Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Biaya

Disusun Oleh :

Kelompok 4
1. Habib Gusti Mahendra 2110004622010
2. Shiva Harmadia 211000462201012
3. Tara Amanda 2110004622010
1.

Dosen pengampu: Hj. Nidia Anggreni Das, SE, M.Si

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Perhitungan
Biaya Berdasarkan Pesanan”. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada nabi
besar Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman yang gelap menuju zaman
yang terang benderang yakni dengan agama islam.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluaskan pengetahuan mahasiswa khususnya penulisan.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karna
kesempurnaan hanya milik Allah SWT Untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Demikianlah makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Solok, 27 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
MATERI........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
2.1 Pengertian Paragraf..............................................................................................5
2.2 Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan...............................................7
2.3 Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Laporan
Keuangan Sektor Swasta...................................................................................9
2.4 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik......................................................10
2.5 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik.......................................................11
2.6 Teknik Pelaporan Keuangan Sektor Publik......................................................14
2.7 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik......................................................15
2.8 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik..................................................17
BAB III........................................................................................................................24
PENUTUP...................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

3
BAB 4

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN

A. Sistem Perhitungan Biaya

Perhitungan biaya (costing), merupakan proses pengurapulan, pengelompokan, dan


pembebanan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik pada
produk, jasa, atau proyek.

Dalam mengembangkan sistem perhitungan biaya tertentu agar sesuai dengan


perusahaan tertentu, akuntan manajemen harus membuat tiga pilihan, salah satu dari masing-
masing ketiga pilihan mengikuti karekteristik metode perhitungan haya sebagai berikut: (1)
metode akumulasi biaya (cost accumulation method)- perhitungan blaya berdasarkan pesanan
(job costing), perhitungan blaya berdasarkan proses (process costing, atau perhitungan biaya
berdasarkan gabungan (joint costing (2) metode pengukuran biaya (cost measurement
method)-perhitungan biaya aktual, normal, atau standar (actual normal, or standard costing
systems); serta (3) metode pembebanan overhead (overhead assignment method)-berdasarkan
volume (volume band costing) atau berdasarkan aktivitas (activity-based costing) Setiap
sistem perhitungan biaya produk akan merefleksikan ketiga pilihan tersebut. Contohnya,
suatu perusahaan dapat memilih untuk menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan,
perhitungan biaya normal, dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, karena kombinasi
pilihan tersebut sangat sesuai dengan operasi dan tujuan strategis perusahaan. Perusahaan lain
dapat dilayani lebih baik dengan sistent) perhitungan biaya produk berdasarkan biaya prosei,
biaya standar, dan perhitungan biaya berdasarkan volume.

Pilihan sistem tertentu bergantung pada sifat industri dan produk atau jasa, strategi
perusahaan, dan kebutuhan informasi bagi pihak manajemen, serta biaya dan manfaat dari
perolehan, perancangan, perubahan, dan pelaksanaan sistem tertenti Di sini ada tiga pilihan.

1. Akumulasi Biaya: Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan atau Perhitungan


Biaya Berdasarkan Proses?

Biaya dapat diakumulasikan dengan menelusuri biaya terhadap produk atau jasa
tertentu, atau dengan mengakumulasikan biaya pada tingkat departemen dan kemudian
mengalokasikan biaya ini dari departemen ke produk atau jasa. Jenis pertama disebut
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) dan jenis terakhir disebut perhitungan
biaya berdasarkan proses (process costing). Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan, pesanan terdiri dari produk individu atau batch produk atau jasa. Sistem perhitungan
biaya berdasarkan pesanan tepat digunakan ketika sebagian besar biaya terjadi pada pesanan
yang dapat langsung diidentifikasi dengan produk tertentu, batch produk, pesanan pelanggan,
kontrak, atau proyek. Jenis perusahaan yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan mencakup perusahaan konstruksi, percetakan, produsen peralatan istimewa,

4
pembuatan kapal, produsen mebel umum, jasa profesional, jasa medis, agen periklanan, dan
lain- lain. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan mencakup FedEx (www.fedex.com), Paramount Pictures (www.paramount. com),
Jiffy Lube International (www.jiffylube.com), Accenture (www.accenture.com).. Kaiser
Permanente (www.kaiserpermanente.org), dan Hyatt Corporation (www. hyatt.com). Dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan, pesanan dapat terdiri dari satu produk atau banyak
produk dalam satu batch produk Contohnya, batch produk dapat terdiri dari 20 unit produk
yang direncanakan bagi distribusi ke gudang untuk penjualan di masa mendatang, Jika tidak,
pesanan dapat terdiri dari jumlah produk yang dipesan oleh pelanggan tertentu. Pendekatan
pertama sering kali disebut dengan metode dorong (push method) karena mengisi gudang,
sementara pendekatan terakhir disebut dengan metode tarik (pull method) karena didasarkan
pada permintaan pelanggan langsung. Arti dari perbedaan antara metode-metode ini akan
menjadi topik pada bab berikutnya.

Sebaliknya, perhitungan biaya berdasarkan proses mungkin akan ditemukan pada


perusahaan yang memproduksi satu atau beberapa produk atau jasa yang homogen.
Perusahaan ini sering kali memiliki produksi massal yang terus-menerus, hal ini bersifat tidak
ekonomis jika digunakan untuk menelusuri sebagian besar biaya ke satu produk. Industri di
mana perhitungan biayanya berdasarkan proses yang biasa digunakan mencakup industri
kimia, perusahaan pembotolan, plastik, produk makanan, dan produk kertas. Contoh
perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses mencakup Shell
Oil Co. (www.shell.com), Coca-Cola (www.coca-cola.com), International Paper
(www.internationalpaper.com), dan Kimberly-Clark (www.kimberly-clark.com). Bab ini
mendeskripsikan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
operasi, yaitu variasi dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Bab 6 menjelaskan sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses, dan Bab 7 mencakup variasi perhitungan biaya
berdasarkan proses di mana ada pemrosesan gabungan dari berbagai produk.

2. Pengukuran Biaya:

Perhitungan Biaya Aktual, Normal, atau Standar

Biaya dalam sistemperhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun sistem


perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diukur dalam jumlah aktual, normal, ataupun
standar Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing system) menggunakan biaya aktual
yang terjadi untuk seluruh biaya produk yang mencakup biaya bahan baku langsung. biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sistem perhitungan biaya aktual jarang
digunakan karena sistem tersebut dapat menghasilkan biaya produk per unit yang sangat
fluktuatif, sehingga berpotensi untuk menimbulkan kesalahan dalam penentuan harga,
penambahan/pengurangan lini produk, dan evaluasi kinerja. Selain itu, sebagian besar biaya
overhead pabrik aktual dapat diketahui hanya pada atau setelah akhir periode, bukan pada
saat penyelesaian batch produk. Dengan demikian. sistem perhitungan biaya aktual tidak
dapat memberikan informasi akurat tentang biaya produk per unit secara tepat waktu.

Sistem perhitungan biaya normal (normal costing system) menggunakan biaya aktual
untuk mencatat biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya
5
normal untok biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya normal melibatkan sebagian biaya
overhead untuk dibebankan pada setiap produk ketika produk tersebut diproduku. Sistem
perhitungan biaya normal memberikan estimasi biaya produksi setiap produk atau pesanan
secara tepat waktu:

Sistem perlutungan biaya standar (standard costing system) menggunakan biaya dan
jumlah standar untuk ketiga jenis biaya produksi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya standar merupakan biaya yang
dickspektasikan perusahaan untuk dicapainya. Sistem perhitungan biaya standar memberikan
dasar untuk pengendalian biaya, evaluasi kinerja, dan perbaikan proses. Hab ini menjelaskan
sistem perhitungan biaya aktual dan normal, Bab 14 dan Bab 15 menjelaskan sistem
perhitungan biaya standar. Berbagai sistem biaya diringkas pada Tampilan 4.1.

Jenis Biaya yang Digunakan untuk

Sistem Perhitungan Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Pabrik


Biaya Langsung Langsung

Perhitungan biaya Biaya actual Biaya actual Biaya aktual


Actual

Perhitungan biaya Biaya actual Biaya actual Biaya overhead yang


normal diestimasikan
(menggunakan tarif
yang sudah ditentukan
sebelumnya)

Perhitungan biaya Biaya standar Biaya standar Biaya standar


standar

3. Pembebanan Biaya Overhead menurut Perhitungan Biaya Normal:


Berdasarkan Volume atau Berdasarkan Aktivitas?

Sistem perhitungan biaya berdasarkan volume mengalokasikan biaya overhead pada


produk atau pesanan menggunakan penggerak biaya berdasarkan volume, seperti jumlah unit
yang diproduksi. Pendekatan ini sangat bergantung pada asumsi bahwa setiap produk
menggunakan jumlah biaya overhead yang sama, karena setiap produk dibebankan dalam
jumlah yang sama. Banyak akuntan berpendapat alih- alih membebankan dalam jumlah yang
sama, biaya overhead dalam setiap produk harus proporsional terhadap jumlah jam tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi unit tersebut, karena semakin banyak
waktu tenaga kerja yang dibutuhkan, berarti biaya overhead untuk biaya peralatan, supervisi,
dan fasilitas lainnya meningkat. Pada umumnya, kedua asumsi ini kurang akurat pada banyak
perusahaan, sehingga banyak perusahaan menggunakan pendekatan berdasarkan aktivitas.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing-ABC)


mengalokasikan biaya overhead pabrik pada produk menggunakan kriteria sebab akibat

6
dengan banyak penggerak biaya. Sistem ABC menggunakan penggerak biaya berdasarkan
volume maupun nonvolume agar lebih akurat dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik
pada produk berdasarkan konsumsi sumber daya selama berbagai aktivitas berlangsung. Bab
5 akan menjelaskan sistem ABC.

B. Peran Strategis Perhitungan Biaya

Untuk bisa berhasil dalam berkompetisi, perusahaan memerlukan informasi biaya


produk yang akurat, terlepas dari strategi kompetitif mereka. Dan, hal ini menjadi lebih benar
lagi untuk perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya yang mengandalkan tingkat
efisiensi dan kualitas produksi yang tinggi agar dapat berhasil Pihak manajemen yang efektif
dalam biaya produk membutuhkan informasi biaya yang tepat waktu dan akurat. Untuk dapat
memperoleh informasi biaya yang tepat waktu dan akurat ini, perusahaan perlu memilih
sistem biaya yang sesuai dengan strategi kompetitifya. Contohnya, perusahaan dengan
strategi kepemimpinan biaya yang memproduksi suatu produk komoditas mungkin berada
dalam industri berdasarkan proses, seperti pemrosesan makanan atau kimia, atau produksi lini
perakitan. Dengan demikian, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses mungkin akan
sesuai untuk digunakan. Karena biaya yang akurat sangat penting, perusahaan tersebut
mungkin menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang lebih akurat daripada
metode pembebanan biaya overhead berdasarkan volume. Dan pada akhirnya, jenis
perusahaan ini mungkin memilih sistem perhitungan biaya standar untuk menyajikan target
biaya dan laporan rutin mengenai keberhasilan pencapaian target ini: Singkatnya, jenis
perusahaan komoditas atau dengan strategi kepemimpinan biaya dapat dengan baik
menggunakan sistem biaya yang mengombinasikan elemen- elemen perhitungan biaya
berdasarkan proses (Bab 6), perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Bab 5), dan perhitungan
biaya standar (Bab 14 dan Bab 15).

Banyak lingkungan kompetisi perusahaan berubah secara cepat, terutama pada resesi
ekonomi saat ini. Agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat, sistem perhitungan
biaya harus selaras dengan perubahan lingkungan secara konstan. Agar dapat menjadi
kompetitif, perusahaan membutuhkan informasi biaya yang akurat-untuk penetapan harga
produk, analisis profitabilitas terhadap satu produk, analisis profitabilitas terhadap pelanggan
individu, evaluasi terhadap kinerja pihak manajemen, dan pemurnian tujuan strategis.

C. Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan: Arus Biaya

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) merupakan sistem perhitungan


biaya yang mengakumulasikan biaya dan membebankannya pada pesanan, pelanggan,
proyek, atau kontrak tertentu. Dokumen pendukung dasar (biasanya berbentuk formalit
elektronik) dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah kartu biaya pesanan
(job cost sheer). Kartu int mencatat dan meringkas biaya bahan haku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik untuk pekerjaan tertentu.

Contoh karta haya pesanan Thomasville Furniture Industries (TFI) dari Thomawille,
North Carolina, dengan informasi yang samar-samar, ditunjukkan pada Tampilan 4.2. TFI
(www.thomasville.com) merupakan produsen mebel besar yang memiliki nilai inti berupa

7
kualitas dan inovast, serta produknya dijual melalui 150 toko ritel TFI dan lebih dari 400
peritel independen Kartu biaya pesanan pada anggan. Tampilan 4.2 menunjukkan bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead yang diperlukan bagi produksi batch proslik dari 20 tabel
akhir oleh TF1. Contoh yang disajikan dalam bentuk aplikasi peranti lanak Microsoft Access
untuk menekankan bahwa pesanan perhitungan biaya berdasarkan pesanan biasanya
dilakukan oleh sistem peranti lunak database yang mengumpulkan seluruh data biaya pesanan
yang relevan dan kemudian menyiapkan berbagai laporan, seperti kartu biaya pesanan,
laporan biaya menurut departemen, daftar pesanan menurut pelanggan, dan masih banyak
lagi pabrik yang lain, mencakup laporan keuangan perusahaan dan formulir pajak
penghasilan Sistem peranti lunak database digunakan karena besarnya jumlah data
perusahaan manufaktur seperti TFL. sehingga TFI harus memelihara dan menggunakannya
untuk berbagai juan, seperti daftar laporan di atas. Sering kali sistem peranti lunak dirancang
secara spesifik bagi industri (lihat softwarefinder mbemag.com untuk daftar menyeluruh dari
peranti hanak perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk industri manufaktur), Microsoft
Access digunakan di sini sebagai sistem database secara umum: sistem yang digunakan oleh
perusahaan seperti TFI dapat menjadi salah satu dari berbagai sistem peranti lanak yang
tersedia saat ini.

Kartu biaya pesanan mencakup tiga elemen biaya (bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead) sebagaimana pengelolaan data terperinci lainnya yang dibutuhkan. Kartu biaya
pesanan mengikuti produk, sejalan dengan proses produksi; seluruh biaya dicatat pada kartu
ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan, Pada saat penyelesaian produksi, biaya
overhead biasanya ditambahkan berdasarkan jumlah dolar tertentu per jam tenaga kerja,
seperti ditunjukkan pada Tampilan 4.2. Total seluruh biaya yang dicatat pada kartu biaya
pesanan adalah total biaya untuk pesanan tersebut.

1. Biaya Bahan Baku Langsung dan


Biaya Bahan Baku Tidak Langsung

Sebagai bagian dari persiapan pesanan. TFI membeli bahan baku yang dibutuhkan sesuai
pesanan. Pembelian sebesar 52.200 dilustrasikan dengan ayat jurnal berikut ini.

(1) Persediaan Bahan Baku 2.200


Hutang Dagang 2.200

Bahan baku yang dibeli telah digunakan seperti TPI dalam memproduksi pesanan
Formulir permintaan bahan baku (materials requisition) adalah dokumen sumber atau
pencatatan data secara online yang digunakan departemen produku untuk meminta bahan
baku produksi. Formulir permintaan bahan baku mengindikasikan

pesanan khusus yang dibebankan sesuai bahan baku yang digunakan. Contoh formulir
permintaan bahan baku TFI ditunjukkan pada Tampilan 43. Contoh tersebut menunjukkan
bahwa formulir permintaan bahan baku untuk pesanan dari bagian Departemen A
ditunjukkan pada Tampilan 42 mencakup laci tarik untuk masing-masing 20 meja di sudut
ruangan sesuai pesanan, total biaya sebesar $15 Daftar terperinci dari seluruh bahan baku

8
yang dibutuhkan pada pesanan tertentu dikembangkan pada apa yang disebut daftar bahan
baku (bill of materials). Contohnya. daftar bahan baku yang digunakan oleh Thomasville
Furniture Industries, Inc., dalam memproduksi meja di sudut ruangan ditunjukkan pada
Tampilan 4.4.

Departemen A dari Thomasville Furniture Industries mengeluarkan biaya bahan baku


langsung sebesar 51.500 pada Pesanan 351. Biaya ini dibebankan ke persediaan barang dalam
proses setelah pesanan selesai, seperti ditunjukkan pada jurnal berikut ini.

(2) Persediaan Barang Dalam Proses 1.500


Persediaan Bahan Baku 1.500

Bahan baku tidak langsung diperlakukan sebagai bagian dari total biaya overhead
pabrik. Bahan baku tidak langsung yang biasa digunakan adalah lem, pak dan peralatan
pabrik. Ayat jurnal untuk mencatat penggunaan bahan baku tidak langsung sebesar $50
adalah:

(3) Overhead Pabrik 50


Persediaan Bahan Baku 50

Tampilan 4.5 mendeskripsikan arus biaya untuk untuk bahan baku langsung dan bahan baku
tidak langsung dari transaksi (1), (2), dan (3).

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu biaya pesanan berdasarkan kartu jam
kerja yang disiapkan setiap hari untuk setiap karyawan. Kartu jam kerja (time ticket).
biasanya merupakan bagian dari sistem peranti lunak perhitungan biaya, menunjukkan lama
pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan pada setiap pesanan, tarif gaji, dan total biaya
tenaga kerja yang dapat dibebankan pada setiap pesanan. Analisis kartu jam kerja
menyediakan informasi untuk membebankan biaya tenaga kerja langsung ke masing-masing
pesanan. Perlu diingat kartu jam kerja khusus pada Tampilan 4.6. Total biaya tenaga kerja
langsung sebesar $1.000 yang terjadi pada Departemen A dari TFI untuk Pesanan 351 dicatat
dengan ayat jurnal sebagai berikut:

(4) Persediaan Barang Dalam Proses 1.000


Hutang Gaji 1.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung diperlakukan sebagai bagian dari total biaya
overhead pabrik. Biaya tenaga kerja tidak langsung biasanya memasukkan hal-hal seperti gaji
atau upah bagi penyelia, pemeriksa, pekerja yang melakukan pengerjaan ulang, dan petugas
gudang. Berikut ini ayat jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung yang terjadi
sebesar $100:

9
(5) Overhead Pabrik 100
Hutang Gaji 100

Tampilan 4.7 menunjukkan arus biaya tenaga kerja langsung dan tidak melalui akun
buku besar dan dokumen sumber yang terkait.

3. Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan biaya overhead (overhead application) merupakan proses pengalokasian


biaya overhead pada pesanan. Alokasi dibutuhkan karena biaya overhead tidak dapat
ditelusuri pada masing-masing pesanan. Dua pendekatan untuk mengalokasikan biaya
overhead pabrik adalah perhitungan biaya aktual dan perhitungan biaya normal. Pendekatan
ketiga, perhitungan biaya standar, tercakup pada Bab 14 dan 15.

Perhitungan Biaya Aktual

Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing) menggunakan biaya aktual yang
terjadi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta membebankan biaya
overhead pabrik aktual ke berbagai pesanan.

Biaya overhead pabrik aktual terjadi setiap bulan untuk bahan baku tidak langsung,
tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik tidak langsung lainnya, mencakup sewa pabrik,
asuransi, pajak bumi dan bangunan, depresiasi, perbaikan dan pemeliharaan, listrik,
penerangan, pemanas, serta pajak penghaulan karyawan pabrik Berbagai perusahaan
menggunakan istilah seperti overhead pabrik, biaya produku tidak langsung, overhead, atau
beban yang mengacu pada overhead pabrik Perhitungan biaya aktual diilustraukan pada
Tampilan 4.8.

Pada umumnya, total jumlah biaya overhead aktual tidak diketahui sampai akhir
periode akuntansi saat total biaya ditentukan. Dengan demikian, sistem perhitungan biaya
aktual sering kali diaplikasikan ke seluruh pesanan perusahaan pada akhir periode akuntansi
Pendapatan dari seluruh pesanan dan biaya aktual untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead digunakan untuk mengkalkulasi seluruh profitabilitas pada waktu itu. Dengan
menggunakan perhitungan biaya aktual, perusahaan tidak dapat mengetahui biaya atau
profitabilitas dari setiap pesanan ketika pesanan tersebut selesai selama periode yang telah
ditetapkan, tetapi hanya pada akhir periode, dan kemudian perusahaan akan mengetahui
profitabilitas dari seluruh pesanan secara gabungan Sebagian besar perusahaan seperti TFI,
pethi mengetahui tujuan dari perencanaan dan pengendalian manajemen biaya serta
profitabilitas dari setiap pesanan ketika pesanan tersebut telah selesai, sehingga mereka
menggunakan - perhitungan biaya normal daripada perhitungan biaya actual.

Perhitungan Biaya Normal

10
Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan mengadopsi sistem perhitungan biaya
normal (normal costing) yang menggunakan biaya aktual untuk bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung serta membebankan biaya overhead pabrik dengan

Steece Machine Tools, The, tek fot biaya overhead pabrik setip bolanin pebesar 500.000 dan
boya produk yanabel por unt sebesar $10 untuk satu saya produk perusahaan Perusahaan
mem- produks 50.000 unil pada bulan Janson tetapi hanya memproduksi 10.000 ont pada
bulan Februari karena mem banyak persediaan produk yang belum terjual pada akhir bulan
Jangan Baya per unt akan menjad sebagai buckut jika perfitungan buya aktual digunakan
untuk menentukan biaya produkst per unit

Fluktuasi dalam biaya per unit ini muncul karena total biaya tetap tidak berubah, sehingga
baya per unt berubah ketka volume berubah yang tidak diharapkan untuk estimasi baya,
penganggaran penentuant harga atau analisis profitabilitas produk Tarif biaya overhead
pabrik yang telah ditentukan sebelumnya, digunakan untuk satu tahun atau bahkan lebih
lama, mudah diaplikasikan dan mengurangi hukua bu tanan dalam biaya pesanan yang
disebabkan oleh penutihin volume produkci daratau biaya overhead pabrik di sepanjang
tahun

menambahkan pada pesanan sejumlah biaya overhead untuk setiap unit produk dalam
pesanan.

D. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik dalam Perhitungan Biaya Normal

Perhitungan biaya normal digunakan untuk menghindari fluktuasi biaya per unit pada
perhitungan biaya aktual yang disebabkan oleh perubahan jumlah unit produksi dan biaya
overhead dari bulan ke bulan. Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik tahunan
yang telah ditentukan sebelumnya akan nenormalisasikan fluktuasi biaya overhead, maka,
disebut juga dengan istilah perhitungan biaya normal. Fluktuasi biaya per unit pada
perhitungan biaya aktual dilustrasikan pada Tampilan 4.5.

Tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined


overhead rate) merupakan estimasi tarif biaya overhead pabrik yang digunakan untuk
membebankan biaya overhead pabrik ke pesanan tertentu. Jumlah biaya overhead pabrik
yang dibebankan ke pesanan dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah
ditentukan sebelumnya disebut juga blaya overhead pabrik yang dibebankan factory overhead
applied).

Untuk dapat memperolehi tatifhtaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya,


gunakan empat tahap berikut ini:

1. Mengestimasi total biaya overhead pabrik untuk periode operasi, biasanya satu tahun.
2. Memilih penggerak biaya (cost driver) yang paling tepat untuk membebankan biaya
overhead pabrik.
3. Mengetahui total jumlah penggerak biaya terpilih untuk periode operasi.

11
4. Membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan mengestimasi jumlah penggerak
biaya terpilih untuk memperoleh tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya.

 Penggerak biaya untuk pembebanan biaya overhead pabrik

Penggerak biaya yang dipilih untuk membebankan tarif biaya overhead yang telah
ditentukan sebelumnya (tahap dua di atas) dapat berupa penggerak biaya berdasarkan volume
maupun penggerak biaya berdasarkan aktivitas. Bab ini menjelaskan penggunaan penggerak
biaya berdasarkan volume, dan Bab 5 menjelaskan penggerak biaya berdasarkan aktivitas:

Jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan jam mesin merupakan
penggerak biaya berdasarkan volume yang paling sering digunakan untuk membebankan
biaya overhead pabrik. Dasar atau penggerak biaya yang tepat untuk perusahaan padat karya
mungkin adalah jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, atau beberapa
ukuran yang berkaitan dengan tenaga kerja. Sebaliknya, jika biaya overhead pabrik pada
pokoknya berkaitan dengan operasi peralatan, penggerak biaya yang tepat mungkin adalah
jam mesin atau ukuran yang berkaitan dengannya. Survei praktik menunjukkan bahwa tenaga
kerja langsung (jam atau dolar) dan jam mesin merupakan penggerak biaya yang paling
sering digunakan untuk pembebanan biaya overhead pabrik.

 Membebankan biaya overhead pabrik

12

Anda mungkin juga menyukai