Anda di halaman 1dari 44

AKUNTANSI MANAJEMEN

Penentuan Biaya Standard dan Analisis


Variance

OLEH :

1. Hasty Audrey (7203142018)


2. Egi Oktari (7203142017)
3. M.Iqbal Prabowo (7203142004)
4. Maria Malyani (7203342030)

DOSEN PENGAMPU :

SONDANG AIDA SILALAHI, SE.,M.Si

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TP: 2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Penentuan Biaya Standard dan Analisis Variance

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga makalah yang ditulis bisa rampung secepatnya.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut
serta membantu kami.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Penentuan Biaya


Standard dan Analisis Variance dapat menambah wawasan dan pengetahuan para
pembaca.

Medan, 18 September 2022

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTARISI....................................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN..................................................................................................................1
BABIIPEMBAHASAN...................................................................................................................2
A. StandarUnit...........................................................................................................................2
1. BagaimanaStandarDibuat..................................................................................................3
2. Jenis-jenisStandar..............................................................................................................3
3. Mengapa Sistem BiayaStandar Diterapkan.......................................................................4
B. BiayaProdukStandar.............................................................................................................6
C. Analisis Variansi :Deskripsi Umum.....................................................................................9
1. Variansi Hargadan Efisiensi..............................................................................................9
2. Keputusanuntuk Menyelidiki..........................................................................................11
D. Analisis Variansi: Bahan Baku danTenagaKerja................................................................13
1. Variansi BahanBakuLangsung........................................................................................13
2. Variansi TenagaKerja Langsung.....................................................................................18
E. Analisis Variansi:BiayaOverhead.......................................................................................23
1. VariansiOverhead Variabel.............................................................................................23
2. VariansiOverhead Tetap.................................................................................................29
F. Lampiran : Akuntansiuntuk Variansi..................................................................................33
1. Ayat Jurnal untuk Variansi BahanBakuLangsung..........................................................33
2. Ayat Jurnal untuk Variansi TenagaKerjaLangsung........................................................34
3. Disposisi Variansi Bahan Baku danTenagaKerja...........................................................35
4. VariansiOverhead............................................................................................................35
BABIIIPENUTUP.........................................................................................................................37
DAFTARPUSTAKA.....................................................................................................................40

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat
ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang
telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar
kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar
tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam produksi barang
dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada
standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang
seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnyadibayar

B. RumusanMasalah

1. Apa pengertian dari standarunit?


2. Apa pengerian dari biaya produkstandar?
3. Apa pengertian dari analisisvariansi?
4. Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenagakerja?
5. Bagaimana cara menghitung analisis variansi biayaoverhead?
6. Bagaimana jurnal dalam akuntansi untukvariansi?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari standarunit.


2. Mengetahui pengertian dari biaya produkstandar.
3. Mengetahui pengertian analisisvariansi.
4. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenagakerja.
5. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biayaoverhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untukvariansi.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. BiayaStandar
Biaya standar untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan
standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per
unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input
yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan dua standar ini:
Standar Kuantitas x Standar Harga.

Berikut ini beberapa pengertian biaya standar menurut beberapa sumber:


1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 1995 :
415).
2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu (diperkirakan akan
taerjadi) dan apabila penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar
(Abdul Halim, 1998 :9).
3. Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan perkiraan
varian. Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar dikeluarkan dan
diperkirakan varian merupakan tempat penampungan untuk perbedaan ini (Robert N
Anthony dan Roger H. Hermanson, 1993 :40)
Sebagai contoh, suatu perusahaan minuman ringan dalam botol dapat memutuskan
bahwa lima ons fruktosa harus digunakan untuk tiap 16 ons botol kola (standar kuantitas) dan
harga fruktosa harus $0,05 per ons (standar harga). Jadi, biaya standar untuk fruktosa per
botol kola adalah $0,25 (5 x $0,05). Biaya standar fruktosa per unit fruktosa bisa digunakan
untuk memprediksi berapa total biaya fruktosa seharusnya ketika tingkat aktivitas berubah.
Kemudian perhitungan tersebut akan menjadi rumus anggaran fleksibel, jadi, jika 10.000
botol kola diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $2.500 ($0,25 x 10.000).
Jika 15.000 botol diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $3.750 ($0,25 x
15.000).

2
1. Bagaimana StandarDibuat
Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga
sumber potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan
petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan secara hati-hati.
Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan input-output masalalu
akan meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara paling efisien
untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangant terperinci. Namun, standar
yang ditetapkan biasanya terlalu terperinci. Maka bisa jadi tidak dapat tercapai oleh
personel operasional. Karena tenaga operasional bertanggung jawab untuk memenuhi
standar, mereka seharusnya memiliki input yang signifikan dalam penetapan standar.
Prinsip-prinsip sama yang mengatur anggaran partisipatif berlaku dalam penetapan
standar unit.

Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,


personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam penetapan standar harga,
pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman dan kualitas. Di lain
pihak, personalia harus mempertimbangkan pembayaran pajak penghasilan, fasilitas
tambahan dan kualifikasi. Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga
dan menyiapkan laporan yang membandingkan kinerja aktual terhadapstandar.

2. Jenis-jenis Standar
Standar umumnya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang
saat ini dapat tercapai. Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya
dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang
rusak, menganggur atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang
menguntungkan. Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standard) bisa
dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal,
gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lain-lain. Standar-standar
ini sangat menantang, tetapi dapatdicapai.

3
Dari dua jenis standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan
keunggulan dalam hal perilaku pekerja. Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat
tercapai, maka pekerja menjadi frustasi dan tingkat kinerja menurun. Akan tetapi, standar
yang menantang dan dapat dicapai cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih
tinggi, khususnya ketika para individu yang bertanggung jawab mencapai standar telah
berpartisipasi dalam penetapan standar tersebut.

3. Mengapa Sistem Biaya StandarDiterapkan


Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitunga harga pokok
produk.

Perencanaan dan Pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki


perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit
adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi
sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran
membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung
varians, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat
aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas,
varian keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau
penggunaan.

Dengan melakukan pemisahan tersebut, seorang manajer memiliki informasi lebih


banyak. Jika variansi tidak menguntungkan, seorang manajer dapat mangetakan apakah
hal ini diakibatkan oleh perbedaan antara harga yang direncanakan dan harga aktual,
perbedaan penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau keduanya.
Karena para manajer memiliki pengendalian lebih atas penggunaan input daripada atas
harga, variansi efisiensi memberikan tanda khusus tentang kebutuhan tindakan korektif
dan di mana tindakan harus difokuskan. Jadi pada prinsipnya, kegunaan variansi efisiensi
adalah meningkatkan pengendalian operasional. Sebagai tambahan, dengan memilah
variansi harga dimana manajer secara potensial memiliki lebih sedikit kendali sistem
tersebut memberikan pengukuran yang lebih baik atas efisiensimanajerial.

4
Akan tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat
diterapkan pada lingkungan kegiatan produksi canggih. Penggunaan sistem biaya standar
untuk mengendalikan operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi canggih
dapat menghasilkan perilaku disfungsional. Sebagai contoh, pelaporan variansi harga
bahan baku dapat membuat Departemen Pembelian membeli bahan baku dalam jumlah
banyak untuk mengambil manfaat dari diskon. Hal ini dapat mengarah pada jumlah
persediaan yang signifikan, sesuatu yang tidak diinginkan perusahaan perusahaan dengan
sistem JIT (just in time). Jadi, penghitungan variansi secara terperinci-paling tidak ada
tingkat operasional-tidak dianjurkan dalam lingkungan baru ini. Meskipun demikian,
standar-standar dalam lingkungan kegiatan produksi canggih masih berguna untuk
perencanaan, contohnya dalam pembuatan penawaran. Selain itu, variansi-variansi masih
harus dihitung dan ditampilkan dalam laporan kepada manajer lini tingkat atas sehingga
dimensi finansial dapatdiawasi.

Terakhir, hal yang harus disebutkan adalah banyak perusahaan beroperasi dengan
sistem manufaktur konvensional. Sistem biaya standar digunakan secara luas. Menurut
salah satu survey, 87 persen perusahaan yang merespons menggunakan sistem biaya
standar. Lebih jauh lagi, survei menyatakan para responden dalam jumlah yang signifikan
menghitung variansi pada tingkat operasional. Sebagai contoh, sekitar 40 persen
perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya standar melaporkan variansi
tenaga kerja untuk kelompok pekerja kecil atau tiap pekerja.

Perhitungan harga pokok produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-
biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk
ketiga biaya produksi; bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan biaya overhead terlebih
dahulu untuk tujuan perhitungan harga pokok produk, tetapi membebankan bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan biaya aktual.
Overhead dibebankan dengan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual.
Di sisi lain dari spektrum pembebanan biaya, suatu sistem perhitungan biaya aktual
membebankan biaya aktual dari ketiga input manufaktur pada produk. Tampilan tabel
dibawah ini meringkas pendekatan pembebanan ketiga biaya ini. Perhitunganharga

5
pokok produk standar memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya
normal dan perhitungan biaya aktual. Pertama, tentu saja memiliki kapasitas lebih untuk
pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar juga memberikan informasi biaya per
unit yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan harga. Secara khusus, hal ini
membantu perusahaan-perusahaan yang melakukan banyak penawaran dan perusahaan
yang dibayar berdasarkan pada penambahanbiaya.

Penyerderhanaan lain juga memungkinkan. Sebagai contoh, jika proses sistem


perhitungan biaya menggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya
produk, biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi.
Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Sebagai tambahan, tidak ada
kebutuhan untuk membedakan antara metode akuntansi FIFO dan beban rata-rata untuk
biaya persediaan awal. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar biasanya akan
mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unit setara kerja saat ini
dihitung. Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual dapat
dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.

Biaya Produksi
Bahan Baku Tenaga Kerja
langsung Langsung Overhead
Sistem perhitungan biaya
aktual Aktual Aktual Aktual
Sistem perhitungan biaya Dianggark
normal Aktual Aktual an
Sistem perhitungan biaya
standar Standar Standar Standar

Tampilan 1. Pendekatan pembebanan biaya

6
B. Biaya ProdukStandar

Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, misalnya dapat
menyiapkan waktu pemrosesas standar untuk beberapa kategori dengan hasil yang berbeda.
Jika waktu proses standar adalah 3 menit untu 1040EZ dan standar harga tenaga kerja adalah
$9 per jam, maka biaya standar pemrosesan suatu 1040EZ adalah $0,45 ($9 x (3/60)). Contoh
lainnya, pemerintah federal menggunakan perhitungan biaya standar untuk mengganti biaya
pengobatan. Berdasarkan beberapa penelitian, penyakit dapat diklasifikasikan dalam grup
diagnostik yang berhubungan dan biaya rumah sakit yang seharusnya muncul untuk rata-rata
kasus yang teridentifikasi.

Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar
untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar
(standard cost sheet) memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit.

Harga Penggunaan
Deskripsi Biaya Standar Subtotal
Standar Standar
Bahan baku langsung
Jagung kuning 0,006 18 0,108
Minyak goreng 0,031 2 0,062
Garam 0,005 1 0,005
Limau 0,4 0,01 0,004
Bungkus 0,044 1 0,044
Total bahan baku
langsung 0,223
Tenaga kerja
langsung
Pengawas 7 0,007 0,049
Operator mesin 10 0,0008 0,008
Total tenaga kerja
langsung 0,057
Overhead
Overhead
variabel 3,85 0,0078 0,030
Overhead tetap 32,05 0,0078 0,250
Total Overhead 0,280
Total biaya standar
unit 0,560
Tampilan 2. Lembar biaya standar untuk Blue- Chitos

7
Lembar biaya standar juga menunjukkan kuantitas tiap input yang seharusnya
digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk
menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output aktual. Penghitungan ini
adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi. Seorang manajer seharusnya
dapat menghitung kuantitas standar bahan baku yang diijinkan (standard quantity of
materials allowed-SQ) dan jam standar yang diijinkan (standard hours allowed-SH) untuk
output aktual. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan
tiap kelas tenaga kerja langsung. Sebagai contoh, anggaplah 100.000 bungkus keripik
jangung diproduksi selama minggu awal Maret. Berapa banyak jagung kuning yang
seharusnya digunakan untuk output aktual 100.000 bungkus? Standar kuantitas unit adalah
18 ons jagung kuning tiap bungkus. Untuk 100.000 bungkus, kuantitas standar jagung kuning
yang diijinkan dihitung ssebagai berikut:

SQ = standar kuantitas unit x Output aktual

= 18 x 100.000

= 1.800.000 ons

Penghitungan jam tenaga kerja langsung standar yang diijinkan dapat diilustrasikan
dengan menggunakan operator mesin. Jadi, jika 100.000 bungkus diproduksi, standar jam
yang diijinkan adalah sebagai berikut :

SH = standar unit tenaga kerja x output aktual

= 0,0008 x 100.000

= 80 jam tenaga kerja langsung

8
C. Analisis Variansi : DeskripsiUmum

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang


seharusnya muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan
mengalikan jumlah input yang diijinkan pada output aktual dengan standar harga per unit.
Dengan anggara SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar
input yang diijinkan untuk output aktual, biaya input yang direncanakan atau dianggarakan
adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ : AP adalah harga aktual per unit input
dan AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

1. Variansi Harga danEfisiensi


Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya
yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada total variansi
anggaran sebagai totalvariansi.

Total variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga
aktual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan (AP -
SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual
dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input (AQ - SQ) SP.
Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal
mudah.

Total variansi = variansi harga + variansi penggunaan

= (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP

= [(APxAQ) – (SPxAQ)] + [(SPxAQ) – (SPxSQ)]

= (APxAQ) – (SPxAQ) + (SPxAQ) – (SPxSQ)

= (APxAQ) – (SPxSQ)

9
Tampilan 3 menampilakan diagram tiga cabanng yang menggambarkan proses
ini. Total variansi biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi yang tidakmenguntungkan (Unfavorable-
U) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar
harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang
menguntungkan (Favorable-F) diperoleh. Variansi yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya
menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar harga dan
kuantitasnya. Baik atau buruknya variansi itu bergantung pada penyebab munculnya
mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa
penyelidikan.

1. AP x AQ (Kuantitas 2. SP x AQ (kuantitas 3. SP x AQ (Kuantitas


input aktual pada input aktual pada harga input standar pada harga
harga aktual) standar) standar)

Variansi Penggunaan (2- 3)ᵇ


Variansi Harga (1-2)ᵃ

-ᶜ

Tampilan 3. Analisis Variansi : Deskripsi umum

10
2. Keputusan untuk Menyelidiki
Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan
manajemen tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variansi acak seputar
standar. Oleh karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang
dapat diterima. Ketika variansi-variansi ternyata masih dalam tingkat ini, mereka
diasumsikan disebabkan oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya diluar
tingkat ini, penyimpangan tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acak, baik itu
faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat
mereka kendalikan. Pada kasus yangtidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi
standar.

Setelah memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, kita perlu


mengetahui kapan penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan
mengambil tindakan perbaikan seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang
berhubungan dengannya.sebagai prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan
hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkiraan.
Namun, penilaian biaya dan manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah tugas mudah.
Seorang manajer harus mempertimbangkan apakah variansi akan timbul kembali. Jika ya,
proses tersebut mungkin tidak terkendali secara permanen. Hal itu berarti penghematan
periodik mungkin dapat tercapai jika tindakan korektif diambil. Namun, bagaimana kita
dapat mengatakan jika variansi akan muncul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan
dilakukan? Bagaimana kita mengetahui biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab
variansi diketahui?

Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit
dinilai, banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi,
yaitu jika variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi tidak akan
diselidiki, kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu
yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya
penyelidikan dan mengambil tindakan korektif.

Bagaimana para manajer memutuskan signifikan atau tidaknya variansi?


Bagaimana menetapkan kisaran yang dapat diterima? Kisaran yang dapat diterima adalah

11
standar plus atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan
terbawah yang diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian atas adalah
standar plus deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah adalah standar
minus deviasi yang diperbolehkan. Praktik saat ini menetukan batas pengendalian secara
subjektif: berdasarkan pengalaman terdahulu, intuisi, dan penilaian, manajemen
menetapkan deviasi yang diperbolehkan dari standar.

Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase standard an jumlah dolar


absolute. Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas
pengendalian. Dengan cara ini, subjektivitas yang terlibat lebih sedikitdan seorang
manajer dapat menilai perkiraan variansi yang disebabkan oleh faktor acak. Saat ini,
penggunaan prosedur formal masih kurang banyak mendapatkan dukungan.

Biaya Aktual Biaya yang Dianggarkan Total Variansi


Jagung $ 5.382 5238 $ 144,00
Tenaga kerja pengawas $ 2.646 2376,5 $ 269,50
Tampilan 5. Laporan kinerja total variansi

12
D. Analisis Variansi: Bahan Baku dan TenagaKerja
Total variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja,
serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual. Untuk mengilustrasikannya,
pertimbangkanlah data Bluechitos dari minggu pertama maret.

Produksiaktual 48.500 bungkus keripikjagung

Biaya aktualjagung 780.000 ons seharga $0,0069 = $5.382

Biayaaktualpengawas 360jam seharga $7,35 =$2.646

Sebagaimana telah disebutkan, total variansi dapat dibagi dalam variansi harga dan
penggunaan, memberikan informasi yang lebih banyak pada manajer. Kita juga akan
melakukannya pada bagian berikut.

1. Variansi Bahan BakuLangsung


Pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus dapat dipergunakan
untuk menghitung harga bahan baku dan variansipenggunaan.

Pendekatan kolom. Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan
baku dan variansi penggunaan. Dalam penghitungan contoh Bluechitos ini hanya harga
dan variansi penggunaan jagung yang ditunjukkan. Banyak yang berpendapat pendekatan
grafis ini lebih mudah daripada menggunaan rumus variansi.

Variansi harga bahan baku : pendekatan rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV)
mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan
berapa biaya yang secara aktual dibayar. Berikut rumus untuk penghitungan variansiini.

MPV= (AP x AQ) – (SP x AQ)

Atau secara faktor, kita memiliki :

MPV = (AP-SP) AQ

Dimana :

AP = harga aktual per unit

13
SP = harga standar per unit

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan

Penghitungan variansi harga bahan baku. Bluechitos membeli dan menggunakan


780.000 ons jagung kuning pada minggu pertama maret. Harga pembelian $0,0069 per
ons. Jadi, AP adala $0,0069, AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,0060. Dengan
menggunakan informasi ini, variansi bahan baku dihitung sebagai berikut.

MPV = (AP-SP)AQ

= ($0,0069 - $0,0060) 780.000

= $0,0009 x 780.000

= $702 U

Persentasi SP x AQ = $702/$4.680 = 15%

1. AP x AQ (Kuantitas input 2. SP x AQ (Kuantitas input 3. SP x SQ (Kuantitas input


aktual pada aktual pada harga standar pada harga
harga aktual)780.000 x standar) 780.000 x $ standar) 873000 x $
$0,0069= $ 5.382
0,0060 = $ 4,680 0,0060= $ 5,238

$ 702 $ 558 U

Variansi Harga Variansi Penggunaan

$144 U

Variansi Anggaran

Tampilan 6. Variansi bahan baku : pendekatan kolom

14
Tanggung Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku. Tanggung jawab terhadap
pengendalian variansi harga bahan baku biasanya di emban oleh agen pembelian. Harga
bahan baku kebanyakan memang di luar kendalinya. Namun, variansi harga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak sumber dari
pabrik, dan lain-lain. Faktor-faktor ini kerap di bawah kendaliagen.

Penggunaan variansi harga untuk mengevaluasi kinerja pembelian memiliki


beberapa keterbatasan. Penekanan untuk memenuhi atau di atas standar dapat membuat
beberapa hasil yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika agen pembelian tertekan untuk
menghasilkan variansi yang menguntukan, bahan-bahan dengan kualitas lebih rendah
dapat terbeli atau terlalu banyak persediaan yang dibeli untuk mengambil keuntungan
dari diskonkuantitas.

Analisis Variansi Harga Bahan Baku. Langkah pertama dalam analisis variansi adalah
memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih
jauh tidak diperlukan. Anggap bahwa variansi harga bahan baku tidak yang tidak
menguntungkan adalah $702 yang diniali signifikan (15% dari biaya standar). Langkah
selanjutnya adalah mencari tahu penyebab munculnya hal itu.

Pada contoh Bluechitos, penyelidikan menyatakan jagung dengan kualitas lebih


tinggi dibeli karena tingkat kualitas biasa langka di pasar. Begitu alasan diketahui,
tindakan korektif dapat diambil jika diperlukan dan memungkinkan. Dalam hal ini,
tindakan korektif tidak diperlukan. Perusahaan tidak memiliki kendali terhadap
kurangnya pasokan; secara sederhana, hanya tinggal menunggu hingga kondisi pasar
membaik.

Waktu Penghitungan Variansi Harga. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada
satu dua poin: (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau
(2) ketika bahan baku dibeli. Perhitungan variansi harga pada titik pembelian lebih
disukai. Lebih baik memiliki informasi variansi lebih awal daripada nanti. Semakin awal
informasi, semakin tepat tindakan manajerial dapat diambil. Informasi yang sudah lama
sering tidak berguna.

15
Bahan baku dapat tersimpan dalam persediaan berminggu-minggu atau berbulan-
bulan sebelum diperlukan dalam produksi. Saat variansi harga bahan baku dihitung dan
menandakan suatu masalah, tindakan korektif bisa jadi sudah terlambat. Meskipun
tindakan korektif masih memungkinkan, penundaan dapat membebankan perusahaan
dalam ribuan jumlah dolar. Sebagai contoh, anggaplah seorang agen pembelian baru
tidak tahu tentang diskon kuantitas bahan baku. Jika variansi harga barang yang
mengabaikan diskon dihitung ketika pembelian baru dilakukan, tanda awal akan
menghasilkan tindakan korektif yang cepat. (dalam hal ini, tindakan menggunakan diskon
untuk pembeliaan selanjutnya). Variansi harga bahan baku yang tidak dihitung hingga
bahan baku dikeluarkan untuk produksi akan memakan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan sebelum masalahditemukan.

Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan
sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan secara
aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan,
keseluruhan variansai anggaran bahan baku tidak harus jumlah variansi bahan baku dan
variansi bahan baku yang digunakan. Ketika semua bahan baku yang dibeli digunakan
dalam produksi untuk periode diamana variansi dihitung, kedua variansi akan sama
dengan dengan total variansi.

Mengenali variansi harga bahan baku saat pembelian juga berarti persediaan
bahan baku dihitung pada biaya standar. Input jurnal berhubungan dengan pembelian
bahan baku pada sistem biaya standar yang diilustrasikan bagian tambahan pada babini.

Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus. Variansi


penggunaan bahan baku (material usage variance—MUV) mengukur perbedaan antara
bahan baku langsung secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya
digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung variansi ini.

MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)

Atau dengan pemfaktoran;

MUV = (AQ – SQ) SP

16
Dimana :

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual,

SP = harga standar per unit

Pengihitungan Variansi Pengunaan Bahan Baku. Bluechitos menggunakan 780.000


ons jagung kuning untuk memproduksi 48.500 bungkus keripik jagung. Oleh karena itu,
AQ adalah 780.000. dari tampilan 9-2, kita dapat melihat SP sebesar $0,006 per ons
jagung kuning. Meski standar baku yang diperbolehkan (SQ) telah dihitung pada
tampilan 9-5. Perincian yang mendasari penghitungan perlu dikaji ulang. Ingat bahwa SQ
adalah produk kuantitas standar unit dan unit aktual yang di produksi. Dari tampilan 9-2,
standar unit adalah 18 ons jagung kuning kuning untuk tiap bungkus keripik jagung. Jadi
SQ adalah 18 x 48.500 atau 873.000 ons. Untuk itu variansi penggunaan bahan baku
dihitung sebagaiberikut.

MUV = (AQ – SQ) SP

= (780.000 – 873.000) ($0,006)

= $558 F

Presentase SQ x SP = $558 / $5.238 = 10,7%

Ketika bahan baku dikeluarkan, variansi penggunaan bahan baku dapat dihitung.
Akuntansi untuk pengeluaran bahan baku dalam sistem biaya standar diilustrasiakan pada
bagian lampiran bab ini.

Tanggung Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku. Secara umum manajare
produksi bertanggungjawab pada penggunaan bahan baku. Meminimalkan sis,
pembuangan, dan pengerjaan kembali adalah cara-cara manajer untuk memastikan
standar akan terpenuhi. Namun, penyebab variansi terkadang diakibatkan oleh hal lain,
selain area produksi sebagaimana ditunjukan pada bagianberikutnya.

Seperti variansi harga, menerapkan variansi penggunaan untuk mengevaluasi


kinerja dapat mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, seorang
manajer produksi yang merasaka tekanan untuk menghasilakan variansi yang

17
menguntungkan mungkin membuat unit cacat ditransfer ke barang jadi. Walaupun dapat
menghindari pemborosan bahan baku, hal tersebut menimbulkan masalah pada hubungan
pelanggan.

Analisis Variansi Penggunaan Bahan baku. Penyelidikan menyatakan variansi


penggunaan bahan baku yang mennguntungan adalah hasil pembelian jagung berkualitas
tinggi yang dibeli Departemen pembelian. Dalam hal ini, variansi yang menguntungkan
pada intinya dapat dibebankan pada pembelian. Karena variansi pengguanaan bahan baku
menguntungkan—tetapi lebih kecil daripada variansi harga yang tidak menguntungkan—
hasi keseluruahan perubahan dalam bagian pemebelian tidak menguntungkan. Di Masa
depan, manajemen seharusnya mencoba untuk melanjutakan pemebelian jagung dengan
kualitas normal.

Jika keseluruhan variansi menguntungkan, respon yang berbeda akan diharapkan.


Jika keberadaan variansi yang menguntungkan berlanjut, jagung berkualitas tinggi
seharusnya dibeli secara reguler. Selain itu, harga dan standar kuantitas direvisi untuk
mencerminakan hal ini. Karena kemungkinan ini, standar tidakn statis. Apabila dalam
produksi terjadi dan kondisi berubah, standar-standar bisa jadi perlu dirubah untuk
mencerminkan lingkungan operasional baru.

2. Variansi Tenaga KerjaLangsung


Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat
dihitung, baik dengan menggunakan pendekatan kolom pada Tampilan 9-3 maupun
pendekatan rumus.

Pendekatan Kolom. Penghitungan tiga cabang untuk para pengawas dipabrik Bluechitos
di ilustrasikan pada tampilan 7. Penghitungan menggunakan rumus dibahas pada bagian
berikutnya.

18
AH x AR (jam aktual pada AH x SR (jam aktual pada SH x SR (Jam standar pada
tarif aktual) 360 x $7.35 = tarif standar) 360 x $7,00 tarif standar 339,5 x $7.00 =
$ =2,646 = $2,520 $2,376.50

$126 U $143.50 U

Variansi Tarif Variansi efisiensi

$269.50 U

Total Variansi

Tampilan 7 Variansi Tenaga kerja: Pendekatan kolom

Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi tarif tenaga kerja (labor
rate variance—LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga
kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar.

LRV = (AR x AH) – (SR x AH)

atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus;

LRV = (AR – SR) AH

Dimana :

AR = tarif upah aktual per jam

SR = tarif upah standar per jam

AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan.

Penghitungan Variansi Tarif Tenaga Kerja. Aktivitas tenaga kerja langsung kepada
para pengawas bluechitos akan digunakan untuk mengilustrasikan penghitungan seluruh
tarif tenaga kerja. Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama
minggupertamabulanmaret.Upahaktualperjamyangdibayarkanuntukpengawasan

19
adalah $7,35. Dari tampilan 9-2, tarif upah standar adalah $7,00. Jadi, AH adalah 360,
AR adalah $7,35, dan SR adalah $7,00. Variansi tarif tenaga kerja dihitung sebagai
berikut.

LRV = (AR – SR)AH

= ($7,35 - $7,00)360

= $0,35 x 360

= $126 U

Presentase dari SR x AH = $126/$2.520 = 5%

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tari Tenaga Kerja. Tarif-tarif tenaga kerja
sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga kerja dan kontrak
persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar. Munculnya
variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan olef tarif upah rata-rata yang di gunakan
sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja yang memiliki keahlian dan gajinya lebih
tinggi lebih banyak digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit.
Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif tenagakerja.

Tarif upah untuk aktivitas tenega kerja tertentu sering berbeda di antara para
pekerja karena tingkat senioritas yang berbeda. Suatu tarif upah rata-rata sering dipilih
daripada standart tarif tenaga kerja yang mencerminkan tingkat yang berbeda tersebut.
Sejalan dengan perubahan bauran senioritas, tarif rata-rata pun berubah. Hal ini akan
meningkatkan variansi tarif tenaga kerja. Hal ini juga membutuhkan standar baru untuk
mencerminkan bauran senioritas yang baru. Kemampuan mengendalikan tidak dapat
diterapkan untuk penyebab variansi tarif tenaga kerja ini.

Akan tetapi, penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi.
Penggunaan pekerja yang lebih ahli dalam mengerjakan tugas yang memerlukan keahlian
sedikit (atau sebaliknya) adalah keputusan yang dibuat secara sadar oleh seorang manajer
produksi. Untuk alasan ini, tanggung jawab atas variansi tari tenaga kerja secara umum
dibebankan pada para individu yang memutuskan bagaimana tenaga kerja akan
digunakan.

20
Analisis Variansi Tari Tenaga Kerja. Untuk ilustrasi , anggaplah suatu penyelidikan
telah dilakukan meskipun variansi 5% sepertinya tidak dinilai signifikan. Penyebab
variansi telah ditemukan, yakni pengguanaan para operator mesin yang digaji lebih tinggi
dan lebih ahli sebagai pengawas karena dua pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi.
Tindakan korektif adalah merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi efisiensi tenaga kerja
(labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang
secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya digunakan.

LEV = (AH x SR) – (SH x SR)

atau kita akan mendapatkan rumus degan pemfaktoran:

LEV = (AH – SH) SR

di mana:

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

SH = jam standar kerja langsung yang seharusnyadiguanakan,

SR = tarif upah standar perjam.

Pengitungan Variansi Efisiensi Tenaga Kerja. Bluechitos menggunakan 360 jam kerja
langsung untuk pengawasan saat memproduksikan 48.500 bungkus keripik jagung. Dari
tampilan 9-2, tarif 0.007 jam per bungkus keripik berbiaya $7 per jam seharusnya telah
digunakan. Jam standara= yang diperbolehkan untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007 x
48.500) jadi AH adalah 360 , SH adalah 339,5 dan SR adalah $7. Variansi efisiensi
tenaga kerja dihitung sebagaiberikut.

LEV = (AH – SH) SR

= (360 – 339,5) $7

= 20,5 x $7

= $143,50 U

Presentase dari SH x SR = $143,50 / $2.367,50 = 6%

21
Tanggung Jawab terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja. Secara umum dapat
dikatakan bahwa manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan tenaga kerja
langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana yang berlaku pada semua variasi,
begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab mungkin dapata dibebankan pada bidang
lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin dapat menyebabkan gangguan dan penggunaan
non produktif tenaga kerja. Akan tetapi, tanggungjawab pada kerusakan ini bisa jadi
merupakan kesalahan pada pemeliharaan. Jika benar, manajer pemeliaharaan seharusnya
dibebankan dengan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkanini.

Para manajer produksi bisa jadi tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional
jika penekanan terlalu banyak ditempatkan pada variansi efisiensi tenaga kerja. Sebagai
contoh, untuk menghindari kehilangan waktu dan mencegah tambahan jam kerja
kemungkinan pengerjaan ualang, seorang manajer produksi dapat mentrasfer produk
cacat ke barang jadi secarasengaja.

Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja. Asumsikan bahwa $143,50 variansi yang
tidak menguntungkan dinilai signifikan dan penyebabnya telah diselidiki. Penyelidikan
menyatakan banyaknya pemberhentian proses muncul karena tugas operator mesin
dipisah antara menjalankan mesin dan pengawasan. (ingat bahwa pekerjaan ganda ini
diperlukan karena dua pengawas telah keluar tanpa diduga-duga). Hal ini menyebabkan
pengawasan lebih banyak menganggur. Selain itu, para operator mesin tidak dapat
memenuhi output standar per jam pengawasan karena mereka kurang berpengalaman
dengan proses pemilihan. Tindakan korektif yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah sama dengan yang direkomendasikan untuk variansi tarif yang tidak diinginkan
—merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Jumlah LRV dan LEV. Dari tampilan 9-7 kita dapat mengetahui variansi tenaga kerja
total yang tidak menguntungkan dalah $269,50. Total variansi ini adalah jumlah variansi
tarif tenaga kerja yang tidak menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga kerja yang
tidak menguntungkan ($126,00 + $143,50).

22
E. Analisis Variansi: BiayaOverhead
Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara
overhead yang dibebankan dan overhead yang aktual, juga dibagi menjadi berbagai variansi
komponen. Banyaknya variansi komponen yang dihitung bergantung pada metode analisis
variansi yang digunakan. Kita akan fokus pada satu metode saja. Pertama, kita akan membagi
overhead dalam ketegori-kategori tetap dan variabel. Kemudian, kita akan melihat variansi
komponen untuk setiap kategori. Tota; variansi overhead variable dibagi menjadi dua
komponen; variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead variable.
Dengan cara yang hampir sama, total variansi overhead tetap dibagi menjadi dua kategori;
variansi pengeluaran overhead tetap dan variansi volume overheadtetap.

1. Variansi OverheadVariabel
Untuk mengilustrasikan variansi overhead variabel, kita akan menguji aktivitas
satu minggu Blue-Corn Foods (untuk minggu pertama bulan maret). Data berikut
dikumpulkan untuk periode waktu sekarang.

Tarif overheadvariabel(standar) $3,85 /jam tenaga kerja


langsung
Biaya aktualoverheadvariable $1.600
Jam kerja aktual (mesin dan pengawasan) 400
Jumlah jam yang diperbolehkanuntukproduksi

378,3aOverhead variabel yangdibebankan

$1.456ba0,0078 x48.500
b
$3,85 x 378,3 (dibulatkan kebilangan bulat terdekat; overhead dibebankan dengan
menggunakan jam yang diperbolehkan dalam biaya standar).
Total variansi Overhead variabel. Adalah perbedaan antara overhead variabel yang
aktual dengan yang dibebankan. Pada contoh ini, total variansi overhead variabel
dihitung sebagaiberikut.

Total variansi = $1.600 - $1.456

23
= $144 U

24
Overhead variable aktual Tarif overhead variable x Tarif overhead variable x
jam aktual $1.640 jam standar $1.456
$1.600

$60 U $84 U

Variansi Pengeluaran Variansi Efisiensi

$144 U

Total Variansi

Tampilan 8 Variansi Overhead Variabel: Pendekatan Kolom

Total variansi ini dapat dibagi dalam variansi pengeluaran dan efisiensi. Penghitungan ini
diilustrasikan dengan menggunakan pendekatan tiga cabang pada tampilan 9-8.

Variansi Pengeluaran Overhead Variable. Variansi Pengeluaran Overhead Variable


mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual
variablr overhead rate—AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standart variable
overhead rate—SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktial
dibagi dengan jam aktual. Pada contoh ini, tarifnya adalah $4 per jam ($1.600/400jam).
Berikut rumus untuk menghitung variansi pengeluaran overhead variable.

Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) – (SVOR x AH)

= (AVOR – SVOR) AH

= ($4,00 - $3,85) 400

= $60 U

25
Perbandingan Variansi Harga Bahan Baku dan Tenaga Kerja. Variansi pengeluaran
overhead variabel mirip, tetapi tidak sama dengan variansi harga bahan dan tenaga kerja;
terdapat beberapa perbedaan konseptual. Overhead variabel merupakan suatu input yang
tidak homogen—gabungan dari sejumlah besar bahan baku; seperti bahan baku tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung, listrik, pemeliharaan, dan lain-lain. Tarif standar
overhead variabel mewakili biaya beban per jam dan apa yang secara aktual dikeluarkan
per jam adalah suatu jenis variansi harga.

Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada


setiap bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Untuk saat ini, asumsikan
bahwa perubahan harga tiap bagian overhead adalah satu satunya penyebab variansi
pengeluaran. Jika variansi pengeluaran tidak menguntungkan, kenaikan harga untuk
setiap bagian overhead variabel adalah penyebabnya. Jika variansi pengeluaran
menguntungkan, penurunan harga akan mendominasi.

Jika satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah


perubahan harga, maka hal ini benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan
baku dan tenaga kerja. Sayangnya, variansi pengeluaran juga dipengaruhi oleh
sebeberapa efisiennya overhead yang digunakan. Terbuang atau tidak efisiennya
penggunaan overhead variabel akan meningkatkan biaya overhead variabel yang aktual.
Selanjutnya, peningkatan biaya ini dicerminkan sebagai kenaikan tarif overhead variabel
aktual. Meski harga aktual tiap bagian overhead sama dengan harga yang dianggarkan
atau standar, variansi pengeluaran overhead variabel yang tidak menguntungkan masih
bisa terjadi. Sebagai contoh, jam penggunaan listrik bisa jadi lebih banyak digunakan dari
yang seharusnya. Hal tersebut tidak tertangkap oleh perubahan apa pun dalam jam tenaga
kerja langsung, tetapi pengaruhnya tercermin dalam kenaikan biaya total listrik dan biaya
total overhead variabel. Selain itu, efisiensi dapat menurunkan biaya aktual overhead dan
menurunkan tarif overhead variabel. Pengguanaan yang efisien atas bagian overhead
variabel dapat mendukungvariansi pengeluaran yang menguntungkan. Jika pengaruh
pembuangan mendominasi, konstribusi bersih tidak akan menguntungkan. Jika efisiensi
mendominasi, konstribusi bersih menguntungkan. Oleh sebab itu, variansi pengeluaran
overhead variabel adalah hasil dari hargaefisiensi.

26
Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel. Banyak bagian
overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban. Sebagai contoh,
utilitas adalah perpaduan biaya gabungan. Jika tingkat konsumsi overhead variabel dapat
di telusuri ke suatu pusat pertanggung jawaban, maka tanggung jawab dapat dibebankan.
Konsumsi bahan baku tidak langsung adalah suatu contoh biaya overhead variabel yang
dapat ditelusuri.

Kemampuan mengendalikan adalah suatu prasyarat untuk pembebanan tanggung


jawab. Perubahan harga bagian overhead variabel intinya berada di luar kendali oleh
pengawas. Jika perubahan harga kecil (yang kerap demikian), variansi pengeluaran
terutama pada penggunaan efisiensi overhead dalam produksi yang dapat dikendalikan
oleh pengawas produksi. Secara umum, tanggung jawab pada variansi pengeluaran
overhead variabel dibebankan pada departemen produksi.

Analisis Variansi Pengeluaran Variabel. Varisansi $60 yang tidak menguntungkan


hanya mengungkapkan bahwa blue-corn food mengeluarkan lebih banyak overhead
variabel secara agregat daripada yang direncanakan. Meski variansi tersebut tidak
signifikan, hal ini tidak menyatakan apa pun tentang seberapa baik biaya tiap overhead
variable yang telah dikendalian. Pengendalian overhead variabel memerlukan analisis lini
per lini pada tiap bagian. Tampilan 9-9 menapilakan suatu laporan kinerja yang
menginformasikan inti lini per lini untuk pengendalian overhead variabel yang tepat.
Anggaplah angka-angka tersebut berasal dari catatan akuntansi Blue-Corn.

Dari tampilan 9-9, jelas bahwa dua dari tiga bahan menunjukan tidak adanya
masalah pengendalian di perusahaan. Listrik adalah satu-satunya hal yang menunjukan
variansi yang tidak menguntungan, bahkan hal ini adalah penyebab keseluruhan variansi
pengeluaran overhead variabel. Jiak variansi signifikan, penelidikan dapat dilakukan.
Penyelidikan ini dapat menunjukan perusahaan listrik meningkatkan harga listrik. Jika
memang demikian, variansi di luar kendali perusahaan. Respons yang benar adalah
merevisi rumus anggaran untuk mencerminkan kenaikan biaya listrik. Namun, harga
listrik yang tidak berubah berarti penggunaan listik lebih banyak dari yang diharapkan.
Sebagi contoh, perusahaan dapat menemukan banyak penyalaan dan pematian mesin
yang melebihi normal hingga menyebabkan peningkatan konsumsilistrik

27
Blue-Corn Foods, inc
Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel
Untuk minggu Berakhir 8 Maret 2008

Rumus Biaya Biaya Anggaran (b) Variansi


(a) Aktual Pengeluaran
Bahan $3,00 $1.190 $1.200 $10 F
Bakar
Listrik 0,78 385 312 73U
Air 0,07 25 28 3F
Biaya Total $3,85 $1.600 $1.540 $60U
(a) Per jam tenaga kerjalangsung.
(b) Dihitung dengan menggunakan rumus dan tingkat aktivitas 400 jam aktualtenaga
kerjalangsug.

Tampilan 9 Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel

Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Overhead variabel diasumsikan


bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Kadi, Overhead variabel berubah
sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang digunakan. Variansi efisiensi
overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel yang muncul
karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung. Rumus variansi
efisiensi :

Variansi efisiensi overhead = (AH – SH)SVOR


variabel
= (400-378,3)$3,85
= $ 84 U (dibulatkan)
Tanggung Jawab Pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Variansi efisiensi
overhead variabel seecara langsung berhubungan dengan efisiensi tenaga kerja langsung
atau variansi penggunaan. Jika overhead variabel benar-benar proprsional dengan
konsumsi tenaga kerja langsung, maka variansi efisiensi overhead variabel disebabkan
oleh efisien atau tidak efisiennya penggunaan tenaga kerja langsung. Hal tersebut sama
seperti variansi penggunaan tenaga kerja. Jika jam tenaga kerja langsung yang digunakan
lebih banyak(atau lebih sedikit) daripada standarnya, biaya total overhead variabel akan
meningkat (atau menurun). Berlakunya pengukuran tersebut bergantung pada seberapa
valid hubungan antara biaya overhead variabel dan jam tenaga kerja langsung. Dengan

28
kata lain, apakah biaya overhead variabel benar-benar berubah dalam proporsi perubahan
jam tenaga kerja langsung? Jika memang demikian tanggung jawab untuk variansi
efisiensi overhead variabel seharusnya dibebankan pada individu yang bertanggung
jawab pada penggunaan tenaga kerja langsung : manajerproduksi.

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Alasan variansi efisiensi overhead


variabel yang tidak menguntungkan sama dengan yang dikemukakan variansi
penggunaan tenaga kerja yang tidak menguntungkan. Waktu lebih banyak digunakan
daripada standarnya karena banyaknya waktu menganggur bagi para pengawas dan
operator mesin yang digunakan sebagai pengganti para pengawas yang tidak
berpengalaman dalam pemilihan. Informasi lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan
tenaga kerja pada overhead variabel tersedia dalam analisis lini per lini tiap overhead
variabel. Hal ini dapat dipenuhi dengan membandingkan besarnya anggaran untuk jam
tenaga kerja aktual yang digunakan dengan besarnya anggaran untuk jam standar yang
diperbolehkan untuk tiap bagian. Laporan kinerja yang membuat perbandingan untuk
semua biaya overhead variabel ditunjukkan pada gambarberikut.

Blue-Corn Foods Inc.


Laporan Kinerja
Untuk Minggu Berakhir 8 Maret 2008
Biaya Rumus Anggaran Jam Variansi Variansi
Biayaᵃ untuk Aktual Pengeluaranᵇ Efisiensiᵈ
Biaya
Aktual
Bahan Bakar $3,00 $1.190 $1.200 $ 10 F $ 1.135 $ 65 U
Listrik 0,78 385 312 73 U 295 17 U
Air 0,07 25 28 3F 26 2U
Total $ 3,85 $ 1.600 $ 1.540 $ 60 U $ 1.456 $ 84 U
Per jam tenaga kerja langsung
ᵇ Variansi pengeluaran = biaya akrual – anggaran untuk jam aktual
Dihitung dengan menggunakan rumus biaya dan tingkat aktivitas 378,3 jam standar.
Dibulatkan kenilai dolar terdekat
ᵈ Variansi efisiensi = anggaran jam aktual – anggaran untuk jam standar

Tampilan 10. Laporan KInerja Overhead Variabel

29
Kita dapat melihat bahwa biaya bahan bakar sebagian besar dipengaruhi oleh
ketidakefisienan penggunaan tenaga kerja. Hal ini dapat dijelaskan dengan perlunya
membiarkan minyak goreng panas ( dengan asumsi bahan bakar digunakan untuk masak)
meski proses pemasakan diperlambat dengan adanya proses pemilihan.

Kolom berlabel ”Anggaran untuk Jam Standar” memberikan jumlah overhead


variabel yang seharusnya dikeluarkan untuk output aktual. Total semua bagian dalam
kolom ini adalah overhead variabel yang dibebankan, yaitu jumlah yang dibebankan pada
produksi dalam sistem biaya standar. Perhatikan bahwa dalam sistem biaya standar,
overhead variabel dibebankan dengan menggunakan jam yang diizinkan untuk output
aktual (SH), sedangkan dalam perhitungan biaya normal, overhead variabel dibebankan
dengan menggunakan jam aktual. Meskipun tida ditunjukkan perbedaan antara biaya
aktual dan kolom ini adalah total variansi overhead variabel (lebih sedikit sebesar $144)
jadi, variansi overhead variabel yang kurang dibebankan adalah penjumlahan dari
variansi pengeluaran danefisiansi.

2. Variansi OverheadTetap

Kita akan menggunakan contoh Blue-Corn Foods Inc. sekali lagi untuk
mengilustrasikan perhitungan variansi overhead tetap. Data tahunan dibutuhkan untuk
contoh berikut.

Hal yang Dianggarkan atau Direncanakan


Overhead tetapa yang dianggarkan $ 749.970
Aktivitas praktis 23.400 jam tenagakerjalangsungᵃ
Tarif standar overhead tetap $ 32,05ᵇ
ᵃJamyangdiizinkanuntukmemproduksi3.000.000bungkuskripik:0,0078x3.000.000
ᵇ $ 749.970 / 23.400

Hasil Aktual
Produksi aktual 2.750.000 bungkus kripik
Biaya aktual overhead tetap $ 749.000
Tarif standar overhead tetap $ 32,05ᵇ
ᵃ Jam yang diizinkan untuk memproduksi 3.000.000 bungkus kripik : 0,0078 x 3.000.000
ᵇ $ 749.970 / 23.400

30
Total Variansi Overhead Tetap. Total variansi overhead tetap adalah pembedaan antara
overgead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan. Overhead tetap yang
dibebankan diperoleh dengan mengalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar
yang diizinkan untuk output aktual.

Overhead tetap yang dibebankan = tarif standar overhead tetap x jam standar

= $ 32,05 x 21.450

= $ 687.473 (dibulatkan)

Total variansi overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dengan
overhead tetap dibebankan.

Total variansi overhead tetap = $ 749.000 - $ 687.473

= $ 61.527 kurang dibebankan

Untuk membantu para manajer memahami penyebab overhead tetap kurang dibebankan
sebesar $ 61.527, total variansi dasar diperoleh menjadi dua varuansi : variansi
pengeluaran overhead tetap dan variansi volume tetap.

Overhead tetap aktual Tarif overhead tetap Overhead tetap yang


dianggarkan $ 749.970 dibebankan $687.473
$ 749.000

$ 970 F $ 62.479 U U

Variansi Pengeluaran Variansi Volume

$ 61.527U

Total Variansi

Tampilan 11.Variansi Overhead Tetap.

31
Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Variansi pengeluaran overhead tetap
didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap
dianggarkan. Variansi pengeluaran menguntungkan karena overhead tetap yang
dikeluarkan lebih sedikit daripada yang dianggarkan.

Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Overhead tetap dibuat
dari beberapa bagia terpisah, seperi gaji, penyusutan, pajak, dan asuransi. Banyak
overhead tetap-investasi janngka panjang sebagai contoh, tidak berubah pada jangka
pendek. Akhirnya biaya overhead tetap sering di luar kendali langsung manajemen.
Karena biaya overhead tetap banyak dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan
bukan oleh perubahan dalam tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Sebagi
contoh, penyusutan, gaji, pajak, asuransi sepertinya tidak banyak dari yang direncanakan.

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Karena overhead tetap dibuat dari
banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dan biaya yang dianggarkan dengan
biaya aktual, menginformasikan penyebab variansi pengeluaran lebih banyak. Pada
intinya, laporan tersebut mengungkapkan variansi pengeluaran overhead tetap sesuai
dengan yang diperkirakan. Variansi pengekuaran overhead adalah tetap untuk berbasis
lini ataupun secara agregatdan relatifkecil.
Blue- Corn Inc
Laporan Kinerja
Untuk Minggu Berakhir 8 Maret 2008

Overhead Tetap Biaya Aktual Biaya yang Dianggarkan Variansi


Penyusutan $ 530.000 $530.000 $0
Gaji 159.370 159.970 600 F
Pajak 50.500 50.000 500 U
Asuransi 9.130 10.000 870 F
Total Overhead tetap $749.000 $749.970 $ 970 F

Tampilan 12. Laporan kinerja overhead tetap

32
Variansi Volume Overhead Tetap. Variansi volume overhead tetap adalah pembeaan
antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan.variansi
volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dan output yang digunakan di awal
tahun untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap. Jikan anda berfikir
tentang output yang dugunakanuntuk menghitung tarif overhead tetap sebagai kapasitas
aktivitas yang dibutuhkan dan output aktual sebagai kapasitas aktivitas yang digunakan
maka variansi volume mirip dengan biaya kapasitas aktivitas yang tidak digunakan.
Analogi ini berlaku ketika kita menggunakan kapasitas praktis untuk menghitung tarif
overhead tetap. Semua biaya overhead tetap adalah sumber daya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan kapasitas produksi di awalpenggunaan.

Sebagai contoh, pada awal tahun, Blue-Corn, Inc. memiliki kapasitas untuk
memproduksi 3.000.000 bungkus kerpik dengan menggunakan 23.400 jam tenaga kerja
langsung. Output aktual adalah 2.750.000 bungkus. Jadi, out[ut aktual kurang dari yang
diperkirakan dan hanya 21.450 jam yang diizinkan untuk output aktual. Kapasitas yang
digunakan lebih sedikt dari yang dimiliki, dan biaya dari kapsitas yang tidak digunakan
ini dihitung dengan mengalikan tarif dengan perbedaan dalam kapasitas yang
diperkirakan dan aktual (diukur dalam jam). Oleh karena itu, kita dapat mengartikan
variansi volume sebagai ukuran penggunaan kapasitas.
Variansi Volume = $ 32,05 (23.400 – 21.450)
= ($ 32,05 x 23.400) – ($ 32,05 x 21.450)
= $ 749.970 - $ 687.473
= overhead tetap yang dianggarkan - overhead tetap yang dibebankan
= $ 62.497 U

Tanggung Jawab Pada Variansi Volume Overhead Tetap. Dengan mengasumsikan


variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum
atas variansi ini seharusnya dibebankan pada Departemen Produksi. Akan tetapi,
peyelidikan terhadap alasan varaiansi volume yang signifikan terkadang dapat
mengungkapakan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi. Pada contoh ini
tanggung jawab spesifik dapat dibebankan ke tempat lain. Sebagai contoh, bagian
pembelian yang mendapatkan bahan kulitas yang lebih rendah dari biasanya dapat
mengakibatkan waktu pengerjaan kembali yang signifikan sehingga menyebabkan

33
produksi lebih rendah dan variansi volume yang tidak menguntungkan. Dalam hal ini,
tanggumg jawab atas variansi terletak pada bagian pe,belian, bukan pada bagian
produksi.

F. Lampiran : Akuntansi untukVariansi

Untuk mengilustrasikan pencatatan variansi, kita akan mengasumsikan bahwa


variansi harga bahan baku dihitung saat bahan baku itu dibeli. Dengan asumsi ini, kita dapat
menyatakan suatu aturan umum pada akun persediaan perusahaan : semua biaya persediaan
dihiung berdasarkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak pernah dimasukkan ke akun
persediaan. Dalam pencatatn variansi, variansi yang tidak menguntungkan selalu didebet dan
variansi yang menguntungkan selalu dikredit.

1. AyatJurnal untuk Variansi Bahan BakuLangsung

Variansi Harga Bahan Baku. Ayat junal untuk mencatat pembelian bahan baku
adalah sebagai berikut(dengan mengasumsikan, MPV tidak menguntungkan dan AQ
adalah bahan baku yang dibeli)
Persediaan Bahan Baku SP x AQ
Variansi harga bahan baku (AP – SP) AQ
Utang Dagang AP x AQ

Sebagai contoh jika AP adalah $ 0,0069 per ons jagung, SP adalah $ 0,0060 per
ons, dan 780.000 ons jagung dibeli, ayat jurnalnya yaitu :
Persediaan Bahan Baku 4.680
Variansi harga bahan baku 702
Utang Dagang 5.382

Perhatikan bahwa bahan baku dicatat dalam akun persediaan dengan biaya standar.

Variansi Penggunaan Bahan Baku. Bentuk umum untuk ayat jurnal yang
mencatat bahan baku yang dikeluarkan dan digunaka dengan asumsi MUV
menguntungkan, adalah sebagai berikut :
Barang dalam proses SQ x SP
Variansi hpenggunaan bahan baku (AQ – SQ) SP
Persediaan bahan baku AQ x SP

34
Dalam hal ini, AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan tidak
harus sama dengan bahan baku yang dibeli. Perhatikan bahwa hanya kuantitas standar
dan harga standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada barang dalam proses,
tidak ada biaya aktual yang masuk dalam akunini.

Sebagai contoh, jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan
SP adalah $ 0,006, maka ayat jurnalanya menjadi:
Barang dalam proses 5.238
Variansi hpenggunaan bahan baku 558
Persediaan bahan baku 4.680

Perhatikan bahwa variansi penggunaanyang menguntungkan muncul sebagai ayat jurnal


kredit.

2. Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga KerjaLangsung

Tidak seperti variansi bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis variansi
tenaga kerja dibuat secara simultan. Bentuk umum ayat jurnal ini adalah sebagai berikut
(dengan asumsi variansi tarif tenagan kerja menguntungkan dan variansiefisiensi tenaga
kerja tidak menguntungkan).

Barang dalam proses SH x SR


Variansi efisiensi tenaga kerja (AH – SH) SR
Variansi tarif tenaga kerja (AR – SR) AH
Utang gaji AH x AR

Sekali lagi, perhatikan bahwa jam standar dan tarif standar yang digunakan untuk
membebankan biaya pada barang dalam proses. Harga atau kuantitas aktual tidak
digunakan.

35
Untuk memberikan contoh yang spesifik, asumsikanlah AH adalah 360 jam
pengawasan, SH adalah 339,5 jam, AR adalah $ 7,35 per jam, dan SR adlah $ 7,00 per
jam. Ayat jurnal sebagai berikut :

Barang dalam proses 2.376,50


Variansi efisiensi tenaga kerja 143,50
Variansi tarif tenaga kerja 126,00
Utang gaji 2.646,00

3. Disposisi Variansi Bahan Baku dan TenagaKerja

Pada akhir tahun, variansi bahan baku dan tenaga kerja biasayna ditutup ke harga
pokok penjualan.(praktik ini dapat diterima jika jumlah variansinya tidak terlalu besar).
Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnala akan mengambil bentuk sebagai
berikut :

Harga pokok penjualan 971,50


Variansi harga bahan baku 702,00
Variansi efisiensi tenaga kerja 143,50
Variansi tarif tenaga kerja 126,00
Variansi bahan baku yang digunakan 558,00
Harga pokok penjualan 558,00

Jika jumlah variansi material, maka harus diproratakan diantara berbagai akun. Variansi
harga bahan baku diproratakan di antara persediaan bahan baku, barabg dalam proses,
barang jadi dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku dan tenaga kerja lainnya
diproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
Variansi bahan baku biasanya diproratakn berdasakan pada saldo bahan baku di tiap akun
ini dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada saldotenaga kerja dalam akun-akun
tersebut.

4. VariansiOverhead

Walaupun variansi overhead dapat dicatat dengan mengikkuti pola yang hampir
sama seperti yang digunakan untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara
umum lebih diperlakukan sebagai bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead
yang dibebankan diakumulasi dalam akun yang dibebankan dan overhead aktualdihitung

36
dalam akun pengendalian. Secara periodik (contohnya, bulanan), laporan kinerja yang
meberikan informasi variansi overhead disiapkan. Kemudian, variansi overhead
disingkirkan dengan menutupnya pada harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak
material, atau dengan memproratakannya diantara barang dalam proses, barang jadi dan
harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak terlalu besar.

37
BAB III PENUTUP

Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Anggaran untit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead. Dengan demikian, biaya
standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk barang
atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi teknis, dan
input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai
adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien. Standar ideal adalah
standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi operasional ideal. Sistem
perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalaian serta
memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan
standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi
para manajer. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang
lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal arau
aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya
standardigunakan.

Lembar biaya standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya standar per unit.
Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja serta overhead tetap dan
variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input yang seharusnya digunakan untuk
meproduksi satu unit output. Dengan menggunakan standar kuantitas uni ini, standar kuantitas
bahan baku yang diizinkan dan standar jam yang diizinkan dapat dihitung untuk output aktual.
Penghitungan ini memainkan peranan penting dalam analisis variansi.

Variansi anggaran adalah perbedaan antar biaya aktual denganbaiya yang direncanakan.
Dalam perhitungan biaya standar, variansi anggarandipisah menjadi variansi harga dan
penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran kedalam variansi harga dan penggunaan,
para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan mengendalikan total
variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material dan manfaat tindakan perbaikan
lebih baik daripada biaya penyelidikan, karena sulitnyamenialai biaya dan manfaat berdasrkan
pada kasus per kasus, banyak perusahaan membuat batas pengendalian formal-baik berupa

38
jumlah nilai uang, presentase maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan penilaian
untuk menialai kebutuhan atsa penyelidikan.

Variansi harga bahan baku dan penggunaan dihitung dengan menggunakan tiga cabang
atau rumus. Variansi harga bahan bakku adalah perbedaan antara apa yang seharusanya dibayar
untuk pembelian bahan baku dengan apa yang telah dibayarkan (secara umum berhubungan
dengan aktivitas pembelian). Variansi penggunaan bahan baku adalah perbedaan antara biaya
bahan bakku yang seharusnya digunakan dengan jumlah yang telah digunakan (secara umum
brhubungan dengan aktivitas produksi). Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang
signifikan, penyelidikan dilakukan untuk menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan
dilakukan jika memungkinkan untuk meletakkan sistem kembali dalam kendali. Variansi tenaga
kerja dihitung dengan menggunakan pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi tarif tenaga
kerja berbeda dengan tarif upah standar. Hal ini adalah perbedaan antar upah yang dibayarkan
dengan upah yang seharusnya dibayarkan. Variansi efisiensi tenaga kerja adalah perbedaan
antara biaya tenaga kerja yang digunakan dan biaya tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan, penyelidikan dilakukan. Tindakan
perbaikan dilakukan jika memungkinkan unutk mengembalikan sistem dalamkendali.

Variansi pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead variabel
aktual dan biaya overhead variabel yang dianggarkan pada jam kerja aktual. Oleh sebab itu, hal
itu adalah variansi anggaran yang dihasilkan dari perubahan harga dan penggunaan efisien atau
tidak efisien atas input overhead variabel. Variansi efisiensi varaiabel adalah perbedaan antara
overhead varaiabel yang dianggarka pada input aktual dan overhead variabel dibebankan. Hal ini
langsung dapat ditambahkan pada efisiensi penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua
overhead variabel digerakkan oleh jam tenaga kerja langsung.

Variansi pengekuaran overhead ntetapa adalah perbedaan antara biaya aktual overhead
tetap dan biaya overhead tetap yang dinggarkan. Jadi, variansi ini hanyalah variansi anggaran.
Variansi volume adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap
yang dibebankan. Variansi ini muncul ketika volume produksi yang diperkirakan sehingga
merupakan ukuran penggunaan kapasitas.

39
Dengan asumsi varaiansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, semua persediaan
ditetapakan pada biaya standar. Biaya akual tidak pernah dimasukkan dalam akun persediaan.
Beberapa akun dibuat untuk varaiansi harga bahan baku dan penggunaan, serta untuk variansi
tarif tenaga kerja dan sfisiensi. Variansi-varaiansi yang tidak menguntungkan selalu di debet,
variansi yang menguntungkan selalu dikredit. Varaiansi overhead biasanya tida dijurnalkan.
Sebagai gantiny, laporan overhead periodik yang disiapkan memberikan informasi varaiansi
overhead.

40
DAFTAR PUSTAKA

Hansen/ Mowen. 2009. Manjerial Accounting. Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Jogjakarta : AMP YKPN

Abdul Halim. 2012. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Jogjakarta : UPP
STIM YKPN

41

Anda mungkin juga menyukai