MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Habib Gusti Mahendra 2110004622010
2. Shiva Harmadia 211000462201012
3. Tara Amanda 2110004622010
1.
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Perhitungan
Biaya Berdasarkan Pesanan”. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada nabi
besar Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman yang gelap menuju zaman
yang terang benderang yakni dengan agama islam.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluaskan pengetahuan mahasiswa khususnya penulisan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karna
kesempurnaan hanya milik Allah SWT Untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Demikianlah makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
MATERI........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
2.1 Pengertian Paragraf..............................................................................................5
2.2 Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan...............................................7
2.3 Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Laporan
Keuangan Sektor Swasta...................................................................................9
2.4 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik......................................................10
2.5 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik.......................................................11
2.6 Teknik Pelaporan Keuangan Sektor Publik......................................................14
2.7 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik......................................................15
2.8 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik..................................................17
BAB III........................................................................................................................24
PENUTUP...................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
3
BAB 4
Pilihan sistem tertentu bergantung pada sifat industri dan produk atau jasa, strategi
perusahaan, dan kebutuhan informasi bagi pihak manajemen, serta biaya dan manfaat dari
perolehan, perancangan, perubahan, dan pelaksanaan sistem tertenti Di sini ada tiga pilihan.
Biaya dapat diakumulasikan dengan menelusuri biaya terhadap produk atau jasa
tertentu, atau dengan mengakumulasikan biaya pada tingkat departemen dan kemudian
mengalokasikan biaya ini dari departemen ke produk atau jasa. Jenis pertama disebut
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) dan jenis terakhir disebut perhitungan
biaya berdasarkan proses (process costing). Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan, pesanan terdiri dari produk individu atau batch produk atau jasa. Sistem perhitungan
biaya berdasarkan pesanan tepat digunakan ketika sebagian besar biaya terjadi pada pesanan
yang dapat langsung diidentifikasi dengan produk tertentu, batch produk, pesanan pelanggan,
kontrak, atau proyek. Jenis perusahaan yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan mencakup perusahaan konstruksi, percetakan, produsen peralatan istimewa,
4
pembuatan kapal, produsen mebel umum, jasa profesional, jasa medis, agen periklanan, dan
lain- lain. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan mencakup FedEx (www.fedex.com), Paramount Pictures (www.paramount. com),
Jiffy Lube International (www.jiffylube.com), Accenture (www.accenture.com).. Kaiser
Permanente (www.kaiserpermanente.org), dan Hyatt Corporation (www. hyatt.com). Dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan, pesanan dapat terdiri dari satu produk atau banyak
produk dalam satu batch produk Contohnya, batch produk dapat terdiri dari 20 unit produk
yang direncanakan bagi distribusi ke gudang untuk penjualan di masa mendatang, Jika tidak,
pesanan dapat terdiri dari jumlah produk yang dipesan oleh pelanggan tertentu. Pendekatan
pertama sering kali disebut dengan metode dorong (push method) karena mengisi gudang,
sementara pendekatan terakhir disebut dengan metode tarik (pull method) karena didasarkan
pada permintaan pelanggan langsung. Arti dari perbedaan antara metode-metode ini akan
menjadi topik pada bab berikutnya.
2. Pengukuran Biaya:
Sistem perhitungan biaya normal (normal costing system) menggunakan biaya aktual
untuk mencatat biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya
5
normal untok biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya normal melibatkan sebagian biaya
overhead untuk dibebankan pada setiap produk ketika produk tersebut diproduku. Sistem
perhitungan biaya normal memberikan estimasi biaya produksi setiap produk atau pesanan
secara tepat waktu:
Sistem perlutungan biaya standar (standard costing system) menggunakan biaya dan
jumlah standar untuk ketiga jenis biaya produksi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya standar merupakan biaya yang
dickspektasikan perusahaan untuk dicapainya. Sistem perhitungan biaya standar memberikan
dasar untuk pengendalian biaya, evaluasi kinerja, dan perbaikan proses. Hab ini menjelaskan
sistem perhitungan biaya aktual dan normal, Bab 14 dan Bab 15 menjelaskan sistem
perhitungan biaya standar. Berbagai sistem biaya diringkas pada Tampilan 4.1.
6
dengan banyak penggerak biaya. Sistem ABC menggunakan penggerak biaya berdasarkan
volume maupun nonvolume agar lebih akurat dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik
pada produk berdasarkan konsumsi sumber daya selama berbagai aktivitas berlangsung. Bab
5 akan menjelaskan sistem ABC.
Banyak lingkungan kompetisi perusahaan berubah secara cepat, terutama pada resesi
ekonomi saat ini. Agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat, sistem perhitungan
biaya harus selaras dengan perubahan lingkungan secara konstan. Agar dapat menjadi
kompetitif, perusahaan membutuhkan informasi biaya yang akurat-untuk penetapan harga
produk, analisis profitabilitas terhadap satu produk, analisis profitabilitas terhadap pelanggan
individu, evaluasi terhadap kinerja pihak manajemen, dan pemurnian tujuan strategis.
Contoh karta haya pesanan Thomasville Furniture Industries (TFI) dari Thomawille,
North Carolina, dengan informasi yang samar-samar, ditunjukkan pada Tampilan 4.2. TFI
(www.thomasville.com) merupakan produsen mebel besar yang memiliki nilai inti berupa
7
kualitas dan inovast, serta produknya dijual melalui 150 toko ritel TFI dan lebih dari 400
peritel independen Kartu biaya pesanan pada anggan. Tampilan 4.2 menunjukkan bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead yang diperlukan bagi produksi batch proslik dari 20 tabel
akhir oleh TF1. Contoh yang disajikan dalam bentuk aplikasi peranti lanak Microsoft Access
untuk menekankan bahwa pesanan perhitungan biaya berdasarkan pesanan biasanya
dilakukan oleh sistem peranti lunak database yang mengumpulkan seluruh data biaya pesanan
yang relevan dan kemudian menyiapkan berbagai laporan, seperti kartu biaya pesanan,
laporan biaya menurut departemen, daftar pesanan menurut pelanggan, dan masih banyak
lagi pabrik yang lain, mencakup laporan keuangan perusahaan dan formulir pajak
penghasilan Sistem peranti lunak database digunakan karena besarnya jumlah data
perusahaan manufaktur seperti TFL. sehingga TFI harus memelihara dan menggunakannya
untuk berbagai juan, seperti daftar laporan di atas. Sering kali sistem peranti lunak dirancang
secara spesifik bagi industri (lihat softwarefinder mbemag.com untuk daftar menyeluruh dari
peranti hanak perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk industri manufaktur), Microsoft
Access digunakan di sini sebagai sistem database secara umum: sistem yang digunakan oleh
perusahaan seperti TFI dapat menjadi salah satu dari berbagai sistem peranti lanak yang
tersedia saat ini.
Kartu biaya pesanan mencakup tiga elemen biaya (bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead) sebagaimana pengelolaan data terperinci lainnya yang dibutuhkan. Kartu biaya
pesanan mengikuti produk, sejalan dengan proses produksi; seluruh biaya dicatat pada kartu
ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan, Pada saat penyelesaian produksi, biaya
overhead biasanya ditambahkan berdasarkan jumlah dolar tertentu per jam tenaga kerja,
seperti ditunjukkan pada Tampilan 4.2. Total seluruh biaya yang dicatat pada kartu biaya
pesanan adalah total biaya untuk pesanan tersebut.
Sebagai bagian dari persiapan pesanan. TFI membeli bahan baku yang dibutuhkan sesuai
pesanan. Pembelian sebesar 52.200 dilustrasikan dengan ayat jurnal berikut ini.
Bahan baku yang dibeli telah digunakan seperti TPI dalam memproduksi pesanan
Formulir permintaan bahan baku (materials requisition) adalah dokumen sumber atau
pencatatan data secara online yang digunakan departemen produku untuk meminta bahan
baku produksi. Formulir permintaan bahan baku mengindikasikan
pesanan khusus yang dibebankan sesuai bahan baku yang digunakan. Contoh formulir
permintaan bahan baku TFI ditunjukkan pada Tampilan 43. Contoh tersebut menunjukkan
bahwa formulir permintaan bahan baku untuk pesanan dari bagian Departemen A
ditunjukkan pada Tampilan 42 mencakup laci tarik untuk masing-masing 20 meja di sudut
ruangan sesuai pesanan, total biaya sebesar $15 Daftar terperinci dari seluruh bahan baku
8
yang dibutuhkan pada pesanan tertentu dikembangkan pada apa yang disebut daftar bahan
baku (bill of materials). Contohnya. daftar bahan baku yang digunakan oleh Thomasville
Furniture Industries, Inc., dalam memproduksi meja di sudut ruangan ditunjukkan pada
Tampilan 4.4.
Bahan baku tidak langsung diperlakukan sebagai bagian dari total biaya overhead
pabrik. Bahan baku tidak langsung yang biasa digunakan adalah lem, pak dan peralatan
pabrik. Ayat jurnal untuk mencatat penggunaan bahan baku tidak langsung sebesar $50
adalah:
Tampilan 4.5 mendeskripsikan arus biaya untuk untuk bahan baku langsung dan bahan baku
tidak langsung dari transaksi (1), (2), dan (3).
Biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu biaya pesanan berdasarkan kartu jam
kerja yang disiapkan setiap hari untuk setiap karyawan. Kartu jam kerja (time ticket).
biasanya merupakan bagian dari sistem peranti lunak perhitungan biaya, menunjukkan lama
pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan pada setiap pesanan, tarif gaji, dan total biaya
tenaga kerja yang dapat dibebankan pada setiap pesanan. Analisis kartu jam kerja
menyediakan informasi untuk membebankan biaya tenaga kerja langsung ke masing-masing
pesanan. Perlu diingat kartu jam kerja khusus pada Tampilan 4.6. Total biaya tenaga kerja
langsung sebesar $1.000 yang terjadi pada Departemen A dari TFI untuk Pesanan 351 dicatat
dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja tidak langsung diperlakukan sebagai bagian dari total biaya
overhead pabrik. Biaya tenaga kerja tidak langsung biasanya memasukkan hal-hal seperti gaji
atau upah bagi penyelia, pemeriksa, pekerja yang melakukan pengerjaan ulang, dan petugas
gudang. Berikut ini ayat jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung yang terjadi
sebesar $100:
9
(5) Overhead Pabrik 100
Hutang Gaji 100
Tampilan 4.7 menunjukkan arus biaya tenaga kerja langsung dan tidak melalui akun
buku besar dan dokumen sumber yang terkait.
Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing) menggunakan biaya aktual yang
terjadi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta membebankan biaya
overhead pabrik aktual ke berbagai pesanan.
Biaya overhead pabrik aktual terjadi setiap bulan untuk bahan baku tidak langsung,
tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik tidak langsung lainnya, mencakup sewa pabrik,
asuransi, pajak bumi dan bangunan, depresiasi, perbaikan dan pemeliharaan, listrik,
penerangan, pemanas, serta pajak penghaulan karyawan pabrik Berbagai perusahaan
menggunakan istilah seperti overhead pabrik, biaya produku tidak langsung, overhead, atau
beban yang mengacu pada overhead pabrik Perhitungan biaya aktual diilustraukan pada
Tampilan 4.8.
Pada umumnya, total jumlah biaya overhead aktual tidak diketahui sampai akhir
periode akuntansi saat total biaya ditentukan. Dengan demikian, sistem perhitungan biaya
aktual sering kali diaplikasikan ke seluruh pesanan perusahaan pada akhir periode akuntansi
Pendapatan dari seluruh pesanan dan biaya aktual untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead digunakan untuk mengkalkulasi seluruh profitabilitas pada waktu itu. Dengan
menggunakan perhitungan biaya aktual, perusahaan tidak dapat mengetahui biaya atau
profitabilitas dari setiap pesanan ketika pesanan tersebut selesai selama periode yang telah
ditetapkan, tetapi hanya pada akhir periode, dan kemudian perusahaan akan mengetahui
profitabilitas dari seluruh pesanan secara gabungan Sebagian besar perusahaan seperti TFI,
pethi mengetahui tujuan dari perencanaan dan pengendalian manajemen biaya serta
profitabilitas dari setiap pesanan ketika pesanan tersebut telah selesai, sehingga mereka
menggunakan - perhitungan biaya normal daripada perhitungan biaya actual.
10
Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan mengadopsi sistem perhitungan biaya
normal (normal costing) yang menggunakan biaya aktual untuk bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung serta membebankan biaya overhead pabrik dengan
Steece Machine Tools, The, tek fot biaya overhead pabrik setip bolanin pebesar 500.000 dan
boya produk yanabel por unt sebesar $10 untuk satu saya produk perusahaan Perusahaan
mem- produks 50.000 unil pada bulan Janson tetapi hanya memproduksi 10.000 ont pada
bulan Februari karena mem banyak persediaan produk yang belum terjual pada akhir bulan
Jangan Baya per unt akan menjad sebagai buckut jika perfitungan buya aktual digunakan
untuk menentukan biaya produkst per unit
Fluktuasi dalam biaya per unit ini muncul karena total biaya tetap tidak berubah, sehingga
baya per unt berubah ketka volume berubah yang tidak diharapkan untuk estimasi baya,
penganggaran penentuant harga atau analisis profitabilitas produk Tarif biaya overhead
pabrik yang telah ditentukan sebelumnya, digunakan untuk satu tahun atau bahkan lebih
lama, mudah diaplikasikan dan mengurangi hukua bu tanan dalam biaya pesanan yang
disebabkan oleh penutihin volume produkci daratau biaya overhead pabrik di sepanjang
tahun
menambahkan pada pesanan sejumlah biaya overhead untuk setiap unit produk dalam
pesanan.
Perhitungan biaya normal digunakan untuk menghindari fluktuasi biaya per unit pada
perhitungan biaya aktual yang disebabkan oleh perubahan jumlah unit produksi dan biaya
overhead dari bulan ke bulan. Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik tahunan
yang telah ditentukan sebelumnya akan nenormalisasikan fluktuasi biaya overhead, maka,
disebut juga dengan istilah perhitungan biaya normal. Fluktuasi biaya per unit pada
perhitungan biaya aktual dilustrasikan pada Tampilan 4.5.
1. Mengestimasi total biaya overhead pabrik untuk periode operasi, biasanya satu tahun.
2. Memilih penggerak biaya (cost driver) yang paling tepat untuk membebankan biaya
overhead pabrik.
3. Mengetahui total jumlah penggerak biaya terpilih untuk periode operasi.
11
4. Membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan mengestimasi jumlah penggerak
biaya terpilih untuk memperoleh tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya.
Penggerak biaya yang dipilih untuk membebankan tarif biaya overhead yang telah
ditentukan sebelumnya (tahap dua di atas) dapat berupa penggerak biaya berdasarkan volume
maupun penggerak biaya berdasarkan aktivitas. Bab ini menjelaskan penggunaan penggerak
biaya berdasarkan volume, dan Bab 5 menjelaskan penggerak biaya berdasarkan aktivitas:
Jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan jam mesin merupakan
penggerak biaya berdasarkan volume yang paling sering digunakan untuk membebankan
biaya overhead pabrik. Dasar atau penggerak biaya yang tepat untuk perusahaan padat karya
mungkin adalah jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, atau beberapa
ukuran yang berkaitan dengan tenaga kerja. Sebaliknya, jika biaya overhead pabrik pada
pokoknya berkaitan dengan operasi peralatan, penggerak biaya yang tepat mungkin adalah
jam mesin atau ukuran yang berkaitan dengannya. Survei praktik menunjukkan bahwa tenaga
kerja langsung (jam atau dolar) dan jam mesin merupakan penggerak biaya yang paling
sering digunakan untuk pembebanan biaya overhead pabrik.
12