PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Yuliana Binhunnesia
11180021
Jakarta
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................1-3
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................3-4
1.3. Pembatasan Masalah.....................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................5
1.5.1. Tujuan Penelitian...................................................................................5
1.5.2. Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.6. Sistematika Penelitian................................................................................5-6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
2.1. Kerangka Teori..........................................................................................7-8
2.1.1 Teori Keagenan........................................................................................7
2.1.2 Kualitas Auditor.......................................................................................8
2.1.3 Audit Tenure.........................................................................................8-9
2.1.4 Audit Rotation....................................................................................9-10
2.1.5 Fee Audit................................................................................................10
2.2. Penelitian Terdahulu....................................................................................11
2.2.1 Pengaruh variabel audit tenure terhadap kualitas audit.........................12
2.2.2 Pengaruh variabel audit rotation terhadap kualitas audit..................12-13
2.2.3 Pengaruh variabel fee audit terhadap variabel kualitas audit...........13-14
2.3. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................14
BAB 3 METODE PENELITIAN.........................................................................15
3.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian..........................................15
3.2. Metode Pengumpulan Data.........................................................................15
3.2.1. Jenis Penelitian...............................................................................15-16
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data...................................................................16
3.2.3. Definisi Operasional Variabel........................................................16-17
3.2.4. Populasi dan Sampel............................................................................17
3.3. Metode Analisis...........................................................................................17
3.3.1 Pengujian Regresi Linier Berganda...........................................................18
3.3.2 Uji t...........................................................................................................18
3.3. Hipotesa Penelitian......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20-21
i
DAFTAR TABEL
ii
10 Georgakopoulus √ √ √ √ AR→ KA = TS
et al., (2011) AT→ KA = TS
FA→ KA = S
DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 2.3.1 Paradigma Penelitian..........................................................................
Variabel Independen
Variabel Dependen
AUDIT TENURE
X1 H1 KUALITAS AUDIT
Y
AUDIT ROTATION
X2 H2 H3
FEE AUDIT
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
peningkatan pada penjualan disetiap tahunnya dan diperkuat oleh KAP Arthur
Endersen bahwa hasil auditnya sudah akurat.
Fenomena dari kasus ini terjadi karena belum sepenuhnya mengikuti
standar dalam auditor dan sikap yang tidak independen. Akibat dari
kecurangan ini Enron mengalami kebangkrutan, KAP Arthur Andersen
diberhentikan dan di cabut otoritasnya sebagai seorang auditor. Dari kasus ini,
bisa di gambarkan bahwa masa kontrak atau perikatan perusahaan dapat
mempengaruhi kualitas audit, dan KAP Arthur Andersen adalah Big Five pada
masanya yang harusnya dapat memberikan reputasi yang baik terhadapat
kualitas auditornya.
Fulop, (2013) laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk bahan
pertimbangan bagi dewan direksi dan pihak terkait lainnya yang
mengganbarkan aktifitas perusahaan. Sebagai auditor dalam menjalankan
tugasnya harus sesuai deangan standar dan prosedur yang sudah ditetapkan.
Sulit untuk auditor menjaga indenpendensinya agar berhubungan baik dengan
klien dan perusahaan , harus mengeluarkan opini yang sewajarnya tanpa ada
tekanan dari pihak lain.
Mgbame, et al (2012) Laporan keaungan sebagai ceriman perusahaan ,
dengan kualitas audit yang baik maka akan menambah kredibilitas dari
laporan untuk kepentingan dan memerikan infomasi pada pihak yang
membutuhkan
Ada banyak faktor dari internal ataupun faktor ekstenal yang bisa
mempengaruhi kualitas auditor. Salah satunya fee audit, perusahaan akan
memberikan fee yang disepakati dengan harapkan memperoleh hasil audit
yang diinginkan. Ukuran fee akan mempengaruhi seorang auditor dari segi
independensinya dan tangung jawab besar yang di bebankan.
Masa keterikatan kerja auditor (Audit Tenure) yang sudah disepakati oleh
kantor akuntan publik dengan klien dalam waktu yang sudah di tentukan
sebelumnya. Hubungan antara auditor dengan klien harus berlangsung dengan
baik, masa keterikatan kerja harus sesuai dengan kondisi karena jika terlalu
singkat akan membatasi auditor untuk mengatahui kondisi perusahaan dan
2
karakteristik klien lebih jauh yang bisa menurunkan kualitas audit, namun jika
terlalu lama akan mengurangi independensi seorang auditor.
Bagi seorang aditor yang akan bekerja sama dengan perusahaan baru,
memerlukan waktu untuk memahami klien Chen,(2004) . Audit rotation
dengan mengganti atau perputaran kerja yang sudah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan RI No 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1 untuk tetap menjaga
kualitas auditor.
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Sarifah Vesselina Ardani (2017)
menyatakan audit rotation tidak berpengaruh secara signifikan dengan
kualitas audit. Namun penelitian Margi Kurniasih, Abdul Rohman,(2014)
menyatakan audit rotation berpengaruh secara positif terhadap variabel Y
(kualitas audit).
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan karena adanya ketidakkonsistenan
hasil riset dari berbagai penelitian terdahulu maka dari itu untuk mengetahui
variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terdahap kualitas seorang
auditor proposal ini mengambil variabel tersebut dan menambahkan variabel
moderasi dengan judul penelitian “PENGARUH AUDIT TENURE DAN
AUDIT ROTATION TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN FEE
AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI”
3
yang diaudit adalah akurat walaupun memerlukan waktu lagi untuk
memahami klien dan karakteristik perusahaan.
4. Besarnya fee yang diterima, akan menambah beban dan tanggung jawab
dari seorang auditor saat menjalankan pekerjaannya. Karena semakin besar
fee yang dikeluarkan oleh perusahaan akan mempengaruhi kualitas audit.
5. Tidak cukupnya memperoleh bukti akan menambah waktu bagi auditor
untuk memeriksa lebih lanjut dan menyebabkan audit delay.
6. Pengukuran penelitian sebelumnya audit tenure dan audit rotation
terhadap kualitas audit menyatakan hasil yang berbeda.
7. Reputasi KAP akan menentukan auditor yang berkualitas dan
mempengaruhi fee yang harus dibayarkan klien.
4
3. Apakah pengaruh fee audit akan memperkuat audit tenure dan audit
rotaion terhadap kualitas audit ?
1.5 Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh audit rotation terhadap kualitas audit.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh fee audit untuk memperkuat audit
tenure dan audit rotaion terhadap kualitas audit ?
5
BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua terdiri dari teori yang di jadikan sebagai landasan dan acuan
dilakukannya penelitian. Menjelaskan pengertian dari masing-masing variabel
yang mempengaruhi kualitas audit, paradigma dari penelitian yang
menghubungan semua variabel dengan permasalahan penelitian.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
Oleh dikarenakan itu ada aturan untuk melakukan audit rotation untuk
meyakinkan publik dan pihak berkepentingan bahwa hasil audit yang
dikeluarkan adalah sewajarnya tanpa ada kecurangan.
2.1.2 Kualitas Auditor
Audit adalah suatu proses untuk mengevaluasi seluruh bukti
transaksi klien (perusahaan) juga memberikan opini atau infomasi
terhadap kondisi finansial suatu perusahaan. Proses audit dilakukan
seorang auditor yang sudah berkompeten untuk dapat memberikan hasil
kualitas audit yang akurat.
Auditor perpedoman dengan Standar Profesional Akuntan Publik
(2011) yang menjelaskan auditor yang berkualitas adalah dengan
mengikuti standar dan pedoman yang sudah diatur untuk membantu
memenuhi kewajiban dan juga tanggung jawab nya secara profesionalitas.
Kualitas audit dapat dilihat terlihat dari tercapai nya tujuan, karena
prosesnya yang sudah dilakukan secara sistematik dan indenpensen dalam
menetukan hasil dari sebuah laporan keuangan secara efektif (Bastian,
2014:207)
Knechel et al (2013) menyatakan, Kualitas audit dapat terbentuk
dikarenakan kondisi-kondisi yang tidak terduga dalam proses pengerjaan
audit dan pengalaman juga pengetahuan dapat dijadikan dorangan untuk
memicu kualitas seorang auditor.
Wedemeyer (2010) Dari pengalaman seorang auditor, berbagai
kesalahan akan dijadikan pembelajaran. Sehingga muncul sikap waspada
dan ketelitian dalam mengaudit yang juga akan memepengaruhi kualitas
audit yang juga di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti fee audit, audit
rotation dan audit tenure.
2.1.3 Audit Tenure
Audit Tenure yaitu masa kerja yang telah disepakati kedua belah
untuk mempekerjakan auditor dengan klien Panjaitan dan Chariri,(2014).
Masa keterikatan kerja antara KAP dengan Klien untuk menetapkan
lamanya waktu auditor untuk bekerja sama dengan suatu perusahaan. Jasa
8
audit dari pihak audit eksternal diharapkan dalam kebenerannya untuk di
jadikan pengambilan keputusan dan terbebas dari salah saji material.
Kurniasih dan Abdul (2014) menyatakan, lamanya waktu kerja
antara seorang auditor dengan klien akan menciptakan suatu sikap
emosional, tenure yang lama juga akan mempengaruhi fee yang
didapatkan dan menurunkan sikap indenpenden dengan klien.
Penyimpangan dalam akuntasni Batas waktu kerja sama untuk (KAP)
Kantor Akuntan Publik, berturut-turut dalam waktu 6 tahun pelaporan
buku dan pada AP (Akuntan Publik) didalam batas waktu terlama berturut-
turut 3 tahun peraturan dari Kemenkeu (Menteri Keuangan RI PMK)
nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 (1) agar tidak lagi terjadi kecurangan
dalam menentukan hasil audit.
Masih menjadi perdebatan tentang aturan dari tenure audit ini
dikarenakan batasan waktu keterikatan kerja hubungan kerja sama antara
auditor dengan kliennya akan memberikan kepercayaan kepada publik dan
menjaga independensitas auditor dalam mengeluarkan opininya.
Menurut Hamid (2013), seorang auditor yang akan melakukan kerja
sama dan terikat suatu perjanjian dengan klien baru akan membutuhkan
waktu yang lama untuk mempelajari kembali karakteristik klien dan
kondisi perusahaan.
2.1.4 Audit Rotation
Ishak, Dedy, & Widjajanto,(2015) Perusahaan harus menaati aturan
pemerintah untuk mengganti atau melakukan rotasi auditornya agar tetap
indenpenden. Laporan yang berkualitas sangat penting untuk menambah
kepecayaaan pihak eksternal terhadap kinerja perusahaan berdasarkan
sebuah hasil audit.
Wahono, (2014) Pergantian untuk seorang auditor memeriksa laporan
kliennya maksimal 3 tahun berturut-turut setelah itu harus digantikan oleh
auditor lainnya. Untuk menyakinkan publik keakuratan dan agar tidak
memiliki kepentingan pribadi dengan klien untuk melakukan kecurangan.
Penelitian Siregar, (2009) dalam Fitriany, (2015) menunjukan pada
tahun 2003 banyak pihak perusahaan yang melakukan rotasi tidak real atau
9
semu, yaitu membuat perusahaan seolah-olah sudah mengganti KAP yang
baru padahal tetap menggunakan KAP yang lama.
Seharusnya perlakukan rotasi audit ini dengan mengubah seluruhnya
komposisi KAP dengan yang baru. Aturan untuk melakukan rotasi audit ini
telah diatur dalam kemenkeu (Menteri Keuangan RI) dengan nomor
423/KMK.06/2002 lalu direvisi menjadi 17/PMK.01/2008 pasal 3, tentang
jasa akuntan publik.
2.1.5 Fee Audit
Gammal,(2012) fee audit adalah imbalan yang diterima seorang
auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jumlah yang diterima bisa di
pengaruhi oleh beberapa alasan seperti.
1. Resiko Audit
Ketelitian dalam bekerja sangat diperhatikan untuk menghindari dari
kesalahan saji yang secara material saat mengeluarkan opini dalam
laporannya.
2. Tingkat kesulitan Laporan
Fee audit juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pada sebuah transaksi
perusahaan, semakin kompleks masalah dan transaksi perusahaan yang
terjadi maka relatif tinggi fee yang diminta.
3. Reputasi KAP
Untuk mendapatkan hasil audit berkualitas dibutuhkan pengalaman
kerja yang baik, tempat kerja akuntan publik pun mempengaruhi harga
karena semakin reputasi Kantor Akuntannya baik mereka juga akan
memberikan klien kerja sama dengan auditor yang berkualitas karena
untuk berada di KAP yang terbaik dibutuhkan ilmu dan pengalaman
pembelajara yang tidak sedikit.
Yuniarti,(2011) kesepakatan semakin tinggi fee dan mendukung
proses operasional akan membebankan auditor untuk bertanggung
jawab dalam mengevaluasi laporan perusahaan.
Rohman, (2014) Fee audit ditetapkan selalu bervariasi tergantung
dari berbagai faktor seperti sebagian faktor yang di jabarkan diatas, fee
10
audit akan disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak sebelum
dimulai kerja sama antara auditor dengan perusahaan.
11
2.2.1 Pengaruh variabel audit tenure terhadap kualitas audit
Panjaitan dan Chariri,(2014) audit tenure di perlukan untuk
membatasi masa keterikatan antara auditor dengan para klien untuk bekerja
sama. Penelitian yang telah dilakukan Blandon & Bosch,(2013) dan
Panjaitan dan Chariri,(2014) audit tenure dalam waktu yang lama bisa
menurunkan indenpendensi auditor untuk memberikan opini audit dengan
sewajarnya.
Didukung juga dengan audit rotation agar lebih meyakinkan
keakuratan dalam proses pengauditan. Peneltian yang sama dai Sarifah
Vesselina Ardani,(2017) dengan variabel fee audit , audit rotation, audit
tenure dan komite audit untuk variabel moderasinya menghasilkan peneitian
yang sama bahwa audit tenure berpengaruh untuk menghasilkan kaualitas
audit yang baik, namun tidak dengan audit rotation.
12
indenpenden yang berkurang terhadap salah saji yang mungkin dilakukan
oleh klien. seperti penelitian Blandon & Bosch, (2013) dan Margi
Kurniasih, Abdul Rohman,(2014) yang menyetujui adanya aturan audit
rotation untuk menjaga kualitas seorang auditor.
13
pemegang saham atau investor untuk menuntut kualitas audit yang tinggi
Imhoff,(2003).
Dengan kualitas audit yang dikerjakan dengan baik dan menjaga
independensi, perusahaan akan melakukan rotasi audit untuk menyakinkan
para pihak yang akan berkepentingan tetap mempercayai laporan yang
diaudit tanpa ada kesalahan maupun kecurangan. Sejalan dengan penelitian
Aisyah, Fierdha, Hendra Gunawan dan Pupung Purnamasari,(2014)
walaupun melakukan audit rotation dan mengakibatkan meningkatnya fee
audit itu setara dengan kepercayaan dari pihak lain dan memengaruhi
kualitas audit.
Variabel Independen
Variabel Dependen
AUDIT TENURE
X1 H1
KUALITAS AUDIT
Y
AUDIT ROTATION
X2 H2 H3
FEE AUDIT
Variabel Moderasi
Gambar 2.3.1 Paradigma Penelitian
Untuk menghasilkan suatu hasil yang baik memerlukan waktu dan tenaga yang
dikeluarkan lebih, sebab itu memicu perusahaan menyanggupi permintaan fee
audit lebih tinggi untuk menghasilkan kualitas yang tinggi. Fee audit yang
14
sudah dikeluarkan membebankan auditor untuk berupaya lebih keras dalam
menghasilkan laporan yang berkualitas.
BAB 3
METODE PENELITIAN
15
Hal yang paling penting untuk membenarkan penelitian salah satunya dengan
cara mengumpulkan data dengan tepat. Jika terdapat kekeliruan dam
memperolehnya akan membuat penelitian yang sedang dijalankan tidak
terlalu benar (Solimun et al,2018: 85-86). Untuk menunjang hasil yang
terbaik setiap data dilakukan analisis dengan dasar teori yang berkaitan.
3.2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan kuantitatif yang mengambil data
sekunder atau data yang mana diambil dari pihak lain dari perusahaan
bidang manufaktur yang terdaftar BEI yaitu laporan keuangan karena
lebih sistematis dan akurat untuk dilakukan sebagai alat penelitian,
memperoleh data dan sampel untuk mengetahui hasil dari rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti untuk memdapatkan data
sebagai bahan pengujiannya. Pada penelitian ini, menggunakan teknik
studi literatur dengan mengumpulkan data yaitu dengan mencari daftar
pustaka, membaca buku dan mencari jurnal untuk dijadikan landasan
penelitian mengenai audit tenure, audit rotation, kualitas audit, dan fee
audit.
Sumber penelitian :
Jurnal Internasional
Jurnal Nasional
Internet
Buku
16
Variabel Definisi Operasional Indikator/Item Ukuran
17
3.3 Metode Analisis
Dari data yang sudah diperoleh, selanjutnya akan dilakukan analisis dengan
tujuan agar penelitian ini datanya menjadi akurat. Dan untuk mengetahui
lebih lanjut tentang adakah yang mempengaruhi kualitas audit dari variable
audit tenure, variabel audit rotation dan fee audit sebagai moderasinya.
Keterangan :
Y : Kualitas audit
β0 : Persamaan regresi (Intersep)
x1 : Audit Tenure
β1 : Koefisen regresi pertama, jumlah perubahan Y apabila X1
berubah
x2 : Audit Rotation
β2 : Koefisen regresi kedua, jumlah perubahan Y apabila X2 berubah
x1x2 : Audit Tenure dan Audit Rotation
β3 : Koefisen variabel moderasi fee audit, jumlah perubahan Y apabila
Z mempengaruhi X1 dan X2 berubah nilainya
e : Error Term
3.3.2 Uji t
Untuk mempertanyakan kebenaran tentang adakah pengaruh dari
variabel-variabel yang tertera dirumusan masalah untuk mengetahui dan
menentukan besarnya nilai pengaruh masing - masing dari variabel
dengan melakukan uji t sebagai hasil sementara (Sugiono,2018:223).
Kriteria yang ditetapkan Uji t ini adalah :
Nilai signifikasi > 0.05 variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen, maka H0 diterima.
18
Nilai signifikasi < 0.05 variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen, maka H0 ditolak.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Perusahaan, L., & Perusahaan, N. (2018). Erina Sudaryati 2 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Airlangga, Indonesia. 828–839.
Knechel, W. R., Krishnan, G. V., Pevzner, M., Shefchik, L. B., & Velury, U.
(2012). Audit Quality Indicators: Insights from the Academic Literature.
SSRN Electronic Journal, October. https://doi.org/10.2139/ssrn.2040754
Panjaitan, C. M. (2014). Pengaruh Tenure, Ukuran Kap Dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting, 0(0), 221–232.
21
22