Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH AUDIT TENURE DAN AUDIT ROTATION

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN FEE AUDIT


SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih


Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :
Yuliana Binhunnesia
11180021

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Program Studi Akuntansi

Universitas Bunda Mulia

Jakarta

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................1-3
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................3-4
1.3. Pembatasan Masalah.....................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................5
1.5.1. Tujuan Penelitian...................................................................................5
1.5.2. Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.6. Sistematika Penelitian................................................................................5-6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
2.1. Kerangka Teori..........................................................................................7-8
2.1.1 Teori Keagenan........................................................................................7
2.1.2 Kualitas Auditor.......................................................................................8
2.1.3 Audit Tenure.........................................................................................8-9
2.1.4 Audit Rotation....................................................................................9-10
2.1.5 Fee Audit................................................................................................10
2.2. Penelitian Terdahulu....................................................................................11
2.2.1 Pengaruh variabel audit tenure terhadap kualitas audit.........................12
2.2.2 Pengaruh variabel audit rotation terhadap kualitas audit..................12-13
2.2.3 Pengaruh variabel fee audit terhadap variabel kualitas audit...........13-14
2.3. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................14
BAB 3 METODE PENELITIAN.........................................................................15
3.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian..........................................15
3.2. Metode Pengumpulan Data.........................................................................15
3.2.1. Jenis Penelitian...............................................................................15-16
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data...................................................................16
3.2.3. Definisi Operasional Variabel........................................................16-17
3.2.4. Populasi dan Sampel............................................................................17
3.3. Metode Analisis...........................................................................................17
3.3.1 Pengujian Regresi Linier Berganda...........................................................18
3.3.2 Uji t...........................................................................................................18
3.3. Hipotesa Penelitian......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20-21

i
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Penelitian Sebelumnya..............................................................................


Tabel 3.2.3 Definisi Operasional Variabel................................................................

2.2 Penelitian Terdahulu

No Penelitian dan Variabel Temuan Penelitian


Tahun Kualitas Audit Audit Fee
Audit Tenure Rotation Audit

1 Aisyah, Fierdha, √ √ √ √ AR→ KA = TS


Hendra AT→ KA = TS
Gunawan dan FA→ KA = S
Pupung AR + AT→FA→ KA =
Purnamasari, S
(2014)
2 Margi √ √ √ √ FA→ KA = S
Kurniasih, AT→ KA = TS
Abdul Rohman, AR→ KA = S
(2014)
3 Sarifah √ √ √ √ AT→ KA = S
Vesselina AR→ KA = TS
Ardani (2017) FA→ KA = S
4 Panjaitan dan √ √ - - AT→ KA = S
Chariri (2014)
5 Wahono dan √ √ - - AT→ KA = S
Setyadi (2014)
6 Ishak, F. A., √ - √ - AR→ KA = TS
Dedy, H., &
Widjajanto, A,
(2015)
7 Blandon & √ √ - - AT→ KA = TS
Bosch, (2013)
8 Erni Suryandari √ √ √ √ AR→ KA = TS
F & Nira Nastiti AT→ KA = TS
Purna Rahayu, AR + AT→FA→ KA =
(2017) TS
9 Yuniarti,(2011) √ - - √ FA→ KA = S

ii
10 Georgakopoulus √ √ √ √ AR→ KA = TS
et al., (2011) AT→ KA = TS
FA→ KA = S

3.2.3 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator/Item Ukuran

Audit Pembatasan waktu kerja Laporan Banyaknya


Tenure dengan perusahaan tenure pada
perusahaan,perjanjian antara perusahaan
KAP dengan perusahaan.
Audit Auditor yang akan diganti Laporan Banyaknya
Rotation jika kontraknya sudah habis, perusahaan pergantian
hubungan emosional yang auditor pada
bisa terjadi, perusahaan
Kualitas Parameter yang dapat Hasil opini Reputasi auditor
Audit ditentukan oleh banyak audit dan perusahaan
faktor untuk memberikan dan opini yang
kualitas yang baik. kredibel
Fee Audit Parameter yang diukur untuk Upah/Gaji Jumlah gaji
menentukan pengaruh dalam yang di terima.
kualitas audit.

DAFTAR GAMBAR

iii
Gambar 2.3.1 Paradigma Penelitian..........................................................................

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen
Variabel Dependen
AUDIT TENURE
X1 H1 KUALITAS AUDIT
Y

AUDIT ROTATION
X2 H2 H3

FEE AUDIT

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Auditing adalah “Suatu proses pengumpulan bukti transaksi perusahaan
untuk megevaluasi dan melaporkan kesesuaian antara informasi berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan” Arens dan Loebbecke,(2003).
Seorang auditor bertugas untuk memeriksa, memverifikasi, dan meninjau
ulang keakuratan laporan keuangan dari suatu perusahaan agar sesuai dengan
bukti-bukti transaksi dan keadaan yang sebenarnya dan dialkukan oleh auditor
yang berkualitas dan independen.
Lee,Liu dan Wang,(1999). Kualitas audit adalah sebuah probabilitas dari
seorang auditor untuk tidak mengeluarkan opininya terdapat publik dengan
wajar tanpa pengecualian untuk laporan perusahaan yang ada salah saji dalam
material Bagi perusahaan, laporan keuangan yang di audit sangat penting
untuk menganalisa dan sebagai cermin atas kondisi finansial perusahaan.
Mulyadi,(2015:19) menyatakan, bahwa setiap pendapat (opini) yang
dinyatakan oleh seorang auditor sudah sesuai prinsip. Proses pengauditan
laporan keuangan yaitu sebagai jaminan dan kewajaran atas laporan yang
valid untuk pihak yang berkepentingan seperti para Stakeholders, Investor,
Pemegang Saham , dan masyarakat sebagai dasar pengambilan keputusan dan
gambaran perusahaan melalui opini yang di hasilkan oleh seorang auditor.
Terjadinya kasus kecurangan dari bidang akuntan publik menyebabkan
berkurangnya rasa percaya masyarakat terhadap penyedia jasa audit akuntan
publik. Seperti pada kasus perusahaan Enron, 2001 perusahaan di
Houston,Texas, Negara Amerika Serikat dengan Arthur Andersen, yang pada
saat itu sebagai auditor dan manajemen konsultan Enron.
Yang melakukan rekayasa tehadap laporan keuangannya yaitu
melakukan pengakuan mark up pendapatan dengan mancatat pinjaman
(hutang) sebagai pendapatan penjualan agar meyakinkan pemegang saham
menganggap Enron tidak memiliki banyak hutang namun mengalami

1
peningkatan pada penjualan disetiap tahunnya dan diperkuat oleh KAP Arthur
Endersen bahwa hasil auditnya sudah akurat.
Fenomena dari kasus ini terjadi karena belum sepenuhnya mengikuti
standar dalam auditor dan sikap yang tidak independen. Akibat dari
kecurangan ini Enron mengalami kebangkrutan, KAP Arthur Andersen
diberhentikan dan di cabut otoritasnya sebagai seorang auditor. Dari kasus ini,
bisa di gambarkan bahwa masa kontrak atau perikatan perusahaan dapat
mempengaruhi kualitas audit, dan KAP Arthur Andersen adalah Big Five pada
masanya yang harusnya dapat memberikan reputasi yang baik terhadapat
kualitas auditornya.
Fulop, (2013) laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk bahan
pertimbangan bagi dewan direksi dan pihak terkait lainnya yang
mengganbarkan aktifitas perusahaan. Sebagai auditor dalam menjalankan
tugasnya harus sesuai deangan standar dan prosedur yang sudah ditetapkan.
Sulit untuk auditor menjaga indenpendensinya agar berhubungan baik dengan
klien dan perusahaan , harus mengeluarkan opini yang sewajarnya tanpa ada
tekanan dari pihak lain.
Mgbame, et al (2012) Laporan keaungan sebagai ceriman perusahaan ,
dengan kualitas audit yang baik maka akan menambah kredibilitas dari
laporan untuk kepentingan dan memerikan infomasi pada pihak yang
membutuhkan
Ada banyak faktor dari internal ataupun faktor ekstenal yang bisa
mempengaruhi kualitas auditor. Salah satunya fee audit, perusahaan akan
memberikan fee yang disepakati dengan harapkan memperoleh hasil audit
yang diinginkan. Ukuran fee akan mempengaruhi seorang auditor dari segi
independensinya dan tangung jawab besar yang di bebankan.
Masa keterikatan kerja auditor (Audit Tenure) yang sudah disepakati oleh
kantor akuntan publik dengan klien dalam waktu yang sudah di tentukan
sebelumnya. Hubungan antara auditor dengan klien harus berlangsung dengan
baik, masa keterikatan kerja harus sesuai dengan kondisi karena jika terlalu
singkat akan membatasi auditor untuk mengatahui kondisi perusahaan dan

2
karakteristik klien lebih jauh yang bisa menurunkan kualitas audit, namun jika
terlalu lama akan mengurangi independensi seorang auditor.
Bagi seorang aditor yang akan bekerja sama dengan perusahaan baru,
memerlukan waktu untuk memahami klien Chen,(2004) . Audit rotation
dengan mengganti atau perputaran kerja yang sudah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan RI No 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1 untuk tetap menjaga
kualitas auditor.
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Sarifah Vesselina Ardani (2017)
menyatakan audit rotation tidak berpengaruh secara signifikan dengan
kualitas audit. Namun penelitian Margi Kurniasih, Abdul Rohman,(2014)
menyatakan audit rotation berpengaruh secara positif terhadap variabel Y
(kualitas audit).
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan karena adanya ketidakkonsistenan
hasil riset dari berbagai penelitian terdahulu maka dari itu untuk mengetahui
variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terdahap kualitas seorang
auditor proposal ini mengambil variabel tersebut dan menambahkan variabel
moderasi dengan judul penelitian “PENGARUH AUDIT TENURE DAN
AUDIT ROTATION TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN FEE
AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI”

1.2 Identifitikasi masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada, maka indentifikasi masalah
didalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Independen dalam profesi sebagai auditor adalah tantangan terbesar dalam
menjalankan tugasnya agar tidak berpihak kepada siapapun.
2. Dalam mengeluarkan opini, auditor harus memiliki keyakinan atas hasil
audit yang dikeluarkan dengan bukti-bukti yang diperoleh bahwa sudah
sesuai tanpa adanya kecurangan maupun kesalahan penyajian.
3. Perusahaan sebaiknya melakukan audit rotation dengan aturan yang
ditetapkan untuk tetap menjaga kualitas hal audit agar tidak memihak
kepada siapapun dan melaksanakan tugas dalam prosedur dan laporan

3
yang diaudit adalah akurat walaupun memerlukan waktu lagi untuk
memahami klien dan karakteristik perusahaan.
4. Besarnya fee yang diterima, akan menambah beban dan tanggung jawab
dari seorang auditor saat menjalankan pekerjaannya. Karena semakin besar
fee yang dikeluarkan oleh perusahaan akan mempengaruhi kualitas audit.
5. Tidak cukupnya memperoleh bukti akan menambah waktu bagi auditor
untuk memeriksa lebih lanjut dan menyebabkan audit delay.
6. Pengukuran penelitian sebelumnya audit tenure dan audit rotation
terhadap kualitas audit menyatakan hasil yang berbeda.
7. Reputasi KAP akan menentukan auditor yang berkualitas dan
mempengaruhi fee yang harus dibayarkan klien.

1.3 Pembatasan Masalah


Karena indentifikasi masalah dalam penelitian begitu luas, maka dari itu
dilakukan pembatasan masalah agar tetap berfokus kepada variabel penelitian.
1. Peneliti mengambil data sekunder dari perusahaan-perusahaan yang
terdaftar BEI, dikarenakan adanya pembatasan waktu maka, peneliti
mengambil tahun 2016-2019 dalam perusahaan manufaktur.
2. Dalam penelitian ini mengambil variabel sebagai berikut :
Audit tenure, audit rotation , kualitas audit dan fee audit sebagai moderasi,
Pemilihan variabel tersebut dikarenakan mudah diakses dari laporan
keuangan perusahaan.
3. Perusahaan yang dipilih adalah laporan yang sudah terjadi proses audit dan
tidak terjadi delisting (Perusahaan yang terbuka (Tbk) berubah menjadi
perusahaan yang tertutup).
1.4 Rumusan Masalah
Dari banyaknya faktor yang akan mempengaruhi kualitas audit, namun
pada dasarnya seorang auditor harus menjalankan tugasnya sesuai dengan
prnsip. Dengan penjabaran pembatasan masalah yang uraian di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap variabel kualitas audit ?
2. Apakah audit rotation berpengaruh terhadap variabel kualitas audit ?

4
3. Apakah pengaruh fee audit akan memperkuat audit tenure dan audit
rotaion terhadap kualitas audit ?
1.5 Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh audit rotation terhadap kualitas audit.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh fee audit untuk memperkuat audit
tenure dan audit rotaion terhadap kualitas audit ?

1.5.2 Manfaat penelitian


Ada 2 kegunaan dalam penelitian ini yaitu bagi akademis praktis dan
praktis peneliti yaitu :
1. Bagi praktis agar bisa memberikan infomasi dan menambah wawasan
publik tentang faktor yang berpengaruh terdapat kualitas dari auditor.
Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang bekepentingan untuk
mempertimbangkan variabel dalam penelitian ini jika ingin mendapatkan
kualitas audit yang baik.
2. Bagi Teoritis Peneliti : Dilakukannya penelitian, untuk menambah bahan
pertimbangan untuk variabel yang memang sangat mempengaruhi kualitas
audit.diharapkan bisa menambah wawasan tentang audit khususnya untuk
menjadi auditor yang berkualitas dari faktor fee audit, audit tenure dan
audit rotation dan nemambah referensi untuk hasil yang mempengaruhi
kualitas audit.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini di awali dengan latar belakang dari penelitian, juga di muat
dengan identifikasi masalah dari beberapa variabel, pembatasan masalah yang
diambil beberapa dari indentifikasi masalah, lalu rumusan masalah, tujuan
dibuatnya penelitian, manfaat dari dilakukannya penelitian dan sistematika
dari penulisan dalam penyusunan penelitian.

5
BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua terdiri dari teori yang di jadikan sebagai landasan dan acuan
dilakukannya penelitian. Menjelaskan pengertian dari masing-masing variabel
yang mempengaruhi kualitas audit, paradigma dari penelitian yang
menghubungan semua variabel dengan permasalahan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab metode penelitian ini menjelaskan objek penelitian dan subjek
penelitian, menjelaskan metode dalam pengumpulan data (dalam jenis
penelitian , teknik pengumpulan datanya serta populasi dan sampel),
menjelaskan metode analisis dan hipotesis penelitian.

6
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori


2.1.1 Teori Keagenan
Teori ini menjelaskan tentang hubungan antara agent (Pemilik
perusahaan) dengan pihak manajemen dimana sudah didasari oleh kontrak
dan bisa menimbulkan masalah atau konflik agensi karena salah satu dari
pihak akan memaksimalkan keuntungannya sepihak ungkapan dari (Jensen
& Meckling,1976). Dalam hal ini seorang auditor harus mempunyai hak
untuk mempertahankan opininya di luar pengaruh faktor –faktor yang
memperngaruhi kualitas audit salah satu nya pemberian fee audit
(Kurniasih, 2014)
Pertanyaan dari Gravious, (2007) masalah dari teori keagenan ini
dapat muncul di karenakan adanya ketidaksepakatan antara seorang
auditor dengan manajemennya. Sehingga dibutuhkan pihak ke-3 sebagai
penengah antara agent dengan manajemennya karena pada dasarnya
seseorang meliliki sifat untuk mengedepankan kepentingan pribadi
sehingga diperlukan adanya auditor yang independen dalam tanggung
jawabnya Kurniawansyah, (2017 : 119).
Pada dasarnya manajemen akan mempertugaskan auditor untuk
melakukan kepentingan prinsipal dengan jasa audit. Namun, sisi
manajemen juga yang merupakan penanggung jawab dan yang
memberikan upah kepada auditor sehingga muncul ketergantungan antara
auditor dengan klien.
Dengan timbulnya ketergantungan, akan menurunkan independensi
dan mempengaruhi kualitas auditor, dengan alasan untuk menjaga
hubungan baik dengan klien dan msa kerja yang terjamin baik dalam
jangka waktu yang lama. Pada prinsipnya auditor harus bersikap
independen dalam setiap menjalankan tugasnya.

7
Oleh dikarenakan itu ada aturan untuk melakukan audit rotation untuk
meyakinkan publik dan pihak berkepentingan bahwa hasil audit yang
dikeluarkan adalah sewajarnya tanpa ada kecurangan.
2.1.2 Kualitas Auditor
Audit adalah suatu proses untuk mengevaluasi seluruh bukti
transaksi klien (perusahaan) juga memberikan opini atau infomasi
terhadap kondisi finansial suatu perusahaan. Proses audit dilakukan
seorang auditor yang sudah berkompeten untuk dapat memberikan hasil
kualitas audit yang akurat.
Auditor perpedoman dengan Standar Profesional Akuntan Publik
(2011) yang menjelaskan auditor yang berkualitas adalah dengan
mengikuti standar dan pedoman yang sudah diatur untuk membantu
memenuhi kewajiban dan juga tanggung jawab nya secara profesionalitas.
Kualitas audit dapat dilihat terlihat dari tercapai nya tujuan, karena
prosesnya yang sudah dilakukan secara sistematik dan indenpensen dalam
menetukan hasil dari sebuah laporan keuangan secara efektif (Bastian,
2014:207)
Knechel et al (2013) menyatakan, Kualitas audit dapat terbentuk
dikarenakan kondisi-kondisi yang tidak terduga dalam proses pengerjaan
audit dan pengalaman juga pengetahuan dapat dijadikan dorangan untuk
memicu kualitas seorang auditor.
Wedemeyer (2010) Dari pengalaman seorang auditor, berbagai
kesalahan akan dijadikan pembelajaran. Sehingga muncul sikap waspada
dan ketelitian dalam mengaudit yang juga akan memepengaruhi kualitas
audit yang juga di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti fee audit, audit
rotation dan audit tenure.
2.1.3 Audit Tenure
Audit Tenure yaitu masa kerja yang telah disepakati kedua belah
untuk mempekerjakan auditor dengan klien Panjaitan dan Chariri,(2014).
Masa keterikatan kerja antara KAP dengan Klien untuk menetapkan
lamanya waktu auditor untuk bekerja sama dengan suatu perusahaan. Jasa

8
audit dari pihak audit eksternal diharapkan dalam kebenerannya untuk di
jadikan pengambilan keputusan dan terbebas dari salah saji material.
Kurniasih dan Abdul (2014) menyatakan, lamanya waktu kerja
antara seorang auditor dengan klien akan menciptakan suatu sikap
emosional, tenure yang lama juga akan mempengaruhi fee yang
didapatkan dan menurunkan sikap indenpenden dengan klien.
Penyimpangan dalam akuntasni Batas waktu kerja sama untuk (KAP)
Kantor Akuntan Publik, berturut-turut dalam waktu 6 tahun pelaporan
buku dan pada AP (Akuntan Publik) didalam batas waktu terlama berturut-
turut 3 tahun peraturan dari Kemenkeu (Menteri Keuangan RI PMK)
nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 (1) agar tidak lagi terjadi kecurangan
dalam menentukan hasil audit.
Masih menjadi perdebatan tentang aturan dari tenure audit ini
dikarenakan batasan waktu keterikatan kerja hubungan kerja sama antara
auditor dengan kliennya akan memberikan kepercayaan kepada publik dan
menjaga independensitas auditor dalam mengeluarkan opininya.
Menurut Hamid (2013), seorang auditor yang akan melakukan kerja
sama dan terikat suatu perjanjian dengan klien baru akan membutuhkan
waktu yang lama untuk mempelajari kembali karakteristik klien dan
kondisi perusahaan.
2.1.4 Audit Rotation
Ishak, Dedy, & Widjajanto,(2015) Perusahaan harus menaati aturan
pemerintah untuk mengganti atau melakukan rotasi auditornya agar tetap
indenpenden. Laporan yang berkualitas sangat penting untuk menambah
kepecayaaan pihak eksternal terhadap kinerja perusahaan berdasarkan
sebuah hasil audit.
Wahono, (2014) Pergantian untuk seorang auditor memeriksa laporan
kliennya maksimal 3 tahun berturut-turut setelah itu harus digantikan oleh
auditor lainnya. Untuk menyakinkan publik keakuratan dan agar tidak
memiliki kepentingan pribadi dengan klien untuk melakukan kecurangan.
Penelitian Siregar, (2009) dalam Fitriany, (2015) menunjukan pada
tahun 2003 banyak pihak perusahaan yang melakukan rotasi tidak real atau

9
semu, yaitu membuat perusahaan seolah-olah sudah mengganti KAP yang
baru padahal tetap menggunakan KAP yang lama.
Seharusnya perlakukan rotasi audit ini dengan mengubah seluruhnya
komposisi KAP dengan yang baru. Aturan untuk melakukan rotasi audit ini
telah diatur dalam kemenkeu (Menteri Keuangan RI) dengan nomor
423/KMK.06/2002 lalu direvisi menjadi 17/PMK.01/2008 pasal 3, tentang
jasa akuntan publik.
2.1.5 Fee Audit
Gammal,(2012) fee audit adalah imbalan yang diterima seorang
auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jumlah yang diterima bisa di
pengaruhi oleh beberapa alasan seperti.
1. Resiko Audit
Ketelitian dalam bekerja sangat diperhatikan untuk menghindari dari
kesalahan saji yang secara material saat mengeluarkan opini dalam
laporannya.
2. Tingkat kesulitan Laporan
Fee audit juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pada sebuah transaksi
perusahaan, semakin kompleks masalah dan transaksi perusahaan yang
terjadi maka relatif tinggi fee yang diminta.
3. Reputasi KAP
Untuk mendapatkan hasil audit berkualitas dibutuhkan pengalaman
kerja yang baik, tempat kerja akuntan publik pun mempengaruhi harga
karena semakin reputasi Kantor Akuntannya baik mereka juga akan
memberikan klien kerja sama dengan auditor yang berkualitas karena
untuk berada di KAP yang terbaik dibutuhkan ilmu dan pengalaman
pembelajara yang tidak sedikit.
Yuniarti,(2011) kesepakatan semakin tinggi fee dan mendukung
proses operasional akan membebankan auditor untuk bertanggung
jawab dalam mengevaluasi laporan perusahaan.
Rohman, (2014) Fee audit ditetapkan selalu bervariasi tergantung
dari berbagai faktor seperti sebagian faktor yang di jabarkan diatas, fee

10
audit akan disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak sebelum
dimulai kerja sama antara auditor dengan perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu


No Penelitian dan Tahun Variabel Temuan Penelitian
Kualitas Audit Audit Fee
Audit Tenure Rotation Audit

1 Aisyah, Fierdha, √ √ √ √ AR→ KA = TS


Hendra Gunawan dan AT→ KA = TS
Pupung Purnamasari, FA→ KA = S
(2014) AR + AT→FA→ KA = S
2 Margi Kurniasih, √ √ √ √ FA→ KA = S
Abdul Rohman, AT→ KA = TS
(2014) AR→ KA = S
3 Sarifah Vesselina √ √ √ √ AT→ KA = S
Ardani (2017) AR→ KA = TS
FA→ KA = S
4 Panjaitan dan Chariri √ √ - - AT→ KA = S
(2014)
5 Wahono dan Setyadi √ √ - - AT→ KA = S
(2014)
6 Ishak, F. A., Dedy, √ - √ - AR→ KA = TS
H., & Widjajanto, A,
(2015)
7 Blandon & Bosch, √ √ - - AT→ KA = TS
(2013)
8 Erni Suryandari F & √ √ √ √ AR→ KA = TS
Nira Nastiti Purna AT→ KA = TS
Rahayu, (2017) AR + AT→FA→ KA =
TS
9 Yuniarti,(2011) √ - - √ FA→ KA = S
10 Georgakopoulus et √ √ √ √ AR→ KA = TS
al., (2011) AT→ KA = TS
FA→ KA = S
Tabel 2.2 Penelitian Sebelumnya

11
2.2.1 Pengaruh variabel audit tenure terhadap kualitas audit
Panjaitan dan Chariri,(2014) audit tenure di perlukan untuk
membatasi masa keterikatan antara auditor dengan para klien untuk bekerja
sama. Penelitian yang telah dilakukan Blandon & Bosch,(2013) dan
Panjaitan dan Chariri,(2014) audit tenure dalam waktu yang lama bisa
menurunkan indenpendensi auditor untuk memberikan opini audit dengan
sewajarnya.
Didukung juga dengan audit rotation agar lebih meyakinkan
keakuratan dalam proses pengauditan. Peneltian yang sama dai Sarifah
Vesselina Ardani,(2017) dengan variabel fee audit , audit rotation, audit
tenure dan komite audit untuk variabel moderasinya menghasilkan peneitian
yang sama bahwa audit tenure berpengaruh untuk menghasilkan kaualitas
audit yang baik, namun tidak dengan audit rotation.

2.2.2 Pengaruh variabel audit rotation terhadap kualitas audit


Semua perusahaan selalu berusaha untuk memilih auditor yang
berkompeten. Dengan adanya aturan tenure pada audit akan diharuskan
untuk meberlakukan rotasi audit dengan mengganti secara keseluruhan
struktur KAP dan AP dengan yang baru.
Fierdha, et al,(2014) didalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan
bahwa ada atau tidak diperlakukannya audit rotation tidak menunjukan
pengaruh yang terlalu signifikan dengan kualitas seorang audit. Sejalan
dengan yang dilakukan penelitian Wahono dan Setyadi,(2014) yang juga
menujukan hasil yang serupa bahwa audit rotation tidak mempengaruhi
kualitas auditor.
Dengan munculnya undang-undang yang mengatur pemberlakukan
audit rotation memungkinkan bahwa jika tidak mengganti auditor dan juga
KAP yang baru akan menimbulkan kepentingan sepihak dan prinsip

12
indenpenden yang berkurang terhadap salah saji yang mungkin dilakukan
oleh klien. seperti penelitian Blandon & Bosch, (2013) dan Margi
Kurniasih, Abdul Rohman,(2014) yang menyetujui adanya aturan audit
rotation untuk menjaga kualitas seorang auditor.

2.2.3 Pengaruh variabel fee audit terhadap variabel kualitas audit


Untuk menghasilkan hasil audit yang berkompeten diperlukan
pengalaman dan pengetahuan yang menghasilkan waktu juga biaya yang
besar sampai bisa menjadi seorang auditor berkualitas. Gammal,(2012)
biaya fee audit yang sudah disepakati kedua pihak telah diperhitungkan
untuk berbagai beban dan resiko yang akan ditanggung, seperti dari
kesulitan yang akan di hadapi, kompleksnya laporan, dan keunggulan yang
dibutuhkan.
Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Sarifah Vesselina Ardani
(2017) menunjukan hasil fee audit mempengaruhi kualitas audit serupa
dengan pendapat Margi Kurniasih, Abdul Rohman,(2014) dalam
penelitiannya. Mengeluarkan effort yang keras, resiko, tanggung jawab
terhadap reputasi dan opini, lokasi dan target pekerjaan membutukan fee
yang tinggi sebagi motivasi untuk mengahsilkan hasil audit yang memadai.
Erni Suryandari F & Nira Nastiti Purna Rahayu,(2017) dalam hasil
penelitiannya menjukan bahwa fee audit tidak membantu untuk audit tenure
berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun, hasil penelitian Aisyah,
Fierdha, Hendra Gunawan dan Pupung Purnamasari. 2014 ditemukan bahwa
fee audit memperkuat dugaan pengaruh variabel audit tenure terhadap suatu
kualitas audit. Fee yang tinggi akan membuat auditor memiliki kekuasaan
untuk mengevaluasi laporan dengan pengetahuan akuntansi untuk
mengevaluasi laporan sehingga harus diberlakukan audit tenure.
Seperti penelitian Sarifah Vesselina Ardani,(2017) lamanya masa kerja
akan menurunkan kualitas audit, maka dari itu diberlakukan pembatasan
masa kerja untuk menghindari kepentingan pribadi yang menurunkan
kualitas audit dengan menyampingkan independensinya. Penelitian
meningkatkan fee yang diberikan, bersamaan dengan harapan dari para

13
pemegang saham atau investor untuk menuntut kualitas audit yang tinggi
Imhoff,(2003).
Dengan kualitas audit yang dikerjakan dengan baik dan menjaga
independensi, perusahaan akan melakukan rotasi audit untuk menyakinkan
para pihak yang akan berkepentingan tetap mempercayai laporan yang
diaudit tanpa ada kesalahan maupun kecurangan. Sejalan dengan penelitian
Aisyah, Fierdha, Hendra Gunawan dan Pupung Purnamasari,(2014)
walaupun melakukan audit rotation dan mengakibatkan meningkatnya fee
audit itu setara dengan kepercayaan dari pihak lain dan memengaruhi
kualitas audit.

2.3 Kerangka Konsep Penelitian


Dengan penjelasan mengenai penelitian sebelumnya, maka dapat
digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut untuk mempermudah
pernggambaran.

Variabel Independen
Variabel Dependen
AUDIT TENURE
X1 H1
KUALITAS AUDIT
Y
AUDIT ROTATION
X2 H2 H3

FEE AUDIT

Variabel Moderasi
Gambar 2.3.1 Paradigma Penelitian

Untuk menghasilkan suatu hasil yang baik memerlukan waktu dan tenaga yang
dikeluarkan lebih, sebab itu memicu perusahaan menyanggupi permintaan fee
audit lebih tinggi untuk menghasilkan kualitas yang tinggi. Fee audit yang

14
sudah dikeluarkan membebankan auditor untuk berupaya lebih keras dalam
menghasilkan laporan yang berkualitas.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian


Subjek penelitian merupakan sesuatu yang dipilih peneliti dengan variabel
yang sudah di tentukan untuk ditarik sebuah kesimpulan (Sugiono,2013:32)
Objek penelitian yang dikemukakan oleh (Arikunto,1998:15) merupakan
variable yang dipilih oleh peneliti untuk dilakukan penelitian.
Objek penelitian ini yakni audit tenure lalu audit rotation , kualitas audit
dan moderasi fee audit. Metode purposive sampling untuk mengambil
sampel. Metode purposive dimana dalam penerapannya menggunakan kriteria
tertentu dan subjeknya dari perusahaan yang terdaftar di (BEI) Bursa Efek
Indonesia bidang manufaktur pada tahun 2016-2019, dengan kriteria
perusahaan yang rutin menerbitkan laporan keuangannya dengan tertera KAP
audit perusahaannya.
Pengambilan data yang di butuhkan dalam pengambilan sample adalah
laporan perusahaan yang menyantumkan nama dan auditor yang mengaudit
laporannya. Mengidentifikasi adanya seberapa banyak perusahaan yang
melakukan audit rotation untuk mengelola laporannya.

3.2. Metode Pengumpulan Data

15
Hal yang paling penting untuk membenarkan penelitian salah satunya dengan
cara mengumpulkan data dengan tepat. Jika terdapat kekeliruan dam
memperolehnya akan membuat penelitian yang sedang dijalankan tidak
terlalu benar (Solimun et al,2018: 85-86). Untuk menunjang hasil yang
terbaik setiap data dilakukan analisis dengan dasar teori yang berkaitan.
3.2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan kuantitatif yang mengambil data
sekunder atau data yang mana diambil dari pihak lain dari perusahaan
bidang manufaktur yang terdaftar BEI yaitu laporan keuangan karena
lebih sistematis dan akurat untuk dilakukan sebagai alat penelitian,
memperoleh data dan sampel untuk mengetahui hasil dari rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti untuk memdapatkan data
sebagai bahan pengujiannya. Pada penelitian ini, menggunakan teknik
studi literatur dengan mengumpulkan data yaitu dengan mencari daftar
pustaka, membaca buku dan mencari jurnal untuk dijadikan landasan
penelitian mengenai audit tenure, audit rotation, kualitas audit, dan fee
audit.
Sumber penelitian :
 Jurnal Internasional
 Jurnal Nasional
 Internet
 Buku

3.2.3 Definisi Operasional Variabel


Didalam penelitian ini, diperlukan pengukuran agar dapat dinyatakan
kebenarannya dengan mengartikan ataupun menggambarkan kegiatan
setiap variabel. Terdapat variabel bebas dan juga variabel terikat, dimana
masing-masing dari variabel tersebut memiliki definisi yang berbeda
yang akan disesuaikan berdasarkan indikator dan pengukuran yang
digunakan yang akan dapat diperlihatkan pada table berikut.

16
Variabel Definisi Operasional Indikator/Item Ukuran

Audit Pembatasan waktu kerja Laporan Banyaknya


Tenure dengan perusahaan tenure pada
perusahaan,perjanjian antara perusahaan
KAP dengan perusahaan.
Audit Auditor yang akan diganti Laporan Banyaknya
Rotation jika kontraknya sudah habis, perusahaan pergantian
hubungan emosional yang auditor pada
bisa terjadi, perusahaan
Kualitas Parameter yang dapat Hasil opini Reputasi auditor
Audit ditentukan oleh banyak audit dan perusahaan
faktor untuk memberikan dan opini yang
kualitas yang baik. kredibel
Fee Audit Parameter yang diukur untuk Upah/Gaji Jumlah gaji
menentukan pengaruh dalam yang di terima.
kualitas audit.

Tabel 3.2.3 Definisi Operasional Variabel

3.2.4 Populasi dan Sampel


Populasi adalah suatu wilayah / area yang ditentukan oleh peneliti yang
berisikan sejumlah data yang dipergunakan peneliti untuk mneunjang hasil
penelitian yang memuaskan (Sugiono, 2017: 119-121). Pada penelitian saat
ini, peneliti menentukan populasinya dari perusahaan dibidang manufaktur
yang sudah terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.
Sampel yang berupa bagian dari populasi berdasarkan karakteristik dan
jumlah yang besar. Karena populasi yang terhitung luas dan terdapat
keterbatasan tenaga dan waktu maka, dapat dipilih sampel yang sekiranya
dapat dikuasi untuk menemukan dan memperoleh data-data dari populasi
tersebut (Sugiono, 2017: 119-121).

17
3.3 Metode Analisis
Dari data yang sudah diperoleh, selanjutnya akan dilakukan analisis dengan
tujuan agar penelitian ini datanya menjadi akurat. Dan untuk mengetahui
lebih lanjut tentang adakah yang mempengaruhi kualitas audit dari variable
audit tenure, variabel audit rotation dan fee audit sebagai moderasinya.

3.3.1 Pengujian Regresi Linier Berganda


Analisis dibuat dengan tujuan memperhitungkan adakah pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya. Penelitian ini, diperlukan
analisis untuk dapat menguji pengaruh dari variabel –variabel yang sudah
disebutkan sebelumnya dengan persamaan regresi dibawah ini :

Y = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x1x2 + e

Keterangan :
Y : Kualitas audit
β0 : Persamaan regresi (Intersep)
x1 : Audit Tenure
β1 : Koefisen regresi pertama, jumlah perubahan Y apabila X1
berubah
x2 : Audit Rotation
β2 : Koefisen regresi kedua, jumlah perubahan Y apabila X2 berubah
x1x2 : Audit Tenure dan Audit Rotation
β3 : Koefisen variabel moderasi fee audit, jumlah perubahan Y apabila
Z mempengaruhi X1 dan X2 berubah nilainya
e : Error Term

3.3.2 Uji t
Untuk mempertanyakan kebenaran tentang adakah pengaruh dari
variabel-variabel yang tertera dirumusan masalah untuk mengetahui dan
menentukan besarnya nilai pengaruh masing - masing dari variabel
dengan melakukan uji t sebagai hasil sementara (Sugiono,2018:223).
Kriteria yang ditetapkan Uji t ini adalah :
 Nilai signifikasi > 0.05 variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen, maka H0 diterima.

18
 Nilai signifikasi < 0.05 variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen, maka H0 ditolak.

3.4 Hipotesis Penelitian


Dengan penjelasan dari landasan teori sampai dengan kerangka pemikiran,
maka dapat di ambil hipotesis sebagai berikut :
1. H1 Variabel audit tenure berpengaruh positif terhadap variabel kualitas
audit
2. H2 Variabel audit rotation berpengaruh positif terhadap variabel kualitas
audit
3. H3 Variabel fee audit dapat memperkuat pengaruh audit rotation dan
audit tenure terhadap kualitas audit

19
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, N. N. P., & Suryandari, E. (2018). PENGARUH TENURE AUDIT ,


ROTASI AUDIT , UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP
KUALITAS AUDIT DENGAN FEE AUDIT SEBAGAI VARIABEL
MODERASI ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Tahun 2011-2014 ). Jurnal Akuntansi STIE Muhammadiyah Palopo,
4(2), 1–30.
Ardani, S. V. (2017). Pengaruh Tenure Audit, Rotasi Audit, Audit Fee Terhadap
Kualitas Audit dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi (Studi pada
Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014).
Jurnal Akuntansi, 6(1), 1–12.
Kurniasih, M., & Rohman, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Thin Capitalization Pada Perusahaan Multinasional Di
Indonesia. Diponegoro Journal of Accounting, 0(0), 652–660.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta. Hal. 119-121.
Solimun, Armanu, Adji. R. F. Metodologi Penelitian Kuantitatif Perspektif
Sistem. hal. 85-86. Malang : UB Press, 2018
Arvyanti, H. O., & Budiyono, I. (2019). Effect of Audit Fee, Audit Tenure and
Rotation KAP on Audit Quality in Indonesia Stock Exchange (Study at
Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange Years 2012-2016)
2015 – 2018 1,2. Journal of Islamic Banking and Finance, 3(2), 125-138.
ISSN: 2654-8569.
Chen, C-Y., Lin, C-J., and Lin, Y-C. (2004). Audit Partner Tenure, Audit Firm
Tenure and Discretionary Accruals: Does Long Auditor Tenure Impair
Earnings Quality? Working Paper, Hong Kong University of Science and
Technology.
Jensen, Micheal C. dan William H. "Theory of The Firm Managerial
Behavior,Agency Cost and Ownership Structure", Journal of Financial
Economics 3, hal 305-360. U.S.A, 1976.

20
Perusahaan, L., & Perusahaan, N. (2018). Erina Sudaryati 2 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Airlangga, Indonesia. 828–839.
Knechel, W. R., Krishnan, G. V., Pevzner, M., Shefchik, L. B., & Velury, U.
(2012). Audit Quality Indicators: Insights from the Academic Literature.
SSRN Electronic Journal, October. https://doi.org/10.2139/ssrn.2040754
Panjaitan, C. M. (2014). Pengaruh Tenure, Ukuran Kap Dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting, 0(0), 221–232.

Kurniawansyah, D. (2017). Auditor Independen Dan Kualitas Audit : Suatu Studi


Empiris Pada Auditor Di Kap Jawa Timur. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis
Airlangga, 2(1), 117–134. https://doi.org/10.31093/jraba.v2i1.29
Kementrian Keuangan RI. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 17/PMK.01/2008, Tentang Jasa Akuntan Publik.
Wahono, T. H., & Setyadi, E. J. (2014). Pengaruh Tenur, Reputasi KAP serta
Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013.
Kompartemen, 7(2), 194–215.
Fulop, M. T. (2013). Audit opinions for listed entities for the first category on the
Romanian Stock Exchange, Studia Universitatis “Vasile Goldiș” Arad.
Economic Series Vol.23. issue 4, 103-108.
Adhi Pratama Ishak, F., & Dedy Perdana, H. (2015). Pengaruh Rotasi Audit,
Workload Dan Spesialisasi Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013.
Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 11, 183–194.
Fitriany, F., Utama, S., Martani, D., & Rosietta, H. (2016). Pengaruh Tenure,
Rotasi dan Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas
Audit: Perbandingan Sebelum dan Sesudah Regulasi Rotasi KAP di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 17(1), 12–27.
https://doi.org/10.9744/jak.17.1.12-27
Mgbame, et al. (2012). “Audit Partner Tenure and Audit Quality: An Empirical
Analysis.” European Journal of Bussiness and Management, Vol.4,
No.7,pp. 154-159.
Erni Suryandari F & Nira Nastiti Purna Rahayu (2017). Pengaruh Tenure Audit,
Rotasi Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit
Dengan Fee Audit Sebagai Variabel Moderasi
Fierda, Gunawan, H., & Purnamasari, P. (2015). Pengaruh Audit Rotation dan
Audit Tenur terhadap Kualitas Audit dengan Fee Audit Sebagai Variabel
Pemoderasi. Prosding Ilmu Ekonomi, 1–10.

21
22

Anda mungkin juga menyukai