harga yang
dikenakan. Singkatnya, paket perangkat lunak EIS memungkinkan eksekutif pemasaran
untuk memanipulasi data dengan mencari tren, melakukan audit terhadap data penjualan dan
menghitung total, rata-rata, perubahan, varians, atau rasio.

Keuangan

Analisis keuangan adalah salah satu langkah yang paling penting untuk perusahaan
sekarang. Eksekutif perlu menggunakan rasio keuangan dan analisis arus kas untuk
memperkirakan tren dan membuat keputusan investasi modal. EIS mengintegrasikan
perencanaan atau anggaran dengan kontrol pelaporan kinerja, dan hal ini dapat sangat
membantu untuk membiayai eksekutif. EIS fokus pada kinerja akuntabilitas keuangan, dan
mengakui pentingnya biaya standar dan penganggaran fleksibel dalam mengembangkan
kualitas informasi disediakan untuk semua tingkat eksekutif.

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan dari EIS

 Penggunaan yang mudah untuk eksekutif tingkat tinggi, pengalaman luas komputer
tidak diperlukan dalam operasi
 Menyediakan pengiriman tepat waktu dari ringkasan informasi perusahaan
 Informasi yang disediakan lebih mudah dipahami
 EIS menyediakan pengiriman tepat waktu informasi. Manajemen dapat membuat
keputusan segera.
 Meningkatkan informasi pelacakan
 Menawarkan efisiensi untuk pengambil keputusan

Kerugiaan dari EIS

 Tergantung sistem
 Fungsi terbatas, dengan desain
 Informasi yang berlebihan untuk beberapa manajer
 Sulit untuk mengukur manfaat
 Biaya operasional tinggi
 Sistem dapat menjadi lambat, besar dan sulit untuk dikelola
 Perlu proses internal yang baik untuk pengelolaan data
 Kurang dapat diandalkan dan pengamanan data yang kurang.

KELOMPOK 9

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA


MANUSIA

Latar Belakang Sumbee daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena
perannya sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber
daya yang dimiliki oleh peeusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan
hal yang optimum apabila tidak di dukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai
kinerja yang optimum. Pelatihan dan pengembangan sering di lakukan oleh para rekrutmen
atau tenaga kerja baru maupun yang sudah lama sebagai upaya peringatan kinerja karyawan.
Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang di rancang untuk menyediakan
informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan. Siatem informasi
keuangan di gunakan untuk mendukung manajer keuangan perusahaan dalam pengambilan
keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta
pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.

A. SISTEM INFORMASI KEUAANGAN

1. Definisi sistem informasi keuangan Sistem Informasi Keuangan adalah sistem


informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para
pemakai di seluruh perusahaan Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem
informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing
didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk
perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap
perawatan integritas sistem keuangan perusahaan.

Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem
lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan
informasi dari lingkungan Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut
SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua
proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL),
Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan (SAI).

Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok :

(1) mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,

(2) membantu perolehan dana tersebut, dan

(3) mengontrol penggunaannya Tujuan Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi


Keuangan dikembangkan dengan tujuan

1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya

2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan

3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan. Model Sistem


Informasi Keuangan Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam
sistem informsai keuangan, Sistem ini mempunyai pengaturan spektural yang sama dengan
yang kita gunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur

 Input Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem
informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan

 Proses Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan


lingkungan.Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur
mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dandimasukkan
kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh
perusahaan. Subsistem pemrosesan data jugamengumpulkan data lingkungan sebagai hasil
dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri
pemesanan danaccount receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian,
penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.Data internal berfungsi
sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi
perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang
digunakan sebagaidasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan.

Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan


dengan pelanggandan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model
matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer
akanmemasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang
menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok. Sistem Informasi Akuntasi
merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen
digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem
Informasi Akuntasi dalamhal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam
mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.Data
akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal inidisebabkan oleh
beberapa hal yaitu Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaanii.catatan dibuat
untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).iii.

SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruhsistem


informasi fungsional Dasar Pemrosesan Data
 Sinonim dengan Accounting Dalam pandangan kitasistem pemrosesan data adalah
sama dengan sistem accounting

 Tujuan Pemrosesan Data Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan
memelihara record perusahaan yang up-to-date

 Aplikasi yang Dibutuhkan Perusahaan tidak memutuskan apakah


mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebutdikehendaki oleh
elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham,masyarakat kuangan danpemerintah

 Tugas Pokok Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan
data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen

 Sifat Pemrosesan Data Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara
relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yanglengkap, utamanya mempunyai
fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal

 Subsistem Pemrosesan Data Subsistem dari sistem distribusi,menampilkan contoh


yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukanmelalui arus data. Subsistem
penggajian melengkapi delapan subsistem darisistem distribusi untuk membentuk inti
pemrosesan data bagi berbagai jenisorganisasi.

 Output Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem
peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.

2. Subsistem Pemrosesan Data Subsistem pemrosesan data adalah subsistem yang


memberikan input kepada sistem informasi eksekutif, pemasaran, dan manufaktur.
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil transaksi
bisnis dengan perusahaan lain, dimana dalam mengumpulkan data internal dan
lingkungan dibutuhkan sumber-sumber dokumen yang dimasukkan ke dalam database
dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh
perusahaan, baik mengumpulkan data pembelian maupun data pemasok. Data Internal
berfungsi sebagai dasar pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek
operasi perusahan Subsistem pemorsesan data adalah satu-satunya subsistem yang ada
dalam semua sistem informasi. Dan subsistem pemrosesan data merupakan pondasi
untuk membangun semua subsistem CBIS (Computer Based Information System)
yang berorientasi informasi Dasar pemrosesan Data
 Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan
memelihara record perusahan yang up-to-date
 Aplikasi yang dibutuhkan. Elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham,
masyarakat keuangan, dan pemerintah
 Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas, memberikan data yang
lengkap, dan memberikan informasi pemecahan masalah
 Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari distri busi, menampilkan bagaimana
subsistem utama dipadukan melalui arus data dan membentuk inti pemrosesan data
berbagai jenis organisasi.
3. Subsistem Audit Internal Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian
pemasaran dan subsistem teknik, subsistem ini dirancang untuk melakukan studi
khusus mengenai operasi sebuah perusahaan. Auditor adalah orang bertugas
memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya Auditor internal adalah
pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan
evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan Subsistem audit internal
sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni
bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan Auditor intemal hams memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Ini rneliputi pemahaman kornputer dan informasi, selain kemampuan
auditing standart yang dimilikinya.
Mungkin kebalikan dari apa yang anda perkiakan, bahwa auditor internal
tidak selalu hams dari lulusan perguruan tinggi jurusan accounting, namun mereka
yang bekeja di auditing bisa dari berbagai macam disiplin ilmu. Kondisi ini, dan
dengan adanya kenyataan hahwa sistem bisnis bersifat sangat kompleks,
menyebabkan auditor intemal hatus setidaknya menjalani training sekitar empat
tahun. Semuanya ini dimaksudkan agar auditor intemal, sperti halnya spesialis
informasi, dapat memberikan kontribusi yang beragam terhadap proyek sistem
berdasarkan disiplin ilmunya dan berdasarkan pengalamannya.
Mungkin tingkat kontribusi auditor ini bisa dipengamhi oleh sikap manajemen
puncak. Jika manajemen melihat auditor hanya sebagai anjing pengawas yang misi
utamanya mendeteksi kelemahan yang terhadap sistem yang telah diinstal, rnaka
kontribusinya akan sedikit. Sebaliknya, bila manajemen melihatnya secara posotif
yaitu bahwa ia dapat memberikan masukan atau pengaruh kepada selumh siklus hidup
CBIS, maka tingkat kontribusinya akan tinggi Auditor internal, seperti halnya
insinyur industri, biasanya hanya terbatas melakukan aktivitas internal. Namun
demikian, ada pemikiran diantara internal, bahwa mereka seharusnya lebih
rnernberikan perhatian pada lingkungan.
Dengan lebih banyak melihat lingkungan pemsahaan, auditor akan perspektif
yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem pemsahaan dan ia dapat lebih
mempunyai peran dalam tugas konsultasinya Selama ini tak ada tanda yang
menunjukkan bahwa auditor internal telah memiliki perspektif yang lebih luas
tersebut. Namun, untuk mencapai pola yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana
CBIS sehamsnya berfungsi, kita telah menyertakan input lingkungan ke dalam
subsistern auditing internal. Auditor dibagi menjadi dua jenis yaitu
 Auditor Eksternal : Auditor yang bekerja untuk kantor akuntansi publik.
Biasanya terdapat pada perusahaan kecil
 Auditor Internal : Auditor yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Biasanya
pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri Jenis-jenis Audit Internal
1. Audit Keuangan Menguji akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit
keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan
merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal
2. Audit Operasional Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit
operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk
memvalidasi (mengesahkan) efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir
semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak
melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis
dari siklus hidup system
3. Audit Kesesuaian Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara
berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit
kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan
dengan baik Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional
kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar.
4. Rancangan sistem pengendalian Internal Rancangan sistem pengendalian
Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih
baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing
operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada.
Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem
diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan terhadap pemasangan
sistem itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi
kesalahan sistem pada waktu sistem itu telah diimplementasikan dari pada melakukan
koreksi kepadanya selama waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah
adanya kenyataan bahwa auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk
meningkatkan kualitas sistem tersebut Sifat Pekerjaan Auditor Internal.
B) MODEL SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Penjelasan : Sistem informasi sumber daya manusia memperoleh data-data
dari berbagai sumber. Data-data yang masuk berasal dari sumber internal (Sinformasi
Akuntansi dan Subsistem Penelitian SDM) dan sumber eksternal (Subsistem Inteligen
SDM). Kemudian semua data dimasukan ke dalam suatu database yang nantinya akan
dikelola menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat. Informasi yang telah
dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh Subsistem Angkatan kerja, Subsistem
Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan Kerja, Subsistem Kompensasi,
Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan Lingkungan untuk disalurkan atau
diberikan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi tersebut.
C) SUB SISTEM INPUT SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA
MANUSIA Data-data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber, yaitu :
I. SUMBER INTERNAL
1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi
yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi
semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pada subsistem input
sistem informasi SDM ini, data yang diolah terdiri dari data personil dan data
keuangan.
DATA BASE SUB SISTEM PERENCANAAN ANGKATAN KERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SUB SISTEM PEREKRUTAN SUB SISTEM
MANAJEMEN SUB SISTEM ANGKATAN KERJA PENELITIAN SDM SUB
SISTEM INTELIGEN SDM SUB SISTEM KOMPENSASI SUB SISTEM
TUNJANGAN SUB SISTEM PELAPORAN LINGKUNGAN
2. Subsistem Penelitian SDM Sistem ini bertugas mengumpulkan data melalui
kegiatan penelitian khusus seperti :
a. Penelitian Suksesi Melakukan penelitian apakah seorang pegawai telah
berhasil mencapai kesuksesan dalam bidangnya.
b. Analisis dan Evaluasi Jabatan Melakukan penelitian apakah seorang
pegawai telah melaksanakan tanggung jawab ataupun tugas-tugasnya sesuai dengan
jabatan masing-masing.
c. Penelitian Keluhan Mengumpulkan data-data berupa keluhan para pegawai
tentang pekerjaan mereka agar pegawai tersebut bisa bekerja dengan lebih maksimal
dan tidak mengalami kebosanan.
II. SUMBER EKSTERNAL
1. Subsistem Inteligen SDM Sistem yang bertugas menjelaskan fungsi yang
berhubungan dengan pengumpulan data dari elemen-elemen di lingkungan luar
perusahaan khususnya elemen- elemen yang berhubungan dengan informasi yang
dibutuhkan. Elemen-elemen ini meliputi :
 Pemerintah.Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu
perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
 Pemasok. Sebagai contoh perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan
pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang
berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan
informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan
peneriamaan.
 Pelanggan Pelanggan memeberikan data dan informasi berupa kepuasan
mereka akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apakah pegawai perusahaan
memberikan pelayanan yang baik atau tidak.
 Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
6)DATABASE SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA Data
yang diperoleh dari subsistem input SISDM dimasukkan ke dalam suatu database
yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut untuk diolah lebih lanjut agar
menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat..
7) Database SISDM bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga
mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan luar perusahaan yang
mempengaruhi arus personil. 8) SUBSISTEM
OUTPUT SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA Data-data yang telah
diubah menjadi informasi kemudian dimanfaatkan oleh beberapa subsistem output
sistem informasi SDM, yaitu :
1. Subsistem Angkatan Kerja Bertugas melakukan kegiatan mengidentifikasi
pengetahuan dan keahlian seorang pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan di masa
yang akan datang sehingga kualitas perusahaan untuk selanjutnya dapat lebih
ditingkatkan lagi.
2. Subsistem Perekrutan Bertugas melakukan kegiatan perekrutan atau seleksi
terhadap calon pegawai yang nantinya akan menjadi pegawai di perusahaan tersebut.
Kegiatan perekrutan dilakukan untuk mencari pegawai yang memiliki keahlian
berdasarkan data-data yang telah ditetapkan oleh subsistem angkatan kerja sehingga
pegawai yang diperoleh dapat memenuhi permintaan perusahaaan.
3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja Bertugas mengatur dan mengelola sumber
daya manusia di dalam organisasi atau perusahaaan. Informasi–informasi yang
diberikan oleh subsistem ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi
kerja, evaluasi keahlian, karir, dan kedisiplinan pegawai.
4. Subsistem Kompensasi Bertugas melakukan proses penggajian terhadap pegawai
perusahaan dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, serta
perhitungan gaji dan bonus.
5. Subsistem Tunjangan Bertugas memberikan tunjangan bagi pegawai yang masih
bekerja maupun pegawai yang sudah pensiun seperti tunjangan hari raya dan
tunjangan pensiun.
6. Subsistem Pelaporan Lingkungan Bertugas melaporkan Informasi–informasi yang
berhubungan dengan keluhan– keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan
dan lingkungan kerjanya.
KELOMPOK 10

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

A.PengertianSistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung


keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif –alternatif yang diperoleh
dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

Sistem Pendukung Keputusan(DecisionSupport Systems = DSS) adalah suatu sistem


informasi yang menggunakan model-model keputusan,basisdata, dan pemikiran
manajersendiri, proses modeling interaktif dengankomputer untuk mencapai
pengambilankeputusan oleh manajer tertentu.Menurut Keen dan Scoot Morton, sistem
Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber -sumber kecerdasan individu
dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer


untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah -masalah semi
struktur.Menurut Alter, DSS merupakan system informasi intraktif yang menyediakan
informasi, pemodelan dan manipulasi data. Sistem digunakan untuk membantu mengambil
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana
tidakseorangpun mengetahuisecara pastibagaimana keputusan seharusnya dibua tdengan
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan
yangmelengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan
diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam
proses pembuatan keputusan.
B.Nilai Guna dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya SPK ini
merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem managemen Terkomputerisasi, yang
dirancangsedemikian rupa sehingga bersifat dua interaktif dengan pemakainya. Sifat
interaktif ini dimaksudkan untuk memmpermudah integrasi antar berbagai komponen dalam
proses pengambilan keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknis analisis, serta pengalaman
dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.

Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:

1)Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur

2)memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial dan bukannya dimaksudkan


untuk menganti fungsimanager

3)Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil daripada perbaikan efisiensinya

4)Kecepatan komputasi

5)Meningkatkan produktifitas

6)Dukungan kualitas

7)Berdaya saing

8)Mengatasi keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.


KELOMPOK 11

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER LAIN

KONSEP DASAR SISTEM

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang  lain, yang  berfungsi bersamasama  untuk  mencapai tujuan tertentu.Secara 
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu.Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu,
yaitu :Setiap sistem terdiri dari unsur unsurUnsurunsur tersebut merupakan bagian terpadu
sistem yang bersangkutan.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

KONSEP DASAR INFORMASI

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk  yang  lebih  berguna  dan lebih  berarti bagi penerimanya  yang 
menggambarkan suatu kejadiankejadian yang  nyata  yang  digunakan  untuk  pengambilan
keputusan. Informasi merupakan data  yang telah diklasifikasikan atau diolah  atau 
diinterpretasi untuk  digunakan  dalam proses pengabilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah  suatu  sistem dalam suatu  organisasi yang  mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu  organisasi untuk  dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem  informasi dalam suatu  organisasi dapat dikatakan  sebagai  suatu  sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan.Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau
peralatan sistem lainnya.

KOMPONEN DAN ELEMEN SISTEM INFORMASI

KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang  disebut blok  bangunan


(building blok), yang  terdiri dari  komponen input, komponen model, komponen output,
komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan
komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

*Komponen input

Input mewakili data  yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode
dan media  untuk  menangkap  data  yang  akan dimasukkan, yang  dapat berupa  dokumen-
dokumen dasar.

*Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik  yang  akan
memanipulasi data  input dan data  yang  tersimpan di basis data  dengan cara  yang  sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

*Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

*Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box”  dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk
menerima  input, menjalankan  model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

*Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media  penyimpanan vital bagi sistem informasi.
Yang berfungsi sebagai tempat untuk  menampung  database atau  lebih  mudah dikatakan
sebagai sumber  data  dan informasi untuk  memperlancar dan mempermudah kerja  dari
sistem informasi.

*Komponen software

Software  berfungsi sebagai tempat untuk  mengolah,menghitung  dan memanipulasi data


yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

*Komponen basis data

Basis data (database)  merupakan  kumpulan data  yang saling  berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak  untuk  memanipulasinya.  Data  perlu  disimpan dalam basis
data  untuk  keperluan penyediaan informasi lebih  lanjut. Data  di dalam basis data  perlu 
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis data yang baik  juga  berguna  untuk  efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data 
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak  paket yang  disebut DBMS 
(Database Management System).

*Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu  sendiri,
ketidak  efisienan, abotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar Interaksi Sistem Informasi


Sistem informasi terdiri dari elemenelemen yang  terdiri dari orang, prosedur, perangkat
keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini
merupakan komponen fisik.

#Orang

Orang  atau  personil yang  di maksudkan yaitu  operator komputer, analis sistem,

programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP

#Prosedur

Prosedur merupakan  elemen fisik. Hal ini di sebabkan  karena  prosedur  disediakan  dalam
bentuk  fisik seperti buku  panduan dan  instruksi. Ada  3  jenis prosedur  yang dibutuhkan,
yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian
untuk karyawan pusat komputer.

#Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu  sistem informasi terdiri atas komputer  (pusat pengolah, unit
masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

#Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen
data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
Aplikasi pernagkat lunak  yang  terdiri atas program yang secara spesifik  dibuat untuk setiap
aplikasi.
Basis data. File  yang  berisi program dan data  dibuktikan dengan adanya  media 
penyimpanan secara Fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga
meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.

#Jaringan komputer
Jaringan komputer  adalah sebuah kumpulan komputer, printer  dan peralatan lainnya 
yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabelkabel atau
tanpa kabel sehingga memungkinkan Pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data

Elemen Sistem Informasi

#Komunikasi data

Komunikasi data  adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang  secara  khusus
berkenaan  dengan  transmisi atau  pemindahan  data  dan informasi diantara komputer
komputer  dan pirantipiranti yang  lain dalam bentuk  digital yang  dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data 
merupakan bagian vital dari suatu  sistem informasi karena  sistem ini menyediakan
infrastruktur yang  memungkinkan komputerkomputer  dapat berkomunikasi satu sama lain.

JENIS JENIS SISTEM INFORMASI

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada


kebutuhan bisnis
A. Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi;
B. Office Automation System (OAS)
C. Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge.

Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen
(SIM) dan Decision Support System (DSS).
Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan
Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih
umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang
membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau
semi terstruktur.

*Transaction Processing System (TPS)


adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-
data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan
organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal.

*Office Automation System (OAS)

Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-
kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing,
spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan videoconfrencing.

*Knowledge Work System (KWS)

Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat

*Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing


Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem
informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia
dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat
keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung
spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems,
termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

*Decision Support System (DSS)

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision
Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-
sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional
kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya.

KELOMPOK 12

ETIKA DAN KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM


ERA DISRUPSI INOVASI

Etika dan keamanan dalam teknologi informasi

Masalah etika mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem


informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998)
yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.1. Privasi Privasi menyangkut hak
individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang
memang tidak diberi ijin untuk melakukannya.

1. Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Properti Perlindungan terhadap hak
property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui mekanisme yaitu
hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
2. Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Paten merupakan
bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang palingsulit didapat karena
hanya akan diberikanpada penemuan-penemuan inovatif dansangat berguna. Rahasia
PerdaganganHukum rahasia perdagangan melindungikekayaan intelektual melalui
lisensi ataukontrak.
3. Akses Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua
kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan
pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk
mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
4. Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian
sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta
untuk mendeteksi dan membetulkan akibat kerusakan sistem. ancaman terhadap
sistem informasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
5. a. ancaman aktif Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap
komputer, b. ancaman pasif. ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan
manusia dan bencana alam. Kegagalan sistem menyatakan kegagalan dalam
peralatan- peralatan komponen (misalnya hard disk).
6. Macam ancaman contohBencana alam dan politik Gempa bumi, banjir, kebakaran,
perang Kesalahan manusia Kesalahan memasukkan data Kesalahan penghapusan data
Kesalaha operator (salah memberi label pada pita magnetic).Kegagalan perangkat
lunak dan Gangguan listrikperangkat keras Kegagalan peralatan Kegagalan fungi
perangkat lunakKecurangan dan kejahatan Penyelewengan aktivitaskomputer
Penyalahgunaan kartu kredit Sabotase Pengaksesan oleh orang yang tidak
berhak.Program yang jahat/usil Virus, cacing, bom waktu,dll
7. kecurangan dan kejahatan komputer. Ancaman ini mendasarkan pada komputer
sebagai alat untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Penggunaan sistem berbasis
komputer terkadang menjadi rawan terhadap kecurangan (fraud) dan pencurian.
Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap
sistem berbasis komputer ada 6 macam :
8. 1. Pemanipulasian masuka.

2. Penggantian program

3. Penggantian berkas secara langsung

4. Pencurian data

5. Sabotase

6. Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi


Pengertian Inovasi Disruptif, Contoh, dan Tips Untuk Bisnis Anda

Belakangan sering terdengar beberapa bisnis yang sebelumnya tampak menggurita


tiba-tiba menurun dengan drastis dan bahkan harus gulung tikar. Munculnya perusahaan baru
yang memiliki inovasi yang lebih baik disinyalir menjadi salah satu penyebab. Namun, alasan
utama kemunduran sebagian perusahaan tersebut adalah adanya inovasi disruptif oleh
perusahaan baru.Perkembangan zaman dan teknologi kian memaksa pengusaha untuk terus
mengembangkan diri dengan melakukan inovasi. Bagi pengusaha yang mampu mengikuti
arus dan bersifat fleksibel pada perubahan, adanya inovasi disruptif bukanlah menjadi
hambatan. Akan tetapi perusahaan yang kaku dan tidak mau mengikuti perkembangan zaman
biasanya tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan yang penuh inovasi dan ideb aru
pada pasar. Pada akhirnya, perusahaan tersebut terpengaruh oleh inovasi disruptif atau
disruptive innovation.

Pengertian Inovasi Disruptif

Inovasi disruptif atau disruptive innovation adalah inovasi yang bisa membuat pasar
baru, atau menggantikan pasar yang lama dengan ide bisnis yang segar dan inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.Inovasi yang radikal ini bahkan bisa mengganggu dan
merusak pasar yang telah ada. Sering kali inovasi ini disebut sebagai inovasi yang
mengganggu tataran industri konvensional.

Hal ini dikarenakan inovasi disruptif kerap mencetuskan ide mengenai produk atau
layanan baru yang tidak terpikirkan dan menciptakan jenis konsumen baru. Pada akhirnya,
adanya inovasi ini membuat pasar lama turun harga dan terpuruk.Istilah disruptive innovation
sendiri pertama kali dicetuskan oleh Clayton M. Christensen, seorang ekonom dari Harvard
Business School pada tahun 1995. Dikatakan bahwa inovasi disruptif bisa menjangkau semua
bidang industri dari mulai teknologi, platform baru hingga model bisnis terbaru.Bisa dibilang
kemunculan inovasi ini menjadi momok yang sangat besar bagi para pengusaha konvensional
dan kaku. Hal ini dikarenakan, industri konvensional tersebutlah yang paling terancam
keberadaannya dengan banyaknya inovasi yang akan menggannggu pasar yang mungkin
telah mereka bangun.

Bagi bisnis yang tidak mampu bersaing dan bertahan, kemunduran perusahaan
merupakan hal yang niscaya dialami.  Pada dasarnya, disrupsi adalah hal yang biasa terjadi
dalam dunia bisnis yang bersifat pasti namun tidak statis dan selalu berubah. Namun melihat
saat ini dengan teknologi yang semakin maju membuat proses disrupsi semakin cepat dan
beragam.

Contoh Inovasi Disrupsi

Inovasi pengganggu merupakan hal yang nyata dan terus terjadi hingga detik ini.
Buktinya ada banyak perusahaan yang mengalami kemunduran karena tidak mampu
mengikuti disrupsi ini. Contoh yang paling nyata dan mudah ditemukan adalah bagaimana
alat transportasi konvensional seperti ojek, angkot dan taksi mulai tergeser oleh kehadiran
ojek online.Keberadaan ojek online membuat alat transportasi lebih mudah diakses oleh
konsumen. Tidak hanya itu, ojek online juga lebih murah dan lebih menghemat waktu. Maka,
tidak heran jika alat transportasi konvensional akhirnya kalah bersaing dengan ojek online.

Selain ojek online, contoh bagaimana disrupsi menggantikan perusahaan


konvensional bisa dilihat dari tersingkirnya Nokia dari kancah persaingan ponsel. Seperti
yang diketahui, kurang lebih dua dekade lalu Nokia adalah raja dari ponsel.Namun, Nokia
yang tidak mampu beradaptasi terhadap disrupsi dengan mengembangkan inovasi terpaksa
menyerahkan tahta pada Apple di tahun 2007. Bergantinya penggunaan floppy disk menjadi
flashdisk juga merupakan contoh dari inovasi disrupsi di bidang teknologi.Lalu ada juga
inovasi disrupsi yang mudah diamati adalah bagaimana marketplace mulai mengubah cara
pandang konsumen akan cara berbelanja. Sebelumnya konsumen harus pergi ke toko untuk
membeli barang.Sekarang berkat adanya marketplace, pasar konvensional mulai
ditinggalkan. Sebagai gantinya, konsumen mulai berbelanja secara daring lewat berbagai
marketplace yang ada.

1. Mengamati Tren

Untuk menghadapi disrupsi dan bisa berdampak positif pada perusahaan, hal yang
pertama kali harus dilakukan adalah mengamati tren di lingkungan bisnis. Amati apa saja
perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu bisnis dan pasar yang ada.Dengan melakukan
pengamatan, pebisnis bisa mendeteksi jikalau disrupsi akan terjadi. Pada akhirnya, pebisnis
bisa melakukan adaptasi dan antisipasi terhadap disrupsi tersebut. Bahkan, pebisnis bisa turut
serta menjadi pionir inovator dalam era disrupsi.

2. Berpikir Out of The Box

Apabila pebisnis ingin turut aktif menjadi agen disruptif yang berinovasi, pebisnis
harus mampu berpikir secara out of  the box. Dengan begitu, pebisnis mungkin bisa
mendapatkan ide yang sebelumnya yang tidak pernah terpikir.Ada dua langkah yang harus
dilakukan dalam rangka berpikir out of the box. Yang pertama adalah menjadikan diri sebagai
pemikir kreatif. Selanjutnya, pebisnis bisa memfokuskan diri pada berbagai pertanyaan yang
bisa menstimulasi timbulnya jawaban dan solusi.

3. Melakukan Inovasi

Langkah selanjutnya adalah untuk menjadi salah satu agen disrupsi adalah dengan
melakukan berbagai inovasi bisa dibilang langkah yang tepat untuk mencegah bisnis
mengalami kemunduran dan tetap relevan dengan kebutuhan pasar.Di tengah-tengah
banyaknya inovasi disrupsi terjadi dalam bisnis, menggunakan cara lama dan
mempertahankan prinsip yang usang sama saja dengan bunuh diri. Oleh karena itu, pebisnis
harus pintar melakukan adaptasi dan juga melakukan berbagai inovasi. Hal ini dilakukan agar
bisnis tidak tertinggal dari kompetitor yang melakukan inovasi, sehingga perusahaan tetap
mampu bersaing dan terus menguntungkan.

4. Partnership

Cara lain untuk tetap bersaing di tengah disrupsi adalah dengan menggandeng
perusahaan lain dan melakukan kerja sama. Partnership bisa dilakukan mulai dari input
hingga output. Dengan begitu, bisnis bisa lebih efektif dan efisien sehingga mampu bertahan
bahkan bersaing dengan pebisnis yang menjadi agen disruptif.Di tengah pesatnya
perkembangan teknologi dan permintaan pasar yang semakin beragam, bertahan pada strategi
yang sama tidak akan memajukan perusahaan. Sebaliknya, pebisnis justru bisa tersaingi oleh
pebisnis lain yang melakukan inovasi disruptif.Oleh karena itu, pebisnis harus mampu
bersikap dinamis dan fleksibel serta terbuka dengan berbagai macam pilihan yang ada.
Dengan begitu, tidak hanya bertahan, pebisnis juga mampu bersaing dengan perusahaan lain
yang menerapkan inovasi.

Anda mungkin juga menyukai