A. Definisi
Malpresentasi adalah bagian terendah janin berada di segmen bawah rahim, bukan
belakang kepala (Sarwono, 2014). Malposisi adalah penunjuk (presenting part) tidak berada
di anterior. Secara epidemologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala
sebesar 98,8%, bokong 2,7%, letak lintang 0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05%, dan dahi
0,01%. Persalinan normal dapat terjadi manakala terpenuhi keadaan-keadaan tertenu dari
faktor-faktor persalinan seperti jalan lahir (passage), janin (passanger), dan kekuatan
(power). Pada waktu persalinan, hubungan antara janin dan jalan lahir sangatlah penting
untuk diperhatikan oleh karena menentukan mekanisme dan prognosis persalinannya.
Dalam keadaan normal presentasi janin adalah belakang kepala dengan penunjuk
ubun-ubun kecil dalam posisi transversal (saat masuk pintu atas panggul), dan posisi anterior
(setelah melewan pintu tengah panggu). Dengan presentasi tersebut kepala janin akan
masuk panggul dalam ukuran terkecilnya (sirkumferensia suboksipitobregnatikus). Hal
tersebut dicapai bila sikap kepala janin fleksi. Sikap yang tidak normal akan menimbulkan
malpresentasi pada janin, dan kesulitan persalinan terjadi oleh karena diameter kepala yang
harus melalui panggul menjadi lebih besar. Sikap ekstensi ringan akan menjadikan presentasi
puncak kepala (dengan petunjuk ubun-ubun besar), ekstensi sedang menjadikan presentasi
dahi (dengan penurluk sinsiput), dan ekstensi maksimal menjadikan presentasi muka
(dengan penunjuk dagu). Jadi malpresentasi adalah semua presentasi janin selain presentasi
belakang kepala dan malposisi adalah posisi abnormal ubun-ubun kecil relatif terhadap
panggul ibu.
Jenis-jenis malpresentasi menurut Sarwono 2014:
1. Presentasi Dahi
c. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan presentasi muka serupa dengan persalinan
presentasi belakang kepala. Secara berurutan akan terjadi proses kepala mengalami
penurunan (descent), rotasi internal, fleksi, ekstensi, dan rotasi eksternal. Sebelum
masuk panggul biasanya kepala janin belum dalam sikap ekstensi maksimal,
sehingga masih presentasi dahi. Ketika terjadi penurunan kepala, tahanan dari
panggul akan menyebabkan kepala lebih ekstensi sehingga terjadi perubahan
menjadi presentasi muka. Ketika masuk pintu atas panggul dagu dalam posisi
transversal atau oblik.
Pada pintu tengah panggul, rotasi internal teriadi. Tujuan rouasi internal ini
adalah membuat kepala agar dapat semakin memasuki panggul dengan cara
mengubah posisi dagu ke arah anterior. Apabila dagu berputar ke arah posterior,
maka kepala akan tertahan oleh sakrum sehingga kepala tidak mungkin turun lebih
lanjut, dan terjadilah persalinan macet. Pada janin yang sangat kecil atau sudah
terjadi maserasi, bahu, dan kepala dapat secara bersamaan masuk ke dalam
panggul, sehingga meskipun dagu di posterior kepala tetap dapat mengalami
penurunan. Keadaan demikian tidak bisa terjadi pada janin seukuran cukup bulan.
Perputaran dagu ke arah anterior akan membuat kepala dapat memasuki pintu
tengah panggul dan dagu serta mulut muncul di vulva, Pada keadaan demikian dagu
bawah tepat berada di bawah simfisis.
Sesuai dengan arah sumbu panggul, gerakan selanjutnya adalah fleksi
kepala sehingga berturut-turut lahirlah hidung, mata, dahi, dan oksiput. Setelah
kepala lahir karena gaya beratnya akan terjadi ekstensi kepala sehingga oksiput
menekan ke arah anus. Proses selanjutnya adalah terjadi putaraneksternal pada
kepala menyesuaikan kembali dengan arah punggung janin.
d. Penanganan
Posisi dagu di anterior adalah syarat yang harus dipenuhi apabila janin presentasi
muka hendak dilahirkan vaginal. Apabila tidak ada gawat janin dan persalinan
berlangsung dengan kecepatan normal, maka cukup dilakukan observasi terlebih
dahulu jadi pembukaan lengkap. Apabila setelah pembukaan lengkap berada di
anterior, maka persalinan vaginal dilanjutkan seperti persalinan dengan presentasi
belakang kepala. Bedah sesar dilakukan apabila setelah pembukaan lengkap posisi
dagu masih posterior, didapatkan tanda-tanda disproporsi, atau atas indikasi obstetri
lainnya.
Stimulasi oksitosin hanya diperkenankan pada posisi dagu anterior dan tidak
ada tanda-tan disproporsi. Melakukan perubahan posisi dagu secara manual ke arah
anterior atau mengubah presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala
sebaiknya tidak dilakukan karena lebih banyak menimbulkan bahaya. Melahirkan
bayi presentasi muka menggunakan ekstrasi vakum tidak diperkenankan. Pada janin
yang meninggal, kegagalan melahirkan vaginal secara spontan dapat diatasi dengan
kraniotomi atau bedah Sesar.
3. Presentasi Majemuk
DAFTAR PUSTAKA
Southall, D. (2014). Maternal & childhealth advocacy International (MCAI). Diakses dari:
www.radcliffehealth.com. Diakses pada 29 Maret 2018.