Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SRI SUKO WIJAYANTI

NIM: 858917393
POKJAR JENGGAWAH
1. Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala
di bumi. Dalam sejarah geografi, objek kajian geografi cenderung kabur
dan kehilangan jati diri karena beberapa tokoh terlena dan lebih tertarik
memasukkan ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjangnya.
Pada umumnya mereka dalam memecahkan masalah persolan geografi
lebih cenderung menggunakan pendekatan topikal, bukan pendekatan
yang bersifat sintesis sebagai ciri geografi. Oleh sebab itu, agar geografi
mempunyai pendekatan sendiri dan sekaligus membedakan dengan
ilmu-ilmu lainnya maka disepakati oleh para pakar geografi
menggunakan ketiga pendekatan geografi, yakni (1) Pendekatan
keruangan; (2) pendekatan ekologi, dan (3) pendekatan kompleks
wilayah. Dalam prakteknya terutama dalam pendekatan kompleks
wilayah sulit dilaksanakan, oleh sebab itu beberapa pakar geografi
membuat beberapa model perencanaan organisasi bahan geografi untuk
menutupi kelemahan pendekatan ini seperti model yang dikemukakan
oleh Ublich (1971), dan Weirchart (1975).
2. Memasukkan pengenalan kebudayaan sebagai mata pelajaran.
Menerapkan budaya dalam kehidupan sehari-hari misalnya
menggunakan bahasa lokal.
Mengenalkan & mempromosikan budaya secara nasional maupun
internasional. Misalnya memposting kegiatan seni lokal melalui media
sosial
3. [22.31, 15/5/2022] Yanti: Perbedaan Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia (WNI)
4. Negara Indonesia telah menentukan ketentuan-ketentuan untuk menjadi
warga negaranya yang tercantum pada pasal 26 UUD 1945:
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga
negara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
Hak Warga Negara Indonesia:
Hak warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 28 UUD 1945:
1.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2).
2.Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (Pasal 28 A).
3.Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (Pasal 28B ayat 1).
4.Hak atas kelangsungan hidup.
5.Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia (Pasal 28C ayat 2).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membantun masyarakat, bangsa, dan negaranya
(Pasal 28C ayat 2).
7.Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum (Pasal 28D ayat
1).
8.Hak untuk memiliki hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk diperbudak, dan lain-lain yang mana hak asasi manusia tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun (Pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1).
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27 ayat 3).
3. Wajib menghormati HAM orang lain (Pasal 28J ayat 1).
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang (Pasal 28J ayat 2).
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan an keamanan negara (Pasal
30 ayat 1).
6. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 2).
7. Setiap warga negara wajib menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
dan keadilan (Pembukaan UUD 1945 alinea 1)
Itulah perbedaan hak dan kewajiban yang perlu diketahui sebagai
Warga Negara Indonesia
5. Contoh perubahan sosial dalam masyarakat, misalnya, ditemukannya
ponsel pintar. Masyarakat cepat atau lambat mulai menggunakannya
seiring dengan tuntutan zaman. Peralihan komunikasi ke digital pasti
terjadi sejalan dengan era internet. Mengutip penjelasan dalam buku
Sosiologi Kelompok Kompetensi F terbitan Kemdikbud (2016:8-9),
setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial. Keempat ciri-ciri perubahan
sosial itu adalah: Perubahan selalu terjadi, baik secara lambat maupun
cepat. Perubahan di lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan di
lembaga-lembaga lain. Perubahan yang berlangsung cepat, biasanya
mengakibatkan disorganisasi di masyarakat, meski kemudian akan
terjadi penyesuaian atau adaptasi. Ada aspek timbal balik yang kuat
antara perubahan pada aspek kebendaan dan spiritual.
6. Terdapat dua pengendalian sosial yaitu pengendalian preventif dan
pengendalian represif. Pengendalian preventif, dilakukan sebelum
terjadi penyimpangan perilaku. Contohnya, nasihat, anjuran, patroli
keamanan, dan penjagaan-penjagaan oleh aparat keamanan yang
berwenang. Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran. Sementara itu, pengendalian represif merupakan
pengendalian yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
penyimpangan perilaku. Contohnya, teguran, peringatan lisan dan
tertulis, sanksi administrasi, denda, dan hukuman penjara. Pengendalian
ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi
pelanggaran

Anda mungkin juga menyukai